Anda di halaman 1dari 6

62

BAB IV
PEMBAHASAN
Pada Bab ini penulis membahas mengenai kesenjangan yang terjadi antara
teori dan kasus yang terjadi dalam pengkajian, diagnosa keperawatan, intervensi,
implementasi dan evaluasi keperawatan, pada Ny. L.A. dengan diagnosa
Ureterolithiasis di ruang Pavilyun Laban Rumah Sakit Sumber Waras Jakarta
Barat yang dilaksanakan pada tanggal 20 Februari 2014 sampai 22 Februari 2014.
4.1. Pengkajian
Pada pengkajian menurut Doengoes (2000), terdapat tanda dan gejala
seperti keterbatasan aktivitas, peningkatan tekanan darah/nadi, kulit hangat
dan kemerahan, penurunan haluaran urine, kandung kemih penuh, diare,
terjadi perubahan pola eliminasi urine, mual/muntah, adanya nyeri kolik,
nyeri tekan pada abdomen, demam/menggigil, dan adanya riwayat kalkulus
dalam keluarga. Sedangkan tanda dan gejala yang ditemukan penulis pada
kasus yaitu klien mengeluh nyeri pada pinggang sebelah kiri, terjadi
perubahan pola eliminasi urine, klien susah BAK, distensi kandung kemih,
klien mengeluh mual, klien mengeluh kurang istirahat dan tidur dan klien
sering terbangun malam hari karena ingin BAK. Sedangkan tanda dan gejala
seperti keterbatasan aktivitas, muntah, nyeri tekan pada abdomen,
demam/menggigil, kulit tampak kemerahan, diare dan adanya riwayat
kalkulus dalam keluarga tidak penulis dapatkan.
Sesuai dengan data di atas penulis menarik kesimpulan bahwa adanya
kesenjangan antara pengkajian yang ada di teori dan yang ada di kasus bahwa
tidak semua data yang ada di teori ditemukan pada kasus.
63


4.2. Diagnosa keperawatan
Pada teori menurut Doengoes (2000), diagnosa yang muncul 4
diagnosa dan pada kasus juga terdapat 4 diagnosa tapi dua diantara diagnosa
tersebut tidak terdapat pada teori.
Berdasarkan kenyataan, terdapat beberapa kesenjangan antara
diagnosa di teori dan yang didapat dari kasus yaitu :
a. Masalah keperawatan yang didapatkan di teori tetapi tidak didapat di
praktek :
1) Resiko tinggi terhadap kekurangan volume cairan berhubungan dengan
mual/muntah (iritasi saraf abdominal dan pelvik umum dari ginjal atau
kolik ureteral), diuresis pascaobstruksi.
2) Kurang pengetahuan (kebutuhan belajar) tentang kondisi, prognosis,
dan kebutuhan pengobatan berhubungan dengan kurang
terpajan/mengingat (salah interpretasi informasi), tidak mengenal
sumber informasi.
b. Masalah keperawatan yang didapat di praktek tetapi tidak didapatkan di
teori yaitu :
1) Gangguan istirahat dan tidur berhubungan dengan perubahan status
kesehatan
2) Resiko gangguan pemenuhan kebutuhan nutrisi berhubungan dengan
anoreksia, mual/muntah.
Pada kasus ini penulis tidak menarik diagnosa resiko tinggi terhadap
kekurangan volume cairan karena tidak ada data-data yang menunjang
terjadinya resiko tinggi terhadap kekurangan volume cairan. Pada diagnosa
64


kurang pengetahuan (kebutuhan belajar) tentang kondisi, prognosis dan
kebutuhan pengobatan tidak terjadi, karena klien sudah beberapa kali
mengidap penyakit yang sama dan klien sudah banyak memperoleh informasi
mengenai penyakit ini.
Penulis menarik diagnosa gangguan istirahat dan tidur berdasarkan
data yang penulis peroleh bahwa klien mengeluh kurang istirahat dan tidur
serta klien sering terbangun malam hari karena ingin berkemih dan sulit untuk
dapat tidur kembali. Sedangkan pada diagnosa resiko gangguan pemenuhan
kebutuhan nutrisi, penulis memperoleh data klien mual, kurang nafsu makan,
serta porsi makan klien tidak dihabiskan.
4.3. Perencanaan
a. Nyeri berhubungan dengan kontraksi ureteral
Berdasarkan data-data yang penulis peroleh terdapat kesenjangan antara
intervensi yang ada di teori dan praktek karena dari 9 intervensi yang ada
di teori hanya 5 intervensi yang direncanakan pada praktek, sedangkan 4
intervensi yang ada di teori tidak direncanakan yaitu jelaskan penyebab
nyeri, perhatikan keluhan peningkatan nyeri abdomen, pemberian kompres
hangat pada punggung dan pertahankan patensi kateter. Intervensi tersebut
tidak direncanakan karena disesuaikan dengan keadaan dan respon klien.
b. Perubahan eliminasi urine berhubungan dengan obstruksi ginjal atau ureter
Berdasarkan data-data yang penulis peroleh terdapat kesenjangan antara
intervensi yang ada di teori dan praktek karena dari 9 intervensi yang ada
di teori hanya 5 intervensi yang direncanakan pada praktek, sedangkan 4
intervensi yang ada di teori tidak direncanakan yaitu periksa semua urine,
65


selidiki keluhan kandung kemih penuh, ambil urine untuk kultur dan
sensitivitas, irigasi dengan asam atau larutan alkalin sesuai indikasi.
Intervensi tersebut tidak dilakukan karena disesuaikan dengan keadaan dan
respon klien.
c. Gangguan istirahat dan tidur berhubungan dengan perubahan status
kesehatan.
Berdasarkan intervensi yang ada pada doengoes (2000), terdapat
kesenjangan antara teori dan praktek, karena dari 6 intervensi yang ada di
teori hanya 4 intervensi yang direncanakan pada praktek, 2 intervensi yang
ada diteori tidak direncanakan yaitu kurangi kebisingan lampu, dan
tingkatkan regimen kenyamanan waktu klien tidur. Intervensi tersebut
tidak dilakukan karena disesuaikan dengan keadaan dan respon klien.
d. Resiko gangguan pemenuhan kebutuhan nutrisi berhubungan dengan
anoreksia, mual/muntah
Berdasarkan intervensi yang ada pada doengoes (2000), terdapat
kesenjangan antara teori dan praktek, karena dari 7 intervensi yang ada di
teori hanya 4 intervensi yang direncanakan pada kasus, 3 intervensi yang
ada pada teori tidak direncanakan yaitu timbang berat badan setiap hari,
hindari makanan yang panas atau dingin, dan berikan atau bantu perawatan
mulut. Intervensi tersebut tidak dilakukan karena disesuaikan dengan
keadaan dan respon klien.



66


4.4. Implementasi
Tahap pelaksanaan dilakukan setelah ditentukan perencanaan sesuai
kebutuhan klien.
a. Pada diagnosa nyeri, implementasi yang dilakukan pada hari pertama
sampai dengan hari yang ke 3 ada 5 implementasi sesuai dengan intervensi
keperawatan.
b. Pada diagnosa perubahan eliminasi urine pada hari pertama ada 5
implementasi yang dilakukan sesuai dengan intervensi, sedangkan pada
hari ke 2 dan ke 3 hanya 4 implementasi keperawatan, intervensi
keperawatan yang tidak lagi dilakukan adalah melakukan pemeriksaan
LAB.
c. Pada diagnosa gangguan istirahat dan tidur dilakukan 4 implementasi
keperawatan sesuai dengan intervensi sampai dengan hari ke 3.
d. Pada diagnosa resiko gangguan pemenuhan kebutuhan nutrisi dilakukan 5
implementasi sesuai dengan intervensi keperawatan sampai dengan hari ke
2, sedangkan hari ke 3 tidak lagi dilakukan karena resiko gangguan
pemenuhan kebutuhan nutrisi klien telah teratasi pada hari ke 2.
Pada tahap ini, semua rencana keperawatan yang telah direncanakan
dapat dilaksanakan dan tidak didapatkan adanya faktor penghambat karena
terjalinnya kerja sama yang baik antara perawat dan klien serta klien bersikap
kooperatif.



67


4.5. Evaluasi
Evaluasi keperawatan dilakukan setiap hari sesuai dengan
implementasi dengan cara melakukan identifikasi sejauh mana tujuan dan
kriteria hasil dari rencana keperawatan tercapai atau tidak.
a. Diagnosa Nyeri didapat pada tanggal 20 Februari 2014 dan teratasi tanggal
22 Februari 2014 sesuai dengan tujuan dan kriteria hasil yang diharapkan.
Evaluasi dilakukan setiap hari sesuai dengan implementasi yang
diberikan.
b. Diagnosa Perubahan pola eliminasi urine didapat pada tanggal 20 Februari
2014 dan sampai dengan batas waktu yaitu tanggal 22 Februari 2014
diagnosa tersebut belum teratasi sesuai dengan tujuan dan kriteria hasil
yang diharapkan karena keterbatasan waktu yang penulis miliki. Evaluasi
dilakukan setiap hari sesuai dengan implementasi yang diberikan.
c. Diagnosa gangguan istirahat dan tidur didapat pada tanggal 20 Februari
2014 dan sampai dengan batas waktu yaitu tanggal 22 Februari 2014
diagnosa tersebut belum teratasi sesuai dengan tujuan dan kriteria hasil
yang diharapkan karena keterbatasan waktu yang penulis miliki. Evaluasi
dilakukan setiap hari sesuai dengan implementasi yang diberikan.
d. Diagnosa resiko gangguan pemenuhan kebutuhan nutrisi didapat pada
tanggal 20 Februari dan teratasi tanggal 21 Februari 2014 sesuai dengan
tujuan dan criteria hasil yang diharapkan. Evaluasi dilakukan setiap hari
sesuai dengan implementasi yang diberikan.

Anda mungkin juga menyukai