Anda di halaman 1dari 3

Pertempuran-Pertempuran Menjaga Kemerdekaan

Nama
Pertempuran
Tanggal
Pertempuran
Alasan Terjadi
Pertempuran
Tokoh
Indonesia
Hal Menarik
Pertempuran
Bandung
Lautan Api
23 Maret 1946
Untuk mencegah tentara
sekutu dan tentara NICA
Belanda untuk dapat
menggunakan Kota Bandung
sebagai markas strategis
militer dalam perang
kemerdekaan Indonesia
-Moh. Toha
-Moh. Ramdhan
-Kol.Abdoel Haris
Nasution
200.000 penduduk
Kota Bandung
membakar rumah
mereka dalam
waktu 7 jam
Pertempuran
Ambarawa
20 Oktober
15 Desember
1945
Sekutu mencoba melucuti
persenjataan TKR serta
mempersenjatai tahanan
Jepang di Ambarawa
-Mr.
Wongsonegoro
-Letkol M.Sarbini
-Kol.Soedirman
-Letkol Isdiman
Kehadiran sosok
Jendral Soedirman
sebagai pemimpin
TKR yang
berkharisma
Pertempuran
Surabaya
27 Oktober
20 November
1945
Tewasnya A.W.S Mallaby
yang membuat tentara
Inggris balas dendam. Inggris
mengeluarkan ultimatum
untuk menyerah yang
dianggap penghinaan bagi
warga Surabaya
-Bong Tomo
-Sidik dan
Hariyono
-Koesno Wibowo
Pihak Inggris
mengakatakan
bahwa
pertempuran
Surabaya
merupakan salah
satu pertempuran
terhebat setelah
Perang Dunia II
Pertempuran
Medan Area
10 Desember
1945
-Seorang penghuni hotel
yang merampas dan
menginjak-injak lencana
merah putih
-Ultimatum sekutu agar
pemuda Medan
menyerahkan senjata
kepada sekutu
-Sekutu memasang papan
yang bertuliskan Fixed
Boundaries Medan Area
(Batas Resmi Wilayah
Medan) diberbagai pinggiran
kota Medan.
-Mr. Teuku
Mohammad
Hasan
-T.E.D Kelly
-Achmad Tahir

Pertempuran
5 hari di
Semarang
15 19
Oktober 1945
Tertembaknya Dr.Kariadi
oleh tentara Jepang dan
kaburnya tahanan tentara
Jepang.
-Kasman
Singodimedjo
-Mr.
Wongsonegoro
-Dr.Kariadi
Adanya desas
desus bahwa
sumber air
penduduk
Semarang diracuni
Jepang



Perjanjian-Perjanjian Menjaga Kemerdekaan
Nama
Perjanjian
Tanggal dan
Lokasi
Perjanjian
Tokoh Perjanjian Isi Perjanjian
Perjanjian
Linggarjati
15 November
1946 Linggarjati
, Jakarta
-Pihak Indonesia :
Sutan Syahrir
-Pihak Belanda :
Komisi Jendral,
dipimpin oleh Wim
Schermerhorn
dengan anggota H.J.
van Mook
-Pihak Inggris : Lord
Killearn, Mediator

-Belanda mengakui secara de
facto wilayah Republik Indonesia,
yaitu Jawa, Sumatera dan
Madura.
-Belanda harus meninggalkan
wilayah RI paling lambat tanggal 1
Januari 1949.
-Pihak Belanda dan Indonesia
Sepakat membentuk negara RIS.
Dalam bentuk RIS Indonesia harus
tergabung dalam Commonwealth
/Persemakmuran Indonesia-
Belanda dengan mahkota negeri
Belanda sebagai kepala uni.
Perjanjian
Renville
8 Desember 194
, di USS Renville
-Pihak Indonesia :
Amir Syarifuddin
Harahap
-Pihak Belanda :
Abdulkadir
Widjojoatmodjo
-Pihak Inggris : Frank
Porter Graham
-Belanda hanya mengakui Jawa
tengah, Yogyakarta, dan
Sumatera sebagai bagian wilayah
Republik Indonesia
-Disetujuinya sebuah garis
demarkasi yang memisahkan
wilayah Indonesia dan daerah
pendudukan Belanda
-TNI harus ditarik mundur dari
daerah-daerah kantongnya di
wilayah pendudukan di Jawa
Barat dan Jawa Timur Indonesia
di Yogyakarta.
Perjanjian
Roem Royen
7 Mei 1949, di
Hotal Des Indes,
Jakarta
-Merle Cochran
-Moh.Hatta
-Sri Sultan
Hamengkubowono IX
- Mengeluarkan perintah kepada
pengikut Republik yang
bersenjata untuk menghentikan
perang gerilya. Bekerjasama
dalam mengembalikan
perdamaian dan menjaga
ketertiban dan keamanan.
- Turut serta dalam Konferensi
Meja Bundar di Den Haag dengan
maksud untuk mempercepat
penyerahan kedaulatan yang
sunguh dan lengkap kepada
negara Indonesia Serikat dengan
- Menyetujui kembalinya
pemerintah Republik Indonesia ke
Yogyakarta.Membebaskan semua
tahanan politik dan menjamin
penghentian gerakan militer.
- Tidak akan mendirikan negara-
negara yang ada di daerah
Republik dan dikuasainya dan
tidak akan meluaskan daerah
dengan merugikan Republik.
- Menyetujui adanya Republik
Indonesia sebagai bagian dari
negara Indonesia Serikat.
Konferensi Tiga
Negara
25 Agustus
1947
-Wakil Australia :
Richard C.Kirby
-Wakil Belgia:
Paul Van Zeeland
-Amerika Serikat:
Dr.Frank Graham
-Menengahi konflik Indonesia
Belanda
-Memasang patok wilayah status
quo yang dibantu oleh TNI
-Mempertemukan Indonesia dan
Belanda dalam perundingan
Renville
Konferensi
Inter Indonesia
19 22 Juli
1949, 30 Juli
1949, di Jakarta
-Moh.Hatta
-Negara BFO
- Negara Indonesia Serikat
disetujui dengan nama Republik
Indonesia Serikat (RIS)
berdasarkan demokrasi dan
federalisme (serikat).
- RIS akan dikepalai oleh seorang
Presiden dibantu oleh menteri-
menteri yang bertanggung jawab
kepada Presiden.
- RIS akan menerima penyerahan
kedaulatan, baik dari Republik
Indonesia maupun dari kerajaan
Belanda.
-Kedua delegasi juga setuju untuk
membentuk panitia persiapan
nasional yang bertugas
mempersiapkan segala sesuatu
yang berkaitan dengan
pelaksanaan Konferensi Meja
Bundar.
Konferensi
Meja Bundar
23 Agustus 2
November
1949, di Den
Haag, Belanda
-J.H Maarseveen
-Sultan Hamid II
-Moh Toha
-Serah Terima Kedaulatan kecuali
Papua Barat
-Pengambil alihan hutang Hindia
Belanda oleh RIS.
-Dibentuk persekutuan Belanda-
Indonesia dengan Monarki
Belanda sebagai kepala negara.

Anda mungkin juga menyukai