Anda di halaman 1dari 3

1

9 Indikator Anda Gagal Meraih Keutamaan


Ramadhan
Memasuki pertengahan ramadhan beberapa dari kita mungkin baru menyadari
betapa kurangnya ibadah yang kita lakukan di bulan suci ini. Apakah kita termasuk orang
yang berhasil meraih keutamaan ramadhan atau justru kita termasuk orang yang gagal
dalam menjalankannnya?
Telah disebutkan dalam salah satu hadits, rasulullah bersabda Berapa banyak orang
yang berpuasa namun ia tidak mendapatkan apa-apa kecuali lapar dan dahaga.... dari sini
jelas sekali bah!a di bulan puasa ini kita tidak hanya dituntut untuk menahan lapar dan
dahaga saja, tetapi lebih dalam ke arah spiritual dan membangun kepribadian diri yang
kuat.
Memang hanya hak Allah untuk menilai ibadah hambanya, khususnya ibadah
puasa. "amun kita juga bisa sedikit mengambil beberapa parameter untuk mengukur diri
kita apakah kita termasuk orang yang bisa meraih keutamaan di bulan ramadhan.
Beberapa tanda kegagalan menjalankan ibadah puasa adalah#
PERTAMA, ketika target pembacaan Al-$ur%an yang dicanangkan minimal satu
kali khatam, tidak terpenuhi selama bulan ramadhan. &i bulan ini, pembacaan Al-$ur%an
merupakan bentuk ibadah tersendiri yang sangat dianjurkan. 'ada bulan inilah tersebut
malam lailatul (adar.. 'ada bulan ini pula )ibril as biasa mengulang-ulang bacaan Al-
$ur%an kepada *asulullah +A,.
-rang yang berpuasa dibulan ini, sangat dianjurkan memiliki !irid Al-$ur%an yang
lebih baik dari bulan-bulan selainnya. .enapa minimal harus dapat mengkhatamkan satu
kali sepanjang bulan ini? .arena itulah terget minimal pembacaan Al-$ur%an yang
diajarkan oleh *asulullah +A,.
KEDUA, .etika berpuasa tidak menghalangi seseorang dari penyimpangan mulut
seperti membicarakan keburukan orang lain, mengeluarkan kata-kata kasar, membuka
rahasia, mengadu domba, berdusta dan sebagainya. +eperti yang sudah banyak diketahui,
hakikat puasa tidak terletak pada menahan makanan dan minuman masuk masuk kedalam
kerongkongan. Tapi puasa juga mengajak pelakunya untuk bisa menahan diri dari
berbagai penyimpangan, salah satu yang dilakukan oleh mulut. *asulullah +A,
menyatakan bah!a dusta akan menjadikan puasa sia-sia. /0*. Bukhari1.
KETIGA, ketika puasa tak bisa menjadikan pelakunya berupaya memelihara mata
dari melihat yang haram. Mata adalah penerima in2ormasi paling e2ekti2 yang bisa
memberi rekaman kedalam otak dan ji!a seseorang. Memori in2ormasi yang tertangkap
oleh mata, lebih sulit terhapus daripada in2ormasi yang diperoleh oleh indra yang lainnya.
.arenanya, memelihara mata menjadi sangat penting untuk membersihkan ji!a dan
pikiran dari berbagai kotoran. +alah mengarahkan pandangan, bila terus berulang akan
menumbuhkan suasana kusam dan tidak nyaman dalam ji!a dan pikiran.
3ni sebabnya mengapa 3slam me!asiatkan sikap hati-hati dalam menggunakan
nikmat mata. Apalagi di 3ndonesia 2asilitas internetnya sangat mudah untuk diakses
mengharuskan kita untuk menjaga pandangan sebaik mungkin.
'uasa yang tak menambah pelakunya lebih memelihara mata dari yang haram,
menjadikan puasa itu nyaris tak memiliki pengaruh apapun dalam perbaikan diri.
4
.arenanya, boleh jadi secara hukum puasanya sah, tapi substansi puasa itu tidak akan
tercapai.
KEEMPAT, ketika malam-malam ramadhan menjadi tak ada bedanya dengan
malam-malam selain *amadhan. +alah satu ciri khas bulan *amadhan adalah, *asulullah
menganjurkan umatnya untuk menghidupkan malam dengan shalat dan do%a-do%a
tertentu. 3badah shalat di bulan *amadhan yang biasa disebut shalat tara!ih, merupakan
amal ibadah khusus di bulan ini. Tanpa menghidupkan malam dengan ibadah tara!ih,
tentu seseorang akan kehilangan momentum berharga.
Telah dikisahkan bah!a para sahabat dahulu, berlomba untuk bisa melakukan shalat
tara!ih di belakang *asulullah. 5mar bin .aththab bahkan beri6tihad untuk
melaksanakan shalat tara!ih sebanyak 47 rakaat, sehingga kaum muslimin lebih
termoti8asi untuk menghidupkan malam *amadhan.
KELIMA, jika saat berbuka puasa menjadi saat melahap semua keinginan na2sunya
yang tertahan sejak pagi hingga petang. Menjadikan saat berbuka sebagai kesempatan
balas dendam dari upaya menahan lapar dan haus selama siang hari. Bila ini terjadi,
berarti nilai pendidikan puasa akan hilang.
'uasa, pada hakikatnya, adalah pendidikan bagi ji!a /tarbiyatun na2s1 untuk
mampu mengendalikan diri dan menahan ha!a na2su. 'uasa itu adalah perisaisabda
*asulullah +A,
dari hadist 3mam Bukhari. 0anya dalam puasalah, seseorang dilarang melakukan
perbuatan yang sebenarnya halal dilakukan. 0asil pendidikan itu, akan tercermin dalam
pribadi orang-orang yang lebih bisa bersabar, menahan diri, ta!akal, pasrah, tidak
emosional, tenang dalam menghadapi berbagai persoalan.
'uasa menjadi kecil tak bernilai dan lemah dalam unsur pendidikannya ketika
upaya menahan dan mengendalikan na2su itu hancur oleh pelampiasan na2su yang
dihempaskan saat terbuka.
KEENAM, ketika bulan ramadhan tidak dioptimalkan untuk banyak mengeluarkan
in2a( dan shada(ah. *asulullah +A, seperti digambarkan dalam hadits, menjadi sosok
yang paling murah dan derma!an di bulan *amadhan. &i bulan inilah, satu amal
kebajikan bisa bernilai puluhan bahkan ratusan kali lipat di banding bulan-bulan lainnya.
Momentum seperti ini sangat berharga dan tidak boleh disia-siakan.
KETUJU, ketika hari-hari menjelang idul 2itri sibuk dengan persiapan lahir, tapi
tidak sibuk dengan memasok perbekalan sebanyak-banyaknya pada 17 malam terakhir
untuk memperbanyak ibadah. 9ebih banyak ber2ikir untuk bisa merayakan idul 2itri
dengan berbagai kesenangan, tapi melupakan suasana akan berpisah dengan bulan mulia
tersebut.
*asulullah dan para shabat mengkhususkan 17 hari terakhir untuk berdiam didalam
masjid, meninggalkan semua kesibukan dunia!i. Mereka memperbanyak ibadah, d6ikir
dan berupaya meraih keutamaan malam seribu bulan, saat diturunkannya Al-$ur%an.
'ada detik-detik terakhir menjelang usainya ramadhan, mereka merasakan
kesedihan mendalam karena harus berpisah dengan bulan mulia itu. +ebagian mereka
bahkan menangis karena akan berpisah dengan bulan mulia. Ada juga yang bergumam
jika mereka dapat merasakan *amadhan sepanjang tahun.
KEDELAPAN, ketika 3dul :itri dan selanjutnya dirayakan laksana hari merdeka
dari penjara untuk melakukan berbagai penyimpangan. :enomena ini sebenarnya hanya
;
akibat dari pelaksanaan puasa yang tidak sesuai dengan adabnya. -rang yang berpuasa
dengan baik tentu tidak akan menyikapi *amadhan sebagai beban dan keterkungkungan.
KE!EM"ILAN, setelah ramadhan, nyaris tidak ada ibadah yang ditindaklanjuti
pada bulan-bulan selanjutnya. Misalnya memelihara kesinambungan puasa sunnah < hari
di bulan +ya!al dan puasa-puasa sunah lainnya, shalat malam, membaca Al-$ur%an,
ataupun bersedekah dan berin2ak.
Amal-amal ibadah satu bulan ramadhan, adalah bekal pasokan agar ruhani dan
keimanan seseorang meningkatkan untuk menghadapi sebelas bulan setelahnya. "amun,
orang akan gagal meraih keutamaan *amadhan, saat ia tidak berupaya menghidupkan
dan melestarikan amal-amal ibadah yang pernah ia jalankan dalam satu bulan di bulan
ramadhan.
Akhir kata, marilah kita perbaiki diri kita di bulan ramadhan ini, dan kita tingkatkan
kualitas kepribadian kita agar kita mampu meraih keutamaan bulan ramadhan.

Anda mungkin juga menyukai