Anda di halaman 1dari 3

TUGAS UNDANG UNDANG KESEHATAN

NO 36 TAHUN 2009
TENTANG KESEHATAN


Di Susun Oleh :
Ariesta Ar NIM 12.0268
Dina Sunarni NIM 12.0277
Kartika H NIM 12.0282
Kisworo U NIM 12.0307
Oxa Hilda NIM 12.0285
Putri Indah NIM 12.0309
Tessa Andini NIM 12.0236


AKADEMIK FARMASI THERESIANA
SEMARANG
2014

Kasus :
Apabila seorang TTK melakukan kesalahan didalam profesinya yang bersangkutan dengan
hukum, maka apa yang bisa diberikan Negara kepada TTK bersangkutan dengan Undang-
Undang Kesehatan no 36 tahun 2009.
Contoh kasus :
Seorang pasien menebus resep TB untuk anaknya yang sudah sering ditebus selama 6 bulan
berturut-turut, dimana Pasien ini selalu menebus didua tempat Apotek X dan Apotek Z, setiap
kali resep telah habis. Terkadanng pasien menebus separu ataupun penuh. Suatu saat pasien
menebus di apotek Z dimana pada saat itu terdapat kesalahan resep ( yang seharusnya dikalikan
10, tetapi dalam pemberian dibagi 10) karna faktor kebiasaan 1 kali pemberian pasien merasa
ragu dengan dosis yang biasanny diberikan, biasanya lebih banyak dari yang diterima hari ini.
Pada akhirnya pasien bertanya pada Apotek X untuk memastikan jika obat yang diberikan
dosisnya sama, hasil akhir membuktikan dosis yang diberikan Apotek Z terlalu kecil dengan
marah pasien datang ke apotek Z untuk komplain dengan dosis obat tersebut, pasien akan
membawa kasus ini keranah hukum dan meminta ganti rugi sebesar 6 bulan yang telah lalu,
karna merasa jika obat TB harus rutin, tidak boleh putus, dan benar- terkontrol selama 6 bulan.
Pemecahan Masalah :
Yang pertama kita lakukan adalah menganalisa resep tersebut apakah Apotek kami benar
benar melakukan kesalahan, pada saat itu kita menerima copy resep dari apotek X, kemungkinan
kesalahan manual dari penulisan Copy Resep Apotek tersebut, selanjutnya bagaimana cara kita
untuk sanggup menetralkan suasana dengan menyakinkan sang ibu jika masalah ini masih bsa di
tangani dengan melakukan konsultasi dan meredakan emosi sang ibu. Kemudian konsultasi
privat dilakukan dengan dokter yang menangani keadaan pasien. Dan hasil akhir menyimpulkan
kesalahan terjadi pada apotek Z karna pertama kita tidak teliti terhadap dosis untuk anak, maka
jika terjadi kesalahan penulisan masih bisa teratasi dan kedua adalah copy resep yang dari awal
salah pada penulisan dikembalikan pada pasien. Akan tetapi dokter menjelaskan lebih detail jika
kasus yang dialami ibu pasien tidak berakibat fatal sebab masa karangtinga TB sudah dilalui dan
3 bulan kedepan dilakukan untuk mematikan virus TB yang ada ditubuhnya jikapun terdapat 1
hari kelalaian minum obat tidak perlu mengulang obat tersebut jika pihak keluarga menuntut
berlebihan maka pihak dokter akan melaporkan ulang dengan kasus pemerasan sarana kesehatan
Selanjutnya akan dilakukan perdamain antara pihak keluarga dan pihak Apotek sebelum
kasus dibawa keranah hukum.

Tanggapan kasus :
Jika kami terjerat kasus seperti diatas maka yang akan kami lakukan adalah melakukan
analisis permasalahan terlebih dahulu, apakah kesalahan yang kita lakukan benar karena pihak
kami, atau pihak sebelumnya kemudian kita melakukan kroscek seberapa besar tingkat
keparahan pasien serta mencari bukti mengenai kasus tersebut.
Jika terbukti kami melakukan kesalahan dan pihak pasien melaporkan pada hukum, maka
kami pihak yang terlapor akan melakukan pembelaan terkait kasus kesalahan seperti yang tertera
pada UUK No 36 tahun 2009 pasal 27 yang berbunyi : Tenaga kesehatan berhak mendapatkan
imbalan dan pelindungan hukum dalam melaksanakan tugas sesuai dengan profesinya.Karena itu
TTK juga berhak mendapatkan perlindungan hukum apabila kasus tersebut tidak sampai
merugikan keluarga pasien ( meninggal, cacat mental, atau trauma ). Dan jika masih bisa
dibicarakan secara kekeluargaan dan dikonsultasikan dengan dokter yang menanganinya maka
itu lebih utama untuk dilakukan.
Sesuai pasal 27 no 2 UUK no 26 tahun 2009 menjelaskan Tenaga kesehatan dalam
melaksanakan tugasnya berkewajiban mengembangkan dan meningkatkan pengetahuan dan
keterampilan yang dimiliki. Secara tidak langsung kami TTK akan melakukan yang terbaik
untuk profesi kami sesuai SOP dan tanggung jawab yang kami pegang teguh selama kami
menjalan tugas kami dan jikapun terjadi kesalahan itu tidak akan kami sengaja.
Dan jika tenaga kesehatan diduga melakukan kelalaian dalam menjalankan profesinya, kelalaian
tersebut harus diselesaikan terlebih dahulu melalui mediasi ( pasal 29 UUK no 36 th 2009 )
Maka semuanya sudah diatur dalam UUK no 36 tahun 2009 mengenai perlindungan hukum
untuk TTK

Anda mungkin juga menyukai