Anda di halaman 1dari 14

BAB 1

PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Sebagian besar wanita mengalami kehamilan yang normal. Akan tetapi, ada
persentase kecil wanita yang mengalami komplikasi yang membahayakan jiwa
yang mungkin diakibatkan oleh kehamlan itu sendiri atau mungkin merupakan
bagian dari penyakit yang telah diderita. Wanita hamil yang sakit kritis tersebut
memberikan tantangan unik untuk perawat.
Prinsip umum diagnosis dan penatalaksanaan pasien sama dengan prinsip
yang digunakan pada pasien di unit perawatan intensive (I!" lainnya. Akan
tetapi, perubahan #isiologis yang disebabkan oleh kehamilan harus
dipertimbangkan untuk mengurangi kesakitan dan kematian. Perawat perawatan
kritis yang merawat pasien ini harus memahami perubahan #isiologis yang terjadi
dalam kehamilan agar dapat membedakan respons normal dari respons yang tidak
normal.
Selama kehamilan, perubahan #isiologis normal terjadi guna memungkinkan
pertumbuhan janin dan mempersiapkan ibu untuk kelahiran. $omplikasi medis
atau obstetric dapat mengubah adaptasi ini dan mengubah kehamilan tanpa
komplikasi menjadi situasi kritis. %asuk ke I! menjadi kebutuhan pada &'
hingga (' kehamilan, dengan mayoritas indikasi adalah ketidakstabilan
hemodinamik dan gagal napas. $omplikasi yang paling sering membutuhkan
perawatan di I! adalah preeclampsia berat. Penyakit hipertensi pada kehamilan
terjadi pada sekitar (' sampai &)' kehamilan. Penyakit ini adalah penyebab
kematian utama ketiga pada ibu di Amerika Serikat.
Preeclampsia adalah salah satu penyakit hipertensi yang terjadi pada *'
sampai +' kehamilan. ,tiologi preeclampsia tidak diketahui, namun #actor resiko
yang mempengaruhi meliputi nuliparitas, gestasi multiple, diabetes, usia lebih
muda dari &- tahun atau lebih tua dari (* tahun, dan hipertensi kronis.
Preeklampsia diperkirakan secara luas menyerang (.*' kehamila (/oberts 0
ooper, 1))&" atau satu dari &) kehamilan (Action o# preeclampsia (AP,",
1))*" dengan insiden preeclampsia berat mencapai sekitar &' (2elson.Piercy,
1))1" atau satu dari *) kehamilan (AP,, 1))*". Akan tetapi, sulit untuk
1
memberikan insiden pasti karena spectrum #actor yang muncul begitu luas, yang
memiliki rentang dari ringan hingga mengancam jiwa. (3illington, %ary. 1))4"
1.2. Tujuan
&.1.&. 5ujuan umum
Agar mahasiswa6I mampu memberikan asuhan keperawatan
kegawatdaruratan pada pasien dengan penyakit preeclampsia.
&.1.1. 5ujuan khusus
&. Agar mahasiswa6I mampu melakukan pengkajian pada pasien dengan
preeklamsia
1. Agar mahasiswa6I mampu menegakkan diagnose keperawatan pada
pasien dengan preeklamsia
(. Agar mahasiswa6I mampu menyusun intervensi keperawatan pada
pasien dengan preeklamsia
7. Agar mahasiswa6I mampu melaksanakan implementasi pada pasien
dengan preeklamsia
*. Agar mahasiswa6I mampu mengevaluasi tindakan keperawatan yang
telah dilakukan pada pasien dengan preeklamsi
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Preeklampsa
2
1.&.&. Pengertian preeklapsia
Preeclampsia merupakan penyulit kehamilan yang akut dan dapat terjadi
ante, intra, dan post partum. 8ari gejala.gejala klinik preeclampsia dapat dibagi
menjadi preeclampsia ringan dan preeclampsia berat. Pembagian preeclampsia
menjadi berat dan ringan tidaklah berarti adanya dua penyakit yang jelas berbeda,
sering ditemukan penderita preeclampsia ringan mengalami kejang dan jatuh
dalam koma (Sarwono, 1)&&".
Preeklamsia merupakan suatu penyakit vasopastik, yang melibatkan
banyak system dan ditandai oleh hemokonsentrasi, hipertensi dan proteinuria.
8iagnosis preekklamsia secara tradisional didasarkan pada adanya hipertensi
disertai proteinuria dan atau edema. Akan tetapi temuan yang paling penting ialah
hipertensi, dimana 1)' pasien eklamsia tidak mengalami preoteinuria yang
berarti sebelum serangan kejang pertama (Willis 3lanco, &44) dalam 3obak,
1))7".
Preeklamsia ringan adalah suatu sindroma spesi#ik kehamilan dengan
menurunnya per#usi organ yang berakibat terjadinya vasospasme
pembuluhdarahdan aktivitas endotel. 8iagnosis preeklamsia ringan ditegakkan
berdasar atas timbulnya hipertensi disertai proteinuria atau edema setelah
kehamilan 1) minggu. Preeklamsia berat adalah preeklamsia dengan tekanan
darah sistolik 9 &:) mm;g dan tekanan darah diastolic < &&)mm;gdisertai
proteinuria lebih * gr 6 17 jam. Preeklamsia digolongkan menjadi pre.eklamsia
ringan dan per.eklamsia berat, dimana letak perbedaan antara pre.eklamsia ringan
dan pre.eklamsia berat adalah sebagai berikut=
P/,.,$>A%SIA
/I2?A2
P/,. ,$>A%SIA 3,/A5
Efek pada IBU
58
3
%AP
Peningkatan 58 siastolik
sebesar () mm;g,
peningkatan 58 diastolic
@ &* mm;g atau hasil
pemeriksaan sebesar
&7)64) mmhg 1A dengan
jarak :jam.
&7)6 4) mmhg B &)+
Peningkatan menjadi @
&:)6&&) mmhg pada 1A
pemeriksaan dengan jarak
enam jam pada ibu hamil
yang beristirahat di tempat
tidur.
&:)6 &&) mmhg B &1+
Peningkatan 33 Peningkatan 33lebih dari
),* kg6 minggu selama
trisemester ke1 dan ke(
atau peningkatan 33 tiba.
tibasebesar 1kg setiap
kali.
Sama seperti preeklamsia
ringan.
Preoteinuria
.deskripti# kualitati#
.analisis kuantitati# 17
jam
Proteinuria sebesar
())mg6 l dlm 17 jam atau
@ & g6l secara random
dengan memakai contoh
urin siang hari yang di
kumpulkan pada 1 waktu
dengan jarak : jam
kehilangan protein adalah
ner#ariasi dari sedikit
sampai C&
Proteinuria * sampai &)g6l
dalam 17 jam atau @ C1
protein dengan baik.
,dema ,dema dependen,
bengkak di mata, wajah,
jari bunyi pulmoner tidak
terdengar.
,dema umum, bengkak
semakin jelas dimata,wajah,
jari, bunyi paru (rales" bias
terdengar .
/e#leA ;ipere#leksi C(, tidak ada
klonus di pergelangan
kaki.
;iper#leksia C( atau lebih,
klonus di pergelangan kaki.
;aluaran urin $eluaran sama dengan
masukan @ () ml6jam
Dliguria E () ml6jam atau
&1) ml6jam
nyeri kepala Sementara 3erat
?angguanpengelihatan 5idak ada $abur, #otopobia,bintik buta
pada endoskopi.
Iritabilitas6 a#ek Sementara 3erat
2yeri uluh hati 5idak ada Ada
$reatinin serum 2ormal %eningkat
5rombositopenia 5idak ada Ada
Peningkatan AS5 %inimal Felas
4
;ematokrit %eningkat %eningkat
EFEK PADA JANIN
Per#usi plasenta %enurun Per#usi menurun dinyatakan
sebagai I!/? pad #etus,
8FF = deselarisasi lambat.
Premature placenta
aging
5idak jelas Pada waktu lahir plasenta
terlihat lebih kecil dari pada
plasenta yang normal untuk
usia kehamilan, premature
aging terlihat jelas dengan
berbagai daerah yang
sinsitianya pecah, banyak
tampak nekrosin iskemik
(in#ark putih", dan deposisi
#ibrin intervilosa (in#ark
merah" bias terlihat.
( 3obak, >oudermilk, FensenG 1))7 "
1.&.1. ,tiologi
Preeklamsia ialah suatu kondisi yang terjadi pada kehamilan manusia.
5anda dan gejala timbul hanya selama masa hamil dan menghilang dengan cepat
setelah janin dan placenta lahir. 5idak ada pro#il tertentu yang mengidenti#ikasi
wanita yang akan menderita preeklamsia. Akan tetapi ada bebereapa #actor risiko
tertentu yang berkaitan dengan perkembangan penyakit = primigravida,
grandmultigravida, janin besar, kehamilan dengan janin lebih dari satu, morbit
obesitas. $ira.kira -* ' preeklamsia terjadi pada kehamilan pertama. Preeklamsia
terjadi pada &7'.1)' kehamilan dengan janin lebiih dari satu dan ()' pasien
mengalami anomaly rahim yang berat. Pada ibu yang mengalami hipertensi kronis
atau penyakit ginjal, insiden dapat mencapai 1*' (Huspan, &44&". Preeklamsia
ialah suatu penyakit yang tidak terpisahkan dari preeklamsia ringan sampai berat,
sindrom ;,>>P atau eklamsia (3obak, 1))7".
1.&.(. %ani#estasi klinis
&. 5ekanan darah sistolik @&:) mm;g atau diastolic @&&) mm;g
1. Proteinuria @* gr6 17 jam atau @( tescelup
5
(. Dliguria (E7)) ml dalam 17 jam"
7. Sakit kepala hebat atau gangguan penglihatan
*. 2yeri epigastrium dan icterus
:. $etidaknyamanan kuadran kanan atas dan muntah
+. ,dema paru atau sianosis
-. 5rombositopenia
4. Pertumbuhan janin terhambat (%ansjoer, &444"
1.&.7. Pathway (terlampir"
1.&.*. $omplikasi
&. Atonia uteri= Atonia uteri (relaksasi otot uterus" adalah uteri tidak
berkontraksi dalam &* detik setelah dilakukan pemijatan #undus uteri
(plasenta telah lahir".
1. Syndrome ;,>>P (hemolysis, elevated liver enIimes, low platelet count"
(. Ablasi retina= Ablasio retina adalah suatu kondisi terlepasnya retina dari
epitel pigmen retina.
7. $I8 (koagulasi intravascular diseminata"
*. ?agal ginjal
:. Perdarahan otak
+. ,dema paru
-. ?agal jantung
4. Syok
&). $ematian (%ansjoer, &444"
1.&.:. Pemeriksaan diagnostic
&. !rin = protein( 2B :,+.-,+ g6dl ", reduksi, bilirubin( 2B E & mg6dl ",
sedimenurin
1. 8arah = trombosit( nilairujukan &*) J 7*) ribu6mm( ", ureum, creatinin,
S?D5( 2B E(& u6l", >8;, bilirubin( 2B E & mg6dl "
(. !S? (%ansjoer, &444"
1.&.+. Penatalaksanaan
Pengobatan preeclampsia adalah kelahiran namun cara dan waktu
kelahiran harus diputuskan secara individual. $onsultasi obstetric harus dilakukan
sesegera mungkin, dengan mentrans#er ke#asilitas perawatan tersier untuk
kehamilan preterm. Fika gestasi kurang dari (7 minggu, kortikosteroid harus
diberikan untuk memacu maturitas paru pada kelahiran.!ntuk pasien dengan
6
eklampsia, control tekanan darah dan aktivitas serangan kejang adalah tindakan
terpenting. 5ekanan darah diastolic lebih dari &)*.&&) mm;g harus diobati
dengan anti hipertensi parenteral, labeltalol dan hidralaIin telah dipelajari secara
luas. !ji terkontrol acak prospekti# menunjukkan bahwa magnesium sul#at
merupakan obat pilihan untuk segera kejang eklampsia, dan dapat diberikan
secara intravena atau intra muscular (8osis awal sekitar 7 gr (%gSD7" IK (1)'
dalam 1) cc" selama & gr6 menit kemasan 1)' dalam 1* cc larutan %gSD7
(dalam (.* menit". 8osis ulang = diberikan 7 gr I% 7)' setelah : jam pemberian
dosis awal lalu dosis ulang diberikan 7 gram I% setiap : jam dimana pemberian
%gSD7 tidak melebihi 1.( hari" (?reenberg, 1))-".
2.2. Eklampsa
1.1.&. Pengertian eklampsia
,klampsia merupakan kasus akut pada penderita preeclampsia, yang
disertai dengan kejang menyeluruh dan koma sama halnya dengan preeclampsia.
,klampsia dapat timbul dalam ante, intra, post partum. ,klampsia post partum
umumnya hanya terjadi dalam waktu 17 jam pertama setelah persalinan.
(Sarwono, 1)&&"
,klampsia terjadi dengan awitan kejang pada pasien hamil dengan
preeclampsia dan dapat berlangsung hingga & minggu setelah pelahiran (Dman,
1))-".
1.1.1. 5anda dan gejala
&. ;ipere#leksi
1. ?angguan visual
(. 2yeri abdomen kuadran kanan atas
7. %ual muntah
*. Perdarahan
:. Icterus
+. 8iare
-. $elemahan dan keletihan
9. Sakit kepala hebat (Dman, 1))-"
1.1.(. Prognosis
7
,klampsia adalah kedaruratan obstertri utama. $ematian dapat terjadi
akibat perdarahan serebral, edema paru, A/8S, gagal ginjal atau hati. Fika tidak
diatasi, kejang berulang, status (eklampitus" dapat menyebabkan gagal jantung.
Fanin, yang telah terganggu akibat insu#isiensi plasenta dan mungkin hipoksia,
dapat terkena dampak kejang berulang sehingga dapat mati dalam uterus (Wylie,
>inda. 1)&)".
1.1.7. Insiden
Insidens eklampsia sekitar &=1))) kehamilan (8ouglas 0 /edman, &447G
$atI et.al., 1)))". Satu penelitian terhadap semua kasus eklampsia di inggris raya
pada tahun &441 (2B(-(" menentukan bahwa sekitar &=*) (&,-'" wanita
meninggal dan bahwa (*' mengalami paling tidak satu komplikasi mayor.
Penelitian 8ouglas dan /edman (&447" menemukan bahwa (-' kejang terjadi
saat antepartum, &-' intrapartum, dan 77' terjadi setelah pelahiran, dengan &1'
kasus pasca partum terjadi lebih dari 7- jam setelah pelahiran dan 1' terjadi lebih
dari + hari setelah pelahiran. Sebaliknya, penelitian retrospekti# terhadap *(
kehamilan yang dipersulit dengan eklampsia di AS ($atI et.al., 1)))" menemukan
bahwa kejang terjadi saat antepartum pada 1- wanita (*('", saat intrapartum pada
&4 wanita (:', dan saat pasca partum pada : wanita (&&'". Perbedaan tersebut
mungkin disebabkan oleh perbedaan pada penatalaksanaan kasus preeklampsia,
yang mencakup waktu pelahiran karena pelahiran plasenta merupakan satu.
satunya penyembuh yang diketahui (3illington, %ary. 1))4".
8
BAB !
ASUHAN KEPE"A#ATAN
!.1.PEN$KAJIAN
Penyakit hipertensi pada kehamilan dapat terjadi tanpa ada tanda
peringatan atau gejala yang timbul secara bertahap. 5ujuan utama penatalaksanaan
adalah= mengidenti#ikasikan sedini mungkin semua ibu yang beresiko mengalami
preeklamsia. Dleh karena itu setiap wanita dikaji untuk menemukan adanya
#actor. #actor etiologi selama kunjungan prenatal pertama. Pada tiap kunjungan
berikutnya, ibu akandikaji untuk memeriksa ibu mengalami gejala yang mengarah
keawitan atau terjadinya preeklamsia.
9
Lactor.#aktor seperti paritas, usia dan lokasi geogra#is perlu di
pertimbangkan. Wanita yang baru menjadi ibu, atau ibu dengan pasangan baru
ternyata :.-A lebih muda terkena preeklamsia.
Pemerksaan %sk
a. Pemeriksaan tekanan darah yang akurat dan konsisten pentik untuk
menetapkan nilai dasar dan memantau perubahan kecil sepanjang masa
hamil.
&. Dbservasi edema yang disertai hipertensi memerlukan pemeriksaan
tambahan. ,dema di nilai dari distribusi, derajat dan pitting.
&. ,dema dependen adalah= edema pada bagian bawah atau bagian
tubuhyang dependen, dimana tekanan hidrostatiknya paling besar.
1. ,dema pitting =meninggalkan lekukan kecil setelah bagian yang
bengkak di tekan dengan jari. 8alam &).() detik, lekukan ini
biasanya akan menghilang
Pemerksaan la&'rat'rum
Perawat membantu dalam upaya memperoleh sejumlah contoh urin dan
darah untuk membantu menegakkan diagnosis preeklamsia. Saat ini tidak ada test
laboratoium yang tersedia untuk mendeteksi terjadinya preeklamsia akan tetapi
in#ormasi test laboratorium dasar berguna untuk mendiaknosis preeklamsia secara
dini dan untuk membandingkanya dengan hasil yang didapat untuk mene#aluasi
kemajuan dan berat penyakit.
(3obak, 1))7"
!.2.Dagn'se kepera(atan
8iagnose keperawatan ditegakkan melaluianalisis cermat terhadap hasil
pengakajian.diagnosa keperawatan yang umum untuk orangtua dengan ganguan
hipertensi pada kehamilan meliputi hal.hal berikut
10
a. Ansietas berhubungan dengan ancaman pada status= kesehatan (preeklamsia
dan e#eknya pada ibu dan bayi".
b. $etidake#ekti#an bersihan jalan napas b6d benda asing dalam jalan napas
c. $elebihan volume cairan b6d kelebihan asupan natrium
!.!. Inter)ens kepera(atan
2D
8P
/,2A2A 5I28A$A2 ;ASI> MA2? 8I;A/AP$A2
& 2D= (Kisi"
AnAienty level (&1&&"
oping (&()1"
Setelah dilakukan tidakan
keperawatan selama (A17 jam
ansietas pasien akan teratasi dengan
kriteria sebagai berikut =
a. Pasien tidak tampak = gelisah,
mondar. mandir, berkeringat,
pusing, tanda. tanda vital tidak
abnormal
b. %ampu melaporkan penurun
.an stress
c. %ampu melaporkan penurun
.an perasaan negative
2I= anAiety reduction ( *-1)"
&. Pahami perspekti# pasien
terhadap situasi stress
1. 8amping pasien untuk
mengurangi rasa takut.
(. 8ukung keluaraga untuk tetap
menemani pasien sesuai
kebutuhan
7. 8ukung pasien untuk
mengungkapkan perasaan,
persepsi dan ketakutan secara
verbal.
*. 5entukan kemampuan pasien
untuk mengambil keputusan.
1 2D = airway patency ()7&)"
Setelah dilakukan tindakan
keperawatan selama ( A 17 jam,
pasien mampu menunjukkan
kepatenan jalan napas dengan kriteria
sebagai berikut =
a. // dalam batas normal
b. /itme pernapasan dalam batas
normal
2I = airway manajemen ((&7)"
&. 3uka jalan napas, gunakan
teknik chin li#t atau jaw thrust,
sesuai kebutuhan.
1. Posisikan pasien untuk
memaksimalkan ventilasi
(. $eluarkan sekret menggunakan
suction
7. Pantau status pernapasan dan
11
oksigenasi, sesuai kebutuhan
( 2D = #luid balance ():)&"
Setelah dilakukan tindakan
keperawatan selama ( A 17 jam,
kelebihan volume cairan teratasi
dengan kriteria sebagai berikut =
a. 5urgor kulit baik
b. %ukosa membran lembap
c. 2ilai serum elektrolit dalam
batas normal
d. 2ilai ;ct dalam batas normal
2I = Lluid %anagement (7&1)"
&. Pantau status hidrasi
1. Pantau hasil laboratorium yang
relevant dengan retensi cairan
(. Pantau vital sign, sesuai
kebutuhan
7. 3eri cairan, sesuai kebutuhan

BAB *
PENUTUP
*.1. Kesmpulan
5erjadinya peningkatan kecenderungan perkambangan preeclampsia pada
kehamilan berikutnya yang dapat mencapai +*' jika terdapat hipertensi
selanjutnya. Sangat penting bagi perawat untuk mengenali, merujuk dan mencatat
tindakan mereka yang berkaitan degan deteksi semua derajat gangguan hipertensi
pada kehamilan. Fika terdeteksi, tujuan tindakan adalah mencegah semua
12
perubahan atau deteriorasi kondisi maternal yang dapat mengakibatkan mortalitas
dan morbiditas maternal 6 janin.
*.2. Saran
Preeklamsi merupakan titik awal terjadinya eklamsi yang merupakan salah
satu komplikasi kehamilan yang dapat menyebabkan kematian ibu dan bayi.
8engan dibuatnya makalah ini semoga dapat memberikan man#aat khususnya
mahasiswa s& keperawatan dan dapat memberikan gambaran tentang tanda gejala
serta penanganan preeklamsi sesuai dengan kegawatdaruratan. 5erlebih lagi, kita
sebagai perawat dimasa depan dapat melakukan pencegahan preventi# melalui
tindakan yang berkualitas agar preeklamsi tidak menjadi eklamsi bahkan dapat di
tanggulangi.
DA%TA" PUSTAKA
3illington, %ary. 1))4. Kegawatan dalam Kehamilan Persalinan. Fakarta= ,?.
3obak, dkk. 1))7. Buku Ajar Keperawatan Maternitas. Jakarta = ,?.
3ulecheck, ?loria dkk. 1))-. 2ursing Intervention lassi#ication (2I", Li#th
,dition. !nited State = %osby.
?reenberg, %.I. 1))-. Teks Atlas Kedokteran Kedaruratan. Fakarta= ,rlangga.
;erdman, 5. ;eather. 1)&1. 2A28A International 2ursing 8iagnoses= 8e#inition
and lassi#ication 1)&1.1)&7. DA#ord= Wiley. 3lackwell.
%ansjoer, Ari#. &444. Kapita Selekta Kedokteran. Fakarta= %edia Aesculapius.
%oorhead, Sue dkk. 1))-. 2ursing Dutcomes lassi#ication (2D", Li#th ,dition.
!nited State = %osby.
13
%orton, Particia ?once. 1)&&. Keperawatan Kritis. Fakarta= ,?.
Dman, $athleen. 1))-. Panduan Belajar Keperawatan Emergensi. Fakarta= ,?.
Sarwono. 1)&&. Ilmu Kebidanan. Fakarta= 3PSP.
Wylie, >inda. 1)&). Manajemen Kebidanan. Fakarta= ,?.
14

Anda mungkin juga menyukai