Anda di halaman 1dari 25

Rescky Felsario Rona

102012299
Hepatitis Akut Tipe Kolestasis
Skenario
Laki-laki 23 tahun, 40 kg, mual sejak 3 hari
smrs. Satu minggu smrs OS demam ringan
selama 3 hari. Dua hari smrs kulit mulai gatal-
gatal. Satu hari smrs BAK seperti teh pekat.
Tiga minggu smrs OS makan di tempat yang
kurang bersih.
Rumusan Masalah
Laki-laki 23 tahun mual dan demam ringan
sejak 3 hari smrs, kulit gatal-gatal sejak 2 hari
smrs, dan BAK seperti teh pekat sejak 1 hari
smrs. Ada riwayat makan di tempat kurang
bersih
Anamnesis
Identitas
Keluhan Utama
Keluhan Penyerta
Riwayat Penyakit Sekarang
Riwayat Penyakit Dahulu
Riwayat Keluarga
Riwayat Sosial
Riwayat obat dan alkohol
Pemeriksaan Fisik
Kesadaran dan tanda vital
Inspeksi kulit dan sklera ikterik
Palpasi hepar teraba (1 jbac, 2jbpx, tajam, lunak,
nyeri tekan (+))
Perkusi
Auskultasi

Pemeriksaan Penunjang
Tes darah rutin

Parameter Hasil Unit Normal
Hb 12,5 g/dl 11.0-16.5 gr/dl
Hematokrit 37 % 35.0-50.0 %
Trombosit 263.000 ul 150.000-390.000 /l
Leukosit 6.400 ul 4000-10000 /l
Kimia darah
Hasil pemeriksaan Nilai normal
Bilirubin direk 16,25mg/dl Normal Range: 0.1-1.2 Direct
Indirek 4,3mg/dl Indirect bilirubin, 0.2-0.7 mg/dL
AST 496 u/l Normal Adult Range: 5 - 40 IU/L
ALT 1200u/l Normal Adult Range: 7 - 56 IU/L
AF 192u/l Normal Adult Range: 30 - 120 IU/L
Gamma GT 154u/l Normal Adult Range: 0 - 42 IU/L
Ureum,kreatinin NORMAL
Tes Serologi dan Biopsi hati
ERCP
USG, CT scan dan MRI untuk membedakan jenis
kolestasis, yaitu intra atau ekstrahepatik.

GANGGUAN METABOLISME BILIRUBIN

1. Hiperbilirubin tak terkonyugasi
Hemolisis (peny. hematologi)
Obat-obatan
Syn. Gilbert
Syn. Crigler Najjar

1. Hiperbilirubin terkonyugasi
Non-kolestasis
Kolestasis
Intrahepatik
Ektrahepatik



Ikterus pada hepatitis
1.Hepatitis
Bilirubin direk = indirek
GGT dan AF normal

1.Kolestasis
Bilirubin direk > indirek
GGT dan AF meninggi
Intrahepatik
Ekstrahepatik



9/27/2014
Diagnosis Banding
Hepatitis A Kolestasis
Intrahepatik
Kolestasis Ekstrahepatik
- akibat Hepatitis Virus.
- Ada pembengkakan dan disorganisasi
sel hati dapat menghambat dan
menekan kanalikuli empedu.
- Biasa mengganggu semua fase
metabolisme dimana yang paling
menonjol gangguan ekskresi.
- batu duktus koledokus dan kanker
pankreas
- Adanya keluhan sakit bilier atau kantung
empedu yang teraba.
- Bila kadar bilirubin sudah terlampau tinggi
pada sklera memberi kesan kehijauan
sedang pada intrahepatik sklera
kekuningan

Diagnosis Kerja
Hepatitis akut tipe kolestasis

Kolestasis : berkuranganya atau terhentinya aliran
empedu/sindrom(kumpulan gejala) yang menandakan
adanya suatu penyakit.

Kolestasis intrahepatik :
- Hepatitis
- Penyakit hati alkoholik
- Sirosis bilier primer
- Akibat obat-obatan
- Akibat perubahan hormon selama kehamilan (kolestasis
pada kehamilan).

Sebagian besar kasus hepatitis disebabkan
infeksi VIRUS HEPATITIS

INFEKSI VIRUS

virus hepatitis A atau VHA
virus hepatitis B atau VHB
virus hepatitis C atau VHC
virus hepatitis D atau VHD
virus hepatitis E atau VHE
virus hepatitis F atau VHF
virus hepatitis G atau VHG

Penyakit hepatitis yang ditimbulkan
disebut sesuai dengan nama virusnya

Etiologi
Virus hepatitis, alkohol, obat-obatan dan penyakit hepatitis
autoimun.
Epidimiologi
HAV berdistribusi di seluruh dunia
Endemisitas tinggi di Negara yang
berkembang

CARA PENULARAN/ PENYEBAB

Melalui makanan atau minuman
yg trkontaminasi o/ virus RNA
(FEKAL-ORAL)
makan buah-
buahan,
sayur yang tidak
dimasak
makan kerang
yang setengah
matang
Minum dengan es
batu yang
prosesnya
terkontaminasi
TETAPI kadang-
kadang dapat juga
secara parenteral
BUKAN melalui
aktivitas seksual
atau melalui darah
Patofisiologi
Gangguan aliran empedu jalur antr sel-sel hati & usus
halus (duodenum, bgn proksimal).
Empedu mengalir tp, hati keluarkan bilirubin aliran
darah endapkan dikulit jaundice/ikterus.
Gejala Klinis
Kolestasis ditandai oleh ikterus, pruritus, anoreksia, diare
persisten, urine berwarna gelap dan tinja pucat seperti
dempul.
Penatalaksanaan
Medika Mentosa
Tujuan utama terapi adalah menghilangkan keluhan.
1. Prednisolone 30mg/hari tappering off diberikan dalam
jangka waktu pendek.
2. Kolestiramin 12-16 g sehari dibagi dalam 2-4
bagianuntuk mengatasi pruritus.
3. Asam ursodioksikolat dosis tinggi 20mg/kgBB.
4. Tambahkan hepatoprotektor untuk menurunkan kadar
SGOT dan SGPT seperti ekstrak curcuma longa
rhizome, silymarin phytosome 35 mg.
5. Suplemen kalsium dan vitamin D dapat membantu
mencegah kehilangan massa tulang pada pasien
kolestasis kronis.
Non Medika Mentosa
1. Rawat jalan, kecuali pada pasien dengan mual atau
anoreksia berat yang akan menyebabkan dehidrasi.
2. Mempertahankan asupan kalori dan cairan yang
adekuat
3. Pembatasan aktivitas sehari-hari tergantung dari
derajat kelelahan dan malaise.
Pencegahan
Untuk pencegahannya tergantung pada penyebab hepatitisnya
Menjaga kebersihan diri dan lingkungan
Menghindari obat pencetus
Komplikasi
Obstruksi duktus empedu kronis bisa menyebabkan sirosis
hepatis dan seterusnya berlanjut menjadi osteoporosis dan
osteomalasia.
Prognosis
Keluhan akan berkurang seiring dengan perbaikan penyakit
dasar.
Kesimpulan
Kolestasis adalah kegagalan aliran cairan empedu masuk
duodenum dalam jumlah normal. Dari segi klinis didefinisikan
sebagai akumulasi zat-zat yang diekskresi kedalam empedu
seperti bilirubin, asam empedu, dan kolesterol didalam darah dan
jaringan tubuh. Secara patologi-anatomi kolestasis adalah
terdapatnya timbunan trombus empedu pada sel hati dan sistem
bilier.Penyebab cholestasis dibagi menjadi 2 bagian: intrahepatic
cholestasis dan ekstrahepatic cholestasis. Pada intrahepatic
cholestasis bermacam-macam antara lain biliary cirrhosis primer,
virus hepatitis, cholangitis sclerosing primer, obat-obatan yang
menginduksi cholestasis. Untuk bisa memastikan penyebab
hepatitisnya harus dilakukan kombinasi dari serologi dan biopsi
hati.

Anda mungkin juga menyukai