Anda di halaman 1dari 4

HISTOLOGI OTOT

1. Otot Polos
Penampang Membujur
Terdiri dari sekelompok sel yang berbentuk fusiform/pipih panjang
berimpit satu dengan yang lain dengan ujung-ujungnya saling tumpang tindih.
Serat-serat muskuler tersusun sedemikian rupa sehingga bagian-bagian yang tebal
serat tersebut tampak berdampingan dengan ujung-ujung tipis dari serat yang lain.
Nukleus : pipih panjang mengikuti bentuk selnya, terletak di bagian sentral
Penampang Melintang
Bentuk bulat mempunyai diameter yang berbeda-beda tergantung pada
saat memotongnya mengenai bagian sentral ataukah mengenai ujung-ujung yang
meruncing. otongan-potongan yang tersebar mengandung nukleus
2. Otot Lurik
Penampang Membujur
Serabut-serabut otot seran lintang yang memanjang dibungkus sarkolema.
Terlihat garis-garis melintang yang nyata. !aris-garis gelap / pita " # diskus
"nisotrop, garis-garis terang / pita $ # diskus $sotrop, garis-garis gelap yang
terletak di tengah-tengah pita $ # garis %. Nukleus # lonjong ramping atau
memanjang / o&al di tepi serabut otot tepatnya di ba'ah sarkolema
Penampang Melintang
Seluruh permukaan luar otot diliputi oleh jaringan ikat padat yang disebut
epimisium beberapa jaringan ikat tersebut membentuk suatu selubung yang
mengitari tiap-tiap fasikulus muskuler disebut perimysium. (ari perimysium,
sekat-sekat tipis jaringan ikat tersebut menembus ke dalam fasikulus untuk
mengelilingi dan memisahkan serabut-serabut muskuler yang disebut
endomisium.
Tampak berkas-berkas miofibril yang terpotong melintang, nucleus
terletak ditepi. )emperlihatkan gambaran sebagai pulau-pulau disebut "rea
*ohnheim
3. Otot Jantung
Penampang Membujur
Serabut + serabut otot jantung saling mengadakan anastomose, tampak
garis-garis gelap terang yang melintang. !aris tebal / gelap yang melintang
dengan struktur tidak teratur disebut diskus interkalatus, merupakan tanda khas
otot jantung. Nucleus : besar, lonjong / o&al terletak di tengah serabut otot
jantung. Tiap-tiap sel otot jantung umumnya mempunyai inti satu, kadang-kadang
dua
Penampang Melintang
Bentuk bulat tanpa banyak perubahan dalam diameter. Nucleus : terletak
di tengah serabut otot jantung
Sumber :
)uthmainah, dr.),es et al.-./0. Buku edoman raktikum 1istologi Semester $$$.
Surakarta : 2akultas ,edokteran 3ni&ersitas Sebelas )aret
OSII!"SI
1. Osi#ikasi Intramembranosa
)ula-mula sel mesenkim dalam suatu membrane mesenkim berdiferensiasi
menjadi fibroblast untuk membentuk sabut-sabut kolagen sehingga terbentuklah jaringan
pengikat longgar berupa membrane. 4sifikasi intramembranosa dimulai pada saat
sekelompok sel mesenkim yang berdiferensiasi menjadi osteoblast di dalam membrane
jaringan pengikat yang telah terbentuk. Selanjutnya tempat ini disebut sebagai pusat
osifikasi dan osteoblast mulai membentuk matriks dan ia terbenam dalam matriks yang
dibentuknya sendiri dan berubah menjadi osteosit. Tidak semua osteoblast berubah
menjadi osteosit. Sebagian yang lain akan berproliferasi menjadi osteoblast baru dan akan
menjauhi pusat-pusat osifikasi. "khirnya akan terjadi pengendapan bahan-bahan mineral
dan terbentuklah jaringan tulang muda disebut trabekula tulang sebagai hasil
penggabungan dari perluasan pusat-pusat osifikasi.
Sumber :
)uthmainah, dr.),es et al.-./0. Buku edoman raktikum 1istologi Semester $$$.
Surakarta : 2akultas ,edokteran 3ni&ersitas Sebelas )aret
2. Osi#ikasi $n%okon%ral
ada proses terbagi oleh beberapa 5ona atau fase yaitu:
a. %ona istirahat: pada fase ini terdapat sel kartilago embrional yang tersebar tidak
merata. embelahan sel dan perubahan matriks berjalan dengan lambat
b. %ona proliferasi: pada fase ini sel mesenkimal berdiferensiasi menjadi kondrosit. 6alu
kondrosit membelah secara cepat dan membentuk deretan sejajar sumbu panjang
tulang serta membentuk ranka model tulang baru . proliferasi yang sangat cepat
menyebabkan bentuk kondrosit jadi sangat pipih dengan a7is tegak lurus panjang
tulang. ada saat berproliferasi, kondrosit juga mengsekresikan matriks
c. %ona maturasi: pada fase ini kondrosit berhenti berproliferasi tapi meningkatkan
&olumenya dan menjadi hypertropik kondrosit. embesaran ukuran kondrosit
menyebabkan matriks tulang ra'an menyempit, kondrosit berderet secara tapat yang
hanya dipisahkan matriks tipis.
d. %ona kalsifikasi: pada fase ini hipertropik kondrosit merubah matriks yang telah
disekresikan dengan cara menambahkan kolagen 8 dan fibronectin agar bias di
mineralisasi oleh *a*40 9kalsium karbonat:. (an juga diikuti dengan kematian
kondrosit dan tempat yang ditinggalkannya menjadi sumsum tulang
e. %ona osifikasi: pada 5ona ini akan muncul jaringan tulang muda yang terbentuk
secara endokodral. ,apiler darah dan sel-sel periostal bud akan mengisi ruang-ruang
kosong yang ditinggal mati kondrosit. Sel-sel ini kemudian menjadi osteoblast dan
membentuk matriks diatas matrik yang telah mengalami kalsifikasi tadi. Setelah
osteoblast membentuk matriks dan telah tenggelam didalamnya maka ia akan berubah
menjadi osteosit
Sumber
4steogenensis: the de&elopment of bones '''.ncbi.nlm.nih.go&/books/NB,/..;</
dilihat pada tanggal -0 september -./0
Bpp lab histologi 2,3NS
P&OS$S 'IO!IMI" S$L"M" !O(T&"!SI )"( &$L"!S"SI OTOT
/. (alam #ase relaksasi kontraksi otot, kepala S-/ pada myosin menghidrolisis "T
menjadi "( dan i, tetapi produk-produk ini tetap terikat. ,ompelks "(- i + myosin
yang terbentuk telah mengalami penguatan dan disebut konformasi berenergi tinggi
-. ,etika kontraksi otot distimulasi 9melalui proses-proses yang melibatkan *a
-=
, troponin,
tropomiosin, dan aktin:, aktin dapat diakses dan kepala S-/ miosin menemukannya,
mengikatnya, dan membentuk komplek aktin + myosin + "( - i.
0. embentukan kompleks ini mendorong pembebasan i,yang memicu power stroke. 1al
ini diikuti oleh pembebasan "( dan disertai oleh perubahan konformasi mencolok di
kepala myosin dalam kaitannya dengan ekornya, yang menarik aktin sekitar /. nm kea
rah pusat sarkomer. $ni adalah power stroke. )yosin sekarang berada dalam keadaan
berenergi rendah, yang ditunjukkan sebagai aktin-miosin.
>. )olekul "T lain mengikat kepala S-/, dan membentuk kompleks aktin + myosin - "T
;. )iosin + "T memiliki afinitas yang rendah terhadap aktin sehingga aktin terlepas.
6angkah terakhir inilah komponen kunci pada relaksasi dan bergantung pada pengikatan
"T dengan kompleks aktin + myosin.
Sumber :
)urray, ?obert ,., )(, h(. -./-. Biokimia 1arper @disi -A. Bakarta : @!*. pC ;D<-;DA

Anda mungkin juga menyukai