Anda di halaman 1dari 3

SAHABAT SEJATI

Cindy, Laura, Christine dan Dewi adalah sahabat sejati. Mereka sudah sangat dekat dan
bersahabat. Bahkan mereka sudah menganggap satu sama lain sebagai saudara, karena
mereka ber-4 sudah bersahabat sejak kecil.
Mereka suka berbuat baik, saling tolong-menolong, dan selalu setia. Apalagi mereka di sekolah
menjadi murid yang pintar. Banyak orang yang mengagumi mereka. Mereka juga memiliki
banyak kesamaan, Laura dan Dewi yang sangat mencintai musik, Cindy dan Christine suka
makan es krim. Mereka ber-4 juga sangat menyukai warna pink.
Sebagai tanda persahabatan mereka, mereka juga memiliki aksesoris yang kembar lho! Seperti
sepatu kets warna putih, sandal jepit bergambar warna pink, sepasang bando dan jepitan
rambut warna biru muda, setelan baju dan rok berwarna pink, gelang dan kalung berwarna pink,
dan masih banyak lagi.
Siang itu Cindy, Laura, Christine, dan Dewi baru pulang sekolah. Mereka berjalan pulang menuju
rumah mereka masing-masing. Oh iya, rumah mereka memang sama di perumahan matahari
indah, cuma mereka beda komplek. Cindy dan Dewi komplek A, sementara Laura dan Christine
komplek B. Jadi kalau pulang sekolah mereka selalu pulang bersama, lagipula jarak antara
sekolah dan rumah mereka tidak terlalu jauh.
Dalam perjalanan Laura berkata eh iya, gimana kalau nanti sore kita bersepeda?, hmm..
boleh juga, kita kumpul di taman biasa jam 4 sore gimana? usul Dewi. oke! Aksesorisnya
gimana? tanya Cindy. apa ya, yang bagus? kata Christine sambil berpikir. Ahha!,
sandal pink, setelan pink, kalung sama gelang pink!, hahaha, tawa mereka bersama.
Bagaimana bisa mereka mengatakan hal yang sama? Ya sudahlah, nggak usah di pikir kawan.
kita jalan duluan ya! kata cindy dan dewi, yang akan mengarah ke kompleks rumah mereka.
iya kata Laura dan Christine bersamaan. Oh iya Fan, nanti kalau mau ke taman ke rumahku
dulu ya! Daahh aku pulang duluan. Kata Laura. oke! Sipp! balas Christine. Dan setelah
berjalan sedikit dari rumah Laura, Christine sampai di rumahnya. Mereka sampai juga di
rumahnya masing-masing, dan mereka langsung beristirahat.
Pukul 3.30 Cindy, Laura, Christine dan Dewi di rumah masing-masing sibuk menyiapkan diri
untuk bersepeda. Pukul 3.50 Cindy sudah berada di taman, tidak lama kemudian Dewi sampai
Fa, kok ngga mampir ke rumahku dulu.!, iya iya, maaf sangat senangnya ingin bersepeda jadi
lupa dehh. kata Cindy. Sudah 5 menit berlalu, akhirnya Christine dan Laura sampai. Bersepeda
pun dimulai! GO!!
Tak terasa jam sudah menunjukkan pukul 17.30 dan mereka pun sudah jalan-jalan keliling
komplek. Akhirnya mereka memutuskan untuk pulang ke rumah masing masing. Sampai di
rumahnya, Cindy langsung sms ketiga temannya Christine, Laura, dan Dewi dan menanyakan
mereka akan shalat maghrib di masjid atau tidak, karena Cindy kali ini tidak bisa shalat di masjid
dan harus menjaga Ibunya yang sakit thypusnya kambuh. Ternyata balasan sms dari teman-
teman Cindy sama ya tidak apa-apa.
Adzan maghrib pun terdengar. Di rumah Laura sedang bersiap memakai mukena, padahal
Christine sudah menunggu di rumah laura sekitar 5 menit yang lalu. Dewi ternyata sudah sampai
di masjid duluan bersama kakaknya. Dan sebelum komat, mereka semua sudah sampai masjid.
Setelah selesai shalat maghrib, mereka memutuskan untuk menjenguk Ibu Cindy yang sakit
nanti setelah ini. kita membawa apa ketika menjenguk nanti ya? tanya Laura pada teman-
temannya. bagaimana kalau nanti jam setengah tujuh kita membeli buah di toko buah di depan
perumahan? kata Dewi. oke. naik sepeda ya! nanti kumpul di depan komplek ya! kata
Christine mengusulkan. ya sudah, oke! aku duluan ya. kata Dewi.
Jam sudah menunjukkan pukul setengah tujuh. Laura dan Christine sudah menunggu di depan
komplek, Dewi mana ya? tanya Laura, mungkin lagi di jalan. kata Christine, itu dia! kata
Christine kemudian. ayo cepat kawan, jangan lambat! kata Dewi.
Sekarang semua sudah sampai di toko buah. kita mau beli buah apa nih? tanya Dewi pada
Laura dan Christine. bagaimana kalau apel, anggur, jeruk, lalu apalagi ya? usul Christine.
Ahha! Bagaimana kalau jeruk, pear dan apel saja!?. Dewi pun setuju lalu memilih buah buah
tersebut Mba, apel, jeruk dan pear-nya yang ini di kemas pakai keranjang buah yang itu, lalu
dihias ya, tapi hiasanya yang sederhana saja ya., Oh iya de, sebentar ya. Oh ya de, jus
buahnya tidak beli? kata mba penjual. hm. Gimana ni? mau beli? tanya Christine. ya boleh.
Aku mau jus mangga. Kamu apa ffa? tanya Laura kepada Dewi. Aku jus apel saja. jawab
Dewi, oke. Aku jus melon. Oh ya, sekalian Cindy juga jus jeruk. kata Christine. hmm oke!. Mba
jadi jus mangga satu, jus apel satu, jus melon satu, jus jeruk satu..
Setelah menunggu, ini de buah dan jus-nya.. terimakasih mba, jadi semuanya berapa? kata
Dewi. Jadi semuanya enam puluh tiga ribu. jawab mba penjual. ini mba uangnya enam puluh
tiga ribu. kata Dewi.
Ketika di jalan, Kan tadi bayarnya pakai uang Dewi, berarti kita harus ganti. Urunan saja
bagaimana? usul Christine. Merekapun memutuskan untuk urunan uangnya. hmm, kita ada
tiga orang, jumlah semuanya enam puluh tiga ribu, jadi berapa satu orangnya? ucap Laura
sambil berfikir. Jadi satu orangnya dua puluh satu ribu, kan enam puluh tiga ribu dibagi tiga.
kata Christine. Oh iya, nih uangku dua puluh satu ribu Ffa. kata Laura dan Christine sambil
memberikan uangnya kepada Dewi.
Tidak sadar mereka bercakap-cakap di perjalanan, akhirnya mereka sampai di rumah Cindy,
assalamualaikum, Cindy. salam mereka bertiga. waalaikumsalam, wahh ada teman-teman.
Ya sudah ayo masuk dulu. jawab Cindy. ya.. setelah mereka semua masuk Dewi bertanya
bagaimana keadaan ibumu?, alhamdulillah sudah sedikit membaik jawab Cindy. oh iya, ini
untukmu dan Ibumu, dari kami. kata Christine. iya, terimakasih ya. tapi maaf nih Ibuku sedang
istirahat, bagaimana?. Ucap Cindy dengan raut wajah sedikit bingung. oh, tidak apa apa. Kita
langsung pamit saja ya. Semoga Ibumu cepat sembuh. kata Laura. lho kok buru-buru? tanya
Cindy, tidak kok, lagipula ini sudah malam. jawab Christine. kita pulang dulu ya!
Assalamualaikum. kata Laura, Christine, dan Dewi. waalaikumsalam.terimakasih ya
semuanya. balas Cindy.
Di sekolah Laura, Dewi, dan Christine menanyakan pada Cindy tentang keadaan Ibunya.
alhamdulillah sudah baik, terimakasih ya teman-teman. kata Cindy. ya!kita kan sahabat harus
saling tolong menolong bukan? kata Dewi. ya! itu gunanya sahabat. kata Christine, sahabat
sejati takkan terlupakan!!!. kata Laura. hahahahaha.. tawa mereka bersama

Anda mungkin juga menyukai