Anda di halaman 1dari 7

Metode Seismik Refraksi

Bila gelombang elastik yang menjalar dalam medium bumi menemui bidang batas
perlapisan dengan elastisitas dan densitas yang berbeda, maka akan terjadi pemantulan dan
pembiasan gelombang tersebut. Bila kasusnya adalah gelombang kompresi (gelombang P) maka
terjadi empat gelombang yang berbeda yaitu, gelombang P-refleksi (PP1), gelombang S-refleksi
(PS1), gelombang P-refraksi (PP2), gelombang S-refraksi (PS2). Konsep ini mengadopsi dari
hukum Snellius. Menurut hukum Snellius, jika ada gelombang elastik yang menjalar dalam bumi
kemudian bertemu dengan bidang batas perlapisan (interface) dengan elastisitas dan densitas
yang berbeda, maka akan terjadi pemantulan dan pembiasan gelombang.
Metoda seismik refraksi mengukur gelombang datang yang dipantulkan sepanjang
formasi geologi di bawah permukaan tanah. Grafik waktu datang gelombang pertama seismik
pada masing-masing geofon memberikan informasi mengenai kedalaman dan lokasi dari
horison-horison geologi ini.
Seismik bias dihitung berdasarkan waktu jalar gelombang pada tanah/batuan dari posisi
sumber ke penerima pada berbagai jarak tertentu. Pada metode ini, gelombang yang terjadi
setelah usikan pertama (first break) diabaikan, sehingga sebenarnya hanya data first break saja
yang dibutuhkan. Parameter jarak (offset) dan waktu jalar dihubungkan oleh sepat rambat
gelombang dalam medium. Kecepatan tersebut dikontrol oleh sekelompok konstanta fisis yang
ada di dalam material dan dikenal sebagai parameter elastisitas.

Gambar 1 Geometri Seismik Refraksi


Studi seismik refraksi ditujukan untuk memetakan karakteristik lapisan dekat permukaan
(near surface) seperti kedalaman lapisan lapuk (weathering), bed rocks, pemetaan air tanah,
lingkungan, dll. Informasi geofisika yang diperoleh dari studi ini adalah model kecepatan serta
kedalaman lapisan bawah permukaan. Informasi tersebut diturunkan dari first break serta
geometri sumber-penerima.
Peralatan yang digunakan didalam survey seismik refraksi, biasanya terdiri dari 12
sampai 24 channel geophone dengan interval 2-5 meter dan frekuensi 8-14Hz, dengan sumber
gelombang berupa palu ataupun dinamit serta perekam yang biasanya jauh lebih portable
daripada peralatan seismik refleksi. Akan tetapi pada sebuah survey seismik refleksi, rekaman
refraksi bisa diperoleh seiring dengan perekaman gelombang refleksi sendiri.

Gambar 2 Peralatan Seismik Refraksi
Gambar di bawah ini adalah layout perekaman seismik refraksi. Geophone diletakkan
disepanjang lintasan survey, dimana offset (bentangan kabel) harus 3-5 kali lebih panjang dari
kedalaman target. Jadi jika panjang offset nya adalah 600 meter, maka kedalaman maksimum
yang akan terdeteksi adalah 200 meter.

Gambar 3 layout pemasangan metode refraksi
Pada rekaman seismik (shot gathers), first break merupakan sinyal yang pertama kali
terekam oleh penerima. Sinyal tersebut berasal dari direct wave dan head wave. Direct wave
adalah gelombang yang merambat dari sumber langsung ke penerima melewati lapisan pertama,
Sedangkan head wave adalah gelombang yang melewati lapisan pertama lalu merambat
disepanjang lapisan kedua. Syarat terjadinya head wave adalah sudut tembak gelombang harus
melewati critical angle dan lapisan kecepatan lapisan tersebut harus lebih cepat dari lapisan
sebelumnya.

Gambar 4 ilustrasi pergerakan gelombang seismik
Untuk memahami penjalaran gelombang seismik pada batuan bawah permukaan
digunakan asumsi. Beberapa asumsi yang digunakan antara lain :
1. Panjang gelombang seismik yang digunakan jauh lebih kecil dibandingkan dengan
ketebalan lapisan batuan. Dengan kondisi seperti ini memungkinkan setia lapisan batuan
akan terdeteksi.
2. Gelombang seismik dipandang sebagai sinar yang memenuhi hukum Snellius dan Prinsip
huygens. Menurut Snellius, gelombang akan dipantulkan atau dibiaskan pada bidang
batas antara dua medium yang berbeda sedangkan dalm prinsip Huygens, titik-titik yang
dilewati gelombang akan menjadi sumber gelombang baru. Muka gelombang
(wavefront) yang menjalar menjauhi sumber adalah superposisi dari beberaoa muka
gelombang yang dihasilkan oleh gelombang baru tersebut.
3. Medium bumi dianggap berlapis-lapis dan tiap lapisan menjalarkan gelombang seismik
dengan kecepatan yang berbeda.
4. Pada bidang batar antar lapisan (interface), gelombang seismik menjalar dengan
kecepatan gelombang pada lapisan bawahnya.
5. Makin bertambahnya kedalaman lapisan batuan maka semakin kompak batuannya
sehingga kecepatan gelombang pun bertambah seiring dengan bertambahnya kedalaman.
6. Metode Seismik Refleksi
Bila gelombnag elastik yang menjalar dalam medium bumi menemui bidang batas perlapisan
dengan elastisitas dan densitas yang berbeda, maka akan terjadi pemantulan dan pembiasan gelombang
tersebut. Bila kasusnya adalah gelombang kompresi (gelombang P) maka terjadi empat gelombang yang
berbeda yaitu, gelombang P-refleksi (PP
1
), gelombang S-refleksi (PS
1
), gelombang P-refraksi (PP
2
),
gelombang S-refraksi (PS
2
). Dari hukum Snellius yang diterapkan pada kasus tersebut diperoleh :

(1)
di mana :
V
P1
= Kecepatan gelombang-P di medium 1
V
P2
= Kecepatan gelombang-P di medium 2
V
S1
= Kecepatan gelombang-S di medium 1
V
S2
= Kecepatan gelombang-S di medium 2

Gambar 5. Pemantulan dan pembiasan gelombang P dan S

Seismik refleksi adalah metoda geofisika dengan menggunakan gelombang elastis yang
dipancarkan oleh suatu sumber getar yang biasanya berupa ledakan dinamit (pada umumnya digunakan
di darat, sedangkan di laut menggunakan sumber getar (pada media air menggunakan sumber getar
berupa air gun, boomer atau sparker).


Gambar 6. Pemantulan Gelombang Elastis dari Ledakan Dinamit

Gelombang bunyi yang dihasilkan dari ledakan tersebut menembus sekelompok batuan di
bawah permukaan yang nantinya akan dipantulkan kembali ke atas permukaan melalui bidang reflektor
yang berupa batas lapisan batuan. Gelombang yang dipantulkan ke permukaan ini diterima dan direkam
oleh alat perekam yang disebut geophone (di darat) atau Hydrophone (di laut), (Badley, 1985). Refleksi
dari suatu horison geologi mirip dengan gema pada suatu muka tebing atau jurang. Metoda seismic
repleksi banyak dimanfaatkan untuk keperluan Explorasi perminyakan, penetuan sumber gempa
ataupun mendeteksi struktur lapisan tanah.


Gambar 7. Gelombang yang Dipantulkan pada Lapisan Tanah

Seismik refleksi hanya mengamati gelombang pantul yang datang dari batas-batas formasi
geologi. Gelombang pantul ini dapat dibagi atas beberapa jenis gelombang yakni: Gelombang-P,
Gelombang-S, Gelombang Stoneley, dan Gelombang Love.
Eksplorasi seismik refleksi dapat dikelompokan menjadi dua, yaitu eksplorasi prospek dangkal
dan eksplorasi prospek dalam. Eksplorasi seismik dangkal (shallow seismic reflection) biasanya
diaplikasikan untuk eksplorasi batubara dan bahan tambang lainnya. Sedangkan seismik dalam
digunakan untuk eksplorasi daerah prospek hidrokarbon (minyak dan gas bumi). Kedua kelompok ini
tentu saja menuntut resolusi dan akurasi yang berbeda begitu pula dengan teknik lapangannya.
Metode seismik refleksi merupakan metode geofisika yang umumnya dipakai untuk
penyelidikan hidrokarbon. Biasanya metode seismik refleksi ini dipadukan dengan metode geofisika
lainnya, misalnya metode grafitasi, magnetik, dan lain-lain. Namun metode seismik refleksi adalah yang
paling mudah memberikan informasi paling akurat terhadap gambaran atau model geologi bawah
permukaan dikarenakan data-data yang diperoleh lebih akurat.
Pada umumnya metode seismik refleksi terbagi atas tiga tahapan utama, yaitu:
1. Pengumpulan data seismik (akuisisi data seismik): semua kegiatan yang berkaitan dengan
pengumpulan data sejak survey pendahuluan dengan survey detail.
2. Pengolahan data seismik (processing data seismik): kegiatan untuk mengolah data rekaman
di lapangan (raw data) dan diubah ke bentuk penampang seismik migrasi.
3. Interpretasi data seismik: kegiatan yang dimulai dengan penelusuran horison, pembacaan
waktu, dan plotting pada penampang seismik yang hasilnya disajikan atau dipetakan pada
peta dasar yang berguna untuk mengetahui struktur atau model geologi bawah permukaan.
(MAU NYALIN ATAU PAHAMI TERUS DITULIS TERGANTUNG KESADARAN MASING-MASING )
LANJUTKAN UNTUK JAWABAN NOMOR 2

Anda mungkin juga menyukai