Anda di halaman 1dari 25

Material Beton

Material Beton
Kuat Tekan dan Umur Beton
Kuat Tekan dan Umur Beton


Kuat tekan beton akan
Kuat tekan beton akan
meningkat dengan
meningkat dengan
bertambahnya waktu.
bertambahnya waktu.
Yang digunakan
Yang digunakan
sebagai ukuran kuat
sebagai ukuran kuat
tekan beton adalah
tekan beton adalah
kekuatannya pada
kekuatannya pada
umur 28 hari.
umur 28 hari.


Untuk beton yang
Untuk beton yang
dibebani pada umur
dibebani pada umur
yang masih sangat
yang masih sangat
muda, jika beton tsb
muda, jika beton tsb
cukup kuat maka
cukup kuat maka
kekuatan beton tsb
kekuatan beton tsb
masih dapat
masih dapat
meningkat.
meningkat.
Kuat Tekan dan Temperatur Curing
Kuat Tekan dan Temperatur Curing
Efek dari temperatur
Efek dari temperatur
pada saat curing
pada saat curing
terhadap kekuatan
terhadap kekuatan
beton ditunjukkan pada
beton ditunjukkan pada
gambar disamping
gambar disamping
(perbandingan air
(perbandingan air
semen: 0.41)
semen: 0.41)


perbandingan semen terhadap agregat
perbandingan semen terhadap agregat


gradasi, tekstur permukaan, bentuk, kekuatan dan
gradasi, tekstur permukaan, bentuk, kekuatan dan
kekakuan agregat kasar
kekakuan agregat kasar


ukuran maksimum agregat kasar
ukuran maksimum agregat kasar


K
K
ekuatan beton juga merupakan gabungan/kombinasi
ekuatan beton juga merupakan gabungan/kombinasi
dari:
dari:
(1) kekuatan mortar semen
(1) kekuatan mortar semen
(2) lekatan antara mortar semen
(2) lekatan antara mortar semen
dengan agregat kasar
dengan agregat kasar
(3) kekuatan agregat kasar.
(3) kekuatan agregat kasar.
Faktor
Faktor
-
-
faktor lain yang menentukan
faktor lain yang menentukan
kekuatan beton
kekuatan beton
Modulus
Modulus
Elastisitas
Elastisitas
,
,
E
E
c
c


Modulus elastisitas beton adalah konstanta elastis dari
Modulus elastisitas beton adalah konstanta elastis dari
material beton yang besarnya dapat ditentukan dari kurva
material beton yang besarnya dapat ditentukan dari kurva
hubungan tegangan
hubungan tegangan
-
-
regangan yang merupakan kemiringan
regangan yang merupakan kemiringan
atau tangen dari kurva tsb.
atau tangen dari kurva tsb.


Beberapa
Beberapa
definisi
definisi
:
:


Modulus
Modulus
awal
awal
,
,
yaitu
yaitu
slope
slope
atau
atau
kemiringan
kemiringan
kurva
kurva
tegangan
tegangan
regangan
regangan
di
di
titik
titik
awal
awal
kurva
kurva
(E
(E
c c
)
)


Modulus
Modulus
tangen
tangen
,
,
yaitu
yaitu
slope
slope
atau
atau
kemiringan
kemiringan
di
di
suatu
suatu
titik
titik
pada
pada
kurva
kurva
tegangan
tegangan
regangan
regangan
,
,
misalkan
misalkan
pada
pada
kekuatan
kekuatan
50%
50%
dari
dari
kekuatan
kekuatan
ultimate
ultimate


Modulus secan, yaitu garis yang menghubungkan titik awal
Modulus secan, yaitu garis yang menghubungkan titik awal
kurva dengan titik lain pada kurva, misal titik dengan
kurva dengan titik lain pada kurva, misal titik dengan
tegangan 0.5 f
tegangan 0.5 f
c c

.
.
Modulus awal, modulus tangen dan modulus
Modulus awal, modulus tangen dan modulus
secan untuk beton yang tertekan
secan untuk beton yang tertekan
Kurva tegangan
Kurva tegangan
-
-
regangan untuk beberapa nilai kuat
regangan untuk beberapa nilai kuat
tekan beton.
tekan beton.


Modulus elastisitas yang tinggi berarti kekakuan beton tsb tingg
Modulus elastisitas yang tinggi berarti kekakuan beton tsb tingg
i,
i,
sedang modulus elastisitas yang rendah berarti beton tsb bersifa
sedang modulus elastisitas yang rendah berarti beton tsb bersifa
t
t
lebih
lebih
ductile
ductile


Modulus
Modulus
e
e
lastisitas
lastisitas
beton (berat normal) bervariasi antara 20000
beton (berat normal) bervariasi antara 20000
sampai 30000 MPa,
sampai 30000 MPa,
tergantung dari kuat tekannya. Modulus
tergantung dari kuat tekannya. Modulus
elastisitas juga dipengaruhi oleh karakteristik bahan penyusunny
elastisitas juga dipengaruhi oleh karakteristik bahan penyusunny
a
a
terutama modulus elastisitas dari agregat kasarnya
terutama modulus elastisitas dari agregat kasarnya


Nilai
Nilai
Modulus
Modulus
Elastisitas
Elastisitas
:
:


Ec
Ec
= w
= w
c c
1.5 1.5
(0.043)
(0.043)

fc
fc


(MPa)
(MPa)
Untuk
Untuk
beton
beton
normal,
normal,
w
w
c c
= 2
= 2
20
20
0
0
-
-
2400
2400
kg/m
kg/m
3 3


Ec
Ec
= 4700
= 4700

fc
fc


(MPa)
(MPa)
Modulus
Modulus
Elastisitas
Elastisitas
,
,
E
E
c
c
Susut
Susut
(
(
Shrinkage
Shrinkage
)
)


Susut didefinisikan sebagai perubahan (penurunan) volume
Susut didefinisikan sebagai perubahan (penurunan) volume
yang tidak berhubungan dengan beban. Tingkat susut pada
yang tidak berhubungan dengan beban. Tingkat susut pada
beton berbanding lurus dengan faktor air semennya dan
beton berbanding lurus dengan faktor air semennya dan
berbanding terbalik dengan ukuran agregat kasarnya.
berbanding terbalik dengan ukuran agregat kasarnya.


Pada
Pada
saat
saat
adukan
adukan
beton
beton
mengeras
mengeras
,
,
sebagian
sebagian
dari
dari
air
air
akan
akan
menguap
menguap
.
.
Akibatnya
Akibatnya
beton
beton
akan
akan
menyusut
menyusut
dan
dan
retak
retak


Retak
Retak
dapat
dapat
mengurangi
mengurangi
kekuatan
kekuatan
elemen
elemen
struktur
struktur
,
,
dan
dan
dapat
dapat
menyebabkan
menyebabkan
baja
baja
tulangan
tulangan
terbuka
terbuka
sehingga
sehingga
rawan
rawan
terhadap
terhadap
korosi
korosi
.
.


Susut
Susut
berlangsung
berlangsung
pada
pada
waktu
waktu
yang lama,
yang lama,
tetapi
tetapi
90%
90%
terjadi
terjadi
pada
pada
tahun
tahun
pertama
pertama
.
.


Semakin
Semakin
luas
luas
permukaan
permukaan
beton
beton
yang
yang
terbuka
terbuka
,
,
semakin
semakin
tinggi
tinggi
tingkat
tingkat
susut
susut
yang
yang
terjadi
terjadi
.
.


Besarnya susut tergantung dari komposisi beton, yaitu a.l.
Besarnya susut tergantung dari komposisi beton, yaitu a.l.
kandungan air, volume dan jenis agregat kasar serta jumlah
kandungan air, volume dan jenis agregat kasar serta jumlah
kandungan semen.
kandungan semen.
Susut
Susut
Susut
Susut


Untuk
Untuk
mengurangi
mengurangi
susut
susut
:
:


Gunakan
Gunakan
air
air
secukupnya
secukupnya
pada
pada
campuran
campuran
beton
beton


Permukaan
Permukaan
beton
beton
harus
harus
terus
terus
dibasahi
dibasahi
selama
selama
pengeringan
pengeringan
berlangsung
berlangsung
(curing)
(curing)


Pengecoran
Pengecoran
elemen
elemen
besar
besar
(plat,
(plat,
dinding
dinding
,
,
dll
dll
)
)
dilangsungkan
dilangsungkan
secara
secara
bertahap
bertahap


Gunakan
Gunakan
sambungan
sambungan
untuk
untuk
mengontrol
mengontrol
lokasi
lokasi
retak
retak


Gunakan
Gunakan
tulangan
tulangan
susut
susut


Maksimumkan jumlah dan g
Maksimumkan jumlah dan g
unakan
unakan
agregat
agregat
yang
yang
padat
padat
dan
dan
tidak
tidak
berongga
berongga
(
(
porous
porous
)
)
Rangkak
Rangkak
(
(
Creep
Creep
)
)
Rangkak didefinisikan sebagai peningkatan regangan
Rangkak didefinisikan sebagai peningkatan regangan
dengan bertambahnya waktu pada kondisi tegangan
dengan bertambahnya waktu pada kondisi tegangan
yang konstan. Pada struktur beton bertulang, rangkak
yang konstan. Pada struktur beton bertulang, rangkak
akan menimbulkan deformasi yang permanen.
akan menimbulkan deformasi yang permanen.


Pada
Pada
saat
saat
struktur
struktur
dibebani
dibebani
,
,
deformasi
deformasi
elastis
elastis
akan
akan
langsung
langsung
terjadi
terjadi
pada
pada
struktur
struktur
.
.


Pada
Pada
saat
saat
mengalami
mengalami
beban
beban
ini
ini
,
,
beton
beton
akan
akan
terus
terus
berdeformasi
berdeformasi
sejalan
sejalan
dengan
dengan
waktu
waktu
.
.
Deformasi
Deformasi
tambahan
tambahan
ini
ini
disebut
disebut
dengan
dengan
rangkak
rangkak
atau
atau
plastic flow.
plastic flow.


J ika
J ika
beban
beban
terus
terus
bekerja
bekerja
,
,
deformasi
deformasi
akan
akan
terus
terus
bertambah
bertambah
,
,
hingga
hingga
deformasi
deformasi
akhir
akhir
dapat
dapat
mencapai
mencapai
dua
dua
atau
atau
tiga
tiga
kali
kali
deformasi
deformasi
elastis
elastis
.
.


J ika
J ika
beban
beban
dipindahkan
dipindahkan
,
,
struktur
struktur
akan
akan
kehilangan
kehilangan
deformasi
deformasi
elastisnya
elastisnya
,
,
tetapi
tetapi
hanya
hanya
sebagian
sebagian
kecil
kecil
dari
dari
deformasi
deformasi
tambahan
tambahan
/
/
rangkak
rangkak
yang
yang
akan
akan
hilang
hilang
.
.


Sekitar
Sekitar
75%
75%
dari
dari
rangkak
rangkak
terjadi
terjadi
pada
pada
tahun
tahun
pertama
pertama
.
.
Rangkak
Rangkak
Karakteristik Bahan
Karakteristik Bahan
Penyusun Beton
Penyusun Beton
Telah pelajari bahwa beton merupakan campuran dari
Telah pelajari bahwa beton merupakan campuran dari
beberapa material. Karena beton merupakan suatu
beberapa material. Karena beton merupakan suatu
komponen yang dihasilkan dari interaksi mekanis dan
komponen yang dihasilkan dari interaksi mekanis dan
kimiawi dari material
kimiawi dari material
-
-
material pembentuknya, maka
material pembentuknya, maka
sifat beton baik pada saat belum mengeras (
sifat beton baik pada saat belum mengeras (
fresh
fresh
concrete
concrete
) maupun pada saat sudah mengeras
) maupun pada saat sudah mengeras
(
(
hardened concrete
hardened concrete
), amat dipengaruhi oleh
), amat dipengaruhi oleh
karakteristik bahan penyusunnya. Oleh sebab itu,
karakteristik bahan penyusunnya. Oleh sebab itu,
untuk memahami sifat beton, perlu dipelajari
untuk memahami sifat beton, perlu dipelajari
karakteristik dari masing
karakteristik dari masing
-
-
masing material
masing material
penyusunnya.
penyusunnya.
Semen Portland
Semen Portland


Semen
Semen
portland adalah salah satu jenis semen
portland adalah salah satu jenis semen
hidrolik yang paling banyak digunakan untuk
hidrolik yang paling banyak digunakan untuk
pekerjaan konstruksi beton, sedang yang dimaksud
pekerjaan konstruksi beton, sedang yang dimaksud
dengan semen hidrolik adalah semen yang akan
dengan semen hidrolik adalah semen yang akan
mengeras jika bereaksi dengan air dan mempunyai
mengeras jika bereaksi dengan air dan mempunyai
kemampuan mengikat.
kemampuan mengikat.


Bahan utama (
Bahan utama (
raw materials
raw materials
) penyusun semen
) penyusun semen
portland adalah kapur (CaO), silika (SiO
portland adalah kapur (CaO), silika (SiO
2 2
) serta
) serta
oksida besi dan aluminium (Fe
oksida besi dan aluminium (Fe
2 2
O
O
3 3
dan Al
dan Al
2 2
O
O
3 3
).
).
Nama Senyawa
Nama Senyawa
Senyawa
Senyawa
Oksida
Oksida
Simbol
Simbol
Tricalcium silicate
Tricalcium silicate
3CaO.SiO
3CaO.SiO
2 2
C
C
3 3
S
S
Dicalcium silicate
Dicalcium silicate
2CaO.SiO
2CaO.SiO
2 2
C
C
2 2
S
S
Tricalcium aluminate
Tricalcium aluminate
3CaO.Al
3CaO.Al
2 2
O
O
3 3
C
C
3 3
A
A
Tetracalcium
Tetracalcium
aluminoferrite
aluminoferrite
4CaO.Al
4CaO.Al
2 2
O
O
3 3
.Fe
.Fe
2 2
O
O
3 3
C
C
3 3
AF
AF
Senyawa utama dari semen
Senyawa utama dari semen
portland
portland
Selain 4 senyawa utama diatas, semen
Selain 4 senyawa utama diatas, semen
portland juga mengandung senyawa
portland juga mengandung senyawa
-
-
senyawa lain dalam jumlah kecil, seperti:
senyawa lain dalam jumlah kecil, seperti:
MgO, TiO
MgO, TiO
2 2
, Mn
, Mn
2 2
O
O
3 3
, K
, K
2 2
O dan Na
O dan Na
2 2
O. Diantara
O. Diantara
senyawa minor tsb, dua senyawa minor yang
senyawa minor tsb, dua senyawa minor yang
harus menjadi perhatian adalah K
harus menjadi perhatian adalah K
2 2
O dan
O dan
Na
Na
2 2
O, senyawa ini disebut alkalis.
O, senyawa ini disebut alkalis.
Limit umum komposisi oksida dari
Limit umum komposisi oksida dari
semen Portland
semen Portland
Oksida Jumlah (%)
CaO
60-67
SiO
2
17-25
Al
2

O
3
3-8
Fe
2

O
3
0.5-0.6
MgO
0.5-4.0
K
2

O dan Na
2

O
0.3-1.2
SO
3
2.0-3.5
Pengaruh dari perubahan komposisi oksida terhadap
Pengaruh dari perubahan komposisi oksida terhadap
komposisi senyawa semen
komposisi senyawa semen
Persentasi pada semen nomor:
1 2 3
Oksida
CaO 66.0 63.0 66.0
SiO
2
20.0 22.0 20.0
Al
2

O
3
7.0 7.7 5.5
Fe
2

O
3
3.0 3.3 4.5
Lainnya 4.0 4.0 4.0
Senyawa
C
3

S 65 33 73
C
2

S 8 38 2
C
3

A 14 15 7
C
3

AF 9 10 14


Hidrasi semen portland
Hidrasi semen portland
Hidrasi adalah reaksi yang terjadi saat semen
Hidrasi adalah reaksi yang terjadi saat semen
dicampur dengan air. Pada proses hidrasi
dicampur dengan air. Pada proses hidrasi
terjadi reaksi kimia antara mineral semen
terjadi reaksi kimia antara mineral semen
dengan air, membentuk produk hidrasi yang
dengan air, membentuk produk hidrasi yang
membuat semen memiliki kemampuan
membuat semen memiliki kemampuan
mengikat. Proses hidrasi terjadi secara
mengikat. Proses hidrasi terjadi secara
simultan antara komponen
simultan antara komponen
-
-
komponen
komponen
mineral yang terkandung dalam semen tapi
mineral yang terkandung dalam semen tapi
dengan laju yang berbeda
dengan laju yang berbeda
-
-
beda.
beda.
Pola pembentukan dan hidrasi semen
Pola pembentukan dan hidrasi semen
portland
portland


Komposisi C
Komposisi C
3 3
S dan C
S dan C
2 2
S jumlahnya antara 70%
S jumlahnya antara 70%
-
-
80% dari berat semen dan merupakan
80% dari berat semen dan merupakan
komponen utama dalam semen, kedua senyawa
komponen utama dalam semen, kedua senyawa
inilah yang menentukan sifat fisika dari semen
inilah yang menentukan sifat fisika dari semen
dalam proses hidrasi.
dalam proses hidrasi.


Senyawa C
Senyawa C
3 3
S jika terkena air akan cepat
S jika terkena air akan cepat
bereaksi dan menghasilkan panas. Senyawa C
bereaksi dan menghasilkan panas. Senyawa C
2 2
S
S
lebih lambat bereaksi dengan air dan hanya
lebih lambat bereaksi dengan air dan hanya
berpengaruh terhadap semen setelah umur 7
berpengaruh terhadap semen setelah umur 7
hari. C
hari. C
2 2
S memberikan ketahanan terhadap
S memberikan ketahanan terhadap
serangan kimia dan mempengaruhi susut akibat
serangan kimia dan mempengaruhi susut akibat
panas dari lingkungan.
panas dari lingkungan.

Reaksi hidrasi
Reaksi hidrasi

Untuk C
Untuk C
3 3
S:
S:
2 C
2 C
3 3
S + 6 H
S + 6 H


C
C
3 3
S
S
2 2
H
H
3 3
+ 3 Ca(OH)
+ 3 Ca(OH)
2 2
Massa yang diperlukan dan dihasilkan:
Massa yang diperlukan dan dihasilkan:
100 + 24
100 + 24


75 + 49
75 + 49

Untuk C
Untuk C
2 2
S:
S:
2 C
2 C
2 2
S + 4 H
S + 4 H


C
C
3 3
S
S
2 2
H
H
3 3
+ Ca(OH)
+ Ca(OH)
2 2
Massa yang diperlukan dan dihasilkan:
Massa yang diperlukan dan dihasilkan:
100 + 21
100 + 21


99 + 22
99 + 22


Dari reaksi hidrasi dapat dilihat bahwa C
Dari reaksi hidrasi dapat dilihat bahwa C
3 3
S dan
S dan
C
C
2 2
S memerlukan air dengan jumlah yang hampir
S memerlukan air dengan jumlah yang hampir
sama (masing
sama (masing
-
-
masing 24% dan 21% dari
masing 24% dan 21% dari
beratnya) untuk bereaksi, tetapi C
beratnya) untuk bereaksi, tetapi C
3 3
S
S
membebaskan kalsium hidroksida tiga kali lipat
membebaskan kalsium hidroksida tiga kali lipat
besarnya dari yang dibebaskan C
besarnya dari yang dibebaskan C
2 2
S. J ika
S. J ika
kandungan C
kandungan C
3 3
S lebih banyak maka akan
S lebih banyak maka akan
terbentuk semen dengan kekuatan awal yang
terbentuk semen dengan kekuatan awal yang
tinggi serta panas hidrasi yang tinggi pula,
tinggi serta panas hidrasi yang tinggi pula,
sedangkan jika kandungan C
sedangkan jika kandungan C
2 2
S lebih banyak
S lebih banyak
maka akan terbentuk semen dengan kekuatan
maka akan terbentuk semen dengan kekuatan
awal yang rendah tapi memiliki ketahanan yang
awal yang rendah tapi memiliki ketahanan yang
lebih tinggi terhadap serangan kimia.
lebih tinggi terhadap serangan kimia.


Senyawa ketiga, C
Senyawa ketiga, C
3 3
A walaupun jumlahnya relatif
A walaupun jumlahnya relatif
kecil tetapi pengaruhnya terhadap perilaku dan
kecil tetapi pengaruhnya terhadap perilaku dan
karakteristik semen menarik untuk diketahui.
karakteristik semen menarik untuk diketahui.
C
C
3 3
A bereaksi amat cepat dengan air dan
A bereaksi amat cepat dengan air dan
menyebabkan pasta semen mengeras dengan
menyebabkan pasta semen mengeras dengan
cepat, fenomena ini sering disebut dengan
cepat, fenomena ini sering disebut dengan
flash
flash
set
set
.
.


Untuk meghindari hal ini, maka ditambahkan
Untuk meghindari hal ini, maka ditambahkan
gypsum pada saat proses pembuatan semen.
gypsum pada saat proses pembuatan semen.
J umlah gypsum yang ditambahkan harus
J umlah gypsum yang ditambahkan harus
sedemikian sehingga setelah semua gypsum
sedemikian sehingga setelah semua gypsum
bereaksi hanya tersisa sedikit C
bereaksi hanya tersisa sedikit C
3 3
A. Kelebihan
A. Kelebihan
gypsum akan menyebabkan ekspansi yang
gypsum akan menyebabkan ekspansi yang
mengakibatkan gangguan pada pasta semen.
mengakibatkan gangguan pada pasta semen.

Anda mungkin juga menyukai