Anda di halaman 1dari 2

Kersen atau Keres mempunyai banyak nama, diantaranya: Baleci (Lumajang Jatim),

Jamaican Cherry, Panama Berry, Singapore Cherry (Inggris), Manzanitas (Filipina), Takhop
Farang (Thailand), Kerukup Siam (Malaysia), dan Japanis Kers (Belanda). Tanaman ini
berasal dari Sentral Benua Amerika (Mexico, Caribbean) dan daerah Subtropis Amerika
Selatan, kemudian ditanam dan tersebar di daerah Asia yang tropis. Pohon Kersen bisa
dipakai sebagai peneduh di pinggir jalan, tumbuh liar dan muncul di tengah retakan tembok,
atau tepi trotoar, akhirnya tumbuh dengan cepat, biasanya dibiarkan saja. Tanaman ini
mengandung bermacam-macam flavonoida, diantaranya flavone, flavanone, flavan, dan
biflavan. Selain itu juga ditemukan alkaloid, saponin dan tannin.

Tanaman kersen (Muntingia calabura) adalah tanaman yang memiliki pertumbuhan yang
cepat dan proporsinya ramping. Tanaman ini asli dari Benua Amerika dan banyak
dibudidayakan didaerah yang hangat seperti di Asia. Tanaman ini memiliki nama lain: pohon
strawberry, cherry Jamaican (Inggris), cherry cina atau cherry jepang (India) dan cherry
chettu (Telugu).Tamanan kersen merupakan tanaman perdu yang tingginya mencapai 2-10 m
dengan daun yang berderet dan dahan menjuntai.Daun kersen memiliki ciri bentuk daun
lanset, permukaan bulunya halus, ujung daun runcing, pangkal daun tumpul, tepi daun
bergerigi dengan panjang 414 cm dan lebar 14 cm, daging daun kersen menyerupai kertas
dengan tulang daun mennyirip. Mahkota bunganya berbentuk bulat telur terbalik dan
berwarna putih.
Kandungan kimia 100 gram daun kersen antara lain air (77,8 gram), protein (0,384 gram),
lemak (1,56 gram), karbohidrat (17,9 gram), serat (4,6 gram), abu (1,14 gram), kalsium
(124,6 mg), fosfor (84mg), besi (1,18 mg), karoten (0,019g), tianin (0,065g), riboflavin
(0,037g), niacin (0,554 g) dan kandungan vitamin C (80,5 mg) nilai energi yang dihasilkan
adalah 380KJ/100 gram.
Tumbuhan kersen memiliki efek farmakologis, yaitu sebagai antiseptik. Kandungan dan
rebusan daun kersen ternyata dapat berkhasiat sebagai pembunuh mikroba berbahaya dan
dapat digunakan sebagai antiseptik. Rebusan daun kersen dapat digunakan untuk membunuh
bakteri C.Diptheriea, S. Aureus, P. Vulgaris, S. Epidemidis dan K. Rizhophil pada percobaan
yang dilakukan secara invitro. Diduga aktivitas anti bakteri dari daun kersen ini disebabkan
oleh adanya kandungan senyawa seperti tanin, flavonoid dan saponin yang
dimilikinya. Kandungan saponin dan flavonoid pada daun kersen sangat memiliki peranan
penting dalam menurunkan tingkat kejadian mastitis. Kedua senyawa tersebut terbukti
memiliki kandungan zat antibakteri. Antibakteri adalah zat yang menghambat pertumbuhan
bakteri. Mekanisme kerja antibakteri secara umum adalah merusak dinding sel, mengganggu
permeabilitas sel, dan menghambat sintesis protein dan asam nukleat. Saponin merupakan
metabolit sekunder yang banyak terdapat dialam. Saponin ini berasa pahit, berbusa dalam air
dan bersifat antimikroba. Saponin dapat menurunkan tegangan permukaan dinding sel dan
apabila berinteraksi dengan dinding bakteri, maka dinding tersebut akan pecah atau
lisis. Flavonoid merupakan senyawa polihidroksi (gugus hidroksil) maka juga bersifat polar
sehingga dapat larut dalan pelarut polar seperti metanol, etanol dan aseton. Flavonoids
dengan adanya gugus glikosida sehingga cenderung menyebabkan flavonoid mudah larut
dalam air. Senyawa ini bersifat desinfektan yang bekerja dengan cara mendenaturasi protein
yang dapat menyebabkan aktifitas metabolisme sel bakteri berhenti karena semua aktifitas
metabolisme sel bakteri dikatalisis oleh suatu enzim yang merupakan protein. Berhentinya
aktifitas metabolisme ini akan mengakibatkan kematian sel bakteri.

Anda mungkin juga menyukai