Anda di halaman 1dari 23

TEORI KONSEP

ASMA
1. DEFINISI
Asma adalah suatu penyakit yang ditandai dengan serangan sesak nafas
berulang disertai dengan nafas berbunyi (Mansjoer, Arief, 1999)
2. ETIOLOGI
Etiologi pasti dari asma belum diketahui. Faktor penetus adalah !
a. Alergen (terutama saluran nafas bagian atas)
b. "ritan
. #uaa
d. $egiatan jasmani
e. %eflek gastrofagus
f. &sikologi
g. Asap rokok
h. 'au(bauan yang merangsang
3. TIPE ASMA BRONCHIAL
a. Ekstrinsik atau alergik atau atopik dengan allergen yang jelas.
b. "nstrinsik atau non(alergik, dimana allergen tidak jelas tetapi biasanya
mempunyai faktor peradangan.
. 'entuk ampuran dari kedua hal tersebut diatas.
)enis alergen !
*alam bentuk ekstrinsik biasanya antigen berupa suatu bahan yang ada dalam
lingkungan orang sakit dan masuk dengan berbagai jalan. Antigen atau
alergen tersebut dapat berbentuk sebagai !
1. "nhalan yang masuk dalam badan dengan melalui alat pernafasan misalnya
debu rumah, bahan(bahan yang terlepas (serpih kulit) dari binatang
misalnya anjing, kuing, kueda, spora jamur dan sebagainya.
+. "ngestan yang masuk badan melalui mulut biasanya berupa makanan
seperti susu, telor, ikan(ikanan, obat(obatan dan lain sebagainya.
,. $ontaktan yang masuk badan dengan jalan kontak dengan kulit, seperti
obat(obatan dalam batuk salep, berbagai logam dalam bentuk perhiasan,
jam tangan dsb.
4. PATOGENESIS
Alergen yang masuk ke dalam tubuh merangsang sel plasma
menghasilkan "g E yang selanjutnya menempel pada reseptor dinding -el Mast.
-el Mast ini disebut -el Mas tersensitisasi.
'ila allergen serupa masuk ke dalam tubuh, allergen tersebut akan
menempel pada -el Mast tersensitisasi yang kemudian mengalami degranulasi
dan mengeluarkan sejumlah mediator seperti histamine, leukotrin, faktor
pengakti.asi plateset bradikini, dan lain(lain. Mediator ini menyebabkan
peningkatan permeabilitas kapiler sehingga timbul edema. &eningkatan produksi
muus, dan kontraksi otot polos seara langsung atau melalui persyarafan
simpatis.
Alergen "ritan
Asap rokok $egiatan )asmani #uaa
%i/ayat
$eturunan
Masuk jalan nafas
Merangsang sel(sel saraf
-araf -impatis
Menghasilkan sel plasma
Menghasilkan "g. E
Menempel pada sel mast
-el mast berdegranulasi
&engeluaran mediator peradangan
(0istamin, leukotri, pengakti.asi
pleteset bradikini)
&eningkatan permeablitas
kapiler
Edema 'ronkus
&eningkatan produksi mukus
'ersihan jalan nafas
tak efektif
)alan nafas terganggu
-upply 1
+
ke jaringan menurun
((2 M$ ! 3angguan
integritas kulit
((2 M$ ! "ntoleransi
akti.itas, kelemahan
M$ ! 3angguan pertukaran gas
5. MANIFESTASI KLINIS
&ada orang khususnya lansia yang rentan dengan asma, inflamasi di
saluran pernafasan dapat menyebabkan timbulnya !
a. Episode mengi berulang
b. -esak nafas
. %asa dada tertekan
d. 'atuk
e. 4erdapat bunyi saat bernafas
f. 'erkeringat saat serangan
g. Menggunakan otot bantu pernafasan
0al(hal di atas biasanya munul pada malam hari atau dini hari. 3ejala ini
biasanya berhubungan dengan penyempitan jalan nafas yang luas namun
ber.ariasi, yang sebagian besar bersifat re.ersible baik seara spontan maupun
dengan pengobatan. 3ejala dan serangan asma biasanya timbul bila pasien
terkontak dengan faktor penetus yang sangat beragam dan bersifat indi.idual.
6. PEMERIKSAAN PENUNJANG
a. 5ji faal paru dan analisis gas darah dapat menggambarkan derajat serangan
asma
b. 5ji pro.okasi bronkus dilakukan dengan menggunakan histamine, metakolin
atau beban.
. Foto dada &A ! akan tampak orakan paru yang meningkat. 0iperinflasi
terdapat pada serangan akut dan asma kronik.
d. &emeriksaan eosinofil dalam darah, sekret hidung, dan dahak dapat
menunjang diagnosis asma, dalam sputum dapat ditemukan kristal
#harutlydon dan -pyral #rushman.
7. PENATALAKSANAAN
a. &erlu diberikan edukasi antara lain mengenai patogenesis asma, peranan terapi
asma, jenis(jenis terapi yang tersedia, serta faktor penetus yang perlu
dihindari.
b. 0indari kontak dengan bahan yang dapat menyebabkan asma, seperti debu,
bahan makanan, uaa, panas, dingin, lembab.
. 0indari stress dan emosi yang berlebihan.
d. 1lah raga yang teratur. 6atihan terutama baik untuk asma kronik. 6atihan
pernafasan ini dimaksudkan untuk memperbaiki .entilasi.
e. Memperbaiki lingkungan rumah, terutama keadaan tempat tidur.
f. $ebiasaan merokok. &enderita asma sebaiknya dianjurkan tidak merokok
karena dapat merangsang bronkus dan mengurangi daya tahan terhadap
kuman.
-eara umum ada + jenis pengobatan ! pengendali (ontroller) dan pereda
(relie.er), obat pengendali merupakan profilaksis serangan yang diberikan tiap
hari, ada atau tidak ada gejala 7 serangan. -edangkan obat pereda adalah yang
diberikan saat serangan.
8. KOMPLIKASI
a. -tatus asmatiskus
b. &&1M
. $ematian
d. $urang airan tubuh (dehidrasi)
ASUHAN KEPERAWATAN
PENGKAJIAN
1. D! B"#$%&"
2. R"'(! K)*)+!,
%i/ayat kesehatan dahulu
Ada7tidak ri/ayat alergi ! makanan, uaa, lingkungan atau penyakit lain,
&&1M, bronhitis, pne/moni, empisema, dll).
%i/ayat kesehatan keluarga
Ada7tidak ri/ayat anggota keluarga 7 orang yang tinggal satu rumah
mengalami penyakit yang sama.
%i/ayat kesehatan sekarang
-esak nafas, kurang nafsu makan (anoreksia), lemah, sianosis, pernafasan
uping hidung, distensi .ena leher.
3. A-!"."!* I*!"%+!
3ejala ! ( $eletihan, kelelahan, malaise
( $etidakmampuan untuk melakukan akti.itas sehari(hari karena
sesak nafas
( $etidakmampuan untuk tidur, perlu tidur dalam posisi duduk
tinggi
( *ispnea pada saat istirahat atau respon terhadap akti.itas 7
latihan.
4anda ! ( $eletihan
( 3elisah
( $ehilangan umum, kehilangan massa otot.
4. S"%-/0*"
3ejala ! &embengkakan pada ekstremitas ba/ah
4anda ! ( &eningkatan 4*
( &eningkatan frekuensi jantung 7 takikardi berat disritmia
( *istensi .ena leher
( Edema dependen ! tidak berhubungan dengan penyakit jantung.
( 'unyi jantung redup (berhubungan dengan peningkatan A& dada)
( 8arna kulit, membran mukosa ! sianosis
( &erifer, kuku ! sianosis
( &uat dapat menunjukkan anemia
5. I,!)$%"!* 1 E$#
3ejala ! &eningkatan faktor resiko perubahan pola hidup
4anda ! ( Ansietas
( $etakutan
( &eka rangsangan
6. M-,, 1 C"%,
3ejala ! ( Mual 7 muntah
( Anoreksia
( $etidakmampuan makan karena distress pernafasan
4anda ! ( 4urgor kulit jelek
( Edema dependen
( 'erkeringat
7. H"$"),)
3ejala ! &enurunan kemampuan 7 peningkatan kebutuhan bantuan akti.itas
sehari(hari
4anda ! kebersihan buruk, bau badan
8. P)%,&*,
3ejala ! ( 9afas pendek (timbulnya tersembunyi dengan dyspnea),
khususnya pada saat kerja, uaa atau episode berulang sulit
nafas. %asa dada tertekan, ketidakmampuan untuk bernafas.
( 'atuk menetap dengan produksi sputum setiap hari (terutama saat
bangun tidur), produksi sputum (hijau, putih, kuning)
4anda ! ( &ernafasan epat, fase ekspirasi memanjang
( &enggunaan otot bantu ! e:, meninggikan bahu, melebarkan
hidung
( 0iperinflasi dada
( 'unyi nafas mengi sepanjang area paru. &ada ekspirasi dan
kemungkinan selama inspirasi sampai tak adanya bunyi nafas.
( 8arna ! puat dengan sianosis bibir dan dasar kuku.
2. K)3,,
3ejala ! %i/ayat reaksi alergi 7 sensitif terhadap ;at atau faktor lingkungan
4anda ! $emerahan 7 berkeringat
14. S)5/0"!*
3ejala ! &enurunan libido
11. I,!)%-*" S#*"0
3ejala ! ( 0ubungan ketergantungan
( $urang sistem pendukung
( $egagalan dukungan dan7terhadap orang terdekat
( &enyakit lama 7 ketidak mampuan membaik
4anda ! ( $etidakmampuan untuk membuat7mempertahankan suara karena
distress pernafasan
( $eterbatasan mobilitas fisik
( $elalaian hubungan dengan anggota keluarga yang lain.
12. P),(/0/+,1P)36)07%,
3ejala ! ( &enggunaan 7 penyalahgunaan obat
( $esulitan menghentikan kebiasaan merokok
DIAGNOSA KEPERAWATAN 8ANG MUNGKIN TIMBUL
1. 'ersihan jalan nafas tak efektif berhubungan dengan peningkatan produksi
muus.
+. 3angguan pertukaran gas berhubungan dengan gangguan suplai oksigen.
,. "ntoleransi akti.itas berhubungan dengan kelemahan.
<. 3angguan integritas kulit berhubungan peningkatan permeabilitas kapiler.
PENGKAJIAN
I. I9),!"!* 9"%" -0"),
9ama ! 9y. -ri "ntan 8ati
5mur ! ,< 4ahun
)enis $elamin ! &erempuan
Alamat ! Anggut Atas
&ekerjaan ! -/asta
-tatus &erka/inan ! $a/in
Agama ! "slam
II. S!!/* K)*)+!, S! I,"
1. Alasan kunjungan 7 keluhan utama
&asien datang dengan keluhan sesak nafas, mual, muntah, badannya terasa
lemas, nafsu makan berkurang.
+. Faktor penetus
$urang istirahat, kehamilan , bulan.
,. 6ama keluhan
-ejak 1 hari yang lalu.
<. 4imbul keluhan
Mulai dari malam hari hingga pagi ini (=>(=? Mei +==?)
>. 5paya yang dilakukan untuk mengatasinya
&asien datang berobat ke %- %aflesia ra/at inap.
III. R"'(! K)*)+!, 8,$ L0/
1. &enyakit yang pernah dialami
9y. - ada ri/ayat asma.
+. Alergi
9y. - punya ri/ayat alergi uaa dingin, dan alergi debu.
,. "munisasi
9y. - mengatakan kurang mengetahui status imunisasinya.
I:. P)3)%"-*, F"*"-
4* ! 11=7,= mm0g
9 ! @@ : 7 menit
& ! +? : 7 menit
- ! ,?
o
#
1. $epala
'entuk simetris, distribusi rambut merata, /arna rambut hitam, lesi tidak
ada.
+. Mata
'entuk simetris, fungsi penglihatan baik.
,. 0idung
'entuk simetris, lesi tidak ada.
<. Mulut dan 4enggorok
Mukosa kering, tidak ada gangguan mengunyah dan menelan.
>. -uara &aru
-enor, ronhi (()
?. -irkulasi
'unyi jantung -1 dan -+ normal, kepala terasa pusing.
A. 9utrisi
9y. - mengatakan kurang nafsu makan dan perutnya terasa mual, saat ini
9y. - diberikan airan infus $aen ,' += tetes 7 menit.
@. Eliminasi
9y. - mengatakan 'A' masih teratur 1 : 7 hari, konsistensi lembek (normal)
dan 'A$ normal.
9. %eproduksi
9y. - sekarang hamil , bulan (31 &o Ao) pasangan baru menikah
1=. 9eurologis
-aat ini 9y. - lebih banyak istirahat, 9y. - merasa sesak dan berbaring di
tempat tidur.
11. Muskuloskeletal
9y. - mengatakan perut bagian kanan atas agak nyeri.
1+. $ulit
4idak ada gangguan integritas kulit.
INTER:ENSI KEPERAWATAN
0ari74anggal *iagnosa $epera/atan
4ujuan
5mum
$riteria 0asil "nter.ensi $epera/atan %asionalisasi &araf
1 + , < > ? A
-elasa
=? )uni +==?
'ersihan jalan nafas tak
efektif berhubungan
dengan penurunan
energi7kelemahan,
peningkatan produksi
seret
*- !
( &asien mengatakan
sesak nafas
-etelah
dilakukan
tindakan
selama 1 jam
,= menit,
diharapkan
bersihan jalan
nafas kembali
efektif7
oksigenisasi
adekuat
-etelah dilakukan
tindakan kepera/atan
diharapkan !
( 9afas
normal 1@(+< : 7
menit
( 1tot
bantu pernafasan (()
( 'unyi
nafas normal.
( 44B
normal 4* ! 1+=7@=,
9 C @= : 7 menit, & C
+<(+@ : 7 menit, - C
,?
o
(,A
=
#
( -iano
sis (()
( &erna
fasan uping hidung
(()
1.1. Auskultasi bunyi nafas, atat
adanya bunyi nafas.
1.+. $aji 7 pantau frekuensi
pernafasan, atat rasio inspirasi
7 eskpirasi
1.,. #atat adanya dispnea ! keluhan
lapar udara, gelisah, an:ietas,
distress pernafasan,
penggunaan otot bantu
pernafasan.
1.<. 'erikan posisi yang nyaman,
misal ! peninggian tempat
tidur, posisi semi po/ler.
1.>. &ertahankan polusi lingkungan
minimum, misal ! dingin, debu
yang dapat menyebabkan
asma.
1.?. *orong7bantu latihan nafas
abdomen atau bibir
( Asma dan
gangguan pernafasan
dimanifestasikan adanya bunyi
nafas.
( 4akipnea
biasanya ada sesama stress7
adanya infeksi akut. &ernafasan
dapat melambat dan frekuensi
ekspirasi memanjang dibanding
inspirasi.
( *isfungsi
pernafasan adalah .ariabel yang
tergantung pada tahap proses
kronis selain proses akut yang
menimbulkan keadaan sakit,
misal ! alergi, infeksi.
( &eninggian kepala,
tempat tidur, mempermudah fungsi
pernafasan dengan menggunakan
gaya gra.itasi. 9amun pasien
dengan distress pernafasan akan
menari posisi yang paling mudah
untuk bernafas. -okongan
tangan7kaki dengan meja, bantal,
dll membantu menurunkan
kelemahan otot dan dapat sebagai
alat ekspansi dada.
( &enetus tipe
reaksi alergi pernafasan yang
dapat mentriger episode akut.
1.A. 4ingkatkan masukan airan
sampai ,=== ml7hari solusi
toleransi jantung berikan air
hangat.
$16A'1%A-" !
1.@. 'erikan obat sesuatu indikasi !
bronkodilator (D antagonis,
epinefrin)
1.9. 'erikan humidifikasi
tambahan, misal ! nebuliser
ultranik, humidilifer aerosol
ruangan sesuai indikasi.
1.1=. A/asi 7 buat grafik seri 3*A,
nadi osimetri, foto dada.
( Memberikan
beberapa ara pada pasien untuk
mengatasi dan mengontrol
dispnea dan menurunkan jebakan
udara
( 0idrasi
membantu menurunkan
kekentalan seret mempermudah
pengeluaran dan penggunaan air
hangat dapat menurunkan
spasme dan melonggarkan
saluran pernafasan (dilatasi
bronkus)
( Merilekskan otot
halus dan menurunkan kongesti
lokal, menurunkan spasme jalan
nafas, mengi dan produksi
mukosa.
( $elembaban
menurunkan seret7 kekentalan
seret, mempermudah
pengeluaran dan dapat
membantu menurunkan 7
menegah pembentukan mukosa
tebal pada bronkus.
( Membuat dasar
untuk penga/asan
kemajuan7kemunduran proses
penyakit dan komplikasi.

-elasa
=? )uni +==?
&erubahan nutrisi kurang
dari kebutuhan tubuh
berhubungan dengan
dispnea, kelemahan,
anoreksia, mual dan
-etelah
dilakukan
tindakan
kepera/atan
selama 1 jam
-etelah dilakukan
tindakan kepera/atan
diharapkan !
( Anore
ksia, mual7 muntah
MA9*"%"
+.1. $aji kebiasaan diit, masukan
makanan saat ini. #atat derajat
kesulitan makan dan e.aluasi
'', ukuran tubuh.
+.+. Auskultasi bunyi usus
( &asien distress
pernafasan akut sering anoreksia
karena dispnea, produksi sputum
dan efek obat.
muntah.
*- !
( &asien
mengatakan tidak
mempunyai nafsu
makan dan perut
terasa mual 7 muntah.
( &asien
mengatakan merasa
lemah pada seluruh
tubuhnya
*1 !
( &asien
tampak lesu, lemas,
kelemahan
( 4urgor
kulit ((), kurang
elasti 7 kering
,= menit
diharapkan
intake
makanan
adekuat,
pemenuhan
nutrisi adekuat
teratasi
( $elel
ahan dan rasa lemas
teratasi
( 4urgo
r kulit elastis
+.,. *orong periode istirahat
semalam 1 jam sebelum dan
sesudah makan. 'eri makanan
porsi keil tapi sering.
+.<. 0indari makanan penghasil
gas dan minuman karbohidrat
+.>. 0indari makanan yang sangat
panas atau sangat dingin
$16A'1%A-" !
+.?. $olaborasi dengan ahli gi;i
untuk memberi makanan yang
mudah dierna (misal ! bubur)
dan seara nutrisi seimbang
+.A. $aji pemeriksaan
laboratorium misal ! albumin
serum, transferin, glukosa,
elektrolit, beri .itamin dan
mineral sesuai indikasi
+.@. 'erikan oksigen tambahan
selama makan sesuai indikasi.
( &enurunan bising
usus menunjukkan motilitas
gastor dan konstipasi
berhubungan dengan pembatasan
pemasukan airan, penurunan
akti.itas.
( Membantu
menurunkan kelemahan selama
/aktu makan dan memberikan
kesempatan untuk meningkatkan
masukan kalori total.
( *apat
menghasilkan distensi abdomen
yang mengganggu nafas
abdomen dan gerakan diafragma
yang dapat meningkatkan
dispnea.
( -uhu ekstrem
dapat menetuskan 7
meningkatkan spasme.
( Metode makan
dan kebutuhan kalori didasarkan
pada situasi 7 kebutuhan indi.idu
untuk memberikan nutrisi
maksimal dengan upaya
minimum pasien 7 penggunaan
energi.
( Menge.aluasi 7
mengatasi keefektifan terapi
nutrisi
( Menurunkan
dispnea dan meningkatkan energi
untuk makan, meningkatkan
masukan
CATATAN PERKEMBANGAN
*: "mplementasi E.aluasi
1 + ,
1 ( Mengauskultasi bunyi
nafas dan menatat adanya bunyi
nafas.
( Memantau 7 mengkaji
frekuensi nafas, dan menatat rasio
inspirasi dan ekspirasi
( Menatat adanya
dispnea ! keluhan lapar udara,
gelisah, ansietas, distress pernafasan
dan penggunaan otot bantu
pernafasan.
( Mengatur posisi
pasien dengan posisi semi po/ler
( Menjaga polusi
lingkungan minimum dengan
mematikan A#
( Mendorong latihan
nafas abdomen
( Memberikan minuman
7 air hangat kepada pasien
( Memberikan obat
aminophilin (bolus) "B > mg 7 kg ''
- ! $lien mengatakan nafasnya tidak
lagi sesesak sebelum diberi
tindakan kepera/atan
1! ( -esak nafas berkurang
( 1tot bantu pernafasan berkurang
( 'unyi nafas normal
( 44B 4* ! 11=7A=, 9 ! @@ : 7
menit, & ! +< : 7 menit - ! ,?
o
#
( -ianosis, pernafasan uping
hidung (()
A! Masalah belum teratasi
sepenuhnya
& ! "nter.ensi dilanjutkan pada 4"$ 1(
<, 4"$ >(@ dihentikan
9o *iagnosa $epera/atan
4ujuan
5mum
$riteria 0asil "nter.ensi %asionalisasi "mplementasi E.aluasi
1 'ersihan jalan nafas tak
efektif berhubungan
dengan peningkatan
produksi mukus,
bronkospasme, sekret
tertahan, penurunan
energi 7 kelemahan
*- !
( $lien
mengatakan dadanya
terasa sesak, batuk dan
susah biara saat
serangan
( $lien
mengatakan sering
berkeringat banyak
saat serangan
*1 !
( &eru
bahan ke dalaman
nafas
( 'uny
i nafas mengi
( %% !
meningkat
( 3elis
ah uping hidung
( &eng
gunaan otot bantu
nafas
'ersihan
jalan nafas
efektif
( 9
afas kembali
normal
( '
unyi nafas (()
( %
% normal
( &
ernafasan uping
hidung (()
( -
ianosis (()
( Ausku
ltasi bunyi nafas, atat
adanya bunyi nafas. Mis
! mengi, krekels, ronhi
( $aji 7
pantau frekuensi
pernafasan. #atat rasio
inspirasi 7 ekspirasi
( #atat
adanya 7 derajat dispnea,
misal keluhan Elapar
udaraF gelisah, ansietas,
distress pernafasan,
penggunaan otot bantu.
( $aji
pasien untuk posisi yang
nyaman, misal
&eninggian kepala
tempat tidur, duduk pada
sandaran tempat tidur
( &ertah
ankan polusi lingkungan
minimum, misal debu
asap dan bulu bantal
yang berhubungan
( 'eberapa derajat
spasme bronkus terjadi dengan
obstruksi jalan nafas dan dapat 7 tak
dimanifestasikan adanya bunyi nafas
ad.entisius, misal ! penyebaran,
krekels basah (bronkritis) ! bunyi
nafas redup dengan ekspirasi mengi
(emfisema) ! atau tak adanya bunyi
nafas (asma berat)
( 4akipnea biasanya
ada pada beberapa derajat dan dapat
ditemukan pada penerimaan atau
selama stress (adanya proses infeksi
akut. &ernafasan dapat melambat dan
frekuensi ekspirasi memanjang di
banding inspirasi.
( *isfungsi
pernafasan adalah .ariabel yang
tergantung pada tahap proses kronis
selain proses akut yang menimbulkan
pera/atan di rumah sakit
( &eninggian kepala
tempat tidur mempermudah fungsi
pernafasan dengan menggunakan
gra.itasi. 9amun pasien dengan
distress berat akan menari posisi
yang paling mudah untuk bernafas.
-okongan tangan7kaki dengan meja.
'antal dll. Membantu menurunkan
kelemahan otot dan dapat sebagai
alat ekspansi dada.
( &enetus tipe reaksi
alergi pernafasan yang dapat
mentriger episode akut
( Men
gauskultasi bunyi
nafas, atat adanya
bunyi nafas, misal !
mengi, krekels, ronhi
( Men
gkaji 7 pantau frekuensi
pernafasan, atat rasio
inspirasi 7 ekspirasi
( Men
atat adanya 7 derajat
dispnea, misal keluhan
Elapar udaraF, gelisah,
ansietas, distress
pernafasan,
penggunaan otot bantu
( Men
gkaji pasien untuk
posisi yang nyaman,
misal &eninggian
kepala tempat tidur,
duduk pada sandaran
tempat tidur
( Mem
pertahankan polusi
lingkungan minimum,
- ! &asien
mengatakan
dadanya
sudah tidak
terasa sesak
kembali
1! ( 'unyi nafas
(()
( %% ! +< : 7 t
( &enggunaan
otot bantu
nafas (()
( -ekret (()
( 'atuk (()
A! Masalah
bersihan jalan
nafas yang
tidak efektif
sudah teratasi
& ! "nter.ensi
dihentikan.
9o *iagnosa $epera/atan
4ujuan
5mum
$riteria 0asil "nter.ensi %asionalisasi "mplementasi E.aluasi
dengan kondisi indi.idu
( *oron
g 7 bantu latihan nafas
abdomen atau bibir
( 1bser
.asi karakteristik batuk,
misal menetap, batuk
pendek, basah. 'antu
tindakan untuk
memperbaiki
keefektifan upaya batuk
( 4ingka
tkan masukan airan
sampai ,== ml 7 hari
sesuai toleransi jantung.
Memberikan air hangat.
Anjurkan masukan
airan antara, sebagai
pengganti makanan
( Memberikan pasien
beberapa ara untuk mengatasi dan
mengontrol dispena dan menurunkan
jebakan udara
( 'atuk dapat
menetap tetapi tidak efektif,
khususnya bila pasien lansia, sakit
akut, atau kelemahan. 'atuk paling
efektif pada posisi duduk tinggi atau
kepala di ba/ah setelah perkusi dada
( 0idrasi membantu
menurunkan kekentalan seret,
mempermudah pengeluaran.
&enggunaan airan hangat dapat
menurunkan spasme bronkus. #airan
selama makan dapat meningkatkan
distensi gaster dan tekanan pada
diafragma.
misal debu asap dan
bulu bantal yang
berhubungan dengan
kondisi indi.idu
( Mend
orong 7 membantu
latihan nafas abdomen
atau bibir
( 1bse
r.asi karakteristik batuk,
misal menetap, batuk
pendek, basah, bantu
tindakan untuk
memperbaiki
keefektifan upaya batuk
( Meni
ngkatkan masukan
airan sampai ,== ml 7
hari sesuai toleransi
jantung, memberikan air
hangat, menganjurkan
masukan airan antara,
sebagai pengganti
makan
+ $erusakan pertukaran
gas berhubungan dengan
gangguan suplai oksigen
(obstruksi jalan nafas
oleh sekresi, spasme
bronkus, jebakan udara),
kerusakan al.eoli
*- !
( &asie
n mengatakan sulit
untuk mengeluarkan
seret
1ksigenasi
adekuat 7
pertukaran
gas adekuat
( -
esak (()
( '
unyi nafas (()
( %
% ! +< : 7 t
( 1
tot bantu nafas (()
( $aji
frekuensi, kedalaman
pernapasan, atat
penggunaan otot
aksesori, nafas bibir,
ketidak mampuan biara
7 berbinang.
( 4inggi
kan kepala tempat tidur,
bantu pasien untuk
memilih posisi yang
mudah untuk bernafas.
*orong nafas dalam
( 'erguna dalam
e.aluasi derajat distress pernapasan
dan 7 atau kronisnya proses penyakit
( &engiriman
oksigen dapat diperbaiki dengan
posisi duduk tinggi dan latihan nafas
untuk menurunkan kolaps jalan
nafas, dispnea, kerja nafas.
( Men
gkaji frekuensi,
kedalaman pernafasan,
atat penggunaan otot
aksesori, nafas bibir
ketidakmampuan
biara 7 berbinang
( Meni
nggikan kepala tempat
tidur, bantu pasien untuk
memilih posisi yang
mudah utk bernafas.
Mendorong nafas dalam
- ! &asien
mengatakan
nafasnya
sudah lega
(tidak sesak
lagi)
1 ! ( %% ! +< : 7 t
( 'unyi nafas
(()
( -ekret (()
( -ianosis (()
A! Masalah
gangguan
9o *iagnosa $epera/atan
4ujuan
5mum
$riteria 0asil "nter.ensi %asionalisasi "mplementasi E.aluasi
( &asie
n mengatakan
nafasnya sesak
*1 !
( %% !
meningkat
( &eng
gunaan alat bantu
nafas
( 'uny
i nafas (G)
perlahan atau nafas bibir
sesuai kebutuhan 7
toleransi indi.idu
( $aji 7
a/asi seara rutin kulit
dan /arna membran
mukosa
( *oron
g mengeluarkan
sputum H penghisapan
bila diindikasikan
( Ausku
ltasi bunyi nafas, atat
area penurunan aliran
udara dan 7 atau bunyi
tambahan
( &alpas
i fremitus
( A/asi
tingkat kesadaran (status
mental, selidiki adanya
perubahan)
( E.alua
si tingkat toleransi
akti.itas. 'erikan
lingkungan tenang dan
( -ianosis mungkin
perifer (terlihat pd kuku) atau sentral
(terlihat sekitar bibir7atau daun telinga),
keabu(abuan dan diagnosis sentral
mengindikasikan bertanya hipoklemia
( $ental, tebal dan
banyaknya sekresi adalah sumber
utama gangguan pertukaran gas pada
jalan nafas keil. &enghisapan
dibutuhkan bila batuk tidak efektif.
( 'unyi napas
mungkin redup karena penurunan
aliran udara atau area konsolidasi.
Adanya mengi mengindikasikan
spasme bronkus 7 tertahannya seret.
$rekels basah menyebar
menunjukkan airan pada intertisial 7
dekompensasi jantung.
( &enurunan getaran
.ibrasi diduga ada pengumpulan
airan atau udara terjebak.
( 3elisah dan
ansietas adalah manifestasi umum
pada hipoksia. 3*A memburuk
disertai bingung7 samnolen
menunjukkan disfungsi serebral yang
berhubungan dengan hipoksemia.
( -elama distress
pernapasan berat 7 akut7 refraktori
pasien seara total tak mampu
melakukan akti.itas sehari(hari
karena hipoksemia dan dispnea.
"stirahat diselingi akti.itas pera/atan
masih penting dari program
pengobatan. 9amun, program latihan
ditujukan untuk meningkatkan
ketahanan dan kekuatan tanpa
perlahan atau nafas bibir
sesuai kebutuhan 7
toleransi indi.idu
( Men
gkaji 7 menga/asi
seara rutin kulit dan
/arna membran
mukosa
( Men
dorong mengeluarkan
sputum H penghisapan
bila diindikasikan
( Men
gauskultasi bunyi
nafas. #atat area
penurunan aliran udara
dan 7 atau bunyi
tambahan
( Men
gpalpasi fremitas
( Men
ga/asi tingkat
kesadaran 7 status
mental, sediki adanya
perubahan
( Meng
e.aluasi tingkat toleransi
akti.itas. Memberikan
lingkungan tenang dan
kalem. 'atasi akti.itas
pertukaran
gas teratasi
& ! "nter.ensi
dihentikan.
9o *iagnosa $epera/atan
4ujuan
5mum
$riteria 0asil "nter.ensi %asionalisasi "mplementasi E.aluasi
kalem. 'atasi akti.itas
pasien atau dorong
untuk tidur7 istirahat di
kursi selama fase akut.
Mungkinkan pasien
melakukan akti.itas
seara bertahap dan
tingkatkan sesuai
toleransi indi.idu.
( A/asi
tanda .ital dan irama
jantung
menyebabkan dispnea berat, dan
dapat meningkatkan rasa sehat.
( 4akhikardi,
disritmia, dan perubahan 4* dapat
menunjukkan efek hipoksemia
sistemik pada fungsi jantung.
pasien atau mendorong
untuk tidur 7 istirahat di
kursi selama fase akut.
Mungkinkan pasien
melakukan akti.itas
seara bertahap dan
tingkatkan sesuai
toleransi indi.idu
( Meng
a/asi tanda .ital dan
irama jantung

Anda mungkin juga menyukai