terencana dan terprogram yang dilakukan secara terus menerus oleh sutau Negara untuk menciptakan masyarakat yang lebih baik. SIKLUS PERENCANAAN PENTINGNYA WILAYAH PESISIR Wilayah pesisir dan pulau-pulau kecil memiliki sumberdaya alam yang sangat potensial dan prospektif untuk dijadikan modal pembangunan ekonomi daerah Pendekatan pertumbuhan yang menjadi pilihan dalam kebijakan pembangunan di Indonesia termasuk di Sulawesi Selatan telah melahirkan sejumlah permasalahan, termasuk ancaman bagi eksistensi sumberdaya alam sebagai akibat pola pengelolaan eksploitatif yang tidak terkendali
ISSU & ARAH PEMBANGUNAN RENCANA STRATEGIS RENCANA AKSI R E N C A N A P E N G E L O L A A N R E N C A N A
Z O N A S I O R G A N I S A S I
& A D M I N I S T R A S I P R O G R A M K E S E S U A I A N
&
P O T E N S I S U M B E R D A Y A
A L A M KEGIATAN RENCANA TAHUNAN DAERAH PENGEMBANGAN SISTEM & PROSEDUR PENGEMBANGAN TEKNOLOGI PENGEMBANGAN SUMBERDAYA MANUSIA PENGEMBANGAN INFORMASI PENGEMBANGAN KEBIJAKAN PENDANAAN PROGRAM PPLT PENGEMBANGAN SOSIO-EKONOMI KEBERLANJUTAN Pembangunan B e r k e s in a m b u n g a n S ik lu s POTENSI DAN PERMASALAHAN DI PESISIR POTENSI (1) sumber daya dapat pulih (renewable resources), (2) sumber daya tak dapat pulih (non-renewable resources), dan (3) jasa-jasa lingkungan (environmental services)
PERMASALAHAN pencemaran, degradasi habitat, over-eksploitasi abrasi pantai, sedimentasi konversi lahan bencana alam Pengelolaan Wilayah Pesisir Berbasis Masyarakat 1. Pendekatan struktural. adalah pendekatan makro yang menekankan pada penataan sistem dan struktur sosial politik. mengutamakan peranan instansi yang berwewenang Pengembangan Aksesibilitas Masyarakat pada SumberDaya alam a. Pengembangan aksesibilitas masyarakat terhadap proses pengambilan keputusan b. Peningkatan aksebilitas masyarakat terhadap informasi c. Pengembangan kapasitas kelembagaan. d. Pengembangan sistem pengawasan berbasis masyarakat.
2. Pendekatan non struktural (subyektif) adalah pendekatan yang menempatkan manusia sebagai subyek yang mempunyai keleluasaan untuk berinisiatif dan berbuat menurut kehendaknya. berasumsi bahwa masyarakat lokal dengan pengetahuan, keterampilan dan kesadarannya dapat meningkatkan peranannya dalam pengelolaan SDA. a. Peningkatan pengetahuan dan wawasan lingkungan. b. Pengembangan keterampilan masyarakat c. Pengembangan kapasitas masyarakat. d. Pengembangan kualitas diri e. Peningkatan motivasi masyarakat untuk berperanserta f. Penggalian & pengembangan nilai tradisional masyarakat. Kebijakan pengelolaan wilayah pesisir Revitalisasi kawasan berfungsi lindung Pengembangan ekonomi masyarakat pesisir berbasis potensi dan kondisi sosial budaya setempat Peningkatan pelayanan jaringan prasarana wilayah untuk menunjang pengembangan ekonomi di wilayah laut dan pesisir