Anda di halaman 1dari 15

KELOMPOK 3

KEBIJAKAN DESENTRALISASI
KESEHATAN DAN
GOVERNANCE SEKTOR
KESEHATAN
Definisi Desentralisasi
Kesehatan
Desentralisasi secara umum dapat diartikan
sebagai transfer kewenangan atau kekuasaan
dalam perencanaan, manajemen dan
pengambilan keputusan publik dari tingkat
nasional ke tingkat subnasional, atau dari level
pemerintahan atas ke level di bawahnya
(Ferdiana dan Gerudug, 2009).
Menurut Rondinelli (1981) dan Mills (1994),
desentralisasi dapat didefinisikan sebagai
transfer wewenang atau kekuasaan dalam
perencanaan publik, manajemen, dan
pembuatan keputusan dari level nasional ke level
sub nasional atau secara umum dari level yang
tinggi ke level yang lebih rendah dalam
pemerintahan.


Desentralisasi Sektor
Kesehatan

Segala sektor pemerintahan saat ini sedang
bertransformasi menuju system
desentralisasi, tak terkecuali sektor
kesehatan. Pelaksanaan desentralisasi dan
otonomi daerah pada dasarnya merupakan
sarana bagi pemerintah daerah untuk
mengurangi jarak dengan masyarakat yang
dipimpinnya. Masyarakat dapat lebih
berpartisipasi dalam kemajuan
pembangunanan daerahnya sendiri serta
dapat mengetahui hingga sejauh mana
pemerintahnya mampu
mempertanggungjawabkan kinerja
pemerintahannya.
Dalam bidang kesehatan, Indonesia telah
melaksanakan desentralisasi sejak tahun
2001. Namun hingga saat ini pelaksanaan
kebijakan desentralisasi belum mempunyai
arah serta tujuan yang jelas. Bersyukur
dengan dikeluarkannya Peraturan
Pemerintah (PP) pada awal bulan Agustus
2007 yaitu PP 38/2007 dan PP 41/2007,
maka Dinas Kesehatan semakin berkembang
menjadi lembaga kesehatan yang
mempunyai banyak fungsi yakni (1) sebagai
pelaksana kegiatan, (2) semakin menjadi
lembaga yang menyusun kebijakan dan
peraturan di daerah berdasar standar
nasional, memastikan aturan dijalankan, dan
(3) membiayai pelayanan kesehatan.

Kebijakan Desentralisasi
1. Desentralisasi bidang kesehatan dilaksanakan dengan
memerhatikan aspek
demokrasi,keadilan,pemerataan,serta potensi dan
keaneka ragaman daerah.
2. Pelaksaanaan di bidang kesehatan desentralisasi
bidang kesehatan didasarkan pada otonomi
luas,nyata,dan bertanggang jawab.
3. Desentralisasi bidang kesehatan yang luas dan utuh
diletakkan di kabupaten dan kota,sedangkan
desentralisasi bidang kesehatan di provinsi bersifat
terbatas.
4. Pelaksanan desentralisasi bidang kesehatan harus
sesuai dengan konsitusi negara sehingga tetap terjamin
hubungan yang serasi antara pusat dan daerah serta
antar daerah.

5. Desentralisasi bidang kesehatan harus lebih meningkatkan
kemandirian daerah otonom.Pemerintah pusat berkewajiban
memfasilitasi pelelaksanaan pembaangunan kesehatan
daerah dengan meningkatkan kemampuan daerah dalam
pengembangan sistem kesehatan dan manajemen
kesehatan.
6. Desentralisasi bidang kesehatan harus lebih meningkatkan
peran dan fungsi badan legislatif daerah ,baik dalam hal
fungsi legislasi,fungsi pengawasan ,maupun fungsi anggaran.
7. Sebagai pelengkap desentralisasi bidang kesehatan,di
mungkinkan pula dilaksanakan pula dekonsentrasi bidang
kesehatan yang diletakkan di daerah provinsi sebagai
wilayah administrasi.
8. Untuk mendukung desentralisasi bidang kesehatan
dimungkinkan pula dilaksanakan tugas pembantuan di bidang
kesehatan,khususnya dalam hal penanggulangan kejadian
luar biasa ,bencana dan masalah kegawatdaruratan
kesehatan lainnya.

Definisi Good Governance

Jika mengacu pada program World Bank
dan United Nation Development Program
(UNDP), orientasi pembangunan sektor
public adalah unuk menciptakan good
governance. Pengertian good governance
sering diartikan sebagai kepemerinahan yang
baik.
Gunawan Sumodiningrat (1999: 251)
menyatakan good governance adalah upaya
pemerintahan yang amanah dan untuk
menciptakan good governance pemerintahan
perlu didesentralisasi dan sejalan dengan
kaidah penyelanggaraan pemerintahan yang
bersih dan bebas korupsi, kolusi,, dan
nepotisme.
Good Governance Dalam Sektor Kesehatan

Secara internal di dalam pelayanan
kesehatan, maka sistem yang
dibentuk harus mencakup semua
aspek yang diperlukan oleh
terlaksananya sistem pelayanan yang
efisien dan sesuai dengan kebutuhan
masyarakat konsumen. Ini berarti
perlu adanya good governance di
tingkat rumah sakit, good governance
di tingkat bagian dan good
governance di tingkat pelayanan
medis/klinis.
Berorientas pada consensus
Kunci utama memahami good governance
adalah pemahaman atas prinsip-prinsip yang
mendasarinya, Prinsip-prinsip tersebut
meliputi:
1. Partisipasi masyarakat
2. Tegaknya supremasi hukum
3. Tranparasi
4. Peduli dan stakeholder
5. Berorientas pada consensus
6. Kesetaraan
7. Efektifitas dan efisiensi
8. Akuntabilitas
9. Visi strategis

Pengaruh Desentralisasi
Terhadap Governance Sektor
Kesehatan

Dengan adanya otonomi daerah
yang landasan berpikirnya mengacu
pada good governance maka
pembangunan daerah dan strategi
apapun yang ingin ditempuh daerah
untuk mewujudkannya, sepenuhnya
menjadi tanggung jawab elite politik,
elite birokrasi, dan eksponen penting
dari masyarakat daerah itu sendiri.

Perubahan paradigma pembangunan
kesehatan
dalam kerangka desentralisasi :
Paradigma Lama :
Program dan kebijakan yang top down.
Mentalitas nrimo.
Meninabobokan potensi lokal.
Pembangunan kesehatan berbasis
pemerintah.
Sistem purnabayar pelayanan
kesehatan.
Pembangunan Kesehatan Sektoral.

Paradigma Baru :
Bottom-up.
Mentalitas proaktif.
Pemberdayaan sumber daya lokal.
Pembangunan kesehatan berbasis
masyarakat.
Sistem prabayar pelayanan
kesehatan.
Pembangunan Kesehatan Multisektor.

Secara nasional, Indonesia yang sehat
akan tercapai jika telah tercapai provinsi-
provinsi sehat, sedangkan provinsi sehat
akan tercapai jika kabupaten-kabupaten
dan kota-kota di provinsi tersebut telah
menjadi kabupaten sehat dan kota
sehat. Seterusnya kabupaten dan kota
sehat akan tercapi jika telah tercapai
kecamatan-kecamatan sehat, dan
kecamatan sehat akan tercapai jika telah
terwujud desa-desa atau kelurahan-
kelurahan atu nagari-nagari sehat.
Oleh karena itu, perlunya suatu
program yang menggalakkan kembali
aktivitas-aktivitas pada tataran bahwa
seperti kelurahan dalam upaya
memberdayakan potensi pemerintah
daerah yang bersangkutan. Untuk itu
diperlukan manajemen kesehatan
yang berprinsip pada good
governance yang sinergis antara
pemerintah pusat dan daerah dalam
system desentralisasi kesehatan.

Terima Kasih Atas
Perhatiannya .. ^_^

Anda mungkin juga menyukai