Anda di halaman 1dari 2

PENDAHULUAN

Arab Saudi adalah Negara epidemis terjadinya penyakit meningokokus. Selain itu, jamaah haji yang
datang ke mekah sebagian berasal dari Negara-negara sub-sahara Afrika yang merupakan daerah
meningitis belt. Tahun 1987 dan 2000 terjadi kejadian luar biasa (KLB) meningitis meningokokus yang
menimpa para jamaah haji di Arab Saudi. Ada 99 kasus meningitis meningokokus yang menimpa jamaah
haji di Indonesia dan 40 diantaranya meninggal (1987).
Penyakit meningokokus merupakan penyebab kesakitan dan kematian di seluruh dunia. Perlindungan
terhadap meningokokus diperlukan untuk menghindari terjadinya penularan antar jamaah haji di mekah
dan mencegah pembawa penyakit (karier) setelah kembali lagi ke Negara asalnya. Jamaah haji Indonesia
umumnya belum mempunyai kekebalan alamiah yang didapatkan secara pasif terhadap meningokokus,
sehingga jamaah perlu memperoleh vaksinasi terhadap penyakit tersebut mengingat tingginya risiko
penularan dari jamaah haji yang berasal dari Negara lain.
Kementrian kesehatan kerajaan arab Saudi, sejak tahun 2002 telah mewajibkan Negara-negara yang
mangirimkan jamaah haji untuk memberikan vaksinasi meningokok tetravalent sebagai syarat pokok
pemberian visa haji dan umroh, dalam upaya mencegah penularan meningitis meningokokus. CDC
(Center of Disease Control and Prevention) juga merekomendasikan vaksin apa saja yang diperlukan saat
di Arab Saudi, diantaranya vaksin meningokok tetravalent (A/C/Y/W-135), vaksin rutin (polio, measles,
mups, rubella, tetanus, diphtheria, dan pertussis), vaksin influenza, serta vaksin-vaksin lain seperti
hepatitis A, hepatitis B, typhoid. Pemberian vaksin meningokok cukup efektif mengurangi insiden
meningitis meningokokus, terbukti pada tahun 1988 hanya ada 2 kasus dan tahun 1989-1991 tidak ada
kasus. Namun, data tahun 1993 menunjukkan ada 5 kasus dengan 2 kematian dan 4 karier diantara
jamaah haji Indonesia yang kontak dengan penderita pada waktu di Arab Saudi.
Selain vaksin meningokok, virus influenza juga dianjurkan pada jamaah haji Indonesia berusia lanjut dan
beberapa diantaranya menderitapenyakit kronis, serta perubahan suhu yang ekstrim di Mekah
mengakbatkan kekebalan tubuh jamaah haji menurun. Virus influenza sangat mudah menular melalui
droplet, udara atau kontak langsung dengan penderita. Pada kondisi yang padat dan berdesak-desakan
sangat memudahkan terjadi penularan virus tersebut.
Vaksinasi Yang dianjurkan pada jamaah haji Indonesia
1. Vaksin meningokok
Penyebab menikokus
Penyakit meningokokus disebabkan oleh bakteri neisseria meningitis, karakteristik
meningokokus adalah diplokokus gram negative, tidak bergerak dan tidak membentuk spora.
Bakteri ini dapat ditemukan pada nasofaring sekitar 5-10% pada populasi dewasa. Serogroup
A, B, C, Y dan W-135 adalah yang paling sering menyebabkan penyakit pada manusia.
Faktor resiko penularan meningokokus
Factor resiko terjadinya penyakit meningokokus diantaranya:
a. Orang dengan defisiensi komplemen pada sistem imun
b. Orang dengan asplenia anatomic atau fungsional
c. Orang yang sedang mengalami infeksi pernapasan
d. Perokok aktiv dan pasif
e. Keramaian diruangan tertutup
f. Kontak dengan orang terinfeksi atau kontak langsung dengan sekret pernapasan,
kerongkongan, dan saliva orang yang terinfeksi. Misalnya: ciuman, minum dengan gelas
atau botol yang sama,.

Kekebalan alamiah terhadap meningokokus
Pada Negara-negara epidemis meningokokus, sekitar 5% anak usia 2-12 tahun telah
memiliki kekebalan alami secara pasif terhadap meningokokus serogroup A,B, dan C.pada
usia 6-8 tahun imunitas terhadap serogroup C diperoleh lebih dari 90%. Sedangkan
imunitas terhadap serogroup A, diperoleh lebih awal yaitu usia 18 bulan pada lebih 90%
anak-anak

Anda mungkin juga menyukai