Anda di halaman 1dari 16

PRAKTIKUM EKOLOGI

PENGENALAN ALAT-ALAT EKOLOGI


Disusun guna memenuhi laporan mata kuliah Praktikum Ekologi dengan dosen
pengampu: Drs. Nugroho EK., M.Si., Drs. F. Putut Martin HB., M.Si



Nama : Dwi Apriyani
NIM : 4401412035
Rombel : 2
Prodi : Pendidikan Biologi


JURUSAN BIOLOGI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2014
KEGIATAN PRAKTIKUM 1
PENGENALAN ALAT-ALAT PRAKTIKUM EKOLOGI

A. Waktu dan Tempat Pelaksanaan
Hari : Rabu
Tanggal praktikum: 10 September 2014
Pukul : 13.00 16.20
Tempat : Lab. Ekologi, Biologi, Unnes

B. Tujuan
1. Mengenal dan Mempelajari bermacam-macam alat yang digunakan dalam
praktikum ekologi.
2. Mengetahui kegunaan, klasifikasi dan prinsip kerja bermacam-macam alat
yang digunakan dalam praktikum ekologi.

C. Landasan Teori
Ekologi merupakan ilmu yang mempelajari tentang hubungan makhluk
hidup dengan lingkungannya. Dalam hal ini ruang lingkup pengamatan ekologi
lebih banyak di lingkungan. Berbagai faktor lingkungan yang berpengaruh
terhadap kehidupan suatu makhluk akan di amati.
Mempelajari ekologi memerlukan keterampilan dan kesabaran khusus.
Kegiatan pengamatannya tidak jauh dari lingkungan alam sekitar, sawah, danau
serta pegunungan yang tinggi. Maka dari itu dibutuhkan peralatan dan bekal
yang mantap untuk bisa melaksanakan kegiatan alam tersebut. Tentunya kita
akan memperoleh banyak manfaat dari kegiatan alam ini. Baik di bidang
pertanian, peternakan, kesehatan, pendidikan, dll.
Pembahasan ekologi tidak lepas dari pembahasan ekosistem dengan
berbagai komponen penyusunnya, yaitu faktor abiotik dan biotik. Faktora biotik
antara lain suhu, air, kelembapan, cahaya, dan topografi, sedangkan faktor biotik
adalah makhluk hidup yang terdiri dari manusia, hewan, tumbuhan, dan
mikroba. Ekologi juga berhubungan erat dengan tingkatan-tingkatan organisasi
makhluk hidup, yaitu populasi, komunitas, dan ekosistem yang saling
mempengaruhi dan merupakan suatu sistem yang menunjukkan kesatuan.
Ekologi merupakan ilmu lapangan dimana mahasiswa dituntut untuk melakukan
pengamatan dan percobaan di luar ruangan. Alat yang dipakai dalam praktikum
ini berbeda dengan praktikum lainnya, antara lain soil tester, termometer,
klinometer, light meter/lux meter, GPS, anemometer, saringan bertingkat dan
lain-lain. (Resosoedarmo, 1986).
Untuk pengamatan tersebut diperlukan alat-alat. Alat - alat yang
digunakan dalam ekologi mempunyai fungsi dan cara kerja yang berbeda. Oleh
karena itu perlu adanya pengenalan alat-alat yang meliputi fungsi atau kegunaan
alat, cara pemakaian dan prinsip kerja. Sehingga ketika praktikum di lapangan
mahasiswa mampu menggunakan alat-alat dengan benar dan tepat. Kesesuaian
dan cara pemakaian alat akan sangat berpengaruh pada data yang diambil.
(Wirakusumah, 2003)

D. Alat dan Bahan
Alat yang dibutuhkan yaitu: alat tulis dan buku.
Bahan merupakan semua alat yang yang terdapat di laboratorium ekologi
yang berhubungan erat dengan kegiatan ekologi,meliputi:
1. Alat pengukur dan analisis
2. Alat pengambil sampel atau contoh

E. Cara Kerja
1. Mengelompok sesuai dengan kelompok yang telah di bentuk.
2. Menyiapkan bahan yang di butuhkan.
3. Asisten dan laboran mendemonstrasikan peralatan yang digunakan dalam
praktikum ekologi.
4. Praktikan mencatat dan mencoba mempraktikan cara menggunakan alat.

F. Hasil dan Pembahasan

Nama alat dan gambar Prinsip kerja Cara kerja

Altibarometer







Fungsi dan satuan:
Mengukur ketinggian benda
atau tempat di atas tingkat
yang tetap. Altimeter (mdpl)
dan Barometer (hpa).

Untuk skala, setiap 1 skala
mewakili 10 mdpl.
Altimeter bekerja dengan
beberapa prinsip.
1. Tekanan udara (yang
paling umum digunakan)
yaitu setiap ketinggian
memiliki lapisan udara
dan tekanan yang berbeda-
beda.
2. Mangnet bumi (dengan
sudut inclinasi)
3. Gelombang (ultra sonic
maupun infra merah, dan
lainnya)
Sebelum mengukur
ketinggian tempat,
altibarometer harus di
netralkan pada posisi nol.
Caranya yaitu dengan
menyempatkan pergi ke pantai
dan menyeting ke skala nol.
Dalam penggunaannya di
dalam perjalanan sebaiknya
tidak di masukan kedalam
tas/ransel, karena hal ini dapat
mempengaruhi prinsip kerja
altimeter. Altimeter, selain
sebagai penunjuk ketinggian
altimeter juga dapat

Spesifikasi:
Alat Klimatik
memperkirakan cuaca yang
digunakan pada malam hari.
Penggunaan Altimeter
umumnya selalu diikuti dengan
penggunaan kompas

Anemometer







Fungsi dan Satuan:
untuk mengukur kecepatan
angin atau udara yang
bergerak dari tempat yang
bertekanan tinggi ketempat
yang bertekanan tinggi
dengan satuan km/jam dan
knorts atau bertekanan
rendah m/s dan feet/menit.

Spesifikasi:
Alat Klimatologi
Gerakan atau perpindahan
masa udara pada arah
horizontal yang disebabkan
oleh perbedaan tekanan udara
dari satu tempat dengan
tempat lainnya.
Alat ini terdiri dari dua
bagian skala yaitu yang kecil
dan besar. Untuk mengukur
skala dengan angka kecil
digunakan untuk perbesaran
penunjuk seratus kali,
sedangkan angka besar
digunakan sebagai penunjuk
sepuluh kali. Alat ini
biasanya digantung pada
ranting atau dapat dipegang
langsung


Cara menggunakan alat ini
yaitu:
1. Menekan tombol ON/OFF
2. Menyeting kecepatan
rendah atau kecepatan
tinggi sesuai dengan
keinginan
3. Menekan tombol HOLD
untk melihat hasil
pengukuran
4. Mencatat hasis
pengukuran
5. Memaatikan kembali
anemometer pada tombol
ON/OFF.

Lux meter / Light
meter

Terdapat sensor cahaya
yang bersatu dengan light
meter. Semakin besar
intensitas cahaya maka angka
pada skala juga besar.
Sedangkan intensitas cahaya
yang sedikit maka akan
terlihat angka yang kecil pada
skala.
Cara menggunakan
Luxmeter adalah sebagai
berikut:
1. Menekan tombol ON
2. Mengatur skala intensitas
cahaya yang akan masuk
3. Meletakkan pada temapat
yang tidak terkena
matahari langsung
4. Melihat angka yang
muncul pada layar










Fungsi dan satuan:
untuk mengetahui intensitas
cahaya.

Spesifikasi:
Alat Klimatik
5. Menekan tombol untuk
menghentikan angka yang
berubah-ubah
6. Mencatat angka yaitu
besarnya intensitas
cahaya.


Soiltester

















Fungsi dan satuan:
Alat yang mempunyai dua
skala, yaitu skala atas yang
digunakan untuk menentukan
pH tanah dan skala bawah
untuk menentukan
kelembaban.
Terdapat sensor tanah
yang berbentuk kerucut.
Sensor pada soil tester ini
bersifat peka terhadap
konsentrasi H
+
atau OH
-
sehingga dapat mendeteksi
kandungan pH tanah. Selain
itu alat ini juga dapat
mendeteksi konsentrasi air
pada tanah, sehingga
kelembaban tanah dapat
terukur.
1. Untuk mengukur pH Soil
tester dimasukkan dalam
tanah yang akan diukur
sampai pada batas
maksimal yang ditunjukan
dengan warna perak,
kemudian ditunggu
sampai jarum berhenti
pada suatu angka. Lihat
angka pada skala bagian
atas
2. Untuk mengukur
Kelembapan
Menekan tombol putih
pada bagian samping soil
tester. Setelah itu, soil
tester dimasukkan dalam
tanah yang akan diukur.
kemudian ditunggu
sampai jarum berhenti
pada suatu angka. Lihat
angka pada skala bagian
bawah
3. Membersihkan sensor
dengan tisu.

Spesifikasi:
Alat terestrial

Termohigrometer
(Analog dan Digital)









Fungsi dan satuan:
Untuk mengetahui suhu dan
kelembaban. Satuannya = %.

Spesifikasi:
Alat Klimatologi
Alat ini sensitif terhadap
suhu dan kelembaban.
Sensornya berada dibagian
belakang. Terdapat dua skala
yang atas untuk mengukur
kelembaban sedangkan skala
bawah untuk mengukur suhu.
Cara penggunaanya yaitu:
1. Menetukan tempat atau
area yang akan di
ketahui suhu dan
kelembabannya
2. Menghidupkan
termohigrometer
dengan menekan
tombol ON/OFF
3. Menunggu sensor
bekerja beberapa saat
4. Melihat angka yang
muncul pada layar atau
skala
5. Mencatat hasil
pengukuran suhu dan
kelembaban
6. Mematikan kembali
termohigrometer
dengan menekan
tombol OFF.

Eickman Grab
Alat ini terbuat dari
stainlees steel tahan karat.
Alat ini bekerja dengan
memanfaatkan masa stainlees
yang berat, setelah sampai
dasar baja penutup di
lepaskan sehingga penutup
sementara dapat menutup
dengan otomatis dan
membawa bentos dan bentic
permukaan dasar.
Alat berbentuk box (persegi
empat) yang dirangkai dengan
beberapa bagian lainnya.
Cara kerjanya adalah sebagai
berikut:
1. Dibuka penutupnya
2. Dimasukkan ke dalam
kolam secara tegak lurus
sampai ke dasar. Hal itu
dimaksudkan agar pemberat
mudah jatuh kedalam
perairan.
3. Dijatuhkan pemberatnya
hingga berbunyi


Fungsi :
Alat pengambilan sample
bentos dan bentic di lumpur
pada dasar sungai, danau atau
laut.

Spesifikasi:
Alat Perangkap (akuatik)
4. Ditarik pelan-pelan ke
permukaan.

Jala Surber









Fungsi :
Untuk mencuplik bentos di
perairan lotik. Selain itu alat
ini dgunakan untuk
mengambil sampel (benthos)
pada daerah yang berarus air
kuat dan dasar perairan
Sistem kerjanya dengan
meletakkan pada arus air
untuk mengambil bentos
seluas kotakan yang
berukuran 25cm x 40cm.
Kemudian menunggu
beberapa menit untuk
menunggu bentos yang
terbawa arus air.

Sistem kerja alat ini seperti
jaring dengan cara
meletakkan surber di aliran
sungai yang memiliki arus
dan surber diletakkan
melawan arus. Agar benthos
yang menempel pada batu
dapat tertangkap oleh surber
dibantu dengan tangan atau
kaki
Untuk penggunaan jala
surber, jala tersebut diletakkan
dengan bagian mulut jala
melawan arus aliran air, dan
daerah yang dibatasi oleh alat
ini dibersihkan (diaduk)
sehingga benthos yang melekat
pada dasar perairan dapat
hanyut dan tertangkap oleh
jala.
Cara penggunaan alat ini yaitu:
Permukaan Surber Net
diletakkan ke arah datangnya
air mengalir, kemudian di
depan permukaan tersebut
terdapat foot template yang
diinjak-injak agar
organisme(bentos) masuk ke
surber net bersama aliran air.
Besi perseginya yang
terletak di depan mulut surber
net berfungsi untuk
menentukan wilayah/daerah
berpasir halus (sedikit
berlumpur). Daerah sampel
hanya sebatas kotakan saja.

Spesifikasi:
Alat Perangkap





Mikrowinter
(kit COD BOD)

Fungsi dan satuan:
Seperangkat alat yang terdiri
dari botol-botol cairan kimia
yang berfungsi untuk
mengukur kadar oksigen dan
karbondioksida yang terlarut
dalam air.

Spesifikasi:
Alat terestrial

Terlampir

Terlampir

Plankton Net


Konstruksi plankton net
1. Cincin: terletak di atas
dan berfungsi sebagai
pengikat tali dan sebagai
penarik plankton net. Cincin
biasanya terbuat dari besi.
Diameter cincin berbeda
beda tergantug dari merk
dan jenis plankton net,
namun pada umumnya
diameter cincin ini yaitu 15
Cara kerjanya adalah sebagai
berikut ini:

1. Ketika kapal berhenti,
plankton net diturunkan
sampai ke kedalaman yang
diinginkan dengan
pemberat dibawahnya.
2. Plankton net ditariknya ke
atas dengan kecepatan
konstan ketika sampel
sudah tertampung











Fungsi :
Mengambil sampel pankton


Spesifikasi:
Alat Perangkap
25cm.
2. Tali: berfungsi untuk
menghubungkan jaring
dengan cincin. Panjang tali
bervariasi tergantung jenis
plankton net dan jenis
plankton yang akan diambil,
namun biasanya tali yang
digunakan berukuran 25
50cm
3. Kawat: digunakan
untuk membentuk net atau
mulut jaring sesuai
keinginan dan kebutuhan
kita. Diameter kawat
biasanya 31cm untuk
fitoplankton dan 45cm
untuk zooplankton.
4. Jaring: digunakan
biasanya dari bahan nilon.
Mesh size dari jaring ini
biasanya 30 50 m untuk
fitoplankton dan 150-175
m untuk zooplankton,
panjang jaring sekitar 4-5
kali diameter mulut jaring.
5. Botol/ bucket:
berfungsi untuk menyimpan
sampel air yang telah
disaring oleh plankton net.


Hend held
Refraktometer

Kerjanya berdasarkan daya
hantar listrik, semakin besar
salinitas semakin besar pula
salinitasnya. Hal ini terjadi
karena pembiasan indeks
cahaya dengan melihat batas
air yang di capaioleh skala.
1. Hand refraktometer dicek
terlebih dahulu dengan cara
meneropong
2. Dikalibrasikan dengan satu
tetes aquades/air jernih hingga
terlihat skala menunjukkan
titik nol
3. Diteteskan larutan yang akan
diukur salinitasnya pada
template yang tersedia lalu
ditutup
4. Dilihat batas air dan
diperhatikan skala yang








Fungsi dan satuan:
Merupakan pengukur kadar
garam (salinity) berdasarkan
pembiasan cahaya oleh kaca
prisma. Selain itu juga bisa
digunakan untuk mengukur
indeks bias.

Spesifikasi:
Alat akuatik
dicapai, skala tersebut adalah
nilai salinitas larutan

Salinometer

Fungsi dan satuan:
Mengukur tingkat
kadargaram dalam air

Spesifikasi:
Alat akuatik
Merupakan alat akuatik yang
digunakan untuk mengukur
salinitas suatu perairan. Alat
ini terdiri adari dua bagian
yitu karet dan gelas dan
mudah pecah.
Cara penggunaanya yaitu
dengan cara mengisi tabung
yang kosong dengan air sampel
yang akan kita uji salinitasnya.
Kemudian kita lihat pada skala
salinitas jumlah kadar
garamnya.

Secchi Disk






Umumnya ukuran secci disk
yang digunakan adalah
piringan dengan ukuran
dengan diameter 18 inchi.
Dan dibuat menggunakan
piringan metal dengan warna
hitam dan putih.

Piringan diturunkan ke dalam
air secara perlahan
menggunakan pengikat/tali
sampai pengamat tidak melihat
bayangan secchi. Saat
bayangan pringan sudah tidak
tampak, tali ditahan/ berhenti
diturunkan. Selanjutnya secara
perlahan piringan diangkat










Fungsi dan satuan:
Alat pengukur kekeruhan air
yang terbuat dari piringan
dan diberi warna hitam dan
putih bagian tengahnya,
terdapat besi untuk
mengikatkannya dengan tali.
Fungsi : untuk mengetahui
tingkat kejernihan atau
kekeruhan air, untuk melihat
seberapa jauh jarak
(kedalaman) penglihatan
seseorang ketika melihat ke
dalam perairan

Spesifikasi:
Alat akuatik
kembali sampai bayangannya
tampak kembali. Kedalaman
air dimana piringan tidak
tampak dan tampak oleh
penglihatan adalah pembacaan
dari alat ini. Dengan kata lain,
kedalaman kecerahan oleh
pembacaan piringan secchi
adalah penjumlahan kedalaman
tampak dan kedalaman tidak
tampak bayangan secchi dibagi
dua.

Watter sampler

Tabungnya terbuat dari
tabung acrylic transparant
atau Tabung PVC dan bahan-
bahan lainnya yang tahan
karat seperti Teflon dan
stainless steel
Pengambil air dari dasar
perairan yang hasilnya tidak
dipengaruhi oleh adanya
aliran atau pergerakan air di
dalam tabung sample tersebut
sewaktu tabung diangkat dari
dasar ke atas, sehingga
sample air yang telah diambil
tersebut tidak terkontaminasi
Cara Kerjanya adalah sebagai
berikut:

1. Botol dimasukkan
kedalam air dengan tali
2. Setelah sampai pada
kedalaman yang
diinginkan, Tali tengah
ditarik keatas untuk
membuka tutup botol
sehingga air dapat
masuk kedalam botol
3. Tali diturunkan kembali
sehingga botol tertutup
rapat.

Fungsi dan satuan:
Alat pengambilan sampel air
pada kedalaman tertentu
dengaan sistem pengambilan
air Vertical dengan kapasitas
botol 2.2 lt, 3.2 lt atau 4.2 lt
sesuai pilihan. sangat cocok
untuk analisa Plankton dan
kandungan kimia air lainnya

Spesifikasi:
Alat akuatik
udara luar 4. Botol diangkat ke atas

G. PEMBAHASAN
Berdasarkan praktikum pengenalan alat di lab ekologi, peralatan di lab ekologi
terdiri dari 4 macam klasifikasi yaitu:
a. Alat klimatik
Alat klimatik digunakan pada zona klimatik karena kondisi iklim
merupakan salah satu faktor dominan yang mempengaruhi pola persebaran ora
dan fauna. Faktor-faktor iklim yang berpengaruh terhadap persebaran makhluk
hidup di permukaan bumi ini, antara lain suhu, kelembapan udara, angin, dan
tingkat curah hujan. Faktor klimatik tersebut dapat diamati dengan alat-alat
khusus, diantaranya adalah Luxmeter mengukur cahaya, thermohigro mengukur
suhu dan keembaban, Anemometer mengukur angin, Altimeter mengukur
ketinggian, dll.
b. Alat Perangkap
Alat Perangkap digunakan untuk menangkap dan menghitung spesies
dalam suatu ekosistem. Alat perangkap ini bisa berguna pada zona akuatik
maupun terestrial. Pada zona akuatik dapat digunakan untuk mengambil bentos
dan benthic pada dasar permukaan danau, sungau atau laut. Sedangkan pada
zona terestrial perangkap ini biasanya digunakan untuk menangkap serangga dan
lain sebagainya. Yang termasuk alat perangkap yaitu jala surber, plankton net
dan sebagainya.
c. Alat Panjat (zona terestial)
Alat teresterial merupakan alat yang akan digunakan saat naik atau turun
pegunungan. Alat yang digunakan yaitu tali untuk menopan gtubuh ketika turun
tebing, soiltester untuk mengukur pH dan kelembaban tanah yang di terapkan
pada tanah.
d. Alat Aquatik (Ekosistem Perairan)
Pada zona akuatik merupakan zona yang sangat luas dan menarik untuk
dipelajari. Pada zona akuatik ini terdapat banyak hal yang dapat dipelajari.
Peralatan yang digunakan ulmayan banyak. Pada zona ini butuh adanya secchi
disk untuk pengukuran intensitas cahaya, salinometer atau refraktometer untuk
mengukur salinitas perairan, pH tester untuk mengukur pH suatu perairan, kit
COD dan kit BOD unutk mengetahui seberapa besar kadar oksigen terlarut serta
kadar karbondioksida yang terlarut dalam suatu perairan.

H. Kesimpulan
Berdasarkan tujuan praktikum pengenalan alat pada lab ekologi, tiga
belas buah peralatan ekologi di bedakan menjadi 4 klasifikasi yang mempunyai
prinsip kerja dan fungsi tertentu. Peralatan tersebut yaitu alat
klimatik(termohigro, luxmeter, anemometer, altibarometer), alat
perangkap(eickman grab, plankton net, jala surber,), alat akuatik(water sampler,
refraktometer, salinometer, kit COD dan BOD, Secchi disk), dan alat
terestrial(soil tester).

I. Daftar Pustaka
Budi. (2013). Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kehidupan Mahluk Hidup.
[Online]. Tersedia: budisma.web.id. [8 Spetermber 2014].
Cahya. 2008. Harnes. [online]. Tersedia
http://cahayacahya.wordpress.com/2008/09/23/full-body-harness/html
[September 2013]
Resosoedarmo, S., K. Kartawinata, A. Soegiarto. 1986. Pengantar Ekologi.
Remadja Rosdakarya, Bandung.
Wirakusumah, Sambas. 2003. Dasar - Dasar Ekologi. UI Press, Jakarta.
Lampiran
Prinsip kerja dan cara kerja kit COD BOD:
Prinsip kerjanya yaitu dengan mendeteksi kadar oksigen atau karbondioksida
dalan suatu sampel air kemudian dapat dilihat dari perubahan hasil reaksi yang
dihasilkan.
Cara kerja uji BOD, yaitu:
Terdapat 5 reagen yang digunakan:
a. MnSO4
b. KOHKI
c. H2SO4 pekat
d. Amilum 2%
e. Na2S2O3
















Mengambil sampel
100 mL air
Meneteskan Mnso4 sebanyak
5 tetes pada sampel
Meneteskan KOHKI sebanyak 5
tetes pada sampel.
Meneteskan H2SO4 pekat
hingga endapan menghilang
Endapan
Mengambil 5 mL dari 100 mL
sampel dan ditetesi amilum 2%
Dititrasi dengan Na2S2O3
sampai jernih,
Jumlah titrasi x 10
mg / L /10 ppm
Uji COD:








Keterangan Bagian gambar:














Mengambil 5 mL
air sampel
Menambahkan 1
tetes PP
v. Jika warna
berubah menjadi
pink
karbondioksida = 0
v. jika tidak
berubah di titrasi
dengan
NaOH/KOH-KI
Jumlah titran x 100 mg/L
= 100 ppm
Bahan yang dibutuhkan
yaitu:
a.PP
b.NaOH / KOH-KI

Anda mungkin juga menyukai