Anda di halaman 1dari 19

KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah yang telah memberikan karunia dan rahmat-Nya kepada kami,
hingga kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini. Karya sederhana ini disusun dalam
rangka memenuhi salah satu tugas mata kuliah sistem respirasi di STIKes Widya Dharma
Husada Tangerang, amulang, Tangerang Selatan.
Kami menyadari, bah!a makalah ini tidak dapat diselesaikan tanpa dukungan dan
bantuan dari berbagai pihak. "leh karena itu, kami menyampaikan terima kasih sebesar-besarnya
dan penghargaan setinggi-tingginya kepada#
$. Drs. H. Dars%n% sebagai Ketua &ayasan Widya Dharma Husada yang telah men'urahkan
segenap perhatian dan pemikiran untuk kemajuan yayasan dan perkembangan mahasis!a.
(. Drs. H. ). Hasan, SK),. ).Kes sebagai Ketua STIKes Widya Dharma Husada yang telah
bekerja keras dalam peningkatan kualitas pendidikan di STIKes ini.
*. Nita +ka rati!i Skep, Ns sebagai D%sen mata kuliah sistem persepsi sens%ri yang telah
membantu penulis dalam pr%ses penyusunan makalah ini.
Tak ada gading yang tak retak. Tak ada yang sempurna di dunia ini. Demikian pula
dengan penulisan makalah ini. Kritik dan saran sangatlah kami harapkan dan dapat disampaikan
se'ara langsung maupun tidak langsung. Sem%ga makalah ini menjadi tambahan kha,anah
pengetahuan bagi siapa pun yang memba'anya.
Tangerang selatan, (* Desember (-$*
enyusun
1
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...................................................................................1
DAFTAR ISI..............................................................................................2
BAB I PENDAHULUAN................................................................................3
A. LATAR BELAKANG...........................................................................3
B. TUJUAN..........................................................................................3
C. MANFAAT.......................................................................................4
BAB II TINJAUAN PUSTAKA..........................................................................5
A. DEFINISI.........................................................................................5
B. GEJALA...........................................................................................6
C. ETIOLOGI........................................................................................6
D. PENCEGAHAN...................................................................................8
E. KOMPLIKASI....................................................................................8
F. PENATALAKSANAAN..........................................................................8
G. PATOFISIOLOGI...............................................................................9
H. PENGKAJIAN CANDIDIASIS ORAL..........................................................9
I. PENGKAJIAN CA LIDAH....................................................................13
DAFTAR PUTAKA.....................................................................................21
2
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Kandidiasis %ral merupakan salah satu penyakit jaringan lunak mulut yang mulai
banyak ditemukan, terutama sekali disebabkan karena kemajuan ilmu pengetahuan yang
menghasilkan berbagai %bat baru seperti antibi%tik spektrum luas dan karena gangguan
sistem kekebalan seperti penderita HI./AIDS atau penderita kanker yang menjalani
kem%terapi.
Sejauh ini, Kandida albikan merupakan yang paling pat%gen dari semua spesies
Kandida dan menjadi eti%l%gi utama kandidiasis %ral. 0akta bah!a kandidiasis %ral
merupakan in1eksi jamur yang paling banyak ditemukan tidaklah mengherankan mengingat
hampir 2-3 dari r%ngga mulut manusia yang sehat memba!a jamur ini sebagai k%mp%nen
n%rmal mikr%1l%ra mulut.
(
Kandidiasis %ral dapat menyerang semua umur, baik pria maupun !anita. )eningkatnya
pre4alensi in1eksi Kandida albikan ini dihubungkan dengan kel%mp%k penderita HI./AIDS,
penderita yang menjalani transplantasi dan kem%terapi maligna.
*
Terdapat sekitar *--5-3 Kandida albikan pada r%ngga mulut %rang de!asa sehat, 523
pada ne%natus, 52-623 pada anak-anak sehat, 2--623 pada pasien yang memakai gigi palsu
lepasan, 62-773 pada %rang yang mengk%nsumsi %bat-%batan jangka panjang, 8-3 pada
pasien leukemia akut yang menjalani kem%terapi, dan 823 pada pasien HI./AIDS.
*
Dalam makalah ini, penulis akan menjelaskan mengenai kandidiasis %ral berdasarkan
jurnal yang telah ditelaah sebelumnya, dan karena banyaknya kasus kandidiasis %ral di
dalam masyarakat sehingga kita dapat mengetahui bagaimana penanganan yang tepat.
B. TUJUAN
1. TUJUAN UMUM
)enjelaskan tentang k%nsep penyakit "ral Trush 9kandidiasis: .
2. TUJUAN KHUSUS
a. )enjelaskan De1inisi "ral Trush 9Kandidas "ral:
b. )ejelaskan ;ejala "ral Trush
'. )enejlaskan +ti%l%gi "ral Tush
3
d. )enjelaskan en'egahan "ral Tush
e. )enjelaskan K%mplikasi "ral Trush
1. )enjelaskan enatalaksanaan "ral Trush
g. )enjelaskan at%1isi%l%gi "ral Trush
C. MANFAAT
)ahasis!a mampu memahami tentang penyakit "ral Tush 9kandidiasis: serta mampu
memberikan in1%rmasi pada masyarakat bah!a kelainan lidah yang kadang-kadang tidak
disadari, dapat terin1eksi %leh jamur Kandida albikan.
4
BAB II
KAJIAN TEORI
A. DEFINISI
"ral trush 9Kandidiasis "ral: adalah lapisan atau ber'ak-ber'ak putih kekuningan yang
timbul dilidah yang mungkin dikelilingi %leh daerah kemerahan. Apabila lapisan atau ber'ak
ini di'%ba dibersihkan atau diusap, maka dapat terlepas, namun meninggalkan daerah
kemerahan yang mudah berdarah.
Kandidiasis adalah suatu penyakit in1eksi pada kulit dan muk%sa yang disebabkan %leh
jamur 'andida. <andida adalah suatu spesies yang paling umum ditemukan di r%ngga mulut
dan merupakan 1l%ra n%rmal.
Kandidiasis %ral merupakan salah satu penyakit pada r%ngga mulut berupa lesi merah
dan lesi putih yang disebabkan %leh jamur jenis Kandida sp, dimana Kandida albikan
merupakan jenis jamur yang menjadi penyebab utama. Kandidiasis %ral pertama sekali
dikenalkan %leh Hip%'rates pada tahun *== S).
>entuk dari kandidiasis akan terlihat seperti 4esikel atau bulatan ke'il. Warnanya putih
dan kekuningan. )ula-mula berdiameter $-* mm. Kemudian berkembang berbentuk selaput.
?ika selaputnya mengikis, maka akan terlihat berebntuk seperti lubang/ulkus. >esarnya tetap,
tidak membesar, melebar, menjalar seperti bisul.
Kandidiasis %ral dapat menyerang semua umur, baik pria maupun !anita. )eningkatnya
pre4alensi in1eksi Kandida albikan ini dihubungkan dengan kel%mp%k penderita HI./AIDS,
penderita yang menjalani transplantasi dan kem%terapi maligna. "dds dkk 9 $88- : dalam
penelitiannya mengemukakan bah!a dari 6.252 penderita HI./AIDS, sekitar 55.73 adalah
penderita kandidiasis.
Adapun kandidiasis %ral dikel%mp%kkan atas tiga, yaitu #
Akut Kronik Ki!iti" An#u!$ri"
Akut dibedakan menjadi
( yaitu #
a. Kandidiasis
seud%membran%
sus Akut
b. Kandidiasis
Atr%pik Akut
Kr%nik dibedakan menjadi *
ma'am, yaitu #
a. Kandidiasis Atr%pik
Kr%nik
b. Kandidiasis
Hiperplastik Kr%nik
)edian @h%mb%id ;l%ssitis
Keilitis angularis merupakan in1eksi
'andida albi'an pada sudut mulut,
dapat bilateral maupun unilateral.
Sudut mulut yang terkena in1eksi
tampak merah dan pe'ah-pe'ah, dan
terasa sakit ketika membuka mulut.
Keilitis angularis ini dapat terjadi
pada penderita de1isiensi 4itamin
5
>$( dan anemia de1isiensi besi
B. GEJALA
Amumnya gejala %ral trush yang mun'ul adalah suhu badan meninggi men'apai 5-
-
<, jika
dilihat ada bayi adalah bayi banyak mengeluarkan air liur lebih dari biasanya. Se'ara psikis,
dia akan re!el. Tak mau susu b%t%l bahkan ASI, dan gelisah terus. )ulut pun berbau.
>iasanya karena kuman atau jamurnya.
C. ETIOLOGI
enyebab %ral trush terjadi pada bayi biasanya karena hal sebaagai berikut #
1. M$k$n$n $t$u %inu%$n &$n$"
)ulut bayi belum sekuat %rang de!asa. ?adi hati-hati saat membuatkan makanan atau
minuman bagi si ke'il. Selalu periksa keadaan suhunya masih panas atau sudah 'ukup
hangat untuk di terima mulut mungilnya. ?ustru anggapan bah!a susu yang meman'ar
terlalu ken'ang dari b%t%l biasa memi'u terjadinya saria!an ternyata tidak tepat. Ke'uali
jika susu tersebut bersuhu tinggi. ?adi penyebabanya bukan kekuatan pan'aranya tapi,
sekali lagi, karena suhu yang panas
2. Tr$u%$tik
&ang dimaksud traumatik di sini, mulut anak terluka %leh sesuatu entah karena gusinya
tergigit atau terkena gesekan d%t yang terlalu keras. Seperti yang sudah disinggung,
kejadian luka pada gusi bayi bisa berkaitan dengan ketidaknyamanan bayi akibat giginya
yang baru tumbuh. Antisipasinya, '%ba berikan ia teether 9mainan khusus untuk di gigit-
gigit: sehingga rasa tidak nyaman bisa berkurang.
'. ($t ki%i$
emakaian %bat-%batan yang terlalu lama umpamannya pada bayi yang harus
meng%nsumsi %bat untuk menyembuhkan 4lek pada paru-parunya bisa memun'ulkan
saria!an. Bat kimia yang dikandung dalam %bat bersi1at asa. >ila tersisa di mulut bisa
memi'u saria!an karena pr%ses pengasaman akan mengundang datangnya bakteri.untuk
itu, sedapat mungkin, setelah meminum %bat, minumkan bayi air putih sehingga sisa-sisa
%bat tidak menempel di gusi maupun dinding mulut.
Selain penyebab diatas, bayi mungkin juga memiliki kesulitan makan atau re!el dan mudah
marah. >ayi dapat menularkan in1eksi tersebut kepada ibu mereka selama menyusui. Wanita
yang payudaranya terin1eksi 'andida mungkin mengalami tanda-tanda dan gejala, antara
lain#
$. uting ber!arna sangat merah, sensiti1, adn gatal
6
(. Terdapat serpihan kulit di daerah ber!arna gelap yang melingkari puting 9are%la:
*. uting terasa sakit saat menyusui
5. Sakit yang tajam jauh di dalam payudara
Dan pada %rang de!asa kandidiasis ini bisa ditandai dengan #
$. Cesi putih atau krem di lidah, pipi bagian dalam, langit-langit mulut, gusi, dan amandel
9t%nsil:.
(. Cesi menyerupai keju.
*. Nyeri.
5. Sedikit perdarahan jika lesi dig%s%k atau terg%res.
2. e'ah-pe'ah dan kemerahan pada sudut mulut 9terutama pada pemakai gigi tiruan:.
6. Sensasi seperti terdapat kapas pada mulut.
=. Kehilangan selera makan.
enyakit-penyakit yang dapat membuat tubuh lebih rentan terhadap in1eksi kandidiasis
mulut 9%ral trush:, antara lain#
1. HI)*AIDS
.irus human immun%de1i'ien'y 9HI.: merupakan 4irus penyebab AIDS, yang dapat
menimbulkan kerusakan atau menghan'urkan sel-sel sistem kekebalan tubuh. Sehingga
membuat tubuh lebih rentan terhadap in1eksi %p%rtunistik yang biasanya tubuh akan
men%lak. Serangan berulang dari %ral trush mungkin merupakan tanda pertama dari
in1eksi HI..
2. K$nkr
?ika sese%rang menderita kanker, sistem kekebalan tubuhnya mungkin akan melemah
%leh karena penyakit kanker tersebut dan karena pera!atan penyakit, seperti kem%terapi
dan radiasi. enyakit kanker dan pera!atan penyakit ini dapat meningkatkan risik%
in1eksi <andida seperti %ral thrush
'. Di$+t" %!!itu"
?ika sese%rang menderita diabetes yang tidak di%bati atau diabetes yang tidak terk%ntr%l
dengan baik, air liur 9sali4a: mungkin akan mengandung sejumlah besar gula, sehingga
dapat mend%r%ng pertumbuhan 'andida.
,. In-k"i .$%ur /$#in$
In1eksi jamur 4agina yang disebabkan %leh jamur yang sama dapat menyebabkan
'andidiasis mulut. )eskipun in1eksi jamur tidak berbahaya, jika sese%rang sedang hamil
maka jamur dapat menular pada bayi selama persalinan. Akibatnya, bayi tersebut juga
dapat mengalami %ral thrush. Kandidiasis pada 4agina disebut 4aginitis. enyakit ini
adalah umum. ;ejala 4aginitis termasuk gatal, rasa bakar dan keluarnya 'airan kental
7
putih. Kandida juga dapat menyebar dan menimbulkan in1eksi pada %tak, jantung, sendi,
dan mata.
D. PENCEGAHAN
Tidak ada 'ara untuk men'egah terpajan pada kandida. "bat-%batan tidak biasa dipakai
untuk men'egah kandidiasis. Ada beberapa alasan# enyakit tersebut tidak begitu bahaya.
Ada %bat-%batan yang e1ekti1 untuk meng%bati penyakit tersebut. @agi dapat menjadi kebal
9resistan: terhadap %bat-%batan. )emperkuat sistem kekebalan tubuh dengan terapi
antiretr%4iral 9A@T: adalah 'ara terbaik untuk men'egah jangkitan kandidiasis.
E. KOMPLIKASI
ada bayi, apabila %ral thrush tidak segera ditangani atau di%bati maka akan
menebabkan kesukaran minum9menghisap puting susu atau d%t: sehingga akan berakibat
bayi kekurangan makanan."ral thrush tersebut dapat mengakibatkan diare karena jamur
dapat tertelan dan menimbulkan in1eksi usus yang bila dibiarkan dan tidak di%bati maka bayi
akan terserang diare.Diare juga dapat terjadi apabila masukan susu kurang pada !aktu yang
lama.
F. PENATALAKSANAAN
Hampir semua namanya diakhiri dengan D-a,%lE. "bat tersebut termasuk kl%trima,%l,
nistatin, 1luk%na,%l, dan itrak%na,%l.
eng%batan !ok$! termasuk# %lesanF sup%sit%ria yang dipakai untuk meng%bati
4aginitisF 'airanF dan l%,enge yang dilarutkan dalam mulut. eng%batan l%kal dapat
menyebabkan rasa pedas atau gangguan setempat.
eng%batan yang paling murah untuk kandidiasis mulut adalah gentian 4i%letF %bat ini
di%leskan di tempat ada lesi 9jamur: tiga kali sehari selama $5 hari. "bat yang sangat murah
ini dapat diper%leh dari puskesmas atau ap%tek tanpa resep.
G. PATOFISIOLOGI
r%ses in1eksi dimulai dengan perlekatan <andida sp. pada sel epitel 4agina.
Kemampuan melekat ini lebih baik pada <.albi'ans daripada spesies <andida lainnya.
Kemudian, <andida sp. mensekresikan en,im pr%te%litik yang mengakibatkan kerusakan
ikatan-ikatan pr%tein sel pejamu sehingga memudahkan pr%ses in4asi. Selain itu, <andida sp.
juga mengeluarkan mik%t%ksin Gdiantaranya gli%t%ksinG yang mampu menghambat akti4itas
1ag%sit%sis dan menekan sistem imun l%kal. Terbentuknya k%l%nisasi <andida sp.
memudahkan pr%ses in4asi tersebut berlangsung sehingga menimbulkan gejala pada pejamu.
8
H.PENGKAJIAN CANDIDIASIS ORAL
$. Identitas#
Nama#
Amur#
?enis kelamin#
Tanggal )@S#
Alamat#
Agama#
(. @i!ayat penyakit.
Keluhan utama#
@i!ayat penyakit dahulu#
@i!ayat penyakit keluarga#
*. emeriksaan 1isik
Suhu# Nadi# @@# TD#
5. Diagn%se
a. Hipertermi b/d pr%ses penyakit
b. Nyeri akut b/d pr%ses in1eksi yang menghasilkan bentukan merah dan mengandung
eksudat.
'. erubahan nutrisi kurang dari kebutuhan b/d penurunan na1su makan.
2. Inter4ensi
N%.
DH
Tujuan Inter4ensi @asi%nalisasi
$. Setelah dilakukan tindakan
kepera!atan $H(5 jam
diharapkan mengalami
keseimbangan term%gulasi
dengan indikat%r#
$. tidak terjadi hipertermi,
suhu tubuh n%rmal
*6,2-*=,2
%
<
(. tidak menggigil ketika
kedinginan
$.meng%ntr%l panas.
(.m%nit%r suhu minimal tiap (
jam.
*.m%nit%r TD, Nadi dan @@
$. panas dik%ntr%l agar tidak
terjadi k%mplikasi
(. menengetahui perubahan
suhu, perubahan suhu
menunjukan pr%ses
in1eksius.
*. tanda-tanda 4ital dapat
memberikan gambaran
keadaan umum klien.
9
*. tidak sakit kepala laju
perna1asan n%rmal.
5. tidak ada perubahan
!arna kulit.
2. nadi dalam rentang
n%rmal
5.)%nit%r !arna dan suhu kulit
2.k%lab%rasi dalam pemberian
antipiretik sesuai kebutuhan.
6.selimuti pasien.
=.berikan in1us seusai instruksi.
7.tingkatkan sirkulasi udara.
8.lepaskan pakaian yang
berlebihan.
$-. tingkatkan intake 'airan
dan nutrisi.
k%mpres pasien pada lipatan
paha, aksila dan leher.
5. kulit menunjukan suatu
pr%ses in1eksius.
2. %bat antipiretik untuk
menurunkan panas.
6. selimut memberikan rasa
hangat pada pasien.
=. peningkatan 'airan dapat
mengurangi panas tubuh
7. sirkulasi yang baik dapat
mengurangi sirkulasi udara.
8. pakaianan yang tipis akan
memudahkan penerapan
keringat.
$-.peningkatan 'airan dapat
mengurangi panas tubuh.
k%mpres dapat berman1aat
untuk mengurangi panas tubuh
* Setelah dilakukan tindakan
kepera!atan (H(5jam
diharapkan status nyeri
hilang dan rasa nyaman
terpenuhi, dengan indikat%r#
$. skala nyeri
(. klien mengatakan
nyeri berkurang.
*. Nadi 6--7-H/menit
5. Klien nyaman,
tenang, dan rileks.
$. Kaji karakteristik dan letak
nyeri.
(. Abah p%sisi klien bila terjadi
nyeri, arahkan ke p%sisi yang
paling nyaman.
*. "bser4asi nyeri berkurang
atau tidak.
5. Ajarkan teknik relaksasi dan
distraksi.
$. Antuk menentukan
tindakan dalam
mengatur nyeri.
(. %sisi yang nyaman
dapat mempengaruhi
nyeri.
*. )engetahui skala nyeri
saat ini.
5. )engurasi rasa nyeri.
2. Keluarga berpartisipasi
10
2. Diskusikan dengan keluarga
tentang nyeri yang dialami
klien.
6. K%lab%rasi untuk
mendapatkan %bat analgetik.
dalam peng%batan.
6. Antuk membl%k syara1
yang menimbulkan
nyeri.
* Setelah dilakukan tindakan
kepera!atan (H(5jam
diharapkan status nutrisi
n%rmal, dengan indikat%r#
$. asupan nutrisi n%rmal.
(. asupan makanan n%rmal.
*. berat badan meningkat.
Tidak mual muntah
$.timbang berat badan se'ara
rutin.
(. >erdiit makanan yang tidak
merangsang 9lunak / bubur:.
*. Anjurkan klien untuk makan
dalam keadaan hangat.
5. Anjurkan klien untuk makan
sedikit tapi sering.
2. >erikan diit tinggi kal%ri,
pr%tein dan mineral serta rendah
,at sisa.
6. <%lab%rati%n pemberian %bat
antipiretik
$. untuk mengetahui terjadinya
penurunan >> dan
mengetahui tingkat
perubahan.
(. untuk membantu perbaikan
abs%rbsi usus.
*. keadaan hangat dapat
meningkatkan na1su makan.
5. untuk memenuhi asupan
makanan.
2. untuk memenuh gi,i yang
'ukup.
6. untuk mengurangi bahkan
menghilangkan rasa mual dan
muntah
6. +4aluasi
Setelah dilakukan tindakan kepera!atan adlah membandingkan e1ek atau hasil dari
suatu tindakan kepera!atan, dengan 'riteria yang sudah dibuat. +4aluasi merupakan
tahap akhir dari suatu pr%ses kepera!atan. +4aluasi yang diharapkan pada pasien
'andidiasi %ral adalah klien dapat mengalami keseimbangan term%gulasi, status nutrisi
klien n%rmal, dan status nyeri dan rasa aman terpenuhi.
I. PENGKAJIAN CA LIDAH
$. Identitas
11
Nama #
Amur #
jenis kelamin #
suku bangsa #
pendidikan #
pekerjaan #
n%m%r register #
tanggal masuk #
penanggung ja!ab #
@i!ayat penyakit
a: Keluhan utama
b: @i!ayat penyakit dahulu
': @i!ayat penyakit keluarga
(. emeriksaan 1isik #
Sistem pengkajian 1isik, baik struktur internal dan eksternal mulut dan tengg%r%k
diinspeksi dan palpasi. erlu untuk melepaskan gigi palsu dan lempeng parsial untuk
menjamin inspeksi menyeluruh terhadap gusi. Se'ara umum, pemeriksaan dapat
diselesaikan dengan penggunaan sumber lampu terang 9penlight: dan depres%r lidah.
Sarung tangan digunakan untuk mempalpasi lidah dan adanya abn%rmalitas.
a. >ibir
emeriksaan mulai dengan inspeksi terhadap bibir untuk kelembaban, hidrasi,
!arna, tekstur, simetrisitas, dan adanya ulserasiatau 1isura. >ibir harus lembab,
merah muda, lembut dan simetris.
b. ;usi
;usi diinspeksi terhadap in1lmasi, perdarahan, retraksi, dan perubahan !arna.
>au napas juga di'atat.
'. Cidah
Cidah d%rsal diinspeksi untuk tekstur, !arna, dan lesi. apila tipis, lapisan putih,
dan besar berbentuk . pada bagian distal d%rsal lidah. Selanjutnya dibagian
permukaan 4enteral lidah dan dasar mulut lidah. Adanya lesi pada muk%sa yang
melibatkan 4ena super1issial pada permukaan ba!ah lidah terlihat. Spatel lidah
digunakan untuk menekan lidah guna mendapatkan 4isualisasi adekuat terhadap
1aring.
d. @%ngga "ral
engkajian r%ngga %ral sangat penting, karena banyak gangguan seperti kanker,
diabetes, dan k%ndisi imun%supresidari terapi %bat atau AIDS dimani1estasikan
12
%leh perubahan pada r%ngga %ral. Ceher diperiksa terhadap pembesaran n%dus
limpa.9Smelt,er, Su,anne <., (--( # hal $--8:
*. emeriksaan Diagn%stik
a. Altras%und yaitu dipakai untuk menilai massa super1i'ial.
b. S'an <T dan )egneti' @es%nan'e Imaging 9)@I: yaitu digunakan untuk lesi lebih
dalam dan menilai struktur lebih dalam pada tum%r dan menunjukkan apakah terdapat
metastase atau tidak.9<harlene ?. @ee4es, (--$, hal# $**:
5. Diagn%sa
a: Hipertermi b/d pr%ses peradangan penyakit.
b: Ketidakseimbangan nutrisi# kurang dari kebutuhan tubuh b/d 1akt%r bi%l%gis.
': Nyeri akut b/d agens 'idera.
d: Kerusakan k%munikasi 4erbal yang berhubungan dengan penurunan neur%l%gy
dan kemampuan menelan.
e: @esik% terhadap in1eksi yang berhubungan dengan penyakit atau peng%batan.
1: De1isiensi pengetahuan b/d Kurang minat dalam belajar.
2. Inter4ensi
n% Diagn%sa
Kepera!atan
Dan
Data penunjang
Tujuan @en'ana
Tindakan
@asi%nal
$. Hipertermi
berhubungan
dengan pr%ses
peradangan
penyakit.
Setelah dilakukan tindakan
kepera!atan $H(5 jam
diharapkan mengalami
keseimbangan term%gulasi
dengan indikat%r#
$. tidak terjadi hipertermi,
suhu tubuh n%rmal
$. meng%ntr%l panas.
(.m%nit%r suhu minimal
tiap ( jam.
*.m%nit%r TD, Nadi dan
$. panas dik%ntr%l agar
tidak terjadi
k%mplikasi
(. menengetahui
perubahan suhu,
perubahan suhu
menunjukan pr%ses
13
*6,2-*=,2
%
<
(. tidak menggigil ketika
kedinginan
*. tidak sakit kepala laju
perna1asan n%rmal.
5. tidak ada perubahan
!arna kulit.
2. nadi dalam rentang
n%rmal
@@
5.)%nit%r !arna dan suhu
kulit
2.k%lab%rasi dalam
pemberian antipiretik
sesuai kebutuhan.
6.selimuti pasien.
=.berikan in1us seusai
instruksi.
7.tingkatkan sirkulasi
udara.
8.lepaskan pakaian yang
berlebihan.
$-. tingkatkan intake
'airan dan nutrisi.
$$. k%mpres pasien
pada lipatan paha, aksila
dan leher.
in1eksius.
*. tanda-tanda 4ital dapat
memberikan gambaran
keadaan umum klien.
5. kulit menunjukan
suatu pr%ses in1eksius.
2. %bat antipiretik untuk
menurunkan panas.
6. selimut memberikan
rasa hangat pada
pasien.
=. peningkatan 'airan
dapat mengurangi
panas tubuh
7. sirkulasi yang baik
dapat mengurangi
sirkulasi udara.
8. pakaianan yang tipis
akan memudahkan
penerapan keringat.
$-.peningkatan 'airan
dapat mengurangi
panas tubuh.
$$. k%mpres dapat
berman1aat untuk
mengurangi panas
tubuh
14
(. Ketidakseimbang
an nutrisi# kurang
dari kebutuhan
tubuh b/d 1akt%r
bi%l%gis.
Setelah dilakukan tindakan
kepera!atan (H(5jam
diharapkan status nutrisi
n%rmal, dengan indikat%r#
1. asupan nutrisi
n%rmal.
2. asupan makanan
n%rmal.
3. berat badan meningkat.
5. Tidak mual muntah
$. timbang berat
badan se'ara rutin.
(.>erdiit makanan yang
tidak merangsang
9lunak / bubur:.
*.Anjurkan klien untuk
makan dalam keadaan
hangat.
5.Anjurkan klien untuk
makan sedikit tapi sering.
2.>erikan diit tinggi kal%ri,
pr%tein dan mineral serta
rendah ,at sisa.
6.<%lab%rati%n pemberian
%bat antipiretik
II. untuk mengetahui
terjadinya penurunan
>> dan mengetahui
tingkat perubahan.
III. untuk membantu
perbaikan abs%rbsi
usus.
I..keadaan hangat dapat
meningkatkan na1su
makan.
.. untuk memenuhi
asupan makanan.
.I. untuk memenuh
gi,i yang 'ukup.
.II. untuk mengurangi
bahkan menghilangkan
rasa mual dan muntah
*. Nyeri
berhubungan
dengan diagn%sis,
peng%batan, e1ek
1isi%l%gis dari
ne%plasia.
Setelah dilakukan tindakan
kepera!atan (H(5jam
diharapkan status nyeri
hilang dan rasa nyaman
terpenuhi, dengan
indikat%r#
2. skala nyeri
6. klien mengatakan
nyeri berkurang.
=. Nadi 6--7-H/menit
7. Klien nyaman,
tenang, dan rileks.
=. Kaji karakteristik dan
letak nyeri.
7. Abah p%sisi klien bila
terjadi nyeri, arahkan
ke p%sisi yang paling
nyaman.
8. "bser4asi nyeri
berkurang atau tidak.
$-. Ajarkan teknik
relaksasi dan distraksi.
=. Antuk
menentukan
tindakan dalam
mengatur nyeri.
7. %sisi yang
nyaman dapat
mempengaruhi
nyeri.
8. )engetahui skala
nyeri saat ini.
$-. )engurasi rasa
15
$$. Diskusikan dengan
keluarga tentang nyeri
yang dialami klien.
$(. K%lab%rasi untuk
mendapatkan %bat
analgetik.
nyeri.
$$. Keluarga
berpartisipasi
dalam
peng%batan.
$(. Antuk membl%k
syara1 yang
menimbulkan
nyeri.
5. Kerusakan
k%munikasi
4erbal b/d
penurunan
neur%l%gi dan
kemempuan
menelan.
Setelah dilakuakan
tindakan kepera!atan (H(5
jam diharapkan tidak
terjadi kerusakan
k%munikasi 4erbal, dengan
indi'at%r#
K%munikasi lan'ar
$. Kaji kemampuan
k%munikasi klien.
(. Sediakan alat
k%munikasi yang
lain seperti papan
tulis atau buku
tulis jika klien
tidak dapat
k%munikasi 4erbal.
*. @esp%nsi4e
terhadap bel
panggilan dari
klien.
$. )engetahui
kemampuan
k%munikasi
klien.
(. )embantu
dalam
k%munikasi.
*. )enjaga
keper'ayaan
klien.
16
5.
2
@esik% terhadap
in1eksi b/d
dengan penyakit
utau peng%batan.
Setelah dilakukan tindakan
kepera!atan (H(5 jam
diharapkan tidak terjadi
in1eksi. Dengan indi'at%r#
$. tidak ada tanda-
tanda in1eksi.
(. TT. n%rmal
terutama suhu
$. )anit%r TT.
(. )enjaga kebersihan
sekitar bagian luka dan
lingkungan pasien,
teknik ra!at luka
dengan antisepti'.
*. K%lab%rasi pemberian
antibi%ti'.
$. Suhu yang meningkat
dapat menunjukkan
terjadinya in1eksi.
(. )en'egah
k%ntaminasi
silang/penyebaran
%rganism in1eksius.
*. Antibi%ti' untuk
men'egah terjadinya
in1eksius.
6 De1isiensi
pengetahuan b/d
Kurang minat
dalam belajar.
Setelah dilakukan tindakan
kepera!atan (H(5
jam/menit diharapkan
keluarga dapat menyatakan
pemahaman pr%ses
penyakit. Dengan
indi'at%r#
)enyatakan pemahaman
pr%ses penyakit.
$. Kaji ulang pr%ses
penyakit,
penyebab/e1ek
hubungan 1a't%r yang
menimbulkan gejala
dan
mengidenti1ikasikan
'ara dan menurunkan
1a't%r pendukung.
(. Tentukan persepsi
tentang pr%ses
penyakit.
*. ?elaskan tentang
penyakit yang diderita
klien.
5. Diskusikan kembali
dengan keluarga.
$. )engetahui sejauh
mana keluarga
memehami penyakit
tersebut.
(. )engetahui sejauh
mana keluarga
memahami penyakit.
*. )emberikan
in1%rmasi.
4. )engetahui
sejauhmana
in1%rmasi yang
diterima keluarga.
17
6. Implementasi
SA terlampir
=. +4aluasi
Selanjutnya, setelah dilakukan tindakan kepera!atan, e4aluasi dilakukan
terhadap kemampuan pasien <a lidah dan keluarganya.Serta kemampuan pera!at
dalam mera!at pasien tersebut.
Setelah dilakukan tindakan kepera!atan adlah membandingkan e1ek atau hasil
dari suatu tindakan kepera!atan, dengan 'riteria yang sudah dibuat. +4aluasi
merupakan tahap akhir dari suatu pr%ses kepera!atan. +4aluasi yang diharapkan pada
pasien <a lidah adalah klien dapat mengalami keseimbangan term%gulasi, status
nutrisi klien n%rmal, status nyeri dan rasa aman terpenuhi, klien tidak terjadi
kerusakan 4erbal, klien tidak terjadi in1eksi, keluarga dapat menyatakan pemahaman
pr%ses penyakit.
18
DAFTAR PUTAKA
S%eba'hman, Agustina.(-$$. awas 7 kanker paling mematikan!. ?akarta# surya media utama
@ahayu, Wayu.(-$-. mengenali,mencegah, dan mengobati 35 jenis kanker. ?kt# 4i't%ry inti 'ipta.
?aparies, Willie.(--7. buku ajar onkologi klinis ad.2. jkt# 1akultas ked%kteran uni4ersitas
Ind%nesia.
W%ng, D%nna.(--*. pedoman klinis keperawatan pediatric. ?kt# +;<
D%enges,+.marilynn.(--*.Rencana Asuhan Keperawatan d!3. +;<#?akarta.
Ste4en ,Shel%4.(--5."erawatan untuk ba#i dan balita.Ar'an#?akarta
&eyeh airukiah.(-$-.Asuhan $eonatus %a#i dan Anak %alita.Trans in1% )edia#jakarta.
19

Anda mungkin juga menyukai