Nama Ka.Tim : Novi Rahayu Ruangan : Ruang Anyelir, lantai 4, kamar 408 RS Dr.Suyoto Tanggal : 01 Juli 2014 Jumlah PA : 1 Orang (Desianti Dwi Utami) Jumlah Pasien : 2 Orang NO WAKTU KEGIATAN KETERANGAN
Operan Konference : Pre/Post Pre konfrence : 1. Kamar 408 A Ny. S (60 th) rawat hari ke 12 dengan diagnosa Post Op Eksisi Tran Peritoneal, pasien Dr. Isdianto. Keadaan umum sedang, kesadaran compos mentis (EMV=15). Terpasang infuse tangan kiri RL 500ml/8 jam 20 tpm. TTV (120/70 mmHg, 37,2c, 80x/menit, 20x/menit). Keluhan saat ini klien mengatakan nyeri di perut sebelah kanan post op tran peritoneal dengan skala 3. Terapi dilanjutkan : Metronidazol 3x1 500mg Ketorolac 3x1 10mg Kalnex 3x1 Vit.K 3x2 amp Canderin 1x1 16 mg Adalat Oros 1x1 20 mg Bisoprolol 1x1 5 mg
2. Ny. Sr ( 80 thn) rawat hari ke 15 dengan diagnosa Stroke Non Hemoragic,CKD, pasien Dr Djoko. Keadaan umum lemah, kesadaran soporocoma. (EMV=4). TTV (160/90 mmHg, 85x/menit, 37,4c, 20x/menit). Klien terpasang infus sebelah kanan. Kateter ganti tanggal 5 Juli 2014, NGT ganti tanggal 30 Juni 2014, diet bubur saring 4x250cc. Fisioterapi 1x sehari, cairan infus yang diberikan Nacl 0,9% + kasomeq dan Aminofluid (2:1). Therapi dilanjutkan : Inpepsa 3x1 15cc (po) Aminorol 3x1 (po) Allopurinol 3x1 100mg (po) Mycostatin drop 3x1 (po) Otozol 2x1 (iv) NB 5000 drip RL 1x1 CPG 1x1 Canderin 1x1 16mg Brain act 2x1 250mg Paracetamol 3x1 Ceftriaxone 2x1 2gr Lasik 1x1 Manitol 4x1 125cc
Alokasi Pasien 1. Ny. S (60 th) dengan diagnosa Post Op Eksisi Tran Peritoneal, pasien Dr. Isdianto 2. Ny. Sr (80 th) dengan diagnosa Stroke Non Hemoragic, CKD, pasien Dr Djoko
Penyelenggaraan ASKEP pasien yang menjadi tanggung jawabnya : 1. Ny. Sd (60 th) dengan diagnosa Post Op Eksisi Tran Peritoneal Melakukan pengkajian pada klien serta merumuskan diagnosa keperawatan sesuai dengan kondisi klien. Diagnosa Keperawatan : a. Resiko Penyebaran Infeksi berhubungan dengan Luka insisi bedah Tujuan: Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3 x 24 diharapkan Infeksi tidak terjadi Kriteria Hasil: 1. TTV dalam batas normal 2. Jumlah Leukosit dalam batas normal 3. Tanda Tanda Infeksi tidak terjadi Intervensi: 1. Observasi TTV 2. Observasi keadaan luka dan tanda- tanda infeksi 3. Lakukan perawatan luka dengan tekhnik aseptic seperti Ganti Verban 4. Kolaborasi untuk pemberian antibiotik
b. Nyeri akut berhubungan dengan insisi luka operasi Tujuan: Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3 x 24 jam diharapkan nyeri berkurang atau teratasi Kriteria Hasil: 1. Klien mengatakan nyeri sudah berkurang 2. Skala nyeri (0) 3. TTV dalam Batas Normal 4. Klien tampak rileks 5. Tidak ada keluhan nyeri Intervensi: 1. Observasi TTV 2. Identifikasi nyeri : intensitas, lokasi, frekuensi nyeri, dan beratnya (skala 0- 10) 3. Berikan posisi nyaman 4. Anjurkan pasien menggunakan tehnik relaksasi nafas dalam 5. Kolaborasi dalam pemberian therapy obat analgetik
c. Risiko Pemenuhan Nutrisi Kurang dari Kebutuhan tubuh berhubungan dengan Anoreksia/mual Tujuan : Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3 x 24 jam diharapkan pemenuan nutrisi terpenuhi Kriteria Hasil: 1. Klien mengatakan mual menghilang 2. Muntah tidak ada 3. Klien menghabiskan 1 porsi makanannya 4. Klien tampak lebih segar Intervensi : 1. Awasi pemasukan konsumsi makanan 2. Perhatikan adanya mual dan muntah 3. Anjurkan klien untuk makan sedikit tapi sering 4. Kolaborasikan dalam pemberian obat anti emetik
2. Ny. Sr (80 tahun) dengan Stroke Non Hemoragik, CKD Melakukan pengkajian pada klien serta merumuskan diagnosa keperawatan sesuai dengan kondisi klien. Diagnosa Keperawatan : a. Gangguan keseimbangan cairan dan elektrolit berhubungan dengan gangguan aliran balik vena sekunder : imobilisasi Tujuan : setelah dilakukan tindakan keperawatan 3x24 jam diharapkan gangguan keseimbangan cairan dan elektrolit teratasi Kriteria Hasil: 1. TTV dalam batas normal 2. Tidak ditemukan tanda edema 3. Pengisian kapiler baik ( <3 detik ) 4. Pitting edema (-) 5. Turgor kulit baik Intervensi : 1. Observasi status cairan keseimbangan dengan masukan dan haluaran, turgor kulit 2. Batasi masukan cairan 3. Jelaskan kepada klien ataupun pendamping klien tentang pembatasan cairan 4. Kolaborasikan dalam pemberian therapy obat anti diuretic
b. Risiko perfusi jaringan cerebral berhubungan dengan Gangguan aliran arteri dan vena sekunder dari infark Tujuan : Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3 x 24 jam diharapkan perubahan perfusi jaringan serebral adekuat Kriteria Hasil: 1. TTV dalam batas normal 2. Kedua ekstremitas normal 3. Tingkat kesadaran baik (Compos Mentis) Intervensi : 1. Observasi TTV 2. Kaji tingkat kesadaran dengan GCS 3. Evaluasi keadaan pupil, catat ukuran, ketajaman, kesamaan antara kiri dan kanan, dan reaksinya terhadap cahaya 4. Batasi pemberian cairan sesuai indikasi. Berikan cairan melalui IV dengan alat kontrol 5. Kolaborasi dalam pemberian therapy obat neuroprotektor
c. Gangguan integritas kulit b.d tirah baring lama Tujuan : setelah dilakukan tindakan keperawatan 3x24 jam diharapkan gangguan integritas kulit berkurang/teratasi Kriteria Hasil: 1. TTV dalam batas normal 2. Tidak ditemukan tanda decubitus 3. Tidak adanya kemerahan 4. Turgor kulit baik 5. Integritas kulit baik Intervensi : 1. Observasi TTV 2. Inspeksi kulit setiap hari 3. Lakukan perubahan posisi sesuai indikasi 4. Lakukan penggantian alat tenun dan tempatkan kasur yang sesuai 5. Bersihkan dan keringkan kulit 6. Kolaborasikan dalam pemberian salep untuk luka lecet klien
d. Gangguan mobilitas fisik b.d kontraktur Tujuan: Setelah dilakukan asuhan keperawatan selama 3x24 jam diharapkan gangguan mobilitas fisik berkurang/tertasi Kriteria Hasil: 1. TTV dalam batas normal 2. Dapat melakukan mobilitas fisik secara optimal 3. Dapat melakukan pemenuhan kebutuhan sehari - hari Integritas kulit baik Intervensi: 1. Observasi TTV 2. Awasi secara teratur fungsi motorik 3. Anjurkan pendamping klien untuk melatih klien latihan ROM 4. Kolaborasikan dengan ahli fisioterapi dalam pemberian Fisioterapi
Supervisi Perawat pelaksana (PP) sudah melaksanakan tindakan keperawatan sesuai dengan rencana tindakan yang telah dibuat dan PP sudah melaporkan mengenai kondisi dan keadaan pasien.
Evaluasi Asuhan Keperawatan 1. Ny. Sd (60 th) S: Klien mengatakan lebih nyaman setelah verban diganti dan lebih merasa bersih Klien mengatakan nyeri masih ada P : klien mengatakan nyeri yang dirasakan karena luka operasi Q : Klien mengatakan nyeri yg dirasakan seperti ditusuk tusuk R : klien mengatakan nyeri masih didaerah perut bagian kanan S : klien mengatakan skala nyeri 3 T : klien mengatakan nyeri yang dirasakan terasa hilang timbul, apabila ia miring kekanan terasa sakit
O: Keadaan umum pasien sedang Kesadaran compos mentis (EMV=15) Skala nyeri 3 Rembesan Luka Jahitan (-) TD :130/90 mmHg N : 80x/menit S : 36,7 0 C RR : 18x/menit Luka tampak kering, bersih dan tidak ada pus/rembesan Luka tidak tampak kemerahan Teraba massa pada sekitar luka jahitan Nyeri tekan (+) didaerah luka sekitar luka Klien tampak tenang saat dilakukan ganti verban Pemberian terapi antibiotic : metronidazol 500mg Klien makan 1 porsi, mual berkurang IV line terpasang ditangan kiri
A: Masalah belum teratasi P: Intervensi dilanjutkan - Observasi keadaan luka dan tanda-tanda infeksi - Identifikasi nyeri : intensitas, lokasi, frekuensi nyeri, dan beratnya (skala 0-10) - Perhatikan adanya mual dan muntah