Anda di halaman 1dari 32

PLTGU Tanjung Batu Kutai Kartanegara

Tugas Umum



Jurusan Teknik Kimia
Politeknik Negeri Samarinda
1
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Sejarah Perusahaan
1.1.1 Sejarah Pusat Listrik Tenaga Gas Dan Uap Tanjung Batu
PT. PLN (Persero) Wilayah KALTIMRA (Kalimantan Timur
Kalimantan Utara) Sektor Pembangkitan Mahakam dan Penyaluran Mahakam
merupakan unit yang baru lahir di lingkungan PT. PLN (Persero) Wilayah
KALTIMRA yang terbentuk berdasarkan Keputusan Direktur Utama PT.
PLN (Persero) No : 045.K/023/DIR/1996 tanggal 06 Mei 1996 dan
merupakan unit kesepuluh di lingkungan PT. PLN (Persero) Wilayah
Kalimantan Timur.
Pada tanggal 15 Januari 1997 didirikanlah PLTGU (Pusat Listrik
Tenaga Gas Dan Uap) Tanjung Batu dengan luas wilayah 30 Hektar yang
berlokasi di dusun Tanjung Batu, Kecamatan Tenggarong Sebrang,
Kabupaten Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur. Alasan pemilihan lokasi
tersbut sebagai tempat PLTGU dan sebagai kantor adalah:
1. Penyaluran bahan bakar mudah.
2. Kebutuhan air pendingin (air sungai) cukup memadai.
3. Tidak berdekatan dengan pemukiman penduduk.
4. Lokasi milik sendiri
PLTGU Tanjung Batu di bawah tanggung jawab PT. PLN (Persero)
Wilayah KALTIMRA Sektor Pembangkitan Mahakam dengan kapasitas daya
60 MW. PLTGU Tanjung batu dalam mengoperasikan tidak hanya
pembangkit yang dikelola PLN Sektor Mahakam tetapi juga pembangkit yang
dikelola oleh perusahaan diluar PLN yang selanjutnya disebut sebagai
pembangkit sewa. Pembangkit sewa yang berada di PLTGU Tanjung Batu
terdiri dari PT. Menamas Mitra Energi dan PT. Kaltimex Energi, PT.
Kutilang Paksi Mas, dan PT. Hutan Alam sehingga secara keseluruhan
kapasitas PLTGU Tanjung Batu adalah sebesar 127 MW. Pembangunan
PLTGU didasarkan untuk memenuhi sebagian target dari beban kerja dan
PLTGU Tanjung Batu Kutai Kartanegara
Tugas Umum



Jurusan Teknik Kimia
Politeknik Negeri Samarinda
2
tanggung jawab PT. PLN (Persero) Wilayah KALTIMRA Sektor
Pembangkitan Mahakam. Pada bulan febuari 2014 daya mampu PLTGU
Tanjung Batu 56 MW dan daya mampu yang tercapai 29.840.500 KWh.
PLTGU merupakan pembangkit modern yang sedang dikembangkan
saat ini, merupakan gabungan dari dua jenis pembangkit listrik PLTG dan
PLTU. PLTG Open Cycle merupakan pembangkit yang cepat untuk di start
dan mempunyai respon yang baik terhadap perubahan beban, tetapi
mempunyai kelemahan yaitu konsumsi energinya besar (efisiennya rendah)
sehingga tidak menguntungkan bila dioperasikan sebagai base load. PLTU
dan PLTG mempunyai perbedaan yang mengarah pada keuntungan dan
kerugian masing-masing. Berikut perbandingan antara PLTU dan PLTG
mengenai faktor-faktor penting tersebut, dapat dilihat pada Tabel 1.1.
Tabel. 1.1 Perbandingan PLTU dan PLTG
NO
URAIAN PLTU PLTG
1 Biaya Pembangunan Tinggi Rendah
2 Waktu Pembangunan Lama Cepat
3 Lokasi Luas Sempit
4 Kapasitas Besar Sedang
5 Biaya Operasi Sedang Tinggi
6 Kebutuhan Air Pendingin Banyak Tidak Ada
7 Sistem Pembebanan Tetap Bervariasi
8 Waktu Start sampai Beban Penuh Lama Cepat
9 Temperatur Kerja Sedang Tinggi
10 Jumlah Operator Banyak Sedikit

Pada operasinya diketahui bahwa temperatur gas buang dari turbin gas
masih tinggi dan juga laju aliran yang tinggi. Dengan pertimbangan tersebut
maka dimanfaatkanlah energi yang terbuang untuk menguapkan air untuk
selanjutnya uap air tersebut digunakan untuk memutar turbin uap. Penguapan
air di PLTGU diproses di HRSG (Heat Recovery Steam Generator). Jadi,
dengan cara tersebut dapat menaikkan efisiensi keseluruhan dan dapat
dimanfaatkan energi secara optimal.
PLTGU Tanjung Batu Kutai Kartanegara
Tugas Umum



Jurusan Teknik Kimia
Politeknik Negeri Samarinda
3

Keuntungan PLTGU yaitu :
1. Efisiensi termalnya tinggi
2. Biaya pemakaian bahan bakar (konsumsi energi) lebih rendah
3. Pembangunannya relatif cepat
4. Kapasitas dayanya bervariasi dari kecil hingga besar
5. Menggunakan bahan bakar gas yang bersih dan ramah lingkungan
6. Fleksibilitasnya tinggi
7. Tempat yang diperlukan tidak terlalu luas, sehingga biaya investasi lahan
lebih sedikit.
8. Waktu yang dibutuhkan untuk membangkitkan beban maksimum relatif
singkat
Motto : Bekerja, Bekerja, Bekerja
Berikut adalah gambar dari PLTGU Tanjung Batu :














Gambar 1.1 Lokasi Turbin dan Boiler pada PLTGU Tanjung Batu


PLTGU Tanjung Batu Kutai Kartanegara
Tugas Umum



Jurusan Teknik Kimia
Politeknik Negeri Samarinda
4












Gambar 1.2 Water Treatment Plant pada PLTGU Tanjung Batu
1.1.2 Tata Letak Pabrik
PLTGU Tanjung Batu terletak di Tanjung Batu, Desa Embalut,
Tenggarong Seberang Kabupaten Kutai Kartanegara Kalimantan Timur. Jarak
tempuh sekitar 25 Km ke arah barat daya Samarinda dengan waktu tempuh
45 menit jalan darat dan 60 menit menyusuri sungai Mahakam. Luas area
PLTGU Tanjung Batu ini 20 Ha dari 183 Ha yang disediakan Pemerintah
Daerah Tingkat I Kalimantan Timur.








Gambar 1.3 Denah PLTGU Tanjung Batu
PLTGU Tanjung Batu Kutai Kartanegara
Tugas Umum



Jurusan Teknik Kimia
Politeknik Negeri Samarinda
5
Keterangan :
1. Kantor PLTGU Tanjung Batu
2. Gudang
3. Workshop
4. Tangki bahan Bakar
5. Tangki Busa
6. Gas Plant
7. PT. Semco
8. Gas skid
9. Clorination Plant
10. Pump House Water
11. Blackstart Diesel
12. Service Water tank
13. HRSG 1 & 2
14. Water Treatment Plant
15. Steam Turbine Area
16. Gas Turbine
17. UCP GT 1 & 2
18. Main Trafo 20KV
19. Ruangan Operator (DCS)
20. Switch yard
21. Kantor Rolls Royce (Custome
Buiding)
22. Lokasi Evakuasi
23. Security
24. Pump House Hydrant
25. Dermaga Bahan Bakar.
26. Demine Water Tank.
Tata letak pabrik PLTGU Tanjung Batu terlihat seperti gambar 4. Dari
gambar keseluruhan PLTGU Tanjung Batu hanya akan di jelaskan tata letak
unit produksi yang terdiri dari unit PLTG dan PLTU.
Unit PLTG yang terdiri dari kompresor, Combustion chamber (Ruang
Bakar), Gas Turbin (1 dan 2) dan Generator ini terletak dalam satu area yang
di tunjukkan oleh nomer 16, yang letaknya bersebelahan dengan HRSG (1
dan 2) yang di tunjukkan oleh nomor 13 karena gas buang dari gas turbin
langsung menuju HRSG.
Unit PLTU yang terdiri dari HRSG (1 dan 2), Steam Turbine, dan
Generator. Untuk steam turbin dan generator terletak dalam satu area yang
ditunjukkan oleh nomor 15, area ini bersebelahan dengan unit utilitas (Water
Treatment Plant) pada nomor 14 dan ruang operator pada nomor 19.
Sedangkan HRSG (1 dan 2) terletak di belakang unit utilitas (Water
Treatment Plant) dan bersebelahan dengan area PLTG.
PLTGU Tanjung Batu Kutai Kartanegara
Tugas Umum



Jurusan Teknik Kimia
Politeknik Negeri Samarinda

6
1.1.3 Struktur Organisasi


PLT. MANAGER
KADEK FERRY G, ST
Plt. Spv. Pemeliharaan
HERDI SUMBARYONO
Spv. OPR & Produksi
JAMHARI
Spv. Ling, K2 & Adm
FX. IBNUGROHO
ABDUL MALIK
SUPRAHMAN
MISRAN
PENGUSAHAAN
KIT
HENGKI DL
SECURITY
JONI SAHRONI
M. ALI
SETYO WINONO
MUNJIAT
KHOLIK. S
YUDI SANTOSO
ARIFIN
HUSNI HASAN
PEMELIHARAAN MESIN
SAMSUL ARIFIN
NUR BUDI NUGROHO
ANDRIAS PRAYOGO
SUKRIYANTO
PEMELIHARAAN LISTRIK
ABU DZAR SAID
HAPPY ARISTIAWAN
EKO SUHARMANI
Spv. OPERASI (B)
M. SURIANSYAH
ARDIANSYAH NOOR
ARYA KAMANDANU
PUGUH FITRIYANTO
M. NUR ZAINI
KURNIAWAN ADI
MUHAMMAD RIFAI
WTP
SYAM SUWARNO
TRYAS RAFIKASARI
Spv. Operasi (C)
RASYID
ABDUL MANAN
YEHEZKIAL MAXI
JUNAIDI TRIMULYANTO
M. MIFTAKHUL AZIZ
BIMA ASHARI PUTRA
MASHUD FANANI
AZHAR
RAMADHANSYAH
Spv. OperasI (D)
JOKO LAKSONO
YUDA ARIF SUSILO
SANDY DWI
FIKI DWI PRIA
MIFTAKHUL ARIF
AGUNG RAHMADI
RIJAL ABDUL KARIM
KHARDIMAN HARDIAN
Spv. Operasi (A)
SUPARJO
SETYA WIDADA
AGUS MANDALA
SIGIT DEDY
JEN AGUS HERMADI
M. SYAIFUL
M. HANAFI
JONATHAN P.H.S

Gambar 1.4 Struktur Organisasi PLTGU Tanjung Batu
PLTGU Tanjung Batu Kutai Kartanegara
Tugas Umum



Jurusan Teknik Kimia
Politeknik Negeri Samarinda

7
Adapun ringkasan tugas masing-masing jabatan tersebut sebagai berikut :
1. Manager Unit : Mengkordinasikan, mengatur dan mengawasi pengelolahan
pengoperasian, pemeliharaan pembangkitan dan peralatan bantunya dalam rangka
memproduksi listrik yang baik, kontinyu dan optimal dengan gangguan yang
sekecil atau seminimal mungkin.
2. Spv. Operasi dan Produksi : Memonitor keandalan pengoperasian mesin
pembangkit, memberikan informasi pengoperasian dan pemeliharaan serta
menjaga agar instalasi pembangkit dapat beroperasi sesuai dengan rencana kerja
yang telah ditentukan.
3. Spv. Pemeliharaan : Dibagi menjadi dua yaitu :
Pemeliharaan Mesin : Melaksanakan Pengawasan terhadap pekerjaan
pemeliharaan rutin yang dilakukan oleh Roll Royce dan membuat laporan
progress sesuai aturan yang telah ditetapkan guna mendukung tercapainya target
PLTGU Tanjung Batu.
Pemeliharaan Listrik : Melaksanakan Pengawasan terhadap pekerjaan
pemeliharaan, gangguan dan modifikasi bidang elektrik yang dilakukan oleh Roll
Royce dan membuat laporan progres sesuai aturan yang telah ditetapkan guna
mendukung tercapainya target PLTGU Tanjung Batu.
4. Spv. Keuangan dan Administrasi : Melaksanakan pekerjaan administrasi dan
keuangan unit pembangkit, mengawasi penerimaan dan pelayanan barang-barang
gudang dan mengusahakan persediaan barang material dan peralatan
pembangkitan yang mampu mendukung memproduksi tenaga listrik seoptimal
mungkin.
5. Operator : Melaksanakan tugas dari supervisor dan sesuai bidang, seperti
mengontrol, mengoperasikan, memelihara, mengecek, dan mencatat.

1.2 Latar Belakang Kerja Praktek
Semakin lajunya pertumbuhan pembangunan di Indonesia menuntut adanya
penguasaan terhadap ilmu pengetahuan dan teknologi dalam berbagai bidang
kehidupan. Pembangunan yang dilakukan diharapkan dapat memberikan nilai
PLTGU Tanjung Batu Kutai Kartanegara
Tugas Umum



Jurusan Teknik Kimia
Politeknik Negeri Samarinda

8
guna bagi masyarakat luas, yang mana hal tersebut dilakukan dalam rangka
meningkatkan kesejahteraan dan taraf hidup masyarakat secara umum.
Salah satu pembangunan yang tengah diprioritaskan pemerintah Indonesia
saat ini adalah memperbanyak pembangkit tenaga listrik. Hal ini dikarenakan
energi listrik menjadi suatu kebutuhan yang sangat vital bagi masyarakat
Indonesia bahkan dunia, baik dalam lingkungan rumah tangga, industri, maupun
negara. Dalam hal ini Perusahaan Listrik Negara (PLN) sebagai salah satu BUMN
yang bertanggung jawab dalam memenuhi kebutuhan listrik di Indonesia.
Pembangkit tenaga listrik yang digunakan oleh perusahaan listrik negara di
Indonesia ada berbagai macam. Diantaranya Pembangkit Listrik Tenaga Diesel
(PLTD), Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA), Pembangkit Listrik Tenaga Uap
(PLTU), Pembangkit Listrik Tenaga Gas (PLTG), Pembangkit Listrik Tenaga Gas
dan Uap (PLTGU), dan berbagai jenis pembangkit lainnya.
Sebagai masyarakat kampus, mahasiswa dituntut untuk dapat berperan aktif
dalam pelaksanaan pembangunan. Hal ini dilakukan dengan cara mengaplikasikan
ilmu yang di dapat di bangku kuliah terutama yang berkaitan dalam bidang ilmu
Teknik Kimia melalui Praktek Kerja Lapangan (PKL). Tempat yang digunakan
dalam pelaksanaan Praktek Kerja Lapangan (PKL) kali ini adalah PLTGU (Pusat
Listrik Tenaga Gas Dan Uap) Tanjung Batu yang berlokasi di Kabupaten Kutai
Kartenagara, Kalimantan Timur.
PLTGU Tanjung Batu merupakan salah satu pembangkit listrik terbesar di
Kalimantan Timur yang menggunakan dua jenis pembangkit listrik yaitu PLTG
dan PLTU. Hal inilah yang membuat ketertarikan tersendiri untuk dapat mengkaji
lebih lanjut proses apa saja yang terjadi di industri penyediaan listrik tersebut.

1.2.1 Tujuan Kerja Praktek
Tujuan dari pelaksanaan praktek kerja lapangan ini adalah sebagai
berikut:
a) Memenuhi kurikulum sebagai persyaratan penyelesaian program
Diploma III oleh setiap mahasiswa Jurusan Teknik Kimia.
PLTGU Tanjung Batu Kutai Kartanegara
Tugas Umum



Jurusan Teknik Kimia
Politeknik Negeri Samarinda

9
b) Memahami gambaran dan deskripsi nyata tentang hal - hal yang
berkaitan dengan bidang teknik kimia di lapangan.
c) Mengetahui penerapan dan praktek dari teori - teori yang telah didapat
selama perkuliahan terutama dalam proses pengolahan dan penyediaan
tenaga uap.
d) Mengetahui cara kerja di lapangan pada industri yang bersangkutan
secara global maupun khusus.

1.2.2 Ruang Lingkup Kerja Praktek
Dalam pelaksanaan di lapangan, terdapat batasan - batasan terhadap
praktek kerja yang di lakukan. Ruang lingkup praktek yang dilakukan adalah
melihat gambaran umum pada plant operation, water treatment plant,
laboratorium, dan proses engineering.

1.2.3 Waktu Pelaksanaan
Praktek kerja lapangan dilaksanakan selama dua bulan dari tanggal 8
Juli sampai 2 September 2014 di PLTGU (Pusat Listrik Tenaga Gas Dan
Uap) Tanjung Batu yang berlokasi di Kabupaten Kutai Kartenagara,
Kalimantan Timur.

1.3 Ruang Lingkup Permasalahan
Permasalahan dibahas dalam laporan ini adalah terbatas pada :
1. Gambaran umum proses pada PLTGU Tanjung Batu

1.4 Metode Pengumpulan Data
Dalam pengumpulan data (informasi) penulis melakukan studi lapangan dan studi
pustaka.
1. Studi Lapangan
Data yang kami peroleh dari studi lapangan ini berasal dari:
Pengamatan selama kerja praktek
Bimbingan dari mentor, kru control dan narasumber lain.
PLTGU Tanjung Batu Kutai Kartanegara
Tugas Umum



Jurusan Teknik Kimia
Politeknik Negeri Samarinda

10
2. Studi Pustaka
Yaitu mencari informasi dengan cara mempelajari dokumen dan buku-buku yang
berhubungan.


PLTGU Tanjung Batu Kutai Kartanegara
Tugas Umum



Jurusan Teknik Kimia
Politeknik Negeri Samarinda

11
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Combined Cycle Power Plant (CCPP)
Combined Cycle Power Plant (CCPP) adalah jenis pembangkit listrik yang
paling efisien. Sistem dayanya disebut siklus kombinasi (combined cycle) yang
merupakan perpaduan antara siklus turbin gas atau siklus Brayton (PLTG) dan
siklus daya uap atau siklus Rankine (PLTU). Di PLTGU Tanjung Batu,
penggunaan siklus kombinasi ini dilakukan agar gas buang dari turbin gas dapat
dimanfaatkan kembali sebagai sumber energi untuk menggerakkan turbin uap,
karena gas buang dari turbin gas yang masih bertemperatur tinggi dapat
dimanfaatkan untuk memanaskan air dan mentransfernya menjadi uap. Alat yang
berfungsi untuk memanfaatkan panas gas buang dari turbin gas tersebut adalah
HRSG (Heat Recovery Steam Generator) yang prinsip kerjanya sama dengan
boiler. Gas buang dari turbin gas tidak langsung dibuang melalui bypass stack akan
tetapi masuk ke HRSG. Setelah masuk ke HRSG maka gas sisa pembakaran tadi
dimanfaatkan untuk memanaskan air dan air tersebut akan berubah menjadi uap
bertekanan tinggi yang kemudian digunakan untuk memutar generator. Hasil
pembuangan akan dikondensasi dan dilairkan kembali ke HRSG. Begitu seterusnya
sehingga terbentuk siklus tertutup.











Gambar 2.1 Unit Combined CyclePLTGU
2 3
4
5
6
1
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
WTP Process
PLTGU Tanjung Batu Kutai Kartanegara
Tugas Umum



Jurusan Teknik Kimia
Politeknik Negeri Samarinda

12
Keterangan :
1) Air Filter
2) Compressor
3) Combustion System
4) Gas Turbine
5) Power Generator
6) Generator
7) Economizer


8) Evaporator
9) Superheater
10) High Pressure Drum
11) Low Pressure Drum
12) Exhaust Steak
13) Dearator
14) Boiler Feed Pump


15) High Pressure
Turbine
16) Low Pressure
Turbine
17) Generator
18) Condensor
19) Flash Drum
20) Extraction Pump
2.2 Siklus Tehrmodinamika
2.2.1 Siklus Brayton PLTG
Turbin gas memiliki karakteristik ringan serta lebih ringkas jika
dibandingkan dengan turbin uap. Turbin gas lazim digunakan sebagai pembangkit
listrik stationery. Pembangkit tenaga turbin gas dapat dioperasikan baik pada sistem
terbuka maupun sistem tertutup, namun sistem terbuka lebih umum dan banyak
digunakan. Di dalam model ini, mesin menarik udara atmosfer secara terus menerus
ke dalam kompresor, dimana udara dikompresi sehingga memiliki tekanan tinggi.
Udara yang telah dikompresi tersebut kemudian masuk ke dalam ruang bakar
(Combustor), dimana udara tersebut dicampur dengan bahan bakar dan proses
pembakaran terjadi, yang menghasilkan produk pembakaran pada temperatur
tinggi. Produk hasil pembakaran tersebut melakukan ekspansi melalui turbin.
Sebagian dari kerja yang dihasilkan turbin digunakan untuk menggerakkan
kompresor, sisanya digunakan untuk membangkitkan listrik.







PLTGU Tanjung Batu Kutai Kartanegara
Tugas Umum



Jurusan Teknik Kimia
Politeknik Negeri Samarinda

13










2.2.2 Siklus Rankine PLTU
Dalam pengoperasian idealnya, PLTU menggunakan siklus tertutup (closed
system). Air yang digunakan sebagai fluida kerjanya dapat digunakan kembali
untuk proses berikutnya. Siklus PLTU mengikuti prinsip kerja siklus rankine, yaitu
pemanasan suatu fluida (air) oleh heat exchanger kemudian berubah menjadi uap
panas. Lalu uap panas tadi masuk ke dalam steam turbin sehingga dapat
menggerakkan generator. Setelah itu uap yang keluar dari generator masuk dalam
kondensor dan berubah menjadi air kembali. Setelah itu air dipompa masuk ke
dalam heat exchanger untuk dipanaskan. Dan seterusnya sehingga membentuk
suatu siklus yang dinamakan siklus rankine.
Gambar 2.3 Siklus Rankine

Gambar 2.2 Siklus Brayton
PLTGU Tanjung Batu Kutai Kartanegara
Tugas Umum



Jurusan Teknik Kimia
Politeknik Negeri Samarinda

14
Rankine Cycle :
1-2 Proses pemompaan isentropis di dalam pompa
2-3 Proses pemasukkan kalor atau pemanasan pada tekanan konstan
di dalam ketel
3-4 Proses ekspansi isentropis di dalam turbin atau mesin uap lainnya
4-1 Proses pengeluaran kalor atau pengembunan pada tekanan
konstan didalam kondensor

2.3 Unit Unit Produksi
Secara garis besar, keseluruhan proses yang ada di PLTGU Tanjung Batu
terbagi menjadi 3 bagian utama, yaitu : Unit PLTG, Unit PLTU, dan unit
penunjang atau unit utilitas. Pada bagian berikut ini akan dijelaskan penjelasan dari
tiap - tiap unit :
2.3.1 Unit PLTG
Pada Unit PLTG (Pembangkit Listrik Tenaga Gas) yang terjadi
merupakan siklus Bryton. Udara bebas dihisap oleh kompresor dan
selanjutnya udara tersebut dikompresikan dengan bahan bakar dan
dikabutkan dengan bantuan nozzle menuju ruang bakar. Lalu, dengan
bantuan percikan api dari igniter, terjadilah pembakaran yang
menghasilkan aliran gas panas dengan tekanan dan temperatur tinggi.
Aliran gas panas ini memutar turbin sehingga generator akan menghasilkan
listrik. PLTG terdiri dari bagian (komponen) utama dan alat bantunya yang
meliputi :
1) Kompresor
Kompresor berfungsi untuk menghasilkan udara bertekanan yang
digunakan sebagai udara pembakaran. Kompresor terdiri dari 7 tingkat
LP dan 6 tingkat HP yang akan menghasilkan tekanan udara
terkompresi mencapai 10,5 barg. Akibat dari meningkatnya tekanan
pada tiap tingkat dan melewati ruang yang lebih sempit disisi keluar
kompresor, maka suhu udara keluar kompresor juga naik mencapai
280 315
0
C.
PLTGU Tanjung Batu Kutai Kartanegara
Tugas Umum



Jurusan Teknik Kimia
Politeknik Negeri Samarinda

15
2) Combustion chamber (Ruang Bakar)
Combustion chamber (Ruang Bakar) adalah ruangan tempat
terjadinya proses pembakaran gas alam yang akan menuju turbin.
Turbin gas umumnya mempunyai combustion chamber yang terdiri
dari banyak combustion basket (liner) yang dipasang melingkari
compressor discharge.
3) Gas Turbin
Gas panas (energi panas) hasil pembakaran diarahkan untuk
memutar sudu turbin. Turbin gas merubah energi panas menjadi
energi kinetik. Perubahan energi terjadi ketika gas panas melewati
sudu diam dan sudu gerak. Melewati sudu diam tekanan gas turun,
tetapi kecepatanya naik. Pada saat mendorong sudu gerak, tekanan
dan kecepatan gas turun, kemudian energi putar poros turbin diubah
menjadi energi listrik pada generator. Terdapat 2 gas turbin pada unit
PLTG ini.
4) Generator
Generator terdiri dari stator dan rotor. Rotor berfungsi sebagai
medan magnet putar, sedang stator berfungsi sebagai kumparan tetap.
Generator merubah energi kinetik menjadi energi listrik. Ketika rotor
diputar oleh turbin maka medan magnet memotong kumparan stator
sehingga timbul tegangan pada ujung terminalnya. Pada unit PLTG
terdapat 2 generator yang masing-masing menghasilkan daya sebesar
20 MW. Kualitas listrik yang dihasilkan dijaga pada frekuensi 50 Hz
dan tegangan listrik dari generator dinaikkan melalui trafo step up
menjadi tegangan 150 Kv. Energi listrik kemudian disalurkan melalui
jaringan transmisi ke seluruh sistem kelistrikan Mahakam.

2.3.2 Unit PLTU
Unit PLTU (Pembangkit Listrik Tenaga Uap) merupakan pembangkit
yang menggunakan energi kinetik dari uap untuk menghasilkan listrik yang
PLTGU Tanjung Batu Kutai Kartanegara
Tugas Umum



Jurusan Teknik Kimia
Politeknik Negeri Samarinda

16
bahan bakarnya menggunakan gas buang dari turbin pada PLTG. PLTU
terdiri dari bagian (komponen) utama dan alat bantunya yang meliputi :
1) HRSG (Heat Recovery Steam generator)
Alat yang mendaur ulang energi panas pada gas buang menjadi
energi thermal uap yang bertekanan disebut Heat Recovery Steam
Generator (HRSG). Secara umum, ditinjau dari input energi ada dua tipe
HRSG yaitu unfired HRSG (tanpa ada tambahan energi) dan fired HRSG
(adanya tambahan energi dengan pembakaran tambahan).














Gambar 2.4 Heat Recovery Steam Generator (HRSG)
Sedangkan PLTGU Tanjung Batu menggunakan jenis unfired,
dimana energi gas buang digunakan sebagai input energi. Dalam HRSG
ini digunakan dua jalur lintasan air dan uap yaitu HP Feed Water dan
Steam serta LP Feed Water dan Steam. Di PLTGU Tanjung Batu terdapat
2 HRSG. Dimana komponen utama HRSG terdiri dari :
Economizer adalah alat yang digunakan untuk memanaskan air
pengisi ketel dengan media pemanas energi kalor yang terkandung
didalam gas bekas. Hal ini dimaksudkan untuk mendapatkan air
PLTGU Tanjung Batu Kutai Kartanegara
Tugas Umum



Jurusan Teknik Kimia
Politeknik Negeri Samarinda

17
pengisi ketel yang suhunya tidak jauh berbeda dengan air yang
terdapat pada steam drum, serta untuk menaikkan efisiensi.
Evaporator digunakan untuk mengubah air yang berada pada steam
drum yang berada pada titik didih, menjadi uap basah, dan akan
dikembalikan kedalam steam drum namun sudah dalam fasa gas.
Superheater adalah alat unutuk memanaskan uap jenuh dari steam
drum sebelum dikirim ke steam turbin dimanan uap jenuh akan
dirubah menjadi uap kering sebelum digunakan pada Steam Turbin.
Dalam HRSG masing-masing dipasang steam drum, dimana tujuan
dari steam drum adalah :
- Untuk memastikan terjadinya campuran yang baik antara keluaran
economizer dan evaporator.
- Untuk menyediakan tempat bagi cadangan air, diperlukan untuk
control system sirkulasi.
- Untuk memungkinkan ekspansi air selama strat-up (proses start),
ketika uap yang dihasilkan pertama kali perlu diblow sehingga air
keluar dari tube evaporator.
- Untuk memastikan air dan uap terpisah.
Dan untuk mempertahankan harga pH ditambahkan Na3PO4 sebagai
buffer.
Peralatan Pendukung HRSG
Pompa
BCP ( Boiler Circulation Pump )dipasang pada tiap evaporator
termasuk drum dan sebuah heat exchanger. BCP memastikan terjadinya
sirkulasi air. Desain aliran pada tiap pompa dipilih sesuai dengan
keperluan. Total perbedaan head pada pompa tergantung dengan head
losses melalui sirkuit yang berubah-ubah dari kondisi start-up (cold) ke
full load (beban penuh) sesuai dengan load (beban) HRSG. Pompa
selalu beroperasi. Dua buah BCP dipasang pada LP dan HP evaporator
di pipa inlet, sebuah pompa beroperasi normal dan yang lainnya pada
PLTGU Tanjung Batu Kutai Kartanegara
Tugas Umum



Jurusan Teknik Kimia
Politeknik Negeri Samarinda

18
kondisi stand-by. Siap untuk star dengan segera, apabila terjadi
kerusakan pada pompa yang sedang bekerja.
Safety Valves
Safety valve di drum dan superheater membuang uap ke atmosfer
melalui silencer. Safety valve yang lain menyalurkan ke blow down
tank.. Uap outlet safety valve dilengkapi dengan system exhaust
memungkinkan terjadinya thermal expansion displacement.
Blow Down Tank
Sebuah blow down tank dipasang pada tiap HRSG untuk menampung
drains yang datang dari HP circuits dan dari steam line.
Line dari continuous blow down dilengkapi dengan sebuah continuous
blow down valve per lintasan. Valve ini diperbaiki manual. Air yang
terkumpul di bawah blow down tank disalurkan ke drain pit tank. Uap
dari blow down tank dibuang langsung ke atmosfer.
Weather Damper
Sebuah weather damper terletak di bawah cerobong, terdiri dari dua
blades yang dapat ditutup ketika HRSG tidak beroperasi.
Daerator
Daerator adalah alat yang berfungsi untuk membuang O
2
dan gas-gas
lain yang terkandung dalam air kondensat, disamping itu juga berfungsi
sebagai pemanas air kondensat. Pada deaerator untuk proses
penghilangan kandungan O
2
dengan menggunakan N
2
H
4
. N
2
H
4

merupakan suatu reduktor yang memiliki hasil samping nitrogen dan
air. Oleh karena itu N
2
H
4
digunakan sebagai inhibitor korosi yang dapat
mengontrol konsentrasi oksigen terlarut untuk mengurangi korosi. Alat
ini dikonstruksikan dari tray-tray yang berlapis-lapis sehingga
memungkinkan untuk membuat partikel-partikel air condensate yang
dimasukkannya. Dengan adanya air kondensat yang sudah menjadi
partikel-partikel tersebut serta adanya uap ekstraksi yang disemprotkan,
maka akan memungkinkan O
2
dan gas-gas lainnya yang terkandung
PLTGU Tanjung Batu Kutai Kartanegara
Tugas Umum



Jurusan Teknik Kimia
Politeknik Negeri Samarinda

19
didalamnya akan terlepas dan dibuang ke atmosfir. Pada dearator juga
ditambahkan NH
4
OH sebagai buffer untuk mempertahankan harga pH.
Hot Well
Terletak dibagian bawah kondensor, fungsinya untuk memanaskan air
yang keluar dari kondensor.
CEP (Condensate Extraction Pump)
CEP memompa air dari kondensor menuju Deaerator.
BFP (Boiler Feed Pump)
BFP mengalirkan air menuju economizer.
2) Steam Turbine
Steam Turbine berfungsi merubah energi thermal menjadi energi
mekanik putar pada poros, kemudian energi mekanik putar diubah
menjadi tenaga listrik pada generator. Jenis turbin uap yang digunakan
pada PLTGU Tanjung Batu ialah turbin compound (turbin tekanan tinggi
dan rendah), yang mana mempunyai dua saluran uap masuk yaitu saluran
tekanan tinggi dan saluran tekanan rendah. Steam Turbin hanya terdapat
1, karena steam yang keluar dari 2 HRSG digabungkan dalam 1 Steam
Turbin.
3) Generator
Pada generator pada unit PLTU ini memiliki fungsi yang sama
seperti generator pada unit PLTG, tetapi yang membedakan adalah daya
yang dihasilkan sebesar 20 MW.
2.3.3 Unit Penunjang
Untuk menunjang kelancaran proses produksi yang berupa PLTG dan
PLTU maka unit utilitas disediakan sebagai unit penunjang. Unit ini
menghasilkan air proses yang digunakan sebagai bahan baku unit produksi.
Kegunaan air dalam proses industri sangat banyak sekali, selain sebagai air
baku pada industri air minum dan pemutar turbin pada pembangkit tenaga
listrik, juga sebagai alat bantu utama dalam kerja pada proses - proses
industri. Pembuatan air baku ini masuk dalam unit utilitas yang akan di
gunakan pada HRSG.
PLTGU Tanjung Batu Kutai Kartanegara
Tugas Umum



Jurusan Teknik Kimia
Politeknik Negeri Samarinda

20
Yang dimaksud dengan pengolahan air (Water Treatment) adalah
usaha - usaha teknis yang dilakukan untuk merubah sifat - sifat air menjadi
air yang dikehendaki. Yang dimaksud dengan air yang dikehendaki adalah
air yang memiliki batasan - batasan tertentu sesuai dengan yang dibutuhkan.
Pengolahan air atau Water Treatment Plant di PLTGU Tanjung Batu
dapat dibagi menjadi dua tahap, yaitu Pre Treatment dan Demineralisasi

a) Pre Treatment
Pre Treatment adalah proses pengolahan air tahap awal, di mana
air sungai yang tingkat kekeruhannya (turbidity) masih tinggi diproses
menjadi air jernih. Air olahan dari Pre Treatment disebut air service.
RIVER WATER
KLARIFIER
UNIT
BREAK
TANK
Dossing
Al
2
SO
4
Dossing
caustic soda dan polyelectrolit
DUAL
MEDIA
FILTER
SERVICE
WATER
TANK
Clarifier
pump

Gambar 2.5 Diagram Blok Proses Pre Treatment PLTGU Tanjung Batu

1) Bangunan Penangkap Air
Bagian - bagiannya antara lain:
a. Pintu air yang dilengkapi dengan saringan besar
Unit ini berfungsi untuk menghambat kotoran-kotoran besar seperti kayu
- kayu hanyut yang berukuran besar. Pintu air ini terletak pada pinggir
sungai, yang kerapatan saringannya kurang lebih 10 cm x 100 cm, luas
10 m x 2,5 m.

PLTGU Tanjung Batu Kutai Kartanegara
Tugas Umum



Jurusan Teknik Kimia
Politeknik Negeri Samarinda

21

b. Penyaring sedang.
Saringan ini berfungsi sebagai penangkap kotoran kotoran yang agak
besar yang lolos dari saringan besar.
c. Strainer (saringan pada pompa)
Pompa air sungai terdiri dari dua jenis pompa, yaitu :
1. 2 unit pompa otomatis : Pompa ini bekerja secara otomatis pada level
air aman atau level air tidak rendah.
2. Pompa emergency : Pompa ini dioperasikan jika pompa otomatis
rusak atau level air sungai berada pada low level.
2) Penambahan Bahan Kimia atau Chemical Dosing
a. Penambahan aluminium sulfat [Al
2
(SO4)
3
]
Al
2
(SO4)
3
atau tawas digunakan sebagai bahan koagulan, yaitu
senyawa yang mengikat kotoran - kotoran (lumpur) yang terlarut di
dalam air sungai menjadi flok flok kecil.
Sifat Aluminium Sulfat [Al
2
(SO4)
3
] mudah larut dalam air secara
sempurna (daya larut 500 gram/Liter).
b. Penambahan Polyelekrolite
Polyelectrolite digunakan sebagai senyawa pengikat kotoran -
kotoran yang telah menjadi flok akibat bereaksi dengan aluminium
sulfat, sehingga dengan penambahan polyelectrolite maka akan terbentuk
flok flok yang besar (proses flokulasi).
c. Penambahan Caustic Soda
Caustic Soda atau sejenis kapur digunakan untuk menaikkan pH air
service pada water treatment. Caustic Soda memiliki sifat cair yang
mudah larut dalam air.
Penambahan Caustic Soda dilakukan pada reaktivator clarifier
kecuali penambahan aluminium sulfat yaitu dilakukan pada air di dalam
pipa sebelum masuk reaktivator clarifier, hal ini dilakukan agar
PLTGU Tanjung Batu Kutai Kartanegara
Tugas Umum



Jurusan Teknik Kimia
Politeknik Negeri Samarinda

22
aluminium sulfat bereaksi terlebih dahulu dengan kotoran dari air sungai
kemudian baru bereaksi dengan polyelectrolite.
3) Reaktivator clarifier
Reaktivator clarifier adalah sebagai tempat pemisahan antara lumpur
atau kotoran dengan air. Bagian bagian dari reaktivator clarifier sebagai
berikut :
b. Bagian dalam
Bagian dalam merupakan tempat air sungai yang telah
direaksikan dengan aluminium sulfat dimasukkan dan kemudian
diinjeksikan kembali polyelectrolyte sehingga terbentuk flok flok yang
lebih besar. Supaya flok flok tetap melayang layang pada bagian
dalam maka digunakan pengaduk dengan kecepatan rendah.
c. Bagian terluar
Bagian terluar merupakan bagian yang berisi air sungai yang
telah terpisah dari flok flok yang terbentuk.
d. Bagian tengah
Bagian tengah ini merupakan tempat pengambilan air bersih yang
kemudian dialirkan pada break tank.
4) Break Tank
Sebagai tempat penampungan sementara air yang telah terpisahkan
dari flok- flok, sehingga air yang berada pada break tank sudah cukup bersih.
5) Dual Media Filter (DMF)
Dual Media Filter (DMF) adalah sebagai alat penyaring air dari
break tank.
Bagian isian Dual Media Filter :
1. Bagian bawah : Bagian ini berisi pasir besar yang memiliki ukuran 8
16 mesh sebanyak 300 liter.
2. Bagian tengah : Bagian ini berisi pasir yang memiliki ukuran 14 25
mesh sebanyak 1900 liter.
3. Bagian atas : Pada bagian ini berisi arang antrachite sebanyak 1100
liter.
PLTGU Tanjung Batu Kutai Kartanegara
Tugas Umum



Jurusan Teknik Kimia
Politeknik Negeri Samarinda

23


6) Service Water tank
Bagian ini merupakan tempat penampungan air bersih yang telah
melalui proses Pre Treatment.
b) Demineralisasi
A. Unit Demineralisasi
Demineralisasi adalah suatu proses untuk menghasilkan air dengan
kemurnian yang tinggi. Air ini sering disebut dengan air demin. Di PLTGU
Tanjung Batu, air demin ini digunakan sebagai air umpan untuk boiler.
Demineralisasi sebenarnya terdiri dari dua unit yaitu Cation Exchanger dan
Anion Exchanger.
SERVICE
WATER
TANK
Demin Water
Pump
ACTIVED
CARBON
FILTER
CATION
UNIT
ANION
UNIT
MIXED
BED
UBIT DEMINERALIZED
WATER
TANK


Gambar 2.6 Diagram Blok Proses Demineralisasi PLTGU Tanjung Batu

1) Activated Carbon Filter (ACF)
Di dalam Activated Carbon Filter ini air dari service water tank
kembali dengan bahan karbon seperti arang di mana air yang keluar dari
unit ini hasilnya lebih jernih daripada sebelumnya, menghilangkan bau
pada air dan memiliki kadar turbiditi yang lebih rendah. Sehingga air
yang dihasilkan dari unit ini dapat digunakan sebagai air bersih dan bila
diklorinasi dapat digunakan sebagai air minum.
2) Cation Exchanger
PLTGU Tanjung Batu Kutai Kartanegara
Tugas Umum



Jurusan Teknik Kimia
Politeknik Negeri Samarinda

24
Di dalam unit ini air yang masuk mengalami pertukaran kation di
mana kation yang terdapat pada air yaitu Ca
2+
, Mg
2+
, dan Na
+
ditukar
dengan kation H
+
yang dimiliki resin sehingga kation kation tersebut
terikat dengan resin dan air yang keluar hanya mengandung kation H
+

biasanya air yang keluar dari unit ini memiliki kadar Hardness = 0.
3) Anion Exchanger
Pada unit ini air yang keluar dari unit sebelumnya banyak
mengandung anion anion dan kation H
+
akan mengalami pertukaran
anion dimana anion anion seperti SO
4
2-
, NO
3
-
, Cl
-
dan CO
3
2-
ditukar
dengan anion OH
-
yang dimiliki resin sehingga anion tersebut terikat
dengan resin dan air yang keluar dari unit ini hanya memiliki anion OH
-
.
Dapat dikatakan air yang keluar tersebut merupakan air yang murni yang
hanya mengandung unsur H
2
O. Air yang keluar dari proses ini disebut air
demin.
4) Polishing Mixed Bed
Air yang keluar dari unit anion tersebut akan masuk ke unit ini.
Sebenarnya proses dari unit ini merupakan gabungan dari unit kation dan
anion. Unit ini pada bagian atas adalah unit anion yang paling bawah
adalah unit kation. Tujuan dari unit ini adalah agar air demin yang
dihasilkan memiliki tingkat kemurnian yang cukup tinggi sehingga
hanya terdiri dari unsur H
2
O saja tanpa adanya unsur lain yang tidak
diinginkan atau dapat dikatakan kadar unsur yang lain berada di bawah
standar yang ditetapkan. Intinya unit ini sebagai polishing dari unit
sebelumnya.

2.4 Bahan Bakar, Unit Penunjang, Produk dan Pemasaran Produk
2.4.1 Bahan Bakar
Bahan bakar utama di PLTGU tanjung batu adalah dan gas alam atau
solar.
A. Solar HSD
PLTGU Tanjung Batu Kutai Kartanegara
Tugas Umum



Jurusan Teknik Kimia
Politeknik Negeri Samarinda

25
High speed diesel (HSD) merupakan BBM jenis solar yang memiliki
anggka performance cetane number 45, jenis BBM ini umumnya digunakan
untuk mesin transportasi yang umum digunakan dengan mesin injeksi pompa
mekanik dan elektronik injection.
B. Gas Alam
Bahan bakar yang digunakan pada unit PLTG adalah gas alam (natural
gas). Gas alam lebih menguntungkan dibanding dengan bahan bakar minyak,
karena lebih bersih, titik nyala rendah dan tidak memerlukan tangki
penampungan. Gas alam di PLTGU Tanjung Batu berasal dari SEMBERAH.
Sifat fisik gas alam sebagai berikut :
Tabel 2.1 Komposisi Gas Alam
Komponen Gas Process Fuel Gas
CO
2
3,095 4,424
CH
4
89,259 86,554
C
2
H
6
5,928 5,28
C
3
H
8
1,025 2,117
iC
4
H
10
0,177 0,425
nC
4
H
10
0,213 0,512
iC
5
H
12
0,084 0,208
nC
5
H
12
0,05 0,125
C
6
H
14
0,123 0,301
N
2
0,047 0,054
S 1,02
(Wulandari dkk, 2012)

2.4.2 Unit Penunjang
Air Sungai
Pada PLTGU Tanjung Batu salah satu bahan baku utamanya adalah
air sungai yang digunakan sebagai unit penunjang. Air sungai merupakan
baku untuk HRSG untuk unit PLTU. Air sungai yang tingkat kekeruhannya
PLTGU Tanjung Batu Kutai Kartanegara
Tugas Umum



Jurusan Teknik Kimia
Politeknik Negeri Samarinda

26
(turbidity) masih tinggi diproses menjadi air jernih. Standar air yang di
izinkan masuk ke HRSG (boiler) adalah sebagai berikut:

Tabel 2.2 Boiler Water
HP CIRCUIT LP CIRCUIT
Appearance Clear & colourless Clear & colourless
Total hardness Not detectable Not detectable
Molar ratio (Na)/(PO
4
) < 2.8 < 2.8
Dissolved oxygen (ppb)
with reducing agent in
excess
Not detectable Not detectable
pH at 25
o
C 9.5 to 10.5 9.5 to 10.5
Total iron (ppb) < 0.5 < 1.0
Total copper (ppb) < 0.1 < 0.3
Conductivity (S/cm)-
recommended value
< 1400 < 5000
Silica (ppm SiO
2
) < 10 < 100
Phosphate (ppm PO
4
) 1 to 15 10 to 20
Sumber: Log sheet operator PLTGU, 2014
Tabel 2.3 Feed Water
Feed Water Analysis
Appearance Clear and colourless
Total iron (as Fe) (ppm) 0.01 max
Total copper (ac Cu) (ppm) 0.003 max
Oil and grease (ppm) 0.1 max
Hardness Not detectable
Carbonates Not detectable
Bicarbonates Not detectable
Conductivity (S/cm) 0.2 max
Silica (as SiO
2
) (ppm) 0.02 max
PLTGU Tanjung Batu Kutai Kartanegara
Tugas Umum



Jurusan Teknik Kimia
Politeknik Negeri Samarinda

27
TDS (ppm) 0.1 max
pH (after dosing) 8.5 to 9.2 *
Dissolved O
2
(after dosing) (ppm) 0.02 max *
*pH and dissolved O
2
are adjusted using hydrazine and ammonia dosing as
appropriate
Sumber: Log sheet operator PLTGU, 2014

2.4.3 Produk dan Pemasaran
PLTGU Tanjung Batu dibangun untuk memenuhi sebagian target dari
beban kerja dan tanggung jawab PT PLN (Persero) Wilayah Kalimantan
Timur Sektor Mahakam, yang menghasilkan produk berupa daya dengan
kapasitas 60 MW. Pada bulan febuari 2014 daya mampu PLTGU Tanjung
Batu 56 MW dan daya mampu yang tercapai 29.840.500 KWh.
Pemasaran daya yang di hasilkan PLTGU Tanjung Batu adalah kota
Tenggarong, Samarinda, Balikpapan dan sekitarnya.













PLTGU Tanjung Batu Kutai Kartanegara
Tugas Umum



Jurusan Teknik Kimia
Politeknik Negeri Samarinda

28



BAB III
PEMBAHASAN

Combined Cycle Power Plant (CCPP) adalah jenis pembangkit listrik yang
paling efisien dibandingkan dengan pembangkit tenaga listrik lainnya. Sistem
dayanya disebut dengan siklus kombinasi (combined cycle) yang merupakan
perpaduan antara siklus turbin gas atau siklus Brayton (PLTG) dan siklus turbin uap
atau siklus Rankine (PLTU). Di PLTGU Tanjung Batu, penggunaan siklus
kombinasi ini dilakukan agar gas buang dari turbin gas dapat dimanfaatkan kembali
sebagai sumber energi untuk menggerakkan turbin uap.
Proses produksi di PLTGU Tanjung Batu dimulai dari pengolahan air baku,
yang bahan baku airnya diambil dari Sungai Mahakam yang memiliki nilai turbidity
(kekeruhan) yang tinggi. Untuk mengatasi masalah tersebut, maka selanjutnya air
sungai melalui proses penjernihan yang disebut water treatment. Proses ini memiliki
2 tahap yaitu pre treatment, yaitu penjernihan awal pada air sungai dengan
menggunakan tambahan bahan - bahan kimia yang telah ditentukan ukurannya
seperti Alumunium Sulfat, Polyelekrolite, dan Caustic Soda. Air yang telah
melewati proses pre treatment sudah jernih dan selanjutnya masuk ke proses
Demineralisasi yaitu proses untuk menghasilkan air dengan kemurnian yang tinggi
dengan menghilangkan mineral - mineral yang terkandung di dalam air
menggunakan Cation Exchanger dan Anion Exchanger. Kemudian air ditampung
dalam tangki demineralized yang selanjutnya akan masuk ke proses Deaerator yang
berfungsi untuk membuang gas - gas yang ada di air kondensat dengan
menggunakan LP Steam. Air dari Deaerator memiliki dua keluaran yaitu HP Feed
Water dan LP Feed Water yang kemudian dipompa ke dalam HRSG (Heat Recovery
Steam generator).
Proses produksi selanjutnya terjadi pada unit PLTG menggunakan bahan
baku gas alam yang di saring dalam separator terlebih dahulu, kemudian gas alam
PLTGU Tanjung Batu Kutai Kartanegara
Tugas Umum



Jurusan Teknik Kimia
Politeknik Negeri Samarinda

29
masuk ke dalam kompresor yang menghasilkan udara bertekanan yang digunakan
sebagai udara pembakaran di Combustion chamber (Ruang Bakar). Keluar dari
ruang bakar menuju ke Gas Turbin yang merubah energi panas gas hasil
pembakaran gas alam dengan udara bertekanan dalam ruang bakar menjadi energi
mekanik putar pada poros turbin, yang selanjutnya untuk memutar generator dengan
daya yang dihasilkan sebesar 20 MW. Keluaran dari gas turbin memiliki suhu yang
masih tinggi 500
0
C, sehingga gas buang di gunakan sebagai bahan bakar HRSG
pada unit PLTU.
Proses terakhir terjadi pada unit PLTU dimana air dari Deaerator di pompa
menggunakan HP dan LP Boiler Feed Pump menuju HRSG yang mengubah air
menjadi uap dengan melalui beberapa tahapan yang di mulai dari HP dan LP
Economizer yang merupakan suatu modul pipa berfungsi sebagai pemanas awal feed
water yang akan mengisi drum. Kemudian air masuk ke dalam HP dan LP Drum
yang berfungsi sebagai tempat pemisahan uap dan air serta tempat pembentukan uap
dari economizer. Uap pada drum bagian atas akan menuju superheater dan air pada
drum bagian bawah di sirkulasikan menuju evaporator. Dari proses HP dan LP
Economizer dan dipisahkan di dalam HP dan LP Drum selanjutnya menuju HP dan
LP Evaporator yang berfungsi sebagai tempat penguapan di mana air setelah masuk
ke pipa-pipa evaporator dipanaskan oleh exhaust gas dari gas turbin sehingga
berubah menjadi saturated steam, yang kemudian menjadi HP dan LP superheater
yang berfungsi sebagai pemanas uap dari steam drum yang akan menuju ke steam
turbin. Diharapkan uap yang akan masuk ke steam turbin adalah uap kering. Untuk
HP steam outlet superheater dilengkapi dengan attemperator control valve yaitu
spray dari feed water line , fungsinya untuk mengatur temperatur steam yang akan
masuk turbin dengan batasan suhu maksimum 450
o
C.
PLTGU Tanjung Batu memiliki dua HRSG yang beroperasi. Masing-masing
HRSG menghasilkan HP Steam dan LP Steam yang akan memutar turbin HP dan
LP yang terletak pada satu poros. Dari turbin LP uap dikondensasi dan dialirkan ke
deaerator. Dari deaerator air kondensat yang telah ditambah air make up dipompa
kembali ke HRSG. Begitu seterusnya sehingga terbentuk siklus tertutup.
PLTGU Tanjung Batu Kutai Kartanegara
Tugas Umum



Jurusan Teknik Kimia
Politeknik Negeri Samarinda

30
Steam keluaran dari 2 HRSG kemudian masuk ke dalam steam turbin yang
berfungsi merubah energi termal menjadi energi mekanik putar pada poros,
kemudian energi mekanik putar diubah menjadi tenaga listrik pada generator yang
menghasilkan daya sebesar 20 MW.
PLTGU Tanjung Batu merupakan gabungan antara PLTG dan PLTU yang
memiliki 2 Gas Turbin, 2 HRSG dan 1 Steam Turbin. Total daya yang di hasilkan
sebesar 60 MW.







PLTGU Tanjung Batu Kutai Kartanegara
Tugas Umum



Jurusan Teknik Kimia
Politeknik Negeri Samarinda

31
BAB IV
PENUTUP

3.1. Kesimpulan
Kerja praktek yang telah dilakukan selama 8 Juli 2 September 2014 di
PLTGU Tanjung Batu Tenggarong dapat disimpulkan beberapa hal yaitu :
1. PLTGU Tanjung Batu merupakan salah satu pembangkit listrik yang
menggunakan siklus kombinasi (combined cycle) yaitu perpaduan PLTG
dan PLTU.
2. PLTGU Tanjung Batu menghasilkan daya dengan kapasitas 60 MW yang
terdiri dari PLTG (GT 1 = 20 MW dan GT 2 = 20 MW) dan PLTU (steam
turbine = 20 MW) dengan target produksi adalah KWh sekitar 40% dari
target PT PLN (Persero) Wilayah Kalimantan Timur, setara dengan
662.450 MWh dari 1.660.468 MWh.
3. PLTGU Tanjung Batu merupakan salah satu pembangkit listrik yang
efisien dibandingkan pembangkit lainnya, karena sisa gas buang dari turbin
gas di manfaatkan sebagai sumber energi untuk bahan bakar HRSG.
4. Pada unit PLTG dapat menggunakan bahan bakar gas alam atau solar.

3.2. Saran
1. Jika ingin membangun pembangkit sebaiknya membangun PLTGU
sebagai pembangkit listrik, karena merupakan dua gabungan pembangkit
listik (PLTG dan PLTU) dan lebih efisien.
2. Diharapkan untuk unit PLTG menggunakan bahan bakar gas alam,
karena panas yang dihasilkan lebih besar dan asap hasil pembakaran
lebih ramah lingkungan dibandingkan dengan menggunakan solar.
3. Melakukan pemeliharaan alat penunjang proses secara berkala untuk
mengetahui efisiensi kerja alat yang berpengaruh pada daya yang
dihasilkan.


PLTGU Tanjung Batu Kutai Kartanegara
Tugas Umum



Jurusan Teknik Kimia
Politeknik Negeri Samarinda

32
DAFTAR PUSTAKA

Annisa. 2013. Laporan Praktek Kerja Lapangan Pembangkit Listrik Tenaga Gas Uap
(PLTGU) Tanjung Batu, Kutai Kertanegara Kalimantan Timur. Samarinda:
Politeknik Negeri Samarinda
Anonim, 2009. Mengoperasikan Alat Penukar Ion. Dapat dilihat pada :
http://www.chem-is-try.org/materi_kimia/kimia-industri/utilitas-
pabrik/mengoperasikan-alat-penukar-ion/ diakses pada 28 Agustus 2014 pukul
08:00 WITA
Archie W dan Jr, Sitompul D. 1989. Prinsip-prinsip Konversi Energi, Jakarta : Erlangga
PLN Udiklat Suralaya, 1998, Preview Combined Cycle Power Plant, Suralaya : PLN
PJB
Reynolds, W dan Perkins H. 1995. Termodinamika Teknik Edisi Kedua. Jakarta :
Erlangga
Sirajuddin. 2005. Modul Ajar Utilitas. Samarinda : Politeknik Negeri Samarinda
Tobing, Jusuf G. 2011. Laporan Praktek Kerja Lapangan Pembangkit Pembangkitan
Sumatera Bagian Utara Sektor Belawan Unit PLTU dan PLTGU Sicanang.
Medan : Universitas Medan Area Medan
Yudi, Hendra. 10 Mei 2013. Dapat dilihat pada :
http://ilmupembangkit.wordpress.com/2013/05/10/siklus-rankine/ diakses pada
tanggal 16 Agustus 2014 puku 20.00 WITA

Anda mungkin juga menyukai