Anda di halaman 1dari 42

IKATAN KIMIA

IKATAN KIMIA
Adalah ikatan yang terjadi antar atom atau antar
molekul dengan cara sebagai berikut :
a). atom yang 1 melepaskan elektron, sedangkan atom
yang lain menerima elektron.
b). penggunaan bersama pasangan elektron yang
berasal dari salah 1 atom.
Sifat Atom
Suatu partikel baik berupa ion bermuatan, inti atom dan
elektron diantara mereka, akan membentuk ikatan kimia
karena akan menurunkan energi potensial antara partikel
positif dan negatif
Dalam tataran atomik, kita membedakan adanya logam dan
non logam berdasarkan beberapa sifat yang berhubungan
dalam tabel periodik
Tabel Periodik: Logam dan Non Logam
IKATAN ION
Terjadi jika atom unsur yang memiliki energi ionisasi kecil/rendah
melepaskan elektron valensinya (membentuk kation) dan atom
unsur lain yang mempunyai afinitas elektron besar/tinggi
menangkap/menerima elektron tersebut (membentuk anion).
Kedua ion tersebut kemudian saling berikatan dengan gaya
elektrostatis.
Unsur yang cenderung melepaskan elektron adalah unsur logam
sedangkan unsur yang cenderung menerima elektron adalah unsur
non logam.
Contoh 1 :
Ikatan antara dengan 11Na dan 17Cl
Konfigurasi elektronnya :

11
Na= 2, 8, 1

17
Cl = 2, 8, 7
Sifat-sifat Ikatan Ionik
Keras
Kaku
Rapuh
IKATAN KOVALEN
Adalah ikatan yang terjadi karena pemakaian pasangan elektron secara
bersama oleh 2 atom yang berikatan.
Ikatan kovalen terjadi akibat ketidakmampuan salah 1 atom yang akan
berikatan untuk melepaskan elektron (terjadi pada atom-atom non logam).
Ikatan kovalen terbentuk dari atom-atom unsur yang memiliki afinitas
elektron tinggi serta beda keelektronegatifannya lebih kecil dibandingkan
ikatan ion.
Atom non logam cenderung untuk menerima elektron sehingga jika tiap-
tiap atom non logam berikatan maka ikatan yang terbentuk dapat
dilakukan dengan cara mempersekutukan elektronnya dan akhirnya
terbentuk pasangan elektron yang dipakai secara bersama.
Pembentukan ikatan kovalen dengan cara pemakaian bersama pasangan
elektron tersebut harus sesuai dengan konfigurasi elektron pada unsur gas
mulia yaitu 8 elektron (kecuali He berjumlah 2 elektron).
Sifat Ikatan Kovalen
Pembentukan Ikatan Kovalen
Ada 3 jenis ikatan kovalen :
a). Ikatan Kovalen Tunggal.
Contoh 1 :
Ikatan yang terjadi antara atom H dengan atom H membentuk
molekul H
2
Konfigurasi elektronnya :
1
H = 1
Ke-2 atom H yang berikatan memerlukan 1 elektron tambahan
agar diperoleh konfigurasi elektron yang stabil (sesuai
dengan konfigurasi elektron He).
Untuk itu, ke-2 atom H saling meminjamkan 1 elektronnya
sehingga terdapat sepasang elektron yang dipakai bersama.
Rumus struktur= H-H
Rumus kimia = H
2
Ikatan Kovalen Rangkap Dua
Contoh :
Ikatan yang terjadi antara atom O dengan O
membentuk molekul O
2
Konfigurasi elektronnya :
8
O= 2, 6
Atom O memiliki 6 elektron valensi, maka agar
diperoleh konfigurasi elektron yang stabil tiap-tiap
atom O memerlukan tambahan elektron sebanyak 2.
Ke-2 atom O saling meminjamkan 2 elektronnya,
sehingga ke-2 atom O tersebut akan menggunakan 2
pasang elektron secara bersama.
Rumus struktur : O=O
Rumus kimia : O
2
Ikatan Kovalen Rangkap Tiga
Contoh 1:
Ikatan yang terjadi antara atom N dengan N membentuk molekul N
2
Konfigurasi elektronnya :
7
N= 2, 5
Atom N memiliki 5 elektron valensi, maka agar diperoleh konfigurasi
elektron yang stabil tiap-tiap atom N memerlukan tambahan
elektron sebanyak 3.
Ke-2 atom N saling meminjamkan 3 elektronnya, sehingga ke-2 atom N
tersebut akan menggunakan 3 pasang elektron secara bersama.
Rumus struktur : NN
Rumus kimia : N
2
Ikatan Kovalen Koordinasi
Adalah ikatan yang terbentuk dengan cara penggunaan bersama
pasangan elektron yang berasal dari salah 1 atom yang berikatan
[Pasangan Elektron Bebas (PEB)], sedangkan atom yang lain hanya
menerima pasangan elektron yang digunakan bersama.
Pasangan elektron ikatan (PEI) yang menyatakan ikatan dativ
digambarkan dengan tanda anak panah kecil yang arahnya dari
atom donor menuju akseptor pasangan elektron.
Contoh 1:
Terbentuknya senyawa BF
3
-NH
3
Atau
F
**
B
F
F +
N
H
H
H
*
*
*
*
*
o
*
*
**
**
*o
**
*
*
*
*
*
o
* o
*
o
*o
*
*
F
**
B
F
F
*
*
*
*
*
o
*
*
**
**
*o
*
*
*
*
*
o
N
H
H
H
* o
*
o
*o
*
*
**
F
F
F
B
N
H
H
H
Contoh 2:
Terbentuknya molekul ozon (O
3
)
Agar semua atom O dalam molekul O
3
dapat
memenuhi aturan oktet maka dalam salah 1
ikatan O-O, oksigen pusat harus
menyumbangkan kedua elektronnya.
Rumus struktur :
O=O O
O
O O
oo
oo
o
o
**
*
*
*
*
oo
oo
o
o
+ +
O
oo
o
o
o
o
O
**
*
*
**
O
oo
oo
o
o
Ikatan van der Waals
Gas mempunyal sifat bentuk dan volumenya
dapat berubah sesuai tempatnya. Jarak antara
molekul-molekul gas relatif jauh dan gaya tarik
menariknya sangat lemah. Pada penurunan suhu,
fasa gas dapat berubah menjadi fasa cair atau
padat. Pada keadaan ini jarak antara molekul-
molekulnya menjadi lebih dekat dan gaya tarik
menariknya relatif lebih kuat. Gaya tarik menarik
antara molekul-molekul yang berdekatan ini
disebut gaya Van der walls.
Ikatan van der Waals adalah ikatan yang berlaku
akibat kedudukan kumpulan kimia yang
berdekatan
Perbandingan sifat fisik antara senyawa ion dan
senyawa kovalen
Penulisan Struktur Lewis
Struktur Lewis adalah diagram yang menunjukkan ikatan-
ikatan antara atom dalam suatu molekul. Struktur Lewis
digunakan untuk menggambarkan ikatan kovalen dan ikatan
kovalen koordinat. Struktur Lewis dikembangkan oleh Lewis.
Semua elektron valensi harus muncul dalam struktur Lewis
Semua elektron dalam struktur Lewis umumnya
berpasangan
Semua atom umumnya mencapai konfigurasi oktet (khusus
untuk H, duplet)
Kadang-kadang terdapat ikatan rangkap 2 atau 3 (umumnya
ikatan rangkap 2 atau 3 hanya dibentuk oleh atom C, N, O, P
dan S)
contoh :
PENGECUALIAN KAIDAH OKTET
071010
Spesies elektron ganjil, jika jumlah elektron valensi
didalam struktur lewis adalah ganjil maka ada 2
kesimpulan tentang strukturnya
Aturan ini berlaku untuk kelompok-elemen utama,
terutama karbon , nitrogen , oksigen , dan halogen ,
tetapi juga untuk logam seperti natrium atau
magnesium . In simple terms, molecules or ions tend to
be most stable when the outermost electron shells of
their constituent atoms contain eight electrons. Dalam
terminologi sederhana, molekul atau ion cenderung
paling stabil saat terluar kulit elektron atom konstituen
mereka memuat delapan elektron.
Kami telah melihat dan cukup nyaman dengan
fakta bahwa hidrogen tidak dapat menangani
apa pun kecuali jumlah elektron total 2. Hal ini
seharusnya membuka mata Anda kepada
realitas yang mendasari Lewis Struktur! Ini
adalah contoh pertama dari pelanggaran ke-
disebut octet sehingga aturan. Bagaimana
dengan substansi seperti BH
3?
Struktur Lewis
terbaik digambarkan di bawah ini. :
Bentuk Molekul
Dalam bentuk molekul dikenal adanya teori
ikatan valensi. Teori ini menyatakan bahwa ikatan
antar atom terjadi dengan cara saling bertindihan
dari orbital-orbital atom. Elektron dalam orbital
yang tumpang tindih harus mempunyai bilangan
kuantum spin yang berlawanan.
Pertindihan antara dua sub kulit s tidak kuat, oleh
karena distribusi muatan yang berbentuk bola,
oleh sebab itu pada umumnya ikatan s - s relatif
lemah.
Sub kulit "p" dapat bertindih dengan sub kulit "s"
atau sub kulit "p" lainnya, ikatannya relatif lebih
kuat, hal ini dikarenakan sub kulit "p"
terkonsentrasi pada arah tertentu.
Bentuk Geometri Molekul
Bentuk molekul berkaitan dengan susunan ruang atom-
atom dalam molekul.
Berikut ini bentuk geometri dari beberapa molekul.
Gambar:
Linier (CO
2
) bengkok (H
2
O) segitiga planar
(BH
3
)
Planar bentuk T (IF
3
) Piramida trigonal (PCl
3
)
Linier (CO
2
)
- Membentuk garis lurus mempunyai sudut 180
0
dan sudut 180
0
Bengkok (H
2
O)
- Membentuk bengkok mempunyai sudut 104,5
0
dan
sudut 255,5
0
Segitiga planar (BH
3
)
- mempunyai 3 sudut masing-masing 120
0
Planar bentuk T (IF
3
)
- Membentuk T mempunyai 2 sudut 90
0
dan
membentuk sudut 180
0
Piramida trigonal (PCl
3
)
- Membentuk 2 sudut 45
0
dan membentuk sudut 270
0
Contoh:
a.Molekul HF:
- konfigurasi atom H : 1s
1
- konfigurasi atom F: 1s
2
2s
2
2P
x
2
2p
y
2
2p
z
1
Tumpang tindih terjadi antara sub kulit 1s dari atom H dengan
orbital 2p
z
dari aton, F. Pertindihan demikian disebut pertindihan sp.
b. Molekul H2O:
- konfigurasi atom H : 1s
1
- konfigurasi atom O: 1s
2
2s
2
2P
x
2
2p
y
1
2p
z
1
-
Dalam atom O terdapat 2 elektron dalam keadaan yang tidak
berpasangan (orbital 2p
y
dan 2p
z
), masing-masing orbital ini akan
bertindihan dengan orbital 1s dari 2 atom H. Kedudukan orbital-
orbital p saling tegak lurus, diharapkan sudut ikatannya sebesar 90
o
,
tetapi karena adanya pengaruh pasangan elektron 2p
x
, maka kedua
ikatan tersebut akan tertolak dan membentuk sebesar 104.5
o
.
c. Molekul CH
4
- konfigurasi atom H: 1s
1
- konfigurasi atom C: 1s
2
2s
2
2P
x
1
2p
y
1
2p
z
0
Untuk mengikat 4 atom H menjadi CH
4
, maka 1 elektron
dari orbital 2s akan dipromosikan ke orbital 2p
z
, sehingga
konfigurasi elektron atom C menjadi: 1s
1
2s
1
2p
x
1
2p
y
1
2p
z
1
.
Orbital 2s mempunyai bentuk yang berbeda dengan ketiga
orbital 2p, akan tetapi ternyata kedudukan keempat ikatan
C-H dalam CH
4
adalah sama. Hal ini terjadi karena pada saat
orbital 2s, 2p
x
, 2p
y
dan 2p
z
menerima 4 elektron dari 4 atom
H, keempat orbital ini berubah bentuknya sedemikian
sehingga mempunyai kedudukan yang sama. Peristiwa ini
disebut "hibridisasi". Karena perubahan yang terjadi adalah
1 orbital 2s dan 3 orbital 2p, maka disebut hibridisasi sp
3
.
Bentuk molekul dari ikatan hibrida sp
3
adalah tetrahedron.
Ikatan Logam
Adalah ikatan yang terbentuk akibat adanya gaya tarik-menarik yang
terjadi antara muatan positif dari ion-ion logam dengan muatan
negatif dari elektron-elektron yang bebas bergerak.
Atom-atom logam dapat diibaratkan seperti bola pingpong yang
terjejal rapat 1 sama lain.
Atom logam mempunyai sedikit elektron valensi, sehingga sangat
mudah untuk dilepaskan dan membentuk ion positif.
Maka dari itu kulit terluar atom logam relatif longgar (terdapat banyak
tempat kosong) sehingga elektron dapat berpindah dari 1 atom ke
atom lain.
Mobilitas elektron dalam logam sedemikian bebas, sehingga elektron
valensi logam mengalami delokalisasi yaitu suatu keadaan dimana
elektron valensi tersebut tidak tetap posisinya pada 1 atom, tetapi
senantiasa berpindah-pindah dari 1 atom ke atom lain.
Gambar Ikatan Logam
ion positif
awan elektron
Ikatan
Logam
Elektron-elektron valensi tersebut berbaur membentuk
awan elektron yang menyelimuti ion-ion positif logam.
Struktur logam seperti gambar di atas, dapat menjelaskan
sifat-sifat khas logam yaitu :
a). berupa zat padat pada suhu kamar, akibat adanya
gaya tarik-menarik yang cukup kuat antara elektron
valensi (dalam awan elektron) dengan ion positif logam.
b). dapat ditempa (tidak rapuh), dapat dibengkokkan
dan dapat direntangkan menjadi kawat. Hal ini akibat
kuatnya ikatan logam sehingga atom-atom logam hanya
bergeser sedangkan ikatannya tidak terputus.
c). penghantar / konduktor listrik yang baik, akibat
adanya elektron valensi yang dapat bergerak bebas dan
berpindah-pindah. Hal ini terjadi karena sebenarnya
aliran listrik merupakan aliran elektron.
3 kombinasi dari ikatan logam dan non-logam
Ikatan Hidrogen
Ikatan hidrogen merupakan gaya tarik menarik antara atom H
dengan atom lain yang mempunyai keelektronegatifan
besar pada satu molekul dari senyawa yang sama. Ikatan
hidrogen merupakan ikatan yang paling kuat dibandingkan
dengan ikatan antar molekul lain, namun ikatan ini masih
lebih lemah dibandingkan dengan ikatan kovalen maupun
ikatan ion.
Ikatan hidrogen ini terjadi pada ikatan antara atom H dengan
atom N, O, dan F yang memiliki pasangan elektron bebas.
Hidrogen dari molekul lain akan bereaksi dengan pasangan
elektron bebas ini membentuk suatu ikatan hidrogen
dengan besar ikatan bervariasi. Kekuatan ikatan hidrogen ini
dipengaruhi oleh beda keelektronegatifan dari atom-atom
penyusunnya. Semakin besar perbedaannya semakin besar
pula ikatan hidrogen yang dibentuknya.
Kekuatan ikatan hidrogen ini akan
mempengaruhi titik didih dari senyawa
tersebut. Semakin besar perbedaan
keelektronegatifannya maka akan semakin
besar titik didih dari senyawa tersebut.
Namun, terdapat pengecualian untuk H2O
yang memiliki dua ikatan hidrogen tiap
molekulnya. Akibatnya, titik didihnya paling
besar dibanding senyawa dengan ikatan
hidrogen lain, bahkan lebih tinggi dari HF yang
memiliki beda keelektronegatifan terbesar.
Ikatan dengan non logam
Pada prinsipnya semua ikatan kimia berasal dari
gaya tarik menarik inti (nucleus) yang bermuatan
+ terhadap e yang bermuatan negatif, Gaya tarik
menarik ini ditentukan oleh Hukum Coulomb.
F = Q1.Q2/k.r
2
F : Gaya tarik menarik atau
tolak menolak
Q1 dan Q2 : Muatan partikel 1 dan 2
r : Jarak antara partikel 1 dan 2
k : Konstante dielektrik
Bila Q
1
dan Q
2
bermuatan sama, maka keduanya akan tolak-
menolak, sebaliknya bila Q
1
dan Q
1
bermuatan berlawanan
akan terjadi tarik menarik.
Ikatan kovalen terbentuk, karena hampir semua unsur
memiliki ruang kosong dan orbit luar berenergi rendah.
Makin rendah energi suatu orbit, nakin tinggi stabilitas
elektron yang ada di dalamnya. Semua unsur non-logam
memiliki paling tidak 4 dari 8elektron yang mungkin berada
pada orbit luar, kecuali: H, He, dan B.
Perbedaan unsur non-logam dengan logam adalah tidak
memiliki kelebihan ruang kosong yang berenergi rendah
untuk penyebaran elektron yang akan disharing. Elektron
yang dapat disharing dalam unsur non-logam tidak
mengalami delocalised seperti pada ikatan metalik (ikatan
logam). Jadi elektron ini tinggal terlokalisir dalam kedekatan
antar 2 inti (ikatan kovalen).
TEORI ORBITAL MOLEKUL
Setiap baris dalam diagram orbital molekul
menggambarkan sebuah orbital molekul yang
terisi oleh elektron. Orbital molekul ini mencakup
seluruh molekul. Diasumsikan bahwa elektron
akan terisi pada orbital molekul sama seperti
elektron terisi pada orbital atom dengan
mengikuti aturan aufbau, kaidah Hund, serta
larangan Pauli. Salah satu pendekatan yang
digunakan untuk menggambarkan diagram
orbital molekul untuk molekul diatomk adalah
Linear Combination of Atomic Orbitals approach
Tujuan dari teori orbital molekul adalah untuk
menjelaskan orbital, diagram orbital, dan
konfigurasi elektron dengan cara yang sama
untuk menjelaskan hal tersebut pada atom.
Untuk memberikan pandangan sekilas tentang
arah pembahasan kita, di bawah ini diberikan
diagram orbital untuk O2 dan O.
O2 O
Ikatan kovalen
ikatan yang terjadi
karena pemakaian
pasangan elektron
secara bersama oleh 2
atom yang berikatan.
Pembentukan ikatan
kovalen dengan cara
pemakaian bersama
pasangan elektron
tersebut harus sesuai
dengan konfigurasi
elektron pada unsur gas
mulia yaitu 8 elektron
(kecuali He berjumlah 2
elektron).
Titik didih rendah
Bukan konduktor dalam
semua keadaan
Senyawa kovalen polar
Larur dalam air dan
pelarut molar
Senyama kovalen non
polar umumnya larut
Ikatan Hidrogen
Terjadi antara atom H dari
suatu molekul dengan atom
F atau atom O atau N pada
molekul lain
Suhu tinggi dan sangat polar
di antara molekulnya
Ikatan Logam
ikatan yang terbentuk
akibat adanya gaya tarik-
menarik yang terjadi antara
muatan positif dari ion-ion
logam dengan muatan
negatif dari elektron-
elektron yang bebas
bergerak
Atom logam mempunyai
sedikit elektron valensi,
sehingga sangat mudah
untuk dilepaskan dan
membentuk ion positif.
berupa zat padat, akibat
adanya gaya tarik-menarik
yang cukup kuat antara
elektron valensi dengan ion
positif logam.
tidak rapuh, dapat
dibengkokkan menjadi
kawat. Hal ini akibat kuatnya
ikatan logam sehingga atom-
atom logam hanya bergeser
sedangkan ikatannya tidak
terputus.
penghantar / konduktor
listrik yang baik, akibat
adanya elektron valensi yang
dapat bergerak bebas dan
berpindah-pindah.
CONTOH SOAL
1. Jelaskan disertai dengan contoh apa yang dimaksud dengan
a. ikatan ion,
b. ikatan kovalen, (soal uts 2009)
a. Ikatan ion = ikatan yang terjadi antara atom unsur logam dengan atom unsur
non logam
contoh= H
2
O, NaCl, MgCl
b. Ikatan kovalen = ikatan atom unsur non logam dengan atom unsur non logam
contoh=HCl, N
2
H
4,
HCN
2. Jelaskan disertai dengan contoh apa yang dimaksud dengan ikatan hidrogen?
Ikatan hidrogen = terjadi antara atom H dari suatu molekul dengan atom F atau atom
O atau atom N pada molekul lain
contoh=HI, HF
3. Tulislah struktur lewis untuk senyawa BaO
4. Tulislah struktur lewis untuk senyawa MgCl2
5. Berikan contoh ikatan kovalen, ikatan kovalen
rangkap 2 dan rangkap 3.
Jawabannya diterangkan
Asas polarisasi mempengaruhi titik lebur
Perbedaan titik lebur senyawa senyawa
dipengaruhi oleh beberapa hal, di antaranya
adalah perbedaan kuatnya ikatan yang dibentuk
antar unsur dalam senyawa tersebut. Semakin
kuat ikatan yang dibentuk, semakin besar energi
yang diperlukan untuk memutuskannya. Dengan
kata lain, semakin tinggi juga titik lebur unsur
tersebut. Perbedaan titik lebur antar senyawa
senyawa pada golongan yang sama dapat
dijelaskan denhan perbedaan elektronegativitas
unsur unsur pembentuk senyawa tersebut.
Elektronegativitas merupakan alat ukur
kecenderungan suatu unsur untuk menarik suatu
unsur unsur dalam skala dalam skala pauling.
Dalam molekul kovalen diatomik (beratom dua)
disini kita namakan AB , momen dwikutub akan
nol bila elektron elektron ikatan benar benar
digunakan bersama secara merata diantar kedua
unsur tersebut. Bisanya unsur A dan B ini
merupakan dua unsur yang sama misalnya H2
atau CL2.
A B
Dalam kasus yang lebih umum dimana A dan B adalah dua
unsur yang berbeda, perbedaan muatan partial akan
menyebabkan terjadinya momen di dwikutub (polarisasi).
Hal ini dijelaskan dengan membuat hipotesis salah satu
atom B umpamanya, mempunyai tarikan lebih besar dari
atom A terhadap elektron yang digunakan secara
bersamaan dalam ikatan itu. Dapat dikatakan B mempunyai
elektronegativitas lebih besar dari A atau polaritas B lebih
negatif relatif terhadap A.
Semakin besar perbedaan elektronegativitas(polaritas)
antara unsur A dan B, sifat ikatan AB akan semakin ionik
sehingga ikatannya akan semakin kuat dan titik leburnya
semakin tinggi.
Dengan prinsip ini kita dapat menjelaskan perbedaan
titik lebur dari pasangan unsur dibawah ini.
Kita dapat menyimpulkan dari tabel ini bahwa titik
lebur logam diatas meningkat seiring dengan
meningkatnya perbedaan elektronegativitas.
senyawa Elektronegativitas A Elektronegativitas B perbedaan Titik lebur
(C)
Li-F 0.98 3.98 3.00 845
Li-Br 1.00 3.16 2.16 782
Ca-Cl2 1.00 3.16 2.16 782
Hg-Cl2 2.00 3.16 1.16 276

Anda mungkin juga menyukai