Anda di halaman 1dari 3

I.

FORMULA
Dalam sediaan suspensi sebanyak 100 ml mengandung Eritromisin dengan dosis 250
mg/5 ml sebagai zat aktif, dan zat tambahan yaitu NaCMC 1% dalam 30 ml sebagai zat
pensuspensi, larutan sukrosa 40% sebanyak 15 ml sebagai zat pemanis, PEG 400 1% sebanyak
10 ml sebagai pelarut, Natrium Benzoat 0,2% sebagai pengawet, serta digunakan pengaroma
berupa esen stroberi 0,5 ml dan sebagai pelarut suspensi secara keseluruhan digunakan aqua
destillata yang ditambahkan hingga 100 ml.
R/ eritromisin 250 mg/5 mL
NaCMC 1 %
Larutan sukrosa 40% dari 15 mL
PEG 400 1 %
Esen stroberi 0,5 mL
Aquadest 100 mL

II. MONOGRAFI
Eritromisin (Erythromycinum) adalah zat antimikroba oleh biakan pilihan Streptomyces
erythreus Waksman. Dengan pemerian serbuk atau hablur putih atau agak kuning, tidak berbau
atau hampir tidak berbau, rasa pahit, dan agak higroskopik. Kelarutannya yaitu larut dalam lebih
kurang 1000 bagian air, larut dalam etanol (95%) P, dalam kloroform P dan dalam eter P.
Khasiat dan penggunaannya sebagai Antibiotikum, yang memiliki dosis maksimum untuk sekali
pemakaian sebesar 500 mg dan sehari 4 gram (FI edisi III, 1979. Hal: 247-248).
Natrium Karboksimetilselulosa (NaCMC) adalah garam natrium polikarboksimetil eter
selulosa. Dengan pemerian serbuk atau butiran putih atau putih gading, tidak berbau atau hampir
tidak berbau, dan higroskopik. Kelarutannya mudah mendispersi dalam air membentuk suspensi
koloidal, tidak larut dalam etanol (95%) P, dalam eter P dan dalam pelarut organik lain. Khasiat
dan penggunaan sebagai zat tambahan yaitu zat pensuspensi. Konsentrasi sebagai agen
pengemulsi 0.251.0 % (FI edisi III, 1979. Hal: 401 dan Handbook of Pharmaceutical
Excipients 5th edition, 2006. Hal: 120).
Sakarosa atau sukrosa (Sucrosum) adalah gula yang diperoleh dari Saccharum
officinarum Linne (Familia Gramineae), Beta vulgaris Linne (Familia Chenopodiaceae) dan
sumber-sumber lain. Mempunyai nama lain yaitu Gula bit, gula tebu, gula rafinasi, sakarosa,
gula. Dengan pemerian Hablur putih atau tidak berwarna, massa hablur atau berbentuk kubus,
atau berbentuk hablur putih, tidak berbau, rasa manis, stabil di udara. Larutannya netral terhadap
lakmus. Kelarutannya Sangat mudah larut dalam air, lebih mudah larut dalam air mendidih,
sukar larut dalam etanol, tidak larut dalam kloroform dan eter. Khasiat dan penggunaannya
sebagai zat tambahan yaitu zat perasa (manis) (FI edisi IV, 1995. Hal: 762).
Polietilenglikol-400 (PEG 400) adalah polietilenglikol dengan harga n antara 8,2 dan 9,1.
Dengan pemerian cairan kental jernih, tidak berwarna atau praktis tidak berwarna, bau khas
lemah, dan agak higroskopik. Kelarutannya larut dalam air, dalam etanol (95%) P, dalam aseton
P, dalam glikol lain dan dalam hidrokarbon aromatik, praktis tidak larut dalam eter P dan dalam
hidrokarbon alifatik. Khasiat dan penggunaan sebagai zat tambahan yaitu pelarut (FI edisi III,
1979. Hal: 504).
Natrium Benzoat (Natrii benzoas) pemeriannya berupa butiran atau serbuk hablur, putih,
tidak berbau atau hampir tidak berbau. Kelarutannya larut dalam 2 bagian air dan dalam 90
bagian etanol (95%) P. Khasiat dan penggunaannya sebagai zat pengawet. Dalam sediaan larutan
rentang konsentrasinya adalah 0.1 0.2 % (FI edisi III, 1979. Hal: 395-396).
Aqua destillata (air suling) pemeriannya berupa cairan jernih, tidak berwarna, tidak
berbau, dan tidak mempunyai rasa. Kelarutannya bercampur dengan banyak pelarut polar.
Khasiat dan penggunaannya sebagai pelarut (FI edisi III, 1979. Hal: 96).

III. ALAT
Alat yang digunakan untuk membuat atau meracik sediaan suspensi ini yaitu lumpang,
alu, gelas ukur 10 ml, penangas air, sudip, botol gelap 100 ml, kertas perkamen, timbangan
analitik, pipet tetes, dan beaker gelas 100 ml.

IV. BAHAN
Bahan alat yang digunakan untuk membuat atau meracik sediaan suspensi ini yaitu
eritromisin, NaCMC, sukrosa, PEG 400, natrium benzoat, esen stroberi, dan aqua destillata.

V. CARA KERJA
Cara membuat 100 ml sediaan suspensi ini dengan cara menggerus zat aktif (Eritromisin)
di dalam lumpang kecil hingga halus, lalu dibuat larutan sukrosa 40% dengan melarutkan 6
gram sukrosa dalam air panas 15 ml, PEG 400 sebanyak 0,2 gram dalam aquadest 20 ml, dan
natrium benzoat 0,2 gram dilarutkan dalam 3 ml aquadest. NaCMC sebanyak 0,3 gram
dikembangkan di dalam air panas 30 ml dan gerus hingga membentuk massa kental di dalam
lumpang besar, eritromisin yang telah digerus dimasukkan ke dalam larutan NaCMC dan gerus
homogen. Tambahkan larutan sukrosa, larutan PEG 400 dan larutan natrium benzoat ke dalam
campuran larutan NaCMC dan eritromisin. 0,5 ml esen stroberi dilarutkan dalam 3 ml air dan
tambahkan ke dalam suspensi dan aduk homogen. Suspensi yang telah jadi dimasukkan ke dalam
botol dan ditambahkan aquadest ad 100 ml. Botol ditutup dan disegel, diberi etiket, dan dikemas
dengan kotak yang berisi brosur dan sendok takar.

Anda mungkin juga menyukai