Anda di halaman 1dari 6

PENGARUH INQUIRY TERBIMBING BERBASIS LABORATORIUM DAN

BERPIKIR KRITIS TERHADAP HASIL BELAJAR KIMIA SISWA


SMA PADA POKOK BAHASAN LAJU REAKSI



NAMA : AHMAD FAUZI SYAHPUTRA YANI
NIM : 8136142001



Tesis Untuk Memperoleh Gelar Magister Pendidikan pada Program Studi
Pendidikan Kimia






PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2014
BAB I
PENDAHULUAN

1.1.Latar Belakang

Di kehidupan sehari-hari banyak sekali material yang kita gunakan diperoleh dari
hasil reaksi kimia seperti sampo, pasta gigi, sikat gigi, fiber alami dan sistetis, pewarna
pakaian, gelas, logam, dan plastik. Kimia adalah dasar teknologi yang menentukan kualitas
hidup kita. (Rife:1992 page 2)
Kimia yang merupakan mata pelajaran penting ternyata dianggap susah oleh siswa
pada umumnya. Hal ini terbukti dengan keluhan dari beberapa siswa yang dijumpai. Mereka
mengatakan bingung dengan pelajaran kimia. Ketika ditanya bingungnya di mana ada yang
menjawab semuanya, ada juga yang menjawab di perhitungannya. Artinya siswa-siswa
tersebut belum memahami konsep-konsep dalam kimia dengan baik.
Kimia adalah mata pelajaran yang berisi konsep-konsep. Konsep-konsep tersebut
bukan diperoleh dengan asal-asal tapi dari hasil penelitian. Artinya kimia bukanlah pelajaran
yang memuat konsep-konsep yang abstrak tapi konsep-konsep yang nyata. Selain itu kimia
juga memerlukan kemampuan berpikir kritis untuk menyelesaikan permasalahan dalam
bidang kimia. Karena itu dalam pembelajaran kimia kemampuan berpikir kritis juga harus
dilatih kepada siswa.
Kebingungan siswa dalam memahami konsep-konsep dalam kimia disebabkan karena
siswa hanya diajarkan konsepnya semata tanpa mengetahui asal mula konsep tersebut.
Sehingga diperlukan pembelajaran yang membuat siswa mengetahui asal mula konsep yang
dipelajarinya.
Berangkat dari masalah tersebut diketahui bahwa permasalahan siswa sulit
mempelajari konsep kimia karena siswa hanya diajarkan konsep yang sudah ada tanpa
mengetahui asal mula didapatkannya konsep-konsep tersebut. Maka penulis mencari solusi
yang tepat dari permasalahn tersebut.
Inisiatif baru dalam kurikulum laboratorium telah mendorong sebuah pendekatan
berbasis inquiry dalam belajar dan mengajar di laboratorium. Telah dikemukakan bahwa
laboratorium seharusnya tidak hanya menjadi perantara, tetapi harus menggambarkan esensi
dari penyelidikan melalui proses belajar pengalaman dan keterlibatan reflektif bekerja sama
dengan teman-teman, difasilitasi oleh instruktur. Singkatnya, pendekatan pembelajaran aktif
yang berpusat pada siswa mungkin cara yang efektif untuk meningkatkan pemahaman siswa
tentang konsep-konsep di laboratorium(Tobin, 1990 dalam Tanya Gupta 2012)
Sulit untuk memisahkan percobaan dalam kimia dari kemampuan berpikir pada
konsep kimia Siswa dapat belajar tentang angka, dan secara teoritis memanipulasi variabel
dalam mereka pekerjaan rumah, tetapi ketika datang ke pengamatan fisik dan melakukan
reaksi kimia, laboratorium adalah media yang unik untuk meningkatkan persepsi mahasiswa
dalam bidang kimia dan mungkin berkontribusi pada sikap positif siswa terhadap subjek
serta meningkatkan pengalaman siswa sebagai peserta didik melalui praktek (Lazarowitz, and
Tamir, 1994 dalam Tanya Gupta 2012)
Memberikan pertanyaan inkuiri terbimbing dapat mendukung keterampilan berpikir
kritis siswa dalam konteks pembelajaran dimana keterlibatan instruktur terbatas ( King, 1992;
Belland et al , 2008; Gillies & Khan , 2009 dalam Woon Jee Lee). Pertanyaan pertanyaan
terbimbing adalah seperangkat pertanyaan yang menuntut siswa untuk fokus pada faktor-
faktor kunci dalam materi pembelajaran . Pertanyaan ini membantu siswa mengumpulkan
informasi dan membangun argumen berdasarkan bukti . Beberapa studi telah meneliti efek
dari menggunakan pertanyaan pertanyaan dalam diskusi online dan argumentasi ( misalnya ,
Bradley et al . ,2008; Ge , Chen , & David , 2005; Golanics & Nussbaum , 2008; Oh &
Jonassen , 2007) . The Ge , Chen , dan David 2005 ) penelitian menunjukkan bahwa fitur
dijabarkan dalam pertanyaan pertanyaan membantu siswa untuk mempertimbangkan ,
membandingkan, dan menentukan solusi yang masuk akal serta mengevaluasi proses-proses
berpikir dalam konteks yang kompleks sakit - terstruktur. Selain itu , memberikan
pertanyaan-pertanyaan ini juga dapat meningkatkan kepuasan siswa , karena pertanyaan
inkuiri terbimbing dapat menurunkan beban kognitif siswa yang pada gilirannya
meningkatkan prestasi peserta didik . (Woon Jee Lee dkk)
Merujuk pada pentingnya pemahaman siswa pada konsep-konsep kimia dan pentingnya
melatih siswa untuk berpikir kritis maka peneliti tetarik untuk melakukan penelitian dengan
judul PENGARUH INQUIRY TERBIMBING BERBASIS LABORATORIUM DAN
BERPIKIR KRITIS TERHADAP HASIL BELAJAR KIMIA SISWA SMA PADA POKOK
BAHASAN LAJU REAKSI.





1.2. Ruang Lingkup
Berdasarkan latar belakang di atas yang telah dikemukakan, maka yang menjadi ruang
lingkup masalah dalam penelitian ini antara lain:
1. Siswa menganggap kimia sebagai salah satu mata pelajaran yang susah untuk
dimengerti.
2. Kimia merupakan mata pelajaran yang berisi konsep-konsep yang sulit untuk
dipahami.
3. Siswa tidak bisa mengaitkan konsep-konsep dalam kimia di kehidupan sehari-hari.

1.3.Batasan Masalah
Agar penelitian ini dapat terlaksana dengan baik dan terarah, maka penelitian ini
dibatasi pada:
1. Penelitian ini dilakukan pada siswa SMA kelas XI pada pokok bahasan laju reaksi.
2. Penilaian yang dilihat yaitu peningkatan hasil belajar siswa dan kemampuan berpikir
kritis siswa.
3. Dalam penelitian ini, peneliti menerapkan pendekatan inkuiri terbimbing berbasis
laboratorium.

1.4.Rumusan masalah
Rumusan masalah penelitian ini adalah:
1. Apakah Pembelajaran dengan Pendekatan Inkuiri Terbimbing berpengaruh terhadap
Hasil Belajar Kimia Siswa Pada Pokok Bahasan Laju Reaksi?
2. Apakah Pembelajaran dengan Pendekatan Inkuiri Terbimbing berpengaruh terhadap
kemampuan berpikir kritis siswa?

1.5.Tujuan penelitian
1. Untuk mengetahui apakah pembelajaran dengan pendekatan inkuiri terbimbing
berpengaruh terhadap hasil belajar kimia siswa pada pokok bahasan laju reaksi.
2. Untuk mengetahui apakah pembelajaran dengan pendekatan inkuiri terbimbing
berpengaruh terhadap kemampuan berpikir kritis siswa
.



1.6. Manfaat penelitian
Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah:
1. Bagi peneliti, hasil penelitian ini akan menambah wawasan, kemampuan dan
pengalaman dalam meneliti.
2. Bagi guru kimia, hasil penelitian akan memberikan masukan tentang penggunaan
pendekatan inkuiri terbimbing dalam mempelajari kimia terutama pada pokok
bahasan laju reaksi.
3. Bagi sekolah, diharapkan dapat dijadikan sebagai bahan masukan untuk
meningkatkan kualitas pembelajaran disekolah dalam rangka meningkatkan hasil
belajar kimia siswa.

DAFTAR PUSTAKA

Gupta, Tanya. 2012. Guided-Inquiry Based Laboratory Instruction: Investigation Of Critical
Thinking Skills, Problem Solving Skills, And Implementing Student Roles In
Chemistry. Lowa State University.
http://lib.dr.iastate.edu/cgi/viewcontent.cgi?article=3343&context=etd diakses 3
Maret 2014
Lee, Won Jee dkk. The Effects Of Guided Inquiry Questions On Students Critical Thinking
Skills And Satisfaction In Online Argumentation Florida State University
http://myweb.fsu.edu/ajeong/papers/Lee2010InquiryQuestionsArgumentation.pdf
diakses 3 Maret 2014
Rife, W. 1992. Essential of Chemistry, Sounders College Publishing, California Simonson,
Shawn R, dkk. 2013. Implementing Process Oriented Guided Inquiry Learning (POGIL) in
Undergraduate Biomechanics: Lessons Learned by a Novice. Boyse State University
http://scholarworks.boisestate.edu/cgi/viewcontent.cgi?article=1113&context=kinesio
logy_facpubs diakses 3 Maret 2014

Anda mungkin juga menyukai