Artinya :
Dan hanya kepunyaan Allah lah apa yang ada dilangit dan pa yang ada dibumi.
Supaya dia ( Allah) memberi balasan kepada orang orang yang berbuat jahat
terhadap apa yang telah mereka kerjakan dan memberi balasan kepada orang orang
yang berbuat baik dengan pahala yang baik (syurga).
Tuhan adalah penyebab utama (choice prima), yaitu menciptakan alam beserta
isinya, yang maha Esa dan menentukan perjalanan alam serta awal dari segalanya.
Hakikat Tuhan didalam banyak terdapat didalam Al-Quran. Sejarah pemikiran
tentang tuhan menurut pandangan teori evalusionisme adalah animisme, dinamisme,
politheisme, henotheisme, dan mono theisme. Menurut pandangan pemikiran umat
islam adalah Mutazilah, jabariyah dan Qadariyah.Pembuktian wujud tuhan dapat
melalui metode ilmiah keberadaan alam dan pendekatan fisika.
Kelompok 2
KEIMANAN DAN KETAQWAAN
Iman menurut bahasa adalah yakin, keimanan berarti keyakinan. Dengan
demikian, rukun iman adalah dasar, inti, atau pokok pokok kepercayaan yang harus
diyakini oleh setiap pemeluk agama Islam. Kata iman juga berasal dari kata
kerja amana-yumanu amanan yang berarti percaya. Oleh karena itu iman berarti
percaya menunjuk sikap batin yang terletak dalam hati.
Seseorang dinyatakan iman bukan hanya percaya terhadap sesuatu, melainkan
kepercayaan itu mendorongnya untuk mengucapkan dan melakukan sesuatu sesuai
dengan keyakinan. Karena itu iman bukan hanya dipercayai atau diucapkan,
melainkan menyatu secara utuh dalam diri seseorang yang dibuktikan dalam
perbuatannya.
Taqwa adalah takut dan menghindari apa yang diharamkan Allah, dan
menunaikan apa-apa yang diwajibkan oleh Allah. Taqwa juga bererti kewaspadaan,
menjaga benar-benar perintah dan menjauhi larangan.
Seseorang baru dinyatakan beriman dan bertakwa, apabila sudah mengucapkan
kalimat tauhid dalam syahadat asyhadu allaa ilaaha illa Alah, (Aku bersaksi bahwa
tidak ada Tuhan selain Allah), kemudian diikuti dengan mengamalkan semua
perintah Allah dan meninggalkan segala larangan-Nya.
Keimanan pada keesaan Allah yang dikenal dengan istilah tauhid dibagi
menjadi dua, yaitu tauhid teoritis dan tauhid praktis. Tauhid teoritis adalah tauhid
yang membahas tentang keesaan Zat, keesaan Sifat, dan keesaaan Perbuatan Tuhan.
Pembahasan keesaan Zat, Sifat, dan Perbuatan Tuhan berkaitan dengan kepercayaan,
pengetahuan, persepsi, dan pemikiran atau konsep tentang Tuhan. Konsekuensi logis
tauhid teoritis adalah pengakuan yang ikhlas bahwa Allah adalah satu-satunya Wujud
Mutlak, yang menjadi sumber semua wujud.
Adapun tauhid praktis yang disebut juga tauhid ibadah, berhubungan dengan
amal ibadah manusia. Tauhid praktis merupakan terapan dari tauhid teoritis. Kalimat
Laa ilaaha illallah (Tidak ada Tuhan selain Allah) lebih menekankan pengertian
tauhid praktis (tauhid ibadah). Tauhid ibadah adalah ketaatan hanya kepada Allah.
Dengan kata lain, tidak ada yang disembah selain Allah, atau yang berhak disembah
hanyalah Allah semata dan menjadikan-Nya tempat tumpuan hati dan tujuan segala
gerak dan langkah.
Selama ini pemahaman tentang tauhid hanyalah dalam pengertian beriman
kepada Allah, Tuhan Yang Maha Esa. Mempercayai saja keesaan Zat, Sifat, dan
Perbuatan Tuhan, tanpa mengucapkan dengan lisan serta tanpa mengamalkan dengan
perbuatan, tidak dapat dikatakan seorang yang sudah bertauhid secara sempurna.
Dalam pandangan Islam, yang dimaksud dengan tauhid yang sempurna adalah tauhid
yang tercermin dalam ibadah dan dalam perbuatan praktis kehidupan manusia sehari-
hari. Dengan kata lain, harus ada kesatuan dan keharmonisan tauhid teoritis dan
tauhid praktis dalam diri dan dalam kehidupan sehari-hari secara murni dan
konsekuen.
Dalam menegakkan tauhid, seseorang harus menyatukan iman dan amal,
konsep dan pelaksanaan, fikiran dan perbuatan, serta teks dan konteks. Dengan
demikian bertauhid adalah mengesakan Tuhan dalam pengertian yakin dan percaya
kepada Allah melalui pikiran, membenarkan dalam hati, mengucapkan dengan lisan,
dan mengamalkan dengan perbuatan. Oleh karena itu seseorang baru dinyatakan
beriman dan bertakwa, apabila sudah mengucapkan kalimat tauhid dalam
syahadat asyhadu allaa ilaaha illa Alah, (Aku bersaksi bahwa tidak ada Tuhan selain
Allah), kemudian diikuti dengan mengamalkan semua perintah Allah dan
meninggalkan segala larangan-Nya.
Kelompok 3
IMPLEMENTASI IMAN DAN TAQWA DALAM
KEHIDUPAN MODERN
Kata iman berasal dari kata kerja amina-yu'manu amanan yang berarti
percaya. Oleh karena itu iman berarti percaya menunjuk sikap batin yang terletak
dalam hati. Iman menurut bahasa adalah percaya atau yakin. Dengan demikian,
Secara sempurna pengertiannya adalah membenarkan (mempercayai) Allah dan
segala apa yang datang dari pada-Nya sebagai wahyu melalui rasul-rasul-Nya
dengan kalbu, mengikrarkan dengan lisan dan mengerjakan dengan perbuatan.
Dalam surat al-Baqarah ayat 165, dikatakan bahwa orang yang beriman adalah
orang yang amat sangat cinta kepada Allah (asyaddu hubban lillah). Oleh karena itu,
beriman kepada Allah berarti sangat rindu terhadap ajaran Allah. Oleh karena itu
beriman kepada Allah berarti amat sangat menaati ajaran Allah yaitu Al-Quran dan
sunnah rasul
Iman sangat penting dalam kehidupan manusia. Tanpa iman, ibadah yang
dilakukanakan sia-sia, bahkan amal yang dilakukan tidak akan sampai kepada Allah
SWT, seperti yang dijelaskan dalam Al-Qur'an surat An-Nabia ayat 94, yang artinya:
"Barang siapa yang megerjakan amal sholeh, sedang ia beriman, maka usahanya tak akan
terabaikan. Dan sesungguhnya Kami menuliskan amalan itu untuknya"
Keimanan dan ketaqwaan yang dianugerahkan Allah SWT untuk kaumnya
haruslah disyukuri dan diperkuat dengan cara meningkatkan ibadah amal, misalnya
disamping menjalankan ibadah wajib (sholat, zakat, puasa), juga menjalankan ibadah
sunnah, misalnya dengan membayar infaq dan sedekah.
Berikut penerapan iman dan taqwa dalam kehidupan sehari-hari, sebagai berikut:
A. Menjalankan keenam rukun iman.
B. Menaati perintah Allah dan beramal sholeh untuk mendapatkan ridhlo Allah
C. Membersihkan diri dari hal-hal yang diharamkan (menghindari keharaman)
D. Ringan tangan atau saling membantu sesama manusia.
E. Menjaga aurat pada dirinya sesuai dengan ajaran agama.Ada sebuah hadist yang
menyatakan,bahwa Rosulullah SAW bersabda:
"Barang siapa bisa menjamin diantara kedua mulut (bibir)nya (bibir atas dan
bawah),niscaya aku akan menjadi surganya".
F. Menjaga amanah dan menepati janji. Sebagai orang yang beriman dan bertaqwa haruslah bisa
menjaga amanah yang diberikan kepada dirinya dan berusahalah untuk selalu
menepati janji selagi masih mampu.
G. Menjaga sholat wajib. Menjaga sholat dalam kehidupan sehari-hari bukan
persoalan yang mudah. Menjaga sholat ini berarti orang tersebut bisa menjaga
waktunya, dia selalu sholat tepat waktu dan tidak menunda-nunda sholatnya.
Disamping sholat tepat waktu orang tersebut juga menjaga cara dan bacaannya
dengan benar sesuai dengan tuntunan yang diajarkan oleh Rasulullah SAW.
Disamping itu juga harus bisa menjaga efek positif dari sholat, yaitu dengan
benar-benar menghayati dan melaksanakan apa yang telah dibaca dalam
melaksanakan sholat.
H. Selalu siap untuk menghadapi kematian sebagaimana dari rukun iman.
Iman mewujudkan kehidupan yang baik (hayatan tayyibah). Kehidupan
manusia yang baik adalah kehidupan orang yang selalu melakukan kebaikan dan
mengerjakan perbuatan yang baik. Hal ini dijelaskan dalam firman Allah :
Barang siapa yang mengerjakan amal shaleh baik laki-laki maupun
perempuan dalam keadaan beriman, maka sesungguhnya akan Kami berikan
kepadanya kehidupan yang baik dan sesungguhnya akan Kami beri balasan kepada
mereka dengan pahal yang lebih baik dari apa yang mereka kerjakan (An Nahl,
16:97)
Iman melahirkan sikap ikhlas dan konsekuen. Iman memberi pengaruh pada
seseorang untuk selalu berbuat ikhlas, tanpa pamrih, kecuali keridaan Allah. Orang
yang beriman senantiasa konsekuen dengan apa yang telah diikrarkannya, baik
dengan lidahnya maupun dengan hatinya. Ia senantiasa berfirman pada firman Allah:
Katakanlah : Sesungguhnya shalatku, ibadahku, hidupku, dan matiku hanyalah
untuk Allah, Tuhan semesta alam. (Al-An'aam, 6:162)
Kelompok 5
HUKUM, HAM DAN DEMOKRASI DALAM ISLAM
Hukum Islam adalah suatu sistem hukum didunia yang sumber utamanya
adalah wahyu Allah SWT, sehingga mempunyai konsekuensi atau pertanggung
jawaban diakherat kelak. Hukum Islam ditetapkan oleh Allah melalui wahyu-Nya
melalui Sunnah beliau yang kini terhimpun dengan baik dalam kitab-kitab hadis. Ada
dua istilah yang berhubungan dengan hukum Islam. Pertama syariat kedua fiqh.
Syariat merupakan hukum Islam yang ditetapkan secara langsung dan tegas oleh
Allah. Syariat Islam tidak mengenal perubahan dan tidak boleh disesuaikan dengan
situasi dan kondisi. Namun situasi dan kondisilah yang menyesuaikan dengan
syariat. Sedangkan fiqh merupakan hukum yang ditetapkan pokok-pokoknya saja.
Fiqh merupakan hasil pemahaman manusia, maka bentuknya berkembang sesuai
dengan perkembangan pemikiran dan perubahan budaya manusia dari masa ke masa.
Manusia sebagai makhluk Allah secara kodrati telah dianugrahi hak dasar yang
disebut hak asasi, tanpa peredaan antara suku dengan lainnya, dengan hak asasi
tersebut manusia dapat mengembangkan diri pribadi, hak-hak biasa dikatakan dengan
HAM. HAM adalah hak yang melekat pada diri manusia yang bersifat kodrati dan
fundamental sebagai suatu anugrah Allah yang harus wajib dihormati, dijaga dan
dilindungi oleh setiap individu, masyarakat atau negara. Manusia memiliki hak-
haknya sejak dilahirkan kedunia, hak-hak ini harus dihormati dan dijamin serta
dilindungi oleh hukum. Menghormati dan menjunjung tinggi HAM merupakan
kewajiban dan tanggung jawab bersama antara individu dan pemerintah. Menurut
definisi saya sendiri, HAM terbagi dua yaitu HAM yang bersifat kodratik yang
datangnya dari sang pencipa, dan HAM yang dibuat oleh manusia. Misalnya HAM
dalam suatu negara. Hukum HAM dalam Islam, berarti suatu hak hak yang dimiliki
seluruh umat manusia dari Allah yang bersifat kodratik, tetapi hak tersebut juga harus
bisa dipertanggung jawabkan. Manusia tidak bisa semaunya saja bertindak, karena
dengan alasan memiliki hak. Hak yang dimiliki manusia tidak boleh dirampas. Jika
hak yang dimiliki tidak bisa dipertanggungjawabkan maka pertanggung jawabannya
adalah antara individu dengan pencipta.
Demokrasi berasal dari bahasa Yunani, Demos berarti rakyat, dan kratein
bermakna kekuasaan. Karena kekuasaan itu ada di rakyat, maka rakyatlah yang
berdaulat, oleh karena itu demokrasi diartikan dengan kedaulatan rakyat. Perhatian
pada beberapa aspek khusus dari ranah social dan politik. Demokrasi merupakan
suatu tata pergaulan yang mengutamakan perasaan hak dan kewajiban serta
mendahulukan musyawarah dalam mengambil keputusan yang menyangkut
kepentingan bersama.