Anda di halaman 1dari 12

KATA PENGANTAR

Salam Sejahtera,
Puji dan syukur penulis atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena rahmat dan
hidayahnya penulis dapat menyelesaikan Paper yang berjudul Gangguan
Hipokondrik untuk mengembangkan dan menyebar luas kan ilmu sesuai dengan
bidangnya
Penulis menyadari bah!a tulisan ini masih jauh dari kesempurnaan, oleh karena
itu dengan segala kerendahan hati penulis mengharapkan kritik dan saran yang
bersi"at membangun sehingga lebih ter#ipta suasana untuk mendekati
kesempurnaan dalam Paper ini
Terima$asih
Medan, % &ktober '(%)
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ............................................................................................1
1
DAFTAR ISI...........................................................................................................2
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................3
BAB II TINJAUAN PUSTAKA............................................................................4
'% *E+,-,S,)
'' EP,*EM,&.&G, )
'/ET,&.&G, )
') *,0G-&S,S 1
'2 *,0G-&S,S 30-*,-G4
'1 PE-0T0.0$S0-00-5
'4 P6&G-&S,S%(
BAB III KESIMPULAN......................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA
2
BAB I
I. PENDAHULUAN
,stilah hipokondrik didapatkan dari istilah medis yang lama
hipokondrium yang berarti diba!ah rusuk, dan men#erminkan seringnya
keluhan abdomen yang dimiliki pasien dengan gangguan ini Hipokondriasis
disebabkan dari interpretasi pasien yang tidak realistisk dan tidak akurat terhadap
gejala atau sensasi "isik, yang mennyebabkan preokupasi dan ketakutan bah!a
mereka menderita penyakit yang serius, kendatipun tidak ditemukan penyebab
medis yang diketahui Preokupasi pasien menyebabkan penderitaan yang
bermakna bagi pasien dan mengganggu kemampuan mereka untuk ber"ungsi di
dalam peranan personal, sosial, dan pekerjaan
%
BAB II
Tinjauan Pustaa
2.1 DEFENISI
Hipokondriasis adalah keper#ayaan pada ketakutan menderita, atau
keyakinan bah!a seseorang memiliki penyakit medis yang serius, meski tidak ada
dasar medis untuk keluhan yang dapat ditemukan
'
2.2 EPIDEMI!L!GI
Satu penelitian terakhir melaporkan pre7alensi enam bulan sebesar )
sampi 1 persen pada populasi klinik medis umum .aki8laki dan !anita sama8
sama terkena hipokondriasis 9alaupun onset gejala dapat terjadi pada setiap usia,
3
onset paling sering antara usia '( sampai /( tahun 3eberapa lebih sering diantara
orang kulit hitam dibandingkan kulit putih, tetapi posisi sosial, tingkat pendidikan
dan status perka!inan tidak mempengaruhi diagnosis
%,/
2.3 ETI!L!GI
*alam kriteria diagnostik hipokondriasis, *SM8,: menyatakan bah!a
gejala men#erminkan misinterpretasi gejala8gejala tubuh *ata tubuh yang #ukup
menyatakan bah!a orang hipokondriakal meningkatkan dan membesarkan sensasi
somatiknya, mereka memiliki ambang dan toleransi yang lebih rendah dari
umumnya terhadap ganggguan "isik Sebagai #ontoh, apa yang dirasakan oleh
orang normal sebagai tekanan abdominal, orang hipokondriakal menganggapnya
sebagai nyeri abdomen &rang hipokondriakal mungkin berpusat pada sensasi
tubuh, salah menginterpretasikannya dan menjadi tersinyal oleh hal tersebut
karena skema kogniti" yang keliru 9alaupun beberapa studi kasus yang diduga
terkait dengan suatu hipokondriasis, sampai sekarang belum diketahui se#ara pasti
penyebab dari hipokondriasis itu sendiri
%

Teori yang kedua adalah bah!a hipokondriasis dapat dimengerti
berdasarkan model belajar sosial Gejala hipokondriasis dipandang sebagai
keinginan untuk mendapatkan peranan sakit oleh seseorang yang mendapatkan
masalah yang tampaknya berat dan tidak dapat dipe#ahkan Peranan sakit
mena!arkan suatu jalan keluar, karena pasien yang sakit dibiarkan menghindari
ke!ajiban yang menimbulkan ke#emasan dan menunda tantangan yang tidak
disukai dan dimaa"kan dari ke!ajiban yang biasanya diharapkan
%
Teori ketiga tentang penyebab hipokondriasis adalah bah!a ganguan ini
adalah bentuk 7arian dari ganguan mental lain Ganguan yang paling sering
dihipotesiskan berhubungan dengan hipokondriasis adalah gangguan depresi" dan
gangguan ke#emasan *iperikirakan ;( persen pasien dengan hipokondriasis
diperkirakan memiliki gangguan depresi" atau gangguan ke#emasan yang
ditemukan bersama8sama Pasien yang memnuhi kriteria diagnostik untuk
hipokondriasis mungkin merupakan pensomatisasi (somatizing) dari gangguan
lain tersebut
%
4
3idang pikiran keempat tentang hipokondriasis adalah bidang
psikodinamika, yang menyatakan bah!a harapan agresi" dan permusuhan
terhadap orang lain dipindahkan <melalui represi dan pengalihan= kepada keluhan
"isik $emarahan pasien hipokondriakal berasal dari keke#e!aan, penolakan dan
kehilangan di masa lalu tetapi pasien mengekspresikan kemarahannnya saat ini
dengan meminta pertolongan dan perhatian dari orang lain dan selanjutnya
menolak karena tidak e"ekti" Hipokondriasis juga dipandang sebagai rasa
bersalah, rasa keburukan yang melekat, suatu ekspresi yang rendah dan tanda
perhatian terhadap diri sendiri (self-concern) yang berlebihan Penderitaan nyeri
dan somatik selanjutnya menjadi alat untuk menebus kesalahan dan membatalkan
(undoing) dan dapat dialami sebagai hukuman yang dapat diterimanya atas
kesalahan di masa lalu <baik nyata maupun khalayan= dan perasaan sesorang jahat
dan memalukan
%
Penurunan neurokimia dapat dikaitkan dengan hipokondriasis dan
beberapa gangguan somato"orm lainnnya <misalnya gangguan somatisasi,
gangguan kon7ersi, dan gangguan dismordik tubuh Studi terkini yang terkait
dengan biologi#al markers, dalam *SM > ,:8 T6 kriteria diagnostik
hipokondriasis terdapat penurunan le7el plasma neutropin / <-T8/= dan le7el
platelet serotonin <28HT= -T8 / adalah salah satu petanda dari "ungsi sara" dan
platelet 28HT adalah salah satu petanda alternati" dari akti7itas serotonergi#
/

2.4 DIAGN!SIS
$ategori diagnostik *SM8,: untuk hipokondriasis pasien diharuskan
untuk terpreokupasi dengan keyakinan palsu bah!a ia menderita penyakit yang
berat dan keyakinan palsu tersebut didasarkan pada misinterpretasi tanda atau
sensasi "isik $riteria mengharuskan bah!a keyakinan tersebut berlangsung
sekurangnya enam bulan, kendatipun tidak adanya temuan patologis pada
pemeriksaan medis dan neurologis $riteria diagnostik juga mengharuskan bah!a
tersebut tidak dalam intensitas !aham <lebih tepat didiagnosis gangguan
delusional= dan tidak terbatas pada ketegangan tentang penampilan < lebih tepat
didiagnosis sebagai gangguan dismor"ik tubuh Tetapi, gejala hipokondriasis
5
diharuskan memiliki intensitas yang menyebabkan penderitaan emosional atau
menyebabkan gangguan pada kemampuan pasien untuk ber"ungsi didalam bidang
penting hidupnya $linisi dapat menentukan adanya tilikan yang buruk jika pasien
tidak se#ara konsisten mengetahui bah!a permasalahan penyakit adalah luas
%

Ga"#a$an K%inis
Pasien hipokondriakal per#aya bah!a mereka mendeteksi penyakit yang
parah yang belum dapat dideteksi, dan mereka tidak dapat diyakinkan akan
kebalikannya Pasien hipokondriakal dapat mempertahankan suatu keyakinan
bah!a mereka memiliki suatu penyakit tertentu atau dengan berjalannya !aktu,
mereka mengubah keyakinannya dengan penyakit tertentu $eyakinan tersebut
adalah menetap !alaupun hasil laboratorium adalah negati", perjalan yang yang
ringan dari penyakit yang ringan dengan berjalannya !aktu dan penentraman
yang tepat dari dokter Tetapi keyakinan tersebut tidak sangat terpaku sehingga
merupakan suatu !aham Hipokondriasis sering kali disertai gejala depresi dan
ke#emasan, dan sering kali ditemukan bersama8sama dengan suatu gangguan
depresi" atau ke#emasan
%
Doctor shopping keadaan dimana pasien telah mendatangi beberapa
dokter untuk mengkonsultasikan penyakitnya sering didapatkan pada pasien
dengan gangguan hipokondrik $eadaan ini biasanya diikuti kebiasaan pasien
memba!a seluruh hasil laboratorium yang telah dia dapatkan terkait dengan
keluhannya
)

9alaupun *SM >,: menyebutkan bah!a gejala harus ada selama
sekurang8kurangnya enam bulan, keadaan hipokondriakal sementara (transient)
dapat terjadi setelah stress berat, paling sering kematian atau penyakit berat pada
seseorang yang penting bagi pasien atau penyakit serius <kemungkinan
membahayakan hidup= yang telah disembuhkan tetapi pasien hipokondriakal
se#ara sementara dengan akibatnya $eadaan hipokondriakal tersebut yang
berlangsung kurang dari enam bulan harus ditentukan sebagai gangguan
somato"orm yang tidak ditentukan Hipokondriakal sementara sebagai respon dari
stress eksternal biasanya menyembuh jika stress dihilangkan tetapi dapat menjadi
6
kronis jika diperkuat oleh diperkuat oleh orang8orang di dalam sistem sosial
pasien dan oleh pro"esional kesehatan
%

?ika berdasarkan pada PP*G? > ,,, maka untuk diagnosis pasti kedua hal
ini harus ada@
2
8 Keyakinan yang menetap adalah sekurang8kurang satu penyakit "isik yang
serius, yang melandasi keluhan8keluhannya, meskipun pemeriksaan "isik
yang berulang8ulang tidak menunjang adanya alasan "isik yang memadai,
ataupun adanya preokupasi yang menetap kemungkinan de"ormitas atau
perubahan bentuk penampakan "isiknya <tidak sampai !aham=A
8 Tidak mau menerima nasehat atau dukungan penjelasan dari beberapa
dokter bah!a tidak ditemukan adanya penyakit atau abnormalitas "isik
yang melandasi keluhan8keluhannnya
2.& DIAGN!SIS BANDING
Hipokondriasis harus dibedakan dari kondisi medis nonpsikiatrik,
khususnya gangguan yang tampak dengan gejala yang tidak mudah didiagnosis
Penyakit8penyakit tersebut adalah 0,*S, endokrinopati, miastenia gra7is,
sklerosis multiple, penyakit degenerati" pada sistem sara", lupus erimatosus
sistemik, dan gangguan neoplastik yang tidak jelas
%
Hipokondriasis dibedakan dari gangguan somatisasi oleh penekanan pada
suatu hipokondriasis tentang ketakutan pada suatu penyakit dan penekanan pada
gangguan somatisasi dengan banyak gejala Perbedaan yang tidak jelas bah!a
pasien dengan hipokondriasis biasanya mengeluh tentang sedikit gejala
dibandingkan pasien dengan gejala gangguan somatisasi Gangguan somatisasi
biasanya memiliki onset sebelum usia /( tahun, sedangkan hipokondriasis
memiliki usia onset yang kurang spesi"ik Pasien dengan gangguan somatisasi
lebih sering adalah !anita dibandingkan dengan pasien dengan hipokondriasis,
dimana memiliki distribusi yang seimbang antara laki8laki dan !anita
%

Hipokondriasis juga harus dibedakan dari gangguan somato"orm lainnya
Gangguan kon7ersi adalah akut dan biasanya sementara dan biasanya melibatkan
suatu gejala, bukannya suatu penyakit tertentu 0dalah atau tidak adanya la belle
7
indiference adalah #iri yang tidak dapat diper#aya yang menyebabkan kedua
kondisi tersebut Gangguan nyeri adalah kronis, seperti juga hipokondriasis, tetapi
gejalanya adalah terbatas pada keluhan nyeri Pasien dengan gangguan dismor"ik
tubuh berharap dapat tampil normal tetapi per#aya bah!a orang lain
memerhatikan bah!a mereka tidak normal, sedangkan pasien hipokondriakal
men#ari perhatian untuk anggapan penyakitnya
%,)
Gejala hipokondriakal dapat juga terjadi pada gangguan depresi dan
gangguan ke#emasan ?ika pasien memenuhi kriteria diagnostik lengkap untuk
hipokondriasis maupun gangguan mental berat lainnya, seperti gangguan depresi"
berat atau gangguan ke#emasan umum, pasien harus mendapat kedua diagnosis
tersebut, ke#uali gejala hipokondriakal hanya terjadi pada episode gangguan
mental lainnnya Pasien dengan gangguan panik mungkin pada a!alnya mengeluh
bah!a mereka menderita suatu penyakit <sebagai #ontoh gangguan jantung= tetapi
pertanyaan yang #ermat tentang ri!ayat medis biasanya tidak menemukan gejala
klasik serangan panik $eyakinan hipokondriakal delusional terjadi pada
skiBo"renia dan gangguan psikotik lainnya tetapi dapat dibedakan dengan
hipokondriasis dengan gejala psikotik lain *isamping itu, !aham somatik pasien
skiBo"renia #enderung ka#au, aneh, dan di luar lingkungan kulturalnya
%,),1
Hipokondriasis dibedakan dari gangguan buatan dengan gejala "isik dan
berpura8pura dimana pasien hipokondriakal sesungguhnya mengalami dan tidak
menstimulasi gejala yang mereka laporkan
%
2.' PENATALAKSANAAN
Pasien hipokondriakal biasanya tahan terhadap pengobatan psikiatrik
3eberapa pasien hipokondriakal menerima pengobatan psikiatrik jika dilakukan di
lingkungan medis dan dipusatkan untuk menurunkan stress dan penjelasan tentang
mengatasi penyakit kronis *i antara pasien8pasien tersebut, psikoterapi
kelompok adalah #ara yang terpilih, sebagian #ara ini memberikan dukungan
sosial dan interaksi sosial yang tampaknya menurunkan ke#emasan pasien
Psikoterapi indi7idual berorientasi8tilikan mungkin berguna, tetapi biasanya tidak
berhasil
%,1
8
?ad!al pemeriksaan "isik yang sering dan teratur adalah berguna untuk
menenangkan pasien bah!a mereka tidak ditelantarkan oleh dokternya dan
keluhan merteka ditanggapi dengan serius Tetapi prosedur diagnostik dan
terapeutik harus dilakukan hanya jika bukti objekti" mengharuskannya ?ika
mungkin klinisi harus menahan diri supaya tidak mengobati temuan pemeriksaan
"isik yang tidak jelas atau kebetulan
%,1
+armakoterapi menghilangkan gejala hipokondriakal hanya jika pasien
memiliki suatu kondisi yang responsi" terhadap obat, seperti gangguan ke#emasan
atau gangguan depresi" berat ?ika hipokondriasis adalah sekunder akibat adanya
gangguan mental primer lainnya, gangguan tersebut harus diobati untuk gangguan
itu sendiri ?ika hipokondriasis adalah reaksi situasional yang sementara, klinisi
harus membantu pasien untuk mengatasi stress tanpa mendorong perilaku sakit
mereka dan pemakaian peranan sakit sebagai suatu peme#ahan masalah
%
&bat8obat golongan benBodiaBepines sering diberikan pada pasien dengan
hipokondriasis akan tetapi kegunaannya masih perlu pembahasan yang lebih
lanjut Cntuk langkah pertama biasanya digunakan "luoDetine, dalam dosis 1(
sampai ;( mg yang mungkin mengurangi keluhan hipokondriasis pasien
',)

2.( PR!GN!SIS
Perjalanan hipokondriasis biasanya episodikA episode berlangsung dari
beberapa bulan sampai beberapa tahuan dan dipisahkan oleh periode tenang yang
sama panjangnya Mungkin terhadap hubungan yang jelas antara eksaserbasi
gejala hipokondriakal dan stresor psikososial 9alaupun hasil penelitian besar
yang dilakukan belum dilaporkan diperkirakan sepertiga sampai setengah dari
semua pasien dengan hipokondriasis akhirnya membaik se#ara bermakna
Prognosis yang baiak adalah berhubungan dengan status sosioekonomi yang
tinggi, onset gejala yang tiba8tiba, tidak adanya gangguan kepribadian dan tidak
adanya kondisi non8psikiatrik yang menyertai Sebagian besar anak
hipokondriakal menjadi sembuh pada masa remaja akhir atau masa de!asa a!al
%
9
BAB III
K)si"*u%an
Hipokondriasis merupakan salah satu dari enam gangguan somato"orm
yang dikategorikan dalam *SM8,: Hipokondriasis dibedakan dari kelainan
delusi somati# lainnya oleh karena gangguan ini dihubungkan dengan pengalaman
gejala "isik yang dirasakan oleh penderitanya, dimana gangguan somato"orm
lainnya tidak menunjukkan gejala "isik di dalam dirinya Gejala yang timbul bisa
saja merupakan pernyataan gejala "isik yang dilebih8lebihkan, yang justru akan
memperberat gejala "isik yang disebabkan oleh keyakinan bah!a pasien tersebut
sedang sakit dan keadaannya lebih buruk dari keadaan yang sebenarnya
Pasien dengan gangguan hipokondriasis se#ara khas datang dengan
ketakutan dan perhatian terhadap penyakitnya, dibandingkan dengan gejala yang
dirasakannya Pasien dengan hipokondriasis per#aya bah!a mereka sedang
menderita suatu penyakit yang serius yang belum pernah dideteksi, dan tidak
10
dapat menerima penjelasan akan gangguan yang dideritanya Mereka terus
menyimpan keyakinan bah!a mereka memiliki penyakit yang serius
Hipokondriasis biasanya disertai dengan gejala depresi dan anDietas dan biasanya
terjadi bersamaan dengan gangguan depresi dan anDietas
9alaupun pada *SM8,: membatasi bah!a gejala yang timbul telah berlangsung
paling kurang 1 bulan, keadaan hipokondrial yang sementara dapat mun#ul setelah
stress yang berat, paling sering adalah akibat kematian atau penyakit yang sangat
serius dari seseorang yang sangat penting bagi pasien, ataupun penyakit serius
yang yang pernah diderita oleh pasien namun telah sembuh, yang dapat
meninggalkan keadaan hipokondrial sementara pada kehidupan pasien $eadaan
diatas dimana perlangsungannya kurang dari enam bulan, maka di diagnosis
sebagai gangguan somato"orm yang tak tergolongkan
+armako terapi digunakan sebagai pelengkap dari psikoterapi dan terapi
edukasi yang dilakukan Tujuan dari pemberian "armako terapi adalah untuk
mengurangi gejala dan gangguan yang menyertai <#ontohnya depresi=, untuk
men#egah komplikasi, dan untuk mengurangi gejala hipokondrik
Hipokondriasis hampir selalu disertai dengan gangguan depresi, anDietas,
obsesi"8kompulsi" 0pabila salah satu dari gangguan diatas ada, penatalaksanaan
yang sesuai haruslah dilakukan 3iasanya terapi "armakologi diberikan dengan
memulai dengan dosis rendah, kemudian dinaikkan sampai pada dosis terapi Hal
ini untuk men#egah e"ek samping dimana pasien dengan gangguan hipokondrik
sangat sensiti" terhadap e"ek samping obat
Pasien dengan ri!ayat psikologi premorbid yang baik yang biasanya
hanya mengalami hipokondriasis sementara pada penyakit yang akut atau stress
mempunyai prognosis yang baik dan dapat mengalami kesembuhan yang
sempurna
11
DAFTAR PUSTAKA
% $aplan H,, Sado#k 3?,and Greeb ?0 Sinopsis Psikiatri ,n @ Gangguan
Somato"orm ?ilid *ua Eiputat@ 3inarupa 0ksara 5)84
' 0nonim Hypo#hondriasis de"enition
http@FF!!!medterms#omFs#riptFmainFartaspGarti#lekeyH%;4%; <%)
&ktober '(%%=
/ Iiong G. Hypo#hondriasis
http@FFemedi#inemeds#ape#omFarti#leF'5(5228o7er7ie! <% &ktober '(%)=
) *SM8,:8T6 J/((4 Hypo#hondriasis
2 Maslim 6 3uku Saku *iagnosis Gangguan ?i!a Gangguan Somato"orm
?akarta @ PT -uh ?aya ;)
1 Perkins :H, 9ise T-, 9illiams *E Hypokondriakal Eon#erns @
Management through understanding Primary #are #ompanion ? Elin
Psy#hiatry '((( '@) %448'%
12

Anda mungkin juga menyukai