Anda di halaman 1dari 14

HIDROLISA PATI

LAPORAN INI DISUSUN UNTUK MEMENUHI SALAH SATU TUGAS PRAKTIKUM MATA
KULIAH SATUAN PROSES
Dosen Pembimbing : Ir. Rintis Manfaati, M.T.
Tanggal Praktikum : 25 September 2014
Tanggal penyerahan : 2 Oktober 2014
Disusun oleh : Kelompok 2
Desi Supiyanti 131411005
Fajar Muhammad R 131411006
Fitra Herdiana 131411007
Ghaida Muthi A 131411009
Kelas 2A




JURUSAN TEKNIK KIMIA PRODI D3 TEKNIK KIMIA
POLITEKNIK NEGERI BANDUNG
2014
Judul praktikum : Hidrolisa Pati
Tanggal praktikum : 25 september 2014
Dosen pembimbing : Ir. Rintis Manfaati, MT

I. TUJUAN
1. Melakukan proses hidrolisa pati (starch) dengan menggunakan katalisator asam
klorida (HCL)
2. Melakukan analisa glukosa hasil hidrolisis secara kualitatif

II. DASAR TEORI
Karbohidrat merupakan sumber kalori utama bagi hamoir seluruh
penduduk dunia. Khususnya bagi penduduk negara yang sedang berkembang.
Walaupun jumlah kalori yang dihasilkan oleh satu gram karbohidrat hanya 4 kkal
bila dibandingkan protein dan lemak, karbohidrat menghasilkan serat-serat fiber
(dietry fiber) yang berguna bagi pencernaan.
Polisakarida adalah karbohidrat yang terdiri dari banyak monosakarida
Polisakarida merupakan senyawa polimer alam (umumnya homopolimer) dengan
monosakarida sebagai monomernya. Yang termasuk polisakarida adalah pati atau
amilum ,glikogen dan selulosa.
Pati atau dikenal juga dikenal dengan amilum terdapat dalam biji-bijian
atau umbi-umbian seperti beras, jagung, kentangdan singkong. Pati (Strach)
merupakan polimer yang terdiri dari satuan alphaD glukosa yang disusun oleh
dua satuan polimer utama, yaitu amilosa dan amilopektin. Amilosa (+- 20 %)
memilki strusktur linier dan dengan iodium memberikan warna biru serta larut
dalam air. Fraksi yang tidak larut disebut amilopektin (+- 80 %) dengan struktur
bercabang
Adapun perbedaan amilosa dan amilopektin dalam pati tersebut
dijelaskan dalam tabel berikut:

Pembeda Amilosa Amilopektin
Bentuk ikatan Alpha 1,4-glikosida Alpha 1,6 glikosida
Bentuk rantai Linier dan tidak
bercabang
Bercabang
Berat molekul 150.000-1.000.000 10.000.000-100.000.000
Jumlah unit glukosa 350 1000
Kadar dalam glukosa 15-20 % 80-85 %
Warna jika ditambah
Iodium
Biru Merah

Sirup glukosa atau gula hidrolisa adalah semua jenis gula yang berasal
dari proses hidrolisa pati atau amilum. Sirup glukosa dapat diperoleh dari
hidrolisa pati dengan katalisator asam, enzim atau campuran asam dan enzim.
Untuk pati yang mengandung komposisi amilopektin, proses hidrolisanya
menggunakan katalis asam, karena enzim tidak dapat memecah rantai cabang
alpha-1,6 glikosida tetapi dapat memecah rantai ikatan alpha 1,4-glikosida.
Pati dapat berubah menjadi alpha-glukosa dengan bantuan katalis asam.
Bila konsentrasi katalis (asam) dan temperatur operasi relatif tinggi dapat
menyebabkan sirup berasa pahit dan warna berubah menjadi coklat. Warna
tersebut berasal dari terbentuknya senyawa pigmen humin. Pada kondisi
tersebut operasi berlangsung pada pH larutan sekitar 5,9.


III. PERCOBAAN
a. Alat dan Bahan
Alat Spesifikasi Bahan
1. Neraca analitik
2. Penangas air
3. Thermometer refluks
4. Motor pengaduk
5. Gelas kimia


6. Pipet ukur

7. Pipet tetes
8. Labu dan corong Buchner
9. Kondensor
10. Labu leher 4
11. Botol semprot
12. Tabung reaksi 12 buah
13. Rak tabung reaksi
14. Batang pengaduk
15. Hot plate
16. Kertas saring




1000 ml
500 ml
50 ml
5 ml

1. Pati ketela pohon 36 gr
2. HCl 25 % 20 ml
3. Benedict 30 ml
4. Aquadest (air suling)
5. Larutan KI
6. Larutan Benedict






b. Flow chart




T : 100
o
C
T : 60 menit























Reaktor
Campuran 36 g amilum
+ 200 ml H
2
O

10 ml HCl 15%

Reaktor
Campuran 36 g amilum
+ 200 ml H
2
O

10 ml HCl 15%

Campuran amilum
dan air
dimasukkan 1 ml campuran setiap 10 menit sekali kedalam
tabung reaksi untuk pengujian glukosa
Dilakukan langkah yang sama seperti diatas untuk pengujian
amilum
Dipanaskan
dalam
penangas
air yg
mendidih,
t = 5 menit
Dilakukan pengujian indeks bias dan brix setelah campuran
dalam reactor dingin.
IV. DATA PERCOBAAN
Persiapan
Bahan Volume Konsentrasi
Massa
molekul
Rumus
kimia
Indeks
bias
Viskositas
Berat
jenis
Pati 200 ml 18% (b/v)
162
gr/mol
C
6
H
10
O
5

Asam
Klorida
(HCL)
10 ml 15% (b/v) 36 HCl

Proses Hidrolisis
Volume larutan induk = 200 mL
Jumlah katalis = 10 mL
Waktu operasi = 60 Menit
Konsentrasi pati = 18%

Analisa Kualitatif (HCl 15%)
Waktu (menit) Benedict Iodium
10 Jingga muda Ungu pekat
20 Jingga Ungu kecoklatan
30 Jingga tua Orange kecoklatan
40 Jingga kecoklatan Orange
50 Coklat Kuning keorange-an
60 Coklat pekat Kuning jernih
Analisa Kuantitatif (HCL 15%)
Indeks bias sample = 1,36365
%Brix = 19,9

KURVA STANDAR INDEKS BIAS LAWAN KONSENTRASI GLUKOSA


Berdasarkan Grafik
Indeks bias sample = 1,36365
Konsentrasi Glukosa Sampel = 23 %


1.335
1.34
1.345
1.35
1.355
1.36
1.365
0 5 10 15 20 25
I
n
d
e
k
s

B
i
a
s

Konsentrasi gula (%)
Indeks bias
Analisa Kualitatif (HCl 25%)
Waktu (menit) Benedict Iodium
10 Orange Kemerahan Ungu Tua Pekat Kebiruan
20 Orange Kecokelatan Ungu Tua Kebiruan
30 Cokelat Ungu Tua Kebiruan Aga Muda
40 Cokelat Ungu Tua Aga Muda
50 Cokelat Sedikit Pekat Cokelat Tua
60 Cokelat Pekat Cokelat

Analisa Kuantitatif (HCL 25%)
Indeks bias sample = 1,36245
%Brix = 19,15

KURVA STANDAR INDEKS BIAS LAWAN KONSENTRASI GLUKOSA

1.335
1.34
1.345
1.35
1.355
1.36
1.365
0 5 10 15 20 25
I
n
d
e
k
s

B
i
a
s

Konsentrasi Gula
Indeks bias
Berdasarkan Grafik
Indeks bias sample = 1,36245
Konsentrasi Glukosa Sampel = 23 %

V. PEMBAHASAN
Desi Supiyanti
Fajar Muhammad R
Fitra

VI. KESIMPULAN

1. Glukosa dapat dihasilkan dari hidrolisis pati.
2. Katalis yang digunakan dalam proses hidrolisa adalah asam klorida 25 %
sebanyak 20 ml.
3. Katalis HCl berfungsi untuk mempercepat reaksi pada proses hidrolisis.
4. Sempurnanya hidrolisa pati menjadi glukosa bergantung pada lamanya
pemanasan.
5. Semakin lama proses pemanasan maka semakin banyak glukosa yang
terbentuk. Karena hidrolisis pati terjadi sempurna.



VII. DAFTAR PUSTAKA

Fessenden. Ralph J dan Joan J Fessenden.1999.Kimia Organik Jilid 2. Jakrta :
Erlangga.
Hartono dan Yunar Wahyudi. 1999. Pembuatan Glukosa dari Pati Tapioka secara
Hidrolisis Kimiawi. Bandung: Politeknik Negeri Bandung.
Saut, Ferdian dan Satya Kurnianto. 2004. Konversi Starch menjadi Sirup Glukosa.
Bandung: Politeknik Negeri Bandung.
Winarno, F.G. kimia pangan dan gizi. Jakarta : PT. Gramedia Pustaka Utama.






LAMPIRAN





Persiapan alat -alat
Menimbang 36 gram Pati







Menyiapkan 200 ml air suling
Melarutkan pati dalam 200 ml
air suling
Alat Refluks Menyiapkan tabung reaksi 12 buah





Larutan HCl 25% sebagai
katalis
Larutan Benedict sebagai
indikator
Larutan Iodin sebagai
indikator
Suspensi yang berubah
menjadi gel









Sampling 4ml amilum 2ml glukosa
Sampling amilum +iodin
Sampling glukosa + 5ml
benedict
Perubahan warna sampling amilum





Perubahan warna sampling glukosa
amilum
Perubahan warna seluruh sampling
amilum & glukosa
(dilihat dari tabung sebelah kanan
ke sebelah kiri)

Anda mungkin juga menyukai