Anda di halaman 1dari 50

NIKKITA - 12100112052

PRECEPTOR:
DR. YOYOH, SP.A
Nama : An. D S
Jenis kelamin : Perempuan
Umur : 8 tahun
Anak ke : 3 dari 4 bersaudara

Tanggal masuk : Kamis, 23 November 2012
pukul 10.45 WIB

Nama Ayah : Tn. S (Alm.)
Usia : 45 tahun
Pekerjaan : Buruh

Nama Ibu : Ny. S
Usia : 43 tahun
Pekerjaan : IRT

Alamat : Batu Reog, Cimaung

Keluhan Utama:
KEJANG
Tiga jam sebelum masuk rumah sakit, orangtua
mengeluhkan anaknya mengalami kejang. Kejang muncul
tiba-tiba, diawali dengan kaku pada lengan dan kaki, mulut
bengo, leher kaku ke arah kanan, kemudian badan
kelojotan. Selama + 3 jam kejang terjadi terus-menerus.
Sebelum kejang pasien dalam keadaan sadar, namun
ketika kejang pasien terlihat menangis. Kejang sangat
mengganggu aktivitas pasien.
Ketika serangan, pasien merasa sangat
sensitif jika ada suara kecil sekalipun. Pasien tidak
ingin suasana ribut dan pasien akan semakin merasa
kesakitan bila ada suara yang muncul. Pasien sangat
sulit untuk makan.
Keluhan tidak disertai dengan adanya demam
dan penurunan kesadaran. Pasien tidak pernah ada
riwayat kecelakaan dan jatuh hebat pada kepala.
Pasien juga tidak ada riwayat tertusuk benda tajam
sebelumnya. Pasien tidak pernah mengkonsumsi
obat-obatan selai yang dianjurkan dokter. Keluhan
batuk, pilek, sesak napas, sakit kepala, sakit telinga,
keluar cairan dari telinga, mual, dan muntah
disangkal. Tidak terdapat keluhan pada BAB maupun
BAK-nya. Tidak ada kontak dengan pasien yang
positif TB ataupun batuk lama. Tidak ada riwayat
kejang sampai umur 7 tahun.
Pasien memiliki riwayat kejang sejak usia 7
tahun. Awalnya serangan hanya muncul pada bagian
tangan saja. Namun semakin lama, serangan makin
parah. Kegiatan sehari-hari seperti mengikuti jadwal
sekolah dan pesantren pun menjadi terlewatkan
akibat keluhan ini. Untuk keluhannya ini pasien sudah
berobat ke puskesmas dan poli anak RSUDAI. Pasien
direkam otaknya sebanyak 1 kali.
Menurut ibu, almarhum ayahnya dan ibu dari ayahnya
dulu memiliki riwayat kejang.
Tidak ada riwayat kencing manis pada keluarga


Anak dilahirkan pada tanggal Mei 2006 dari ibu
dengan riwayat G3P2A0 pada usia kehamilan 9 bulan. Bayi
tunggal lahir secara spontan, ditolong oleh paraji, bayi
langsung menangis, dengan berat lahir 3.4 kg dengan
panjang badan 45 cm. Tidak ada riwayat persalinan lama
maupun riwayat ketuban pecah sebelum waktunya.
Selama kahamilan, ibu kontrol ke bidan. Tidak
pernah mengkonsumsi obat-obatan, keluhan demam,
peningkatan tekanan darah dan riwayat penyakit gula pada
kehamilan juga tidak ada. Selama hamil tidak pernah
memelihara binatang pelihaaan seperti kucing, unggas,
anjing, dll.

Makanan
0-4 bulan : ASI
4-6 bulan : ASI + susu formula
6-10 bulan : ASI+ susu formula+ bubur susu
10-12 bulan : Susu formula + bubur kasar
12 bulan : makanan keluarga

Imunisasi
Pasien hanya mengikuti imunisasi 2x, yaitu BCG 1x
dan polio 1x. Scar (+)


Tumbuh Kembang
Cooing : 3-4 bulan
Merangkak : 6 bulan
Duduk : 6 bulan
Berdiri : 10 bulan
Berjalan : 1-1.5 tahun
Kini dia duduk di kelas 2 SD. Ketika kelas 1 SD, pasien
dapat mengikuti pelajaran dengan baik. Interaksi sosialnya
pun baik. Namun ketika awal kelas 2, ketika pasien mulai
mengalami serangan, pasien jarang mengikuti pelajaran
sekolah dengan baik.

Keadaan umum : anak terlihat sakit sedang
Kesadaran (PCS): Komposmentis
Tanda-Tanda Vital
Tekanan darah : 110/70 mmHg
Nadi : 120 x/menit, regular, equal, isi cukup
Suhu : 36,2
0
C
Respirasi : 28 x/menit


BB : 19 kg BB/U : Z score dibawah -3
TB : 130 cm TB/U : Z score di -2
BMI : 11.2 BMI/U : Z score dibawah -3
Bentuk : Normal, kelainan (-)
Rambut : hitam halus, tidak mudah rontok
Mata : konjunctiva tidak anemis, sclera anicteric,
pupil bulat isokor, refleks cahaya +/+.
Telinga : lokasi normal, simetris, sekret (-)
Hidung : lokasi normal, simetris, deviasi septum (-),
sekret (-), PCH (-).
Mulut : bibir lembab, Faring tidak hiperemis.
Tonsil T1/T1

JVP : tidak meningkat
Kel. Tiroid : tidak ada pembesaran
KGB : tidak ada pembesaran

Pulmo
Inspeksi : bentuk normal, retraksi dada (-), tipe
abdominotorakal, dyspneu (-), irama nafas regular.
Palpasi : pergerakan simetris, vokal fremitus normal
Perkusi : sonor ka=ki
Auskultasi : VBS ka=ki, wheezing (-/-), ronkhi (-/-)

Cardio
Inspeksi : tidak tampak ictus cordis
Palpasi : teraba ictus cordis, dengan punctum maksimum di
ICS V LMCS, thrill (-)
Perkusi : batas kanan : ICS V LPD
batas kiri : ICS V LMCS
batas atas : ICS III LPS
Auskultasi : BJ S1, S2 murni reguler, murmur (-), S3 gallop (-)

Inspeksi : bentuk datar, retraksi epigastrik (-)
Palpasi : lembut, turgor normal, NT (-)
Hepar : tidak ada pembesaran
Lien : tidak ada pembesaran
Perkusi : timpani
Auskultasi : BU (+) normal

Ptechiae (-)
Sianosis perifer (-)
Akral hangat
Baggy pants (-)
Edema (-)
CRT < 2 detik
Physiologic reflex : Patellar +/+ Achilles +/+

Meningeal Sign :
Kaku kuduk (-)
Burdzinski I, II, III : (-)

Cranial Nerve
Nerve I (penghidu): tidak dilakukan
Nerve II, III, IV, VI (pupil dan pergerakan bola mata):
Normal
Nerve VII (senyuman/nangis) : Normal
Nerve X, XII (makan dan minum) : Normal




Motorik
Kekuatan otot :




Tonus otot ekstremitas : spastis
Trofi/kualitas otot : hipotrofi pada kedua ekstrimitas
bawah, kaku pada ekstremitas

5 5
5 5
Seorang anak perempuan, usia 8 tahun, dengan
status gizi buruk dibawa oleh orangtuanya ke RS dengan
keluhan kejang 3 jam SMRS. Keluhan ini disertai dengan
panas badan, sakit gigi dan bengkak pada pipi kanan yang
terjadi 4 hari sebelumnya. Ketika serangan, pasien merasa
sangat sensitif jika ada suara. Terdapat riwayat kejang
tanpa demam sejak usia 7 tahun.
Pada pemeriksaan fisik, kesadaran umum
komposmentis sakit sedang dengan tanda-tanda vital yang
normal. Terdapat hipotrofi pada kedua ekstrimitas bawah,
kaku pada ekstremitas.
5 5
5 5
1. Epilepsi + Underweight
2. Cerebral Palsy + Underweight
3. Ketidakseimbangan elektrolit + Underweight
4. Encephalitis + Underweight
5. Meningitis + Underweight
6. Tetanus + Underweight
7. Kejang demam plus + Underweight
8. Head injury + Underweight
1. Darah rutin (Hb, Ht, Leukosit, Trombosit)
2. Gula darah sewaktu dan elektrolit (Na, K, Ca)
3. EEG
4. CT-scan
5. Foto thoraks
6. PPD test
Epilepsi + Gizi buruk

Umum
Cairan
Pasang infus RL 1400-1500cc/hari
20 tetes/menit
Diet 45-55 kkal/kgBB
900-1100 kkal dari makanan lunak
Antikonvulsi
Asam valproat (dosis 20-60 mg/kgBB/hari) dibagi 2-3 dosis
400-1200 mg/hari
Diberikan: asam valproat sirup 2 x 1 cth
Karbamazepin (dosis 10-25 mg/kgBB/hari) dibagi 3 dosis
200-500 mg/hari
Diberikan: Karbamazepin sirup 2 x 1 cth
Quo ad vitam: dubia ad bonam
Quo ad functionam: dubia ad bonam
Quo ad sanationam : ad bonam
1. Epilepsi + Underweight
2. Cerebral Palsy + Underweight
3. Ketidakseimbangan elektrolit + Underweight
4. Encephalitis + Underweight
5. Meningitis + Underweight
6. Tetanus + Underweight
7. Kejang demam plus + Underweight
8. Head injury + Underweight

Serangan tiba-tiba yang disebabkan oleh discharge
neuron involunter hipersinkron pada otak. (pediatric
neurology)
Aktivitas motorik yang tiba-tiba yang disebabkan oleh
aktivitas elektikal yang abnormal pada otak. (Nelson)

Terjadi pada 10 persen anak-anak
Biasanya disebabkan oleh kelainan di luar otak, seperti:
Demam tinggi
Infeksi
Syncope
Head trauma
Hypoxia
Toxin
Cardiac arrhytmia
Psychiatric origin

Namun 1/3 etiologi berasal dari kelainan dari dalam otak
Epilepsi
Dikatakan epilepsi jika pasien mengalami 2 atau lebih
seizure yang bukan dikarenakan oleh kondisi medis
tertentu ataupun demam.
5/1000 anak menderita epilepsi

Epilepsi mungkin disebabkan oleh:
aktivitas saraf abnormal akibat proses patologis yang
mempengaruhi otak
gangguan biokimia atau metabolik dan lesi mikroskopik
di otak akibat trauma otak pada saat lahir atau cedera
lain
pada bayi penyebab paling sering adalah asfiksi atau
hipoksia waktu lahir, trauma intrakranial waktu lahir,
gangguan metabolik, malformasi congenital pada otak,
atau infeksi
pada anak-anak dan remaja mayoritas adalah
epilepsy idiopatik, pada umur 5-6 tahun disebabkan
karena febril
pada usia dewasa penyebab lebih bervariasi
idiopatik, karena birth trauma, cedera kepala, tumor
Epilepsi
Symptomatic
Epilepsy
Idiopathic
Epilepsy
Other
possible
causes
Symptomatic epilepsy Jika terdapat abnormalitas
struktural pada otak, seperti :
Tumor
Congenital Malformation
Infarction
Intracranial Infection
Hemorrhage
Traumatic brain injury
Idiopathic epilepsy Jika disebabkan oleh kelainan
genetik turunan.

Other:
Medical disorder (hiponatremia,hipoglikemoa, hipoksemia)
Demam
Intoksikasi kokain atau amfetamin
Obat-obatan
Withdrawal from alcohol and other drugs





Kejang disebabkan karena ada
ketidakseimbangan antara
pengaruh inhibisi dan eksitatori
pada otak
Ketidakseimbangan bisa terjadi
karena :
Kurangnya transmisi inhibitori
Contoh:
setelah pemberian
antagonis GABA, atau selama
penghentian pemberian agonis
GABA (alkohol, benzodiazepin)
Meningkatnya aksi eksitatori
meningkatnya aksi glutamat atau
aspartat

Obat-obat yang meningkatkan inaktivasi kanal Na+:
Inaktivasi kanal Na menurunkan kemampuan syaraf untuk
menghantarkan muatan listrik
Contoh: fenitoin, karbamazepin, lamotrigin, okskarbazepin, valproat

Obat-obat yang meningkatkan transmisi inhibitori GABAergik:
agonis reseptor GABA ,meningkatkan transmisi inhibitori dg
mengaktifkan kerja reseptor GABA contoh: benzodiazepine
barbiturat
menghambat GABA transaminase konsentrasi GABA meningkat
contoh: Vigabatrin
menghambat GABA transporter memperlama aksi GABA contoh:
Tiagabin
meningkatkan konsentrasi GABA pada cairan cerebrospinal pasien
mungkin dg menstimulasi pelepasan GABA dari non-vesikular pool
contoh: Gabapentin







WASS..

Anda mungkin juga menyukai