Anda di halaman 1dari 28

pdfcrowd.com open in browser PRO version Are you a developer?

Try out the HTML to PDF API


Minggu, 19 Juli 2009
Laporan Praktikum Geologi Struktur
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Geologi struktur adalah studi mengenai distribusi tiga dimensi
tubuh batuan dan permukaannya yang datar ataupun terlipat,
beserta susunan internalnya.
Geologi struktur mencakup bentuk permukaan yang juga dibahas
pada studi geomorfologi, metamorfisme dan geologi rekayasa.
Dengan mempelajari struktur tiga dimensi batuan dan daerah,
dapat dibuat kesimpulan mengenai sejarah tektonik, lingkungan
geologi pada masa lampau dan kejadian deformasinya. Hal ini
dapat dipadukan pada waktu dengan menggunakan kontrol
stratigrafi maupun geokronologi, untuk menentukan waktu
pembentukan struktur tersebut.
Secara lebih formal dinyatakan sebagai cabang geologi yang
berhubungan dengan proses geologi dimana suatu gaya telah
menyebabkan transformasi bentuk, susunan, atau struktur internal
batuan kedalam bentuk, susunan, atau susunan intenal yang lain.
Ada kesalahan di dalam gadget ini
Pengikut
Join this site
with Google Friend Connect
Members (9)
Already a member? Sign in
Arsip Blog
2009 (12)
Juli (2)
Laporan Praktikum Geologi
Struktur
dasar teori praktikum ilmu
ukur tanah
Mei (10)
Mengenai Saya
0

More

Next Blog Create Blog

Sign In
Kuliah D3 Fatek
pdfcrowd.com open in browser PRO version Are you a developer? Try out the HTML to PDF API
Untuk memahami struktur geologi yang ada dan bagaimana proses
terjadinya maka sangatlah perlu diadakan pengamatan secara
langsung. Hal ini akan memudahkan dalam pemahaman serta dapat
mengetahui secara langsung struktur geologi yang ada.
1.2 Maksud dan Tujuan
Maksud dari pelaksanaan kegiatan Praktikum Geologi Struktur
Program Studi Geologi Pertambangan (Diploma III) Fakultas Teknik,
Universitas Kutai Kartanegara, ini, meliputi :
Melatih mahasiawa dalam mengenali struktu-struktur yang ada.
Untuk melatih dalam menganalisa persoalan - persoalan geologi
struktur dengan melihat bentuk rill dilapangan.
Untuk mahasiswa, / mahasiwi terampil dan mahir dalam,
menggunakan peralatan geologi dilapangan.
Adapun tujuan diadakan praktikum ini, yaitu
Agar melihat secara, langsung bentuk kekar dan lipatan yang rill
dilapangan.
Untuk mengetahui arah penyebaran, stretigrafi, formasi,
geometri unsur struktur, struktur garis, struktur bidang, kedalaman
dan ketebalan batuan.
Untuk menganalisa, kekar dan lipatan yang menggunakan mitode
Roset (kipas), histrogram dan lainnya.

BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Geometri Unsur Struktur
Unsur-unsur struktur secara geometris pada dasarnya hanya terdiri
dari dua unsur geometris yaitu :
1) Geometris Bidang/ Struktur Bidang
Mengenai Saya
Kuliah D3 Fatek
Lihat profil
lengkapku
pdfcrowd.com open in browser PRO version Are you a developer? Try out the HTML to PDF API
- Bidang perlapisan
- Kekar
- Sesar
- Foliasi
- Sumbu lipatan, dll.
2) Geometris Garis/ Struktur Garis
- Gores-garis
- Perpotongan dua bidang
- Liniasi, d1l.
Pemecahan masalah-masalah yang berhubungan dengan geometri
struktur bidang dan struktur garis seperti :
Masalah besaran arah dan sudut, jarak dan panjang dari struktur
bidang dan struktur garis, misalnya ; menentukan panjang dari
segmen garis, sudut antara dua garis, sudut antara dua bidang,
sudut antara gars dan bidang, jarak titik terhadap bidang, jarak
titik terhadap garis.
Kelemahan dari metode ini adalah ketelitiannya sangat tergantung
pada faktor-faktor :
Skala penggambaran, ketelitian alas gambar dan tingkat
keterampilan sipengambar.Namun dibandingkan dengan metode-
metode proyeksi yang lain (proyeksi perspektif dan proyeksi
seterografi), metode ini lebih cepat untuk memecakan masalah
struktur bidang dan struktur garis, karena secara langsung
berhubungan dengan kenampakan tiga dimensi, sehingga mullah
dipahami.
Didalam metode grafis ini, struktur bidang dan struktur garis
digambarkan pada bidang proyeksi (bidang horisontal dan vertikal)
dengan cara menarik garis-garis proyeksi yang tegak lurus
terhadap bidang proyeksi dan saling sejajar satu sama lain.
pdfcrowd.com open in browser PRO version Are you a developer? Try out the HTML to PDF API
Definisi istilah-istilah dalam proyeksi orothogmfi
- Image Plane (IP) adalah bidang yang tegak lurus garis pandang,
terletak antara mata si pengamat dengan objek yang akan
digambar.
- Line Of Sight (LS) adalah suatu garis yang berasal dari mata si
pengamat sampai kesuatu titik tertentu dalam obyek, dan sifatnya
saling sejajar.
- Horizontal Plane (HP) adalah bidang khayal yang kedudukannya
horisontal dan merupakan tempat kedudukan titik-titik yang
mempunyai ketinggian sama Garis proyeksi dari suatu titik sifatnya
akan vertikal dan tegak lurus terhadap bidang ini.
- Front Plane (FP) adalah bidang khayal yang kedudukannya vertikal
dan tegak lurus terhadap bidang horisontal. Garis proyeksi yang
ditarik dari suatu titik sifatnya horisontal dan tegak lurus terhadap
bidang ini.
- Profile Plane (PP) adalah bidang khayal yang kedudukannya
vertikal dan tegak lurus terhadap "Horizontal Plane" (HP) dan "Front
Plane" (FP). Garis vertikal yang ditarik dari suatu titik, sifatnya
horisontal dan tegak lurus terhadap bidang ini.
- Folding Line (FL) adalah garis khayal yang merupakan
perpotongan dua bidang proyeksi. Garis ini berfungsi sebagai
sumber putar bidang proyeksi vertikal sehingga kedudukannya
menjadi horisontal. Prinsip ini merupakan salah satu dasar dari
proyeksi orthografi yang merubah gambaran tiga dimensi menjadi
dua dimensi.
2.2 Struktur Bidang
Struktur bidang dalam geologi, struktur dapat dibedakan menjadi
"Struktur Bidang Rill " dan "Struktur Bidang Semu ".
1. Struktur bidang riil artinya bentuk dan kedudukan dapat diamati
pdfcrowd.com open in browser PRO version Are you a developer? Try out the HTML to PDF API
secara langsung dilapangan, antara lain adalah
Bidang perlapisan.
Bidang ketidakselarasan.
Bidang sesar.
Foliasi.
Bidang sayap lipatan. Bidang yang disebut terakhir ini sebenarnya
merupakan kedudukan bidang yang terlipat.
2. Struktur bidang semu artinya bentuk dan kedudukannya hanya
bisa diketahui atau didapatkan dari hasil analisa struktur bidang riil
yang lain, contohnya adalah :
Bidang poros lipatan.
Dikaitkan dengan penggolongan struktur menurut waktu
pembentukannya, maka dibedakan menjadi struktur bidang primer
dan struktur bidang sekunder. Bidang-bidang yang termasuk dalam
struktur bidang primer adalah bidang perlapisan, bidang foliasi
bidang rekah kerut ( Mud Crack ), bidang kekar kolom ( Colomnar
Joint ) pada batuan beku, dan lain sebagainya. Sedangkan yang
termasuk dalam struktur bidang sekunder adalah bidang kekar,
bidang sesar, bidang sayap lipatan.
Pada umumnya struktur bidang dinyatakan istilah-istilah, yaitu
1) Jurus ( Strike)
2) Kemiringan (Dip).
2.2.1 Definisi Istilah-istilah Struktur Bidang.
a. Jurus (Strike) adalah Arah dan gars horizontal yang merupakan
perpotongan antara bidang yang bersangkutan dengan bidang
horizontal.
b. Kemiringan (Dip) adalah Sudut kemiringan terbesar yang
dibentuk oleh bidang miring dengan bidang horizontal dan diukur
tegak lurus terhadap jurus.
c. Kemiringan Semu (Apparent Dip) adalah Arah tegak lurus jurus
pdfcrowd.com open in browser PRO version Are you a developer? Try out the HTML to PDF API
sesuai dengan arah miringnya bidang yang bersangkutan dan diukur
dan arah utara.
Keterangan :
A L : Struktur garis pada bidang ABCD
A K : Arah Penunjaman (Trend)
A-K / K-A : Arah Kelurusan (Bearing) = Azimuth NAK
: Penunjaman (Plunge)
: Rake (Pitch)
Gambar 2.1. Proyeksi Bearing dan Plunge
2.2.2 Cara Penulisan ( Notasi ) dan Simbol Struktur Bidang
Untuk menyatakan kedudukan suatu struktur bidang secara tertulis
pdfcrowd.com open in browser PRO version Are you a developer? Try out the HTML to PDF API
agar dengan mudah dan cepat dipahami, dibutuhkan suatu cara
penulisan dan simbol pada pets geologi.
Penulisan ( Notasi ) struktur bidang dinyatakan dengan :
- Jurus / Kemiringan
- Besar Kemiringan, arah kemiringan
a. Jurus / Kemiringan
Sistem Azimuth, hanya mengenal satu tulisan yaitu N XE/Y,
Besarnya X antara 0 360 dan besarnya Y antara 0 90.
Sistem Kwadran , penulisan tergantung kepada posisi kwadran
yang diinginkan sehingga mempunyai beberapa cara penulisan,
misalnya:
- Sistem Azimuth, N 145 E/30, maka menurut sistem kwadrannya
adalah : N 35 W/30 SW atau S 35 E/30 SW.
- Sistem Azimuth , N 90 E/45, maka menurut sistem kwadrannya
adalah : N 90 E/45 S atau N 90 W/45 S atau N 90 E/45 S
atau S 90 W/45 S.
b. Besar Kemiringan, Arah Kemiringan (Dip,Dip Direction)
Misalnya : Sistem azimuth N 145E/30, maka penulisan
berdasarkan sistem "Dip, Dip deriction ", adalah : 30, N 235E.
Penggambaran Simbol Struktur Bidang :
1. Garis jurus hasil pengukuran diplot dengan tepat sesuai arah
pembacaan kompas di titik lokasi dimana struktur bidang tersebut
diukur.
2. Tanda arah kemiringan digambarkan pada tengah-tengah den
tegak lurus garis jurus searah jarum jam atau harga jurus
ditambah 90 searah jarum jam. Panjang tanda kemiringan ini
kurang lebih sepertiga panjang garis jurus.
3. Tulis besar kemiringan pada ujung tanda kemiringan.
pdfcrowd.com open in browser PRO version Are you a developer? Try out the HTML to PDF API
2.2.3 Cara Mengukur Struktur Bidang dengan Kompas Geologi.
1) Pengukuran Jurus
Bagian sisi kompas (sisi "E") ditempelkan pada bidang yang diukur.
Kedudukankompas dihorisontalkan, ditunjukkan oleh posisi level
dari nivo "Mata Sapi" ( Bull's Eye Level ), maka hargayang ditunjuk
oleh jarum utara kompas adalah harga jurus bidang yang diukur.
Benlah tanda garis pada bidang tersebut sesuai dengan arah
jurusnya.
2) Pengukuran Kemiringan.
Kompas pada posisi tegaktempelkan sisi 'W' kompas pada bidang
yang diukur dengan posisi yang tegak lurus jurus pada garis jurus
yang telah dibuat pada butir (1). Kemudian Dinometer dieter
sehingga gelembung udaranya tepat berada ditengah (Posisi Level).
Harga yang ditunjukkan oleh penunjuk pada skala klinometer
adalah besarnya sudut kemiringan dari bidang yang diukur.
3) Pengukuran Arah Kemiringan.
Tempelkan sisi "S" kompas pada bidang yang diukur. Posisikan
kompas, sehingga. horizontal (nivo "mata lembu" level), baca
angka yang ditunjuk oleh jarum utara kompas. Harga ini
merupakan arah kemiringan (dip direction) dari bidang yang diukur.
2.2.4 Aplikasi Metode Grafis I untuk Struktur Bidang
Aplikasi yang diuraikan disini meliputi pemecahan masalah-masalah
struktur bidang, antara lain :
1. Menentukan kemiringan semu.
2. Menentukan kedudukan bidang dari dua kemiringan semu pada
ketinggian yang sama.
3. Menentukan kedudukan bidang dari dua kemiringan semu pada
ketinggian yang berbeda.
4. Menentukan Kedudukan Bidang berdasarkan problems tiga titik
(Three Point Problems).
pdfcrowd.com open in browser PRO version Are you a developer? Try out the HTML to PDF API
Maksudnya menentukan kedudukan bidang dari tiga titik yang
diketahui posisi dan ketinggiannya, dimana titik tersebut terletak
pada bidang rata yang sama.Dan bidang tersebut tidak terlipat /
terpatahkan serta ketiga titik tersebut ketinggiannya berbeda.
2.3 Struktur Garis
Seperti halnya struktur bidang, struktur garis dalam geologi
struktur dapat dibedakan menjadi dua yaitu:
Struktur garis rill adalah struktur garis yang arah dan
kedudukannya dapat diamati langsung dilapangan misalnya gores
garis yang erdapat pada bidang sesar.
Struktur garis semu adalah semua struktur garis yang arah atau
kedudukannya ditafsirkan dari onentasi unsur- unsur struktur yang
membentuk kelurusan atau laniasi.
Berdasarkan seat pembentukanya struktur garis dapat dibedakan
menjadi struktur garis primer dan stn&w garis sekunder dari
contoh-contoh struktur garis yang disebutkan diatas yang termasuk
struktur garis primer adalah liniasi atau penjajaran mineral -
mineral pada batuan beku tertentu ,arah liniasi struktur sedimen
dan yang termasuk struktur garis sekunder adalah gores-garis ,
liniasi memanjang fragmen breksi sesar.garis poros lipatan dan
kelurusan -kelurusan topografi, sungai, dsb.
Kedudukan struktur garis dinyatakan dengan istilah istilah:
- Arah penujaman (Trend) penunjaman (Plunge).
- Arah kelurusan (Bearing) dan Rake atau Pitch.
2.3.1 Definisi Istilah istilah dalam struktur garis.
Arah penujaman (Trend) adalah jurus dari bidang vertical yang
melalui garis dan menunjukan arah penunjaman garis tersebut (
hanya menunjukkan suatu arah tertentu).
pdfcrowd.com open in browser PRO version Are you a developer? Try out the HTML to PDF API
Arah kelurusan (Bearing) adalah jurus dari bidang vertical yang
melahn gar's tetapi tidak menunjukan arah penunjaman garis
tersebut (menunjukkan arah arah dimana, salah satu arahnaya
merupakan sudut pelurusnya).
Rake (Pith) adalah besar sudut antara garis dengan garis
horisontal, yang diukur pada bidang dimana garis tersebut terdapat
besamya rake sama dengan atau lebih kecil 90 .
Keterangan :
A-B : Jurus (Strike) bidang ABCD, diukur terhadap arah utara
: Kemiringan (Dip) bidang ABCD, diukur terhadap arah utara
: Kemiringan Semu (Apparent Dip)
O-A : Arah Kemiringan (Dip Direction)
Gambar 2.2. Proyeksi Kemiringan dan kemiringan semu
2.3.2. Cara Penulisan (Notes) dan Simbol Strukur Garis
Untuk menyatakan kedudukan suatu sruktur garis secara, tertulis
dan suatu cara penulisan simbol pada peta geologi.
Penulisan notes' sruktur garis dinyatakan dengan
pdfcrowd.com open in browser PRO version Are you a developer? Try out the HTML to PDF API
"Plunge, Trend ( arah penujaman)".
Sistem Azimuth , hanya mengenal satu penulisan yaitu Y,N X E.
- Xo adalah "Trend',besarnya = 0 - 360
- Y adalah "Plunge", besarnya = 0 - 90 (sudut vertikal).
Sistem Kwadran, Penulisan tergantung pada posisi kwadran yang
diinginkan sehingga, mempunyai beberapa cara penulisan,
misalnya:
- Sistem azimuth, 30,N 45 E, make menurut sistem kwadrannya
adalah 45,N 45 E.
- Sistem azimuth, 45,N 90 E, make menurut sistem kwadrannya
adalah 45, N 90 E, atau 45 S 90E.
2.3.3 Cara Pengukuran Struktur Garis dengan Kompas Geologi
a. Pengukuran struktur garis yang mempunyai "Trend
Adapun yang termasuk struktur garis ini adalah gores garis pada
bidang sesar, arah arus pembentukan struktur sedimen dan garis
sumbu lipatan.
Pengukuran Arah "Trend".
1. Tempelkan alat Bantu (buku lapanganl"Dipboard') pada posisi
tegak dan sejajar dengan struktur garis yang akan diukur.
2. Tempelkan sisi "W' atau "E" kompas pada posisi kanan atau kiri
alat Bantu dengan visir kompas ("Sighting Arm") mengarah
kepenujaman struktur garis tersebut.
3. Levelkan/horisontalkan kompas (Nivo Mata Sapi, dalam keadaan
horisontal), make harga yang ditunjuk oleh jarum utara, kompas
adalah harga arah penunjamannya ("Trend").
Pengukuran "Plunge" ( Sudut Penunjaman ).
1. Tempelkan sisi "W" kompas pada sisi etas alat bantu yang masih
dalam keadaan vertikal.
2. Levelkan "Dinometer" dan baca besaran sudut vertikal yang
ditunjukkan oleh penunjuk pada skala "Dinometer".
pdfcrowd.com open in browser PRO version Are you a developer? Try out the HTML to PDF API
Pengukuran "Pitch"( Rake ).
1. Buat garis horizontal pada bidang dimana sturktur garis tersebut
terdapat (sama dengan jurus bidang tersebut) yang memotong
struktur garis yang akan diukur "Rake " -nya.
2. Ukur besar sudut lancip yang dibentuk oleh garis horisontal, butir
(1) dengan struktur garis tersebut mengguna-k-an busur derajat.
b. Pengukuran Struktur Garis yang tidak Mempunyai
"Trend"(Horisontal).
Adapun yang termasuk dalam struktur garis ini pada umumnya
berupa araharah kelurusan (arah limasi fragmen breksi sesar, arah
kelurusan sungai, arah kelurusan gawir sesar, d1l). Jadi yang perlu
diukur hanya arah kelurusan (bearing) saja.
Pengukuran "Bearing".
1. Arah visir kompas sejajar dengan unsur-unsur kelurusan struktur
garis yang akan diukurmisalnya sumbu memanjang fragmen breksi
sesar.
2. Pada posisi butir (1) levelkan kompas (nivo mata sapi dalam
keadaan horisontal), make harga yang ditunjuk oleh jarum utara
kompas adalah harga arah"Bearing"-nya.
2.3.4 Aplikasi metoda grafis I untuk struktur garis
Aplikasi yang akan dibahas disini meliputi pemecahan masalah-
masalah struktur garis antara lain :
1. Menentukan "Plunge" dan "Rake" sebuah garis pada suatu
bidang.
2. Menentukan kedudukan struktur garis dari perpotongan dua
bidang.
2.4 Tebal dan Kedalaman
Penentuan tebal dan kedalaman dalam geologi struktur pada
dasarnya merupakan aplikasi dari metode grafis dan goneometris.
pdfcrowd.com open in browser PRO version Are you a developer? Try out the HTML to PDF API
2.4.1 Tebal
Tebal merupakan jarak tegak lures antara dua bidang yang sejajar,
yang merupakan batas lapisan batuan.
Gambar 2.3. Proyeksi Ketebalan
Secara garis besar, masalahmasalah penetuan ketebalan dapat
dibedakan berdasarkan cara perhitungan nya menjadi :
1) Perhitungan berdasarkan pengukuran langsung
Perhitungan secara langsung hu dapat dilakukan dilapangan dengan
syarat kemiringan lereng tegak lures dengan kemiringan
lapisan,seperti :
- Medan datar/tak berelief dengan lapisan relatif tegak (Gambar
2.4.1.a).
- Medan vertical dengan lapisan relative horizontal, (Gambar
2.4.1.b).
pdfcrowd.com open in browser PRO version Are you a developer? Try out the HTML to PDF API
Gambar 2.4. Pengukuran medan vertical dan horizontal
2) Perhitungan berdasarkan pengukuran tidak langsung.
Perhitungan secara tidak langsung im dapat dilakukan dengan
macam-macam cara tergantung pada
1. Keadaan topografi.
2. Kedudukan lapisan batuan.
Unsur-unsur yang dijumpai dilapangan yang dipakai sebagai data
perhitungan geometri adalah:
1. Lebar singkapan (s).
2. Kedudnkan /kemiringan lapisan batuan (o).
3. Besar sudut lintasan arahjums lapisan ().
4. Besar sudut kemiringan lereng /slope ().
3) Menentukan Tebal Batuan
Diilustrasikan sebagai berikut:
Dimana :
w : Tebal Semu
o : Dip/Kemiringan Semu
: Slope/ Kemiringan Lereng
Dip > Slope
Rumus : t = w sin (180o - o })
t = w sin
t = w cos
Dimana : w = Tebal Semu
o = Dip/Kemiringan Lapisan
= Slope/Kemiringan Lereng
t = Tebal Sebenarnya
pdfcrowd.com open in browser PRO version Are you a developer? Try out the HTML to PDF API
2.4 Kedalaman
Kedalaman merupakan jarak vertical dari ketinggian tertentu
(permukaan air laut) ke arah bawah terhadap suatu titik, garis atau
bidang.
Gambar 2.6. Proyeksi Kedalaman
Secara, garis besar, masalah masalah penentuan kedalaman dapat
dibedakan /dibagi berdasarkan cara perhitungan nya menjadi :
1. Perhitungan berdasaarkan pengukuran tegak lurus jurus lapisan.
2. Perhitungan berdasarkan pengukuran tidak tegak lurus jurus
lapisan.
2.4.1 Pengukuran kedalaman pada, arah lintasan tegak lurus jurus
lapisan
1. Medan datar/topografi tidak berelief
d = 1 tg o
keterangan :
d : Kedalaman
I : Panjang lintasan pengukuran
2. Medan /topografi dengan slope
a. Dip searah dengan slope.
d = I (cos o. tg o - sin o) (Gambar 2.4.3)
b. Dip berlawanan dengan slope.
d = I (cos o . tg o + sin o) (Gambar2.4.4)
pdfcrowd.com open in browser PRO version Are you a developer? Try out the HTML to PDF API
2.4.2 Pengukuran kedalaman pada arah tidak tegak lurus jurus
lapisan
a. Dip searah dengan slope
d = I (tg o. cos o. - sin o sin o)
b. Dip berlawanan dengan slope
d = I (tg o. cos o. - sin o + sin o)
2.5 Pola Singkapan dan Peta Geologi
Pola singkapan adalah suatu bentuk penyebaran batuan dan struktur
yang tergambarkan dalam peta geologi .
Peta geologi adalah suatu peta yang menggambarkan keadaan
geologi daerah tersebut, meliputi penyebaran batuan (litologi),
penyebaran struktur dan bentuk morfologinya.
Besar dan bentuk dari pola singkapan tergantung dari beberapa hal,
yakni:
1. Tebal lapisan.
2. Topografi/morfologi.
3. Besar kemiringan (Dip) lapisan.
4. Bentuk struktur lipatan.
Hukum " V" (V Rule)
Hubungan antara lapisan yang mempunyai kemiringan dengan
bentuk topografi berelief akan menghasillcan .suatu pola singkapan
yang beraturan, diamana aturan tersebut dikenal dengan hukum
"V". Aturan-aturan tersebut adalah sebagai berikut :
a) Lapisan horizontal akan membentuk pola singkapan yang
mengikuti pola garis kontur.
b) Lapisan dengan kemiringan yang berlawanan dengan arah
kemiringan lereng maka kenampakan lapisan akan memotong
pdfcrowd.com open in browser PRO version Are you a developer? Try out the HTML to PDF API
lembah dengan pola singkapan membentuk huruf "V" yang
berlawanan dengan arah kemiringan lembah.
c) Pada lapisan tegak akan membentuk pola singkapan berupa garis
lurus dimana pola singkapan ini tidak dipengaruhi oleh keadaan
topografi.
d) Lapisan yang miring searah dengan arah kemiringan lereng
dimana kemumgan lapisan lebih besar danpada kemiringan lereng
akan membentuk pola smgkapan dengan huruf "V" mengarah sama
(searah) dengan arah kemiringan lereng.
e) Lapisan dengan kemiringan yang searah dengan kemiringan
lereng dimana besar kemiringan lapisan lebih kecil dari kemiringan
lereng , maka pola singkapannya akan membentuk huruf "V" yang
berlawanan dengan arah kemiringan lereng /lembah.
f) Lapisan yang kemiringan nya searah dengan kemiringan lembah
dan besarnya kemiringan lapisan sama dengan kemiringan
lereng/lembah maka pola singkapan tampak .
2.5.1 Metoda Pembuatan Pola Singkapan dan Peta Geologi
Dalam pembuatan peta geologi, dilakukan dengan cara mengamati
singkapan-singkapan batuan yang dijumpai. Pengamatan singkapan
batuan biasanya dilakukan dengan mengambil jalur disekitar aliran
sungai disepanjang aliran sungai inilah dapat dijumpai smgkapan
batuan dengan baik.
Pengamatan yang dilakukan meliputi jenis batuan, penyebaran,
kedudukanya, hubungan antar satuan (litologi), strukturnya (baik
struktur primer maupun skunder).
a) Data singkapan dari flap lokasi pengamatan diplotkan pada peta
dasar (peta topogmfi) berupa simbol, tanda, warns.
b) Batas litologi, garis sesar, sumbu lipatan dapat berupa garis
pdfcrowd.com open in browser PRO version Are you a developer? Try out the HTML to PDF API
penuh (tegas) bila diketahui dengan pasti atau berupa garis putus-
putus jiak diperkirakan.
c) Legenda peta diurutkan sesuai dengan urutan stratigmfi (hukum
superposisi).
d) Penyebaran satuan batuan (pola singakapannya dapat ditarik
batasnya diantara satuan batuan yang berlamw dengan
memperhatikan hukum "V".
2.5.2 Pembuatan Penampang Geologi
Suatu gambaran yang memperlihatkan keadaan geologi secara
vertical, sehingga diketahui hubungan satu dengan lamnya. Dalam
pembuatan penampang geologi dipilih suatu jalur tertentu
sedemikian rupa, sehingga dapat memperlihatkan dengan jelas
semua keadaan geologinya secara vertikal. Dalam hal ini dipilih
atau dibuat suatu jalur yang arahnya tegak lurus terhadap jurus
umum lapisan batuan, sehingga dalam penampang akan
tergambarkan keadaan kemiringan lapisan yang asli (true
dip).Namun pembuatan penamapang terkadang jugs melalui jalur
yang tidak tegak lurus terhadap jurus lapisan batuan maka disini
penggambaran besar kemiringan lapisan nya adalah merupakan
kemiringan lapisan semu (apparent dip) yang besarnya sesuai
dengan arah sayatan terhadap jurus lapisan batuan.
Rekonstruksi :
a) Perhatikan arah sayatan penampang terhadap jurus umum
lapisan (tegak lurus atau tidak).
b) Buat "base line" yang panjangnya sama dengan panjang garis
penampang peta geologi.
c) Buat "end line" dan berikan angka angka yang menunjukan
ketinggian sesuai dengan skalanya.
d) Buat "profile line" dengan cara mengeplot ketinggian garis kontur
yang terpotong garis penampang, dan kemudian hubungkan.
pdfcrowd.com open in browser PRO version Are you a developer? Try out the HTML to PDF API
e) Gambarkan keadaan geologinya, meliputi batas lapisan, batas
struktur dan lainnya, yang terpotong oleh garis penampang.
2.6 Metoda Statistik
Metoda, statistik, yakni suatu metoda, yang diterapkan untuk
mendapatkan kisaran harga rata rata atau harga maksimum dari
sejumlah data acak satu jenis struktur . dari sim kemudian dapat
diketahui kecenderungan kecenderungan, bentuk pola, ataupun
kedudukan umum dari jenis struktur yang sedang dianalisa .
Metoda, statistik yang sering atau umum dipakai dalam kegiatan
analisa struktur, terdiri dari 2 (dua) metoda, yang
pengelompokannya, didasarkan etas banyaknya parameter yang
akan diketahui hasil statistiknya.
Metoda statistik dengan satu, parameter yakni pembuatan diagram
yang didasarkan atas, sejumlah data struktur yang hanya, memiliki
satu, parameter saja.
Metoda statistik dengan dua parameter yakm pembuatan diagram -
-diagram, bedasarkan sejumlah data struktur yang memiliki
parameter.
2.6.1 Diagram Kipas
Tujuan diagram ini dimaksudkau untuk mengetahui arah kelurusan
umum dari unsur unsur struktur yang data-datanya, hanya, terdiri
dari satu unsure pengukuran.
Tabulasi data - data pengukuran yang terkumpul dimasukan
kedalam suatu. table (tabulasi data),dengan tujuan untuk
mempermudah proses dalam pembuatan diagramnya. Dalam hal ini
jumlah data tidak terdapat batasan mengenai banyak nya data yang
harus dikumpulkan. Semakin banyak data lapangan dalam analisa,
make hasilnya akan mendekati keadaan sebenarnya.
pdfcrowd.com open in browser PRO version Are you a developer? Try out the HTML to PDF API
Pembuatan Diagram Kipas
Dari pemasukan data-data pengukuran kedalam data suatu tabel
diperoleh harp prosentase maksimum 24%. Harga ini dipakai sebgai
patokan untuk menetukan panjang jari jari diagram setengah
lingkaran .
Panjang jarijari Dari harga maksimum 24% = 6 cm. kemudian
panjang jarijari tersebut dibagi enam , sehingga, setiap satu,
interval berharga, 4%. Selanjutnya dari setiap interval dibuat
busurnya, dengan pusat titik nol dan panjang jarijari sama,
dengan interval yang bersangkutan. kemudian bagilah sisi paling
luar dari busur sesuai dengan pembagian arahnya. Melalui
pembagian interval tersebut tariklah garis- garis kearah pusat
busur.
2.6.2. Diagram roset.
Tujuan diagram ini dimaksudkan untuk mengetahui arah kelurusan
umum dari unsur unsur struktur yang data datanya hanya
memiliki satu pengarahan.
Tabulasi data data pengukuran lapangan yang terkumpul
dimasukan kedalam suatu table dengan tujuan untuk
mempermudah pembuatan diagramnya.
Pembuatan diagram roset
Pada prinsipnya cara pembuatan diagram roset ini sama dengann
cara pembuatan diagram kipas . perbedaanya hanya terletak pada
bentuknya, diagram kipas berbentuk setengah lingkaran sedangkan
diagram roset merupakan lingkaran penuh.
2.7 Kekar
Suatu rekahan yang relative tanpa mengalami pergesaran pada
pdfcrowd.com open in browser PRO version Are you a developer? Try out the HTML to PDF API
bidang rekahannya . penyebab tedadinya kekar dapat disebabkan
oleh gejala tektonik maupun non tektonik. Klasifikasi kekar ada
beberapa macam, tergantung dasr klasifikasi yang digunakan,
diantaranya :
a) Berdasarkan bentuknya.
b) Berdasarkan ukurannya.
c) Berdasarkan kerapatannya.
d) Berdasarkan cara terjadinya (genesanya).
2.7.1 Klasifikasi kekar berdasarkan genesanya
a. Shear joint (kekar gerus), tedadinya akibat adanya tegasan
tekanan (compressive stress).
Gambar 2.8. Kekar Gerus
Tanda-tanda untuk mengetahui kekar genus ini
- Bidang kekar rata (lurus)
- Adakala terdapat struktur "Pumice" akibat pergeseran yang sangat
kecil.
- Bidang kekar rata dan rapat, tak ada pengisian walau memotong
batuan yang bermacam-macam maka dibidangnya tetap rata.
b. Kekar tegangan (Tension joint) atau kekar tarik adalah kekar
yang terjadi karena gaya tarik (tension) diman kekamya tegak lurus
dengan gaya pembentuknya.
Gambar 2.9. Kekar Tarik
Tanda-tanda kekar tarik di lapangan
- Sifatnya membuka
- Biasanya rekahanya terisi dengan batuan lain
- Bidang kekar tidak rata, sehingga jika memotong permukaan
pdfcrowd.com open in browser PRO version Are you a developer? Try out the HTML to PDF API
akan berupa garis yang tidak lurus.
Tension joint (tension stress), dibedakan atas ;
a. Extension joint, terjadi akibat pemekaran atau tarikan.
b. Release joint, terjadi akibat berhentinya gaya yang berkerja.
2.7.2. Analisa Kekar
Secara skematis prosedur analisanya dalah sebagai berikut :
Pengumpulan atau pencataan data pengelompokan data-
penyajian data- analisa data- interpretasi- diskusi.
Untuk analisa data , digunakan metoda statistic yang dilakukan
dengan:
a. Diagram kipas.
- Pita radial.
- Garis radial.
b. Histogram.
Diagram kontur, dengan mengunakan proyeksi streografi dan
proyeksi kutup.
Tujuan analisa :
- Menentukan kedudukan atau arah umum dari kekar.
- Menentukan arah umum dari gaya utama.
2.8 Sesar
Suatu, bidang rekahan atau zona rekahan yang telah mengalami
pergeseran. Beardasarkan tipe gerakannya secara umum dibedakan
atas :
a. Sesar translasi, yaitu jenis sesar yang pergeseranya sepanjang
garis lurus.
b. Sesar rotasi , yaitu jenis sesar yang pergeseranya, mengalami
perputaran/ terputar.
Sifat pergeseran sesar dapat separation ( pergeseran semu) dan
slip pergeseran relative) :
pdfcrowd.com open in browser PRO version Are you a developer? Try out the HTML to PDF API
a. Separation jarak adalah tegak lurus antara dua bidang yang
tergeser dan diukur pada bidang sesar.
b. Slip adalah pergeseran relative pada sesar , diukur dari blok 1 ke
blok lamnya, merupakan pergesaran titik - titik yang sebelumnya
berimpit. Total pergeseran relatifnya disebut dengan net slip.
Unsur-unsur / istilah dalam sesar :
a. Bidang sesar , yaitu, suatu, bidang sepanjang rekahan dalam
batuan yang tergeserkan.
b. Dip sesar, yaitu sudut antara, bidang sesar dengan bidang
horisontal dan diukur tegak lurus jurus sesar. Strike dan dip sesar
menunjukkan kedudukan dari bidang sesar.
c. Hade yaltu sudut antara, garis vertikal dengan bidang sesar, dan
merupakan penyiku dari dip sesar.
d. Thrue , yaitu komponen vertikal dari slip / speration diukur pada
bidang vertikal yang tegak lurus jurus sesar.
e. Heave, yaitu komponen horisontal dari slip / separation , diukur
pada bidang vertical yang tegak lurus, jurus sesar.
f. Hanging wall dan foot wall yaitu blok yang terletak diatas bidang
sesar dan dibawah bidang sesar.
Gambar 2.10. Struktur Sesar.
2.8.1 Klasifikasi bidang sesar
Penamaan dari suatu sesar adalah tergantung dari dasar klasifikasi
yang digunakan, diantara sebagai berikut :
Berdasarkan orientasi pola tegasan utama yang menyebabkannya
a. Thrust fouls, jika tegasan utama maksimum dan intermediate
adalah horisontal.
b. Normal fault, jika pola tegasan utama maksimum adalah
vertikal.
pdfcrowd.com open in browser PRO version Are you a developer? Try out the HTML to PDF API
c. Wrench fault (strek slip fault), jika pola tegasan utama
maksimum dan minimum adalah horisontal.
2.9 Lipatan
Merupakan basil perubahan bentuk dan suatu bahan yang
ditunjukkan sebagai lengkungan atau kumpulan dan lengkungan
pada unsure garis atau bidang di dalam bahan tersebut.
Mekanisme gaya yang menyebabkannya ada dua macam :
a. Buckling (melipat) disebabkan oleh gaya tekan yang arahnya
sejajar dengan permukaan lempeng.
b. Bending (pelengkungan), disebabkan oleh gaya tekan yang
aralmya tegak lurus permukaan lempeng.
Berdasarkan proses lipatan dan jenis batuan yang terlipat dapat di
bedakan menjadi 4 macaw lipatan, yaitu :
a. Flexur /Competent Folding termasuk di dalamnya Parallel Fold.
b. Flow /Incompetent Folding termasuk di dalamnya Similar Fold.
c. Shear folding.
d. Aexure and flow folding.
2.9.1. Unsur-unsur lipatan
a. Antiklin adalah unsur shuktur lipatan dengan bentuk convex
keatas dengan urutan lipatan batuan yang tua di bawah dan yang
muda diatas.
b. Sinklin adalah unsur struktur lipatan dengan bentuk concave
keatas dengan uratan lapisan batuan yang tua dibawah dan yang
muda di etas.
c. Antiform adalah unsur shuktu lipatan seperd antil-din dengan
lipatan batuan yang tua diatas dan yang muda di bawah.
d. Sinform adalah unsur struktur lipatan seperd sinklin dengan
lapisan batuan tua diatas dan yang muda di bawah.
e. Hinge adalah pelenkungan maksimum dari lipatan
pdfcrowd.com open in browser PRO version Are you a developer? Try out the HTML to PDF API
f. Crest adalah puncak titik tertinggi dari lipatandil.
Gambar 2.11. Struktur Lipatan
2.9.2 Klasifikasi lipatan
Untuk menamakan suatu lipatan harus sesuai dengan klasifikasi
yang sudah ada, yang mane klasifikasi tersebut ada bermacam-
macam tergantung dari dasar yang di gunakan.
2 9.3 Analisa Lipatan
Analisis lipatan dilakukan untuk mengetahui arah lipatan,
kedudukan bidang sumbu dan garis sumbu, bentuk
lipatan,penunjaman dan pole tegasan yang berpengaruh terhadap
pembentukan lipatan.
Untuk struktur lipatan yang ben&uran kecil (mikro) dan bentuk tiga
dimensi dapat ditaksirkan, analisanya dilakukan dilapangan dengan
cara mengukur langsung unsur-unsurnya (kedudukan garis-garis
sumbu bentuk lipatan, dan arah penunjaman).
Untuk lipatan berskala besar (mayor fould) dimana sexing bentuk
utuhnya tidak teramati secara langsung atau struktur lipatan itu
sudah terkikis make terhadapnya dilakukan analisis yang
berdasarkan pada :
a. Mengukur kedudukan struktur bidang yang terlipat, yakni bidang
perlapisan (bedding or lentation) pada batuan sediment dan bidang-
bidang foliasi pada batuan metamorf.
b. Mengukur kedudukan "deavage" (deavage orientation) yakni
rekahan yang bervariasi sejajar dan umumnya sejajar pula dengan
kedudukan bidang sumbu lipatan ( axial plane deavages ).
pdfcrowd.com open in browser PRO version Are you a developer? Try out the HTML to PDF API
c. Mengukur bidang-bidang dan garis-garis sumbu lipatan-lipatan
kecil Hinge lines of small fold).
b. Mengukur perpotongan bidang-bidang perlapisan dengan
"deavage" (deavage bedding intersection).

BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Dari pelaksanaan praktikum geologi struktur dapat disimplkan
bahwa :
1. Geologi struktur adalah studi mengenai distribusi tiga dimensi
tubuh batuan dan permukaannya yang datar ataupun terlipat,
beserta susunan internalnya.
2. Unsur-unsur struktur secara geometris pada dasarnya hanya
terdiri dari dua unsur geometris yaitustruktur bidang dan struktur
garis dimana struktur bidang terdiri dari Bidang perlapisan kekar,
sesar, foliasi dan sumbu perlipatan sedangkan struktur garis terdiri
dari gores-garis, perpotongan dua bidang, liniasi dan lain-lain.
3. Struktur geologi perlu di pelajari karena pada daerah ini
merupakan tempat terperangkapnya mineral-mieral berharga.
4. Pola singkapan adalah suatu bentuk penyebaran batuan dan
struktur yang tergambarkan dalam peta geologi.
5. Besar dan bentuk dari pola singkapan tergantung dari beberapa
hal, yakni:
Tebal lapisan.
Topografi/morfologi.
Besar kemiringan (Dip) lapisan.
Bentuk struktur lipatan.
6.
pdfcrowd.com open in browser PRO version Are you a developer? Try out the HTML to PDF API
3.2 Saran
Berdasarkan dari keseluruhan pertemuan dan pelaksanaan
praktikum, baik indoor maupun out door, penulis menyarankan agar
pelaksanaan praktikum selanjutnya dapat lebih baik lagi, yaitu
persediaan peralatan-peralatan lapangan agar dapat diperbanyak
dan diperbaharui sehingga membuat mahasiswa lebih terampil dan
mahir dalam pengaplikasian di lapangan, serta untuk pelaksanaan
praktikum di lapangan (out door) lebih ditingkatkan lagi, mengingat
kegiatan praktikum di lapangan lebih aplikatif.
Diposkan oleh Kuliah D3 Fatek di 10.45
1 KOMENTAR:
Masukkan komentar Anda...
Beri komentar sebagai: Select profile...
Publikasikan

Pratinjau
hantam picca 26 Juni 2013 01.17
kenapaa gambarnyaa ngga muncul ya ?
Balas
pdfcrowd.com open in browser PRO version Are you a developer? Try out the HTML to PDF API
Posting Lama Beranda
Langganan: Poskan Komentar (Atom)

Anda mungkin juga menyukai