Anda di halaman 1dari 7

RESUME

PERILAKU BIAYA
Mata Kuliah: Akuntansi Manajemen




Oleh:





Oleh:
SIH AISYAH SALAWATI ( 11080574270 )



UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA
FAKULTAS EKONOMI
JURUSAN MANAJEMEN
2014

PERILAKU BIAYA
A. TIPE-TIPE POLA PERILAKU BIAYA
1. Biaya Variabel
Biaya variabel adalah biaya yang jumlahnya berubah secara proporsional
terhadap perubahan tingkat aktivitas. Jika tingkat aktivitasnya dilipatduakan, total
biaya variabel juga akan lipat dua kali. Biaya variabel per unit selalu tetap.
Pemahaman bahwa biaya variabel per unit selalu konstan tetapi berubah apabila ada
perubahan aktivits sangat pening dalam proses pemahaman pola perilaku biaya.
BASIS AKTIVITAS. Suatu biaya bersifat variabel dikarenakan sesuatu hal.
Sesuatu hal tersebut adalah basis aktivitasnya. Basis aktivitas adalah ukuran segala
sesuatu yang menyebabkan adanya biaya variabel. Basis aktivitas disebut juga cost
driver.
PORSI BIAYA VARIABEL. Jumlah dan tipe biaya variabel dalam organisasi
sangat tergantung pada tujuan dan struktur organisasi. Fasilitas publik seperti Florida
Power dan Light dengan investasi yang besar untuk berbagai peralatan yang
diperlukan cenderung memiliki biaya variabel sedikit. Sedangkan perusahaan
manufaktur seperti Black an Decker akan memiliki berbagai macam biaya variabel.
Biaya-biaya yang terjadi berkaitan dengan baik produksi maupun distribusi unit
produksi kepada para konsumen. Perusahaan distribusi seperti Wal-Mart biasanya
memiliki porsi yang besar biaya variabel dalam struktur biayanya. Dikebanyakan
perusahaan perdagangan, biaya barang dagangan yang dibeli untuk dijual kembali
adalah biaya variabel dan memiliki porsi yang besar dalam struktur biayanya.
Sebaliknya, perusahaan jasa memiliki struktur biaya yang sebaliknya. Beberapa
perusahaan jasa seperti serangkaian restoran Skippers, memiliki porsi biaya variabel
yang besar karena biaya bahan bakunya. Sebaliknya, perusahaan jasa seperti Jasa
Konsultan memiliki porsi besar untuk biaya tetap.

2. Biaya Variabel Vs Biaya Variabel Bertahap
BIAYA VARIABEL SEJATI. Bahan langsung sungguh berperilaku sebagai
biaya variable karena jumlah yang digunakan selama satu periode akan memiliki
proporsi langsung dengan tingkat aktivitas produksi. Labih jauh lagi, bahan langsung
yang dibeli tetapi tidak digunakan dapat disimpan di gudang dan digunakan lagi pada
periode mendatang.
BIAYA VARIABEL BERTAHAP. Biaya variable bertahap adalah biaya yang
terjadi karena borongan dan turun atau naik hanya karena adanya perubahan yang
besar dalam tingkat aktivitas. Perilaku biaya variable bertahap berbeda debgan
perilaku biaya variable sejati.

3. Asumsi Linearitas dan Rentang Relevan ( Relevant Range )
Berkaitan dengan biaya variable, diasumsikan adanya hubungan yang linear
antara biaya dan volume, kecuali dalam kasus biaya variable bertahap. Rentang
relavan adalah rentang aktivitas yang mencakup validitas asumsi yang dibuat oleh
manajemen mengenai perilaku biaya. Sebagai contoh , bagian garis yang masuk
dalam rentang yang relevan merupakan biaya curvilinear dengan tingkat keakuratan
yang tinggi.diluar rentang yang relevan, garis lurus tersebut tidak akurat untuk
dinyatakan sebagai biaya curvilinear.

4. Biaya Tetap
Total biaya tetap selalu konstan dalam cakupan relevan. Karena total biaya
tetap bersifat konstan, jumlah biaya tetap per unit akan semakin kecil bila tingkat
aktivitasnya naik. Untuk kepentingan internal, biaya tetap tidak perlu disajikan per
unit karena dapat membingungkan.

5. Tipe Biaya Tetap
Biaya tetap biasanya disebut biaya kapasitas ( capacity cost ) karena biaya
tersebut terjadi karena adanya gedung, peralatan karyawan professional yang terlatih,
dan item lainnya yang dibutuhkan untuk menyediakan kapasitas pokok untuk
mempertahankan aktivitasnya. Untuk tujuan perencanaan, biaya tetap dipilah menjadi
biaya yang telah ditetapkan dan biaya kebijakan ( committed dan discretionary ).
BIAYA TETAP YANG TELAH DITENTUKAN. Biaya tetap yang telah
ditentukan berkaitan dengan investasi fasilitas, peralatan, struktur organisasi pokok
dalam suatu perusahaan. Contoh biaya ini meliputi penyusutan gedung dan peralatan,
pajak bangunan, asuransi, dan gaji manajemen puncak dan karyawan operasional. Dua
factor yang berkaitan dengan biaya tetap yang telah ditentukan adalah (1) biaya-biaya
tersebut bersifat jangka panjang, (2) tidak dapat dikurangi menjadi nol meskipun pada
jangka pendek tanpa mengganggu tingkat profitabilitas atau tujuan jangaka panjang
organisasi.
BIAYA KEBIJAKAN. Biaya ini disebabkan oleh keputusan tahunan yang
dibuat oleh manajemen untuk membelanjakan biaya tetap tertentu. Contoh biaya tetap
kebijakan termasuk iklan, riset, hubungan masyarakat, program pengembangan
manajemen, dan magang untuk para mahasiswa.Ada dua perbedaan pokok antara
biaya tetap yang telah ditentukan dengan biaya tetap kebijakan. Pertama, perencanaan
untuk biaya tetap kebijakan biasanya untuk jangka waktu yang lebih pendek biasanya
satu tahun. Kedua, biaya tetap kebijakan dapat dibuat untuk jangka pendek dengan
pengaruh negative yang minimal terhadap tujuan perusahaan jangka panjang.
TREN BIAYA TETAP. Tren dibeberapa perusahaan menunjukkan bahwa
biaya tetap semakin besar porsinya dibandingkan dengan biaya variable. Sebagai
contoh, pegawai administrasi di Safeway dan Kroger memasang harga pada barang
secara manual. Sekarang, sebagian besar toko dilengkapi dengan barcode reader yang
dapat memasukkan harga dan informasi lainnya secara otomatis. Secara umum,
kompetisi menciptakan tekanan untuk memberikan nilai yang makin besar dari setiap
rupiah yang dibelanjakan oleh konsumen.

6. Biaya Tetap dan Rentang Relevan
Tingkat discretionary fixed cost biasanya ditentukan pada awal tahun dan
tergantung pada awal tahun dan tergantung pada dukungan yang diperlukan untuk
program yang direncanakan seperti iklan dan training. Perencanaan tingkat aktivitas
akan mempengaruhi total discretionary fixed cost. Meskipun demikian, jika total
discretionary fixed cost telah ditetapkan, tingkat aktivitas yang actual tidak akan
terpengaruh. Rentang relevan aktivitas untuk biaya tetap adalah rentang aktivitas pada
saat grafik biaya tersebut berbentuk garis lurus. Pada saat perusahaan meperluas
tingkat aktivitasnya, perluasan tersebut menuntut fasilitas lebih banyak atau tim
manajemen kunci yang dibutuhkan untuk perluasan tersebu. Akibatnya, semakin
banyak fasilitas yang dibangun dan posisi-posisi baru manajemen akan
mengakibatkan committed fixed cost. Ada dua perbedaan pokok antara biaya variable
bertahap dengan biaya tetap. Pertama, biaya variable bertahap selalu dapat
disesuaikan secara cepat apabila kondisinya berubah sedangkan biaya tetap telah
sehingga sulit diubah. Kedua, luas tingkatan untuk biaya variable bertahap lebih
sempit dibandingkan luas tingkatan untuk biaya tetap. Luas tingkatan berkaitan
dengan volume atau tingkat aktivitas.

7. Mixed Cost
Mixed cost adalah biaya yang terdiri dari elemen biaya variable maupun biaya
tetap. Mixed cost juga dikenal sebagai biaya semivariabel. Persamaan untuk garis
lurus berikut ini dapat digunakan untuk menunjukkan hubungan antara mixed cost
dengan tingkat aktivitas.
Y = a + bx
Y = total mixed cost
a = total biaya tetap (titik potong pada gari vertical/sumbu x)
b = biaya variable per unit aktivitas (slope)
x = tingkat aktivitas

B. ANALISIS BIAYA SEMIVARIABEL
Metode yang umum digunakan dalam praktik adalah account analysis dan
engineering approach. Dalam account analysis, setiap rekening yang bersangkutan
diklasifikasikan sebagai biaya tetap atau variable berdasarkan pemahaman analisis
mengenai perilaku biaya tersebut. Contoh, bahan langsung akan diklasivikasikan sebagai
biaya variable dan biaya leasing gedung akan diklasivikasikan sebagai tetap karena sifat
dari biaya tersebut. Biaya variable per unit diperkirakan dengan membagi jumlah total
biaya yang diklasifikasikan tetap dengan jumlah total aktivitas.
Engineering approach meliputi analisis detail perilaku biaya yang seharusnya
berdasarkan evaluasi terhadap metode produksi yang digunakan, efisiensi produksi,
konsumsi listrikdan sebagainya. Engineering approach harus digunakan apabila belum
ada pengalaman mengenai kativitas dan biaya. Account analysis akan memberikan
manfaat yang optimal bila analisis biaya dilakukan secara agregat seperti biaya pelayanan
kepada pasien.cara paling efektif untuk mengestimasi elemen tetap dan variable seperti
biaya semivariabel adalah melakukan analisis catatan biaya dan aktivitas yang terjadi
sebelumnya. Tiga metode yang digunakan Kinh Nguyen untuk memilah biaya
semivariabel ke elemen tetap dan elemen variable adalah sebagai berikut:
1. High-low Method
Analisis biaya semivariabel dengan menggunakan high-low method dimulai
sengan mengidentifikasi periode dengan tingkat aktivitas yang paling tinggi.
Perbedaan biaya pada kedua periode tersebut dibagi dengan perubahan aktivitas
antara kedua periode ekstrem tersebut untuk memperkirakan biaya variable per unit
aktivitas. Rumus biaya variable:



Pada dasarnya sama dengan rumus, slope:



High-low method sangat sederhana dan mudah dilakukan tetapi banyak
mengandung cacat karena hanya menggunakan du titik saja.

2. Metode Scattergraph
Cara yang lebih akurat untuk menganalisis biaya semivariabel adalah metode
scattergraph yang memperhitungkan semua data biaya. Grafik tersebut disebut dengan
scattergraph dan garis yang ditarik dari titik-titik tersebut disebut garis regresi. Garis
regresi adalah garis rata-rata. Garis rata-rata biaya variable ditunjukkan dengan slope
garis sementara biaya tetap ditunjukkan pada titik perpotongan dengan sumbu Y.
perilaku biaya yang khusus karena adanya kondisi yang tidak bagus, terhentinya
proses produksi, dan sebagainya akan segera ditangani oleh para analisis dengan
membuat penyesuaian dalam pembuatan garis regresi. Metode scattergraph memiliki
2 kekurangan. Pertama, metode ini bersifat subjektif. Kedua, perkiraan biaya tetap
tidak persis dengan perkiraan biaya tetap pada metode yang lainnya karena sangat
sulit untuk mengukur dengan tepat perpotongan antara garis regresi dengan sumbu Y
(sumbu biaya).

3. Metode Least Square Regression
Ide dasar yang mendasari least square regression adalah dengan
menggunakan data hipotesis. Deviasi vertical ini disebut error regresi ( regression
error ) dan menjadi kunci untuk memahami cara kerja metode least square regression.
Metode ini secara sederhana menghitung garis regresi yang meminimumkan jumlah
dari kesalahan kuadrat residual ( the sum of squared error ). Untuk mengestimasi titik
potong (biaya tetap) dan slope (biaya variable per unit), program least square
regression biasanya menyediakan sejumlah manfaat statistic lainnya. Salah satunya
adalah adjusted R
2
(koefisien determinasi yang telah ditentukan) yang digunakan
untuk menentukan tingkat kesesuaian. Adjusted R
2
dapat memberikan informasi
persentase variasi variable dependen (biaya) yang disebabkan oleh variasi variable
independen (aktivitas).
4. Analisis Regresi Berganda
Regresi berganda adalah metode analisis yang digunakan bila dependen
variable (biaya) disebabkan oleh lebih dari satu factor. Meskipun menambahkan lebih
banyak factor atau variable akan menambahkan kerumitan perhitungan tetapi
prinsipnya sama dengan least square regression sederhana.

C. FORMAT KONTRIBUSI
Penerapan dari ide yang telah dikembangkan tersebut ditemukan dalam format
laporan laba rugi yang baru yang disebut pendekatan kontribusi ( contribution approach )
1. Mengapa Dibuat Format Baru?
Laporan tradisional disususn berdasarkan format fungsional yang klasifikasi
data biayanya menekankan pada fungsi produksi, administrasi, dan penjualan.
Meskipun laporan laba rugi yang disusun berdasarkan format fungsional berguna
untuk tujuan pelaporan eksternal, laporan tersebut memiliki kelemahan pada saat akan
digunakan untuk tujuan internal. Untuk tujuan internal, manajer membutuhkan data
biaya yang disusun dalam format yang berguna untuk perencanaan, pengendalian, dan
pembuatan keputusan. Tugas-tugas ini akan lebih mudah dijalankan apabila data
biaya tersedia dalam format tetap dan variable. Laporan laba rugi yang disusun
dengan pendekatan kontribusi digunakan untuk menjawab kebutuhan manajer.

2. Pendekatan Kontribusi
Pendekatan kontribusi membagi biaya ke kelompok tetap dan variable.
Pertama, mengurangi penjualan dengan biaya variable untuk mendapatkan angka
margin kontribusi. Margin kontribusi adalah jumlah yang tersisa dari penjualan
setelah dikurangi biaya variable. Jumlah ini memberikan kontribusi untuk menutup
biaya tetap dan menghasilkan laba pada periode tertentu. Pendekatan kontribusi
digunakan dalam perencanaan internal dan sebagai alat pembuatan keputusan.
Pendekatan ini juga sangat berguna untuk menilai kinerja manajemen, laporan laba
rugi per segmen, dan dalam penganggaran. Pendekatan kontribusi membantu manajer
mengorganisasikan data yang berkaitan dengan semua jenis pembuatan keputusan
seperti analisis lini produk, penentuan harga, menggunakan sumber daya yang
terbatas, dan analisis membuat atau membeli.

Anda mungkin juga menyukai