Anda di halaman 1dari 55

Fraktura Gigi dan

tulang rahang
Pendahuluan
Trauma pada wajah dapat mengakibatkan kerusakan
pada jaringan lunak atau jar. Keras.







Komponen Tulang wajah yang dapat terlibat dalam
trauma :
Maksila, zigoma, nasoorbital ethmoid kompleks, mandibula.
Etiologi
Kekerasan interpersonal
Kecelakaan lalu lintas
Kecelakaan rumah tangga
Kecelakaan dalam bekerja
Kekerasan rumah tangga


Evaluasi Pasien Trauma Wajah
Kontrol Vital sign dan Cedera cervikal.
Anamnesa ( riwayat kecelakaan )
Pemeriksaan klinis : Palpasi
Radiografi : Waters, Lateral, PA,
Panoramik, CT-Scan
Kerusakan jaringan lunak
Anasthesia
Eksplorasi
Debri Dement
Repair
Dressing
Pemberian obat-obatan

Fraktura jaringan keras
Fraktura dentoalveolar
Fraktura mandibula
Fraktura maksila
Fraktura dentoalveolar
Seringkali ditemukan pada trauma maksilofasial
Disebabkan oleh kecelakaan di sekolah, KDRT,
KLL, Kecelakaan olah raga Dll.
Direct atau indirect trauma

Predisposing factor

Abnormal occlusion
Over jet exceeding 4 mm
Labially inclined incisor
Lip incompetence
A short upper lip
Mouth breathing

Pemeriksaan klinis
Pemerikaan umum : Keadaan umum, status
neurologis.
Riwayat : Mekanisme, Kejadian, Oklusi
sebelumnya.
Pemeriksaan : Jaringan lunak, oklusi, keadaan
gigi, Mobilitas gigi,


laserasi
Fraktura gigi
Gigi intrusi

Ekstrusi gigi

Avulsi gigi
Pemeriksaan radiologis
Radiographic evaluation:
- Fraktura akar gigi
- Derajat intrusi atau ekstrusi
- Keadaan jaringan periodontal
- Keadaan tulang alveolar dan tulang
- Rahang
- Adanya benda asing

Fragment Reattaching
Replantation & immobilization avulsed tooth
Replantasi gigi tergantung
Golden period
Dukungan tulang
Kondisi giginya
Handling before replanted

Avulsed Tooth Handling
Direndam dalam larutan isotonis : Saline
Akar gigi tidak boleh dipegang dengan tangan,
dan tidak boleh disikat.
Replantasi sesegera mungkin
Make replantation as soon as possible.

Replantasi gigi
Fiksasi
Splinting

Arch bars.
Figure-of-eight wiring.
Loop wiring.
Orthodontic band.
Perawatan sementara
Penjahitan
Alumunium foil

Perubahan warna gigi
Apa bedanya ?
Pencegahan
Fraktura mandibula

Insidensi fraktura mandibula
Klasifikasi
A. Greenstick
B. Simple
C. Komunited
D. Coumpound
Pemeriksaan Klinis

Tanda klinis
Sakit
Kebas
Oklusi terbuka
Bengkak
Sukar membuka mulut
Bony step
Sublingual hematoma
Pemeriksaan radiologis
Panoramik
Schedel
Lateral oblik
Ct scan

Perawatan
Emergensi
Definitif : Reduksi, Fiksasi, Imobilisasi
Rehabilitasi
Reduksi : tindakan mengembalikan tulang yang
fraktur ke posisi semula atau disebut reposisi.
Fiksasi : suatu tindakan mempertahankan
tulang yang telah direduksi.
Imobilisasi : suatu tindakan menjaga tulang
yang difiksasi tidak bergerak sama sekali
Perawatan
Konservatif
Reduksi tertutup
Reduksi terbuka
Konservatif
Tidak terdapat displacement
Fraktura stabil
Tidak ada perubahan oklusi
Caranya dengan : Soft diet, Pergerakan minimal.
Persiapkan pasien untuk perawatan lebih lanjut
Reduksi
1. Reduksi tertutup (Close reduction) pengembalian
fragmen yang fraktur tanpa melalui tindakan
pembedahan.
Indikasi :
Jika gigi-gigi pada kedua rahang cukup atau masih lengkap & oklusi
dapat kembali dan gigi-gigi dapat dipakai sebagai pegangan alat
fiksasi.
Fraktur dengan celah fragmen tidak lebar (kurang dari 2mm) dan
oklusi baik.
Fraktur yang masih dalam batas golden periode ( 10 hari )
Lokasi fraktur mandibula tidak di tempat tarikan otot yang kuat

Ada beberapa cara reduksi tertutup yaitu :
Intermaxillary fixation
Splint fixation
Skeletal pin fixation
Reduksi tertutup
Essential Intermaxillary
fixation
Arch bars
Eyelet
Gunning Splint
Eksternal fixation
Reduksi
2. Reduksi terbuka (Open reduction) yaitu perawatan
fraktur mandibula dengan tindakan pembedahan.


Indikasi :
Jika tidak cukup terdapat gigi-gigi untuk reduksi
tertutup
Pada fraktur ramus ascendens mandibula atau pada
processus condiloideus dengan displacement yang besar
Pada non union, mal union, dan fibrous union fracture
Bila terdapat otot-otot yang interposisi diantara
fragmen-fragmen tulang


Cara reduksi terbuka
Keuntungan
Reduksi akurat
Lebih stabil
Mengurangi
kemungkinan infeksi
Fungsi lebih cepat
Kerugian
Periosteum terbuka
Prosedur panjang dan
mahal
Alat yang digunakan
Mini Plates
Compression plates
Resorbable plate
Lag screw
Interosseous wiring
Faktor yang mempengaruhi
perawatan
A. Unfavorable
B. Favorable
Fraktur yang
menguntungkan
Fraktur yang tidak
menguntungkan
Fraktur dengan efek otot
yang menyebabkan
fragmen fraktur tetap
pada lengkung mandibula

Ramus fractures are
almost always favorable as
the jaw elevators tend to
splint the fractured bones
in place

Fraktur dengan efek otot
yang menyebabkan fragmen
fraktur terpisah
Hampir sebagian besar
fraktur angulus merupakan
fraktur yang tidak
menguntungkan dalam arah
horisontal
Hampir sebagian besar
fraktur simfisis dan
parasimfisis merupakan
fraktur yang tidak
menguntungkan dalam arah
vertikal
Fraktura kondilus
SAKIT DI DAERAH PRE
AURIKULAR
MALOKLUSI
UNILALATERAL :
LATERAL OPEN BITE

CROSS BITE
BILATERAL :
OPEN BITE

ANTERIOR
DEVIASI MANDIBULA
Perawatan
Konservatif
Pembedahan
Miniplate
Fraktura maksila
Klasifikasi fraktura maksila
Le Fort membagi :
A. Le Fort I :
B. Le Fort II :
C. Le Fort III :
Cara Mendiagnosa
1) Riwayat penyakit
2) Pemeriksaan klinis, melihat gejala-gejala
spesifik & aspesifik
Pemeriksaan visual/inspeksi
Pemeriksaan manual/digital
3) Pemeriksaan radiologis/rontgenologis
Pemeriksaan klinis
Tanda klinis
Anterior open bite
Racoon eyes
Diplopia
Kadang kadang CSF
rhinorhea/ootrhea
Pemeriksaan radiologis
Perawatan
Reduksi tertutup
Reduksi terbuka
Ideal 5 7 hari pasca trauma
Reduksi tertutup
Perawatan

Reduksi terbuka :
Miniplate, Internal
suspension
Eksternal fixation
Komplikasi
Oklusi yang tidak baik
Fungsi yang tidak baik
Kerusakan syaraf
Infeksi : Celulitis, abses atau osteomielitis
Mal union / non union : Reduksi yang tidak
baik, Fiksasi yang tidak rigid, Benda asing,

Anda mungkin juga menyukai