Anda di halaman 1dari 5

Main menu

Skip to content
About Us
Kajian Literatur
Profil Wilayah
Konsep Perancangan
Analisis
UDGL
Mapping
Manajemen Pembiayaan
Executive Sumary
studio6btimbulsloko
slocoastal tourism experience

Pengertian Wilayah Pesisir
Posted on July 14, 2013 by studiorancang6btimbulsloko
1. PENGERTIAN
Kay dan Alder (1999) menyatakan bahwa pesisir merupakan wilayah yang unik, karena dalam
konteks bentang alam, wilayah pesisir merupakan tempat bertemunya daratan dan lautan.
Sementara itu, Soegiarto (1976) mendefinisikan wilayah pesisir sebagai daerah pertemuan antara
darat dan laut, ke arah darat wilayah pesisir meliputi bagian daratan, baik kering maupun
terendam air, yang masih dipengaruhi sifat-sifat laut seperti pasang surut, angin laut, dan
perembesan air asin; sedangkan ke arah laut wilayah pesisir mencakup bagian laut yang masih
dipengaruhi oleh proses-proses alami yang terjadi di darat seperti sedimentasi dan aliran air
tawar, maupun yang disebabkan oleh kegiatan manusia di darat seperti penggundulan hutan dan
pencemaran.
Wilayah pesisir didefinisikan sebagai wilayah peralihan antara laut dan daratan, ke arah darat
mencakup daerah yang masih terkena pengaruh percikan air laut atau pasang surut, dan ke
arah laut meliputi daerah paparan benua (continental shelf) (Beatley et al., 1994)
2. BATAS-BATAS WILAYAH PESISIR
Apabila ditinjau dari garis pantai (coastline), maka suatu wilayah pesisir memiliki dua macam
batas (boundaries) yaitu batas yang sejajar garis pantai (longshore) dan batas yang tegak lurus
terhadap garis pantai (crossshore). Belum ada ukuran baku mengenai batas ke arah darat dan ke
arah laut dari wilayah pesisir. Namun, berdasarkan ukuran yang telah diimplementasikan dalam
pengelolaan wilayah pesisir di beberapa negara, dapat dirangkum sebagai berikut:
1. Batas wilayah pesisir ke arah darat pada umumnya adalah jarak secara arbitrater dari
rata-rata pasang tinggi (Mean Hight Tide), dan batas ke arah laut umumnya adalah sesuai
dengan batas jurisdiksi propinsi
2. Untuk kepentingan pengelolan, batas ke arah darat dari suatu wilayah pesisir dapat
ditetapkan sebanyak dua macam, yaitu batas untuk wilayah perencanaan (planning zone)
dan batas untuk wilayah pengaturan (regulation zone) atau pengelolaan keseharian (day-
to-day management). Wilayah perencanaan sebaiknya meliputi seluruh daerah daratan
(hulu) apabila terdapat kegiatan manusia (pembangunan) yang dapat menimbulkan
dampak secara nyata (significant) terhadap lingkungan dan sumberdaya pesisir. Oleh
karena itu, batas wilayah pesisir ke arah darat utuk kepentingan perencanaan (planning
zone) dapat sangat jauh ke arah hulu. Jika suatu program pegelolaan wilayah pesisir
menetapkan dua batasan wilayah pengelolaannya (wilayah perencanaan dan wilayah
pengaturan), maka wilayah perencanaan selalu lebih luas daripada wilayah
pengaturan.Dalam pengelolaan wilayah sehari-hari, pemerintah (pihak pengelola)
memilki kewenangan penuh untuk mengeluarkan atau menolak izin kegiatan
pembangunan. Sementara itu, kewenangan semacam ini di luar batas wilayah pengaturan
(regulation zone) sehingga menjadi tanggung jawab bersama antara instansi pengelolaan
wilayah pesisir dalamregulation zone dengan instansi yang mengelola daerah hulu atau
laut lepas.
3. Batas ke arah darat dari suatu wilayah pesisir dapat berubah. Contohnya negara bagian
California yang pada tahun 1972 menetapkan batas wilayah pesisirnya
sejauh 1.000 meter dari garsi rata-rata pasang tinggi, kemudian sejak 1977 batas tersebut
menjadi batas arbitrater yang bergantung pada isu pengelolaan.
About these ads
Share this:
Twitter
Facebook

Related
Potensi Wilayah dan Fungsi Wilayah Pesisir
Sarana dan Prasarana
Analisis Elemen Perancangan Kota
Categories: Uncategorized | Leave a comment
Post navigation
Older post
Newer post
Leave a Reply

Archives
July 2013
M T W T F S S
May
1 2 3 4 5 6 7
8 9 10 11 12 13 14
15 16 17 18 19 20 21
22 23 24 25 26 27 28
29 30 31
UNIVERSITAS DIPONEGORO
Pustaka : http://studio6btimbulsloko.wordpress.com/2013/07/14/pengertian-
wilayah-pesisir/


PLANOLOGI UNDIP

Create a free website or blog at WordPress.com. The Adventure Journal Theme.
Follow
Follow studio6btimbulsloko
Get every new post delivered to your Inbox.
Powered by WordPress.com

Anda mungkin juga menyukai