RLab Karakteristik VI Semikonduktor-Akwila Eka Meliani PDF
RLab Karakteristik VI Semikonduktor-Akwila Eka Meliani PDF
=
8387.0414.96145.46
838.8914.96
2
= . =
38.89145.4614.96387.04
838.8914.96
2
= .
sehingga y = 10.54x 1.544
=
+()
=
1
6
3864.93
38.89145.46
2
214.96145.46387.04+8387.04
2
838.8914.96
2
= .
V8
3.59 36.49
3.572 37.732
3.58 37.15
3.57 37.8
3.56 38.45
3.56 38.77
Tabel 2. Least SquareHubungan V
rat
terhadap I
rat
=
= 1.103
8
838.8914.96
2
= .
Kesalahan relatif =
%
=
0.334
10.55
100% = . %
Grafik di atas menunjukkan grafik yang linear yang membuktikan bahwa terjadi
hubungan yang berbanding lurus. Hubungan ini menyebabkan apabila beda potensial
yang diberikan pada semikonduktor semakin besar maka arus listrik yang dihasilkan
akan semakin besar juga. Apabila ditulis dalam sebuah rumus akan berbentuk V = x I.
Hal ini dapat terjadi karena suhu pada percobaan ini tidak berubah sehingga dapat
dituliskan seperti persamaan pada hukum Ohm. Apabila suhu pada percobaan ini
berubah maka persamaan hukum Ohm tidak dapat digunakan dan pada transistor
ataupun dioda persamaan hukum Ohm juga tidak dapat digunakan. Persamaan garis
dari grafik V-I adalah persamaan garis linear.
y = 10.54x - 1.544
R = 0.994
0
5
10
15
20
25
30
35
40
0 1 2 3 4
I
r
a
t
a
-
r
a
t
a
[
m
A
]
V
rata-rata
[Volt]
Hubungan V
rat
dan I
rat
I rata-rata
Linear (Hubungan V dan I
Grafik 1. Hubungan V
rat
terhadap I
rat
Untuk menjelaskan apakah hukum Ohm boleh digunakan pada percobaan ini,
digunakan tabel berikut.
V
rat
[Volt] I
rat
[mA] R [] P [Watt]
0.42 3.58 0.1173 0.0015
0.43 3.78 0.1133 0.0016
0.93 8.15 0.1141 0.0076
1.37 11.99 0.1144 0.0164
2.27 20.98 0.1082 0.0476
2.83 27.50 0.1030 0.0779
3.14 31.74 0.0989 0.0996
3.57 37.73 0.0947 0.1346
Berdasarkan tabel di atas, hukum Ohm tidak dapat digunakan karena suhu
semikonduktor pada saat percobaan cenderung naik (dapat dilihat dari kenaikan
disipasi panasnya) sehingga mempengaruhi nilai hambatannya sesuai teori dimana
pertambahan kalor akan mengurangi nilai hambatan pada semikonduktor tersebut.
VII. Analisis
Analisis Percobaan
Pada pekan kedua ini, praktikan melakukan percobaan modul LR03 dengan judul
Karakteristik VI Semikonduktor yang bertujuan untuk mempelajari hubungan antara beda
potensial (V) dan arus listrik (I) pada suatu semikonduktor. Percobaan ini dilakukan
melalui website R-Lab sehingga tidak memberikan informasi yang cukup untuk
menggambarkan proses percobaan. Praktikan tidak dapat melihat alat uji dan proses
percobaan secara langsung. Video yang disediakan pada halaman rlab juga tidak bisa
dijalankan, sehingga praktikan tidak bisa memberikan penjelasan lengkap mengenai
jalannya percobaan.
Analisis Hasil
Pada percobaan ini, praktikan diminta mengambil data sebanyak delapan kali, yaitu dari
V1 sampai V8. Dari setiap tegangan, didapatkan 5 data V dan I yang berbeda sehingga total
Tabel 3. Data V
rat
, I
rat
, Hambatan, dan Disipasi Panas Percobaan
data percobaan berjumlah 40 data tegangan dan 40 data arus. Kemudian, dari setiap data
dari V1 sampai V8 dicari nilai rata-rata V dan I sehingga data yang diolah menjadi hanya 8
data. Kemudian menentukan nilai hambatan dan disipasi panas dari nilai rerata tersebut.
Hasil dari praktikum ini berupa grafik hubungan antara tegangan (V) dan arus (I) serta
pengaruhnya dengan hambatan () dan disipasi panas (Watt). Diketahui saat nilai V
meningkat, nilai I juga bergerak naik, sementara nilai hambatan semakin kecil dan nilai
disipasi panas naik jauh lebih cepat lagi.
Analisis Grafik
Pada Grafik 1 yang menunjukkan hubungan antara beda potensial rata-rata
dengan arus listrik rata-rata, terlihat bahwa beda potensial (sebagai x) berbanding
lurus dengan arus listrik (sebagai y) sehingga grafik membentuk persamaan linear.
Hal ini menjelaskan bahwa semakin besar beda potensial yang diberikan maka arus
listrik yang diukur juga akan semakin membesar dengan persamaan y = 10,54x
1,544. Persamaan ini didapatkan praktikan dengan menggunakan metode least
square. Namun, grafik tidak benar-benar menunjukkan hasil yang linear. Hal ini
dibuktikan dengan besar R
2
-nya = 0,994 karena untuk hasil yang benar-benar
linear, R
2
= 1. Selain itu, didapatkan pula besar kesalahan relatif dari grafik, yaitu
3,166%.
VIII. Kesimpulan
Hasil pengukuran tidak dapat diperiksa kevalidannya karena alat praktikum tidak dapat
dilihat secara langsung oleh praktikan.
Beda potensial berbanding lurus dengan arus listrik. Semakin besar beda potensial yang
digunakan, maka akan semakin besar pula arus listrik yang diperoleh.
Nilai hambatan pada semikonduktor dipengaruhi oleh disipasi panas yang terjadi
pada semikonduktor. Semakin besar kalor yang dikeluarkan atau semakin besar
disipasi panasnya, semakin rendah nilai hambatan semikonduktornya. Oleh
karena itu hukum ohm tidak berlaku dalam percobaan ini.
Beda potensial berbanding terbalik dengan hambatan. Begitu pula dengan arus
listrik.
Grafik hubungan antara beda potensial dengan arus listrik pada semikonduktor
berbentuk linear dengan persamaan y = 10,54x 1,544.
IX. Daftar Pustaka
Halliday, David., dan Resnick, Robert. Fisika Jilid 2. Ed. Ke-3. Jakarta: Penerbit Erlangga,
1984.
Giancoli, D.C. Physics for Scientists & Engeeners, Third Edition, Prentice Hall, NJ. 2000.
Tipler, Paul A., Mosca, Gene. Physics for Scientists and Engineers, fifth edition.
W.H Freeman, California, 2003.
http://sitrampil.ui.ac.id/elaboratory/kuliah/view_experiment.php?id=10378&exp=53
[diakses pada 18 September 2014]