Anda di halaman 1dari 34

Page 7

PSM -Marga Sekampung-



BUKU PEGANGAN PSM
BUKU PEGANGAN PEKERJA SOSIAL
MASYARAKAT (PSM)

BAGIAN I
PEKERJA SOSIAL MASYARAKAT (PSM)

A. PENGERTIAN PEKERJA SOSIAL MASYARAKAT (PSM)

PSM adalah warga masyarakat yang atas dasar rasa
kesadaran dan tanggung jawab serta didorong oleh rasa
kebersamaan kekeluargaan dan kesetiakawanan sosial secara
sukarela mengabdi pada pembangunan kesejahteraan sosial.
PSM dalammasalah tugasnya didasarkan atas :
1. Kesadaran dan tanggung jawab sosial.
2. Sukarela dan tampa paksaan.
3. Pengabdian dan pengorbanan sebagai pejuang kemanusiaan
pembangunan dan kemasyarakatan.
4. Tampa pamrih dan tidak menuntut imbalan jasa, melainkan
demi kepentingan masyarakat dan yang dibantu.

B. KEPRIBADIAN DAN WATAK PSM

Kepribadian dan watak PSM adalah sebagai berikut :
1. Bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.
2. Setia dan taat sepenuhnya terhadap Pancasila dan UUD 1945.
3. Menjungjung tinggi harkat dan martabat manusia.
4. Rela berkorban, pantang menyerah, berani dan jujur dalam
mewujudkan pengabdiannya pada kemanusiaan, pembangunan,
usaha kesejateraan sosial.
5. Mengutamakan tugas pengabdian kemanusiaan dari pada
kepentingan pribadi atau golongan.
6. Sikap tanggap (peka) terhadap lingkungan.



Page 8

PSM -Marga Sekampung-

BUKU PEGANGAN PSM
C. ISI PSM DALAM MASYARAKAT

PSM berasal dari masyarakat yang ditumbuhkan oleh
Departemen Sosial. PSM bukannya milik Departemen
Sosial,melainkan milik masyarakat. PSM adalah pilar partisipan
Pembangunan Nasional pada umumnya dan Pembangunan
Kesejateraan Sosial khususnya.
Secara fungsional dan / atau tehnis, PSM dibina oleh
Departemen Sosial dan secara umum, PMS dibina oleh Instansi
lain, khususnya dalam kaitan tugas, dimana PSM melaksanakan
tugas tugas lintas sektoral dari Instansi lain.
Dengan demikian PSM selain melaksanakan kegiatan usaha
usaha kesejateraan sosial, juga dapat melaksanakan pembangunan
sektor lainnya seperti :
KB, Kesejahteraan Masyarakat, Keamanan, dan Ketertiban
dan sebagainya.

D. KEDUDUKAN, TUGAS DAN FUNGSI PSM

1. Kedudukan PSM
PSM berkedudukan sebagai salah satu pilar parsitipan
pembangunan kesejahteraan sosial yang membantu dan bersama
dengan perangkat pemerintah melaksanakan usaha
kesejahteraan sosial.
2. Tugas PSM
PSM bertugas melaksanakan usah usaha kesejahteraan sosial
sesuai dengan bidang tugas pengabdiannya berdasarkan
kebijakan Pemerintah dalam pembangunan Kesejahteraan
Sosial.
3. Fungsi PSM
a. PSM sebagai motivator berarti :
1) PSM memotivasi lingkungannya, termasuk penyandang
masalah kesejahteraan sosial.

Page
72

PSM -Marga Sekampung-

BUKU PEGANGAN PSM





Selamat Bekerja
Semoga Sukses


Page 9

PSM -Marga Sekampung-

BUKU PEGANGAN PSM
2) PSM menemukan potensi pemasalahan kesejahteraan
sosial serta sumber daya maupun dana di masyarakat
yang dapat digali untuk mengatasi permasalahan
kesejahteraan sosial.
3) PSM dapat menemukan langkah langkah mengatasi
masalah kasejahteraan sosial.
b. PSM sebagai dinamisator berarti :
PSM berpikir dan bertindak dinamis menggerakan,
mengerahkan dan mengerahkan baik perseorangan,
kelompok mauapun seluruh pilar pembangunan masyarakat
lingkunganya dalam menghadapi dan mengatasi masalah
kesejahteraan sosial secara berencana, terarah, konsisten dan
kesinambungan.
c. PSM sebagai pelaksana tugas tugas pembangunan
kesejahteraan sosial dan pembangunan pada umumnya,
berarti :
1) PSM melaksanakan kegiatan bidang usaha kesejahteraan
sosial secara profesional sesuai dengan bidang dan
tingkatan pengabdiannya.
2) PSM melaknakan kegiatan baik yang dilaksanakan
Pemerintah, masyarakat sendiri maupun pihak manapun.
3) PSM melaksanakan kegiatan usaha kesejahteraan sosial
berdasarkan inisiatif dan swadaya PSM sendiri.

E. LEMBAGA PEMBERDAYAAN MASYARAKAT (LPM)

Pada tingkat Desa PSM berparsitipasi dalampembangunan
melalui seksi kesejahteraan sosial pada LPM setempat. PSM
sebagai perorangan atau sabagai kelompok melaksanakan kegiatan
sebagai bagian tak terpisahkan dari pelaksanaan tugas dan fungsi
LPM setempat. Dengan demikian berarti :
1. PSM mengisi melaksanakan kegiatan ProgramLPM.
2. Kegiatan PSM dikoordinasikan oleh LPM

Page
10

PSM -Marga Sekampung-

BUKU PEGANGAN PSM
3. PSM bekerjasama secara terpadu dengan dangan pilar
parsitipasi pembangunan setempat, khususnya dibidang
kesejahteraan sosial yaitu dengan Karang Taruna, Orsos
setempat, Pimpinama Wanita dan tokoh tokoh dibidang
Kesejateraan Sosial.

F. TUGAS PSM SETELAH DIKUKUHKAN

Pada hakekatnyan untuk menjadi Pekerja Sosial Masyarakat
(PSM) terlebih dahulu harus mengikuti pelatihan yang
diselenggarakan oleh Departemen Sosial mulai dari tingkat dasar,
Lanjutan dan Pengembangan. Setelah mengikuti Pelatihan tersebut,
maka calon PSM dikukuhkan sebagai PSM ditandai penyerahan /
diberikannya piagam.
Setelah selesai dikukuhkan menjadi PSM, selanjutnya
kegiatan yang harus dilaksanakan adalah :
1. Melaporkan kepada Kepala Desa/lurah dan Ketua LPM.
a. PSM melaporkan diri kepala Kepala Desa / Lurah dan Ketua
serta pengurus LPM setempat.
b. Isi atau meteri yang perlu disampaikan PSM terutama
menangani :
1) Yang bersangkutan telah mengikuti latihan dan talah
dikukuhkan sabagai PSM dengan mendapat piagam
pengukuhan.
2) Pengetahuan dan keterampilan serta lain lain yang
dipeloreh PSM dalam latihan sebagai bekal untuk
meneruskan dan meningkatkan pengabdiannya.
3) Mohon petunjuk, bantuan dan dukungan untuk
melaksanakan tugas tugas selanjutnya.
4) Yang bersangkutan meminta petunjuk untuk langkah
langkah selanjutnya dalampengabdiannya.


Page
71

PSM -Marga Sekampung-

BUKU PEGANGAN PSM
CATUR DHARMA PEKERJA SOSIAL



1. KAMI PEKERJ A SOSIAL INDONESIA ADALAH WARGA
NEGARA KESATUAN REPUBLIK INDONESIA YANG
BERDASARKAN PANCASILA DAN UNDANG UNDANG
DASAR 1945, BERTAQWA KEPADA TUHAN YANG MAHA
ESA.

2. KAMI PEKERJ A SOSIAL INDONESIA DENGAN SEMANGAT
PEJUANG MELAKSANAKAN TUGAS PENGABDIAN DAN
PELAYANAN KEPADA MASYRAKAT ATAS DASAR
KEMANUSIAAN TAMPA MEMBEDAKAN LATAR
BELAKANG PENYANDANG MASALAH.


3. KAMI PEKERJ A SOSIAL INDONESIA SENANTIASA AKAN
LEBIH UTAMA MEMENTINGKAN KEPENTINGAN TUGAS
PENGABDIAN DAN PELAYANAN DARI PADA
KEPENTINGAN PERIBADI ATAU GOLONGAN.

4. KAMI PEKERJ A SOSIAL INDONESIA MENJUNGJUNG
TINGGI HARKAT MARTABAT MANUSIA SERTA
MENTJAGA RAHASIA PRIBADI ORANG YANG
MEMPEROLEH PELAYANAN SOSIAL.







Page
70

PSM -Marga Sekampung-

BUKU PEGANGAN PSM
G. KEPENGURUSAN
Kepengurusan PK PSM pada tiap tingkatan terdiri dari :
1. Pembina, yaitu kepala wilayah yang bersangkutan.
2. ketua.
3. sekretaris.
4. bendahara.
H. PERMUSAWARAHAN
Permusyarawatan FK PSM terdiri dari :
1. Permusyawaratan yang membahas dan menetapkan
kepengurusan dan tata cara pemilihan kepengurusan FK PSM
yang dilaksanakan sekurang kurangnya 3 tahun sekali.
2. permusyawaratan yang membahas program kerja dan
pelaksanaannya.

I. PEMBIAYAAN
Pembiayaan untuk FK PSM dipeloreh dari :
1. Sumbangan dari anggota FK PSM.
2. Sumbangan dari pilar pilar partisipasi usaha kesejahteraan
sosial dan parsitipasi di masyarakat lainnya.
3. Subsidi atau bantuan dari Pemerintah Daerah setempat.
4. Subsidi atau bantuan dari Pemerintah Pusat (Departemen Sosial)
5. Usaha usaha yang syah.












Page
11

PSM -Marga Sekampung-

BUKU PEGANGAN PSM
Pendekatan dalammelaporkan diri tersebut dilakukan dengan
cara :
a. PMS mengharap Kepala Desa / Lurah yang juga seabagai
Ketua Umum LPM setempat di kantor ( tempat bekerja
Kepala Desa ).
b. Untuk pengurus LPM dilakukan dalam pertemuan LPM
yang juga dihadiri pengurusnya.
c. Laporan dilaksanakan segara satelah PSM tersebut selesai
mengikuti latihan PSM.
Pendekatan Kepada Pemuka Masyarakat.
a. Yang dimaksud dengan Pemuka Masyarakat adalah warga
masyarakat yang dianggap benar benar mempunyai
pengaruh besar terhadap warga lainnya antara lain :
1) Pamong Desa.
2) Pengurus Organisasi setempat, tarmasuk pula Karang
Taruna, PKK, Pengurus RK, Pengurus RT.
3) Ulama dan Sesepuh Desa/Kel.
4) Cendikiawan, termasuk pula para Guru, Sarjana dan
Mahasiswa.
5) Pengusaha, Pedagang dan sejenisnya.
6) Pegawai Negeri Sipil dan ABRI termasuk pula
Purnawirawan dan Purnakaryawan.
b. Isi atau materi yang dibicarakan oleh PSM dengan pemuka
masyarakat tersebut terutama :
1) Yang bersangkutan telah mengikuti latihan dan talah
dikukuhkan sabagai PSM dengan mendapat piagam
pengukuhan.
2) Pengetahuan dan keterampilan serta lain lain yang
dipeloreh selama latihan sebagai bekal untuk
meneruskan dan meningkatkan pengabdiannya.
3) Yang bersangkutan meminta dukungan dalam
melanjutkan pengabdianya

Page
12

PSM -Marga Sekampung-

BUKU PEGANGAN PSM
4) PSM memohon bantuan dukungan untuk melaksanakan
pengabdian selanjutnya.
5) PSM mengajak pemuka masyarakat untuk bersama
melaksanakan usaha Kesejahteraan Sosial.
6) Lain lain yang dianggap perlu.
c. PSM dalammelaksanakan pendekatan tersebut dilakukan :
1) Dengan cara tidak resmi misalnya :
a) Kunjungan rumah.
b) Kontak kontak dalam setiap kesempatan seperti
waktu bekerja sama, bertandang, dalamjamuan dan
sejenisnya.
2) Dengan cara resmi, misalnya : pertemuan yang diatur
oleh Kepala Desa atau Pengurus LPM.





















Page
69

PSM -Marga Sekampung-

BUKU PEGANGAN PSM
1) Permasalahan kegiatan sosial yang dihadapi oleh PSM
pada umumnya, serta yang dampaknya dapat
menimbulkan masalah baru.
2) Kegiatan yang perlu dilakukan untuk menghadapi faktor
factor penghambat dalampelaksanaan tugas PSM.
3) Peningkatan kemampuan PSM.
4) Persiapan pemilihan PSM teladan di wilayahnya.
c. Mengadakan koordinasi yang meliputi :
1) kerja sama antara PSM dengan pilar pilar partisipasi
usaha kesejahteraan lainnya, serta pihak pihak yang
terkait dalam rangka pelaksanaan dan pengembangan
program programbersama.
2) Kerjasama dengan pihak pihak terkait, terutama warga
masyrakat maupun dan lembaga kemasyarakatan dalam
rangka pelaksanaan dan pengembangan program
programbersama.

F. KEANGGOTAAN
Keanggotaan FK PSM disesuaikan dengan tingkatan wilayah
yaitu :
1. FK PSM tingkat kecamatan beranggotakan wakil wakil PSM
yang berada di Desa desa yang bersangkutan.
2. FK PSM tingkat Kabupaten / Kotamadya beranggotakan wakil
wakil FK PSM yang berada di Kecamatan pada wilayah
Kabupaten / Kotamadya yang bersangkutan.
3. FK PSM tingkat Pusat beranggotakan wakil wakil FK
PSM yang berada di Kabupaten / kotamadya pada wilayah
Propinsi yang bersangkutan.
4. FK PSM di tingkat pusat beranggotakan wakil wakil FK
PSM Propinsi di seluruh Indonesia.




Page
68

PSM -Marga Sekampung-

BUKU PEGANGAN PSM
E. FUNGSI DAN TUGAS
1. Fungsi FK- PSM
a. FK PSM di tengkat kecamatan berfungsi sebagai karana
komunikasi, konsultasi dan koordinasi pelaksanaan kegiatan
PSM di Desa desa / Kelurahan kelurahan dalamwilayah
Kecamatan yang bersangkutan.
b. FK PSM di tingkat Kabupaten / Kotamadya, berfungsi
sebagai sarana komunikasi, konsultsi dan koordinasi
pelaksanaan kegiatan PSM dalam wilayah Kabupaten /
Kotamadya yang bersangkutan.
c. FK PSM di tingkat Pusat, berfungsi sebagai sarana
komunikasi konsultsi dan koordinasi pelaksanaan kegiatan
PSM dalamwilayah propinsi yang bersangkutan.
d. FK PSM di tingkat Pusat, berfungsi sebagai sarana
komunikasi konsultsi dan koordinasi pelaksanaan kegiatan
PSM di seluruh Indonesia.
2. Tugas FK PSM
a. Mengadakan komunikasi antara PSM untuk menghimpun
dan membahas :
1) Informasi mengenai permasalahan kesejahteraan sosial
yang dihadapi PSM.
2) Informasi mengenai jenis dan besaran masyarakat
termasuk upaya pendaya gunaan.
3) Informasi berbagai rencana kegiatan PSM baik dalam
bidang usaha kesejahteraan sosial maupun bidang lainya,
yang dapat dijadikan percontohan dan rangsangan
terhadap PSM lainnya.
4) Informasi terhadapat pengalaman pelaksanaan tugas
tugas PSM pada umumnya, termasuk didalamnya faktor
penghambat.
b. Mengadakan konsultasi yang nencangkup :

Page
13

PSM -Marga Sekampung-

BUKU PEGANGAN PSM
BAGIAN II
PELAKSANA KEGIATAN PELYANAN SOSIAL

A. LANGKAH LANGKAH PENINGKATAN
KESEJAHTERAAN SOSIAL MASYARAKAT

Dalam upaya meningkatkan upaya kegiatan terhadap
pimpinan pimpinan sebab pimpinan masyarakat, maka PSM dapat
menempuh langkah langkah antara lain :
1. Mengadakan pendekatan terhadap pimpinan pimpinan, sebab
pimpinan msyarakat.
a. Mengapa PSM harus mengadakan pendekatan, sebab
pimpinan masyearakat adalah orang orang yang
mempunyai pengaruh terhadap warga masyarakat lainya,
sehinga apa yang dikehendaki oleh pimpinan pimpinan
masyarakat akan diikuti warga masyarakat sekitarnya. Di
lain pihak PSM ingin tugas tugasnya berhasil, sehingga
dengan demikian memerlukan dukungan dari pimpinan
pimpinan masyarakat setempat.
b. Pengertian pendekatan terhadap pimpinan.
Pendekatan diartikan sebagai hubungan dengan orang lain
yaitu pimpinan pimpinan msyarakat atas dasar saling
pengertian dan penghargaan sehingga dalam hubungan
tersebut memungkinkan timbulnya kesempatan untuk
bertukar pikiran dan pendapat menengani permasalahan
permasalahan sosial yang ada serta upaya upaya
penmecahannya.
c. Tujuan pendekatan terhadap pimpinan msyarakat.
1) Agar gagasan gagasan PSM untuk melaksanakan usaha
usaha kesejahteraan sosial diketahui, dipahami,
diterima dan selanjutnya diyakini oleh pimpinan
pimpinan masyarakat setempat sehingga mereka mau

Page
14

PSM -Marga Sekampung-

BUKU PEGANGAN PSM
memberikan dukungan secara nyata terhadap usaha
usaha yang akan dilaksanakan oleh PSM.
2) Untuk mengikuti sikap, pandangan, kemauan keinginan
serta gagasan pimpinan pimpinan masyarakat terhadap
usaha usaha pembangunan pembangunan di
daerahnya, khususnya bidang Kesejahteraan Sosial.
d. Siapa pimpinan pimpinan masyarakat yang perlu didekati
PSM.
Pada hakekatnya setiap orang yang dianggap sebagai
pemimpin pemimpin didesa didekati atau dihubungi oleh
Pekerja Sosial Masyarakat.
Pimpiman pimpinan masyarakat tersebut meliputi :
- Kepala Desa dan pamong Desa.
- Pemuka pemuka adat dan Pemuka Agama.
- Pimpinan pimpinan Pemuda, Wanita.
- Pimpinan Kumpulan Kemasyarakatan (Sosial Budaya
Kesenian, Olahraga, Ekonomi dan sebagainya).
Karena banyak pimpinan pimpinan masyarakat yang perlu
didekati, maka PSM perlu memilih pimpinan pimpinan
yang karena status maupun perananya yang mempunyai
pengaruh besar tehadap masyarakat sekitarnya.
e. Bagaimana PSM mengadakan kontak.
1) Pendekatan dapat dilakukan dengan cara perorangan
(tatap muka) dan secara kelompok.
2) Yang perlu di perhatikan adalah PSM harus benar
benar mempersiapkan diri sebaik baiknya yaitu :
Bahan bahan atau gagasan gagasan yang perlu di
sampaikan.
3) Sikap dan tingkah laku PSM pada waktu melakukan
kontak perlu memperhatikan antara lain :
- Harus menghargai, hormat dan menaruh perhatian
terhadap pembicaraan yang dikemukakan oleh
pimpinan masyarakat.

Page
67

PSM -Marga Sekampung-

BUKU PEGANGAN PSM
secara kebersamaan dan mengembangkan serata memantapkan
kemampuan dalamrangka mengatasi kebutuhan yang cenderung
meningkat sebagai akibat peningkatkan perubahan dan mobilitas
sosial dalammasyarakat.
2. FK PSM semata-mata merupakan sarana musyawarah guna
pembinaan PSM pada tingkat wilayah telah ditentukan.
3. Secara fungsional FK PSM memperoleh pembinaan dari
Departemen Sosial.

C. TUJUAN
Tujuan Umum:
FK-PSM dibentuk dan dikembangkan untuk memenuhi kebutuhan
peningkatan kuantitas dan kualitas PSM sebagai Motivator,
dinamisator atau pelaksanaan tugas-tugas pembangunan bidang
kesejahteraan sosial pada khusussnya dan pembangunan nasional
pada umumnya.
Tujuan Khusus :
FK PSM ini diharapkan mampu:
1. Meningkatkan jenis, arus dan kualitas komunikasi.
2. Berfungsi sebagai sarana konsultasi baik antar PSM, dengan
pilar-pilar partisipasi masyarakat dan pihak-pihak lainya dalam
rangka pencapain tujuan FK PSM ini.
3. Meningkatkan kerja sama antar berbagai pihak yang terkait
dengan pelaksana tugas-tugas PSM.

D. KEDUDUKAN
Kedudukan FK PSM
1. FK PSM tingkat Kecamatan berkedudukan di ibu kota
Kecamatan.
2. FK PSM tingkat Kabupaten / Kotamadya berkedudukan di ibu
kota Kabupaten / Kotamadya.
3. FK PSM tingkat propinsi berkedudukan di Ibu Kota Propinsi.
4. FK PSM tingkat pusat berkedudukan di Iibu Kota Negara.

Page
66

PSM -Marga Sekampung-

BUKU PEGANGAN PSM


PEDOMAN
FORUM KAMUNIKASI PEKERJA SOSIAL
MASYARAKAT (FK PSM)


A. PENDAHULUAN
1. Berdasarkan K eputusan Mentri Sosial RI Nomor 28 / HUK /
KEP /II / 1981 tentang perubahan atas keputusan Mentri Sosial
RI Nomor 14 / HUK / KEP / II / 1981 tentang Tugas Pokok,
Fungsi dan tata kerja pembimbing sosial masyarakat, telah
ditentukan ForumKomunikasi Pekerja Sosial Masyarakat (FK
PSM) Sebagaimana disebutkan dalam pasal 12, 13 dan 14.
melelui keputusan Direktur Jendral bina Kesejahteraan Sosial,
Departemen Sosial RI Nomor 19 / DIR / 1 / KPTS / BKS / IV /
88 tentang forumkomunikasi Pekerja Sosial Masyarakat,Telah
ditetapkan pedoman atau petunjuk pelaksanaan kegiatan FK
PSM.
2. Mengingat perana PSM yang strategis dalam meningkatkan
jangkauan dan mutu pelayanan kesejahteraan sosial, serta sesuai
dengan kecenderungan perkembangandan kompleksitas
permasalahan sosial yang di hadapi,maka perlu di intensifkan
upaya pembinaan dan pengembangan PSM,antara lain melalui
FK PSM.
3. FK PSM berfungsi sebagai wadah komunikasi, konsultasi dan
koordinasi yang mandiri serta berkesinambungan dalamrangka
meningkatkan kualitas setiap PSM.

B. PENGERTIAN
1. Forumkomunikasi pekerja Sosial Masyarakat disingkat FK
PSM adalah suatu wadah yang disepakati oleh PSM dalamsuatu
wilayah dimana mereka berusaha meningkatkan pengabdian

Page
15

PSM -Marga Sekampung-

BUKU PEGANGAN PSM
- Menghindari bentrokan dengan yang diajak bicara.
- Pembicaraan perlu di buat dalam uasana
kekeluargaan.
4) Pada saatnya PSM harus membuat satu kesimpulan
antara lain mengenai :
Nama :

.
Umur :

..
Agama :

.
Pekerjaan :

.
Dari Golongan /
Kelompok :

.


Sikap, tanggapan
Terhadap gagasan PSM:

.
5) PSM dapat menyimpulkan siapa siapa yang
mendukung, acuh tak acuh, atau tidak menyetujui
terhadap hal hal yang disampaikan PSM, oleh karena
itu pimpinan masyarakat memdukung perlu ditingkatkan
jalinan hubungan yang lebih erat. Sedangkan pimpinan
pimpinana yang acuh tak acuh untuk merintangi PSM

Page
16

PSM -Marga Sekampung-

BUKU PEGANGAN PSM
perlu mengurangi lagi pendekatan pendekatan secara
maksimal baik secara langsung atau melalui orang lain.
f. Apa yang dibicarakan oleh pimpinan masyarakat :
1) Penglaman penglaman PSM dalammengikuti latihan
pengetahuan dan keterampilan yang diterima dibidang
usaha Kesejahteraan Sosial.
2) Tugas tugas yang akan dilaksanakan oleh PSM di
Daerahnya, sebagai kelanjutan dari latihan yang diikuti
memalui usaha usaha kesejahteraan sosial untuk
memecahkan masalah masalah sosial yang dihadapi
dalamrangka meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
3) Langkah langkah yang akan di jalankan oleh PSM
untuk mengadakan inventarisasi data, menyusun rencana
kerja dan melaksanakan rencana tersebut.
2. Mengadakan Inventarisasi Data.
Melalui pendekatan pendahuluan dapat diketahui orang orang
atau pemuka pemuka masyarakat yang yang akan dapat diajak
dalamkegiatan usaha usaha kesejahteraan sosila yaitu mereka
yang telah mau menerima, setuju dan mendukung rencana dari
PSM. Dengan hasil pendekatan yang telah dilaksanakan berarti
PSM telah mendapatkan dasar untuk memulai tahap kegiatan
seterusnya yaitu mengadakan inventarisasi sebagai dasar untuk
mendapatkan kelengkapan bahan bahan bagi PSM.
Dalam inventarisasi data PSM, maka PSM melakukan
penelitian terbatas meliputi kegiatan kegiatan sebagai
berikut :
- Pengumpulan data.
- Menemukan msalah.
- Menganalisa sumber sumber atau potensi yang ada.
- Gambaran pemilihan programyang mungkin akan dilaksanakan.
a. Pengumpulan Data
1) Maksud

Page
65

PSM -Marga Sekampung-

BUKU PEGANGAN PSM
3. Gubernur Kepala Daerah Tingkat I Seluruh Indonesia.
4. Para Kepala Biro, Inspektur, Direktur, Sekertaris Itjen / Ditjen dan
Kepala Pusat di Lingkungan Departemen Sosial.
5. Kepala Kantor Wilayah Departemen Sosial Dinas / Sosial Tingkat I
seluruh Indonesia.
6. Bupati dan Walikotamadya Kepala Daerah Tingkat II seluruh
Indonesia.
7. Kepala Kantor Departemen Sosial Dinas / Sosial Kabupaten /
Kotamadya seliruh Indonesia .
8. Direktur Lembaga / Balai, S.T.K.S, K.T.S, di lingkungan
Departemen Sosial.
9. Biro Hukumdan Organisasi Depertemen Sosial.
10. Bagian Perpustakaan dan Kerjasama Penelitian Departemen Sosial.





















Page
64

PSM -Marga Sekampung-

BUKU PEGANGAN PSM
M E M U T U S K A N

Menetapkan :
PERTAMA :
Forum komunikasi Pekerja sosial Masyarakat beserta pedomannya
(terlampir) sebagai petunjuk pelaksana kegiatan.

KEDUA :
Keputusan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan dengan ketentuan
apabila di kemidian hari terdapat kekeliruan dalampenetapannya akan
ada pembetulan sebagai mana mestinya.

Ditetapkan di : Jakarta
Pada Panggal : 8 April 1988


DIREKTUR JENDERAL
BINA KESEJAHTERAAN SOSIAL



Cap / ttd

Drs. MUCHRODJI





SALINAN Keputusan ini disampaikan kepada :
1. Menteri Sosial Republik Indonesia
2. Sekertaris Jendral, Inspektur Jendral, para Direktur Jendral, dan
Kepala Badan Litbang Sosial, di Lingkungan DepartemSosial.

Page
17

PSM -Marga Sekampung-

BUKU PEGANGAN PSM
Pengumpulan data ialah kegiatan untuk mencari, merinci
mencatat barang barang kenyataan kenyataan,
keterangan keterangn yang ada yang dapat mengaruhi
kehidupan masyerakat / Desa setempat.
2) Tujuan
Tujuan pengumpulan data yaitu :
- Untuk mengetahui kebutuhan kebutukan hidup dan
masalah masalah yang dihadapi oleh warga masyarakat.
- Untuk mengetahui sumber sumber dan daya atau
potensi yang dimiliki Desa baik yang telah di garap
maupun belum.
- Data yang diperoleh merupakan gambaran desa atau
masyarakat pada suatu waktu sehingga dapat dijadikan
ukuran untuk dapat menilai sejauh mana kemajuan
kemajuan yang telah diperoleh pada masa masa
tersebut.
- Data yang dikumpulkan merupakan titik tolak
perencanaan program usaha usaha apa yang
dikerjakan.
Dengan demikian pentingnya kegiatan penelitian terbatas,
sehingga tanpa kegiatan ini PSM tidak mempunyai
pegangan usaha bidang apa yang akan dilaksanakan bersama
masyarakat.
3) Data yang dikumpulkan
Sebagai mana di sebutkan bahwa data yang dikumpulkan
adalah segala kenyataan kenyataan dan keterangan yang
sangat erat hubungannya dan mempengaruhi kehidupan
warga masyarakat.
Data yang dikumpulkan tersebut meliputi :





Page
18

PSM -Marga Sekampung-

BUKU PEGANGAN PSM
a) Keadaan penduduk yaitu jumlah pendduk menurut :
- Kepala keluarga.
- Jenis kelamin (laki laki dan perempuan).
- Umur (kelompok umur).
- Banyaknya kelahiran dan kematian.
- Banyaknya jenis / tigkat pendidikan
- Perpindahan penduduk (yang datang kedesa dan
yang pergi meninggalkan desa).
b) Kehidupan perekonomoan masyarakat.
- Jenis usaha atau pekerjaan yang dilakukan oleh
penduduk seperti tani, buruh tani, dengan pegawai
negeri, pegawai swasta, buruh perusahaan, kerajinan
tangan, pertukangan, peternakan dan lain lain.
- Jumlah keluarga / penduduk yang mempunyai
pekerjaan pada tiap jenis jenis pekerjaan.
- Jumlah keluarga yang kehidupanya dapat
digolongkan dalam golongan mampu / kaya,
menengah dan keluarga yang miskin berpenghasilan
rendah / sangat rendah.
c) Keadaan Perumahan (tempat tinggal)
- Jumlah rumah seluruhnya.
- Jumlah rumah permanen, semi permanen.
- Jumlah rumah rumah keluarga yang dapat
dimasukan kurang memenuhi syarat rumah sehat,
seperti bahan bahan bangunan dari bambu, daun
daun, kurangnya ventilasi (jendela), tidak adanya
kamar kamar, kesehatan yang tidak memenuhi
syarat (ternak dalamrumah bersama pemiliknya) dan
sebagainya.
d) Keadaan Kesehatan dan Kebersihan Lingkungan
- Kebersihan rumah , halaman, pekarangan, makanan,
penerangan dan sebagainya
- Penyakit penyakit yang sering berjangkit.

Page
63

PSM -Marga Sekampung-

BUKU PEGANGAN PSM
KEPUTUSAN DIREKTUR JENDRAL BINA KESEJAHTERAAN
SOSIAL
DEPARTEMEN SOSIAL R.I.
NOMOR : 19 / DIR / I / KPTS / BKS / IV / 88
T E N T A N G
FORUM KOMUNIKASI PEKERJA SOSIAL MASYARAKAT

DIREKTUR JENDRAL BINA KESEJAHTERAAN SOSIAL

MENIMBANG :
a. Bahwa dalam rangka meningkatkan kualitas serta menetapkan
fungsi Pekerja Sosial Masyrakat yang telah tumbuh tersebar di
seluruh pelosok tanah air sesuai dengan kecenderungan
perkembangan dan kompleksitas permasalahan kesejahteraan sosial
yang dihadapi, perlu diadakan upaya pembinaan yang lebih tepat
waktu dan tepat sasaran, terpadu dan berkesinambungan;
b. Bahwa satu forumkomunikasi yang berfungsi sebagai wahana dan
saran komunikasi, konsultasi dan koordinasi sebagai kegiatan PSM
dipandang menandai dan sesuai dengan tujuan pembinaan PSM
tersebut diatas;
c. Bahwa dipandang perlu, mengtapkan keputusan Direktur jendaral
Bina Kesejahteraan Sosial tentang Forum Komunikasi Pekerja
Sosial Masyarakat beserta pedomannya;
MENGINGAT :
1. Undang Undang Nomor 6 tahun 1974 tentang ketentuan ketentuan
Pokok Kesejahteraan Sosial;
2. Keputusan Menteri Sosial R.I. Nomor : 07 / HUK / KEP / II / 1984
tentang Pola Dasar Pembangunan Bidang Kesejahteraan Sosial;
3. Keputusan Menteri Soasial R.I. Nomor : 28 / HUK / 1987 tentang
perubahan atas keputusan Menteri Sosial Republik Indonesia
Nomor : 14 / HUK / KEP / II / 1981 tentang Tugas Pokok, Fungsi
dan Tata Kerja Pembingbing Sosial Masyarakat;


Page
62

PSM -Marga Sekampung-

BUKU PEGANGAN PSM

SALINAN Keputusan ini disampaikan kepada Yth.
1. Menteri Koordinator Bidang Kesejahteraan Masyarakat.
2. Menteri Sekretaris Negara.
3. Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara.
4. Ketua BAPPENAS.
5. Ketua Badan Pemeriksa Keuangan.
6. Kepala Badan Pemeriksaan Keuangan Dan Pembangunan.
7. Direktur Jendral Anggaran Depertemen Keuangan di Jakarta.
8. Sekertaris Jendral, Inspektur Jendral, para Direktur Jendral, dan
Kepala Badan Litbang Sosial di Lingkungan DepartemSosial.
9. Gubernur Kepala Daerah Tingkat I Seluruh Indonesia.
10. Para Kepala Biro, Inspektur, Direktur, Sekertaris Itjen / Ditjen dan
Kepala Pusat di Lingkungan Departemen Sosial.
11. Kepala Kantor Wilayah Departemen Sosial / Dinas Sosial Tingkat I
Prooinsi seluruh Indonesia.
12. Bupati dan Walikotamadya Kepala Daerah Tingkat II seluruh
Indonesia.
13. Kepala Kantor Departemen Sosial Kabupaten / Kotamadya / Dinas
Sosial Tingkat II seluruh Indonesia.
14. Direktur Lembaga / Balai, S.T.K.S, K.T.S, di lingkungan
Departemen Sosial.
15. Biro Hukumdan Organisasi Depertemen Sosial.
16. Bagian Perpustakaan dan kerjasama penelitian Departemen Sosial.










Page
19

PSM -Marga Sekampung-

BUKU PEGANGAN PSM
- Keluarga keluarga yang kekurangan gizi.
- Cara cara penduduk berobat.
e) Keadaan Ketunaan (Cacat) pada masyarakat.
- Tuna Susila.
- Tuna Rungu, Wicara (Bisu, Tuli).
- Tuna Karya (Penganggur).
- Tuna Graha (Seperti Lemah Ingatan).
- Tuna Netra (Buta).
- Anak Putus Sekolah, tidak bersekolah dan
sebagainya.
f) Keadaan Perhubungan
- Jalan jalan desa, hubungan dengan pasar atau
dangan desa desa lain.
- Alat perhubungan yang digunakan (Grobak, Sado,
Truk / Kendaraan Umumdan sebagainya).
- Keadaan masa media seperti Radio, Surat Kabar, TV
dan sebagainya.
g) Sumber sumber kekayaan alam yang merupakan
potensi untuk pembangunan (tanah, air, tumbuh
tumbuhan dan sebagainya).
h) Kegiatan yang telah dilaksanakan oleh masyrakat,
misalnya bangunan bangunan sekolah, dan jalan
kegiatan dalam Pendidikan, Keolahragaan, Kesenian,
Keagamaan dan sebagainya.
4) Cara Cara Pengumpulan Data.
Cara untuk medapatkan dapat dipergunakan beberapa jalan
yaitu :
a) Dengan cara mengadakan pengamatan, artinya PSM
mengamati, melihat langsung dengan mata kepala sendiri
keadaan desa setempat.
b) Dengan mengadakan wawancara, artinya PSM menayakan
sesuatu yang diinginkan kepada warga masyarakat.

Page
20

PSM -Marga Sekampung-

BUKU PEGANGAN PSM
c) Dengan mengadakan pencatat dokumen, artinya PSM
mencari data dan dengan mencatat data yang telah ada dan
dikumpulkan oleh Pemerintah Desa, seperti yang didapat di
Kelurahan, Rk, Rw, maupun Rt, Kantor Kepala Desa dan
lain lain.
5) Hal hal yang perlu diperhatikan dalampengumpulan Data :
a) Dalampengumpulan data, pimpinan darah setempat (Kepala
Desa) perlu diperbaharui walaupun sebetulnya telah
mengetahui rencana yang telah dikemukakan PSM. Hal ini
untuk menjaga kemungkinan kemungkinan kurang baik
yang tidak diinginkan.
b) Dalam pengumpulan data PSM dapat mengajak Pemuka
Masyarakat yang dianggap menaruh minat besar terhadap
tugas PSM dan kiranya mampu melaksanakan tugas
pengumpulan data.
c) Setiap kesulitan yang dihadapi PSM dalam pengumpulan
data perlu dikonsultasikan kepada petugas sosial setempat,
dan seyogyanya juga kepada Pamong Desa ataupun Kepala
Desa setempat.
b. Menemukan Masalah
Data yang dikumpulkan perlu digarap lebih lanjut oleh PSM
sebab seperti yang dikemukakan dalam tujuan pengumpulan
pengumpulan data akan diketahui masalah masalah apa yang
dihadapil oleh masyarekat. Oleh karena itu dari data tersebut
dapat ditandai dan ditemukan masalah apa yang sebenarnya
datang dihadapi masyarakat. Hal ini perlu dicari sebab tidak
semua data yang diperlukan merupakan masalah. Usaha untuk
menanadai dan menemukan masalah dari data yang berhasil
yang dikumpulkan tersebut untuk menemukan atau idefikasi
masalah. Selanjutnya dari masalah masalah yang berhasil
ditemukan perlu digolongkan, mana masalah yang benar benar
berat dan perlu segera mendapat pemecahan, dan masalah

Page
61

PSM -Marga Sekampung-

BUKU PEGANGAN PSM
BAB V
KETENTUAN PERALIHAN DAN PENUTUP


Pasal 23
Dengan berlakunya keputusan ini maka segala ketentuan yang ada
tentang PSM disesuaikan dengan ketentuan dalamkeputusan ini.

Pasal 24
Pelaksana lebih lanjut dari keputusan ini diatur dengan Keputusan
Direktur Jendral Bina Kesejahteraan Sosial.

Pasal 25
Keputusan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan dengan ketentuan
apabila dikemudian hari terdapat kekeliruan dalampenetapanya akan
dibetulkan sebagaimana mestinya.

Ditetapkan di Jakarta
Pada tanggal 27 Juli 1987
MENTERI SOSIAL R.I.


ttd

NANI SOEDARSONO, SH

Sesuai dengan aslinya
Sekertaris Jendral
Depertemen Sosial



( S A R W O N O )

Page
60

PSM -Marga Sekampung-

BUKU PEGANGAN PSM

Pasal 19
Pendidikan dan latihan dalamrangka peningkatan kemampuan teknis
dan manajerial serta kemampuan dan kemantapan watak pengabdian
dan kejujuran PSM menjadi tanggung jawab Pusat Pendidikan dan
Latihan Tenaga Sosial.

Pasal 20
Untuk memantapkan pembinaan PSM, secara berjengjang ditetapkan
TimPembinaan PSM tingkat Pusat, Propinsi, Kabupaten / Kotamadya
dan Kecamatan.

Pasal 21
Pengturan dan penetapan TimPembina PSM sebagaimana dimaksud
pada pasal 20, diatur lebih lanjut dengan keputusan Direktur Jendral
Bina Kesejahteraan Sosial.
Pasal 22
Sesuai dengan kedudukan PSM sebagai pilar partisipan bidang
Kesejahteraan Sosial pada khususnya dan Pembangunan Sosial pada
umumnya serta sejalan dengan garis pertanggung jawaban dan
pembinaan penyelenggaraan pemerintah, keberadaan dan seluruh
kegiatan PSM terkoodinasi dan terintegrasi dalampembinaan Gubernur
/ Kepela Daerah Tingkat I, Bupati / Walikota / Kepala Daerah Tingkat
II, Camat dan Lurah / Kepala Desa.










Page
21

PSM -Marga Sekampung-

BUKU PEGANGAN PSM
msalah yang ringan yang belumperlu dipecahkan dalamwaktu
singkat.
1) Dengan pemecahan secara umum
Pengamatan secara umum, adalah bahwa dengan sepintas
lalu melalui penglihatan PSM dapat ditemukan atau
disimpulkan adanya masalah yang dihadapi masyarakat.
a) Banyaknya anak anak yang berbadan kurus, perut
buncrit, rambut jarang jarang yang berwarna merah,
dapat merupakan tanda adanya anak anak kurang gizi.
b) Banyaknya rumah rumah penduduk yang tidak
berjedela, ternah yang menjadi satu dengan pemiliknya,
menunjukan adanya perumahan yang tidak memenuhi
persyaratan yang layak.
c) Banyaknya perkarangan yang rimbun dengan tumbuh
tumbuhan yang tidak teratur menunjukan bahwa warga
masyarakat belumbanyak memampaatkan halamannya,
dan belum memiliki kesadaran akan halaman sebagai
tempat yang berpenghasilan.
d) Banyaknya warga masyarakat yang gemar bermain
kartu, lotre buntut dan yang lainnya, menunjukan bahwa
perjudia banyak terdapat di daerah tersebut, atau dalam
arti lainnya banyak terjadi pemborosan yang dilakukan
masyarakat.
Dari contoh tersebut (misalnya contoh a dan b) dapat
ditemukan masalah yaitu warga masayarakat desa
tersebut kebanyakan tidak mampu atau berpenghasilan
rendah.
Penemuan masalah melalui pengmatan sepintas lalu oleh
PSM, sifatnya masih penyimpulan oleh karena itu jangan
dijadikan titik tolak untuk memulai tahap kegiatan
berikutnya. Hal ini bukan disebabkan bahwa kesimpulan
tesebut harus didukung dengan data yang terkumpul agar
benar benar masalah yang ditemukan tepat. Oleh

Page
22

PSM -Marga Sekampung-

BUKU PEGANGAN PSM
karena itu cara selanjutnya untuk menemukan masalah
adalah dengan terlebih dahulu menggambarkan keadaan.
2) Dengan cara menggambarkan keadaan atau situasi desa.
Cara ini dilakukan dengan mengumpulkan data yang
terdapat dalamtabel tau daftar catatan lainya misalnya data
tentang pekerjaan, pendapatan, perumahan dan sebagainya.
Data tersebut dijumlahkan atau dilanjutkan diperoleh
gambaran atau intansi tentang data tersebut.
Contoh :
Dari 50 keluarga dikunjungi di satu Desa ternyata dapat
diperoleh data seperti berikut :
a) Hasil atau pendapatan
- 25 Keluarga berpenghasilan antara Rp. 10.000,- s/d
Rp. 20.000,-
- 10 Keluarga berpenghasilan antara Rp. 21.000,- s/d
Rp. 31.000,-
- 15 Keluarga berpenghasilan antara Rp. 30.000,- ke
atas.
b) Anak anak yang turut bekerja membantu orangtuanya :
- 60% anak selalu membantu orang tuanya.
- 25% anak sering ikut membantu bekerja.
- 10& anak samasekali tidak membantu bekerja.
c) Makanan :
- 60% keluarga makan tidak teratur setiap harinya
(kadang kadang makan kadang kadang tidak).
- 20% keluarga makan setiap hari rata rata 2 (dua)
kali.
- 20 keluarda makan secara teratur setiap kalinya 3
(tiga) kali.
d) Pendidikan anak anak
- 20% anak tidak pernah sekolah.
- 50% anak putus sekolah (hanya pada SD kelas III, IV
dan V).

Page
59

PSM -Marga Sekampung-

BUKU PEGANGAN PSM

Pasal 13
Forumkomunikasi PSM sebagai mana dimaksud Pasal 12, berfungsi
sebagai wadah dan wahana konsultasi, komunikasi dan koordinasi
kegiatan pengabdian.

Pasal 14
Penetapan dan pengaturan forumkomunikasi PSM sebagai dimaksud
pasal 12 dan pasal 13, diatur lebih lanjut deanngan keputusan Durektur
Jendral bina kesejahteraan sosial.

BAB IV
PEMBINAAN DAN PENGAWASAN

Pasal 15
Pembinaan PSM bertujuan untuk tercipta dan terbinanya PSM secara
kuantitatif dan kualitatif sebagai motivator, dimanisator dan
pelaksanaan tigas tugas pembangunan bidang Kesejahteraan Sosisal
pada khususnya dan Pembangunan Nasional pada umumnya.

Pasal 16
Pembinaan administrasi dan pengawasan seluruh gerak aktivitas PSM
secara fungsional menjadi tanggung jawab Direktorat Jendaral Bina
Kesejahteraan Sosial.

Pasal 17
Pembinaan kemampuan teknis dan manajerial pekerjaan sosial PSM
menjadi tanggung jawab unut unit operasional di lingkungan
Departemen Sosial sesuii dengan bidangnya.

Pasal 18
Pembinaan watak pengabdian dan kejuangan PSM menjadi tanggung
jawab Direktorat Jendaral Bina Kesejahteraan Sosial.

Page
58

PSM -Marga Sekampung-

BUKU PEGANGAN PSM
Dalammelaksanakan fungsinya PSM senangtiasa menerapkan prinsip
prinsip pekerjaan sosial yang sesuai dengan Norma Keperibadian
Bangsa.

Psal 8
Setiap pelaksana fungsi PSM baik secara peroranga maupun secara
kelompok diselenggarakan secara melembaga dan terorganisasikan
serta terpadu dalam kesatuan sistem pembangunan bidang
Kesejahteraan Sosial.




Pasal 9
Sesuai dengan kedudukan PSM sebagai salah satu pilar parsitipan
dibidang kesejahteraan sosial khususnya dan pembangunan sosial pada
umumnya, maka semua gerak aktivitasnya terkoordinasi dan
terintegrasi dengan gerak aktivitas pilar parsitipan lainya.

Pasal 10
Setiap kegiatan PSM di tingkat Desa / Kelurahan dilaksanakan sebagai
bagian tidak terpisahkan dari dan dalamkesatuan kegiatan Lembaga
Ketahana Masyarakat Desa.

Pasal 11
Sesuai dengan kedudukan PSM sebagai salah satu pilar parsitipan di
bidang Kesejahteraan Sosial, PSM merupakan mitra Departemen Sosial
dalam memperluas jangkauan dan meningkatkan mutu pelayanan
kesejahteraan sosial.
Pasal 12
Dalamrangka meningkatkan nilai daya guna dan hasil guna pelaksana
fungsi PSM dibentuk Forumkomunikasi PSM tingkat Kecamatan /
Kotamadya, Propinsi dan Pusat.

Page
23

PSM -Marga Sekampung-

BUKU PEGANGAN PSM
- 30% bersekolah.
e) Perumahan
- 70% keadaan rumah tidak memenuhi syarat (tampa
kamar, jendala, genting, kaca, ternak bersatu dengan
pemilik ruman dan sebagainya).
- 30% cukup memenuhi syarat syarat rumah layak.
f) Penderita cacat : 7 orang mengalami cacat mata.
Demikianlah contoh yang terkumpul untuk satu keadaan,
yang selanjutnya dapat diambil kesimpulan adanya
masalah masalah yang dapat ditemukan yaitu :
a) Masalah kemiskinan keluarga.
b) Masalah banyaknya anak anak yang berhenti
sekolah atau putus sekolah karena ketidak mampuan
keluarganya sehingga harus ikut membantu bekerja
mencari nafkah.
c) Masalah kurang gizi.
d) Masalah perumahan yang tidak memenuhi syarat
syarat rumah sehat.
Jelas untuk mendapatkan satu masalah di suatu dasa
(tempat) harur mengkait kaitkan antara data yang
satu dengan yang lainnya. Dengan cara yang
demikian PSM akan memperoleh ketepatan masalah
yang akan ditemukan di desa. Dan dengan tepatnya
masalah yang ditemukan merupakan titik tolak untuk
bekerja melaksanakan masalah mana yang akan
diatasi lebih dahulu.
Untuk sampai pada satu pemecahan atau program
pemecahan suatu masalah, perlu PSM bertanya pada
dirinya sendiri dalamarti lain memberikan penilaian
terhadap masalah yang bersangkutan.
(a) Apakah keadaan atau masalah semacamitu baik
dan merupakan keadaan sejahtera yang sama
sama diinginkan.

Page
24

PSM -Marga Sekampung-

BUKU PEGANGAN PSM
(b) Apakah masalah tersebut hanya didiamkan saja.
Jelaskan kita tidak akan membiarkan masalah
tersebut terus berlarut larut. Apalagi PSM yang
justru tugas dan tekadnya akan menanggulangi
masalah masalah yang dihadapi warga
masyarakat yang dihadapi bersama sama.
(c) Kalau masalah tersebut akan di pecahkan berarti
harus dengan usaha usaha. Mungkin usaha
usaha dapat dilaksanakan. Kalau mungkin
diusahakan, usaha apakah yang harus ditempuh
dan bagaimana caranya, dan usaha usaha apa
yang lebih dulu harus dijalankan. Pernyataan
pernyataan demikian harus menyertai setiap
pikiran PSM dalamikut membantu kesejahteraan
warga masyarakat seluruhnya. Usaha apa yang
akan dilaksanakan, merupakan pertimbangan
pertimbangan yang sangat penting terutama
sebelum membuat rencana. Satu pertimbangan
lain yang sangat menentukan dalam rangka
kemungkinan dalamterlaksananya usaha rencana
usaha kesejahteraan yang akan dilaksanakan
adalah bahwa PSM harus harus mengetahui
kekuatan atau sumber sumber atau potensi yang
sedia maupun yang masih tersembunyi di desa.
Tampa mempertimbangkan hal ini, apa yang
direncanakan PSM dalam usaha usaha
kesejahteraan hanya akan tinggal rencana dan
hayalan saja. Oleh karena itu PSM harus
mengadakan penganalisaan perhadap sumber
sumber atau potensi tersebut.
3. Mengolah sumber sumber atau potensi.
Dari data yang ditemukan dapat diketahui bahan bahan
yang merupakan sumber sumber kekuatan atau potensi desa

Page
57

PSM -Marga Sekampung-

BUKU PEGANGAN PSM
BAB II
KEDUDUKAN, TUGAS DAN FUNGSI PEKERJA SOSIAL
MASYARAKAT

Pasal 4
PSM berkedudukan sebagai salah satu pilar parsitipan usaha
kesejahteraan sosial yang bersama sama pilar parsitipasi lainnya dan
Pemerintah secara bertahap mewujudkan masyarakat yang
berkesejahteraan Pancasila dan Undang Undag Dasar 1945.
Tugas pokok PSM adalah melaksanakan usaha usaha kesejahteraan
sosial, baik yang bersifat pembinaan dan pengembangan kesejahteraan
sosial dengan mengindahkan kebijaksanaan pemerintah dibidang
keejahteraan sosial.

Pasal 6
Dalammelaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud Pasal 5, PSM
mempunyai fungsi :
a. Motivator, ialah memberikan informasi, sugesti dan dorongan
kepada seseorang, keluarga maupun masyrakat sehingga
berkemauan, bersemangat dan bertekad mencegah dan
menyelesaikan masalah kesejahteraan sosial;
b. Dimanisator, ialah mengerahkan, menggerakan dan mengarahkan
seseorang, keluarga ataupun masyarakat sehingga berkemampuan
mengenal dan mendayagunakan secara swadaya semua sumber dan
potensi kesejahteraan sosial;
c. Pelaksana tugas tugas pembangunan bidang Kesejahteraan Sosial
pada khususnya dan Pembangunan Nasional pada umumnya.

BAB III
TATA KERJA

Pasal 7

Page
56

PSM -Marga Sekampung-

BUKU PEGANGAN PSM
BAB I
KETENTUAN UMUM

Pasal 1
Pekerja Sosial Masyarakat yang selanjutnya disingkat PSM adalah
warga masyarakat yang atas dasar kesadaran dan kesadaran dan
tanggung jawab sosial serta didorong dangan oleh rasa kebersamaan,
kekeluargaan dan kesetiakawanan sosial secara sukarela mengabdi di
bidang kesejahteraan sosial.

Pasal 2
PSM sebagaimana dimaksud pada pasal 1, mempunyai ruang lingkup
pengabdian dilembaga lembaga pelayanan kesejahteraan sosial, baik
di Desa, Kecamatan, Kabupaten / Kotamadya, Propinsi maupun
Nasional.

Pasal 3
(1) Setiap PSM memiliki persyaratan umumsebagai berikut :
a. Warga Negara Indonesia yang bertaqwa kepada Tuhan Yang
Maha Esa, setia serta taat kepada Pancasila dan Undang
Undang Dasar 1945;
b. Dapat membaca, menulis dan berbahasa Indonesia;
c. Berumur sedikitnya 17 tahun;
d. Sehat Jasmani dan Rohani;
e. Memiliki watak kejuangan dan memiliki pengetahuan dan
keterampilan serta kemauan dan kemampuan dibidang
Kesejahteraan Sosial.
(2) Disamping persyaratan umum tersebut setiap PSM memenuhi
persyaratan khusus, yaitu pengukuhan sebagai Pekerja Sosial
Masyarakat.
(3) Tata cara pengukuhan sebagai PSM diatur lebih lanjut dengan
Keputusan Direktur Jendral Bina Kesejahteraan Sosial.


Page
25

PSM -Marga Sekampung-

BUKU PEGANGAN PSM
untuk pembangunan. Keadaan air, tumbuh tumbuhan, tanah
dan kekayaan alam lainnya, disamping juga tenaga tenaga
manusia baik yang dapat dilakukan untuk tenaga kerja,
dermawan, yang mengorganisasikan kerja (tokoh tokoh
masyarakat yang mampu untuk tugas ini) semua merupakan
sumber sumber potensi yang sangat berguna.
Persoalan yang perlu diperhatikan oleh PSM adalah bagaimana
nantinya memanfaatkan atau menggali sumber sumber ini.
Sumber sumber yang perlu diolah yang kemungkinannya
dapat dimanfaatkan untuk merencanakan uasaha usaha
kesejateraan adalah sebagai berikut :
a) Sumber sumber material
Dalam menentukan sumber sumber material dapat
diperkirakan berapa banyak uang, bahan dan alat yang dapat
dikumpulkan.
1) Beberapa uang dan bahan serta alat yang kira kira
dapat diperkirakan dapat dikumpulkan dari warga
masyarakat.
2) Berapa uang yang kiranya dapat dikumpulkan atau yang
diminta pada perusahaan perusahaan yang ada atau
yang mau membantu.
3) Berapa uang dan alat yang dapat diminta dari instansi
instansi pemerintah, misalnya dari Kantor Sosial,
Pemerintah Daerah dan sebagainya.
4) Beberapa uang dan bahan serta alat yang diperkirakan
diperoleh dari usaha usaha lainnya.
b) Tenaga
1) Beberapa tenaga kerja (gotong royong) yang tersedia
untuk bekerja dalamusaha kesejahteraan sosial.
2) Berapa tenaga yang dalamsatu bidang keahlian tertentu
seperti tukang batu, tukang kayu dan sebagainya yang
berminat dan mau diajak bekerja.

Page
26

PSM -Marga Sekampung-

BUKU PEGANGAN PSM
3) Berpa tenaga yang mampu dan berminat untuk
mengorganisasikan kegiatan.
Khususnya uantu tenaga, perlu diperhatikan bahwa
kadang kadang menglami kesulitan sebab sering terjadi
bahwa orang yang cakap dalamsuatu pekerjaan kurang
berminat, dan di lain pihak terjadi bahwa orang yang
berminat tidak mempunyai kecakapan dan keterampilan.
Hal hal semacam ini bisa jjika pendekatan
pendekatan pendahuluan dalambentuk kotak kontak
berjalan baik.
c) Sumber sumber kekayaan alam
Apa saja sumber sumber kekayaan alamyang mungkin
dapat dimanfaatkan. Misalnya bambu untuk kerjinan tangan
(anyaman anyaman), tanah untuk membuat bata merah,
tanah tras untuk bata, kayu kayu keras untuk bahan
bangunan perumahan dan sebagainya. Kalau mungkin
dimanfaatkan, tinggal selanjutnya bagaimana melatih warga
masyarakat untuk membuat bata dari tras, anyam anyaman
dan sebagainya.
Kalau kalau sumber sumber tersebut dapat digali dan
dimanfaatkan untuk kesejahteraan sosial dan dijadikan dasar
perencanaan, maka perlu dipertimbangkan pula oleh setiap
PSM segagaimana memilih suatu kegiatan yang
direncanakan lebih dahulu yang berhubungan dengan suatu
masalah yang memerlukan pemecahan serta mendasak.
Hal ini perlu semua masalah memang ingin dipecahkan,
tetapi tidak mungkin dalamwaktu yang bersama sama,
apalagi atau sumber kekuatan untuk itu memang terbatas.
Oleh karena itu setiap PSM harus sudah mempunyai
gambaran sementara program yang akan dipilih yang
mungkin dilaksanakan sebagai hasil dari penyimpulan data
dan pengolahan sumber sumber.

Page
55

PSM -Marga Sekampung-

BUKU PEGANGAN PSM
4. Keputusan Presiden R.I. Nomor 44 Tahun 1974 Tentang Pokok
pokok Organisasi Departemen;
5. Keputusan Presiden R.I. Nomor 45 / M Tahun 1983 tentang
penyempurnaan dan peningkatan fungsi Lembaga Sosial Desa;
6. Keputusan Presiden R.I. Nomor 16 Tahun 1984 tentang
Pembentukan Kabinet Pembangunan IV
7. Keputusan Presiden R.I. Nomor 15 Tahun 1984 tentang Susunan
Organisasi Departemen;
8. Keputusan Menteri Sosial R.I. Nomor 14 / HUK / KEP / II / 1981
tentang Tugas Pokok, Fungsi dan Tata Kerja Pembimbing Sosial
Masyarakat;
9. Keputusan Menteri Sosial R.I. Nomor 15 tahun 1983 tentang
Organisasi dan Tata Kerja Kantor Departemen Sosial R.I.;
10. Keputusan Menteri Sosial R.I. Nomor 07 / HUK / KEP / 1984
tentang Pola Dasar Pembangunan Bidang Kesejahteraan Sosial;
11. Keputusan Menteri Sosial R.I. Nomor 16 Tahun 1984 tentang
Organisasi dan Tata Kerja Kantor Wilayan Departemen Sosial di
Propinsi dan Kantor Departemen Sosial Kabupaten / Kotamadya.


MEMUTUSKAN :
Menetapkan :
Keputusan Menteri Sosial R.I. tentang Tugas Pokok, Fungsi dan Tata
Kerja Pekerja sosial Masyrakat,
Sebagai perubahan dari keputusan Menteri Sosial R.I. Nomor 14 / HUK
/ KEP / II / 1981 tentang Tugas Pokok, Fungsi dan Tata Kerja
Pembimbing Sosial Masyarakat, yang sepenuhnya berbunyi sebagai
berikut :






Page
54

PSM -Marga Sekampung-

BUKU PEGANGAN PSM
KEPUTUSAN MENTERI SOSIAL R.I.
NOMOR : 28 / HUK / 1987
Tentang
PERUBAHAN ATAS KEPUTUSAN MENTERI SOSIAL R.I.
NOMOR 14 / HUK / KEP / II / 1981 TENTANG TUGAS POKOK
FUNGSI DAN
TATA KERJA PEMBIMBING SOSIAL MASYRAKAT

MENTERI SOSIAL REPUBLIK INDONESIA


Menimbang :
a. Bahwa Pekerja Sosial Masyrakat (PSM) sebagai salah satu
perwujudan parsitipan masyarakat dalam usaha usaha
kesejahteraan sosial mempunyai peranan penting dalam
pembangunan biang Kesejahteraan Sosial;
b. Bahwa untuk kesinambungan dan lebih meningkatnya serta
menetapkan peranan PSM tersebut, dipandang perlu menetapkan
pengaturan tentang tugas pokok, Fungsi dan Tata Kerja Pekerja
Sosial Masyarakat;
c. Bahwa sehubungan dengan hal tersebut dipandang perlu
mengadakan perubahan atas Keputusan Menteri Sosial R.I.
Nomor 14 / huk / kep / II / 1981 tentang Tugas Pokok, Fungsi dan
Tata Kerja Pembimbing Sosial Masyarakat;

Mengingat :
1. Undang Undang Nomor 5 Tahun 1974 tentang Pokok pokok
Pemeritah di Daerah;
2. Undang Undang Nomor 5 Tahun 1974 tentang Ketentuan
ketentuan Pokok Kesejahteraan Sosial;
3. Undang Undang Nomor 5 Tahun 1979 tentang Pemerintah
Desa;

Page
27

PSM -Marga Sekampung-

BUKU PEGANGAN PSM
d) Gambaran pilihan program yang akan dilaksanakan dari
sekian banyak masalah yang akan diatasi PSM harus
mempunyai gambaran gambaran pemecahannya dan juga
gambaran gambaran mana mana masalah yang akan
dipecahkan terlebih dahulu. Kalu misalnya dari masalah
masalah sebagai mana telah dicontohkan dimuka, PSM
menganggap perlu adanya usaha pemecahan lebihdahulu
terhadap usaha usaha yang memberikan hasil hasil yang
dapat meningkatkan kehidupan ekonomi warga masyarakat
maka usaha usaha yang perlu diprogramkan antara lain :
1) Usaha pembuatan batu bata karma keadaan tanah yang
memungkinkan.
2) Usaha kerjinan anyaman anyaman, karena banyak
bambu yang bagus, disamping PSM merasa dapat
mengusahakan orang orang yang akan melatih dalam
bidang anyam anyaman kepada masyarakat serta
pemasaran lebih mudah. Disamping itu pilihan pilihan
kegiatan lain masih banyak misalnya kegiatan kegiatan
pemanfaatan perkarangan perkarangan untuk
pertanian, peternakan, perikanan. Juga usaha usaha di
bidang perumahan, Krang Taruna, Asuhan Keluarga.
Peningkatan kesejahteraan lanjut usia dan yang lainya
sesuai dengan permasalahan permasalahan yang
diserahkan perlu dipecahkan.
Disamping itu perlu pula dikembangkan jenis peralatan
peralatan yang dapat dibuat dengan bahan bahan yang
tersedia di daerah setempat untuk meningkatkan
penghasilan.
3) Menyusun rencana kerja
Atas dasar hasil inventarisasi data yang telah diperoleh
PSM sampai pada gambaran mengenai pilihan usaha
usaha yang akan disampaikan, selanjutnya PSM perlu

Page
28

PSM -Marga Sekampung-

BUKU PEGANGAN PSM
menysun suatu rencana kerja untuk melaksanakan
kegiatan kegiatan tersebut.
Untuk menyusun rencana kegiatan tersebut PSM perlu
memperhatikan sebagai hal hal seperti berikut :
(a) PSM perlu menentukan tujuan usaha yang akan
dilakukan misalnya :
(1) Meningkatkan penghasilan keluarga.
(2) Meningkatkan keadaan perumahan dan
lingkungan masyarakat yang lebih baik / layak.
(3) Meningkatkan kesehatan dan gizi keluarga.
(4) Meningkatkan pendidikan dan keterampilan
anak.
(5) Meningkatkan kesejahteraan lanjut usia.
(6) Tujuan tujin lain yang sesuai dengan kegiatan
usaha usaha yang akan dileksanakan.
(b) PSM perlu menyusun kegiatan kegiatan yang
dilakukan untuk mencapai tujuan :
(1) Mengadakan penyuluhan dan bimbingan sosial
kepada masyarakat yang bersifat memberi
dorongan.
(2) Menetapkan siapa siapa yang perlu
ditingkatkan kesejahteraannya baik perorangan,
keluarga kelompok maupun masyarakat secara
keseluruhan.
(3) Memberikan bantuan kepada mereka yang
ditetapkan untuk ditingkatkan kesejahteraannya,
dengan menggerakan dana dan daya yang ada.
(4) Mengadakan bimbingan terhdap pelaksanaan
kegiatan yang dilakukan oleh masyarakat yang
telah dibantu.
(5) Mencatat perkembangan perkembangan
kegiatan baik hal hal yang menghambat

Page
53

PSM -Marga Sekampung-

BUKU PEGANGAN PSM
BAB IV
KETENTUAN PENUTUP

Pasal 12
Undang undang ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.
Agar supaya setiap orang yang dapat mengetahuinya, memerintahkan
pengundangan Undang Undang ini dengan penetapannya dalam
Lembaran Negara Republik Indonesia.


Dilaksanakan di J akarta
Pada tanggal 6 Nopember 1974
PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA



ttd


S O E H A R T O
JENDRAL TNI

Diundangkan di Jakarta
Pada tanggal 6 Nopember 1974
MENTERI / SEKERTARIAT NEGARA
REPUBLIK INDONESIA


ttd


(SUDHARMONO, SH)


Page
52

PSM -Marga Sekampung-

BUKU PEGANGAN PSM
BAB III
PERANAN DAN USAHA MASYARAKAT

Pasal 8
Masyrakat mampunyai kesempatan seluas luasnya untuk
mengadakan usaha Kesejahteraan Sosial dangan mengadakan garis
kebijaksanaan dan ketentuan ketentuan sebagai mana ditetapkan
dengan Peraturan Perundang undangan.

Pasal 9
Untuk mencapai daya guna dan daya kerja sebesar besarnya, bagi
usaha masyarakat dibidang kesejahteraan sosial, ialah uasaha
Kesejahteraan Sosial dan pemenuhan Jaminan Sosial yang
menyangkut kepentingan orang banyak, dapat dibentuk yayasan atau
lembaga lain yang syarat syarat dan cara cara dibentuk lebih lanjut
dengan peraturan peraturan Perundang undangan.

Pasal 10
Usaha pengerahan dana dan penggunaannya bagi kegiatan
kesejahteraan sosial didalammasyarakat diatur lebih lanjut dengan
peraturan Perundang undangan.

Psal 11
Segala peraturan perundang undangan dibidang kesejahteraan sosial
yang sudah ada tetap berlaku selama dan sepanjang tidak
bertentanggan dengan Undang Undang ini.








Page
29

PSM -Marga Sekampung-

BUKU PEGANGAN PSM
maupun yang menunjang serta kegagalan serta
keberhasilan.
(c) Perlu menetapkan sumber pembiayaan untuk
kegiatan kegiatan yang akan dilaksanakan. Tanpa
biaya baik berupa uang, bahan maupun bantuan
tenaga tenaga dari masyarakat setempat, kegiatan
kegiatan tersebut tidak akan berhasil. Oleh karena itu
PSM perlu menetapkan darimana sumber sumber
pembiayaan dipeloreh dan berapa besarnya biaya
tang diperlukan (dapat dari masyarakat sendiridan
dari luar masyarakat).
(d) PSM perlu menyusun organisasi pelaksanaannya,
artinya perludiadakan pembagian tugasnya dan
pekerjaan kepada para pelaksananya dan bagai mana
hubungankerja antara pelaksana dalammenjalankan
tugasnya masing masing seperti :
(1) Siapa penanggung jawab umumkegiatan.
(2) Siapa yang mengurus keuangan (bendahara).
(3) Sipa yang tugasnya mengumpulkan dana.
(4) Siapa yang mengatur pengerahan tenaga.
(5) Siapa yang bertanggung jawab terhadap urusan
adminitrasi dan sebagainya.
(e) PSM perlu juga membuat jadwal waktu pelaksanaan
kegiatan. Kapan diadakan bimbingan motivasi,
kapan diadakan bimbingan pelaksanaan kegiatan,
kapan diadakan rapat dan sebagainya. Jangka waktu
kegiatan harus ditetapkan berapa bulan misalnya satu
kegiatan itu harus sampai pada keadaan yang
diinginkan, jangan sampai tidak ada batas waktu.
4) Pelaksanaan kegiatan usaha Kesejahteraan Sosial.
Program yang telah ditetapkan disusun walaupun
bagaimana baiknya tidak mempunyai arti jika tidak
dilaksanakan. Oleh karena itu program harus

Page
30

PSM -Marga Sekampung-

BUKU PEGANGAN PSM
dilaksanakan agar supaya masyarakat tidak kecewa dan
tetap mempunyai kepercayaan terhadap PSM.
Sebelum program dilaksanakan perlu lebih dahulu
diadakan suatu usaha untuk pemantapan program
tersebut.
(a) Pemantappan rencana
Pemantapan dapat dilaksanakan melalui pertemuan
antara PSM, Kepala Desa, Pamong Desa dan
segenap tokoh tokoh masyarakat yang mempunyai
tugas tugas sebagai pelaksana dalam bidang
bidang tertentu.
Pertemuan pemantapan rencana tersebut berkisar
pada penegasan tugas tugas yang akan
dikumpulkan oleh orang yang bersangkutan,
sekaligus cara cara yang akan dilaksanakan dalam
menjalankan tugasnya. Pemantapan rencana ini
merupakan persiapan terakhir sebelum pera
pelaksana menjalankan tugasnya. Dengan
pemantapan ini diharapkan pelaksana bener bener
dapat mecapai sasaran / tujuan yang diinginkan
bersama.
Dengan pertemuan ini PSM perlu memberikan
penjelasan terhadap para pelaksana tentang rencana
kerja disamping tugas tugas yang dibebankan pada
PSM sendiri.
Dalam kesempatan ini tentunya diberikan
kesempatan pula pada Kepala Desa atau Tokoh
Tokoh Masyarakat lainnya untuk memberikan arahan
arahan atau saran saran.
Sebab apa yang telah dikemukakan oleh para peserta
oleh para peserta dalam pertemuan ini, harus
dianggap sebagai hal yang lebih memantapkan
program.

Page
51

PSM -Marga Sekampung-

BUKU PEGANGAN PSM
Pasal 5
1. Pemerintah mengadaka uasaha usaha kearah terwujudnya dan
terbunanya suatu sistemjaminan sosial yang menyeluruh.
2. Penyelanggaraan system jaminan sosial tersebut dalam ayar 1.
dilaksanakan atas peraturan perundang undangan.

Pasal 6
Penyelenggaraan pendidikan, latihan khusus dan latihan latihan yang
tertuju kearah pembentukan tenaga tenaga ahli dan kejuruan dalam
profesi pekerjaan sosial diatur dengan Peraturan Perundang undangan.

Pasal 7
1. Alat kelengkapan Pemerintah dalamlapangan kesejahteraan sosial :
a. Di tingkat Pusat ialah Departemen yang diserahi tugas urusan
kesejahteraan sosial dengan seluruh aparatnya.
b. Di tingkat Daerah ialah aparat aparat yang diserahi tugas
urusan kesejahteraan sosial di Daerah.
3. Tugas, susunan dan wewenang serta alat alat kelengkapan
pemerintah tersebut dalamayat 1. pasal ini diatur, dengan Peraturan
Perundang undangan.














Page
50

PSM -Marga Sekampung-

BUKU PEGANGAN PSM
BAB II
TUGAS USAHA PEMERINTAH

Pasal 3
1. Tugas tugas Pemerintah ialah :
a. Menentukan garis kebijaksanaan yang diperlukan untuk
memelihara, membimbing, dan meningkatkan uasa
Kesejahteraan Sosial.
b. Memupuk, memelihara, membingbing dan meningkatkan
kesadaran serta rasa tanggung jawab sosial masyarakat.
c. Melakukan pengaman dan pengawasan pelaksana uasaha
usaha Kesejahteraan Sosial.

Pasal 4
1. Usaha usaha Pemerintah di bidang kesejahteraan sosial meliputi :
a. Bantuan sosial kepada warga Negara baik secara perseorangan
maupun dalam kelompok yang mengalami kehilangan sosial
atau menja korban akibat terjadinya bencana bencana, baik
sosial maupun alamiah ataupun peristiwa peristiwa lainya.
b. Pemerintah taraf kesejahteraan sosial melalui penyelanggaraan
suatu sistemjaminan sosial.
c. Bimbingan, Pembina dan rehabilitasi sosial, termasuk
didalamnya penyaluran kedalam masyarakat, kepada warga
Negara baik perorangan maupun dalam kelompok, yang
terganggu kemampuannya untuk mempertahankan hidup, yang
terlantar atau tang tersesat.
d. Pembangunan dan penyuluhan sosial untuk meningkatkan
peradaban, perkemanusiaan dan kegotong royongan.
2. Pelaksanaan usaha usaha Pemerintah tersebut dalamayat 1, pasal
ini diatur dengan Peraturan Perudang undangan.




Page
31

PSM -Marga Sekampung-

BUKU PEGANGAN PSM

Beberapa hal yang disampaikan dalampertemuan ini antara lain
:
(1) Bagaimana cara mendapatkan tenaga tenaga yang dapat
dimanfaatkan dalamusaha gotong royong.
(2) Bagaimana mengumpulkan modal berupa uang dari
masyarakat sendiri.
(3) Bagaimana mendapatkan modal yang besar dari bantuan
para dermawan maupun instansi instansi Pemerintah
lain.
(4) Bagaimana mendapatkan bahan bahan atau alat alat
baik yang berasal dari masyarakat sendiri maupun dari luar
(Instansi Pemerintan).
(5) Bagaimana jalan yang ditempuh jika mendapat kesulitan
kesulitan dalamusahanya.
(6) Bagaimana cara mencatat dan membukukan setiap
kegiatan yang dilaksanakan.
(7) Bagaimana agar pelaksana programtersebut benar benar
mendapatkan dukungan dari pemerintah daerah
(Kecamatan / Kabupaten) setempat.
(8) Bagainana membimbing Keluarga Binaan Sosial (KBS)
yang telah ditentukan.
Setelah pernyataan tersebut disampaikan kepala tokoh
tokoh masyarakat yang akan membantu pelaksanaannya,
maka tidak kalah pentingnya diadakan pertemuan dengan
KBS yang telah ditetapkan dan dipilih untuk dibantu.
Pengumpulan para KBS ini sama halnya pertemuan diatas
adalah dalam rangka pemantapan program. Dalam
pertemuan dengan KBS inilah diberikan gambaran tentang
apa saja yang harus dilaksanakan oleh para KBS (bila
memang disediaka bantuan) seperti bahan bahan
bangunan untuk rumah, bantuan alat alat untuk mencetak
bata, kerajinan tangan dan sebagainya. Bagai mana cara

Page
32

PSM -Marga Sekampung-

BUKU PEGANGAN PSM
KBS menjalankan tugasnya, kapan kegiatan KBS dimulai
dan kapan kira kira kegiatan itu dapat menghasilkan
sesuatu yang berguna bagi peningkatan kehidupan KBS
dan sebagainya. Pemantapan rencana yang dilakukan oleh
KBS ini akan menjamin lancarnya pelaksanaan program
tersebut.
(b) Pembentukan Kelompok Kerja
Mereka yang akan ditingkatkan kesejahteraannya,
tidak akan dibiarkan untuk menjalankan usahanya
secara sendiri sendiri melainkan akan diajak
bekerja sama sama dalamsatu kelompok kerja.
Diadakannya kelompok kerja ini didasarkan pada
pertimbangan pertimbangan :
(1) Untuk tetap memelihara rasa kegotong royongan
KBS.
(2) Agar pelaksanaan program tidak simpang siur
melaikan keseraganan pelaksanaannya, paling
tidak dalamkelompok kerja KBS.
(3) Mempermudah dilaksnakannya bimbingan oleh
PSM maupun tokoh tokoh masyarakat.
(4) Adanya penghematan modal atau biaya, misalng
biaya lebih hemat dengan memberikan satu
perangkat alat pertukangan untuk sau kelompok
kerja KBS masing masing anggota diberi satu
perangkat.
(5) Dengan kelompok kerja sekaligus melatih dan
membiasakan mastarakat untuk berorganisasikan
setaiap kegiatan secara bersama sama.
Disamping itu juga mengembangkan cara cara
usaha kooperatif atau bekerja sama dalam
masyarakat.
Adapun cara cara untuk membentuk kelompok
kerja KBS adalah :

Page
49

PSM -Marga Sekampung-

BUKU PEGANGAN PSM

BAB I
KETENTUAN UMUM

Pasal 1
Setiap warga Negara berhak atas taraf kesejahteraan sosial yang sebaik
baiknya dan kewajiban untuk sebanyak mengkin ikut serta dalam
usaha usaha Kesejahteraan Sosial.

Pasal 2
Yang dimaksud dalamUndang Undang ini dengan :
1. Kesejahteraan Sosial ialah suatu tata kehidupan dan penghidupan
sosial, Material maupun Spiritual yang yang diliputi oleh rasa
keselamatan, kesusialaan, dan ketentraman lahir dan batin,
memungkinkan bagi setiap warga Negara untuk melaksanakan
usaha untuk memenuhi kebutuhan kebutuhan jasmaniah dan
rohaniah dan sosial yang sebaik baiknya bagi diri, keluarga serta
masyarakat dengan menjungjung tinggi hak hak azasi serta
kewajiban manusia sesuai dengan Pancasila.
2. Usaha usaha Kesejahteraan Sosial ialah semua upaya, program
dan kegiatan yang ditunjukan untuk mewujudkan, membina,
memelihara, memulihkan dan mengembangkan kesejahteraan
sosial.
3. Pekerjaan Sosial ialah semua keterampilan teknis yang dijadikan
wahana bagi pelaksanaan usaha Kesejahteraan Sosial.
4. J minan Sosial sebagai perwujudandari pada sekuritas sosial
adalah seluruh sistemperlindungan dan pemeliharaan kesejahteraan
sosial bagi warga Negara yang diselenggarakan oleh Pemerintah
dan / atau masyarakat guna memeliha taraf kesejahteraan sosial.





Page
48

PSM -Marga Sekampung-

BUKU PEGANGAN PSM
maupun Spiritual yang sehat, yang menjungjung tinggi martabat
dan hak hak azasi serta kewajiban manusia sesuai dengan
Pancasila, hanya dapat dicapai apabila masyarakat dan Negara
berada dalamtaraf kesejahteraan sosial yang sebaik baiknya
serta menyeluruh dan merata;
b. Bahwa oleh karenanya kesejahtaraan sosial harus diusahakan
bersama oleh seluruh Masyarakat dan Pemerintah atas dasar
kekeluargaan;
c. Bahwa usaha usaha kesejahteraan sosial perlu dilakukan
dalamrangka dan sebagai bagian yang integral dari usaha
usaha pembangunan Nasional kearah mempertinggi taraf
kehidupan seluruh rakyat;
d. Bahwa hubungan dengan itu perlu dibentuk undang undang
yang menetapkan garis pokok pelaksanaan usaha usaha
Kesejahteraan Sosial.


Mengingat :

1. Psal 5 ayat (1), jls. Pasal 20 ayat (1), Pasal 27 ayat (2), Pasal 33,
dan Pasal 34 Undang Undang Dasar 1945;
2. Ketetapan Majelis Permusawaratan Rakyat Republik Indonesia
Nomor IV / MPR / 1973 tentang Garis garis Besar Haluan
Negara.
Dengan persetujuan Dewan Perwakilan Rakyat Republik
Indonesia.

MEMUTUSKAN :

Menetapkan :

UNDANG UNDANG TENTANG KETENTUAN KETENTUAN
POKOK KESEJAHTERAAN SOSIAL.

Page
33

PSM -Marga Sekampung-

BUKU PEGANGAN PSM
- Kelompok dibentuk berdasarkan jenis
kegiatan yang dijalankan misalnya kelompok
kerja dalam pemugaran perumahan,
pembuatan batu bara, kerajinan tangan bambu
dan lain lain.
- Tiap kelompok kerja, jumlah anggotanya
janga terlalu sedikit dan jangan terlalu
banyak. Sebagai contoh setiap kelompok
kerja terdiri dari 10 sampai dengan 30 orang.
Setiap kelompok kerja perlu ditunjuk satu
orang sebagai pimpinan kelompok. Pinpiman
itu dapat bergantian dalam waktu waktu
tertentu, umpaya setiap bulan satu kali,
kecuali apa bila tempat tidak memungkinkan,
PSM boleh merangkap menjadi pemimpin
kelompok. Kelompok kerja KBS pada
dasarnya adalah kelompok kerja sosial sebab
usaha yang dilaksanakan adalah usaha
usaha dalam bidang kesejahteraan sosial,
disamping itu juga bahwa usaha tersebut
dilaksanakan secara bersama barsama.
Kelompok kerja sosial ini tidak hanya terdiri
dari keluarga keluarga atau orang orang
yang karena keadaannya dijadikan sasaran
kegiatan proyek seperti keluarga miskin,
penderita cacat dan sebagainya tetapi lebih
dari itu, kelompok kerja sosial juga dapat
terdiri dari orang orang yang tidak
mempunyai masalah dalam kehidupan
ekonomi misalnya orang orang yang
mampu, tidak cacat mental maupun fisik,
keadaan cukup memenuhi syarat - syrat
rumah sehat, pelajar atau mahasiswa dan

Page
34

PSM -Marga Sekampung-

BUKU PEGANGAN PSM
sebagainya. Secara sedarhana kalau
dibedakan antara kelompok kerja KBS
dengan kelompok kerja sosial lainnya adalah
sebagai berikut : Kelompok kerja KBS adalah
terdiri dari orang orang atau keluarga yang
karena keadaan dalam kehidupan banyak
mengalami kekurangan kekurangan baik
dalam bidang ekonomi maupun sosial
sehingga perlu dibantu agar sampai pada taraf
hadup lebih baik, sehingga kelompok
kerjamereka adalah kelompok kerja KBS.
Sedangkan kelompok kerjalainnya seperti
kelompok kerja remaja, kelompok kerja
sosial wanita, kelompok kerja sosial alim
ulama dan sebagainya terdiri dari warga
masyarakat atau dapat dikatakan keluaga
yang tidak mempunyai masalah masalh
yang berat sehingga mereka tidak perlu
dibantu. Bahkan sebaiknya kelompok
kelompok kerja sosial kelompok kerja
tersabut kelompok yang berusaha untuk
meningkatkan dan mengembangkan aktivitas
warga masyarakat dalam bidang bidang
tertentu seperti dalamKarang Taruna, PK3A
(Pusat Kegiatan Kesejahteraan Keluarga dan
Anak), pendidikan keagamaan dan
sebagainya.
Kelompok kerja seperti ini juga harus
ditumbuhkan dan dikembangkan oleh setiap
PSM sesuai dengan permasalahan yang ada
dalam masyarakat. Sebab pada dasarnya
kelompok kerja tesebut merupakan patner
(kawan) kerja yang sangat baik untuk

Page
47

PSM -Marga Sekampung-

BUKU PEGANGAN PSM
BAGIAN III
LAMPIRAN PRUNDANG - UNDANGAN DAN
PERATURAN YANG HARUS DIKETAHUI OLEH
PSM

(lembaran Negara RI, No.53.1974)


UNDANG UANDANG REPUBLIK INDONESIA
Nomor 6 / Tahun 1974

Tentang

KETENTUAN KETENTUAN POKOK
KESEJAHTERAAN SOSIAL

UNDANG UNDANG REPUBLIK INDONESIA
Nomor 6 / Tahun 1974
Tentang
KETENTUAN KETENTUAN POKOK
KESEJAHTERAAN SOSIAL

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
PRESIDEN REPUBLIK INDONESIAN


Menimbang :

a. Bahwa tujuan perjuangan Bangsa Indonesian untuk mencapai
masyarakat Indonesia yang adil dan makmur, baik Menteri

Page
46

PSM -Marga Sekampung-

BUKU PEGANGAN PSM
kegiatan masyarakat yang bersifat pencegahan maupun
mengatasi permasalahan. Dalam hal ini perlu PSM
ditekankan perlu PSM ditekankan pentingnya untuk
menumbuhkan lumbung lumbung sosial dari dasarnya
untuk mengatasi malapetaka yang mungkin terjadi sewaktu
wakutu disamping lumbung sosial di desanya untuk
membiasakan warga masyarakat untuk menyisihkan
hartanya (menabung) bagi hari dapannya.
PSM perlu menetapkan suatu keadaan dimana KBS
dianggap telah mampu untuk berdiri sendiri (terminasi)
sehingga bimbingan yang dilakukan dapat dikurangi untuk
dilatihkan kepada KBS atau warga masyarakat lainya.
e. Pencatatan, Pelaporan dan Penilaian
Seluruh kegiatan yang dilakukan oleh para PSM perlu dicatat
sebagai dokumentasi dan sekaligus sebagai ukuran kemajuan
kemajuan hasil yang dicapai untuk masa-masa mendatang.
Berdasarkan catatan-catatan tersebut PSM perlu Memberikan
laporan baik pada Pemeritah Desa maupun Kantor Soaial
setempat yang meliputi hasil hasil, hambatan hambatan dan
kekurangan kekurangan serta sarana sarana perbaikannya.
Sekaligus evaluasinya terhadap usaha usaha yang dilakukan
masyarakat.
Tugas tugas PSM tersebut PSM merupakan dasar yang haraus
dijalankan yang mencerminkan pengetahuan dan keterampilan
dasar yang dimiliki oleh PSM. Dengan pengetahuan dan
keterampilan dasar tersebut, PSM akan dapat menjalankan
tugasnya dengan baik di daerahnya ada proyek maupun tidak
ada proyek perlu mengetahui dan menghayati prosedur dan
sistempelaksanaan peroyek yang bersangkutan.





Page
35

PSM -Marga Sekampung-

BUKU PEGANGAN PSM
menyelenggarakan usaha usaha
kesejahteraan sosial, sehingga dapat
mempercepat tercapainya tujuan.

(c) Bimbingan kerja dalampelaksanaa kegiatan
Bimbingan kerja terhadap kelompok kerja harus
dijalankan agar sesuai dengan rencana dan cara yang
telah ditentukan bersama.
Bimbingan kerja ini dapat dilaksanakan dalam
bentuk bentuk :
- Pertemuan dengan seluruh anggota kelompok
secara berkala (1 bulan sekali, 2 bulan sekali dan
sebagainya).
- Bimbingan langsung pada tiap anggota kelompok
(perorangan) setiap waktu.
Dalambmbingan kerja ini PSM dapat menerima
pengduan tentang kesulitan dan hambatan
hambatan yang dialami oleh para anggota baik
yang menyangkut segi pedoman, keterampilan
maupun hambatan hambatan lainnya.
Seharusnya PSM lah yang mencoba mengatasi
masalah yang dihadapi KBS tersebut. J ika
dirasakan perlu ada baiknya kesulitan dan
hambatan tersebut dibawa dalamsatu pertemuan
dengan Kepala Desa, Pamong Desa ataupun
Tokoh Tokoh Masyarakat untuk dipecahkan.
J ika kesulitan itu menyangkut serta teknis
pelaksanaan pekerjaan, PSM dapat
mengusahakan mantuan bantuan dari instansi
instansi Pemerintah yang bersangkutan ataupun
pada orang orang yang dianggap ahli dalam
bidang usaha yang bersangkutan.

Page
36

PSM -Marga Sekampung-

BUKU PEGANGAN PSM
Disamping itu segala kasulitan seharusnya
diberitahukan dan dibicarakan oleh PSM dengan
Petugas Sosial Kecamatan / Kantor Sosial
Kabupaten / Kotamadya setempat untuk
mendapatkan pemecahan seperlunya, setidak
tidaknya Petugas Sosial Kecamatan akan
memberikan nasehat dan saran langkah langkah
yang perlu ditempuh untuk mengatasai kesulitan.
Bimbingan kerja yang dilakukan PSM harus
mempunyai arti dorongan kerja terhadap anggota
kelompok kerja, sehingga mereka benar benar
diperhatikan hingga akan lebih bergairah untuk
menjaklankan tugasnya. Hal ini penting sekali,
karena justru kegairahan kerja inilah yang akan
banyak mendatangkan hasil yang sebaik
baiknya.

(d) Hal hal yang perlu diperhatikan dalampelaksanaan
programantara lain :
(1) Pelaksanaan kegiatan harus disesuaikan
mendapat dukungan dari pemerintah setempat
(Kepala Desa / Lurah, Camat).
(2) Orang yang dilibatkan dalam pelaksanaan
kegiatan (tokoh tokoh masyarakat) harus orang
yang tepat.
(3) Kalo sudah menentukan siapa pelaksana
pelaksananya, maka kepada mereka harus diberi
kepercayaan dan wewenang sesuai dengan
tanggung jawabnya dalam batas batas yang
wajar.
(4) Pengadminitrasian kegiatan harus terbika, artinya
jika ada orang yang ingin mengetahui keuangan
yang digunakan harus diberi kesempatan melihat.

Page
45

PSM -Marga Sekampung-

BUKU PEGANGAN PSM
ini sudah barang tentu adalah ditunjukan kepada mereka yang
secara nyata memerlukan yaitu sasaran yang digarap sebagai
KBS.
Bimbingan dan pelayanan terhadap KBS ini meliputi beberapa
kegiatan sebagai berikut :
1) Pendekatan terhadap KBS dalamrangka pemilihan calon
calon klien (yang memenuhi persyaratan), motivasi KBS dan
sekaligus pemilihan dan penerapan calon calon klien yang
tepat. Termasuk di dalamnya adalah kegiatan kegiatan
pengelompokan KBS.
2) Bimbingan terhadap usaha usaha ekonomis produktif yang
dilakukan oleh klien, termasuk didalamnya bimbingan
pengelompokan bantuan atau stimilans suya tepat tepat
penggunaanya sesuai dengan tujuan yang diinginkan.
3) Bimbingan kegiatan sosial kemasyarakatan untuk tetap
memelihara dan meningkatkan kebersamaan dari masyarakat
dalammencegah dan mengatasi permasalahannya. Termasuk
didalamnya adalah bimbingan terhadap perkumpulan
perkumpulan masyarakat misalnya arisan, perkumpulan
pemuda / remja , pengajian dan sebagainya, dengan harapan
agar perkumpulan perkumpulan kemasyarakatan dapat
tumbuh sebagai infra struktur sosial di desanya yang
memiliki kesanggupan dan kemampuan untuk memberikan
pelayanan pelayanan sosial kepada warganya yang
memang memerlukan (misalkan para cacat, anak terantar,
selanjutnya usia terlantar sebagainya).
4) Bimbingan mental terhadap masyarakat termasuk di
dalamnya para kelien supaya memiliki sikap mental yang
positif yang menunjang dan dapat menembangkan
pembangunan.
5) Bimbingan lanjutan, yaitu memberikan bimbingan terhadap
kegiatan masyarakat / KBS yang tealh berlangsung.
Didalmnya termasuk usaha usaha kearah pengembangan

Page
44

PSM -Marga Sekampung-

BUKU PEGANGAN PSM
daerah tersebut dimana PSM terlibat secara aktif di
dalamnya.
b. Inventarisasi (pengumpulan) data.
Untuk dapat melaksanakan tugas tugas selanjutnya dengan
baik PSM harus mengenal keadaan masyarakat di daerahnya.
Untuk ini PSM harus mengadakan inventarisasi data yang ada di
daerahnya masing masing meliputi :
1) Sumber sumber atau potensi yang ada dan terpendam
seperti potensi manusiawi, alami dan sosial.
2) Masalah masalah yang dihadapi sekaligus para
penyandang, yaitu waraga masyarakat, keluarga maupun
kelompok kelompok masyarakat yang merupakan sasaran
populasi dari proyek / perogran Departemen Sosial. Dari
gambar potensi dan permasalahan sosial, dapat diketahui
masalah masalah apa yang menonjol serta kemungkinan
kemungkinan usaha (usaha ekonomi produktif) yang dapat
dikembangkan di daerahnya sebagai jalan keluar
pemecahan. Disamping itu perlu juga dijajaki kemungkinan
kemungkinan penggunaan teknologi secara tepat sesuai
dengan situasi dan kondisi setempat yang dapat
dikembangkan dan dimanfaatkan bagi peningkatan usaha
usaha ekonomi produktif di daerahnya.
c. Menyusun rencana kerja di bidang Kesejahteraan Sosial.
Dengan dasar pengenalan keadaan masyarakatnya melalui
inventarisasi data atau identifikasi sumber dan permasalahan,
PSM perlu menyusun rencana kerja usaha kesejahteraan sosial
yaitu usaha usaha yang akan dijalankan bagi peningkatan
peningkatan taraf hidup masyarakatnya, untuk itu perlu disusun
rencana kerja yang menyangkut dana, tenaga maupun organisasi
pelaksanaanya.
d. Bimbingan dalampelayanan KBS.
Rencana di bidang usaha kesejahteraan sosial telah disusun
adalah untuk meningkatkan taraf hidup mesyarakat. Dalamhal

Page
37

PSM -Marga Sekampung-

BUKU PEGANGAN PSM
Ini merupakan kontrol yang baik, sebab
sebagaimanapun baiknya program kalau sudah
dihadapkan kepada pelaksanaan (Praktek) akan
selalu timbul soal soal yang sebelumnya tidak
dipertimbangkan.
(5) Harus ada pertanggung jawaban secara teratur
dan disiplin kerja yang baik.
(6) Dalampelaksanaan programusaha Kesejahteraan
Sosial ada kalanya dialami waktu pasang surut.
Oleh karena itu perliu dibuat titik pertahanan
umpamanya adanya orang orang yang tetap
bertahan dalamusaha ini jika sewaktu waktu
usaha tersebut menglami kemunduran.
(7) Kalau timbul faktor faktor yang tidak terduga
dalam pelaksanaan program harus dianggap
sebagai sesuatu yang lumrah (wajar).
(8) Perlujuga adanya keutuhan modal atau kapital
untuk usaha tersebut.
(9) Perlo diadakan pengontrolan penggunaan uang
disetiap waktu agar tidak terjadi tidakan
tindakan menyimpang dari para pelaksananya.
(10) Kontrol juga dilaksanakan untuk mengetahui :
- Berapa besarnya pengaluaran modal dan
berapa hasilnya.
- Apa pelaksanaan berlangsung menurut
rencana.
- Bagai mana mutu dari pekerjaan dan bagaima
arah perkembangan kerja tersebut.
(11) Perlu diadakan pemeliharaan dari usaha usaha
yang dilaksanakan, jangan sampai timbul
kerusakan kerusakan sehingga putus ditengah
tengah jalan.


Page
38

PSM -Marga Sekampung-

BUKU PEGANGAN PSM
B. LANGKAH LANGKAH DAN CARA KERJA UNTUK
MENGEMBANGKAN DANA KESEJAHTERAAN SOSIAL.

Setiap kegiatan kesejahteraan sosial masyarakat yang
dilaksanakan oleh PSM bersama warga masyarakat jelas
memerlukan uang, bahan, peralatan maupun tenga tenaga yang
memadai. PSM dan masyarakat tidak bisa hanya menggantungkan
diri dari Pemerintah saja, melainkan perlu banyak menggali dan
memampaatkan dana yang ada di masyarakat. Oleh karena itu
pengembangan dana kesejahteraan sosial merupakan kegiatan yang
harus dilakukan oleh PSM dan masyarakat tidak akan memberikan
hasil seperti diinginkan.
1. Memilih kemungkinan dana dari sumber sember dana yang
dapat dikembangkan dari potensi yang ada.
Dalam melaksanakan invetarisasi data antara lain PSM telah
mengetahui / mencatat sumber sumber atau potensi yang ada
di masyarakat.
Potensi tersebut antara lain :
a. Sumber sumber kekayaan alamseperti tanah perkarangan,
tanah keras, air, pasir, batu, tanaman tanaman, kayu,
bambu dan sebagainya.
b. J iwa kegotong royangan masyrakat.
c. Adanya orang orang atau keluarga yang hidupanya
dianggap cukup untuk daerah setempat.
d. Perusahaan perusahaan.
e. Adanya tenga tenaga kerja, pimpinan pimpinan
masyarakat baik pemuda, wanita, alim ulama dan
sebagainya.
Dari sumber sumber di atas, PSM perlu melihat dan meneliti
bersama sama dengan pimpinan pimpinan masyarakat lainya
dana apa yang dapat dikembangkan dari sumber mana data itu
diperoleh.
Pilihan dana yang akan dikembangkan tersebut misalnya :

Page
43

PSM -Marga Sekampung-

BUKU PEGANGAN PSM
C. LANGKAH LANGKAH DAN CARA CARA KERJA PSM
DALAM MEMBANTU PALAKSANAAN PROYEK
PROYEK PEMBANGUNAN KESEJAHTERAAN SOSIAL.

Sebagaimana dikemukakan diatas, bahwa PSM baik ada
proyek maupun tidak ada proyek tetap menjalankan tugas
tugasnya sebagai infra stuktur sosial, dimanisator / motivator dan
pembantu pelaksana proyek proyek Departemen Sosial. Untuk itu
maka PSM yang memiliki pengetahuan dan keterampilan yang
dipeloreh melalui pelatihan pelatihan yang diselenggarakan oleh
Departemen Sosial dapat melaksanakan tugasnya meliputi :
1. Pendekatan pimpinan.
2. Inventarisasi / pengumpulan data.
3. Menyusun rencana kerja.
4. Bimbingan dan pelayanan KBS.
5. Pencatatan, pelaporan dan penelitian.

a. Pendekatan pimpinan.
1) Setelah selesai mengikuti pelatihan PSM segera mengadakan
pendekatan pendekatan kepada pimpinan masyarakat di
daerahnya terutama Kepala dan Pamong Desa maupun
pemuka pemuka masyarakat setempat.
2) Pendaekatan ini mengandung maksud :
a) memberikan laporan perihal pelatihan yang telah
mengikuti sekaligus memberikan informasi tentang tugas
tugas yang diberikan kepada PSM serta rencana dari
Departemen Sosial untuk melaksanakan proyek program
dengan prosedur dan sistem pelayanan yang akan
dilakukan di daerahnya.
b) Untuk memperoleh pengakuan dan dukungan secara
aktif dari pipimpinan setmpat terhadap pelaksana proyek
/ programDepartemen Sosial yang akan dilaksanakan di

Page
42

PSM -Marga Sekampung-

BUKU PEGANGAN PSM
b) Penggunaan dana yang dikumpulkan harus juga
dicatat harus digunakan apa, berapa yang digunakan,
siapa yang memanfaatkan dana tersebut.
c) Petugas diharapkan benar benar memiliki
kejujuran.
d) Perlu ada pengawasan yang teliti tentang
penggunaannya. Untuk itu pada waktu waktu
tertentu (misalnya 3 bulan atau 6 bulan sekali) dana
ini dilaporkan pada masyarakat seperti dalam
kesempatan rapat desa dan yang lainya.
6) Penilaian hasil pengembangan dana.
Kegiatan pengembangan dana harus dinilai PSM
bersama sama pimpinan masyarakat antara lain
mengenai :
a) Apakah pengumpulan dana sesuai dengan yang
direncanakan.
b) Apakah ada hambatan hambatan seperti
penyelewengan petugas pengumpul dana, seretnya
pengumpulan dana dan sebagainya.
c) Apakah dari yang terkumpul benar benar dapat
dimanfaatkan untuk kegiatan kegiatan yang
meningkatkan kesejahteraan dan sebagainya.
d) Sejauh mana dana telah dapat berhasil meningkatkan
kesejahteraan masyarakat.
Penilaian tersebut digenakan untuk mengatasi
kesilitan kesulitan yang dihadapai dan di lain pihak
dapat digunakan untuk lebih mengembangkan usaha
usaha Pengumpulan dan Kesejahteraan Sosial.




Page
39

PSM -Marga Sekampung-

BUKU PEGANGAN PSM
- Pengumpulan beras jimpitan.
- Penanaman pohon pohon yang menghasilkan pada tiap
tiap pekarangan keluarga untuk keperluan sosial, seperti,
papaya, pisang, kelapa dan sebagainya.
- Pengumpulan iuran berupa uang atau barang barang secara
sukarela dari keluarga atas dasar kesadaran dan keikhlasan.
- Gotong royong pengumpulan bahan bahan seperti batu
kali, pasir dan sabagainya.
- Mengadakan lumbung sosial dan sebagainya.
2. Menyusun rencaa usaha pengembangan dana kesejahteraan
sosial
Usaha usahan mengembangkan dana yang telah terpilih
tersebut perlu diruncanakan oleh PSM, dengan tujuan utamanya
adalah uantuk memperoleh dana sebanyak banyaknya secara
halal dan tidak bertentangan dengan aturan aturan bagi uasaha
usaha kesejahteraan masyarakat setempat.
Dalamrencana tersebut meliputi :
a. Kegiatan kegiatan yang akan dilakukan yaitu mengadakan
bimbingan motivasi pada masyarakat, melaksanakan usaha
usaha pengumpulan dan pemanfaatan dana bagi usaha
usaha kesejahteraan sosial.
b. Menetapkan :
1) Siapa siapa yang akan bertanggug jawab secara umum
usaha ini.
2) Siapa yang akan melaksanakan usaha pengumpulan
dana.
3) Siapa yang akan mengurusi dari pemasukan dan
penggunaan dana.
4) Siapa yang bertugas dalam pengadminitrasian dan
sebagainya.
c. Menetapkan biaya untuk usaha pengembangan dana
tersebut. Dalamhal ini PSM harus benar benar mengetahui
jangan smpai biaya yang dikelurkan untuk ini telalu besar.

Page
40

PSM -Marga Sekampung-

BUKU PEGANGAN PSM
Biaya lebih banyak digunakan untuk kegiatan kegiatan
administratif dan untuk kegiatan kegiatan yang diperlukan
misalnya untuk membangun lumbung / rumah, membeli
bibit tamaman yang akan dititipkan pada keluarga dan
sebagainya.
3. Pelaksanaan Kegiatan Pembanguna Dana Kesejahteraan Soaial.
a. Bimbingan motivasi ini ditunjukan pada sumber sumber
dana.
1) Bimbingan motivasi ini ditunjukan pada sumber
sumber dana yaitu orang orang atau keluaga keluarga
yang diharapkan akan memberikan parsitifasinya
memberikan dana. Mereka ini dapat terdiri dari :
a) Orang orang atau keluarga keluarga yang cukup
hidupnya.
b) Pengusaha pengusaha di Daerah setempat.
c) Orang / Keluarga / Masyarakat pada umumnya.
2) Bimbingan motivasi ini dilakukan oleh PSM bersama
sama dengan Kepala / Pamong Desa dan Pinpinan
Masyarakat lainya yang sebelumnya telah memiliki
kesepakatan bersama terhadap usaha usaha
pengembangan dana. Tujuannya adalah memberikan
pengertian terhadap maksud maksud pengumpulan
dana untuk usaha usaha kesejahteraan bersama,
sehingga mereka dengan sadar dan ikhlas mau
memberikan iuran atau berparsitivasi dalamusaha ini.
Untuk itu maka PSM dan pimpinan masyarakat lainya
yang dapat memberikan alasan alasan yang jelas
mengapa diperlukan adanya usaha ini.
3) Bimbingan motivasai dilakukan secara perolangan dan
kelompok.
a) Secara perorangan dilakukan terhadap orang orang
atau keluarga yang cukup mampu.

Page
41

PSM -Marga Sekampung-

BUKU PEGANGAN PSM
b) Secara kelompok atau masal masyrakat secara
keseluruhan.
4) Pelaksanaan pengumpulan dana.
Pelaksanaan pengumpulan dana dapat berupa :
a) Penarikan iuran suka rela berupa uang ataupun
barang terhadap keluarga yang mampu, misalnya
satu bulan sekali.
b) Penarikan jimpitan beras tiap keluarga misalnya satu
sendok sehari.
c) Penarikan hasil pertanian seperti kelapa, padi dan
sebagainya pada saat panen.
d) Penarikan hasil pertanian seperti pepaya, pisang,
jeruk setiap perkarangan keluarga sebagai tanaman
tanaman sosial yang merupakan dana kesejahteraan
sosial.
e) Gotong royong mengumpulkan barang seperti pasir,
batu kali dan sebagainya satu bulan atau dua bulan
sekali.
f) Pembuatan kolamsosial dengan bibit bibitnya.
g) Usaha usaha ekonomi produktif lainya yang
hasilnya merupakan dana kesejahteraan sosial
bersama.
5) Pengelolaan, pemanfaatan dan pengawasan dana.
Hasil hasil pengimpulan dana harus benar benar
dikelola untuk kepentingan bersama dan tidak boleh
disalah gunakan pengurusnya.
a) Setiap pemasukan dana harus dicatat lengkap dan
terperinci mengenai jumlah, bentuk bentuknya, dari
siapa dan sebagainya. Dana yang berupa bahan
bahan perlu dikumpulkan dalam satu tempat yang
disebut lumbung sosial.

Anda mungkin juga menyukai