Oleh : Abdul Rauf Kamarul Zaman 1301 1208 2172 Mohd Faezal Nordin 1301 1208 2197 Sivashni Silvanadan 1301 1208 2188
CASE REPORT SESSION KONJUNGTIVIS BAKTERI AKUT Bagian Ilmu Kesehatan Mata Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran Rumah Sakit Mata Cicendo Bandung 2008 IDENTITAS PENDERITA Nama : Tn. Djidji Umur : 75 tahun Pekerjaan : Pensiun Alamat : Sarijadi Agama : Islam Tanggal pemeriksaan : 14 Oktober 2008
ANAMNESIS Keluhan utama : 3 hari sakit kedua-dua mata Anamnesa khusus:
3 hari sebelum masuk rumah sakit, penderita mengeluh sakit kedua-dua belah mata. Keluhan disertai dengan mata merah, gatal, perih, nyeri pada mata, silau, mata berair, merasa kelilipan serta menganjal. Karena merasa gatal, penderita menggosok-gosok kedua matanya. Penderita juga mengeluh keluarnya cairan yang kental berwarna kuning kehijauan. Disamping itu penderita juga mengeluh susah untuk membuka mata terutamanya pada waktu pagi.
Keluhan tidak disertai rasa demam, penurunan penglihatan, mual muntah dan sakit kepala hebat. Sebelumnya pasien pernah berobat di puskesmas dan diberi obat tetes mata namun karena keluhannya tidak berkurang, pasien datang ke RS Mata Cicendo. Riwayat keluarga yang memiliki penyakit yang serupa diakui oleh pasien. Pasien menghidap diabetes dan terakhir kontrol 1 tahun yang lalu. Pasien menyangkal adanya riwayat alergi, trauma dan terkena bahan kimia.
STATUS OFTALMOLOGIS Keterangan OD OS Visus Tes Hirschberg Pergerakan bola mata Silia Palpebra superior Palpebera inferior Sekret Aparatus lakrimalis Konjungtiva tarsalis sup Konjungtiva tarsalis inf Konjungtiva bulbi Kornea Bilik mata depan Pupil Iris Lensa Pasien tidak kooperatif Orthotropia
Baik ke segala arah Trikhiasis (-) Bengkak Merah Bengkak Merah Mukopurulen (+) Lakrimasi (+) Hiperemik Hiperemik Perlengketan (+) Injeksi Konjungtiva Tenang Sedang Bulat, reguler, RC +/+ Sinekhia (-) Jernih Pasien tidak kooperatif Orthotropia
Baik ke segala arah Trikhiasis (-) Bengkak Merah Bengkak Merah Mukopurulen (+) Lakrimasi (+) Hiperemik Hiperemik Perlengketan (+) Injeksi Konjungtiva Tenang Sedang Bulat, reguler, RC +/+ Sinekhia (-) Jernih Pemeriksaan Tekanan intra okular Palpasi Tekanan intra ocular OD : Normal Tekanan intra ocular OS : Normal DIAGNOSIS BANDING Konjungtivitis bakterial akut ODS Konjungtivitis viral akut ODS Konjungtivitis fungus & parasit ODS
USUL PEMERIKSAAN Pemeriksaan kultur, gram staining, giemsa staining, KOH dan tes resistensi
DIAGNOSIS KERJA Konjungtivitis bakterial akut ODS
PENATALAKSANAAN Edukasi Ofloxacin 3mg/ml 6 tetes sehari Cendo Mycetine 1 tetes sehari Chloramphenicol 10mg/ml Polymyxin B sulfate 10,000 IU/ml C-lyteers ed 6 titis sehari Irigasi dengan saline sesering mungkin PROGNOSA Quo ad vitam : ad Bonam Quo ad functionam : ad Bonam
PEMBAHASAN
DEFINISI: Konjungtivitis merupakan radang konjungtiva atau radang selaput lendir yang menutupi belakang kelopak dan bola mata GAMBARAN KLINIS Hiperemi konjungtiva bulbi (injeksi konjungtiva) Lakrimasi Eksudat dengan sekret yang lebih nyata di pagi hari Pseudoptosis akibat kelopak membengkak Kemosis Hipertrofi papil Folikel Membran Pseudomembran Granulasi Mata merasa seperti adanya benda asing KLASIFIKASI Klasifikasi berdasarkan etiologi: 1. Infeksi konjungtivitis oleh bakteri, klamidia, viral, jamur, riketsia, protozoa, parasit dan lain-lain. 2. Konjungtivitis allergi 3. Konjungtivitis irritatif 4. Keratokonjungtivitis 5. Konjungtivitis trauma 6. Keratokonjungtivitis dengan etiologi yang tidak diketahui
KONJUNGTIVITIS BAKTERI Etiologi Foktor predespososi: -Kurang hygiene -Cuaca yang panas dan kering -Sanitasi yang baik Organisma penyebab: -Stafilokokus, -Streptokokus, -Corynebacterium diphtheriae, -Pseudomonas aeruginosa, -Neisseria gonorrhea -Haemophilus injluenzae.
Cara penyebaran: A) Eksogenus Infeksi bisa menyebar secara langsung dengan kontak langsung seperti transmisi udara dan melalui air Transmisi dengan vector (lalat) Transmisi melalui material contohnya tangan doctor yang kotor dan handuk B) Transmisi lokal Dari struktur bersebelahan (lakrimatus sac, palpebra, nasofaring) C) Endogenus Transmisi secara ini adalah jarang dan berlaku melalui aliran darah (e.g: Gonokokus & meningokokus) Manifestasi Klinis Konjungtiva bulbi hiperemis Lakrimasi Eksudat dengan sekret mukopurulen terutama di pagi hari Pseudoptosis akibat pembengkakan kelopak Kemosis Hipertrofi papil Folikel Membran Pseudomembran Granulasi, Mata terasa seperti ada benda asing Konjungtivitis hiperakut Konjungtivitis tipe ini ditandai dengan adanya purulen yang profuse Kelambatan kerosakan berat pada kornea Konjungtivitis akut Kawasan epidemik dan dipanggil pink eye Onset akut konjungtiva hiperemis dan sekret mukopurulen Konjungtivitis subakut Penyebab paling sering adalah H.influenza Karakteristik H.influenza adalah eksudat yang cair dan bening Konjungtivitis bacteria kronik Terjadi pada pasien dengan obstruksi pada duktus naso lakrimal dan dackrocystitis kronik yang sering terjadi unilateral Penemuan klinis dan Sitologis Virus Bakteri Klamidia Alergi Gatal-gatal Minimal Minimal Minimal Berat Hiperemia Menyeluruh Menyeluruh Menyeluruh Menyeluruh Lakrimasi Amat banyak sedang Sedang Sedang Eksudasi Minimal Amat banyak Amat banyak Minimal Adenopati aurikuler Biasanya ada langka Biasanya hanya ada pada konjungtivitis inklusi Tidak ada Pewarnaan kerokan konjungtiva dan eksudat Monosit Bakteri PMN Sel PMN, plasma, badan inklusi Eosinofil Kaitan dengan sakit kerongkongan dan demam Kadang ada Kadang ada Tidak pernah ada Tidak pernah ada Injeksi konjungtiva Sedang Mencolok Ringan - sedang DIAGNOSA BANDING TIPE KONJUNGTIVITIS YANG LAZIM Tanda Konjungtivitis Kerititis/Iritis Tajam penglihatan Normal Turun nyata Silau Tidak ada Nyata Sakit Pedih, Rasa kelilipan Sakit Mata Merah Injeksi konjungtiva Injeksi silier Sekret Serous, mukus, purulen Tidak ada Lengket Kelopak Terutama pagi hari Tidak ada Pupil normal Mengecil DIAGNOSA BANDING KONJUNGTIVITIS DENGAN IRITIS/KERATITIS Pemeriksaan penunjang Pewaraan Gram : Agen penyebab penyakit Pewarnaan Giemsa : Tipe sel peradangan Pemeriksaan sensitivitas: Pada agar darah dan coklat
Komplikasi Stafilokokus blefarokonjungtivitis Gonokok perforasi kornea dan endoftalmitis Meningokok septikemia atau meningitis N.genore, N.kochii, N.meningitidis, S.aureus dan M.katralis Ulkus kornea marginal Penatalaksanaan Edukasi pasien tentang penyakit terutama tentang kepentingan menjaga kebersihan Sebelum terdapat hasil pemeriksaan mikrobiologi, dapat diberikan antibiotik tunggal, seperti gentamisin, kloramfenikol, polimiksin, dan sebagainya, selama 3-5 hari Bila tidak ditemukan kuman dalam sediaan langsung, diberikan tetes mata antibiotik spektrum luas tiap jam disertai salep mata untuk tidur atau salep mata 4-5 kali sehari Irigasi dengan saline sesering mungkin
Prognosis Konjungtivitis bakteri (H. influenza) sembuh sendiri dalam 2 minggu tanpa pengobatan Dengan pengobatan 1 3 hari Terdapat pengecualian untuk infeksi oleh stafilokokus yang sering berlanjut blefarokonjungtivitis dan memasuki fasa kronis