13,14 MODUL13,14 Penyelidikan tanah di lapangan I. PENDAHULUAN Penyelidikan tanah di lapangan di butuhkan untuk data perancangan fondasi bangunan-bangunan, seperti : bangunan gedung, dinding penahan tanah, bendungan, alan, dermaga, dll! "ergantung pada maksud dan tuuannya, penyelidikan dapat dilakukan dengan cara-cara : menggali lubang ui # test pit $, pengeboran, dan ui secara langsung di lapangan # is-situ test $! %ari data yang diperoleh sifat-sifat teknis tanah dipelaari, kemudian digunakan sebagai bahan pertimbangan dalam menganalisa kapasitas dukung dan penurunan! Tuntutan ketelitian penyelidikan tanah tergantung dari besarnya beban bangunan, tingkat keamanan yang diinginkan, kondisi lapisan tanah, dan biaya yang tersedia untuk penyelidikan! &leh karena itu, untuk bangunan-bangunan sederhana atau ringan, kadang-kadang tidak dibutuhkan penyelidikan tanah, karena kondisi tanahnya dapat diketahui berdasarkan pengalaman setempat! Tuuan penyelidikan tanah amtara lain: 1! menentukan kapasitas dukung tanah menurut tipe fondasi yang dipilih '! menentukan tipe dan kedalaman fondasi 3! untuk mengetahui posisi muka air tanah 4! untuk mengetahui besarnya penurunan (! menentukan besarnya tekanan tanah terhadap dinding penahan tanah atau pangkal embatan # abutment $ )! menyelidiki keamanan suatu struktur bila penyelidikan dilakukan pada bangunan yang telah ada sebelumnya *! pada proyek alan raya dan irigasi, penyelidikan tanah berguna untuk menentukan letak-letak saluran, gorong-gorong, pennetuan lokasi dan maca bahan timbunan PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Dr. Ir. Pintor T Simat!an", MT.En" ME#ANI#A TANAH II 1 II. $ARA PEN%ELIDI#AN +nformasi kondisi tanah dasar fondasi, dapat diperoleh dengan cara menggali lubang secara langsung di permukaan tanah yang disebut lubang ui (test-pit), maupun dengan cara pengeboran tanah! Penyelidikan mendetail dengan pengeboran tanah yang diikuti dengan penguian-penguian di laboraturium dan atau dilapangan, selaludilakukan untuk penyelidikan tanah pada proyek-proyek besar seperti : gedung bertingkat tinggi, embatan, bendungan, bangunan industri, dll! Penyelidikan tanah terdiri dari 3 tahap yaitu : pengeboran atau penggalian lubang ui, pengambilan contoh tanah #sampling$ dan penguian contoh tanah! Penguian contoh tanah dapat dilakukan di laboraturium atau dilapangan! "ergantung pada tingkat ketelitian yang dikehendaki, pengam ,bilan contoh tanah dilakukan pada setiap arak kedalaman-,*(-' meter dengan cara menekan tabung contoh tanah #sampler$ secara hati-hati #terutama untuk contoh tak terganggu$ yang dipasang pada uung ba.ah batang bor! Pada .aktu pengeboran dilakukan, contoh tanah dapat diperiksa didalam pipa bor yang ditarik keluar! /ika pada tahap ini ditemui perubaan enis tanah, kedalaman perubahan enis tanah dan kedalamannya dicatat, dan kemudian, contoh tanah tambahan diambil! Pada lapisan-lapisan yang dianggap penting untuk dikatahui karakteristik tanahnya, kadang-kadang pengambilan contoh kontinu #continous sampling$ diperlukan! "ila pengeboran dilakukan pada lapisan batuan, contoh inti batu #rock core$ diambil dengan alat bor putar #rotary drill$! 0edalaman muka air tanah harus diperiksa dengan teliti! 0esalahan data muka air tanah dapat mempersulit pelaksanaan pembangunan fondasi dan dapat mengakibatkan kesalahan analisis stabilitasnya! III.ALAT- ALAT PEN%ELIDI#AN %ata hasil penyelidikan tanah dapt memberikan gambaran tentang kondisi- kondisi lapisan pada sifat-sifat fisik tanah dalam arah 1ertical! "erdasarkan data ini, perancang dituntut untuk menggabar profil lapisan tanah dengan cara inter PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Dr. Ir. Pintor T Simat!an", MT.En" ME#ANI#A TANAH II ' polasi data dari tiap-tiap lapisan yang mengandung material-material yang secara pendekatan mempunyai sifat-sifat yang sama! Terdapat beberapa cara penyelidikan yang berguna untuk mengetahui kondisi lapisan tanah dan sifat-sifat teknisnya! 1! 2ubang-ui #test pit$ 3ara ini berguna untuk mengetahui kondisi lapisan tanah dengan teliti! 2agi pula, bila perlu dapat mengambil contoh tanah tak terganggu #undisturbed sample$ pada lapisan-lapisan yang dikehendaki! '! "or tangan #hand auger$ 3ara ini termasuk yang paling sederhana dalam pembuatan lubang dalam tanah dengan menggunakan alat bor! 4lat bor seperti pada gambar.. hanya dapat digunakan bila tanah mempunyai kohesi yang cukup, sehingga lubang bor dapat tetap stabil di sepanang lubangnya! 4lat ini tidak dapat digunakan pada pasir yang terendam air! Penetrasi mata bor terbatas pada kekuatan tangan yang memutarnya, oleh karena itu tanah harus tidak mengandung batu atau lapisan tanah keras lainnya!bor tangan dapat menembus sampai 1-m, tapi umumnya kedalaman bor maksimum ) sampai 5 meter! 4lat ini sering digunakan dalam penyelidikan tanah untuk proyek-proyek alan raya , kereta api, dan lapangan terbang, dimana kedalaman lubang yang dibutuhkan pada alan raya hanya berkisar pada kedalaman 4m! untuk pembuatan lubang yang lebih dalam pada tanah kohesif, bor ulir dapat digunakan # 647"48 '!'"$! PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Dr. Ir. Pintor T Simat!an", MT.En" ME#ANI#A TANAH II 3 3! "or cuci #.ash boring$ Pada cara ini, pengeboran tanah dilakukan dilakukan dengan cara penyemprotan air sambil memutar-mutar pipa selubung #casing$ untuk memudahkan penetrasi uung mata bor gambar. Tanah yang diambil merupakan contoh terganggu (disturbed) yang terangkut keluar bersama aliran air! Tanah yang keluar dari lubang bor diidentifikasi secara kasar! Pengambilan contoh tanah dilakukan secara kering dengan cara mengganti uung mata bor denga tabung contoh! 3ara ini tidak mengganggu tanah diba.ah mata bor ! oleh karena itu contoh tanah yang diambil memungkinkan dalam kondisi tak terganggu #udisterbed sample$! 7etode bor cuci tidak dapat digunakan ika tanah mengandung batu-batu besar! Penyelidikan dengan pencucian #.ash Probing$ PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Dr. Ir. Pintor T Simat!an", MT.En" ME#ANI#A TANAH II 4 Wash probing digunakan untuk mengetahui kedalaman pertemuan antara tanah lunak dan tanah keras atau padat ! caranya, air yang bertekanan tinggi disemprotkan melalui pipa-pipa yang digerakan keatas dan keba.ah pada lubang yang dilindung pipa gambar cara ini dilakukan untuk penyelidikan tanah di pelabuhan dan penentuan lapisan tanah diba.ah lipisan sungai, yang dimaksudkan untuk menentukan kedalaman pasir atau lanau yang terletak di atas lapisan keras atau batu! 9al tersebut teutama digunakan dalam pekeraan pemancangan dan pengerukan! 3!"or putar #rotary drill$ Penyelidikan tanah dengan menggunakan bor putar atau bor mesin gambar dapat dilakukan pada semua enis tanah! 4lat bor putar yang digerakan dengan mesin dapat menembus lapisan tanah keras atau bat sampai kedalaman lebih dari 4-m! alat ini dapat digunakan pada lapisan tanah keras, batu,tanah lempung dan bahkan tanah pasir!
Pengeboran inti dilakukan ika pengeboran menembus lapisan batu! %an bila pada penyelidikan diinginkan untuk memperoleh contoh inti kontinu (continous core sample) ! putaran batang bor menekan uung matan bor! Tabung inti luar berputar bersama-sama batang bor dan manekan ke lapisan keras atau batu di ba.ahnya mata bor dipasang pada uung alat bornya! Putaran mata bor PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Dr. Ir. Pintor T Simat!an", MT.En" ME#ANI#A TANAH II ( membentuk gerusan yang berbentuk cincin! 3ontoh inti batu masuk kebagian mata bor dan sekaligus masuk kedalam tabung inti dalam , yang dibuat tidak ikut berputar! Selama pengeboran, air disirkulasikan le.at batang bor yang berlubang! 3ontoh bentuk mata bor dari type double-tube core barrel, ditunukan dalam! Gambar 2.5 Pengeboran dapat dilakukan dengan tanpa mengunakan pipa selubung #casing$! /ika lubang cenderung akan longsor, dilakukan pengeboran dengan memasukan kedalam lubang bor suatu cairan kental dari bahan lempung 1ulkanik tiksotropik dan air! 3airan ini berfungsi menahan sisi lubang bor dan menutup pori-pori tanah yang lolos air sekeliling lubang bor! II.ALAT & ALAT PANGAMBILAN $ONTOH TANAH 7acam-macam contoh tanah yang harus diperoleh dari pengeboran bergantung pada maksud penyelidikannya! :ntuk indentifikasi serta penentuan sifat-sifat teknis tanah, dibutuhkan contoh tanah yang me.akili! %ari sini, kemudian ditentukan nilai-nilai kuat geser, batas-batas 4tterbeg, berat 1olume, kandungan karbonat, dan kandunga material organiknya! PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Dr. Ir. Pintor T Simat!an", MT.En" ME#ANI#A TANAH II ) 3ontoh tanah diambil dari pengeboran dengan cara memasang tabung contoh #sampler$ pada uung pipa bor di kedalaman yang berbeda-beda! Pada contoh tanah yang tidak rusak susunan tanahnya atau sedikit sekali draat ketergantungannya, maka contoh tersebut disebut contoh tak terganggu (undisturbed sample). 0arakteristik tegangasn-tegangan tanah harus diambil dari contoh tanah tak terganggu! %alam praktek, sangat sulit diperoleh contoh yang benar-benar tak terganggu, .alaupun penanganan contohnya sudah sangat hati-hati! 6angguan contoh ini sering mempengaruhi hasil-hasil penguian laboraturium! Penyebab gannguan contoh tanah yang diambil dengan cara pengeboran, antara lain: 1! perubahan kondisi tegangan dari tempat asal! '! perubahan kadar air tanah dan angka pori! 3! gangguan susunan butir tanah! 4! perubahan kandungan bahan kimia! 91orsle1 #1;54$ menyaran dalam pengambilan contoh tanah, yang terbaik adalah dengan cara menekan tabung dengan tidak memukulnya kedalam tanah! Selain itu, dimensi tabung contoh harus sedemikian hingga rasio area (Ca) direduksi sampai minimum!
:ntuk memperkecil gesekan antara tanah dengan dinding bagian dalam tabung, supaya deraat gangguan contohnya kecil, uung tabung agak dibengkokkan kedalam atau dilengkapi dengan alat pemotong yang diiameterdalamnya lebih PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Dr. Ir. Pintor T Simat!an", MT.En" ME#ANI#A TANAH II * kecil dari dimeter dalam tabung contoh #6ambar '!)a$! <amun, hal ini uga menyebabkan akibat sampingan yang berupa pengembangan contoh setelah berada didalam tabung! :ntuk klasifikasi dan untuk mempelaari karakteristik kepadatan tanah, contoh targanggu #disturbed sample$ dapat digunakan! Prinsip persyaratan contoh terganggu adalah bah.a contoh tersebut harus me.akili kondisi lapisan tanahnya! 9asil penyelidikan dengan bor tangan me.akili kondisi tanah dalam kondisi terganggu! "erbagai macam tabumg pengambilan contoh tanah telah dipakai hingga saat ini, beberapa contohnya antara lain : A.Ta'n" $onto( T)*anan T)r'*a +O!)n Dri,) Sam!-). Tabung contoh tekan terbuka terdiri dari tabung tabung baa yang dilengkapi dengan alat pemotong pada uungnya! "atang bor dihubungkan dengan uung atas tabung contoh #gambar '!*$! %iameter dalam tabung berkisar antara 1-- sampai 4(- mm! Pada saat pengambilan contoh tanah, tabung contoh ditekan secara dinamis atau statis oleh alat penekan!
Tabung contoh tipe ini cocok untuk tanah berlempung! /ika digunakan dalam tanahgranuler #berbutir lepas$, penahan inti #core catcher$ yang berfungsi menahan contoh tanah agar tertahan dalam tabung harud digunakan! PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Dr. Ir. Pintor T Simat!an", MT.En" ME#ANI#A TANAH II 5 4kibat pengaruh pekeraan pengeboran, tanah dasar lubang bor yang berupa lempung atau lanau sensiti1e, akan terganggu sampai pada kedalamn tertentu! &leh karena itu, bila tabung tekan terbuka kedalaman terbuka ditekan, bagian atas dari tabung tersebutakan terisi oleh tanah yang telah rusak susunannya! Selain itu, pada .aktu tabung diputar untuk memotong tanah didalam lubang bor, putaran akan merusakkan susunan tanahnya pada bagian ba.ah contoh! :ntuk menanggulangi kerusakan ini, lebih baik ika digunakan tabung contoh berpiston! B.Ta'n" $onto( B)r!i/ton Tabung contoh berdinding tipis yang cocok digunakan untuk tanah kohesifini ini, diperkenalkan oleh 91orsle1 #1;4;$! %iameter dalam tabung ber1ariasi dari (-- 1-- mm, dan panangnya ber1ariasi dari 4(--*(-! tabung yang pendek dipakai untuk dipakai tabung yang berdiameter kecil! Terdapat ' tipe tabung contoh untuk tabung berdinding tipis, yaitu tabung berpiston mengapung dan tabung berpiston tetap . tabung contoh berpiston cocok digunakan untuk tanah-tanah yang sensiti1e terhadap gangguan, seperti lempung lunak dan lempung plastis! 0ecuali itu dapat pula digunakan dalam pengambilan contoh tanah pada lubang uji dan pengambilan contoh tanah pada lubag bor yang dangkal! ( a ) tabung contoh berpiston mengapung (floating piston) 4lat ini terdiri dari tabung baa tipis yang kadang-kadang dilengkapi dengan alat pemotong pada uungnya (gambar 2.8). Tabung contoh dilengkapi dengan piston yang tergantung oleh sebuah kabel! Pada .aktu tabung dimasukan PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Dr. Ir. Pintor T Simat!an", MT.En" ME#ANI#A TANAH II ; kedalam lubang bor hingga menyentuh dasar lubang, posisi piston mula-mula terletak pada uung ba.ah tabung, agar tanah tidak masuk kedalamnya! Setelah tabung dan piston menyentuh tanah dasar, tabung contoh ditekan keba.ah sedang piston tetap ditempatnya! :ntuk pengambilan contoh, tabung harus sedikit diputar #atau alat pemotong tambahan harus dipasang pada uungnya$! 6esekan antara contoh tanah dan dinding tabung membuat contoh tanah tetap tinggal dalam tabungnya! Pada tabung contoh ditarik keluar dan dilepas dari tangkai bor, kedua uung tabung contoh tanah yang telah berisi tanah tidak terganggu ditutup dengan lilin, dan diba.a ke laboraturium! ( b. ) tabung contoh berpiston tetap (fixed piston) Pada tabung contoh berpiston tetap (gambar 2.8) piston dapat diletakan pada posisinya oleh sebuah batang baa yang memanangsampai permukaan tanah! Pengambilan contoh tanah dipilih pada kedalaman tertentu, dimana diperkirakan tanahnya tidak terganggu oleh operasi pengeboran! Saat pengam bilan contoh tanah, piston ditahan pada posisinya dan tabung ditekan ke ba.ah! %engan cara ini, ika tanah lunak, tabung dapat ditekan ke ba.ah sampai kedalaman yang diinginkan dngan tanpa memperdalam pengeboran! ( c ) tabung contoh belah (split barrel sample) Tabung contoh terdiri dari tabung yang dapat dibelah menadi dua bagian satu sama lain pada .aktu mengeluarkan contoh tanah (gambar 2.9) secara keseluruhan, bagian-bagian tabung contoh tanah dari ba.ah keatas terdiri dari: bagian pemotong pada uung ba.ah tabung yang dapat dibelah, tabung penghubung dan bagian kepala tabung! :ntuk menahan contoh tanah tetap di tempatnya, pada bagian atas alat pemotong diberi katup penutup! Salah satu dari enis tabung contoh ini, digunakan untuk penguian penetrasi standart #SPT$! PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Dr. Ir. Pintor T Simat!an", MT.En" ME#ANI#A TANAH II 1- III,PENANGANAN $ONTOH TANAH 9al penting yang perlu diperhatikan dalam penanganan contoh tanah adalah bah.a setelah tabung contoh tanah diambil dari lubang bor, uung-uungnya harus dibersihkan dan ditutup lilin! 7aksudnya adalah agar contoh tanah tidak berubah kadar airnya, dan uga unuk menahan gangguan contoh tanah yang mungkin timbul dalam peralanan ke laboraturium! Selain itu pada tabung contoh tanah bor, dan kedalaman contoh! :ung atas dan ba.ah tabung contoh harus ditandai dengan benar, sehingga pada penguian di laboraturium akan diketahui ke arah mana contoh tanah akan dikeluarkan dari dalam tabung contoh! 3ontoh tanah lempung sensiti1e harus diaga dengan baik pada .aktu diangkut ke laboraturium,terutama angan sampai teradi getaran yang besar yang dapat merusak contoh tanah! I0.LAPORAN HASIL PENGEBORAN 2aporan hasil pengeboran tanah harus dibuat elas dan tepat penga.as lapangan yang menangani pekeraan selain harus selalu mencatat hal-hal kecil yang berkaitan dengan pelaksanaan pekeraan, seperti : pergantian alat dan tipenya, kedalaman pada .aktu penggantian alat, metode penahanan lubang bor agar stabil atau penahan tebing lubang uji! Sesudah contoh tanah diui di laboratorium, ditentukan klasifikasinya! 3atatan lapangan bersama dengan hasil penguian laboratorium tersebut dirangkum sedemikian sehingga batas-batas antara material yang berbeda diplot pada ele1asi yang benar, menurut skala yang ditentukan! Semua hasil-hasil pengeboran dicatat dalam laporan hasil pengeboran #atau disebut boring log$, yang berisi antara lain: PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Dr. Ir. Pintor T Simat!an", MT.En" ME#ANI#A TANAH II 11 1! 0edalaman lapisan tanah! '! =le1asi permukaan tiik bor, lapisan tanah dan muka air tanah! 3! Simbol enis tanah secara grafis! 4! %eskripsi tanah! (! Posisi dan kedalaman pengambilan contoh! %isebutkan kondisi contoh terganggu atau tak terganggu! )! <ama proyek, lokasi, tanggal, dan nama penanggung a.ab pekeraan pengeboran! %alam penggambaran profil lapisan tanah, lapisan tanah disaikan dalam bentuk simbol-simbol yang digambar secara 1ertical! Gam'ar 1.12 menyaikan contoh symbol-simbol tersebut! 0ebanyakan tanah terdiri dari beberapa campuran dari enis tanah-tanah tertentu, seperti lempung berlapis, lanau berlapis, lanau berpasir, kerikil berlanau, dan sebagainya! %alam kondisi ini, symbol-simbol dapat dikombinasokan, dengan kandungan tanah yang dominan digambar lebih banyak atau lebih tebal! 0.PEN%ELIDI#AN TANAH DILAPANGAN /enis-enis tanah tertentu sangat mudah sekali terganggu oleh pengaruh pengambilan contoh didalam tanah! :nuk menanggulanginya sering dilakukan beberapa penguian-penguian tersebut antara lain : PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Dr. Ir. Pintor T Simat!an", MT.En" ME#ANI#A TANAH II 1' o :i penetrasi standart atau ui SPT #standart penetration test$ o :i penetrasi kerucut statis #static penetration test$ o :i beban plat #plate load test$ o :i geser kipas atau geser baling-baling #1ane shear test$ Penguian dilapangan sangat berguna untuk mengetahui karakter tanah dalam mendukung beban fondasi dengan tidak dipengaruhi oleh kerusakan 3ontoh : tanah akibat operasi pengeboran dan penanganan, contoh! 0hususnya berguna untuk menyelidiki tanah lempung sensiti1e, lanau dan tanah pasir tidak padat! Perlu diperhatikan bah.a hasil-hasil ui geser kipas dan ui penetrasi , hanya memberikan informasi kuat geser #kekuatan$ tanah saa, oleh karena itu penguian-punguian tersebut seharusnya tidak digunakan sebagai pengganti pengeboran, namun hanya sebagai pelengkap data hasil penyelidikan! Suatu yang tidak dapat diidentifikasikan oleh penguian tersebut adalah mengenai enis tanah yang ditembusnya secara pasti, atau perbedaan enis tanahnya! Sebagai contoh, penguian tidak dapat memberikan informasi mengenai tanah yang diui apakah tanah organic atau lempung lunak, atau tanah berupa pasir tak padat atau lempung kaku, karena yang diketahui hanya tahanan penetrasi atau kuat gesernya saa! %emikian pula, hasil-hasil penguian tidak dapat memberikan informasi mengenai kondisi air tanah! :ntuk itu, kekurangan-kekurangan data dapat dilengkapi dengan mengadakan pengeboran tanah! a.U3i P)n)tra/i Stan4ar +SPT. :i penetrasi standar dilakukan karena sulitnya memperoleh contoh tanah tak terganggu pada tanah granuler! Pada penguian ini, sifat-sifat tanah ditentukan dari pengukuran kerapatan relati1e secara langsung dilapangan! Penguian untuk mengetahui nilai kerapaatan relati1e yang sering digunakan adalah Uji Penetrasi tandar atau disebut Uji P! #Standar Penetration Test$! U3i SPT 4i-a**an 4)n"an 5ara /)'a"ai ')ri*t6 Se.aktu melakukan pengeboran inti, ika kedalaman pengeboran telah mencapai lapisan tanah yang akan diui, mata bor dilepas dan diganti dengan alat yang disebut tabung belah standar #Standar Split barrel sampler$ #Gam'ar 1.11a$! Setelah tabung ini dipasang, bersama-sama dengan pipa bor, alat diturunkan sampai uungnya menumpu lapisan tanah dasar, dan kemudian dipukul dari atas! PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Dr. Ir. Pintor T Simat!an", MT.En" ME#ANI#A TANAH II 13 Pukulan diberikan oleh alat pemukul yang beratnya )3,( kg #14- pon$, yang ditarik naik turun denagn tinggi atuh *),' cm #3->$ #6ambar '!11c$! Ni-ai SPT 4i!)ro-)( 4)n"an 5ara /)'a"ai ')ri*t6 Tahapan pertama, tabung belah standar dipukul sedalam 1( cm #)>$! 0emudian dilanutkan pemukulan tahap kedua sedalam 3-,45 #1'>$! /umlah pukulan tahap kedua ini, yaitu umlah pukulan yang dibutuhkan untuk penetrasi tabung belah standar sedalam 3-,45 cm, dide1inisikan sebagai nilai-<! Penguian yang lebih baik dilakukan dengan menghitung pukulan pada tiap-tiap penembusan sedalam *,)' cm #3 inci$ atau setiap 1( cm #) inci$! %engan cara ini, kedalaman sembarang enis tanahdidasar lubang bor dapat ditaksir, dan ele1asi dimana gangguan teradi dalam usaha menembus lapisan yang keras seperti batu, dapat dicatat! Pada kasus-kasus umum, ui SPT dilakukan setiap penetrasi bor 1,( ? ' m atau paling sedikit pada tiap-tiap pergantian enis lapisan tanah disepanang kedalaman lubang bornya! :ntuk fondasi dangkal inter1al penguian dapat lebih rapat lagi! :ntuk tanah berbatu, palmer dan stuart #1;(*$ memodifikasi tabung belah standar yang terbuka menadi tertutup dan meruncing 3-@ pada uungnya #Gam'ar 1.11'$! pengamatan telah menunukan bah.a pada umumnya nilai < yang diperoleh oleh kedua tipe alat ini mendekati sama, untuk enis tanah dan kerapatan relati1e tanah yang sama! Pada perancangan fondasi, nilai < dapat dipakai sebagai indikasi kemungkinan model keruntuhan fondasi yang akan teradi #TerAaghi dan Peck, 1;45$! 0ondisi keruntuhan geser local #2ocal shear failure$ dapat dianggap mteradi, bila < B (, dan keruntuhan geser umum #general shear failure$ teradi pada nilai < C3-! :ntuk nilai < antara ( dan 3-, interpolasi linier dari koefisien kapasitas dulung tanah <a, <D dan <y dapat dilakukan! "ila nilai-nilai kerapatan relati1e #"r$ diketahui, nilai < dapat didekati dengan persamaan #meyerhof, 1;(*$! < E 1,* " r# #14,'poF G 1-$ %engan: "r $ %erapatan relati&e PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Dr. Ir. Pintor T Simat!an", MT.En" ME#ANI#A TANAH II 14 po ' $ tekanan 1ertical akibat beban tanah efektif pada kedalaman tanah yang ditiau, atau tekanan o1erburden efektif! PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Dr. Ir. Pintor T Simat!an", MT.En" ME#ANI#A TANAH II 1( 9ubungan nilai ( dengan kerapatan relati1e #"r$ yang diusulkan oleh TerAaghi dan Peck #1;45$, untuk tanah pasir, disaikan dalam Ta')- 1.1 <ilai ( 0erapatan relati1e #"r$ B4 4-1- 1--3- 3--(- C(- Sangat tidak padat Tidak padat 0epadatan sedang Padat Sangat padat :ntuk tanah lempung enuh, TerAaghidan Peck #1;45$ memberikan hubungan ( secara kasar dengan kuat tekan-bebas, seperti yang diperlihatkan dalam Tabel '!'! kuat tekan-bebas ()u) diperoleh dari ui tekan-bebas, CuE -,()u dan simbul ! akan tetapi, penggunaan hubungan nilai ( dan kuat geser tanah lempung enuh pada Tabel '!'tersebut tidak direkomendasikan! Peck, dkk! #1;(3$ menyatkan bah.a nilai ( hasil ui SPT untuk tanah lempung hanyalah sebagai pendekatan kasar, sedang pada tanah pasir, nilai ( hasil ui SPT dapat di percaya! :ntuk menentukan kuat geser tanah lempung enuh, lebih baik ika nilainya di peroleh dari ui geser kipas (&ane shear test) di lapangan atau dari penguian contoh tanah tak terganggu di laboraturium! :ntuk menentukan kapasitas dukung iAin dari hasil ui SPT, diperlukan estimasi kasar nilai lebar fondasi (*) dari fondasi terbesar pada bangunan! :ntuk fondasi dangkal, ui SPT dilakukan pada inter1al ',( ft #*) cm$ diba.ah dasar fondasi, dimulai dari kedalaman dasar fondasi #"f$ sampai kedalaman "f + * #TerAaghi dan Peck, 1;45$! <ilai ( rata-rata sepanang kedalaman ini akan berfungsi sebagai gambaran kasar dari kerpatan relati1e pasir ang berada di ba.ah dasar fondasi, yang masih mempengaruhi besar penurunan! /ika ui SPT dilakukan pada beberapa lubang pada lokasi yang berlainan, nilai ( rata-rata terkecil digunakan dalam mamperkirakan nilai kapasitas dukung tanahnya #TerAaghi dan Peck, 1;45$! PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Dr. Ir. Pintor T Simat!an", MT.En" ME#ANI#A TANAH II 1) Ta'-) 1.1 ,ubungan nilai (, konsistensi dan kuat tekan bebas ()u) untuk tanah lempung jenuh (!er-aghi dan Peck, ./01) <ilai < 0onsistensi 0uat tekan bebas #)u$ #0<HmI$ B ' ' - 4 4 - 5 5 - 1( 1( - 3- C 1( Sangat lunak 2unak Sedang 0aku Sangat 0aku 0eras B '( '( ? (- (- ? 1-- 1-- ? '-- '-- ? 4-- C 4-- '. U3i P)n)tra/i #)r5t Stati/ :i penetrasi kerucut statis atau ui sondir banyak digunakan diindonesia, di samping ui SPT! Penguian ini sangat berguna untuk memperoleh nilai 1ariasi kepadatan tanah pasir yang tidak padat! Pada tanah pasir yang padat dan tanah ? tanah berkerikil dan berbatu, penggunaan alat sondir menadi tidak efektif, karena mengalami kesulitan dalam menembus tanah! <ilai ?nilai tahanan kerucut statis atau tahanan konus #DJ$ yang diperoleh dari penguian, dapat dikorelasikan secara langsung dengan kapasitas dukung tanah dan penurunan pada fondasi ? fondasi dangkal dan fondasi tiang! :ung alat ini terdiri dari kerusut baa yang mempunyai sudut kemiringan )-Kdan berdiameter 3(,* mm atau mempunyai luas tampang 1--- mmIbentukstematis dan cara kera alat ini dapat dilihat pada 6ambar '!1' a! Salah atu macam alat sondir dibuat sedemikian rupa sehingga dapat mengukur tahanan uung dan tahanan gesek dari selimut silinder mata sondirnya! 3ara pengguanaan alat ini, adalah dengan menekan pipa penekanan dan mata sondir secara terpisah, melalui alata penekanan mekanis atau dengan tangan yang memberikan gerakan keba.ah! 0ecepatan penekanan kira ? kira 1- mmHdetik! Pembacaan tahanan kerucut statis atau tahan konus dilakukan dengan melihat arloi pengukur! <ilai DJ adalah besarnya tahanan kerucut dibagi dengan PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Dr. Ir. Pintor T Simat!an", MT.En" ME#ANI#A TANAH II 1* luas penampangnya! Pembacaan arloi pengukur, dilakukan pada tiap ? tiap penetrasi sedalam '- cm! Tahanan uung serta tahanan gesek selimut alat sondir dicatat! %ari sini diperoleh grafik tahanan kerucut statis atau tahanan konus yang menyaikan nialai ke duanya # Gam'ar 1.11 '.. 0arena ui kerucut statis # sondir$ tidak mengeluarkan tanah saat penguian berlangsung, maka enis tanah tidak diketahui dengan pasti! 8obertson dan 3ampanella #1;53$ mengusulkan hubungtan tanah konus #DJ$ dengan rasio gesekan 8f, untuk mengklasifikasikan tanah secara pendekatan, seperti yang ditunukan dalam 6ambar '!1' b dan '! 13! pada 6ambar tersebut 8f adalah rasio gesekan # Fricition ratio $ yang merupakan perbandingan antara gesekan selimut local, fs # gaya gesek yang bekera pada selimut konus dibagi dengan luas selimutnya atau disebut gesek satuan $ dengan tahanan konus DJ atau rasio gesekan dinyatakan oleh persamaan: 8f E fsHDJ L1--M PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Dr. Ir. Pintor T Simat!an", MT.En" ME#ANI#A TANAH II 15 c! :i "eban Pelat :i beban pelat #plate lood test $ sangat cocok untuk penyediaan tanah timbunan atau tanah yang mengan dung banyak kerikil atau batuan, dimana ui-ui lapanga yang sulit dilaksanakan! Pelat beban berupa pelat besi berbentuk lingkaran atau buursangkar dengan diameter yang ber1ariasi dari 3- cm atau lebih besa lagi! %imensi pelat tergantung dar ketelitian hasil penguian yang dikehendaki! Pada prinsipnya, bila ukuran pelat menedekati atau sama dengan lebar pondasi sebenarnya, maka semakin teliti hasil yang diperoleh! Pelat diletakan pada dasar pondasi rencana dengna lebar lubang paling sedikit 4 kali lebar pelat yang digunakan # 6ambar '!14$! Pengamatan besar beban dan penurunan teradi dilakukan sampai tanah mengalami keruntuhan atau penguian dihentikan bila tekanannya mencapai kira- kira ' kali kapasitas dukungan pondasi yang dirancang! Penambahan beban yang diterapkan, kira kira -,1 kali nilai estimasi kapasitas dukungan tanah! "entuk dan ukuran pelat penguian ber1ariasi tergantung dari tuuan penguian! 0apasitas dukungan ultimit yan gdiperoleh dapat digunakan langsung, ika ukuran pelat beban sama dengan ukuran pondasi yang akan digunakan! :ntuk itu, kapasitas uung iAin dihitung dengan cara membagi kapasitas dukung ultimit dengan factor aman! /ika penurunan merupakan kriteria yang diadikan pedoman dalam penentuan kapasitas dukung , kapasitas beban yang menyebabkan terlampauinya persyaratan penurunan yang perlu diperhatikan! PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Dr. Ir. Pintor T Simat!an", MT.En" ME#ANI#A TANAH II 1; d! :i kipas di 2apangan "eberapa macam alat telah digunakan untuk mengukur tahanan geser tanah kohesif! Salah satunya adalah, alat ui geser kipas atau geser baling baling #1ane shear test$! Salah satu macam alatnya terdiri dari kipas baa seinggi 1- cm dan diameter ( cm yang berpotongan saling tegak lurus #6ambar '!1(a$! dalam peraktek, terdapat beberpa ukuran kipas yang bisa digunakan! Pada saat melakukan penguian, alat ini di pasang pada uung bor, kipas berserta tangkainya ditekan ke dalam tanah, kemudian di putar dengan kecepatan ) sampai 1'N per menit! "esarnya torsi #tenga puntiran$ yang di butuh kan untuk memutar kipas diukur karena tanah tergeser menurut bentuk silinder 1ertical yang teradi di pinggir baling-baling, tahanan geser tanah dapat dihitung, ika dimesi baling-baling dan gaya puntiran diketahui!untuk kipas berbentuk segi empat, kuat geser tanah lempung enuh, dihitung dengan persamaan:1 Pengukuran dilakukan sepanang kedalaman tanah yang diselidiki, pada arak inter1al kira-kira 3- cm! bila pengukuran dilakukan dengan pembuatan lubang dari alat bor, kipas ditancapkan paling sedikit berarak 3 kali diameter lubang bor diukur dari dasar lubangnya! 9al ini dimaksudkan untuk menyelidiki tanah yang benar-benar tak terganggu oleh operasi pengeboran! 0uat geser tanah yang telah berubah susunan tanahnya #remoulded$ dapat pula dilakukan dengan pengukuran torsi minimum yang dibutuhkan untuk memutar baling-baling secara cepat dan kontinu! PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Dr. Ir. Pintor T Simat!an", MT.En" ME#ANI#A TANAH II '- Studi yang mendetail telah membuktikan bah.a kuat geser tanah lempung yang diperoleh dari ui geser kipas di lapangan terlalu besar #4man,dkk!, 1;*($! 9al ini disebabkan oleh Aona geser yang teradi saat tanah geser,lebih besar dari bidang runtuh tanahnya #6ambar '!1(b$! perluasan bidang runtuh, tergantung dari macam dan kohesi tanah! "errum #1;*'$, mengusulkan koreksi kuat geser dari kuat geser yang diperoleh dari ui geser kipas di lapangan, sebagai berikut : u (n2ata) $ O u (lapangan) (3.4) "engan5 u $ cu E kohesi tak terdrainasi #kohesi undrained$! u (n2ata) E 0uat geser tak terdrainasi yang digunakan dalam perancangan! u (lapangan) E kuat geser tak terdrainasi yang diperoleh dari ui geser kipas dilapangan! O E factor kohesi yang ditunukkan pada Gam'ar 1.17. PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Dr. Ir. Pintor T Simat!an", MT.En" ME#ANI#A TANAH II '1 0I. DENAH TITI#-TITI# PEN%ELIDI#AN 2okasi titik-titik penyelidikan tanah harus diusahakan sedekat mungkin dengan letak fondasi! 9al ini penting, terutama bila bentuk lapisan tanah pendukung fondasi tidak beraturan! "ila denah struktur belum tersedia pada .aktu di lakukan penyelidikan tanah, maka denah bor umumnya disusun dalam bentuk segiempat #lihat Gam'ar 1.18$! PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Dr. Ir. Pintor T Simat!an", MT.En" ME#ANI#A TANAH II '' :ntuk area yang luas, diperlukan arak lubang bor yang agak lebar dan diselengi dengan beberpa ui lapangan tambahan, seperti : ui kerucut stastis #sondir$atau pemeriksaan dengan cara lubang uji (test-pi)! 2etak titik-titik penyelidikan tambahan tersebut, dipilih pada arak yang dekat, yaitu diantara lubang-lubang bor! /umlah lubang bor yang diperlukan sangat bergantung pada kekomplekan kondisi pada lapisan tanah dan biaya yang tersedia! Pang elas, semakin banyak lubang bor, semakin teliti informasi yang di peroleh dari kondisi tanahnya! "ila biaya penyelidikan terbatas, diperlukanpertimbaDngan matang guna memutuskan umlah lubang bor yang me.akili kondisi tanah! Pada bangunan yang bebannya tidak begitu besar, paling tidak harus ada ' atau sebaliknya 3 lubang bor, sehingga benuk kemiringan lapisan tanah dapat diketahui! /ika umlah lubang terlalu sedikit, estimasi bentuk kemiringan lapisan tanah dpat meleset dari sebenarnya, disamping kurangny informasi yang diperoleh dari kondisi tanah! PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Dr. Ir. Pintor T Simat!an", MT.En" ME#ANI#A TANAH II '3 :ntuk fondasi bangunan tingkat tinggi dan bangunan industri, paling sedikit diperlukan satu lubang bor pada tiap-tiap sudut bangunannyayang diselingi dengan ui penetrasi kerucut statis! :ntuk tiap-tiap sudut bangunan-bangunan tersebut, sebaiknya arak titik bor tidak melebihi 1( m #TerAaghi dan Peck, 1;45$! :ntuk embatan dan bendungan, ' set pengeboran perlu dikerakan! Pengeboran pertama terletakpada sumbu-sumbuny, untuk mengetahui apakah pada lokasi tersebut tanahnya mampu mendukung beban! Pengeboran kedua dilakukan pada lokasi tepat diba.ah pangkal embatan atau pilarnya! Pada bendungan, set kedua dilakukan pada lokasi bangunan pelengkap, seperti lokasi bendungan elak! TerAaghi dan Peck #1;45$,menyarankan arak titik borminimum 3- m dan maksimum )- m untuk proyek yang sangat luas dan besar! :ntuk proyek alan raya, pengeboran dilakukan pada arak inter1al kira-kira 3- msepanang alannya! 0edalaman lubang bor disarankan '-4 m diba.ah tanah asli, bila dasr perkersan tanah asli, dan 1-4 m diba.h perkerasn alan, bila perkersannya diletakkan dengan menggali tanah asli! 0II. #EDALAMAN LUBANG BOR 0edalaman pada lubang bor bergantung pada kedalaman tanah yang masih dipengaruhi oleh penyebaran tekanan fondasi bangunan! Tekanan 1ertical pada kedalaman 1,( kali lebar fondasi #*$ adalah masih kira-kira -,' kali besarnya tekanan pada dasar fondasi! &leh karna itu, kedalaman lubang bor harus kira-kira 1,( kali lebar fondasinya atau 1,(*, dengan * adalah lebar fondasi! :ntuk fondasi telapak #sepread footing$ atau fondasi memanang #continuous footing$ kedalaman lubang bor agak dangkal #Gam'ar 1.19a$! namun untuk fondasi rakit #raft atau mat foundation$ kedalaman lubang bor akan lebih dalam #Gam'ar 1.195$! PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Dr. Ir. Pintor T Simat!an", MT.En" ME#ANI#A TANAH II '4 Pada fondasi telapak yang araknya terlalu dekat, penyebaran beban ketanahdiba.ahnya saling tumpang indih, maka kedalaman lubang bor akan sama halnya dengan kedalaman fondasi rakit, yaitu1,(* #Gam'ar 1.19'$ untuk fondasi tiang, kedalamanlubsng bor harus lebih dalam dari ba.ah dasar tiangnya! %engan pertimbangan bah.a lapisan tanah di ba.ah tiang masih mendukung beban yang ditranfer le.at tiang, umumnya, untuk fondasi tiang yangterletak pada tanah homogen, prilakunya akan sama seperti rakit yang dasar fondasinya dihitung dari kedalaman 'H3 panang tiang #Gam'ar 1.195$! :ntuk itu, kedaslaman lubang bor untuk fondasi tiang adalah 'H3" G 1,(*, dengan " adalah panang tiang dan * adalah lebar area kelompok tiang! %alam hal fondasi akan di letakkan pada lapisan batu, harus yakin benar apakah ketebalan lapisan batu tersebut mampu mendukung penyebaran bebannya! :ntuk itu, apabila lapisan batu terletak dipermukaan, ketebalan lapisan dapat diketahui dengan cara membuat lubang uji secara langsung! I:.IN;ORMASI %ANG DIBUTUH#AN UNTU# PEN%ELIDI#AN TANAH "ila Penyelidikan tanah dilakukan secara detail, maka perancang harus berusaha memperolah data, sebagai berikut : PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Dr. Ir. Pintor T Simat!an", MT.En" ME#ANI#A TANAH II '( #1$ 0ondisi topografi lokasi pekeraan! %ata ini diperlukan untuk perancangan fondasi dan penentuan cara pelaksanaan di lapangan terutama pada proyek- proyek bangunan air dan alan! #'$ 2okasi-lokasi bangunan yang terpendam di dalam tanah, seperti kabel telepon, pipa-pipa atau gorong-gorong untuk air kotor dan air bersih, dan lain-lainnya! #3$ Pengalaman setempat sehubungan dengan kerusakan-kerusakan bangunan yang sering teradi di sekitar lokasi pekeraan! #4$ 0ondisi tanah secara global, muka air tanah dan kedalaman batuan! 0eterangan ini sering dapat diperoleh dari penduduk setempat! #($ 0eadaan iklim, ele1asi muka air banir, erosi tanah, dan besarnya gempa yang sering teradi! #)$ Tersedianya material alam dan kualitasnya,yang berguna untuk bahan pembentuk bangunan seperti campuran beton! #*$ %ata geologi yang disertai keterangan tentang proses pembentukan lapisan tanah dan batuan di lokasi pekeraan, serta kemungkinan teradinya penurunan tanah maupun bangunan akibat penurunan muka air tanah! #5$ 9asil-hasil penyelidikan laboratorium pada contoh-contoh tanah dan batuan, yang dibutuhkan untuk perancangan fondasi atau penanganan problem-problem pelaksanaannya! #;$ Foto kondisi lapangan dan bangunan-bangunan di dekatnya! %i ba.ah ini diberikan data tambahan yang diperlukan untuk perancangan fondasi bangunan-bangunan tertentu! (a) Fondasi Bangunan Gedung #1$ :kuran dan tinggi bangunan serta kedalaman ruang ba.ah tanah #basement$, bila ada! #'$ Susunan dan arak antar kolom serta besar beban! #3$ Tipe rangka bangunan dan bentangnya, serta kemungkinan adanya tempat- tempat tertentu yang mendukung beban khusus, seperti fondasi mesin! #4$ Tipe tembok luar dan kaca pintu endela yang sensiti1e terhadap penurunan bangunan! (b) Fondasi Jembatan #1$ Tipe dan bentang embatan! #'$ "esarnya beban pada pangkal embatan dan pilar! PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Dr. Ir. Pintor T Simat!an", MT.En" ME#ANI#A TANAH II ') Perlu diperatikan bah.a pemeriksaan langsung di lapangan dengan beralan kaki sangat penting pada penyelidikan tanah! Pertimbangan-pertimbangan dalam perancangan fondasi sering dihasilkan dari pekeraan tersebut! 9al ini untuk mengetahui masalah-masalah penting yang perlu dipertimbangkan dalam perancangan dan pelaksanaan! Selain itu, uga untuk mengetahui bentuk dan kondisi permukaan tanahnya! :.LAPORAN PEN%ELIDI#AN TANAH UNTU# PERAN$ANGAN ;ONDASI 2aporan penyelidikan tanah untuk perancangan fondasi dibuat untuk mempertimbangkan seluruh data bor, lubang uji, obser1asi lapangan, ui-ui lapangan dan laboratorium! Selanutnya, laporan penyelidikan tanah secara lengkap harus berisi: #1$ Pendahuluan! #'$ %eskripsi 2okasi Proyek! #3$ 0ondisi 6eologi 2okasi Proyek! #4$ %eskripsi 2apisan Tanah yang diperoleh dari hasil pengeboran! #($ 9asil penguian 2aboratorium! #)$ Pembahasan! #*$ 0esimpulan! "erikut ini penelasan mengenai isi dari bab-bab tersebut! Pendahuluan. Pendahuluan berisi tentang maksud dan tuuan diadakannya penyelidikan tanah, .aktu penyelidikan, dan untuk siapa penyelidikan tersebut dilakukan! 9arus dielaskan maksud penyelidikan yang dilakukan: hanya untuk memperoleh data yang terbatas, yang akan digunakan dalam penyelidikan yang sifatnya taksiran, atau untuk penyelidikan lengkap dengan pengeboran, penguian laboratorium, dan analisis hasil, yang dilaksanakan untuk pertimbangan perancangan fondasi, cara pelaksanaan, serta untuk menghitung kapasitas hitung dukung tanah iAin! es!ripsi "o!asi Pro#e!. Pada bagian ini harus dielaskan: letak proyek, kondisi permukaan tanah, adanya pohon-pohon, bangunan lama, kubangan, tempat pembuangan sampah, sungai, alan, saluran atau gorong-gorong air, dan lain- lainnya! Selian itu, dielaskan pula mengenai kemungkinan adanya banir, erosi PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Dr. Ir. Pintor T Simat!an", MT.En" ME#ANI#A TANAH II '* permukaan, gempa bumi, stabilitas tebing, serta retakan-retakan akibat penurunan yang seringkali teradi pada bangunan di sekitar lokasi tersebut! $ondisi Geologi "o!asi Pro#e!. 0eterangan kondisi geologi di lokasi pekeraan diberikan berdasarkan hasil data pengeboran! %ata hasil pengeboran sebaiknya dibandingkan dengan data yang telah ada sebelumnya, untuk pertimbangan ketelitian hasil penguian! %ari data geologi yang diperoleh, perhatian diberikan ika terdapat patahan, sumber air, rongga-rongga ba.ah tanah, lapisan lunak, dan lain- lain yang nantinya akan sangat mempengaruhi basarnya kapasitas dukung fondasi! es!ripsi "apisan Tanah #ang diperoleh dari hasil Pengeboran. Pada bab ini, deskripsi kondisi lapisan tanah dibuat dari hasil data pengeboran! %isini harus dielaskan mengenai gambaran enis dan bentuk lapisan tanah, ele1asi perubahan lapisan serta ele1asi muka air tanah! Penggambaran bentuk lapisan akan berguna sebagai pertimbangan teknis dalam perancangan! Gam'ar 1.1< memberikan contoh cara penggambaran gabungan beberapa data bor! %asil &'i "aboratorium. "ab ini berisi penelasan mengenai macam-macam penguian laboratorium yang dilakukan! Prosedur penguian dielaskan hanya bila dilakukan penguian yang tidak standar, khususnya untuk alat penyelidikan! Perhatian diberikan bila terdapat hasil penguian yang tidak seperti biasanya atau ada hal-hal khusus lainnya! :ntuk penelasan secara detail, hasil penguian sebaiknya dibuat dalam bentuk tabel-tabel dan grafik-grafik! 9al ini dilakukan pada hasl-hasil ui triaksial, tekan-bebas, geser-langsung, analisis butiran, dan ui konsolidasi! PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Dr. Ir. Pintor T Simat!an", MT.En" ME#ANI#A TANAH II '5 Pembahasan. "ab ini merupakan inti pokok dari isi laporan! Penyaian harus diusahakan untuk membahas masalahnya secara elas dan singkat! Pembahasan dilakukan pada kondisi bangunan rencana dan beban-beban rencana yang nantinya akan dipertimbangkan terhadap kondisi tanah fondasi dan enis fondasi yang cocok untuk mendukung bangunan! "agian selanutnya adalah pembahasan pada bangunan pelengkap, seperti ruang generator listrik, ruang mesin-mesin yang berat, ruang pemanas, dan lain-lain, yang akan membutuhkan fondasi yang khusus! "ila dipakai fondasi memanang atau fondasi telapak, harus ditetapkan beberapa kedalaman fondasi, dimensi, kapasitas dukung iAin dan penurunan yang diharapkan akan teradi pada tekanan tanah yang diiAinkan tersebut! %ielaskan pula, kemungkinan keuntungan-keuntungan yang dapat diperoleh bila ele1asi dasar fondasi lebih dalam, untuk memperoleh kapasitas dukung tanah yang lebih besar atau dapat memperkecil penurunan tanpa mengabaikan segi ekonomis! /ika dipakai fondasi tiang, dielaskan mengenai lapisan tanah pendukung tempat tiang harus dipancang, kedalaman penetrasi ke lapisan pendukung, beban maksimum yang diiAinkan per tiang atau kelompok tiang, serta penurunan yang diharapkan akan teradi pada tiang tunggal atau kelompok tiangnya! 7asalah-masalah harus dipelaari dengan tanpa prasangka,sebagai contoh hasil penguian yang hasilnya terlalu yang hasilnya rendah herus tidak diabaikan hanya karena tidak cocok dengan kapasitas dukung yang diperkirakan sebelumnya! Selanutnya, sebab-sebab kenapa kapasitas dukung sangant rendah harus dipelaari! /ika hal itu akibat kerusakan contoh, aau ika nilai yang terlalu rendah hanya sedikit saa sehingga tidak berpengaruh besar pada hasil keseluruhannya, hasil tersebut dapat diabaikan! /ika hasil pengeboran lokasi tertetu menunukkan perbedaan dengan hasil-hasil lain di sekitarnya, sehingga susunan fondasi menadi tidak teratur, maka mengenai hal ini harus diberikan! "ila terdapat keraguan mengenai hasil pengeboran, pengeboran ulang harus diadakan, sehingga diperoleh hasil yang memuaskan! 8ekomendasi untuk perancangan fondasi harus didasarkan pada hal- hal yang hubungannya dengan hasil penyelidikan yang diperoleh, yaitu didasarkan pada hasil pengeboran dan penguian, dan tidak boleh didasarkan pada dugaan! $esimpulan. /ika laporan penylidikan yang disaikan terlalu panang, maka sebaiknya diringkas dalam bentuk item-item, dan di dalam bab kesimpulan! 9al ini PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Dr. Ir. Pintor T Simat!an", MT.En" ME#ANI#A TANAH II '; berguna untuk membantu perancangan yang terlalu sibuk yang tidak mempunyai cukup .aktu untuk membaca seluruh pembahasan! 4tau dengan cara lain, laporan penyelidikan dimulai denga ringkasan prosedur penyelidikan dan garis besar kesimpulan! PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Dr. Ir. Pintor T Simat!an", MT.En" ME#ANI#A TANAH II 3-