Agustrianto (311 11 048) Muammar Fauzi Roid (311 11 051) 6 BAB II DASAR TEORI Pengendalian proyek konstruksi adalah usaha yang sistematis untuk menentukan standar yang sesuai dengan sasaran perencanaan, merancang sistem informasi, membandingkan pelaksanaan dengan standar, menganalisis kemungkinan adanya penyimpangan antara pelaksanaan dan standar, kemudian mengambil tindakan pembetulan yang diperlukan agar sumber daya digunakan secara efektif dan efisien dalam rangka mencapai sasaran menurut (Mockler, 1972 dalam Imam Soehart, 1997). Dengan demikian diperlukan berbagai cara untuk mengen-dalikan suatu proyek agar dapat lebih efisien dalam pengelolaan proyek. Adapun cara cara yang dapat dilakukan dalam mengendalikan biaya, mutu, dan waktu dalam suatu proyek yaitu : 1. Memaksimalkan kemampuan dari setiap personil proyek. 2. Memaksimalkan penggunaan software seperti Microsoft Project, Auto Cad, dan lain-lain. 3. Pemilihan peralatan yang tepat, baik dari segi jumlah dan jenis peralatan yang akan digunakan. 4. Memilih pekerja yang memiliki keterampilan yang baik dan harus sesuai dengan jumlah pekerja yang dibutuhkan. 5. Selalu melakukan rapat internal yang membahas kemajuan pekerjaan (progress), kendala-kendala, dan custumer complain.
A. Pengendalian Waktu, Biaya dan Kualitas Manajemen Proyek konstruksi merupakan suatu kegiatan yang hanya suatu kali terjadi dan berjangka pendek yang bermanfaat dalam proses mengolah sumber daya proyek. Dalam mencapai sasaran proyek konstruksi Laporan Praktek Kerja Lapangan Proyek Pembangunan Hotel Whiz
Agustrianto (311 11 048) Muammar Fauzi Roid (311 11 051) 7 terdapat tiga faktor yang membuat suatu proyek dapat berjalan yang merupakan parameter penting bagi penyelenggaraan proyek dan sering diasosiasikan sebagai sasaran proyek. Adapun langkah pertama dalam membuat strategi pembangunan adalah menentukan jadwal pelaksanaan. Tanpa jadwal pelaksanaan, manajemen proyek tidak bisa me-monitoring jalannya proyek. Dengan jadwal pelaksanaan, manajemen dapat menemukan potensi-potensi masalah yang akan dihadapi, dan segera mencari solusi untuk mengatasinya. Jadwal pelaksanaan dibuat dengan memperhatikan beberapa faktor, yaitu: 1. Kapasitas pekerjaan 2. Tingkat kesulitan dari pembangunan 3. Tingkat kesulitan dalam memperoleh material sesuai dengan spesifikasi. 4. Kondisi lokasi proyek 5. Alur suplai material 6. Peralatan pendukung bangunan 7. Tenaga kerja pembangunan 8. Biaya dan waktu pembangunan 9. Aliran dana pembangunan 10. Kualitas pembangunan Output yang diperoleh dari jadwal pelaksanaan adalah jalur kritis pelaksanaan atau Critical Path Method (CPM), bobot pekerjaan dan kurva S, yang dijelaskan sebagai berikut: 1. Jalur kritis / Critical Path Method (CPM) Jalur kritis/CPM merupakan kontrol dari jadwal pelaksanaan, dengan menggunakan CPM pengendalian terhadap waktu, biaya, dan kapasitas pekerjaan dapat lebih efisien dan efektif. Ketiga elemen tersebut tidak dapat dipisahkan karena saling berpengaruh terhadap jalannya proyek. Untuk mengatasi ketimpangan jalannya suatu proyek Laporan Praktek Kerja Lapangan Proyek Pembangunan Hotel Whiz
Agustrianto (311 11 048) Muammar Fauzi Roid (311 11 051) 8 diperlukan suatu analisis terhadap proyek tersebut untuk mendapatkan solusi pemecahan masalah yang terjadi. Secara keseluruhan performa Proyek Hotel Whiz Makassar dapat di kategorikan baik, walaupun terdapat beberapa jalur kritis. Jalur kritis ini terdapat pada permulaan pekerjaan, karena pelaksanaan pembangunan sudah dimulai, tanpa menunggu proses pembuatan Izin Mendirikan Bangunan (IMB) selesai.
2. Perencanaan Site / Tata Letak Site Perencanaan site merupakan salah satu bagian dalam membuat jadwal pelaksanaan pekerjaan. Perencanaan site membutuhkan analisis tersendiri terhadap lokasi pekerjaan. Beberapa faktor yang perlu diperhatikan adalah: a. Tingkat kesulitan dalam pencapaian lokasi proyek. b. Kontur pada lokasi dan sekeliling proyek c. Tingkat kesulitan dalam mensuplai material ke lokasi proyek d. Keadaan sekeliling lokasi proyek dilihat dari faktor social, ekonomi, budaya e. Keamanan lokasi proyek f. Kenyamanan warga di sekitar lokasi selama berlangsungnya kegiatan pelaksanaan proyek. Dalam perencanaan site akan diperoleh : a. Positioning direksi keet b. Positioning gudang material tertutup dan terbuka c. Positioning pos jaga d. Positioning los pekerja e. Sirkulasi pengiriman barang ke lokasi proyek f. Sirkulasi material di lokasi proyek Sirkulasi suplai material ke lokasi proyek dan sirkulasi material di lokasi proyek harus dirancang sedemikian rupa sehingga alur produksi Laporan Praktek Kerja Lapangan Proyek Pembangunan Hotel Whiz
Agustrianto (311 11 048) Muammar Fauzi Roid (311 11 051) 9 menjadi efesien dan efektif, serta tidak mengganggu sirkulasi lingkungan umum di sekitar proyek. Produksi yang efisien dan efektif dipengaruhi pula oleh tenaga kerja yang produktif, pengiriman material yang tepat waktu dan memenuhi spesifikasi, serta peralatan yang mendukung pekerjaan. Tujuan dari produksi yang efisien akan menghasilkan hasil yang maksimal, dan untuk mencapai tujuan tersebut diperlukan suatu metoda pelaksanaan yang tepat.
3. Administrasi Proyek Manajemen yang baik tidak akan berjalan tanpa dukungan dari system administrasi proyek yang baik. Lingkup administrasi proyek dapat dibagi atas dua yaitu: a. Administrasi teknis b. Administrasi umum Administrasi teknis meliputi pelaporan pelaksanaan pekerjaan yang terdiri atas: a. Laporan harian pelaksanaan b. Laporan bulanan pelaksanaan c. Progress pekerjaan d. Dokumentasi pekerjaan e. Pendataan material dan alat yang digunakan Administrasi umum meliputi: a. Proses penagihan berdasarkan informasi dari administrasi teknis. b. Penanganan masalah social dengan lingkungan di sekitar proyek. c. Hubungan dengan kelembagaan dan institusi yang berkaitan dengan proyek. d. Pengendalian SDM proyek
Laporan Praktek Kerja Lapangan Proyek Pembangunan Hotel Whiz
Agustrianto (311 11 048) Muammar Fauzi Roid (311 11 051) 10 B. Pengendalian Material Setiap pengiriman material ke lokasi proyek harus mendapat persetujuan dan pemeriksaan dari konsultan pengawas. Pengiriman material dengan menggunakan alat transportasi horizontal harus memperhitungkan kekuatan jalan di lokasi proyek dan harus dilaporkan kedatangan alat transportasi tersebut kepada pihak keamanan proyek untuk mendapatkan izin memasuki lokasi proyek. Pengiriman material ke lokasi harus mengikuti tata tertib proyek yang dikeluarkan bersama Konsultan Pengawas dan Pemilik Proyek seperti: 1. Waktu pengiriman material ke lokasi proyek. 2. Kapasitas alat transportasi yang diizinkan 3. Kelayakan alat transportasi 4. Laporan kedatangan material kepada pihak keamanan proyek Penempatan material harus disesuaikan, dimana material alam ditempatkan pada gudang terbuka yang dibuat sedemikian rupa sehingga tidak bercampur dengan tanah/lumpur/sampah, sedangkan material yang tidak bisa terkena cuaca secara langsung ditempatkan di gudang tertutup. Penempatan material harus mengikuti perencanaan site yang telah ditentukan untuk menjamin terjadinya produksi yang efisien and efektif.
C. Pengendalian Peralatan Pelaksanaan proyek memerlukan banyak peralatan sehingga diperlukan suatu pengendalian untuk penggunaan peralatan menjadi efisien. Jadwal peralatan disusun berdasarkan jadwal pelaksanaan yang telah ditetapkan, pealatan yang akan digunakan disiapkan 12 hari sebelum pekerjaan tersebut dilaksanakan.
Laporan Praktek Kerja Lapangan Proyek Pembangunan Hotel Whiz
Agustrianto (311 11 048) Muammar Fauzi Roid (311 11 051) 11 Peralatan dibagi menjadi tiga bagian yaitu : 1. Alat pokok/utama 2. Alat ukur 3. Alat bantu
D. Tahapan Pelaksanaan Proyek Selain dari persoalan pengendalian proyek, hal yang perlu diperhatikan adalah pelaksanaan pembangunan konstruksi gedung mencakup suatu bidang pekerjaan yang kompleks. Banyak tahapan - tahapan yang harus dilalui dalam pelaksanaan pembangunan konstruksi gedung. Tahapan - tahapan ini saling berkaitan satu dengan yang lainnya dalam menciptakan suatu bangunan gedung yang aman secara efektif dan efisien. Tahapan - tahapan tersebut antara lain:
1. Pekerjaan Persiapan a) Pembersihan Tempat Pekerjaan Tempat yang akan dibangun harus dibersihkan dari segala rintangan dan siap untuk pelaksanaan pekerjaan. Pemborong harus terlebih dahulu memeriksa kondisi awal pekerjaan dan diharuskan membuat foto nol. Jika tidak sesuai dengan gambar kontrak, maka pemborong harus melapor kepada Pemberi Tugas secara tertulis paling lambat sepuluh hari setelah pemberian Surat Perintah Kerja (SPK). b) Pengukuran, penentuan peil Penentuan peil harus sesuai dengan lokasi dan gambar kerja. c) Pembuatan pagar sementara Karena pekerjaan pembangunan akan berjalan selama kurang lebih delapan bulan, maka pemborong diwajibkan membangun pagar sementara dari bahan seng gelombang dengan rangka kayu yang kokoh. Laporan Praktek Kerja Lapangan Proyek Pembangunan Hotel Whiz
Agustrianto (311 11 048) Muammar Fauzi Roid (311 11 051) 12 d) Pembuatan direksi keet dan gudang bahan Lokasi pembuatan direksi keet dan gudang bahan harus mendapat persetujuan Direksi. 2. Pekerjaan Gedung Utama (Main Muilding) a) Penggalian tanah pondasi Tanah tempat akan didirikannya bangunan harus dibersihkan dulu dengan cara menggali sampai seluruh kotoran yang ada di lokasi tesebut bersih dan tanah galiannya harus disingkirkan ke tempat yang tidak dibangun. Penggalian tanah harus sesuai dengan gambar kontrak yang mencapai tanah keras. Jika penggalian tanah sudah selesai maka harus diperiksa dan disetujui dahulu oleh Direksi. Sisa-sisa galian/penggusuran tanah dari tempat yang tinggi harus dibuang/diangkat ke tempat - tempat yang rendah sesuai gambar atau menurut petunjuk Direksi. b) Pemasangan pondasi tiang panjang Pekerjaan pondasi tiang panjang dipasang menggunakan alat berat hammer dengan kedalaman tiang pancang yaitu 22 meter dari permukaan tanah dengan diameter tiang pancang yang dipakai 40-50 cm. c) Pekerjaan Beton Seluruh beton yang diguanakan pada proyek ini dipesan dari salah satu perusahaan pembuatan beton seperti pekerjaan pile cap, tie beam pekerjaan kolom, pekerjaan balok, pekerjaan pelat, dan lain- lain. 3. Pekerjaan Persiapan Jaringan Utilitas Pekerjaan-pekerjaan yang masuk meliputi: penyediaan semua bahan yang diperlukan untuk memudahkan pelaksanaan jaringan instalasi listrik, air bersih, air kotor dan lain - lain dikemudian hari terutama bahan - bahan yang harus ditanam/menembus balok/pelat Laporan Praktek Kerja Lapangan Proyek Pembangunan Hotel Whiz
Agustrianto (311 11 048) Muammar Fauzi Roid (311 11 051) 13 yang penempatan/ pemasangannya tidak mempengaruhi kekuatan konstruksi/struktur.
E. SyaratSyarat Pelaksanaan 1. Semua bahan yang akan digunakan dalam pekerjaan ini sebelum dipasang terlebih dahulu contoh contohnya diserahkan kepada direksi pengawas untuk mendapat persetujuan. 2. Apabila dianggap perlu direksi pengawas dapat meminta untuk mengadakan uji laboratorium yang dilakukan terhadap contoh contoh bahan yang diajukan sebagai dasar persetujuan. 3. Material lain yang belum terdapat dalam persyaratan di atas, tetapi diperlukan untuk penyelesaian pekerjaan dalam bagian ini harus kualitas terbaik dari jenisnya dan harus disetujui oleh direksi. 4. Seluruh rangka ruang menumpu pada kolom kolom beton melalui ball joint khusus yang diangkut ke bagian atas dari kolom sesuai dengan gambar. 5. Ukuran dari unitunit yang dipasang sesuai dengan yang disebutkan dalam gambar. 6. Pemasangan atap dari metal sheet bergelombag menumpu diatas gording baja kanal yang ukurannya sesuai dengan gambar. 7. Pekerjaan harus dikerjakan oleh tenaga tenaga yang terampil/ahli dengan hasil yang baik dan sempurna.