Anda di halaman 1dari 11

Disusun oleh:

Dewi Indriyani P17320312019


Muji Asriani P17320312045
Syahid Amal P17320312074
Yessie Ayu R. P17320312078

Kelompok 9

Hiperbilirubin adalah meningkatnya kadar
bilirubin dalam darah yang kadar nilainya
lebih dari normal (Suriadi, 2001). Nilai
normal bilirubin indirek 0,3 1,1 mg/dl,
bilirubin direk 0,1 0,4 mg/dl.
Peningkatan bilirubin dapat terjadi karena ;
polycetlietnia issoimun hemolytic disease,
kelainan struktur dan enzim sel darah merah,
keracunan obat (hemolosis kimia: salaisilat,
kortikosteroid, klorampenikol), hemolisis
ekstravaskuler, cephalhematoma, ecchymosis.

Gangguan fungsi hati ; defisiensi glukoronil
transferase, obstruksi empedu/atresia biliari,
infeksi, masalah inetabolik; galaktosemia
hypothyroidisme, jaundice ASI.

Bilirubin adalah produk pemecahan
hemoglobin yang berasal dari pengrusakan
sel darah merah/RBCs. Ketika RBCs rusak
maka produknya akan masuk sirkulasi,
dimana hemoglobin pecah menjadi heme dan
globin. Gloobin {protein} digunakan kembali
oleh tubuh sedangkan heme akan dirubah
menjadi bilirubin unkonjugata dan berikatan
dengan albumin.
Tampak ikterus pada sklera, kuku atau kulit dan
membran mukosa.
Jaundice yang tampak dalam 24 jam pertama
disebabkan oleh penyakit hemolitik pada bayi baru
lahir, sepsis, atau ibu dengan diabetik atau infeksi.
Jaundice yang tampak pada hari ke dua atau hari ke
tiga, dan mencapai puncak pada hari ke tiga sampai
hari ke empat dan menurun pada hari ke lima
sampai hari ke tujuh yang biasanya merupakan
jaundice fisiologis.
Ikterus adalah akibat pengendapan bilirubin indirek
pada kulit yang cenderung tampak kuning terang
atau orange, ikterus pada tipe obstruksi (bilirubin
direk) kulit tampak berwarna kuning kehijauan atau
keruh. Perbedaan ini hanya dapat dilihat pada ikterus
yang berat.
Bilirubin enchepalopathy (komplikasi serius)
Kernikterus; kerusakan neurologis, cerebral
palsy, retardasi mental, hiperaktif, bicara
lambat, tidak ada koordinasi otot dan
tangisan yang melengking.

Laboratorium (Pemeriksan Darah)
a. Pemeriksaan billirubin serum. Pada bayi
prematur kadar billirubin lebih dari 14 mg/dl dan
bayi cukup bulan kadar billirubin 10 mg/dl
merupakan keadaan yang tidak fisiologis.
b. Hb, HCT, Hitung Darah Lengkap.
c. Protein serum total.
USG, untuk mengevaluasi anatomi cabang
kantong empedu.
Radioisotop Scan, dapat digunakan untuk
membantu membedakan hapatitis dan atresia
billiari.
Pengawasan antenatal dengan baik dan
pemberian makanan sejak dini (pemberian ASI).
Menghindari obat yang meningkatakan ikterus
pada masa kelahiran, misalnya sulfa furokolin.
Pencegahan dan pengobatan hipoksin pada
neonatus dan janin.
Fenobarbital
Antibiotik, bila terkait dengan infeksi.
Fototerapi
Transfusi tukar.


Fototerapi digunakan untuk menurunkan kadar
bilirubin serum pada neonatus dengan
hiperbilirubinemia jinak hingga moderat Energi
sinar dari fototerapi akan mengubah senyawa
bilirubin yang berbentuk 4Z-15Z menjadi
senyawa bilirubin 4Z-15E bilirubin yang
merupakan bentuk isomernya yang mudah larut
di dalam air.
Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam pelaksanaan terapi sinar
ialah

Lampu yang dipakai sebaiknya tidak digunakan lebih dari 500
jam, untuk menghindarkan turunnya energi yang dihasilkan
oleh lampu yang digunakan.
Pakaian bayi dibuka agar bagian tubuh dapat seluas mungkin
terkena sinar.
Kedua mata ditutup dengan penutup yang dapat
memantulkan cahaya untuk mencegah kerusakan retina.
Penutup mata dilepas saat pemberian minum dan kunjungan
orang tua untuk memberikanrangsang visual pada neonatus.
Pemantauan iritasi mata dilakukan tiap 6 jam dengan
membuka penutup mata.
Daerah kemaluan ditutup dengan penutup yang dapat
memantulkan cahaya untuk melindungi daerah kemaluan dari
cahaya fototerapi.
Posisi lampu diatur dengan jarak 20-30 cm di atas tubuh
bayi, untuk mendapatkan energi yang optimal.
1. Peningkatan kehilangan cairan yang tidak terukur
( insensible water loss).
2. Frekuensi defekasi meningkat.
3. Timbul kelainan kulit flea bite rash di daerah
muka .
4. Peningkatan suhu
5. Kadang ditemukan kelainan, seperti gangguan
minum, letargi, dan iritabilitas. Keadaan ini
bersifat sementara dan akan hilang dengan
sendirinya

Anda mungkin juga menyukai