Anda di halaman 1dari 14

Muji Asriani Ni wayan Tropy A.

Santi Listiani Syahid amal

Anatomi

Faktor resiko

Fisiologi

Pemeriksaan penunjang

Asuhan keperawatan

Kolelitiasis

Manifestasi klinis

patogenesis

patofisiologi

Anatomi

Anatomi

Fisiologi
Menurut Guyton &Hall, 1997 empedu melakukan dua fungsi :
Empedu memainkan peranan penting dalam pencernaan dan absorpsi lemak, karena asam empedu yang melakukan dua hal antara lain : asam empedu membantu mengemulsikan partikel-partikel lemak yang besar menjadi partikel yang lebih kecil dengan bantuan enzim lipase yang disekresikan dalam getah pankreas, Asam empedu membantu transpor dan absorpsi produk akhir lemak yang dicerna menuju dan melalui membran mukosa intestinal.

Empedu bekerja sebagai suatu alat untuk mengeluarkan beberapa produk buangan yang penting dari darah, antara lain bilirubin, suatu produk akhir dari penghancuran hemoglobin, dan kelebihan kolesterol yang di bentuk oleh sel- sel hati.

Kolelitiasis
Batu empedu atau gallstones adalah timbunan kristal di dalam kandung empedu atau di dalam saluran empedu. Batu yang ditemukan di dalam kandung empedu disebut kolelitiasis, sedangkan batu di dalam saluran empedu disebut koledokolitiasis (Lesmana dkk,divisi hepatology FKUI 2009)

Menurut gambaran makroskopik dan komposisi kimianya, batu empedu dapat diklasifikasikan menjadi tiga kategori mayor, yaitu :

1. Batu kolesterol dimana komposisi kolesterol melebihi 70%, 2. Batu pigmen coklat atau batu calcium bilirubinate yang mengandung Ca-bilirubinate sebagai komponen utama, 3. Batu pigmen hitam yang kaya akan residu hitam tak terekstraksi.

Patogenesis
Batu empedu hampir selalu dibentuk dalam kandung empedu dan jarang pada saluran empedu lainnya dan diklasifikasikan berdasarkan bahan pembentuknya. Etiologi batu empedu masih belum diketahui dengan sempurna, akan tetapi, faktor predisposisi yang paling penting tampaknya adalah gangguan metabolisme yang disebabkan oleh perubahan susunan empedu, stasis empedu dan infeksi kandung empedu. Perubahan susunan empedu mungkin merupakan yang paling penting pada pembentukan batu empedu, karena terjadi pengendapan kolesterol dalam kandung empedu. Stasis empedu dalam kandung empedu dapat meningkatkan supersaturasi progesif, perubahan susunan kimia, dan pengendapan unsur tersebut. Infeksi bakteri dalam saluran empedu dapat berperan sebagian dalam pembentukan batu, melalui peningkatan dan deskuamasi sel dan pembentukan mukus.

pathway

1. Batu Kolesterol Campuran dari 75 % kolesterol berdasarkan berat serta dalam variasi jumlah fospolipid pigmen epedu , senyawa organik dan inorganik. 2.

Patofisiologi

Batu Kalsium bilirubinat (pigmen coklat)

Umumnya batu pigmen coklat ini terbentuk di saluran empedu dalam empedu yang terinfeksi Batu ini terbentuk akibat faktor stasis dan infeksi saluran empedu. Stasis dapat disebabkan karena disfungsi sfingter Oddi, striktur, operasi bilier, dan parasit. Pada infeksi empedu, kelebihan aktivitas -glucuronidase bakteri dan manusia (endogen) memegang peran kunci dalam patogenesis batu pigmen pada pasien di negara timur. Hidrolisis bilirubin oleh enzim tersebut akan membentuk bilirubin tak terkonjugasi yang akan mengendap sebagai calcium bilirubinate. Enzim -glucuronidase bakteri berasal dari kuman E. coli dan kuman lainnya di saluran empedu.

3. Batu pigmen hitam Umumnya batu pigmen hitam terbentuk dalam kandung empedu dengan empedu yang steril.
Batu empedu jenis ini umumnya berukuran kecil, hitam dengan permukaan yang kasar. Biasanya batu pigmen ini mengandung kurang dari 10% kolesterol.

Manifestasi klinis
Batu empedu dapat mengalami 2 jenis gejala :
Gejala yang disebabkan oleh penyakit pada kandung empedu itu sendiri. Gejala yang terjadi akibat obstruksi pada lintasan empedu oleh batu empedu.

Gejalanya bisa bersifat akut atau kronis Rasa Nyeri dan Kolik Bilier Ikterus Perubahan Warna Urin & Feses Defisiensi Vitamin

Pemeriksaan penunjang
Pemeriksaan Laboratorium Pemeriksaan Radiologis Ultrasonografi Kolesistografi CT scan ERCP ( Endoscopic Retrograde Cholangio Pancreatography) Magnetic Resonance Cholangio-pancreatography (MRCP)

Faktor resiko
Usia Jenis Kelamin Berat badan (BMI) Aktifitas fisik Makanan.

Asuhan keperawatan kolelitiasis

Anda mungkin juga menyukai