Abstrak Latar Belakang Late-onset sepsi adalah komplikasi paling sering pada prematuritas, yang berkontribusi pada morbiditas dan mortalitas. Probiotik mungkin dapat mengurangi angka mortalitas dan terjadinya enterokolitis nekrotik (NEC) pada bayi preterm, namun efeknya belum terlalu jelas pada late-onset sepsis. Studi ini bertujuan untuk menentukan efek akibat pemberian probiotik yang spesifik pada bayi preterm, pada late-onset sepsis yang terbukti dengan pembiakan. Metodelogi Prospective multicenter, double-blinded, placebo-controlled, rendomized trial perbandingan pemberian harian kombinasi probiotik (Bifidobacterium infantis, Sterptococcus thermophius, dan Bifidobacterium lactis, yang berisi 1x10 9 organisme total), dan dengan placebo (maltodextrin) pada bayi sebelum usia 32 minggu dengan berat <1500 gram. Hasil primer yang didapatkan setidaknya terlihat pada 1 episode dari late-onset sepsis. Hasil Antara oktober 2007 sampai november 2011, ada 1099 BBLR dari Australia dan Selandia Baru telah di rendomisasi. Rata-rata hasil yang terlihat nyata pada late-onset sepsis (16,2%), NEC pada stadium 2 Bell atau lebih (4,4%), dan mortalitas (5,1%) lebih rendah pada kontrol, dan dengan rata-rata tertinggi pada pemberian ASI (96,9%). Tidak ada perbedaan yang signifikan pada late-onset sepsis dengan angka mortalitas yang telah ditemukan, namun pemberian kombinasi probiotik ini menurunkan NEC pada stadium 2 Bell atau lebih (2,0% versus 4,4% relative risk 0.46, 95% confidence interval 0.23 to 0.93. P = .03; number needed to treat 43, 95% confidence interval 23 to 333). Kesimpulan Probiotik B infantis, S thermophilus, dan B lactis signifikan menurunkan terjadinya NEC Bell stadium 2 atau lebih pada bayi very preterm, tapi belum pasti pada late-onset sepsis dan mortalitas. Pengobatan dengan kombinasi probiotik ini terlihat cukup aman. Late-onset sepsis terjadi lebih dari 48 jam setelah lahir merupakan komplikasi yang sering terjadi pada prematuritas dan biasanya dihubungkan dengan angka mortalitas dan morbiditas yang signifikan. Pada 2009, The Australian and New Zealand Neonatal Network melaporkan late-onset sepsis pada 15.7% bayi baru lahir <32 minggu dan berat <1500 gram. Pada studi terbaru yang lebih besar oleh 313 North American NICUs melaporkan keseluruhan angka mortalitas dari 15.1% pada bayi baru lahir <1500 g, yang didiagnosa dengan late-onset sepsis, dibandingkan dengan 8.5% pada bayi yang diperkirakan sepsis namun pada kultur negatif. Untuk membedakan pada term infants, bayi preterm lebih besar mendapatkan bakteri gastrointestinal yang berkoloni dari lingkungan NICU, lebih banyak dari flora pada genitalia, kulit, dan ASI Ibu-ibu mereka. Untuk tambahan, kolonisasi gastrointestinal dengan flora bakteri normal (seperti Bifidobacterium spp dan Lactobacillus spp)