0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
100 tayangan8 halaman
Dokumen tersebut membahas mengenai keganasan pada esofagus, lambung, dan kolon rektal. Secara ringkas, dokumen menjelaskan tentang definisi, insidensi, etiologi, gejala klinis, diagnosis, dan terapi dari ketiga jenis keganasan saluran pencernaan tersebut. Kanker esofagus paling umum berupa karsinoma dan insidensinya lebih tinggi pada laki-laki. Kanker lambung insidensinya tinggi di negara Asia Tim
Deskripsi Asli:
Rangkuman kuliah tentang keganasan pada saluran cerna
Dokumen tersebut membahas mengenai keganasan pada esofagus, lambung, dan kolon rektal. Secara ringkas, dokumen menjelaskan tentang definisi, insidensi, etiologi, gejala klinis, diagnosis, dan terapi dari ketiga jenis keganasan saluran pencernaan tersebut. Kanker esofagus paling umum berupa karsinoma dan insidensinya lebih tinggi pada laki-laki. Kanker lambung insidensinya tinggi di negara Asia Tim
Dokumen tersebut membahas mengenai keganasan pada esofagus, lambung, dan kolon rektal. Secara ringkas, dokumen menjelaskan tentang definisi, insidensi, etiologi, gejala klinis, diagnosis, dan terapi dari ketiga jenis keganasan saluran pencernaan tersebut. Kanker esofagus paling umum berupa karsinoma dan insidensinya lebih tinggi pada laki-laki. Kanker lambung insidensinya tinggi di negara Asia Tim
1. Karsinoma (terbanyak), tumor ganas berasal dari sel epitel 2. Leimiosarkoma (otot polos) 3. Fibrosarkoma (jaringan ikat) 4. Melanoma Maligna, tumor ganas berasal dari melanosit Insiden : - laki > wanita ( 3x) - Umur 40-70 tahun Etiologi : Faktor diet, merokok, alkohol, minuman panas, esofagitis, akalasia (ujung esofagus mengecil, tampak seperti birds beak kalau dilakukan barium meal, yaitu meminum barium untuk uji radiologi), barrett (pada 1/3 distal esofagus terdapat mukosa lambung, yang akan menjadi kanker) Lokasi : 1/3 Atas+tengah, berupa karsinoma squamosa (tumor ganas yg terdiri dari sel gepeng/squamosa)
1/3 bawah, berupa adenokarsinoma
Gambaran Klinis : 1. Disfagia progresif : minggubulan, mulai dari ngga bisa makan padat, cair, sampai ngga bisa nelen air liur nya sendiri 2. Regurgitasi, yaitu apa yang ditelan akan dikeluarkan lagi 3. Anemi karena perdarahan 4. Hematemesis melena 5. Gejala metastase : paru, hati, tulang, supraclavicula (yaitu adanya metastasis ke kelenjar getah bening supraclavicula terutama di sebelah kiri virchow node)
KEGANASAN SALURAN CERNA Sarcoma: tumor ganas yang timbul di jaringan mesenkim Diagnosis: 1. Gambaran klinis 2. Esofagografi/OMD (kepanjangan dari OMD itu Oesophagus Maag Duodenum, yg aku denger sih begitu._.) 3. Endoskopi + Biopsi PA 4. Endo USG Trans Esofagus 5. CT Scan 6. MRI
Terapi : 1. Reseksi esofagus diangkat, gaster disambung sampai letaknya di belakang sternum. Jadi, orangnya kalo kenyang tepuk2 dada, bukan perut.. 2. By pass paliatif 3. Radioterapi 4. Stent paliatif Esofagusnya ditahan sama metalic stent supaya terbentuk jalan agar cairan bisa masuk. 5. Gastrostomi Jika esophagus sudah tidak bisa diapa2in lagi, dilakukan gastrostomi agar makanan langsung ke lambung, tidak lewat esophagus lagi.
Prognosis : Jelek Inoperable pada 75% kasus Survival < 6 bln Adeno Karsinoma lebih baik dari karsinoma squamous KEGANASAN LAMBUNG
Insiden: Cina, Jepang, Cili (negara penghasil tembaga no.1, bukan penghasil cabe :P) Indonesia asli (khususnya sumatera & manado)1-2% , tionghoa 20% Jarang di bawah usia 40 th, tertinggi dekade ke -6 Laki laki > perempuan
Etiologi Sebab pasti tak diketahui, diduga berhubungan: Diet rendah serat Jika kita sedikit makan serat, waktu transitnya jadi lebih lama, sehingga resiko terpapar atau terbentuknya karsinogen dalam saluran pencernaan lebih tinggi Makanan terlalu asin, pedas atau asam Alkohol Tukak lambung Anemi pernisiosa Golongan darah A
Gambaran Klinik - Keluhan tidak khas/samar : stadium dini - Keluhan umum : lesu, anoreksia, penurunan BB - Keluhan gastrointestinal: ganguan pasase, disfagia, cepat kenyang - Anemia - PF/ teraba masa, asites, Virchow node Diagnosis: 1. Gambaran klinik 2. Radiologi dobel kontras/OMD Yaitu dengan barium meal, nantinya akan terlihat filling defect
3 Gastroskopi
4 Histopatologi
Komplikasi: 1. Perforasi 2. Perdarahan masif
3. Gastrik Outlet Obstruksi biasanya terjadi di pilorus makanan ga bisa masuk ke usus tertahan di lambung muntah, anoreksia
4. Ikterus obstruksi Terjadi karena adanya metastasis ke hati
Bisa metastasis ke omentum advance case
Ini yang udah berhasil direseksi oleh tim dr. Luthfi
Ulkus peptikus. Bisa berkembang menjadi karsinoma
Terapi 1 Kuratif : Total Gastrektomi atau Subtotal Gastrektomi + LD regional 2 Paliatif : gastrektomi, by pass Gastroyeyunostomi, Yeyunostomi feeding 3 Kemoterapi paliatif
Prognosis - Kanker dini : lebih baik. 5 Years of Survival Rate sampai 50% - Kanker lanjut : jelek. 5 YSR < 10%
KEGANASAN KOLOREKTAL
Insidensi, berdasarkan letaknya: Sekum dan kolon Asenden 10 % Kolon transversum termasuk fleksura hepar dan lien 10 % Kolon Desenden 5 % Rektosikmoid 75 % paling banyak
Klasifikasi
Metastasis
Metastatis ke otak: menjadi ngga sadar Metastasis ke tulang panggul, columna vertebrata: sakitnya luar biasa, walaupun sampai dikasih morfin tetep sakit. Satu obatnya: ke Balikpapan.. Kalau ada fistula (lubang) dari rektum ke vagina, maka urin akan bercampur dengan feses
Ini adalah foto tumor primer pada kolon. Tapi, tumor ini sudah metastasis ke bagian usus lain dan omentum
Five Years of Survival Rates Duke A (terbatas di mukosa) : 85-90 % Duke B (lewat musk mukosa) : 60 % Duke C (KGB regional + ) : 30 % Duke D (meta Jauh) : 5 %
Diagnosa dini CA Kolorektal Tahap Awal : Gejala & tanda tak khas Pencegahan Primer, untuk kelompok RESiko TInggi, yaitu: Usia mulai 40-50 th Adenoma dan Polip Genetik : FAP (familial adenomatous polyposis), HNPCC (hereditary non-polyposis colon carcinoma), Linch Sindrom dll Riwayat kanker pada keluarga Jika di keluarga ada yg terkena kanker, kanker apapun, berarti sudah ada deposit 5% untuk terkena CA kolon Kolitis ulcerativa, Crohn, Ca Ginekologis Pencegahan Sekunder : Pengenalan simptom awal Adalah upaya menemukan Ca Koloektal dalam fase asimptomatis dan kondisi premalignant. Dilakukan melalui Surveilance dan Screening
Gejala/tanda Kolon kanan Kolon kiri Rektum Nyeri perut Massa abdomen Perdarahanrektum Diare + perbhn BAB Penurunan BB Muntah Obstruksi usus 80 % 70 % 20 % 40 % 50 % 30 % 5 % 60 % 40 % 20 % 60 % 15 % 10 % 20 % 5 % 0 % 60 % 80 % 25 % 0 % 5 % Screening Ca Colon: Pemeriksaan Colok Dubur/RT setiap tahun usia > 40 th Dari pemeriksaan colok dubur, bisa diketahui: 1. Adanya tumor rektum (15 cm) 2. Lokasi dan jarak dari anus 3. Posisi tumor, melingkar / menyumbat lumen 4. Perlengketan dengan jaringan sekitar 5. Dapat dilakukan biopsi 6. Resektabilitas tumor 7. Komplikasi lokal lain : fistula dll 8. Rencana penanganan dan prognosa Pemeriksaan Fecal Occult Blood Test (FOTB) setiap tahun : usia > 50 th. Dilakukan terutama bila diduga ada CA di colon kanan. Karena darah biasanya bercampur dgn feses dan tidak terlihat
Pemeriksaan Kolonoskopi setiap tahun : usia > 50 th
Gejala Klinis 1. Dyspepsia 2. Anemia Lebih sering bila terjadi di kolon kanan. Karena kolon kanan dekat dengan ileum, dimana ileum adalah tempat penyerapan vit. B12 dan folat, untuk pembentukan hemoglobin 3. Dengan benjolan, sisi kanan 2 kali lebih sering dari kiri 4. Kelompok darurat Obstruksi, sering pada Ca kolon kiri
DIAGNOSIS Anamnesis - Perubahan kebiasaan BAB - Perdarahan anus / hematoschizia - Penurunan BB Tumor menghasilkan hormon u/ menghilangkan nafsu makan - Faktor Predisposisi ( faktor resiko) riwayat kanker riwayat polip usus riwayat colitis/crohn, amubiasis kronis riwayat tumor ginekologis - makan tinggi lemak, rendah serat Pemeriksaan fisik - Status Gizi - Anemia - Massa di abdomen - KGB regional yg membesar - Pembesaran hepar - Colok dubur Laboratorium - Darah rutin, LFT, RFT, Elektrolit - Tinja : FOBT/benzidin test - Tumor Marker : CEA Pemeriksaan radiologi - Kolon Inloop / Barium Enema - USG : abdomen, transrectal - CT Scan (bisa dilihat metastasisnya, radiasi tinggi), MRI PET Scan (bisa dilihat jaringan lunaknya, radiasi lebih rendah) Endoskopi
Terapi A. Operasi, untuk tumor lokal B. Kemoterapi, untuk tumor yang sudah bermetastasis, yaitu dengan obat. Ada 2 jenis obat: Obat cytotoxic, komponen kimianya akan menghambat sintesis dan transkripsi DNA, dan mitosis sel kanker anti-cancer drugs, summarized as biological agents bind to receptor molecules in the cancer cells that are not directly involved in DNA replication or mitosis, but regulate them. Examples for this type of drugs are hormones and antihormones used in the treatment of breast cancer C. Radioterapi, untuk tumor lokal. Zat Radikal akan menginisiasi reaksi berantai yang akan menghancurkan DNA agar proliferasi terhambat dan sel tumor apoptosis.
MILES OPERATION Jika tumor berukuran lebih dari 5-7 cm, maka kolon distal dan rektum direseksi. Selanjutnya, pasien kolostomi permanen.
Jika tumor kurang dari 5 cm, bagian kolon yg terkena tersebut direseksi. Kolon yg tersisa akan disambung dengan stapler. (ABDOMINO PERINEAL RESECTION)
Selesai Semoga tentir ini berguna buat teman-teman semuaa. Mohon maaf kalau ada kesalahan. Kalau ada yang salah, kasih tau yaa Semoga sumatif 2 kita lancaarrr. Amiin.. -Ryllis
Daftar Pustaka Slide dr. Achmad Luthfi SpB KBD
Kumar, V, Abbas, AK, Fausto, N. 2010. Robbins and Cotran Dasar Patologis Penyakit Ed 7. Jakarta: EGC
Schulz, Wolfgang Arthur. 2005. Molecular Biology of Human Cancers. Netherland: Springer