Anda di halaman 1dari 17

MM UNPAS

Pengertian Kompensasi
Kompensasi adalah proses administrasi gaji
atau upah yang melibatkan keseimbangan
perhitungan (Andrew E Sikula)

Kompensasi adalah segala sesuatu yang
diterima oleh pegawai sebagai balas jasa kerja
mereka (Sedarmayanti)
Tujuan sistem kompensasi
Menghargai kinerja pegawai
Menjamin keadilan
Memperoleh karyawan yang kompeten
Mempertahankan karyawan yang berkinerja
tinggi
Mengendalikan biaya
Memenuhi Peraturan
Keadilan internal yakni menjamin bahwa
jabatan yang lebih banyak persyaratannya
atau pegawai yang lebih mampu diberi
kompensasi lebih banyak.

Keadilan eksternal yakni menjamin bahwa
pekerjaan diberi imbalan yang wajar,
sebanding dengan pekerjaan serupa di pasar
kerja
Tahapan dalam Pengelolaan Kompensasi
Mengevaluasi setiap pekerjaan dengan
memanfaatkan informasi hasil analisis jabatan
guna menjamin hak internal yang adil
berdasarkan pada nilai relatif setiap pekerjaan
Menetapkan gaji atau upah untuk menjamin
hak eksternal yang adil berdasarkan tarif yang
dibayarkan di pasar kerja
Menghargai setiap pekerjaan untuk
menentukan tarif pembayaran berdasarkan
hak internal dan eksternal yang adil
Faktor faktor yang mempengaruhi
kebijakan kompensasi

Kebijakan
Kompensasi
Penawaran dan
permintaan pegawai
Serikat Pekerja Produktivas
Kesediaan dan
kemampuan membayar
Peraturan Pemerintah
Bentuk-bentuk kompensasi
Upah dan gaji. upah adalah pembayaran
berupa uang untuk pelayanan kerja yang
dibayarkan kepada pegawai secara per jam,
per hari, atau per minggu. Sementara gaji
dibayarkan per bulan.
Keuntungan dan Pelayanan. Keuntungan
adalah nilai keuangan langsung untuk pegawai
yang secara langsung dapat ditentukan.
Sementara pelayanan tidak secara mudah
ditentukan.
Evaluasi jabatan dalam menentukan gaji/upah
The ranking method or Point system
1. Menentukan faktor-faktor jabatan yang akan
dinilai
2. Menentukan tingkat-tingkat dan bobot tiap
faktor jabatan serta batasannya
3. Menentukan nilai point untuk setiap tingkat
dari setiap faktor agar dapat dihitung berapa
jumlah point untuk suatu jabatan.

FAKTOR JABATAN
POINT UNTUK MASING-MASING TINGKATAN
1. Rendah 2. Sedang 3. Tinggi Total Point
1. Pendidikan
-Pendidikan
-Pengalaman
-Inisiatif
10
15
10
20
30
20
30
45
30


105
2. Usaha
-Fisik
-Mental
10
15
20
30
30
45

75
3. Tanggungjawab
-Peralatan
-Bahan/Produk
-Keamanan orang lain
-Pekerjaan orang lain
5
5
5
5
10
10
10
10
15
15
15
15



60
4. Kondisi Kerja
-Kondisi
-Risiko
10
5
20
10
30
15

45
SPESIFIKASI JABATAN BATASAN TINGKAT POINT TOTAL POINT
1. Keterampilan
- Pendidikan
- Pengalaman
- Inisiatif
S1
2 th
Bersama
3
1
2
30
15
20


65
2. Usaha
- Fisik
- Mental
Sedang
Sedang
2
2
20
30

50
3. Tanggungjawab
- Peralatan
- Bahan/Produk
- Keamanan orang lain
- Pekerjaan orang lain
Tinggi
Sedang
Kecil
Tinggi
3
2
1
3
15
10
5
15



45
4. Kondisi Kerja
- Kondisi
- Risiko
Sedang
Sedang
2
2
20
10

30
185
Contoh Penentuan Gaji Kepala Tata Usaha
INSENTIF KERJA
Suatu bentuk motivasi yang dinyatakan dalam
bentuk uang (Heidjrahman Ranupandoyo dkk)
Pengakuan dari pihak organisasi terhadap
prestasi karyawan atas kontribusi kepada
organisasi (Abi Sujak)
Pemberian uang diluar gaji yang dilakukan
oleh pihak pimpinan organisasi sebagai
pengakuan terhadap prestasi kerja dan
kontribusi karyawan terhadap organisasi
(Anwar Prabu Mangkunegara)
Kesulitan dalam menentukan sistem insentif kerja
1. Alat ukur prestasi karyawan harus tepat, bisa
diterima, dan wajar.
2. Alat ukur harus dihubungkan dengan tujuan
perusahaan
3. Data prestasi harus dikumpulkan setiap saat
4. Standar yang ditetapkan memiliki tingkat
kesulitan yang sama untuk tiap kelompok
kerja
5. Gaji/upah total yang diterima harus konsisten
6. Standar prestasi harus disesuaikan secara
periodik

Sistem penentuan insentif kerja
A. Penentuan insentif kerja berdasarkan
produktivitas individu
1. Piece Rate ( insentif perpotong )
2. Time Bonuses ( insentif berdasarkan waktu )

B. Penentuan insentif kerja berdasarkan
produktivitas kelompok
1. Teknik Scanlon Plan
2. Teknik Rucker Plan
Teknik Scanlon plan (Joseph Scanlon)
1. Menetapkan rasio target (TR) atau biaya kerja
2. Menghitung nilai penjualan dari produksi atau sales
value of production (SVOP).
3. Menghitung biaya kerja yang ditetapkan TR X SVOP
4. Menghitung biaya kerja yang sesungguhnya
5. Menghitung penghematan dari biaya kerja = biaya
kerja yang ditetapkan biaya kerja yang
sesungguhnya
6. Membagi penghematan biaya dengan proporsi yang
disepakati : Misalnya
25% untuk organisasi
75% untuk karyawan (75% dibagikan dan 25% Dana
kesejahteraan karyawan)
Contoh perhitungan insentif
Biaya kerja TR = 0,402
Nilai penjualan/pendapatan (SVOP) = Rp.200.000.000,-
Biaya kerja sesungguhnya Rp. 75.000.000,-
Perhitungan :
Biaya kerja yang ditetapkan = TR X SVOP (0,402 X Rp. 200.000.000,-) =
Rp. 80.400.000,-
Penghematan biaya kerja = Rp. 80.400.000 Rp. 75.000.000 = Rp
5.400.000
Insentif untuk pimpinan = 25% x Rp. 5.400.000 = Rp. 1.350.000
Insentif untuk karyawan = 75% x Rp. 5.400.000 = Rp. 4.050.000

Insentif yang dibagikan ke karyawan = 75% x 4.050.000 =Rp. 3.037.500
Simpanan kesejahteraan karyawan = 25% x 4.050.000 = Rp. 1.012.500
KONSEP KONPENSASI DENGAN
PENGELUARAN
Pendapatan ( income )
Pendapatan ( income )
Belanja
Hutang
Investasi
Asuransi
Zakat
Zakat
Asuransi
Investasi
Hutang
Belanja

Anda mungkin juga menyukai