Anda di halaman 1dari 12

Ensiklopedia bebas

Hikmat atau Hikmah (bahasa Inggris: Wisdom adalah suatu pengertian dan pemahaman yang dalam
mengenai orang, barang, kejadian atau situasi, yang menghasilkan kemampuan untuk menerapkan
persepsi, penilaian dan perbuatan sesuai pengertian tersebut.
Hikmat juga berarti pemahaman akan apa yang benar dikaitkan dengan penilaian optimal terhadap
suatu perbuatan. Sinonimnya termasuk: kebijaksanaan, kecerdasan, akal budi, akal sehat,
kecerdikan; bahasa Inggris: sagacity, discernment, or insight.

Perspektif filsafat
Definisi dasar dari "Hikmat" adalah penggunaan suatu pengetahuan dengan benar.
[1]
Lawan dari
hikmat adalah kebodohan atau kebebalan (foolishness, folly).

Al Qur'an dan Islam
Dalam Islam, Hikmat dianggap salah satu karunia terbesar yang dapat dinikmati manusia. Al
Qur'an menyatakan :
"Allah menganugrahkan al-Hikmah (kefahaman yang dalam tentang al-Qur'an dan as-Sunnah)
kepada siapa yang Dia kehendaki. Dan barang siapa yang dianugrahi al-hikmah itu, ia benar-benar
telah dianugrahi karunia yang banyak. Dan hanya orang-orang yang berakallah yang dapat
mengambil pelajaran (dari firman Allah)."
Qur'an, surah 2 (Al-Baqarah), ayat 269
Ada pula sejumlah ayat dimana Al-Quran secara Khusus membicarakan mengenai Al-hikmah
diantaranya :
1. surah / surat : Al-Baqarah Ayat : 32
32. Mereka menjawab: "Maha Suci Engkau, tidak ada yang kami ketahui selain dari apa yang
telah Engkau ajarkan kepada kami; sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Mengetahui lagi
Maha Bijaksana [35]."

[35] Sebenarnya terjemahan "Hakim" dengan "Maha Bijaksana" kurang tepat, karena arti
"Hakim" ialah: yang mempunyai hikmah. Hikmah ialah penciptaan dan penggunaan sesuatu
sesuai dengan sifat, guna dan faedahnya. Di sini diartikan dengan "Maha Bijaksana" karena
dianggap arti tersebut hampir mendekati arti "Hakim".
2. surah / surat : Al-Baqarah Ayat : 67
67. Dan (ingatlah), ketika Musa berkata kepada kaumnya: "Sesungguhnya Allah
menyuruh kamu menyembelih seekor sapi betina." Mereka berkata: "Apakah kamu
hendak menjadikan kami buah ejekan [62] ?" Musa menjawab: "Aku berlindung kepada
Allah agar tidak menjadi salah seorang dari orang-orang yang jahil".

[62] Hikmah Allah menyuruh menyembelih sapi ialah supaya hilang rasa penghormatan
mereka terhadap sapi yang pernah mereka sembah.
3. surah / surat : Al-Baqarah Ayat : 231
231. Apabila kamu mentalak isteri-isterimu, lalu mereka mendekati akhir iddahnya, maka
rujukilah mereka dengan cara yang ma'ruf, atau ceraikanlah mereka dengan cara yang
ma'ruf (pula). Janganlah kamu rujuki mereka untuk memberi kemudharatan, karena
dengan demikian kamu menganiaya mereka [145]. Barangsiapa berbuat demikian, maka
sungguh ia telah berbuat zalim terhadap dirinya sendiri. Janganlah kamu jadikan hukum-
hukum Allah permainan, dan ingatlah ni'mat Allah padamu, dan apa yang telah
diturunkan Allah kepadamu yaitu Al Kitab dan AlHikmah (As Sunnah). Allah memberi
pengajaran kepadamu dengan apa yang diturunkan-Nya itu. Dan bertakwalah kepada
Allah serta ketahuilah bahwasanya Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.

[145] Umpamanya: memaksa mereka minta cerai dengan cara khulu' atau membiarkan
mereka hidup terkatung-katung.
SEBAB TURUNNYA AYAT: Ibnu Jarir mengetengahkan dari jalur Aufi dari Ibnu Abbas,
katanya, "Ada seorang laki-laki yang menceraikan istrinya lalu rujuk kepadanya sebelum
habis idahnya, kemudian diceraikannya kembali. Hal itu dilakukannya untuk
menyusahkannya dan menghalanginya jatuh ke tangan laki-laki lain. Maka Allah pun
menurunkan ayat ini." Diketengahkan pula dari As-Sadiy, katanya, "Ayat ini turun
mengenai seorang laki-laki Ansar bernama Tsabit bin Yasar yang menceraikan istrinya,
lalu jika masa idahnya tinggal dua atau tiga hari lagi, maka ia rujuk kembali kepadanya
dengan tujuan untuk menyusahkannya. Maka Allah swt. pun menurunkan, 'Dan
janganlah kamu rujuk kepada mereka dengan maksud untuk menyusahkan mereka,
karena dengan demikian berarti kamu melakukan penganiayaan!'" (Q.S. Al-Baqarah 231)
Ibnu Abu Umar mengetengahkan dalam Musnadnya dan oleh Ibnu Murdawaih dan Abu
Darda, katanya, "Ada seorang laki-laki yang menjatuhkan talak, lalu katanya, 'Saya
hanya bermain-main', lalu ia membebaskan budak dan katanya, 'Saya hanya bergurau',
maka Allah pun menurunkan, 'Dan janganlah kamu jadikan ayat-ayat Allah sebagai
barang permainan!'" (Q.S. Al-Baqarah 231) Riwayat yang serupa dengan itu dikeluarkan
pula oleh Ibnu Mundzir dari Ubadah bin Shamit, begitu pula oleh Ibnu Murdawaih dari
Ibnu Abbas, dan oleh Ibnu Jarir dari mursal hasan.
4. surah / surat : Al-Baqarah Ayat : 251
251. Mereka (tentara Thalut) mengalahkan tentara Jalut dengan izin Allah dan (dalam
peperangan itu) Daud membunuh Jalut, kemudian Allah memberikan kepadanya (Daud)
pemerintahan dan hikmah [157] (sesudah meninggalnya Thalut) dan mengajarkan
kepadanya apa yang dikehendaki-Nya. Seandainya Allah tidak menolak (keganasan)
sebahagian umat manusia dengan sebagian yang lain, pasti rusaklah bumi ini. Tetapi
Allah mempunyai karunia (yang dicurahkan) atas semesta alam.

[157] Yang dimaksud di sini ialah kenabian dan Kitab Zabur.
5. surah / surat : Ali Imran Ayat : 48
48. Dan Allah akan mengajarkan kepadanya Al Kitab [196], Hikmah, Taurat dan Injil.

[196] Al Kitab di sini ada yang menafsirkan dengan pelajaran menulis, dan ada pula yang
menafsirkannya dengan kitab-kitab yang diturunkan Allah sebelumnya selain Taurat dan
Injil.
6. surah / surat : Ali Imran Ayat : 79
79. Tidak wajar bagi seseorang manusia yang Allah berikan kepadanya Al
Kitab, hikmah dan kenabian, lalu dia berkata kepada manusia: "Hendaklah kamu
menjadi penyembah-penyembahku bukan penyembah Allah." Akan tetapi (dia berkata):
"Hendaklah kamu menjadi orang-orang rabbani [208], karena kamu selalu mengajarkan
Al Kitab dan disebabkan kamu tetap mempelajarinya.

[208] Rabbani ialah orang yang sempurna ilmu dan takwanya kepada Allah s.w.t.
7. surah / surat : Ali Imran Ayat : 81
81. Dan (ingatlah), ketika Allah mengambil perjanjian dari para nabi: "Sungguh, apa saja
yang Aku berikan kepadamu berupa kitab dan hikmahkemudian datang kepadamu
seorang rasul yang membenarkan apa yang ada padamu, niscaya kamu akan sungguh-
sungguh beriman kepadanya dan menolongnya" [209]. Allah berfirman: "Apakah kamu
mengakui dan menerima perjanjian-Ku terhadap yang demikian itu?" Mereka menjawab:
"Kami mengakui". Allah berfirman: "Kalau begitu saksikanlah (hai para nabi) dan Aku
menjadi saksi (pula) bersama kamu".

[209] Para nabi berjanji kepada Allah s.w.t. bahwa bilamana datang seorang Rasul
bernama Muhammad mereka akan iman kepadanya dan menolongnya. Perjanjian nabi-
nabi ini mengikat pula para ummatnya.
8. surah / surat : An-Nisaa Ayat : 54
54. ataukah mereka dengki kepada manusia (Muhammad) lantaran karunia [311]
yang Allah telah berikan kepadanya ? Sesungguhnya Kami telah memberikan Kitab
dan Hikmah kepada keluarga Ibrahim, dan Kami telah memberikan kepadanya
kerajaan yang besar.

[311] Yaitu : kenabian, Al-Qur'an, dan kemenangan.
SEBAB TURUNNYA AYAT: Ibnu Ishak mengetengahkan dari Ibnu Abbas, katanya,
"Di antara orang-orang yang mengambil prakarsa untuk menggerakkan persekutuan
di antara orang-orang Quraisy dengan Gathaan dan Bani Quraizhah ialah Huyai bin
Akhthab, Salam bin Abu Haqiq, Abu Rafi', Rabi' bin Abu Haqiq, Abu Imarah dan
Haudzhah bin Qais, kesemua mereka dari warga Bani Nadhir. Tatkala mereka ini
mengadakan kunjungan kepada orang-orang Quraisy, beberapa orang warga Mekah
mengatakan, 'Mereka itu adalah pendeta-pendeta Yahudi dan para ahli mereka
mengenai kitab-kitab suci yang pertama dulu. Baik tanyakan pada mereka, manakah
yang lebih baik, apakah agama kamu ataukah agama Muhammad.' Lalu mereka
tanyakan, dan jawabannya ialah, 'Agamamu lebih baik dari agama mereka, dan
kamu lebih banyak dapat petunjuk daripadanya dan dari pengikut-pengikutnya.'
Maka Allah pun menurunkan, 'Tidakkah kamu perhatikan orang-orang yang diberi
Alkitab...' sampai dengan, '...kerajaan besar.'" (Q.S. An-Nisa 51-54) Ibnu Abu Hatim
mengetengahkan dari jalur Aufi dari Ibnu Abbas, katanya, "Kata Ahli Kitab,
'Muhammad menduga bahwa apa yang telah diberikan kepadanya itu dianggapnya
sederhana, padahal ia mempunyai sembilan orang istri dan tak ada minatnya selain
daripada kawin. Nah, raja manakah yang lebih utama daripadanya?' Maka Allah pun
menurunkan, 'Apakah mereka merasa dengki kepada manusia...' sampai akhir ayat."
(Q.S. An-Nisa 54). Ibnu Saad mengetengahkan dari Umar Maula Afrah yang hampir
sama dengan itu yaitu, "Lebih berkelapangan daripadanya."
9. surah / surat : An-Nisaa Ayat : 113
113. Sekiranya bukan karena karunia Allah dan rahmat-Nya kepadamu, tentulah
segolongan dari mereka berkeinginan keras untuk menyesatkanmu. Tetapi mereka
tidak menyesatkan melainkan dirinya sendiri, dan mereka tidak dapat
membahayakanmu sedikitpun kepadamu. Dan (juga karena) Allah telah menurunkan
Kitab dan hikmah kepadamu, dan telah mengajarkan kepadamu apa yang belum
kamu ketahui. Dan adalah karunia Allah sangat besar atasmu.
10. surah / surat : Al-Maidah Ayat : 110
110. (Ingatlah), ketika Allah mengatakan: "Hai 'Isa putra Maryam, ingatlah ni'mat-Ku
kepadamu dan kepada ibumu di waktu Aku menguatkan kamu dengan ruhul qudus.
Kamu dapat berbicara dengan manusia di waktu masih dalam buaian dan sesudah
dewasa; dan (ingatlah) di waktu Aku mengajar kamu menulis, hikmah, Taurat dan
Injil, dan (ingatlah pula) diwaktu kamu membentuk dari tanah (suatu bentuk) yang
berupa burung dengan ijin-Ku, kemudian kamu meniup kepadanya, lalu bentuk itu
menjadi burung (yang sebenarnya) dengan seizin-Ku. Dan (ingatlah) di waktu kamu
menyembuhkan orang yang buta sejak dalam kandungan ibu dan orang yang
berpenyakit sopak dengan seizin-Ku, dan (ingatlah) di waktu kamu mengeluarkan
orang mati dari kubur (menjadi hidup) dengan seizin-Ku, dan (ingatlah) di waktu Aku
menghalangi Bani Israil (dari keinginan mereka membunuh kamu) di kala kamu
mengemukakan kepada mereka keterangan-keterangan yang nyata, lalu orang-
orang kafir diantara mereka berkata: "Ini tidak lain melainkan sihir yang nyata".
11. surah / surat : Al-An'am Ayat : 38
38. Dan tiadalah binatang-binatang yang ada di bumi dan burung-burung yang
terbang dengan kedua sayapnya, melainkan umat (juga) seperti kamu. Tiadalah
Kami alpakan sesuatupun dalam Al-Kitab [472], kemudian kepada Tuhanlah mereka
dihimpunkan.

[472] sebahagian mufassirin menafsirkan Al-Kitab itu dengan Lauhul mahfudz
dengan arti bahwa nasib semua makhluk itu sudah dituliskan (ditetapkan) dalam
Lauhul mahfudz. Dan ada pula yang menafsirkannya dengan Al-Quraan dengan arti:
dalam Al-Quraan itu telah ada pokok-pokok agama, norma-norma, hukum-
hukum, hikmah-hikmah dan pimpinan untuk kebahagiaan manusia di dunia dan
akhirat, dan kebahagiaan makhluk pada umumnya.
12. surah / surat : Yusuf Ayat : 22
22. Dan tatkala dia cukup dewasa [749] Kami berikan kepadanya hikmah dan ilmu.
Demikianlah Kami memberi balasan kepada orang-orang yang berbuat baik.

[749]. Nabi Yusuf mencapai umur antara 30-40 tahun.
13. surah / surat : Al-Qashash Ayat : 14
Dan setelah Musa cukup umur dan sempurna akalnya, Kami berikan
kepadanya hikmah (kenabian) dan pengetahuan. Dan demikianlah Kami memberi
balasan kepada orang-orang yang berbuat baik.
14. surah / surat : An-Nahl Ayat : 125
125. Serulah (manusia) kepada jalan Tuhan-mu dengan hikmah [845] dan pelajaran
yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang baik. Sesungguhnya Tuhanmu
Dialah yang lebih mengetahui tentang siapa yang tersesat dari jalan-Nya dan Dialah
yang lebih mengetahui orang-orang yang mendapat petunjuk.

[845] Hikmah: ialah perkataan yang tegas dan benar yang dapat membedakan
antara yang hak dengan yang bathil.
15. surah / surat : Al-Israa' Ayat : 39
39. Itulah sebagian hikmah yang diwahyukan Tuhanmu kepadamu. Dan janganlah
kamu mengadakan tuhan yang lain di samping Allah, yang menyebabkan kamu
dilemparkan ke dalam neraka dalam keadaan tercela lagi dijauhkan (dari rahmat
Allah).
16. surah / surat : Maryam Ayat : 12
12. Hai Yahya, ambillah [899] Al Kitab (Taurat) itu dengan sungguh-sungguh. Dan
kami berikan kepadanya hikmah [900] selagi ia masih kanak-kanak
17. surah / surat : Al-Anbiyaa Ayat : 74
74. dan kepada Luth, Kami telah berikan hikmah dan ilmu, dan telah Kami
selamatkan dia dari (azab yang telah menimpa penduduk) kota yang mengerjakan
perbuatan keji [966]. Sesungguhnya mereka adalah kaum yang jahat lagi fasik,

[966]. Maksudnya: homosexuel, menyamun serta mengerjakan perbuatan tersebut
dengan berterang-terangan.
18. surah / surat : Al-Anbiyaa Ayat : 79
79. maka Kami telah memberikan pengertian kepada Sulaiman tentang hukum (yang
lebih tepat) [967]; dan kepada masing-masing mereka telah Kami
berikan hikmah dan ilmu dan telah Kami tundukkan gunung-gunung dan burung-
burung, semua bertasbih bersama Daud. Dan kamilah yang melakukannya.

[967]. Menurut riwayat Ibnu Abbas bahwa sekelompok kambing telah merusak
tanaman di waktu malam. maka yang empunya tanaman mengadukan hal ini kepada
Nabi Daud a.s. Nabi Daud memutuskan bahwa kambing-kambing itu harus
diserahkan kepada yang empunya tanaman sebagai ganti tanam-tanaman yang
rusak. Tetapi Nabi Sulaiman a.s. memutuskan supaya kambing-kambing itu
diserahkan sementara kepada yang empunya tanaman untuk diambil manfaatnya.
Dan prang yang empunya kambing diharuskan mengganti tanaman itu dengan
tanam-tanaman yang baru. Apabila tanaman yang baru telah dapat diambil hasilnya,
mereka yang mepunyai kambing itu boleh mengambil kambingnya kembali. Putusan
Nabi Sulaiman a.s. ini adalah keputusan yang tepat.
19. surah / surat : Asy-Syu'araa Ayat : 83
83. (Ibrahim berdo'a): "Ya Tuhanku, berikanlah kepadaku hikmah dan masukkanlah
aku ke dalam golongan orang-orang yang saleh,
20. surah / surat : Al-Ahzab Ayat : 34
34. Dan ingatlah apa yang dibacakan di rumahmu dari ayat-ayat Allah
dan hikmah (sunnah nabimu). Sesungguhnya Allah adalah Maha Lembut lagi Maha
Mengetahui.
21. surah / surat : Shaad Ayat : 20
20. Dan Kami kuatkan kerajaannya dan Kami berikan kepadanya hikmah 1302) dan
kebijaksanaan dalam menyelesaikan perselisihan.

[1302] Yang dimaksud hikmah di sini ialah kenabian, kesempurnaan ilmu dan
ketelitian amal perbuatan.
22. surah / surat : Ad-Dukhaan Ayat : 4
4. Pada malam itu dijelaskan segala urusan yang penuh hikmah [1371],

[1371] Yang dimaksud dengan urusan-urusan di sini ialah segala perkara yang
berhubungan dengan kehidupan makhluk seperti: hidup, mati, rezki, untung baik,
untung buruk dan sebagainya.
23. surah / surat : Al-Qamar Ayat : 5
5. Itulah suatu hikmah yang sempurna maka peringatan-peringatan itu tidak berguna
(bagi mereka).
24. surah / surat : Al-Jumuah Ayat : 2
2. Dia-lah yang mengutus kepada kaum yang buta huruf seorang Rasul di antara
mereka, yang membacakan ayat-ayat-Nya kepada mereka, mensucikan mereka dan
mengajarkan mereka Kitab dan Hikmah (As Sunnah). Dan sesungguhnya mereka
sebelumnya benar-benar dalam kesesatan yang nyata,
25. surah / surat : Al-Baqarah Ayat : 129
129. Ya Tuhan kami, utuslah untuk mereka sesorang Rasul dari kalangan mereka,
yang akan membacakan kepada mereka ayat-ayat Engkau, dan mengajarkan
kepada mereka Al Kitab (Al-Qur'an) dan Al-Hikmah (As-Sunnah) serta mensucikan
mereka. Sesungguhnya Engkaulah yang Maha Kuasa lagi Maha Bijaksana. #Agama
Nabi Ibrahim a.s.
26. surah / surat : Al-Baqarah Ayat : 151
151. Sebagaimana (Kami telah menyempurnakan ni'mat Kami kepadamu) Kami
telah mengutus kepadamu Rasul diantara kamu yang membacakan ayat-ayat Kami
kepada kamu dan mensucikan kamu dan mengajarkan kepadamu Al Kitab dan Al-
Hikmah, serta mengajarkan kepada kamu apa yang belum kamu ketahui.
27. surah / surat : Ali Imran Ayat : 58
58. Demikianlah (kisah 'Isa), Kami membacakannya kepada kamu sebagian dari
bukti-bukti (kerasulannya) dan (membacakan) Al-Qur'an yang penuh hikmah.
SEBAB TURUNNYA AYAT: Ibnu Abu Hatim mengetengahkan dari Hasan,
katanya, "Dua orang pendeta Nasrani dari Najran datang menemui Rasulullah
saw. lalu tanya salah seorang di antara mereka, 'Siapakah bapak Isa?'
Rasulullah saw. tidak segera menjawab sebelum memohon petunjuk kepada
Tuhannya, maka diturunkan kepadanya, 'Demikianlah Kami membacakannya
kepadamu, sebagian dari bukti-bukti, kerasulannya dan membacakan, Alquran
yang penuh hikmah...' sampai dengan, '...di antara orang yang ragu-ragu.'"
(Q.S. Ali Imran 58-60)
28. surah / surat : Ali Imran Ayat : 59
59. Sesungguhnya misal (penciptaan) 'Isa di sisi AllAh, adalah seperti
(penciptaan) Adam. Allah menciptakan Adam dari tanah, kemudian Allah
berfirman kepadanya: "Jadilah" (seorang manusia), maka jadilah dia.
SEBAB TURUNNYA AYAT: Ibnu Abu Hatim mengetengahkan dari Hasan,
katanya, "Dua orang pendeta Nasrani dari Najran datang menemui
Rasulullah saw. lalu tanya salah seorang di antara mereka, 'Siapakah bapak
Isa?' Rasulullah saw. tidak segera menjawab sebelum memohon petunjuk
kepada Tuhannya, maka diturunkan kepadanya, 'Demikianlah Kami
membacakannya kepadamu, sebagian dari bukti-bukti, kerasulannya dan
membacakan, Alquran yang penuh hikmah...' sampai dengan, '...di antara
orang yang ragu-ragu.'" (Q.S. Ali Imran 58-60) Dan diketengahkan dari jalur
Aufi dari Ibnu Abbas, katanya "Serombongan orang-orang Najran, termasuk
para pemimpin dan pengiringnya, mereka datang menemui Nabi saw. lalu
tanya mereka, 'Bagaimana kamu ini, kenapa kamu sebut-sebut pula sahabat
kami?' Jawab Nabi, 'Siapa dia?' Ujar mereka, 'Isa! Kamu katakan dia hamba
Allah!' 'Benar,' jawab Nabi pula. Tanya mereka, 'Pernahkah kamu melihat
orang seperti Isa atau mendengar berita seperti yang dialaminya?' Setelah
itu mereka keluar meninggalkan Nabi saw, maka datanglah Jibril, katanya
kepada beliau, 'Katakanlah kepada mereka jika mereka datang kepadamu,
'Sesungguhnya perumpamaan Isa di sisi Allah adalah seperti Adam...,'
sampai dengan firman-Nya, 'Janganlah kamu termasuk di antara orang yang
ragu-ragu!'" (Q.S. Ali Imran 59-60) Baihaqi mengetengahkan dalam Dalail
dari jalur Salamah bin Abdu Yasyu' dari bapaknya seterusnya dari kakeknya
bahwa Rasulullah saw. menulis surat kepada warga Najran, yakni sebelum
diturunkan kepadanya surat Thasin, "Atas nama Tuhan dari Ibrahim, Ishak
dan Yakub, dari Muhammad yang nabi..." Di dalamnya disebutkan, "Maka
orang-orang Najran itu mengutus Syurahbil bin Wadaah Al-Hamdani,
Abdullah bin Syurahbil Al-Ashbahi dan Jabbar Al-Hartsi kepada Nabi saw.
Perutusan ini berangkat mendatangi Nabi saw. sehingga mereka pun saling
bertanya jawab. Demikianlah tanya jawab ini terus berlangsung sampai
mereka menanyakan, 'Bagaimana pendapat Anda tentang Isa?' Jawab Nabi
saw., 'Sampai hari ini tak ada suatu pun pendapat saya mengenai dirinya.
Tinggallah tuan-tuan di sini dulu sampai saya dapat menerangkannya!'
Ternyata esok paginya Allah telah menurunkan ayat ini, 'Sesungguhnya
perumpamaan Isa di sisi Allah...,' sampai dengan firman-Nya, '...seraya kita
memohon agar laknat Allah itu ditimpakan-Nya kepada orang-orang yang
dusta.'" (Q.S. Ali Imran 59-61) Ibnu Saad mengetengahkan dalam kitab
Thabaqat dari Azraq bin Qais, katanya, "Telah datang kepada Nabi saw.
uskup negeri Najran bersama bawahannya, kepada mereka ditawarkannya
agama Islam. Mereka menjawab, 'Sebelum Anda, kami telah Islam.' Jawab
Nabi saw., 'Bohong! Ada tiga perkara yang menghalangi tuan-tuan masuk
Islam, yakni ucapan tuan-tuan bahwa Allah mempunyai anak, memakan
daging babi dan sujud kepada patung.' Tanya mereka, 'Siapakah bapak dari
Isa?' Rasulullah tidak dapat menjawab sampai Allah menurunkan,
'Sesungguhnya perumpamaan Isa di sisi Allah...,' sampai dengan firman-
Nya, '...dan sesungguhnya Allah, Dialah Yang Maha Tangguh lagi Maha
Bijaksana.' (Q.S. Ali Imran 59-62) Nabi mengajak mereka untuk saling kutuk-
mengutuk, tetapi mereka menolak dan setuju akan membayar upeti lalu
mereka pun kembali."
29. surah / surat : Ali Imran Ayat : 60
60. (Apa yang telah Kami ceritakan itu), itulah yang benar, yang datang
dari Tuhanmu, karena itu janganlah kamu termasuk orang-orang yang
ragu-ragu.
SEBAB TURUNNYA AYAT: Ibnu Abu Hatim mengetengahkan dari
Hasan, katanya, "Dua orang pendeta Nasrani dari Najran datang
menemui Rasulullah saw. lalu tanya salah seorang di antara mereka,
'Siapakah bapak Isa?' Rasulullah saw. tidak segera menjawab sebelum
memohon petunjuk kepada Tuhannya, maka diturunkan kepadanya,
'Demikianlah Kami membacakannya kepadamu, sebagian dari bukti-
bukti, kerasulannya dan membacakan, Alquran yang penuh hikmah...'
sampai dengan, '...di antara orang yang ragu-ragu.'" (Q.S. Ali Imran 58-
60) Dan diketengahkan dari jalur Aufi dari Ibnu Abbas, katanya
"Serombongan orang-orang Najran, termasuk para pemimpin dan
pengiringnya, mereka datang menemui Nabi saw. lalu tanya mereka,
'Bagaimana kamu ini, kenapa kamu sebut-sebut pula sahabat kami?'
Jawab Nabi, 'Siapa dia?' Ujar mereka, 'Isa! Kamu katakan dia hamba
Allah!' 'Benar,' jawab Nabi pula. Tanya mereka, 'Pernahkah kamu
melihat orang seperti Isa atau mendengar berita seperti yang
dialaminya?' Setelah itu mereka keluar meninggalkan Nabi saw, maka
datanglah Jibril, katanya kepada beliau, 'Katakanlah kepada mereka jika
mereka datang kepadamu, 'Sesungguhnya perumpamaan Isa di sisi
Allah adalah seperti Adam...,' sampai dengan firman-Nya, 'Janganlah
kamu termasuk di antara orang yang ragu-ragu!'" (Q.S. Ali Imran 59-60)
Baihaqi mengetengahkan dalam Dalail dari jalur Salamah bin Abdu
Yasyu' dari bapaknya seterusnya dari kakeknya bahwa Rasulullah saw.
menulis surat kepada warga Najran, yakni sebelum diturunkan
kepadanya surat Thasin, "Atas nama Tuhan dari Ibrahim, Ishak dan
Yakub, dari Muhammad yang nabi..." Di dalamnya disebutkan, "Maka
orang-orang Najran itu mengutus Syurahbil bin Wadaah Al-Hamdani,
Abdullah bin Syurahbil Al-Ashbahi dan Jabbar Al-Hartsi kepada Nabi
saw. Perutusan ini berangkat mendatangi Nabi saw. sehingga mereka
pun saling bertanya jawab. Demikianlah tanya jawab ini terus
berlangsung sampai mereka menanyakan, 'Bagaimana pendapat Anda
tentang Isa?' Jawab Nabi saw., 'Sampai hari ini tak ada suatu pun
pendapat saya mengenai dirinya. Tinggallah tuan-tuan di sini dulu
sampai saya dapat menerangkannya!' Ternyata esok paginya Allah
telah menurunkan ayat ini, 'Sesungguhnya perumpamaan Isa di sisi
Allah...,' sampai dengan firman-Nya, '...seraya kita memohon agar laknat
Allah itu ditimpakan-Nya kepada orang-orang yang dusta.'" (Q.S. Ali
Imran 59-61) Ibnu Saad mengetengahkan dalam kitab Thabaqat dari
Azraq bin Qais, katanya, "Telah datang kepada Nabi saw. uskup negeri
Najran bersama bawahannya, kepada mereka ditawarkannya agama
Islam, Mereka menjawab, 'Sebelum Anda, kami telah Islam.' Jawab Nabi
saw., 'Bohong! Ada tiga perkara yang menghalangi tuan-tuan masuk
Islam, yakni ucapan tuan-tuan bahwa Allah mempunyai anak, memakan
daging babi dan sujud kepada patung.' Tanya mereka, 'Siapakah bapak
dari Isa?' Rasulullah tidak dapat menjawab sampai Allah menurunkan,
'Sesungguhnya perumpamaan Isa di sisi Allah...,' sampai dengan
firman-Nya, '...dan sesungguhnya Allah, Dialah Yang Maha Tangguh
lagi Maha Bijaksana.' (Q.S. Ali Imran 59-62) Nabi mengajak mereka
untuk saling kutuk-mengutuk, tetapi mereka menolak dan setuju akan
membayar upeti lalu mereka pun kembali."
30. surah / surat : Ali Imran Ayat : 164
164. Sungguh Allah telah memberi karunia kepada orang-orang yang
beriman ketika Allah mengutus diantara mereka seorang rasul dari
golongan mereka sendiri, yang membacakan kepada mereka ayat-ayat
Allah, membersihkan (jiwa) mereka, dan mengajarkan kepada mereka
Al Kitab dan Al Hikmah. Dan sesungguhnya sebelum (kedatangan
Nabi) itu, mereka adalah benar-benar dalam kesesatan yang nyata.
31. surah / surat : Ali Imran Ayat : 184
184. Jika mereka mendustakan kamu, maka sesungguhnya rasul-rasul
sebelum kamupun telah didustakan (pula), mereka membawa mu'jizat-
mu'jizat yang nyata, Zabur [256] dan kitab yang memberi penjelasan
yang sempurna [257].

[256] Zabur ialah lembaran-lembaran yang berisi wahyu yang diberikan
kepada nabi-nabi sebelum Nabi Muhammad SAW yang isinya
mengandung hikmah-hikmah.

[257] Yakni: kitab-kitab yang diturunkan kepada nabi-nabi yang berisi
hukum syari'at seperti Taurat, Injil dan Zabur.
32. surah / surat : Al-Maidah Ayat : 6
6. Hai orang-orang yang beriman, apabila kamu hendak
mengerjakan shalat, maka basuhlah mukamu dan tanganmu
sampai dengan siku, dan sapulah kepalamu dan (basuh) kakimu
sampai dengan kedua mata kaki, dan jika kamu junub maka
mandilah, dan jika kamu sakit [403] atau dalam perjalanan atau
kembali dari tempat buang air (kakus) atau menyentuh [404]
perempuan, lalu kamu tidak memperoleh air, maka
bertayammumlah dengan tanah yang baik (bersih); sapulah
mukamu dan tanganmu dengan tanah itu. Allah tidak hendak
menyulitkan kamu, tetapi Dia hendak membersihkan kamu dan
menyempurnakan ni'mat-Nya bagimu, supaya kamu bersyukur.

[403] Maksudnya: sakit yang tidak boleh kena air. [404] Artinya:
menyentuh. Menurut jumhur ialah: "menyentuh" sedang sebagian
mufassirin ialah: "menyetubuhi".
SEBAB TURUNNYA AYAT: Imam Bukhari meriwayatkan dari jalur
Amr bin Harits dari Abdurrahman bin Qasim dari ayahnya dan dari
Siti Aisyah yang menceritakan, "Kalungku telah terjatuh di padang
pasir, sedangkan waktu itu kami telah memasuki kawasan Madinah.
Kemudian Rasulullah saw. menghentikan (hewan) kendaraannya
dan langsung turun; setelah itu beliau meletakkan kepala beliau ke
pangkuanku lalu tidur. Sahabat Abu Bakar datang menghadap,
kemudian ia memukulku dengan keras seraya berkata, 'Engkau
telah menahan banyak orang karena masalah kalungmu.' Kemudian
setelah peristiwa itu Nabi saw. bangun dan waktu salat subuh telah
masuk, Nabi saw. mencari air (untuk berwudu) akan tetapi beliau
tidak menemukannya, lalu turunlah ayat, 'Hai orang-orang yang
beriman! Apabila kamu hendak mengerjakan salat...' sampai
dengan firman-Nya, '...supaya kamu bersyukur.' (Q.S. Al-Maidah 6).
Usaid bin Hudhair berkata, 'Allah telah memberkati orang-orang
oleh sebab keluargamu, hai Abu Bakar!'" Imam Thabrani
meriwayatkan dari jalur Ibad bin Abdullah bin Zubair dari Siti Aisyah
r.a. yang menceritakan, "Setelah lewat peristiwa tentang hilangnya
kalungku, dan setelah berlalu pergunjingan orang-orang tentang
peristiwa dusta (al-ifki). Aku keluar bersama Rasulullah saw. dalam
suatu peperangan yang lain, maka terjatuh pula kalungku itu untuk
kedua kalinya hingga orang-orang menjadi terhambat perjalanannya
karena mencari kalungku itu. Kemudian Abu Bakar (ayah Siti
Aisyah) berkata kepadaku, 'Hai anak perempuan kecilku! Dalam
setiap perjalanan engkau selalu menjadi beban dan sumber
malapetaka bagi orang-orang.' Setelah itu Allah menurunkan ayat
rukhshah (keringanan) bertayamum lalu Abu Bakar berkata
kepadaku, 'Sesungguhnya engkau ini wanita yang diberkati.'"
Peringatan: Pertama: Imam Bukhari telah mengetengahkan hadis ini
dari sumber periwayatan Amr bin Harits di dalam hadis terdapat
penjelasan bahwa ayat tayamum yang telah dituturkan di dalam
periwayatan selain selain Imam Bukhari adalah ayat surah Al-
Maidah. Akan tetapi kebanyakan para perawi hadis mengatakan,
"Maka turunlah ayat mengenai tayamum," hanya saja mereka tidak
menjelaskannya (nama surahnya). Dan Ibnu Abdul Bar telah
berkata, "Periwayatan mengenai hal ini adalah mu`dhal dan saya
tidak bisa menemukan jalan keluar untuk menilainya. Sebab kami
tidak mengetahui secara pasti manakah di antara kedua ayat
tersebut yang dimaksud oleh Siti Aisyah." Tetapi Ibnu Bathal
mengatakan bahwa ayat itu adalah ayat surah An-Nisa. Ia
mengemukakan alasannya bahwa kalau surah Al-Maidah itu
dinamakan ayat wudu sedangkan ayat surah An-Nisa sedikit pun
tidak menyinggung masalah wudu, maka oleh karena itu ayat surah
An-Nisa ini khusus dinamakan ayat tayamum. Dan Al-Wahidi sendiri
telah menuturkan hadis ini dalam kitab Asbabun Nuzulnya sewaktu
ia menuturkan tentang latar belakang turunnya ayat surah An-Nisa
ini. Dan memang tidak diragukan lagi apa yang dipilih oleh Imam
Bukhari, bahwa ayat ini adalah ayat surah Al-Maidah adalah
pendapat yang benar. Sebab periwayatkan yang dikemukan oleh
Imam Bukhari disertai dengan penjelasan mengenainya jalurnya
sebagaimana yang telah disebutkan tadi. Kedua: Hadis ini
menunjukkan bahwa wudu itu telah diwajibkan atas mereka
sebelum turunnya ayat ini. Oleh sebab itu turunnya ayat ini
dianggap sebagai suatu peristiwa yang besar mengingat di
dalamnya terkandung penjelasan yang membolehkan bersuci tanpa
air dan juga mengenai peristiwa yang telah dilakukan oleh Abu
Bakar terhadap Siti Aisyah tadi. Kedua peristiwa itu adalah peristiwa
yang besar. Ibnu Abdul Bar berkata, "Telah dimaklumi oleh semua
pasukan yang ikut berperang bahwa Nabi saw. tidak salat sejak
difardukannya kecuali dengan wudu. Tiada seorang pun yang
meragukannya kecuali orang yang keras kepala." Ibnu Abdul Bar
melanjutkan bahwa hikmah dalam penurunan ayat wudu bersama-
sama dengan pengamalannya yang didahulukan supaya
kefarduannya dibacakan melalui penurunan ayat. Sedangkan selain
Ibnu Abdul Bar menyatakan barangkali permulaan ayat wudu
diturunkan lebih dahulu bersama-sama dengan fardu wudu
kemudian sisanya diturunkan yaitu membahas masalah tayamum
seperti dalam kisah ayat ini. Menurut saya (Imam Suyuthi) pendapat
yang pertama adalah pendapat yang paling tepat sebab
sesungguhnya fardu wudu itu bersamaan dengan fardu salat, yaitu
di Mekah sedangkan ayat ini (Al-Maidah) madaniah.
33. surah / surat : Yunus Ayat : 1
1.Alif laam raa [668]. Inilah ayat-ayat Al-Qur'an yang
mengandung hikmah.
34. surah / surat : Yunus Ayat : 5
5. Dia-lah yang menjadikan matahari bersinar dan bulan bercahaya
dan ditetapkan-Nya manzilah-manzilah (tempat-tempat) bagi
perjalanan bulan itu, supaya kamu mengetahui bilangan tahun dan
perhitungan (waktu). Allah tidak menciptakan yang demikian itu
melainkan dengan hak [669]. Dia menjelaskan tanda-tanda
(kebesaran-Nya) kepada orang-orang yang mengetahui.

[669] Maksudnya: Allah menjadikan semua yang disebutkan itu
bukanlah dengan percuma, melainkan dengan penuh hikmah.
35. surah / surat : Yaa Siin Ayat : 2
Demi Al-Qur'an yang penuh hikmah,
36. surah / surat : Shaad Ayat : 27
27. Dan Kami tidak menciptakan langit dan bumi dan apa yang ada
antara keduanya tanpa hikmah. Yang demikian itu adalah
anggapan orang-orang kafir, maka celakalah orang-orang kafir itu
karena mereka akan masuk neraka.
37. surah / surat : Az-Zukhruf Ayat : 4
4. Dan sesungguhnya Al-Qur'an itu dalam induk Al Kitab (Lauh
Mahfuzh) di sisi Kami, adalah benar-benar tinggi (nilainya) dan amat
banyak mengandung hikmah.

Anda mungkin juga menyukai