-iv. - Pre : iodine oral utk mencegah uptake oleh Tiroid. - Hasil katabolisme protein - pada intake tinggi protein. -Simpel. -Kekurangan : 1. pada masa otot rendah. 2. stl intake protein
- Paling akurat - Invasif. - Jrg pd pemeriksaan rutin. { 140 umur (th) } x BB ( kg ) TKK = --------------------------------------------- Kreatinin serum ( mg/dl ) x 72
BAB II TINJAUAN PUSTAKA DEFINISI CKD: National Kidney Foundation 2002 = 1. Kerusakan ginjal selama > 3 bl,yg ditunjukkan dg ada- nya abnormalitas struktur atau fungsi ginjal, dg atau tanpa penurunan GFR, yg mempunyai manifestasi : abnormalitas komposisi darah atau urin, atau abnormalitas dalam imaging test. 2. GFR < 60 ml / menit selama > 3 bulan TAHAPAN PYK GINJAL KRONIK: 1. Penurunan cadangan ginjal ( faal ginjal : 40 - 75 % ). 2. Insufisiensi ginjal ( faal ginjal 20 - 50 % ) 3. Gagal ginjal ( faal ginjal 5 - 25 % ). 4. Uremia ( faal ginjal < 10 % ). TAHAPAN BERDASAR GFR MENURUT NKF 2002: 1. Kerusakan ginjal dg GFR normal/meningkat: > 90 ml/mnt 2. Kerusakan ginjal dg penurunan GFR ringan : 60 - 89 . 3. Penurunan GFR sedang : 30 - 59 . 4. Penurunan GFR berat : 15 - 29 . 5. Gagal ginjal : < 15/dialisis. ETIOLOGI Berbeda untuk tiap negara : 1. Herediter. 2. Penyakit sistemik : A. DM B. Penyakit jaringan ikat. C. Amyloidosis,Myeloma ginjal, Gout. D. Hipertensi esensial. 3. Glomerulonefritis. 4. Penyakit ginjal tubulointerstitial. 5. Penyakit vaskuler ginjal. 6. Uropati obstruksi. 2 Dekade terakhir : Glomerulonefritis DM & Hipertensi Tabel 4. Gambaran klinis gagal ginjal kronis 1. Gejala subyektif (symptoms) Umum : Lemah badan, cepat lelah Saluran cerna : nafsu makan turun, mual & muntah, lidah hilang rasa, cegukan Neuromuskuer : tungkai lemah, parestesi, kram otot-otot, daya konsentrasi turun, insomnia dan gelisah Kelamin : Libido menurun (hilang), nokturia atau oliguria Kardiovaskuler : Sesak nafas, sembab, batuk, nyeri perikardial 2. Gejala obyektif (signs) Umum : Nampak sakit, mengurus Kulit : Hiperpigmentasi, kering (ekskoriasis) Kepala : Sembab (puffy), anemia, retinopati Kardiovaskuler : Hipertensi, kardiomegali, sembab Neuromukuler : Neuropati perifir, arteriksis, mioklonus Laboratorium rutin Kenaikan BUN & kratinin serum, anemia normokrom normositer, lekopenia, trombopati, trombositopenia, hiperurikemia, hiperfosfatemia, hipokalsemia, proteinuria, hematuria, silinderuria PATOFISIOLOGI PYK GINJAL KRONIK Bricker : intact nephron hypotesis INJURY KRONIK GINJAL
KERUSAKAN NEFRON IREVERSIBEL
PENGURANGAN MASA GINJAL
KOMPENSASI:HIPERFILTRASI ADAPTIF DARI NEFRON YANG MASIH BAIK.
FIBROSIS & JAR.PARUT (SKLEROSIS GLOMERULUS)
DESTRUKSI & HILANGNYA NEFRON BERTAMBAH Tabel 7. Faktor pemburuk laju filtrasi glomerulus (LFG) 1. Infeksi : Intrarenal (ISK) Ekstrarenal (penumonia, sindrom syok) 2. Obat Nefrotosik : Aminoglikosida NSAIDs Remaktan Media kontras 3. Hipertensi berat (malignant) 4. Depresi air dan NA + : Natriuresis Gastroentritis 5. Ostruksi : Litiasis Prostat hipertrofi 6. Pembedahan atau trauma ganda 7. Gagal jantung kongestif 8. Obat antihipertensi yang potent PERJALANAN PENYAKIT GINJAL KRONIS Penyakit ginjal kronis Meninggal Dialisis HD di Rumah Sakit HD di Rumah CAPD Gagal Transplantasi ginjal Berhasil Penyakit ginjal terminal Terapi konservatif Algoritme program pengobatan gagal ginjal kronis (GGK) HD = Hemodialisis CAPD = Continous Ambulatory Peritonial Dialysis PENATALAKSANAAN PGK TERAPI KONSERVATIF
1. Tujuan : a. Menghambat memburuknya faal ginjal b. Meringankan keluhan akibat akumulasi toksin azotemia c. Mempertahankan metabolisme secara optimal d. Memelihara keseimbangan cairan dan elektrolit
3. Peranan Diet a. Terapi rendah protein harus dihitung secara proporsional Keuntungan :- Mencegah akumulasi toksin urenia - Menghambat memburuknya faal ginjal
b. Kebutuhan jumlah kalori pemberian kalori harus cukup terutama dari bahan karbohidrat jumlah kalori yang diberikan lebih dari 35 Kcal/KgBB/hari.
c. Kebutuhan cairan Sesuai dengan jumlah urine dalam waktu 24 jam untuk GGK stadium akhir perlu dibatasi cairan yang masuk (infus, minum, dll)
d. Kebutuhan elektrolit dan mineral - Natrium (Na) garam dapur harus dibatasi sekitar 5 g/hari pada penderita hipertensi berat dan gagal jantung - Kalium (Ka) Kalium perlu dibatasi pada keadaan : asiditas, sepsis Makanan yang banyak mengandung kalium antara lain : air kelapa, buah segar. - Pemberian bicarbonat diperlukan dalam keadaan asiditas (nafas kusmoul) III. TERAPI PENUNJANG (LAIN-LAIN) 1. Anemia Pemberian hormon eritroportin adalah obat terpilih sayang harganya masih relatif mahal Preparat androgen, asam falat Tranfusi hanya diberikan kalau Hb terlalu rendah (< 7g%) 2. Keluhan Gastro Intestinal Anoreksia (nafsu makan menurun) dialukan dialisis adequat dan obat samtomatis Ulserasi : pemakain H 2 Baxter
3. Kelainan kulit : gatal-gatal Mengendalikan hiperparatiroid, hiperfosfatemia Dicoba pemberian dyphynhydramin 2 x 1 tb Topikal : topikal emolient Bila medika mentosa gagal, dapat dipertimbangkan dengan subtotal paratiroidektomi 4. Hipertensi Pemberian furosemid, antagonis kalsium, Prazosin, Beta Bloker 5. Penyakit Jantung Kongresif - Pembatasan cairan yang masuk - Diuretik kuat 6. Penyakit Jantung Koroner DM Hipertensi Dislipidemia