Anda di halaman 1dari 26

PENYAKIT GINJALKRONIS

CHRONIC KIDNEY DISEASE


WACHID PUTRANTO
DIVISI GINJAL HIPERTENSI FK. UNS / RS. Dr. MOEWARDI
SURAKARTA
LAJU FILTRASI GLOMERULUS ( LFG )
Pengukuran LFG secara praktis
TES METODE KETERANGAN
Urea Plasma

Kreatinin Plasma




Kreatinin clearance
Cockroft Gault formula




Wanita x 0,85
Equation MDRD( Modification of
Diet in Renal Disease )


Plasma clearance (Radioisotop)
125I-Iothalamat, 51Cr-EDTA



Random blood sample




Urine 24 jam


Random blood sample



Random blood sample



-iv.
- Pre : iodine oral utk
mencegah uptake oleh Tiroid.
- Hasil katabolisme protein
- pada intake tinggi protein.
-Simpel.
-Kekurangan :
1. pada masa otot rendah.
2. stl intake protein

-Kesulitan pengumpulan urine.
-Dipengaruhi obat.

-Lebih akurat dp kreatinin plasma.
-Underestimated pd obesitas.
-Overestimated pd diit rendah
protein.
-Lebih akurat dp kreatinin plasma &
Cockroft gault
-Tdk bs pa hipoalbuminemia

- Paling akurat
- Invasif.
- Jrg pd pemeriksaan rutin.
{ 140 umur (th) } x BB ( kg )
TKK = ---------------------------------------------
Kreatinin serum ( mg/dl ) x 72

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
DEFINISI CKD: National Kidney Foundation 2002 =
1. Kerusakan ginjal selama > 3 bl,yg ditunjukkan dg ada-
nya abnormalitas struktur atau fungsi ginjal, dg atau
tanpa penurunan GFR, yg mempunyai manifestasi :
abnormalitas komposisi darah atau urin, atau
abnormalitas dalam imaging test.
2. GFR < 60 ml / menit selama > 3 bulan
TAHAPAN PYK GINJAL KRONIK:
1. Penurunan cadangan ginjal ( faal ginjal : 40 - 75 % ).
2. Insufisiensi ginjal ( faal ginjal 20 - 50 % )
3. Gagal ginjal ( faal ginjal 5 - 25 % ).
4. Uremia ( faal ginjal < 10 % ).
TAHAPAN BERDASAR GFR MENURUT NKF 2002:
1. Kerusakan ginjal dg GFR normal/meningkat: > 90 ml/mnt
2. Kerusakan ginjal dg penurunan GFR ringan : 60 - 89 .
3. Penurunan GFR sedang : 30 - 59 .
4. Penurunan GFR berat : 15 - 29 .
5. Gagal ginjal : < 15/dialisis.
ETIOLOGI Berbeda untuk tiap negara :
1. Herediter.
2. Penyakit sistemik :
A. DM
B. Penyakit jaringan ikat.
C. Amyloidosis,Myeloma ginjal, Gout.
D. Hipertensi esensial.
3. Glomerulonefritis.
4. Penyakit ginjal tubulointerstitial.
5. Penyakit vaskuler ginjal.
6. Uropati obstruksi.
2 Dekade terakhir : Glomerulonefritis DM & Hipertensi
Tabel 4.
Gambaran klinis gagal ginjal kronis
1. Gejala subyektif (symptoms)
Umum : Lemah badan, cepat lelah
Saluran cerna : nafsu makan turun, mual & muntah, lidah hilang rasa,
cegukan
Neuromuskuer : tungkai lemah, parestesi, kram otot-otot, daya konsentrasi
turun, insomnia dan gelisah
Kelamin : Libido menurun (hilang), nokturia atau oliguria
Kardiovaskuler : Sesak nafas, sembab, batuk, nyeri perikardial
2. Gejala obyektif (signs)
Umum : Nampak sakit, mengurus
Kulit : Hiperpigmentasi, kering (ekskoriasis)
Kepala : Sembab (puffy), anemia, retinopati
Kardiovaskuler : Hipertensi, kardiomegali, sembab
Neuromukuler : Neuropati perifir, arteriksis, mioklonus
Laboratorium rutin
Kenaikan BUN & kratinin serum, anemia normokrom normositer, lekopenia,
trombopati, trombositopenia, hiperurikemia, hiperfosfatemia, hipokalsemia,
proteinuria, hematuria, silinderuria
PATOFISIOLOGI PYK GINJAL KRONIK
Bricker : intact nephron hypotesis
INJURY KRONIK GINJAL


KERUSAKAN NEFRON IREVERSIBEL


PENGURANGAN MASA GINJAL


KOMPENSASI:HIPERFILTRASI ADAPTIF DARI
NEFRON YANG MASIH BAIK.


FIBROSIS & JAR.PARUT (SKLEROSIS
GLOMERULUS)


DESTRUKSI & HILANGNYA NEFRON BERTAMBAH
Tabel 7.
Faktor pemburuk laju filtrasi glomerulus (LFG)
1. Infeksi : Intrarenal (ISK)
Ekstrarenal (penumonia, sindrom
syok)
2. Obat Nefrotosik : Aminoglikosida
NSAIDs
Remaktan
Media kontras
3. Hipertensi berat (malignant)
4. Depresi air dan NA
+
: Natriuresis
Gastroentritis
5. Ostruksi : Litiasis
Prostat hipertrofi
6. Pembedahan atau trauma ganda
7. Gagal jantung kongestif
8. Obat antihipertensi yang potent
PERJALANAN PENYAKIT GINJAL
KRONIS
Penyakit ginjal kronis
Meninggal
Dialisis
HD di Rumah Sakit
HD di Rumah
CAPD
Gagal
Transplantasi
ginjal
Berhasil
Penyakit ginjal terminal
Terapi konservatif
Algoritme program pengobatan gagal ginjal kronis (GGK)
HD = Hemodialisis
CAPD = Continous Ambulatory Peritonial Dialysis
PENATALAKSANAAN PGK
TERAPI KONSERVATIF


1. Tujuan :
a. Menghambat memburuknya faal ginjal
b. Meringankan keluhan akibat akumulasi toksin
azotemia
c. Mempertahankan metabolisme secara optimal
d. Memelihara keseimbangan cairan dan elektrolit


TERAPI KONSERVATIF
2. Beberapa prinsip terapi konservatif
Mencegah faktor sumbatan (batu dll)
Menghindari obat nefrotoksik
Mencegah dan secepatnya memperbaiki
gangguan himodinamik
Mencegah gangguan elektrolit
Pembatasan protein (proporsional)
Kendalikan hipertensi
Terapi ISK dan infeksi lainya
Kendalikan hiperfosfatemia, hiperuksemia
Kendalikan asidosis, hiperglikemia
Terapi anemia


3. Peranan Diet
a. Terapi rendah protein
harus dihitung secara proporsional
Keuntungan :- Mencegah akumulasi
toksin urenia
- Menghambat memburuknya
faal ginjal

b. Kebutuhan jumlah kalori
pemberian kalori harus cukup terutama dari
bahan karbohidrat jumlah kalori yang diberikan lebih
dari 35 Kcal/KgBB/hari.

c. Kebutuhan cairan
Sesuai dengan jumlah urine dalam waktu 24 jam untuk GGK
stadium akhir perlu dibatasi cairan yang masuk (infus, minum,
dll)

d. Kebutuhan elektrolit dan mineral
- Natrium (Na) garam dapur harus dibatasi sekitar 5 g/hari pada
penderita hipertensi berat dan gagal jantung
- Kalium (Ka)
Kalium perlu dibatasi pada keadaan : asiditas, sepsis
Makanan yang banyak mengandung kalium antara lain : air
kelapa, buah segar.
- Pemberian bicarbonat diperlukan dalam keadaan asiditas (nafas
kusmoul)
III. TERAPI PENUNJANG (LAIN-LAIN)
1. Anemia
Pemberian hormon eritroportin adalah obat
terpilih sayang harganya masih relatif mahal
Preparat androgen, asam falat
Tranfusi hanya diberikan kalau Hb terlalu rendah
(< 7g%)
2. Keluhan Gastro Intestinal
Anoreksia (nafsu makan menurun) dialukan dialisis
adequat dan obat samtomatis
Ulserasi : pemakain H
2
Baxter


3. Kelainan kulit : gatal-gatal
Mengendalikan hiperparatiroid, hiperfosfatemia
Dicoba pemberian dyphynhydramin 2 x 1 tb
Topikal : topikal emolient
Bila medika mentosa gagal, dapat
dipertimbangkan dengan subtotal
paratiroidektomi
4. Hipertensi
Pemberian furosemid, antagonis kalsium,
Prazosin, Beta Bloker
5. Penyakit Jantung Kongresif
- Pembatasan cairan yang masuk
- Diuretik kuat
6. Penyakit Jantung Koroner
DM
Hipertensi
Dislipidemia


CKD STAGE 5 TERAPI PENGGANTI GINJAL ( TPG )
2 JENIS TERAPIPENGGANTI GINJAL :
1. Dialisis :
Hemodialisis
Peritoneal dialisis
2. Transplantasi ginjal.
INDIKASI HEMODIALISE
KLINIS - Sesak (over hydrasi)
- Nafas Kusmoul
- Hipertensi sulit terkontrol
- Prekoma

KIMIAWI - Asidosis metabolik
- Hiperkalemia
- Ureum > 200 mg%
- Kreatinin > 8 mg%
HEMODIALISIS
Saat memulai dialisis ( Inisiasi ) :
1. TKK / LFG < 10 ml / mnt dg gejala uremia / malnutrisi.
2. TKK/LFG < 5 ml / mnt walaupun tanpa gejala.
3. Indikasi khusus :
- Komplikasi akut ( edema paru, hiperkalemi, asidosis metabolik
berulang )
- DM : TKK / LFG < 15 ml / mnt
{ 140 umur (th) } x BB ( kg )
TKK = ---------------------------------------------
Kreatinin serum ( mg/dl ) x 72
Wanita x 0,85
BEBERAPA MASALAH YANG PERLU DIPERHATIKAN
DALAM PENGELOLAAN GGK STAD. AKHIR
1. Membatasi input cairan
2. Membatasi input Kalium (buah2an)
3. Mengendalikan lemak (kolesterol, trigliserid, as. Urat)
4. Diet rendah fosfat
5. Mengendalikan tensi
6. Menghindari dan menyembuhkan infeksi dengan cepat
7. Memperbaiki anemia
8. Mengendalikan penyakit kardiovaskuler
9. Mendisiplin, cermat, mengikuti program dokter
10. Dukungan keluarga
11. Memperbaiki faktor pemberat yang lain:
- obstruksi batu, prostat, keganasan
- dehidrasi
- obat analgetik

Anda mungkin juga menyukai