0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
70 tayangan22 halaman
Peranan dan fungsi pers di Indonesia sangat besar dan terbilang sangat vital untuk kemajuan dan perkembangan demokrasi bagi Indonesia. Pers tidak hanya menjadi media informasi dan berita saja tapi merupakan salah satu pelopor untuk menginformasikan hal hal penting dan vital untuk bangsa dan masyarakat. Peranan pers menjadi sangat besar terutama pada masa reformasi setelah tahun 1998. Semenjak saat ini pers mengambil peranan penting untuk mengawal kemajuan bangsa dan menjadi pendidik secara tidak langsung untuk masyarakat Indonesia.
Peranan dan fungsi pers di Indonesia sangat besar dan terbilang sangat vital untuk kemajuan dan perkembangan demokrasi bagi Indonesia. Pers tidak hanya menjadi media informasi dan berita saja tapi merupakan salah satu pelopor untuk menginformasikan hal hal penting dan vital untuk bangsa dan masyarakat. Peranan pers menjadi sangat besar terutama pada masa reformasi setelah tahun 1998. Semenjak saat ini pers mengambil peranan penting untuk mengawal kemajuan bangsa dan menjadi pendidik secara tidak langsung untuk masyarakat Indonesia.
Peranan dan fungsi pers di Indonesia sangat besar dan terbilang sangat vital untuk kemajuan dan perkembangan demokrasi bagi Indonesia. Pers tidak hanya menjadi media informasi dan berita saja tapi merupakan salah satu pelopor untuk menginformasikan hal hal penting dan vital untuk bangsa dan masyarakat. Peranan pers menjadi sangat besar terutama pada masa reformasi setelah tahun 1998. Semenjak saat ini pers mengambil peranan penting untuk mengawal kemajuan bangsa dan menjadi pendidik secara tidak langsung untuk masyarakat Indonesia.
PERAN PENYIARAN BERITA SEBAGAI FUNGSI KONTROL TERHADAP PEMERINTAHAN
OLEH:
DEDI DAMHURI ERPAN EVI DWI WULANDARI FITRI WULAN HIDAYAH FADMI NANDA
PROGRAM S1 JURUSAN ILMU KOMUNIKASI FAKULTAS DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTAN SYARIF KASIM PEKANBARU RIAU 2014
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur kehadirat Allah SWT, Tuhan semesta alam yang menciptakan langit dan bumi beserta isinya. Shalawat dan salam semoga selalu tercurah kepada Nabi Muhammad SAW, yang mempunyai pengetahuan yang luas dan sumber kebenaran semoga senantiasa kita selalu mendapatkan syafaatnya. Aamiin Syukur Alhamdulillah penulis ucapkan kehadirat Allah SWT, karena berkat rahmat dan hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan makalah ini yang berjudul PERAN PENYIARAN BERITA SEBAGAI FUNGSI KONTROL TERHADAP PEMERINTAH. Dalam penyelesaian makalah ini tidak terlepas dari pihak-pihak yang telah banyak membantu baik yang berupa bimbingan, motivasi, serta saran dan masukan kepada penulis sampai dengan penyelesaian makalah ini. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan ucapan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada pihak-pihak yang terlibat secara langsung maupun tidak langsung.peningkatan kualitas makalah ini dari berbagai pihak. Semoga segala kebaikan yang diberikan kepada penulis akan mendapatkan balasan dari Allah SWT dan semoga kita senantiasa mendapatkan rahmat-Nya. Penulis menyadari bahwa penulisan makalah ini masih belum sempurna baik dari segi isi maupun sistematika penulisannya. Untuk itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran untuk Akhirnya suatu harapan penulis semoga penulisan makalah ini bermanfaat bagi kita semua. Dan kepada Allah kita serahkan segala sesuatunya. Pekanbaru, 3 Mei 2014
Penulis DAFTAR ISI Kata Pengantar ........................................................................................ i Daftar Isi .................................................................................................. ii BAB I PENDAHULUAN ....................................................................... 1 1. Latar belakang ............................................................................. 1 2. Alasan Pemilihan J udul .............................................................. 10 BAB II .................................................................................................... 11 1. Penegasan Istilah ......................................................................... 11 2. Batasan Masalah ......................................................................... 13 3. Rumusan Masalah ....................................................................... 16 BAB III PENUTUP ................................................................................ 17 1. Kesimpulan ................................................................................. 17 2. Saran ........................................................................................... 17
1
BAB I PENDAHULUAN
1. Latar Belakang Televisi bisa mengerutkan dunia dan melaksanakan penyebaran berita dan gagasan lebih cepat. Dengan adanya media televisi dunia kelihatan semakin kecil dari sebelumnya. Kita bisa memperoleh kesempatan untuk memperoleh informasi yang lebih baik tentang apa yang terjadi didunia. Berita-berita aktual bisa langsung disebarkan ke berbagai pelosok dunia secara langsung. Gempa bumi, penyakit menular, kriminalitas, peristiwa olah-raga terkini yang terjadi dibelahan bumi bisa disaksikan bersama-sama oleh berjuta-juta orang. Berita televisi telah bisa menyatukan hati semua orang melalui informasi yang diberikan. Dengan menonton televisi akan bisa menambah wawasan kita. Orang-orang beragama membutuhkan informasi. Demi kelancaran ajaran-ajaran yang dikembangkan akan perlu memiliki pengetahuan akan dunia dan sekitarnya yang tidak anya dapat dibaca melalui bku tetapi dengan melihat dan mendengar televisi. Televisi menambah pengetahuan masyarakat. Industri pertelevisian di negara Indonesia sebenarnya banyak menayangkan informasi-informasi yang akurat tentang pendidikan dan ilmu pengetahuan. [1] Kekuatan berita radio dan televisi terletak pada kecepatan dan ketepatan isi beritanya. Berita radio dan televisi harus mampu menyajikan secepatnya setiap perkembangan suatu peristiwa dan atau pendapat secara segar dan jernih kepada khalayak. Setidaknya, berita radio dan televisi harus mampu melaporkan apa yang terjadi sekarang. Para reporter radio dan televisi, harus selalu bertekad untuk 2
menyajikan kepada khalayaknya peristiwa dan atau pendapat apa yang terjadi 5 menit lalu, dan perkembangan apa yang terjadi 5 menit berikutnya.
1. Berita Radio Berita radio diolah dan disajikan kepada khalayak dalam bentuk audio (suara) yang dapat didengar melalui pesawat radio. Ini berarti, makna dari uraian fakta atau pendapat, selain berbentuk uraian fakta dan uraian pendapat, juga berbentuk penyajian pendapat narasumber secara langsung dan orisinal, khususnya pendapat narasumber yang relevan saja. [2]
2. Berita Televisi Berita yang diliput berdasarkan fakta atau pendapat, baik yang terekam maupun tidak terekam, serta gambar lain dari kepustakaan video, reporter peliput harus menyusun naskah berita televisi dengan mengkombinasikan fakta atau data, pendapat yang tidak terekam, dan pendapat yang terekam, dan gambar fakta atau pendapat yang berasal dari kepustakaan atau dokumentasi audio visual, secara dinamis dan variatif, sesuai dengan topik bahasan yang ditentukan oleh reporter dan tim redaktur. [3] Media massa menjalankan fungsi untuk mempengaruhi sikap dan perilaku masyarakat. Melalui media, masyarakat dapat menyetujui atau menolak kebijakan pemerintah. Lewat media pula, berbagai inovasi atau pembaharuan bisa dilaksanakan oleh masyarakat. Inilah peran pentingnya pers. Marshall Mc Luhan menyebutnya sebagai the extension of man (media adalah ekstensi manusia). Dengan kata lain media adalah perpanjangan dan perluasan dari kemampuan jasmani dan rohani manusia 3
(F.Rachmadi, 1990). Berbagai keinginan, aspirasi, pendapat, sikap perasaan manusia bisa disebarluaskan melalui pers. Mengutip pendapat Wilbur Scharamm(1973), tak dipungkiri pula bagi masyarakat, pers bisa dianggap sebagai pengamat, forum dan guru (watcher, forum dan teacher) artinya, setiap hari pers memberikan laporan, ulasan mengenai kejadian, menyediakan tempat atau forum bagi masyarakat untuk mengeluarkan pendapat secara tertulis dan turut mewariskan nilai-nilai ke masyrakat dari generasi ke generasi. Dengan kata lain, pers mengamati kejadian dan melaporkannya kepada mayarakat, menjadi tempat diskusi (mengeluarkan ide atau gagasan dan menanggapinya) serta kemampuan mendidik masyarakat kearah kemajuan (pers memberikan ilmu pengetahuan serta mengarahkan masyarakat kepada pembaharuan. [4] Setidaknya ada empat fungsi pers sebagai kontrol sosial, yang mengandung makna demokratis, didalamnya terdapat unsur-unsur sebagai berikut : 1) social participation (keikutsertaan rakyat dalam pemerintahan) 2) social responsibility (pertanggungjawaban pemerintah terhadap rakyat) 3) social support (dukungan rakyat terhadap pemerintah) 4) social control (control masyarakat terhadap tindakan-tindakan pemerintah. Dalam perannya sebagai kontrol sosial, kondisi pers di Indonesia memang mengalami pasang surut. Hal ini sangat tergantung pada kepemimpinan pemerintah. Pada masa Orde baru, misalnya peran sosial pers ini hampir-hampir tidak tampak. Hal ini disebabkan pemerintah tidak mau borok-boroknya diketahui publik. Dalam hal ini pers hanya berperan sebagai media pendidikan dan media hiburan, atau bahkan harus menjadi corong pemerintah untuk memberikan hal-hal positif yang telah dilakukan 4
pemerintah, seperti keberhasilan di dalam pembangunan, tetapi tidak boleh diberitakan kecurangan pemerintah, atau sekandal oknum pejabat pemerintah. Ketika itu, meski banyak oknum pemerintah yang memiliki rekening gendut, memiliki harta berlimpah, memiliki kebiasaan buruk, hampir tidak ada pemberitaannya di berbagai media. Kita tentu masih ingat, bagaimana seorang wartawan dari Yogyakarta, yang berusaha mempublikasikan kasus korupsi diwilayahnya, dihabisi dengan cara mengenaskan. Pada tahun 1999, memasiki era reformasi, ketika kran pres sebagai kontrol sosial menjadi terbuka lebar. Bahkan, ketika itu seakan-akan peran pers sebagai kontrol masyarakat seperti Lepas kontrol. Pers menjadi momok bagi oknum pejabat pemerintah. Banyak wartawan yang berkeliaran dikantor-kantor pemerintah. Kita tentu tidak menginginkan salah satu peran pers saja yang menonjol, tapi kita mengharapkan adanya peran yang seimbang, antara fungsi sebagai kontrol sosial yang lebih cenderung memberikan borok-borok oknum pemerintah atau sebaliknya pers yang hanya berfungsi mengharumkan nama pemerintah. Artinya, pemberitaan menggunaan system reward and punishment, baik dan buruk diberitakan untuk menjaga keseimbangan. Harapannya, ketika kebaikan atau prestasi disampaikan, maka banyak orang yang akan mengikuti jejaknya, sebaliknya ketika sebuah kejahatan diberitakan dan pelakunya mendapatkan hukuman setimpal sesuai perbuatannya, maka diharapkan masyarakat atau oknum pejabat publik menjadi takut melakukan tindakan kejahatan, seperti korupsi, maksiat atau lainnya. Pada masa reformasi ini, meskipun pers telah memiliki kebebasan berpartisipasi dalam peran dan fungsinya sebagai kontrol sosial, ternyata masih banyak oknum pemerintah atau pejabat Negara yang terkandung kasus korupsi. Bahkan Negara kita 5
termasuk Negara yang masuk lima besar Negara yang paling korup. Kalau kita cermati, dimulai dari anggaran itu disusun oleh Banggar DPR sudah tercium aroma korupsi. Sudah dapat dipatikan, hal itu akan terus berlanjut ke tahap-tahap berikutnya. Para pelaku korupsi telah memahami bahwa pers merupakan bencana bagi mereka, maka akan lebih berhati-hati di dalam melakukan rekayasa tindakan korupsi, sehingga mereka akan melakukan transaksi secara lebih canggih lagi. Oleh karena itu, insan pers pun harus memiliki strategi yang lebih canggih lagi, sehingga mampu membongkar banyak kasus kecurangan oknum pejabat publik dalam kapasitasnya sebagai wartawan. Kebijakan pemerintah dengan menjalinkan kewenangan dari pusat ke daerah, juga telah banyak membuat raja-raja kecil didearah yang menjadi lebih leluasa, dan kemudian terjerat kasus korupsi. Mencengangkan dari 32 bupati/walikota hampir setengahnya tergantung korupsi. Demikian halnya, banyak gubernur yang mengakhiri masa purna baktinya dibalik terali besi. Kasus lainnya, didunia pendidikan misalnya, dengan pemindahan urusan keuangan dari Dinas ke rekening kepala sekolah, juga ada indikasi terjadinya penyalahgunaan dana di tingkat oknum pejabat sekolah. Dana BOS yang masuk kesekolah, dapat juga diakalinoleh kepala sekolah yang tidak amanah, sehingga dana dikelola untuk kepentingan pribadinya. Untuk membantu pemerintah didalam mengawasi penggunaan uang Negara, dalam kapasitasnya insan pers dengan peran kontrol sosial, maka insan pers diharapkan berperan lebih aktif lagI, dengan meningkatkan metode, mempelajari berbagai hal yang berkaitan dengan aliran dana, kebijakan pemerintah, atau lainnya, sehingga insan pers menjadi melek terhadap segala aturan pemerintah, sehingga dapat menjadi bagian dalam partisipasinya sebagai fungsi kontrol sosial , baik memberikan kebaikan 6
sebagai reward maupun membongkar borok-borok oknum pemerintah sebagai punishment, sehingga pers memainkan peran sehingga seimbang.(Andi SN) Secara konseptual, kebebasan pers akan memunculkan pemerintahan yang cerdas, bersih, dan bijaksana. Logikanya, melalui kebebasan pers, masyarakat akan dapat mengetahui berbagai peristiwa, termasuk kinerja pemerintah, sehingga muncul mekanisme chack and balance, kontrol terhadap kekuasaan, maupun masyarakat sendiri. Makanya media massa acap kali disebut sebagai the fourth estate of democracy, pilar keempat demokrasi melengkapi eksekutif, legislatif, dan yudikatif. Tugas utama pers adalah melakukan jurnalistik, yaitu mencari, mengumpulkan, dan menyampaikan berita. Dalam menjalankan tugasnya secara profesional, kewajiban pertama jurnalisme adalah kepada kebenaran, loyalitas pada publik, berintisari disiplin verifikasi, menjaga indepedensi dari sumber berita, berlaku sebagai pemantau kekuasaan, menyediakan forum publik untuk kritik maupun dukungan warga, memberitakan hal penting secara menarik dan relevan, menjaga berita agar komprehensif dan proporsional, dan terakhir praktisinya harus diperbolehkan mengikuti nurani mereka. [5] Peranan dan fungsi pers di Indonesia sangat besar dan terbilang sangat vital untuk kemajuan dan perkembangan demokrasi bagi Indonesia. Pers tidak hanya menjadi media informasi dan berita saja tapi merupakan salah satu pelopor untuk menginformasikan hal hal penting dan vital untuk bangsa dan masyarakat. Peranan pers menjadi sangat besar terutama pada masa reformasi setelah tahun 1998. Semenjak saat ini pers mengambil peranan penting untuk mengawal kemajuan bangsa dan menjadi pendidik secara tidak langsung untuk masyarakat Indonesia. 7
Peranan pers di Indonesia tidak hanya untuk media informasi saja, pers menjadi faktor penting yang menentukan perkembangan pemerintahan dan masyarakat Indonesia. Berikut peranan pers yang sangat kita rasakan di Indonesia: 1. Menjembatani pemerintah dan masyarakat, pers sebagai media untuk menginformasikan kebijakan pemerintah ke masyarakat. Selain itu pers juga menjembatani opini masyarakat ke pemerintah. 2. Pers sebagai media sosialisasi, untuk kebijakan yang bersifat umum dari pemerintah atau dari produk tertentu. 3. Pers sebagai penggerak demokrasi dan mengawal sistem pemerintahan di Indonesia agar berjalan sesuai kaidah para proklamator. 4. Pers sebagai jendela dunia, dimana kita mendapatkan informasi berbagai belahan dengan mudah seperti kekuatan militer Suriah atau kondisi terkini di berbagai belahan dunia. Peranan pers di Indonesia akan semakin penting terutama untuk mengawal demokrasi dan ekonomi bangsa Indonesia. Kebijakan dan berbagai informasi penting yang menjadi penggerak ekonomi masyarakat dapat diinformasikan dengan cepat. Fungsi penyiaran berita sebagai media kontrol artinya adalah pers menjadi salah satu media untuk menginformasikan sesuatu yang benar dan yang salah. Memberikan makna kepada masyarakat apa yang tidak boleh dilakukan dan mana yang boleh dilakukan. Selain itu media juga berperan sebagai kontrol untuk berbagai lapisan masyarakat dan pemerintah agar tidak menyimpang dari fungsi pancasila dan UUD 1945 serta peraturan perundang undangan dan hukum yang berlaku. 8
Peran media massa dalam kehidupan sosial- menurut berbagai literatur- tidak dapat diragukan lagi. Walau kerap dibandingkan secara berbeda-beda, namun tidak ada yang menyangkal atas peran yang signifikan dalam masyarakat yang modern. McQuail misalnya, dalam bukunya yang terbaru Mass Communication Theories (2000: 66), merangkum pandangan khalayak terhadap peran media massa. Setidaknya ada enam perspektif dalam hal melihat peran media. 1. Melihat media massa sebagai window on events and experience. Media dipandang sebagai jendela yang memungkinkan khalayak melihat apa yang sedang terjadi di luar sana ataupun pada diri mereka sendiri. 2. Media juga sering dianggap sebagai a mirror of events in society and the world, implying a faithful reflection. Yaitu, cermin berbagai peristiwa yang ada di masyarakat dan dunia, yang merefleksikan apa adanya. Karenanya paraq pengelola media sering merasa tidak tidak bersalah jika isi media penuh dengan kekerasan, konflik, dan berbagai keburukan lain, karena memang menurut mereka faktanya demikian, media hanya sebagai refleksi fakta, terlepas dari suka atau tidak suka. Padahal, sesungguhnya angle, arah, dan framing dari isi yang dianggap sebagai cermin realitas ini diputuskan oleh para profesional media, dan khalayak tidak sepenuhnya bebas untuk mengetahui apa yang mereka inginkan. 3. Memandang media massa sebagai filter gatekeeper yang menyeleksi berbagai hal untuk diberi perhatian atau tidak. Media senantiasa memilih isu, informasi, atau bentuk content yang lain berdasar standar peranpengelolanya. Di sini khalayak dipilihkan oleh media tentang tentang apa-apa yang layak diketahui, dan mendapat perhatian. 9
4. Media massa acap kali pula dipandang sebagai guide, penunjuk jalan atau interpreter, yang menerjemahkan dan menunjukkan arah atas berbagai ketidakpastianatau alternatif yang beragam. 5. Melihat media massa sebagai forum untuk mempersentasikan berbagai informasi dan ide-ide kepada khalayak, sehingga memungkinkan terjadinya tanggapan dan umpan balik. 6. Media massa sebagai interlocutor, yang tidak hanya sekedar tempat berlalu lalangnya informasi, tetapi juga partner komunikasi yang memungkinkan terjadinya komunikasi yang interaktif. Ditambah lagi sistem penyiaran televisi swasta di Indonesia memang kurang menyentuh persoalan lokal. Kekuatan modal dan kedekatan pemeasang iklan telah menarik mereka kepusat ekonomi, yaitu J akarta. Persaingan atau kompetisi antar media lebih mengedepan, sehingga pada akhirnya televisi-televisi swasta bergiat hanya untuk mendapatkan keuntungan sebesar-besarnya tanpa memandang sisi idealisme yang ada.[6]
10
2. Alasan Pemilihan Judul
Pemakalah memilih judul Peran Penyiaran Berita sebagai Fungsi Kontrol Terhadap Pemerintahan ini karena pemakalah ingin mengetahui lebih dalam lagi peran penyiaran berita dalam mengontrol kinerja pemerintah Indonesia. Fungsi penyiaran berita sebagai media kontrol artinya adalah berita menjadi salah satu media untuk menginformasikan sesuatu yang benar dan yang salah. Memberikan makna kepada masyarakat apa yang tidak boleh dilakukan dan mana yang boleh dilakukan. Selain itu media juga berperan sebagai kontrol untuk berbagai lapisan terutama pemerintah agar tidak menyimpang dari fungsi pancasila dan UUD 1945 serta peraturan perundang undangan dan hukum yang berlaku.
11
BAB II
1. Penegasan Istilah Peran adalah melaksanakan hak dan kewajiban. Pelengkap hubungan peran yang dimiliki seseorang karena menduduki status sosial. Seperangkat perilaku yang diharapkan dari orang yang memiliki posisi dalam sistem sosial. Peran memiliki makna yaitu seperangkat tingkat diharapkan yang dimiliki oleh yang berkedudukan di masyarakat. (Kamus Besar Bahasa Indonesia, 2007: 845) Peranan adalah bagian dari tugas utama yang harus dilaksanakan. Penyiaran adalah suatu kegiatan lembaga organisasi penyiaran yang menghasilkan output siaran. Proses operasional produksi dengan siaran melalui pemancar yang disebarluaskan ke khalayak. Penyiaranatau dalam bahasa Inggris dikanal sebagai broadcasting, adalah keseluruhan proses penyampaian siaran yang dimulai dari penyiapan materi produksi, produksi, penyiapan bahan siaran, kemudian pemancaran sampai kepada penerimaan siaran tersebut oleh pendengar/pemirsa di suatu tempat. Berita adalah informasi baru atau informasi mengenai sesuatu yang sedang terjadi, disajikan lewat bentuk cetak, siaran, internet, atau dari mulut ke mulut kepada orang ketiga atau banyak. Berita adalah laporan, karangan, atau informasi mengenai suatu kejadian atau peristiwa yang terkini (aktual). Suatu peristiwa bisa disebut berita apabila sudah disiarkan, dilaporkan, atau diinformasikan. Fungsi adalah sekelompok aktifitas yang tergolong pada jenis yang sama berdasarkan sifat/pelaksanaannya. 12
Kontrol adalah pengawasan,pemeriksaan, pengendalian. Sistem yang digunakan untuk mencegah, mendeteksi, atau mengoreksi kebenaran suatu peristiwa atau kegiatan sesuai dengan aturan/hukum. Pemerintah merupakan kemudi dalam bahasa latin asalnya Gubernaculum. Pemerintah adalah organisasi yang memiliki kewenangan untuk membuat kebijakan dalam bentuk (penerapan hukum dan undang-undang) di kawasan tertentu. Kawasan tersebut adalah wilayah yang berada di bawah kekuasaan mereka. Pemerintah berbeda dengan pemerintahan. Pemerintah merupakan organ atau alat pelengkap jika dilihat dalam arti sempit pemerintah hanyalah lembaga eksekutif saja. Sedangkan pemerintahan dalam arti luas adalah semua mencakup aparatur negara yang meliputi semua organ-organ, badan atau lembaga, alat kelengkapan negara yang menjalankan berbagai aktivitas untuk mencapai tujuan negara. Lembaga negara yang dimaksud ialah lembaga eksekutif, yudikatif, dan legislatif. Pemerintah dalam arti sempit adalah semua aktifitas , fungsi, tugas dan kewajiban yang dijalankan oleh lembaga untuk mencapai tujuan negara. Pemerintah dalam arti luas adalah semua aktifitas yang terorganisasi yang bersumber dalam kedaulatan dan kemerdekaan, berlandaskan pada dasar negara, rakyat, atau penduduk dan wilayah negara itu demi tercapainya tujuan negara. Pemerintah juga dapat didefinisikan dari segi struktural fungsional sebagai sebuah sistem struktur dan oganisasi dari berbagai macam fungsi yang dilaksanakan atas dasar-dasar tertentu untuk mencapai tujuan negara (Heryanto dkk, 1997 : 2-3) C.F Strong mendefinisikan pemerintah dalam ari luas sebagai segala aktifitas badan- badan publik yang meliputi kegiatan legislatif, eksekutif, dan yudikatif dalam mencapai tujuan negara. Sedangkan pemerintah dalam arti sempit adalah segala kegiatan badan- badan publik yang hanya meliputi kekuasaan eksekutif. 13
Pemerintahan mencakup aparatur negara yang meliputi semua organ-organ, badan atau lembaga, alat kelengkapan negara yang menjalankan berbagai aktifitas untuk mencapai tujuan negara.
2. Batasan Masalah Mengetahui fakta bahwa fungsi penyiaran terdiri sebagai media informasi yaitu salah satu sumber informasi dan media penyampaian informasi yang sangat populer. Penyiaran berita merupakan perantara dan sumber informasi terpercaya untuk seluruh rakyat Indonesia. Ada banyak informasi penting yang disajikan di sini. Penyiaran berita berfungsi sebagai media kontrol yaitu berita menjadi salah satu media untuk menginformasikan sesuatu yang benar dan yang salah. Memberikan makna kepada masyarakat apa yang tidak boleh dilakukan dan mana yang boleh dilakukan. Selain itu penyiaran berita juga berperan sebagai kontrol untuk berbagai lapisan masyarakat dan pemerintah agar tidak menyimpang dari fungsi pancasila dan UUD 1945 serta peraturan perundang undangan dan hukum yang berlaku. Penyiaran berita juga berfungsi sebagai media pendidikan yakni dapat merangsang prakarsa sehingga pelaksanaan demokrasi Pancasila, membantu pembinaan swadaya, peningkatan kehidupan spiritual dan material agar dapat terwujud. Namun contoh materi penyiaran yang memberikan media pendidikan dapat dilakukan dengan memberikan acara tv berkualitas yang dapat menambah pemahaman penonton. Untuk media lain selain tv, setidaknya memberikan informasi yang mendidik. Fungsi penyiaran sebagai media entertain merupakan sebagai media hiburan, sebut saja acara lawak di tv yang tentunya menghibur segenap masyarakat. Hiburan yang dimaksud adalah jenis yang tidak bertentangan moral dan harus sesuai dengan kaidah 14
moral di masyarakat. Film komedi Indonesia merupakan salah satu contoh pers sebagai media hiburan yang mungkin dapat menjadi salah satu cara mengatasi stress masyarakat yang menontonnya. Saat ini pemerintah tidak berpihak lagi kepada rakyat. Mereka lebih mementingkan kepentingan mereka sendiri. Kaum bangsawan dan pemilik modal. Kini pemerintah tidak lagi bersahabat dengan rakyat tetapi menjadi musuh rakyat sebab pejabat-pejabat pemerintahan mengambil hak yang harusnya diberikan kepada rakyat. Ketika rakyat bergolak menuntut haknya pemerintah bersikap acuh tak perduli. Dalam pandangan pemerintah modern, pemerintah itu dibentuk untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat, tidak untuk melayani dirinya sendiri. Tetapi teori hanyalah sebuah teori, sangat berbeda dengan kenyataannya. Buktinya adalah banyaknya pemberitaan mengenai pejabat pemerintah yang korupsi berratus-ratus juta hingga milyaran. Uang yang harusnya digunakan untuk pembangunan Negara diembat demi kepentingan perut dan kekuasaan. Disisi lain, para koruptor itu banyak yang tidak tersentuh oleh proses hukum. Lihat pula proses persidangan para koruptor kakap di pengadilan yang seolah-seolah disengaja untuk lamban. Nanti, kalau rakyat sudah tidak menyimak kasus itu, hakim akan menjatuhkan vonis ringan. Disinilah kinerja pemerintah sebagai penegak hukum diragukan. Selain itu mengenai kesejahteraan rakyat, apalagi, inilah yang paling buruk saat ini. Dulu sudah ada kaya dan miskin, tetapi jurang pemisahnya belum terlalu dalam. Sekarang, sejak pemerintah doyan menggunakan resep neoliberal, kesenjangan dan ketidakadilan ekonomi sungguh luar biasa. Bayangkan, kekayaan 43 ribu orang terkaya di Indonesia itu setara dengan kekayaan 140 juta penduduk. 15
Kekayaan alam kita, yang sejak dulu dikenal sangat melimpah, tidak menjadi senjata memakmurkan rakyat. Sebagian besar kekayaan alam itu, seperti minyak, gas, batubara, tembaga, emas, nikel, bauksit, dan lain-lain, sudah berpindah tangan ke sejumlah perusahaan asing. Bahkan, demi mempermudah proses penyerahan kekayaan alam itu kepada pihak asing, pemerintah daerah diberi lisensi bernama Ijin Usaha Pertambangan. J adinya, seperti dikatakan orang, diperkirakan 90% dari keuntungan eksplorasi SDA itu diangkut keluar negeri, sedangkan 10% sisanya masuk ke kantong penguasa. Karena di Negara kita, yang saat ini menerapkan sistem demokrasi, para pejabatnya banyak yang melakukan korupsi dan sebagainya. Kita sebagai rakyat tidak dapat menuntut pemerintah. Kita sebagai rakyat hanya akan ditindas. Oleh karena itu, kita sebagai harus mengontrol kinerja pemerintahan kita agar pemerintah kita bersih dari korupsi kolusi dan nepotisme. Dan juga lebih memikirkan kepentingan dan kesejahteraan rakyat. Berdasarkan penjabaran di atas kita dapat mengetahui bahwa fungsi penyiaran ialah sebagai media informasi, media kontrol, media entertain, dan media pendidikan. Tetapi kami selaku pemakalah membatasi pembahasan pada makalah kami hanya pada materi mengenai fungsi kontrol penyiaran berita terhadap pemerintahan di Indonesia.
16
3. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan fungsi kontrol penyiaran terhadap pemerintahan? 2. Bagaimana fenomena pemerintahan Indonesia saat ini? 3. Apa yang dimaksud dengan penyiaran berita? 4. Apa yang dimaksud dengan fungsi kontrol? 5. Bagaimana peran pers di Indonesia?
17
BAB III PENUTUP 1. Kesimpulan Peranan dan fungsi pers di Indonesia sangat besar dan terbilang sangat vital untuk kemajuan dan perkembangan demokrasi bagi Indonesia. Pers tidak hanya menjadi media informasi dan berita saja tapi merupakan salah satu pelopor untuk menginformasikan hal hal penting dan vital untuk bangsa dan masyarakat. Penyiaran berita berfungsi sebagai media kontrol yaitu berita menjadi salah satu media untuk menginformasikan sesuatu yang benar dan yang salah. Memberikan makna kepada masyarakat apa yang tidak boleh dilakukan dan mana yang boleh dilakukan. Selain itu penyiaran berita juga berperan sebagai kontrol untuk berbagai lapisan masyarakat dan pemerintah agar tidak menyimpang dari fungsi pancasila dan UUD 1945 serta peraturan perundang undangan dan hukum yang berlaku. 2. Saran Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, namun inilah makalah yang dapat penulis lakukan hingga selesai. Apabila ada kesalahan atau kata- kata yang kurang berkenaan bagi pendengar, penulis mohon maaf. Oleh karena itu, penulis mohon saran dan kritikan yang bisa membangun penulis untuk bisa lebih menyempurnakan makalah ini.
18
DAFTAR PUSTAKA
Adi Badjuri. J urnalistik Televisi. Graha Ilmu. Yogyakarta. 2010. J .B. Wahyudi. Dasar-Dasar J urnalistik Radio dan Televisi. Grafiti. J akarta. 1996. Henry Subiakto. Rachmah Ida. Komunikasi Polituk, Media, dan Demokrasi. Kencana Prenada Media Grup. J akarta. 2012. Hidajanto Djamal. Andi Fahrudin. Dasar-Dasar Penyiaran, Sejarah, Organisasi, Operasional, dan Regulasi. Kencana. J akarta. 2011. Nurudin. Sistem Komunikasi Indonesia. Raja Gravindo Persada. J akara. 2004. Severin, Werner J , J emes, Tankard J . Teori Komunikasi, Sejarah Metode, dan Terapan di dalam Media Massa. Kencana. J akarta. 2011. Bill Kovacht. Tom Resonstiel. The Elements of J ournalism. 2003.
Sumber Internet: http://blogging.co.id/peranan-dan-fungsi-pers http://koransuararakyat.com/article/96438/peran-pers-sebagai-fungsi-kontrol sosial.html http://tsaniyahnina.blogspot.com/2014/02/pengertian-dan-fungsi-pers.html
CATATAN KAKI PENYIARAN 1. Jurnalistik Televisi. Adi Badjuri. Graha Ilmu. 2010. Yogyakarta. hlm. 127 2. Dasar-Dasar Jurnalistik Radio dan Televisi. J.B. Wahyudi. Grafiti. Jakarta. 1996. hlm. 37 3. Dasar-Dasar Jurnalistik Radio dan Televisi. J.B. Wahyudi. Grafiti. Jakarta. 1996. hlm. 42 4. NURUDIN.SISTEM KOMUNIKASI INDONESIA. 2004 .JAKARTA.PT RAJA GRAVINDO PERSADA. HAL 69,70 5. (Bill Kovacht, & Tom Resonstiel, The elements of journalism 2003: 6) hlm. 117 6. HENRY SUBIAKTO.RACHMAH IDA.2012, JAKARTA. KENCANA PRENADA MEDIA GRUP. KOMUNIKASI POLITIK, MEDIA, DAN DEMOKRASI 105,108