mendapatkan sesuatu yang aku mau,sedang dia hanta satu langah saja. Pengorbanan besar orang tuaku bisa menyekolahkanku diperguruan tinggi hanya untuk mendapatkan gelar sarjana. Aku dibutakan cinta pada sinetron diman aseorang gadai miskin dicintai olaeh pria mapan dati keluarga terhormata lalu menikah dan hidup bahagia. Aku lupa bahwa harkat dan martabat seseorang juga pening dalam memilih pasangan. Aku terlalu terhipnotis akan kata manis seorang pria,aku bukanlah wanita hebat seperti temen-teman yang kamu kenal. Aku butuh perjungan besar hanya untuk masa depanku,mungkin kamu hanya ingin membahagiakan n melihat orang tuamu bangga terhadapmu atas apa prestasimu nanti, tapi aku tidak hanya mencari sebuah kebanggan dari orang tuaku ,aku juga kan menghidupi keluargaku,aku yang akan bertanggung jawab dengan keluargaku. Aku yang harus menmbiayai adik-adikku kelak. Aku pengganati tulang punggung keluargaku. Sakit saat kamu bilang aku seperti anak kecil dan tidak bisa apa-apa. Taukah kamu, kaku hanya ingin mengeluhkan tanggung jawabku yang belum bisa aku laksanakan,aku hanya ingin kamu menyemangatiku.. tapi dimaramu aku hanya seorang yang selalu salah dan tidak ada gunanya. Aku sekarang bingung apakah ini cinta atau sebuah ambisi saja, tapi kalu cinta kenapa aku merasakn kebencian besar padamu dan ingin mencari yang lina. Tapi jika ini sebuah ambisi?? Kenapa aku merasakan sakit ketika kamu memuji dengan mesra terhadap wanita lain??? Aku tak sanggaup mendengar mu bermesraan dengan wanita lain?? Palagi jika aku harus melihat dengan langsung. Entahlahhh aku bingung dengan hidupku sendiri, aku hanya menginginkan pria yang selalu memberiku semangat, karena aku begitu rapuh dan butuh penopang untuk melalui hidup,aku sadari itu dari dulu,buakn karena aki wanita manja, lihatlah bagaiman keaadaan keluargaku bukan orang berduit sepertimu. Seharusnya kamu mengerti itu itu bukan pergi menunggalkanku dengan selalu meyalahkanku yang kamu anggap sebagai beban hidupmu karena itu sungguh melukai hatiku. Aku ingin sekali melupakanku berharao aku tidak mengenalmu lagi. Semoga dipuncak semeru nanti menjadi saksi awal hidupku melupakanmu adi.