Anda di halaman 1dari 7

JAWABAN KIMFIS NO 5,8,9,10

Isoterm Langmuir

Isoterm ini berdasar asumsi bahwa:
a. Adsorben mempunyai permukaan yang homogen, energi adsorpsi konstan di semua sisi.
b. Semua proses adsorpsi sama rata di setiap permukaan adsorben.
c. Setiap sisi adsorben hanya bisa menyerap satu molekul adsorbate.

Persamaan Langmuir :




qe : jumlah adsorbat yang teradsorpsi ke dalam adsorben pada keadaan kesetimbangan
qm : kapasitas adsorben dalam mengadsorpsi
KL : konstanta Langmuir
Ce : konsentrasi adsorbat
Fig. 3. Fitting of the experimental data of
adsorption of SDS on sample V6 by Langmuir equation (dotted line), by a scheme of double Langmuir (curve 1)
and its resulting curves (curves 2 and 3),

Isoterm Freundlich

Untuk rentang konsentrasi yang kecil dan campuran yang cair,
isoterm adsorpsi dapat digambarkan dengan persamaan empiris yang
dikemukakan oleh Freundlich. Isoterm ini berdasarkan asumsi
bahwa adsorben mempunyai permukaan yang heterogen dan tiap
molekul mempunyai potensi penyerapan yang berbeda-beda.
Isoterm Freundlich diperoleh dengan mengasumsikan suatu energi
peluruhan fungsi distribusi eksponensial yang dimasukkan kedalam
persamaan Langmuir. Hal ini menggambarkan adsorpsi reversibel
dan tidak terbatas hanya pada pembentukan monolayer.
Persamaan Freundlich
qm = K
F
Ce
1/nF

qm : kapasitas adsorben dalam mengadsorpsi
K
F
&n
F
: konstanta Freundlich
Ce : konsentrasi adsorbat

Sips Equation (Langmuir-Freundlich)
Equation Sips sama seperti equation Freundlich, tetapi Sips
equation punya batasan tekanan yang cukup tinggi.
Perbedaan persamaan ini dengan persamaan Langmuir adalah
penambahan parameter n di persamaan Sips.
Persamaan Sips



qe : jumlah adsorbat yang teradsorpsi ke dalam adsorben pada keadaan kesetimbangan
qm : kapasitas adsorben dalam mengadsorpsi
Ks & Ns: konstanta Sips
Ce : konsentrasi adsorbat
Toth Equation
Dua equation sebelumnya Freundlich dan Sips mempunyai
batasan. Equation Freundlich tidak berlaku pada tekanan rendah
dan titik tekanan yang tinggi, dan equation Sips tidak berlaku
pada tekanan rendah.
Equation Toth menjelaskan beberapa sistem dengan submonolayer.
Persamaan Toth

( ()



qe : jumlah adsorbat yang teradsorpsi ke dalam adsorben pada
keadaan kesetimbangan
qm : kapasitas adsorben dalam mengadsorpsi
KT&nT : konstanta Toth
Ce : konsentrasi adsorbat
Isoterm Adsorpsi BET
Teori isoterm adsorpsi BET merupakan hasil kerja dari S. Brunauer, P.H. Emmet, dan E.
Teller. Teori ini menganggap bahwa adsorpsi juga dapat terjadi di atas lapisan adsorbat
monolayer. Sehingga, isoterm adsorpsi BET dapat diaplikasikan untuk adsorpsi multilayer.
Keseluruhan proses adsorpsi dapat digambarkan sebagai
a. Penempelan molekul pada permukaan padatan (adsorben) membentuk lapisan
monolayer
b. Penempelan molekul pada lapisan monolayer membentuk lapisan multilayer





Gambar 5.7. Pendekatan isoterm adsorpsi BET

lapisan adsorbat multilayer
adsorben
Pada pendekatan ini, perbandingan kekuatan ikatan pada permukaan adsorben dan pada
lapisan adsorbat monolayer didefinisikan sebagai konstanta c. Lapisan adsorbat akan terbentuk
sampai tekanan uapnya mendekati tekanan uap dari gas yang teradsorpsi. Pada tahap ini,
permukaan dapat dikatakan basah (wet). Bila V menyatakan volume gas teradsorpsi, V
m

menyatakan volume gas yang diperlukan untuk membentuk lapisan monolayer, dan x adalah
P/P
*
, maka isoterm adsorpsi BET dapat dinyatakan sebagai
) 1 )( 1 ( cx x x
cx
V
V
m

...................................... (5.51)
Kesetimbangan antara fasa gas dan senyawa yang teradsorpsi dapat dibandingkan dengan
kesetimbangan antara fasa gas dan cairan dari suatu senyawa. Dengan menggunakan analogi
persamaan Clausius Clapeyron, maka

2
ln
RT
H
dT
P d
ads

............................................. (5.52)
dimana H
ads
adalah entalpi adsorpsi. Sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa tekanan
kesetimbangan dari gas teradsorpsi bergantung pada permukaan dan entalpi adsorpsi.
Fig. 3.
(A) BrunauerEmmettTeller adsorption isotherm (BET) for caffeic acid on TiO2 at pH 4.8, (B) BET linearized
isoterm,

Anda mungkin juga menyukai