Anda di halaman 1dari 50

66

BAB 4
HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Gambaran Umum Perusahaan
Krispy Kreme merupakan nama premier doughnut Indonesia, berada dibawah
naungan perusahaan besar Mitra Adi perkasa, tbk. Bergerak dibidang food & beverage,
menjual doughnut dan coffee yang mengutamakan experience customer dalam menikmati
doughnut dan coffee. Krispy Kreme sendiri merupakan franchise dari Amerika Serikat sejak
tahun 1937 dan ada di Indonesia pertama kali di buka di Pondok Indah Mall II pada kamis,
24 Agustus 2006. Pada Grand Openingnya para pembeli realnya mengantri hingga berjam-
jam bahkan ada yang mengantri dari tengah malam, Daniel leo yang mengantri sejak malam
sebelumnya pukul 22.15 menjadi pembeli pertama dan diberi hadiah 52 lusin donat gratis
selama setahun. Saat dibuka antrian mencapai lebih dari 200 orang dan sebanyak itu juga
kaos dan topi habis dibagikan kepada para pengantri.
Dari segi produk, kelebihan krispy kreme adalah sensasi rasa Krispy Kreme yang
melting in your mouth ketika dimakan. menjual berbagai jenis donat, namun yang paling
terkenal adalah donat berlapis gulanya yang biasanya disajikan hangat. Salah satu ciri khas
toko-toko Krispy Kreme adalah kaca besar antara dapur dan areal pelanggan sehingga para
pelanggan dapat melihat cara pembuatan dan penyajian donat.
Donat Krispy kreme dibuat setiap hari di toko dari resep masih rahasia yang berasal
dari tahun 1937, yang tetap terkunci rapat dalam lemari besi yang aman di Winston-Salem,
North Carolina. Teknik pembuatan donat ini juga sangat canggih. Krispy kreme memproduksi
adonan donat dan peralatannya sendiri untuk menjaga kualitas dan konsistensi produk
sehingga tetap higienis dan dan peralatan panggang kopi sendiri dari biji terbaik di seluruh
dunia. Krispy kreme mengembangkan integrasi supply chain secara vertikal, dimana untuk
pengembangan bisnis waralabanya, Krispy Kreme membuat pabrik khusus mesin pembuat
67


donat yang dinamakan sebagai Krispy Kreme Manufacturing and Distribution.
Pihak Krispy Kreme menjanjikan experience yang tidak dimiliki donat lain, yaitu
experience be a hero. Krispy Kreme yang menyuguhkan banyak pilihan rasa yang
mengandalkan hot original glazed sebagai unggulannya. Selain itu ada beberapa donat
lainnya yang berlapis gula, berisi buah atau krim. Gerai Krispy Kreme juga menyediakan jus
buah, minuman ringan, kopi spesial ala Krispy Kreme dan minuman dingin. Krispy Kreme
memiliki sejarah panjang dan kaya yang mencakup beberapa dekade. selama bertahun-
tahun, toko kami telah menjadi tempat di mana teman-teman lama dan baru berkumpul.
kunjungan ke toko Krispy Kreme adalah sebuah pengalaman yang unik. Krispy Kreme
menerapkan konsep doughnut theatre, yaitu mempertunjukkan kepada konsumen dapur
Krispy Kreme yang besar dan mesin pembuat donat canggihnya yang sedang beroperasi,
melalui jendela kaca Konsumen dapat melihat proses pembuatan donat dari awal sampai
akhir. Tidak heran hampir semua bagian dari outlet Krsipy Kreme menggunakan kaca.
Terdapat juga tanda hot light yang akan menyala apabila donat hangat original glazed telah
siap menanti pembeli.


Sumber : http://www.krispykreme.com/indonesia.html
Gambar 4.1 Logo Krispy Kreme
4.1.1. Visi Perusahaan
We create magic moment for warm memories to everyone, everywhere

4.1.2 Misi Perusahaan
68

We promise to continue to make good-tasting, high-quality products because thats
what you expect and deserve, and thats what expected of ourselves

4.2 Struktur Organisasi dan Uraian Pekerjaan Krispy Kreme




















Sumber : Krispy Kreme
Gambar 4.2 Struktur Organisasi Krispy Kreme
CEO
Director Food &
Beverage
General Manager
Store Manager
Marketing Operational
Manager
Supervisor
Beverage Retail Greeter Produc
tion
Process
ing
Cashier Administr
ation
69


Keterangan :
Setiap perusahaan harus mempunyai struktur organisasi untuk melakukan
wewenang dan tanggung jawab. Dengan adanya struktur organisasi yang baik akan
memudahkan pihak manajemen dalam melaksanakan pekerjaan sesuai dengan posisinya.
Sehingga tidak terjadi kesalahan antara suatu departemen yang lain. Selain itu setiap
karyawan bertanggung jawab akan pekerjaannya baik pekerjaann individual maupun
pekerjaan kelompok.
Setiap personil dalam Krispy Kreme mempunyai tugas dan tanggung jawab sebagai
berikut :
CEO
Sebagai owner PT.Mitra Adi Perkasa. Tugasnya mengawasi pekerjaan para Director
dan menyetujui atau menolak rencana dan program para Director. Berwenang
mengadakan pertemuan secara berkala untuk membahas pelaksanaan operasional
perusahaan.
Director Food & Beverage
1. Memimpin, mengendalikan perusahaan dan membina jajarannya agar berdaya
guna dan berhasil guna.
2. Menentukan garis kebijakan secara umum.
3. Menyusun rencana perusahaan jangka panjang maupun jangka pendek dan
strategi dalam mencapai tujuan perusahaan.
4. Mengkoordinasikan dan mengawasi para manajer dalam melaksanakan
tugasnya.
5. Bertanggung jawab penuh atas segala tindakannya yang berhubungan dengan
kegiatan-kegiatan baik ekstern maupun intern.
70

General Manager
1. Merencanakan visi, misi, serta strategi untuk mencapai tujuan perusahaan
Mengawasi dan mengontrol departemen-departemen dibawahnya.
2. Merencanakan Business Plan perusahaan.
3. Merencanakan pengembangan store.
4. Mengkoordinir dan mengawasi kegiatan administrasi perusahaan.
5. Mengontrol anggaran setiap departemen.
6. Mengembangkan SDM, produk marketing dan sebagainya.
7. Menyusun rencana kerja dan anggaran pendapatan pengeluaran perusahaan.
8. Bertanggung jawab penuh atas segala tindakan yang berhubungan dengan
kegiatan-kegiatan baik ekstern maupun intern.
Operational Manager
1. Bertanggung jawab untuk semua kegiatan operational brand
2. Merencanakan dan menetapkan target penjualan perusahaan.
3. Mengembangkan SDM, sisitem prosedur, dan sebagainya
4. Mengontrol seluruh biaya operasional.
5. Mengontrol jalannya operasional seluruh store.
6. Melakukan pengorganisasian wewenang atas perencanaan yang telah dibuat
selama tahun berjalan.
7. Menetapkan anggaran setiap departemen.
Marketing
1. Membuat perencanaan promosi.
2. Melakukan kerjasama dengan para media.
3. Merencanakan pemasaran produk baru.
4. Merancang desain interior store, tata letak mesin serta peralatan store lainnya.
5. Mengadakan negosiasi untuk bekerjasama dengan bank dan brand lain.
71

6. Membuat desain desain yang diperlukan untuk promosi.
Store Manager
1. Bertanggung jawab untuk store yang dikelola.
2. Mengatur dan mengawasi seluruh kegiatan kerja karyawan yang dibawahnya.
3. Melaksanakan pencapaian target penjualan.
4. Menjaga, memelihara, meningkatkan image perusahaan.
5. Bertanggung jawab terhadap jalannnya operasi store.
6. Mengawasi penerimaan dan pengeluaran uang.
7. Memeriksa laporan keuangan.
Supervisor
1. Membantu pelaksanaan pencapaian target penjualan.
2. Membantu mengawasi dan mengotrol seluruh kegiatan kerja store.
3. Membantu menjaga , memelihara, meningkatkan image perusahaan.
4. Bertanggung jawab terhadap jalannya operasi store.
Administration
1. Merencanakan dan mengatur cash flow.
2. Melakukan pencatatan atas transaksi yang terjadi pada perusahaan.
3. Mengatur absensi karyawan.
4. Mengatur schedule karyawan.
Beverage
1. Membuat minuman.
2. Upselling produk.
Cashier
1. Menghitung dan menyetor uang dari hasil transaksi.
2. Menjaga dan membersihkan sekitarnya.
Retail
72

1. Melayani tamu yang memesan.
2. Melakukan penawaran produk.
3. Menjaga dan membersihkan sekitarnya.
Greeter
1. Menarik customer untuk masuk kedalam store.
2. Membersihkan meja makan tamu setelah makan.
3. Menjaga dan memelihara kebersihan seluruh area store serta perlengkapan
lainnya.
4. Membantu tamu membawa produk makanan ke meja bila dibutuhkan.
Production
1. Melaksanakan penggorengan dan pemasakan donat
2. Mencatat setiap penggorengan dan pemasakan donat dan penerimaan bahan
baku.
3. Menghidupkan dan membersihkan peralatan masak.
4. Menjaga dan memelihara kebersihan sekitarnya.
Processing
1. Membantu pekerjaan bagian Production.
2. Memproses donat ( menghias donat dan memberi toping)
3. Menjaga dan memelihara kebersihan sekitarnya.

4.3 Profil Responden
Berikut ini merupakan data mengenai profil responden, dimana responden
merupakan konsumen Krispy Kreme Senayan City dengan penyebaran kuesioner dari tanggal
7 Desember sampai pada tanggal 16 Desember 2010. Dan dari data tersebut penulis
menyebarkan 100 kuesioner ke konsumen dengan persetujuan terlebih dahulu dengan
responden dan store manager Krispy Kreme Senayan City. Profil responden ini bertujuan
73

untuk mengetahui karakteristik-karakteristik dari konsumen yang terpilih menjadi responden.
Penggolongan terhadap konsumen didasarkan pada jenis kelamin, usia, pekerjaan, dan
frekuensi kunjungan. Dari penggolongan ini akan diperoleh suatu kesimpulan mengenai
keadaan responden.
4.3.1 Profil Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
Tabel 4.1 Jenis Kelamin Responden
Jenis Kelamin Jumlah Presentase
Pria 49 49%
Wanita 51 51%
Total 100 100%
Sumber: Data Primer, 2010
Berdasarkan hasil kuesioner mengenai jenis kelamin, dapat diketahui jumlah
responden pria (49%), responden wanita (51%), ini menunjukkan bahwa lebih banyak
responden wanita dibandingkan reponden pria. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada
gambar di bawah ini.

Sumber : hasil Pengolahan Data, 2010
74

Gambar 4.3 Jenis Kelamin
4.3.2 Profil Responden Berdasarkan Usia
Tabel 4.2 Usia Responden
Usia Jumlah Presentase
15 - 19 7 7%
20 - 24 16 16%
25 29 27 27%
30 34 26 26%
> 34 24 24%
Total 100 100%
Sumber : Data primer, 2010
Berdasarkan data diatas, sebagian besar responden berusia 25-29 tahun yaitu
sebanyak 27 orang (27%), sedangkan yang berusia 15-19 tahun sebanyak 7 orang (7%),
20-24 tahun sebanyak 16 orang (16%), 30-34 tahun sebanyak 26 orang (26%), dan >34
tahun sebanyak 24 orang (24%). Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar di bawah
ini.

7%
16%
27%
26%
24%
Usia Responden
15-19
20-24
25-29
30-34
>34
75

Sumber : hasil Pengolahan Data, 2010
Gambar 4.4 Usia Responden

4.3.3 Profil Responden Berdasarkan Pekerjaan
Tabel 4.3 Pekerjaan Responden
Pekerjaan Jumlah Presentase
Pelajar/mahasiswa 20 20%
Pegawai Swasta 34 34%
PNS/BUMN 13 13%
Wiraswasta 29 29%
Lainnya 4 4%
Total 100 100%
Sumber : Data Primer, 2010
Berdasarkan dari data diatas yaitu dari pekerjaan responden, sebagian besar
responden berprofesi sebagai pegawai swasta. Hal ini dapat dilihat dari jumlah responden
yang dikumpulkan yaitu responden berprofesi sebagai pegawai swasta berjumlah 34 orang
(34%), pelajar/mahasiswa berjumlah 20 orang ( 20%), PNS/BUMN berjumlah 13 orang
(13%), wiraswasta berjumlah 29 orang (29%), dan lainnya sebanyak 4 orang (4%). Untuk
lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar dibawah ini.

76


Sumber : Hasil Pengolahan Data, 2010
Gambar 4.5 Pekerjaan Responden

4.3.4 Profil Responden Berdasarkan Frekuensi Kunjungan
Tabel 4.4 Frekuensi Kunjungan
Frekuensi Kunjungan Jumlah Presentase
Tidak lebih dari 1x sebulan 10 10%
Sebulan 2x 10 10%
Sebulan 3x 20 20%
Sebulan 4x 25 25%
Sebulan lebih dari 4x 35 35%
Total 100 100%
Sumber : Data Primer, 2010
Berdasarkan data di atas yaitu dari frekuensi kunjungan, sebagian besar frekuensi
kunjungan responden adalah sebulan lebih dari 4x. Hal ini dapat dilihat dari jumlah
responden yang dikumpulkan yaitu responden yang frekuensi kunjungan sebulan 4x
77

berjumlah 35 orang (35%), tidak lebih dari 1x sebulan berjumlah 10 orang (10%), sebulan
2x berjumlah 10 orang (10%), sebulan 3x berjumlah 20orang (20%), dan sebulan 4x
berjumlah 25 orang (25%). Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar di bawah ini.


Sumber : Hasil Pengolahan Data, 2010
Gambar 4.6 Frekuensi Kunjungan

4.4 Transformasi Data, Uji Validitas, Reliabilitas, Serta Normalitas Data
Keterangan :
X
1
= Variabel Experiential Marketing Krispy Kreme
X
2
= Variabel Brand Image Krispy Kreme
Y = Variabel Brand Trust Krispy Kreme
Z = Variabel Brand Loyalty Krispy Kreme
Data hasil kuesioner untuk mencari variabel Experiential Marketing Krispy Kreme
(X
1
), variabel Brand Image Krispy Kreme (X
2
), Brand Trust Krispy Kreme (Y), dan Brand
78

Loyalty Krispy Kreme (Z). sebelum dianalisa lebih lanjut, data tersebut harus mempunyai
skala interval. Untuk variabel X
1
, X
2
, Y, dan Z, data yang diperoleh dari kuesioner merupakan
data dalam skala ordinal, dan akan diubah menjadi data skala ienterval dengan
menggunakan MSI.
Pertanyaan 1 sampai 28 memiliki 5 opsi jawaban pertanyaan yaitu sangat tidak
setuju (STS), tidak setuju (TS), netral (N), setuju (S) dan sangat setuju (SS) yang kemudian
dibobotkan kemudian dibobotkan dimana STS mempunyai bobot sama dengan 1, TS
mempunyai bobot sama dengan 2, N mempunyai bobot sama dengan 3, S mempunyai bobot
sama dengan 4, SS mempunyai bobot sama dengan 5.
Setelah dilakukan transformasi data dari ordinal ke interval terhadap jawaban dari
pertanyaan variabel X
1
, X
2
, Y, dan Z, didapat nilai baru dari data dengan perubahan sebagai
berikut :

Tabel 4.5 Nilai Baru Setelah transformasi Data Ordinal ke Interval
Opsi dari jawaban (ordinal) Nilai baru (Interval)
Pertanyaan 1-17
1 1.00
2 1.41
3 1.88
4 3.46
5 4.26
Pertanyaan 18-22
1 1.00
2 1.89
3 2.39
79

4 3.00
5 4.02
Pertanyaan 23-26
1 1.00
2 1.71
3 2.20
4 2.92
5 3.89
Pertanyaan 27-28
1 1.00
2 1.91
3 2.50
4 3.17
5 4.16

Keterangan :
1 = Sangat Tidak setuju
1 = Tidak Setuju
2 = Netral
3 = Setuju
4 = Sangat Setuju
Selanjutnya, data yang sudah ditransformasi akan diuji validitas serta reliabilitasnya
sehingga instrumen yang digunakan dalam penelitian yang berupa pertanyaan kuesioner
dapat dipertanggungjawabkan. Adapun variabel-variabel yang akan diuji validitasnya dan
reliabilitasnya adalah variabel X
1
, X
2
, Y dan Z.
80

Uji validitas menggunakan tingkat kepercayaan 95%, dimana df = n2. Nilai n
menggunakan data sebanyak 100 jawaban kuesioner, data yang digunakan adalah data dari
urutan 1-100 jadi nilai df = 98. Dengan menggunakan rumus IDF.T(0.95,df) didapat nilai t
tabel = 1.66. selanjutnya dengan menggunakan rumus r-tabel yaitu t/sqrt(df+t**2), maka
didapatkan nilai r-tabel = 0.165. Untuk reliabiltas, akan dinyatakan reliable apabila
cronbachs alpha > 0.600.

4.4.1 Uji Validitas
Dalam penelitian ini uji validitas dilakukan pada jumlah data 100 responden dengan
menggunakan SPSS 16.0. caranya yaitu dengan membandingkan nilai r tabel dan nilai r
hitung. Pernyataan-pernyataan dari masing-masing variabel penelitian dinyatakan valid
apabila r hitung > r tabel.

1. Uji Validitas Pada Variabel Experiential Marketing Krispy Kreme
Tabel 4.6 Uji Validitas Variabel Experiential Marketing
Variabel No. Pernyataan r hitung r tabel Keterangan




Experiential Marketing
(X
1
)
1 0.279 0.165 Valid
2 0.409 0.165 Valid
3 0.342 0.165 Valid
4 0.370 0.165 Valid
5 0.307 0.165 Valid
6 0.406 0.165 Valid
7 0.302 0.165 Valid
8 0.431 0.165 Valid
9 0.330 0.165 Valid
81

10 0.514 0.165 Valid
11 0.383 0.165 Valid
12 0.214 0.165 Valid
13 0.245 0.165 Valid
14 0.209 0.165 Valid
15 0.406 0.165 Valid
16 0.468 0.165 Valid
17 0.284 0.165 Valid
Sumber : Hasil Pengolahan Data Penelitian, 2010
Berdasarkan hasil uji di atas maka dapat disimpulkan bahwa semua pernyataan pada
variabel Experiential Marketing dinyatakan valid semua karena r hitung > r tabel.

2. Uji Validitas Pada Variabel Brand Image Krispy Kreme

Tabel 4.7 Uji Validitas Variabel Brand Image
Variabel No. Pernyataan r hitung r tabel Keterangan


Brand Image
(X
2
)
1 0.848 0.165 Valid
2 0.920 0.165 Valid
3 0.841 0.165 Valid
4 0.801 0.165 Valid
5 0.805 0.165 Valid
Sumber : Hasil Pengolahan Data, 2010
Berdasarkan hasil uji di atas maka dapat disimpulkan bahwa semua pernyataan pada
variabel Brand Image dinyatakan valid semua karena r hitung > r tabel.

82

3. Uji Validitas Pada Variabel Brand Trust Krispy Kreme
Tabel 4.8 Uji Validitas Variabel Brand Trust
Variabel No. Pernyataan r hitung r tabel Keterangan

Brand Trust
(Y)
1 0.902 0.165 Valid
2 0.920 0.165 Valid
3 0.914 0.165 Valid
4 0.857 0.165 Valid
Sumber : Hasil Pengolahan Data, 2010
Berdasarkan hasil uji di atas maka dapat disimpulkan bahwa semua pernyataan pada
variabel Brand Trust dinyatakan valid semua karena r hitung > r tabel.

4. Uji Validitas Pada Variabel Brand Loyalty Krispy Kreme

Tabel 4.9 Uji Validitas Brand Loyalty

Variabel No. Pernyataan r hitung r tabel Keterangan
Brand Loyalty
(Z)
1 0.750 0.165 Valid
2 0.750 0.165 Valid
Sumber : Hasil Pengolahan Data, 2010


Berdasarkan hasil uji di atas maka dapat disimpulkan bahwa semua pernyataan pada
variabel Brand Trust dinyatakan valid semua karena r hitung > r tabel.

4.4.2 Uji Reliabilitas

Menurut Sekaran (2006, p182) secara umum keandalan kurang dari 0.600 dianggap
buruk, keandalan dalam kisaran 0.700 bisa terima, dan lebih dari 0.800 adalah baik. Dalam
penelitian ini uji reliabilitas yang dilakukan pada masing-masing variabel menggunakan SPSS
16.0, yaitu apabila nilai cronbachs Alpha > 0.600 maka dinyatakan reliable. Hasil pengujian
reliabilitas terhadap semua variabel ditunjukan tabel dibawah ini :


83

Tabel 4.10 Uji Reliabilitas
Variabel Cronbachs Alpha Keterangan
Experiential Marketing (X
1
) 0.764 Reliable
Brand Image (X
2
) 0.942 Reliable
Brand Trust (Y) 0.958 Reliable
Brand Loyalty (Z) 0.857 Reliable
Sumber : Hasil Pengolahan Data, 2010
Seluruh variabel dinyatakan reliable karena nilai Cronbachs Alpha lebih besar dari
0.600.

4.4.3 Uji Normalitas Data
Uji normalitas data dilakukan untuk mengetahui apakah populasi data berdistribusi
normal. Uji normalitas untuk tiap variabel dilakukan dengan melihat titik sebaran data pada
gambar grafik Q-Q Plot.
Jika terlihat sebaran data variabel berkumpul disekitar garis uji yang mengarah ke
kanan atas, dan tidak ada data yang terletak jauh dari sebaran data. Maka data tersebut
berdistribusi normal.
Kriteria Pengujian :
a. Angka signifikansi Uji Kolmogrov - Smirnov Sig > 0.05, maka data berdistribusi normal.
b. Angka signifikansi Uji Kolmogrov - smirnov Sig < 0.05, maka data tidak berdistribusi
normal.

4.4.3.1 Uji Normalitas Data Experiential Marketing
Untuk mengetahui apakah data Experiential Marketing normal atau tidak normal,
maka dilakukan uji normalitas dari data yang telah dikumpulkan dengan menggunakan
program SPSS. Hasilnya dapat diperlihatkan pada tabel dan gambar berikut :
84


Tabel 4.11 Uji Normalitas Variabel Experiential Marketing
Tests of Normality

Kolmogorov-Smirnov
a
Shapiro-Wilk

Statistic df Sig. Statistic df Sig.
Experiential_Marketing .082 100 .092 .988 100 .511
a. Lilliefors Significance Correction

Sumber : Hasil Pengolahan Data, 2010

Dari hasil yang diperoleh melalui program SPSS 16.0 angka signifikansi Kolmogrov-
Smirnov Sig = 0.092 > 0.05, maka data experiential marketing berdistribusi normal.

Sumber : Hasil Pengolahan Data, 2010

Gambar 4.7 Grafik Normal Q-Q Plot Experiential Marketing

Jika dilihat pada gambar 4.7 terlihat sebaran data dari variabel experiential
marketing berkumpul disekitar garis uji yang mengarah ke kanan atas, dan tidak ada data
yang terletak jauh dari sebaran data. Maka data ini berdistribusi normal.
85

4.4.3.2 Uji Normalitas Data Brand Image
Untuk mengetahui apakah data Brand Image normal atau tidak normal, maka
dilakukan uji normalitas dari data yang telah dikumpulkan dengan menggunakan program
SPSS. Hasilnya dapat diperlihatkan pada tabel dan gambar berikut :

Tabel 4.12 Uji Normalitas Variabel Brand Image
Tests of Normality

Kolmogorov-Smirnov
a
Shapiro-Wilk

Statistic df Sig. Statistic df Sig.
Brand_Image .066 100 .200
*
.969 100 .020
a. Lilliefors Significance Correction

*. This is a lower bound of the true significance.

Sumber : Hasil Pengolahan Data, 2010

Dari hasil yang diperoleh melalui program SPSS 16.0 angka signifikansi Kolmogrov-
Smirnov Sig = 0.200 > 0.05, maka data brand image berdistribusi normal.
86


Sumber : Hasil Pengolahan Data, 2010

Gambar 4.8 Grafik Normal Q-Q Plot Brand Image

Jika dilihat pada gambar 4.8 terlihat sebaran data dari variabel brand image
berkumpul disekitar garis uji yang mengarah ke kanan atas, dan tidak ada data yang terletak
jauh dari sebaran data. Maka data ini berdistribusi normal.

4.4.3.3 Uji Normalitas Data Brand Trust
Untuk mengetahui apakah data Brand Trust normal atau tidak normal, maka
dilakukan uji normalitas dari data yang telah dikumpulkan dengan menggunakan program
SPSS. Hasilnya dapat diperlihatkan pada tabel dan gambar berikut :




87

Tabel 4.13 Uji Normalitas Variabel Brand Trust
Tests of Normality

Kolmogorov-Smirnov
a
Shapiro-Wilk

Statistic df Sig. Statistic df Sig.
Brand_Trust .088 100 .054 .952 100 .001
a. Lilliefors Significance Correction

Sumber : Hasil Pengolahan Data, 2010

Dari hasil yang diperoleh melalui program SPSS 16.0 angka signifikansi Kolmogrov-
Smirnov Sig = 0.054 > 0.05, maka data brand trust berdistribusi normal.

Sumber : Hasil Pengolahan Data, 2010
Gambar 4.9 Grafik Normal Q-Q Plot Brand Trust

88

Jika dilihat pada gambar 4.9 terlihat sebaran data dari variabel brand trust
berkumpul disekitar garis uji yang mengarah ke kanan atas, dan tidak ada data yang terletak
jauh dari sebaran data. Maka data ini berdistribusi normal.

4.4.3.4 Uji Normalitas Data Brand Loyalty
Untuk mengetahui apakah data Brand Loyalty normal atau tidak normal, maka
dilakukan uji normalitas dari data yang telah dikumpulkan dengan menggunakan program
SPSS. Hasilnya dapat diperlihatkan pada tabel dan gambar berikut :

Tabel 4.14 Uji Normalitas Variabel Brand Loyalty
Tests of Normality

Kolmogorov-Smirnov
a
Shapiro-Wilk

Statistic df Sig. Statistic df Sig.
Brand_Loyalty .087 100 .058 .959 100 .003
a. Lilliefors Significance Correction

Sumber : Hasil Pengolhan Data, 2010

Dari hasil yang diperoleh melalui program SPSS 16.0 angka signifikansi Kolmogrov-
Smirnov Sig = 0.058 > 0.05, maka data brand loyalty berdistribusi normal.
89


Sumber : Hasil Pengolahan Data, 2010
Gambar 4.10 Grafik Normal Q-Q Plot Brand Loyalty
Jika dilihat pada gambar 4.10 terlihat sebaran data dari variabel brand loyalty
berkumpul disekitar garis uji yang mengarah ke kanan atas, dan tidak ada data yang terletak
jauh dari sebaran data. Maka data ini berdistribusi normal.


4.5 Pengujian Analisis Jalur (Path Analysis)
Langkah pengujian analisis jalur ini dibagi menjadi dua, dimana pengujian dilakukan
secara keseluruhan dan individu untuk 2 struktur yang dipecah juga menjadi substruktur 1
dan substruktur 2. Berikut ini merupakan kerangka hubungan antara jalur (X
1
terhadap Y, X
2
terhadap Y, X
1
terhadap Z, X
2
terhadap Z, dan Y terhadap Z) dan dibuat dalam persamaan
struktural sebagai berikut :
Y =
yx1
X
1
+
yx2
X
2
+
y

1

Z =
zx1
X
1
+
zx2
X
2
+
zy
Y +
z

2

90


1
2


yx1

zx1


zy


yx2


zx2



Gambar 4.11 Struktur Pengaruh X
1
, X
2
, Y, dan Z

4.5.1 Pengujian Sub-struktur 1
Analisis pengaruh Experiential Marketing dan Brand Image terhadap
Brand Trust
Langkah untuk melakukan analisis jalur seperti yang tergambar pada gambar 4.11
struktur akan dipecah menjadi 2 bagian, yaitu sub-struktur 1 dan sub-struktur 2.
Dalam analisa pengaruh Experiential Marketing (X
1
) dan Brand Image (X
2
) terhadap
Brand Trust (Y) akan digambarkan dalam sebuah model yang nantinya akan disebut sub-
struktur 1 . berikut adalah gambarnya :




yx1

1







yx2





Gambar 4.12 Sub-struktur 1


X
1


X
2


Y

Z

X
2


X
1


Y
91

Selanjutnya untuk melihat hubungan X
1
, X
2
, terhadap Y dapat dibantu melalui
program SPSS yang menghasilkan output sebagai berikut :

Tabel 4.15 Korelasi Pearson X
1
, X
2
dan Y
Correlations

Brand_Trust
Experiential_Mar
keting Brand_Image
Pearson Correlation Brand_Trust 1.000 .946 .989
Experiential_Marketing .946 1.000 .971
Brand_Image .989 .971 1.000
Sig. (1-tailed) Brand_Trust . .000 .000
Experiential_Marketing .000 . .000
Brand_Image .000 .000 .
N Brand_Trust 100 100 100
Experiential_Marketing 100 100 100
Brand_Image 100 100 100
Sumber : Hasil Pengolahan Data, 2010











92

Tabel 4.16 Anova Sub-struktur 1

ANOVA
b

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 70.083 2 35.042 2.669E3 .000
a
Residual 1.273 97 .013

Total 71.357 99

a. Predictors: (Constant), Brand_Image, Experiential_Marketing

b. Dependent Variable: Brand_Trust

Sumber : Hasil Pengolahan Data, 2010



Tabel 4.17 Coefficients Sub-struktur 1


Coefficients
a

Model
Unstandardized Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig. B Std. Error Beta
1(Constant) 1.099 .512

.847 .438
Experiential_Marketing .240 .178 .462 2.669 .016
Brand_Image .620 .058 .520 4.425 .002
a. Dependent Variable: Brand_Trust

Sumber : Hasil Pengolahan Data, 2010




Tabel 4.18 Model Summary Sub-struktur 1

Model Summary
b

Model R R Square
Adjusted R
Square
Std. Error of the
Estimate
1 .991
a
.982 .982 .11458
93

a. Predictors: (Constant), Brand_Image, Experiential_Marketing
b. Dependent Variable: Brand_Trust
Sumber : Hasil Pengolahan Data, 2010


Selanjutnya dapat dilihat hubungan bivariat antara variabel X
1
, X
2
, dan Y dengan
menggunakan korelasi Pearson yang melihat hubungan dua arah antara dua variabel saja
tanpa memperhitungkan faktor lain. Dengan melihat tabel 4.15 :


Korelasi Variabel X
1
dan X
2
(r
X1X2
) = 0,971 yang artinya hubungan
kedua variabel tersebut sangat kuat dan searah.
Hipotesis :
H
o
: Tidak ada hubungan yang signifikan antara variabel X
1
dan X
2

H
a
: ada hubungan yang signifikan antara variabel X
1
dan X
2

Dasar Pengambilan Keputusan (Tingkat Kepercayaan 95%)
Jika nilai probabilitas 0.05 lebih kecil atau sama dengan nilai probabilitas sig
atau (0.05 sig), maka H
o
diterima dan H
a
ditolak, artinya tidak signifikan.
Jika nilai probabilitas 0.05 lebih besar atau sama dengan nilai probabilitas sig
atau (0.05 sig), maka H
o
ditolak dan H
a
diterima, artinya signifikan.
Keputusan
Sig = 0.000, artinya 0.05 sig, maka H
o
ditolak dan H
a
diterima, artinya
signifikan.
Sehingga dapat diambil kesimpulan
jadi melalui uji signifikansi di atas dapat diketahui bahwa hubungan antara
Experiential Marketing (X
1
) dan Brand Image (X
2
) memiliki hubungan yang
signifikan, sangat kuat dan searah. Dinyatakan hubungannnya signifikan karena
nilai probabilitas 0.05 lebih besar dari nilai probabilitas sig (0.05 0.000).
hubungannya searah karena korelasi bernilai positif, jadi nilai variabel
94

Experiential Marketing (X
1
) naik maka nilai variabel Brand Image (X
2
) juga akan
naik. Begitu juga sebaliknya, jika nilai variabel Experiential Marketing (X
1
) turun
maka nilai variabel Brand Image (X
2
) juga akan turun. Dan hubungan antar
kedua variabel bersifat sangat kuat karena nilai korelasinya 0.971.

Korelasi Variabel X
1
dan Y (r
x1y
) = 0.946 yang artinya hubungan kedua
variabel sangat kuat dan searah.
Hipotesis :
H
o
: Tidak ada hubungan yang signifikan antara variabel X
1
dan Y
H
a
: ada hubungan yang signifikan antara variabel X
1
dan Y
Dasar Pengambilan Keputusan (Tingkat Kepercayaan 95%)
Jika nilai probabilitas 0.05 lebih kecil atau sama dengan nilai probabilitas sig
atau (0.05 sig), maka H
o
diterima dan H
a
ditolak, artinya tidak signifikan.
Jika nilai probabilitas 0.05 lebih besar atau sama dengan nilai probabilitas sig
atau (0.05 sig), maka H
o
ditolak dan H
a
diterima, artinya signifikan.
Keputusan
Sig = 0.000, artinya 0.05 sig, maka H
o
ditolak dan H
a
diterima, artinya
signifikan.
Sehingga dapat diambil kesimpulan
Melalui uji signifikansi di atas dapat diketahui bahwa hubungan antara
Experiential Marketing (X
1
) dan Brand Trust (Y) memiliki hubungan yang
signifikan, sangat kuat dan searah. Dinyatakan hubungannnya signifikan karena
nilai probabilitas 0.05 lebih besar dari nilai probabilitas sig (0.05 0.000).
hubungannya searah karena korelasi bernilai positif, jadi nilai variabel
Experiential Marketing (X
1
) naik maka nilai variabel Brand Trust (Y) juga akan
naik. Begitu juga sebaliknya, jika nilai variabel Experiential Marketing (X
1
) turun
95

maka nilai variabel Brand Trust (Y) juga akan turun. Dan hubungan antar kedua
variabel bersifat sangat kuat karena nilai korelasinya 0.946.

Korelasi Variabel X
2
dan Y (r
x2y
) = 0.989 yang artinya hubungan kedua
variabel sangat kuat dan searah.
Hipotesis :
H
o
: Tidak ada hubungan yang signifikan antara variabel X
2
dan Y
H
a
: ada hubungan yang signifikan antara variabel X
2
dan Y
Dasar Pengambilan Keputusan (Tingkat Kepercayaan 95%)
Jika nilai probabilitas 0.05 lebih kecil atau sama dengan nilai probabilitas sig
atau (0.05 sig), maka H
o
diterima dan H
a
ditolak, artinya tidak signifikan.
Jika nilai probabilitas 0.05 lebih besar atau sama dengan nilai probabilitas sig
atau (0.05 sig), maka H
o
ditolak dan H
a
diterima, artinya signifikan.
Keputusan
Sig = 0.000, artinya 0.05 sig, maka H
o
ditolak dan H
a
diterima, artinya
signifikan.
Sehingga dapat diambil kesimpulan
jadi melalui uji signifikansi di atas dapat diketahui bahwa hubungan antara
Brand Image (X
2
) dan Brand Trust (Y) memiliki hubungan yang signifikan, sangat
kuat dan searah. Dinyatakan hubungannnya signifikan karena nilai probabilitas
0.05 lebih besar dari nilai probabilitas sig (0.05 0.000). hubungannya searah
karena korelasi bernilai positif, jadi nilai variabel Brand Image (X
2
) naik maka
nilai variabel Brand Trust (Y) juga akan naik. Begitu juga sebaliknya, jika nilai
variabel Brand Image (X
2
) turun maka nilai variabel Brand Trust (Y) juga akan
turun. Dan hubungan antar kedua variabel bersifat sangat kuat karena nilai
korelasinya 0.989.
96

Hasil Uji Korelasi Pearson antara variabel X
1
, X
2
, dan Y di atas dapat diringkas
sebagai berikut :
Tabel 4.19 Sifat Hubungan Korelasi X
1
, X
2
, dan Y

Hubungan antara Korelasi Sifat hubungan
X
1
dengan X
2
0.971 Sangat Kuat dan Searah
X
1
dengan Y 0.946 Sangat Kuat dan Searah
X
2
dengan Y 0.989 Sangat Kuat dan Searah
Sumber : Hasil Pengolahan Data, 2010

Kemudian, sebelum melakukan analisis jalur pada variabel X
1
, X
2
, dan Y harus diuji
linearitas hubungan antara ketiga variabel tersebut. Pengujian tersebut dilakukan dengan
melihat pada tabel 4.16 Anova, yaitu :
Hipotesis
H
o
: Hubungan antara variabel bebas X
1
dan X
2
terhadap variabel terikat Y bersifat tidak linier
H
a
: hubungan antar variabel bebas X
1
dan X
2
terhadap variabel terikat Y bersifat linier
Dasar Pengambilan Keputusan (Tingkat keppercayaan 95%)
Sig 0.05, maka H
o
diterima dan H
a
ditolak
Sig 0.05, maka H
o
ditolak dan H
a
diterima
Keputusan
Sig = 0.000 0.05, maka H
o
ditolak dan H
a
diterima
Sehingga dapat ditarik kesimpulan hubungan antara dua variabel bebas X
1
dan X
2

terhadap variabel terikat Y bersifat linier dengan tingkat kepercayaan 95%. Jadi asumsi
mengenai linearitas hubungan dalam analisis jalur terpenuhi.
Kemudian dianalisa sub-struktur 1 dengan menggunakan analisis jalur, dengan
persamaan struktural sebagai berikut :
Y =
yx1
X
1
+
yx1
X
2
+
y
1
97

a. Pengujian secara simultan (keseluruhan) antar variabel bebas X
1
dan X
2

terhadap variabel terikat Y
Uji secara keseluruhan ditunjukkan oleh tabel 4.16 :
Hipotesis
H
o
: variabel X
1
dan X
2
tidak berpengaruh secara simultan dan signifikan terhadap
variabel Y
H
a
: Variabel X
1
dan X
2
berpengaruh secara simultan dan signifikan terhadap variabel
Y
Dasar pengambilan keputusan (tingkat kepercayaan 95%)
Sig 0.05, maka H
o
diterima dan H
a
ditolak
Sig 0.05, maka H
o
ditolak dan H
a
diterima
Keputusan
Sig = 0.000 0.05, maka H
o
ditolak dan H
a
diterima.
Sehingga dapat diambil kesimpulan bahwa variabel X
1
dan X
2
berpengaruh secara
simultan dan signifikan terhadap variabel Y dan oleh sebab itu, pengujian secara
individual atau parsial dapat dilakukan.
Besarnya pengaruh variabel X
1
dan X
2
secara simultan terhadap variabel Y dapat
diketahui dengan melihat nilai R square pada tabel Model Summary, dimana nilai R
2

= 0.982 = 98,2%. Jadi variabel X
1
dan X
2
mempengaruhi variabel Y sebesar 98,2%
dan sisanya yaitu 1.8% dipengaruhi oleh faktor-faktor lain diluar penelitian ini.
Sementara itu besarnya koefisien jalur bagi variabel lain diluar penelitian yang
mempengaruhi nilai variabel Y (Y) = 1-R
2
= 1-0.982 = 0.134
b. Pengujian secara individual antara variabel X
1
terhadap variabel Y
Pengujian secara individual dapat dilihat pada tabel coefficients tabel 4.17 yakni :
Hipotesis
H
o
: variabel X1 tidak berpengaruh secara signifikan terhadap variabel Y
98

H
a
: variabel X1 berpengaruh secara signifikan terhadap variabel Y
Dasar pengambilan keputusan (Tingkat kepercayaan 95%)
Sig 0.05, maka H
o
diterima dan H
a
ditolak
Sig 0.05, maka Ho ditolak dan Ha diterima
Keputusan
Sig = 0.016 0.05, maka H
o
ditolak dan H
a
diterima.
Sehingga dapat diambil kesimpulan bahwa variabel X
1
berpengaruh secara
signifikan terhadap variabel Y.
c. Pengujian secara individual antara variabel X
2
terhadap variabel Y
Pengujian secara individual dapat dilihat pada tabel coefficients tabel 4.17 yakni :
Hipotesis
H
o
: variabel X
2
tidak berpengaruh secara signifikan terhadap variabel Y
H
a
: variabel X
2
berpengaruh secara signifikan terhadap variabel Y
Dasar pengambilan keputusan (Tingkat kepercayaan 95%)
Sig 0.05, maka H
o
diterima dan H
a
ditolak
Sig 0.05, maka H
o
ditolak dan H
a
diterima
Keputusan
Sig = 0.002 0.05, maka H
o
ditolak dan H
a
diterima.
Sehingga dapat diambil kesimpulan bahwa variabel X
2
berpengaruh secara signifikan
terhadap variabel Y.
Kemudian nilai koefisien jalur (beta) dapat dilihat dalam tabel berikut :





99

Tabel 4.20 Rangkuman Hasil Koefisien Jalur Sub-struktur 1
Pengaruh
Antar
Variabel
Koefisien
Jalur
(Beta)
Nilai sig Hasil
Pengujian
Koefisien
Determinasi
Koefisien
Variabel lain
(y1)
X
1
terhadap Y 0.462 0.016 H
a
diterima 0.982 =
98.2%

0.134 X
2
terhadap Y 0.520 0.002 H
a
diterima
Sumber : Hasil Pengolahan Data, 2010
Dengan demikian didapat diagram jalur sub-struktur 1, namun disajikan dengan nilai
koefisien jalur yang telah didapat melalui analisa data sehingga model sub-struktur 1 menjadi
:


yx1
= 0.462
1
= 0.134



r12 = 0.971



yx2
= 0.520


Sumber : Hasil Pengolahan Data, 2010
Gambar 4.13 Sub-struktur 1 beserta koefisien jalur
Jadi dapat diperoleh persamaan struktural sub-struktur 1:
Y =
YX1
X
1
+
YX2
X
2
+
Y

1

Y = 0.462 + 0.520 + 0.134
1


Dari persamaan struktural sub-struktur 1 dapat diartikan bahwa :
Brand Trust (Y) dipengaruhi oleh experiential marketing (X
1
) dan brand image (X
2
)
secara simultan sebesar 98,2% dan sisanya 1,8% dipengaruhi oleh variabel lain
diluar penelitian ini.

X
1


X
2


Y
100

Setiap peningkatan nilai experiential marketing (X
1
) sebesar satu, maka brand trust
(Y) juga akan naik sebesar 0,462. begitu pula sebaliknya setiap penurunan nilai
experiential Marketing (X
1
) sebesar satu, maka brand trust (Y) juga akan turun
sebesar 0,462.
Setiap peningkatan nilai brand Image (X
2
) sebesar satu, maka brand Trust (Y) juga
akan naik sebesar 0.520. begitu pula sebaliknya setiap penurunan nilai brand Image
(X
2
) sebesar satu, maka brand Trust (Y) juga akan turun sebesar 0.520.

4.5.2 Pengujian Sub-struktur 2
Analisis pengaruh Experiential Marketing (X
1
) dan Brand Image (X
2
)
Terhadap Brand Trust (Y) dan Dampaknya Terhadap Brand Loyalty (Z)
Setelah uji sub-struktur 1 dilakukan tahap selanjutnya adalah menganalisa
experiential marketing (X
1
) dan brand image (X
2
) terhadap brand trust (Y) dan dampaknya
terhadap brand loyalty (Z), maka akan ditampilkan terlebih dahulu sub-struktur yang
kemudian akan disebut sub-struktur 2, dengan model sebagai berikut :




zx1


2


zy


zx2


Gambar 4.14 Sub-struktur 2

X
1


X
2


Y

Z
101

Selanjutnya untuk melihat hubungan X
1
, X
2
, dan Y terhadap Z dapat dibantu dengan
menggunakan program SPSS yang menghasilkan output sebagai berikut :
Tabel 4.21 Korelasi Pearson X
1
, X
2
, Y, dan Z
Correlations

Brand_Loy
alty
Experiential_
Marketing Brand_Image Brand_Trust
Pearson
Correlation
Brand_Loyalty 1.000 .960 .982 .976
Experiential_Marketing .960 1.000 .971 .946
Brand_Image .982 .971 1.000 .989
Brand_Trust .976 .946 .989 1.000
Sig. (1-tailed) Brand_Loyalty . .000 .000 .000
Experiential_Marketing .000 . .000 .000
Brand_Image .000 .000 . .000
Brand_Trust .000 .000 .000 .
N Brand_Loyalty 100 100 100 100
Experiential_Marketing 100 100 100 100
Brand_Image 100 100 100 100
Brand_Trust 100 100 100 100
Sumber : Hasil Pengolahan Data, 2010
Tabel 4.22 Anova Sub-struktur 2

ANOVA
b

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 74.604 3 24.868 932.002 .000
a
Residual 2.562 96 .027

Total 77.165 99

a. Predictors: (Constant), Brand_Trust, Experiential_Marketing, Brand_Image
b. Dependent Variable: Brand_Loyalty

Sumber : Hasil Pengolahan Data, 2010

102

Tabel 4.23 Coefficients Sub-struktur 2

Coefficients
a

Model
Unstandardized Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) -1.892 .791

-2.392 .019
Experiential_Marketing .671 .278 .206 2.411 .018
Brand_Image .460 .198 .437 2.316 .023
Brand_Trust .362 .145 .348 2.502 .014
a. Dependent Variable: Brand_Loyalty

Sumber : Hasil Pengolahan Data, 2010
Tabel 4.24 Model Summary Sub-struktur 2

Model Summary
b

Model R R Square
Adjusted R
Square
Std. Error of the
Estimate
1 .983
a
.967 .966 .16335
a. Predictors: (Constant), Brand_Trust, Experiential_Marketing,
Brand_Image
b. Dependent Variable: Brand_Loyalty

Sumber : Hasil Pengolahan Data, 2010

Dapat dilihat hubungan bivariat antara variabel X
1
, X
2
, Y, terhadap Z dapat
menggunakan korelasi pearson yang melihat hubungan dua arah antara dua variabel saja
tanpa memperhitungkan pengaruh faktor lain. Dengan melihat tabel 4.21 :

Korelasi Variabel X
1
dan Z (r
X1Z
) = 0.960 yang artinya hubungan kedua
variabel tersebut bersifat sangat kuat dan searah.
Hipotesis
103

H
o
: Tidak ada hubungan yang signifikan antara variabel X
1
dan Z
H
a
: Ada hubungan yang signifikan antara variabel X
1
dan Z
Dasar Pengambilan Keputusan (Tingkat Kepercayaan 95%)
Jika nilai probabilitas 0.05 lebih kecil atau sama dengan nilai probabilitas sig
atau (0.05 sig), maka H
o
diterima dan H
a
ditolak, artinya tidak signifikan.
Jika nilai probabilitas 0.05 lebih besar atau sama dengan nilai probabilitas sig
atau (0.05 sig), maka H
o
ditolak dan H
a
diterima, artinya signifikan.
Keputusan
Sig = 0.000, artinya 0.05 sig, maka H
o
ditolak dan H
a
diterima, artinya
signifikan.
Sehingga dapat diambil kesimpulan
jadi melalui uji signifikansi di atas dapat diketahui bahwa hubungan antara
experiential marketing (X
1
) dan brand loyalty (Z) memiliki hubungan yang
signifikan, sangat kuat dan searah. Dinyatakan hubungannnya signifikan karena
nilai probabilitas 0.05 lebih besar dari nilai probabilitas sig (0.05 0.000).
hubungannya searah karena korelasi bernilai positif, jadi nilai variabel experiential
marketing (X
1
) naik maka nilai variabel brand loyalty (Z) juga akan naik. Begitu
juga sebaliknya, jika nilai variabel experiential marketing (X
1
) turun maka nilai
variabel brand loyalty (Z) juga akan turun. Dan hubungan antar kedua variabel
bersifat sangat kuat karena nilai korelasinya 0.960.

Korelasi Variabel X
2
dan Z (r
X2Z
) = 0.982 yang artinya hubungan kedua
variabel tersebut bersifat sangat kuat dan searah.
Hipotesis
H
o
: Tidak ada hubungan yang signifikan antara variabel X
2
dan Z
H
a
: Ada hubungan yang signifikan antara variabel X
2
dan Z
104

Dasar Pengambilan Keputusan (Tingkat Kepercayaan 95%)
Jika nilai probabilitas 0.05 lebih kecil atau sama dengan nilai probabilitas sig
atau (0.05 sig), maka H
o
diterima dan H
a
ditolak, artinya tidak signifikan.
Jika nilai probabilitas 0.05 lebih besar atau sama dengan nilai probabilitas sig
atau (0.05 sig), maka H
o
ditolak dan H
a
diterima, artinya signifikan.
Keputusan
Sig = 0.000, artinya 0.05 sig, maka H
o
ditolak dan H
a
diterima, artinya
signifikan.
Sehingga dapat diambil kesimpulan
jadi melalui uji signifikansi di atas dapat diketahui bahwa hubungan antara brand
image (X
2
) dan brand loyalty (Z) memiliki hubungan yang signifikan, sangat kuat
dan searah. Dinyatakan hubungannnya signifikan karena nilai probabilitas 0.05
lebih besar dari nilai probabilitas sig (0.05 0.000). hubungannya searah karena
korelasi bernilai positif, jadi nilai variabel brand image (X
2
) naik maka nilai variabel
brand Loyalty (Z) juga akan naik. Begitu juga sebaliknya, jika nilai variabel brand
image (X
2
) turun maka nilai variabel brand loyalty (Z) juga akan turun. Dan
hubungan antar kedua variabel bersifat sangat kuat karena nilai korelasinya
0.982.

Korelasi Variabel Y dan Z (r
YZ
) = 0.976 yang artinya hubungan kedua
variabel tersebut bersifat sangat kuat dan searah.
Hipotesis
H
o
: Tidak ada hubungan yang signifikan antara variabel Y dan Z
H
a
: Ada hubungan yang signifikan antara variabel Y dan Z
Dasar Pengambilan Keputusan (Tingkat Kepercayaan 95%)
105

Jika nilai probabilitas 0.05 lebih kecil atau sama dengan nilai probabilitas sig
atau (0.05 sig), maka H
o
diterima dan H
a
ditolak, artinya tidak signifikan.
Jika nilai probabilitas 0.05 lebih besar atau sama dengan nilai probabilitas sig
atau (0.05 sig), maka H
o
ditolak dan H
a
diterima, artinya signifikan.
Keputusan
Sig = 0.000, artinya 0.05 sig, maka H
o
ditolak dan H
a
diterima, artinya
signifikan.
Sehingga dapat diambil kesimpulan
Melalui uji signifikansi di atas dapat diketahui bahwa hubungan antara brand trust
(Y) dan brand loyalty (Z) memiliki hubungan yang signifikan, sangat kuat dan
searah. Dinyatakan hubungannnya signifikan karena nilai probabilitas 0.05 lebih
besar dari nilai probabilitas sig (0.05 0.000). hubungannya searah karena
korelasi bernilai positif, jadi nilai variabel brand trust (Y) naik maka nilai variabel
brand loyalty (Z) juga akan naik. Begitu juga sebaliknya, jika nilai variabel brand
trust (Y) turun maka nilai variabel brand loyalty (Z) juga akan turun. Dan
hubungan antar kedua variabel bersifat sangat kuat karena nilai korelasinya
0.976.
Hasil Uji Pearson Correlations antara variabel X
1
, X
2
, Y, dan Z dapat diringkas
sebagai berikut :
Tabel 4.25 Sifat Hubungan Korelasi X
1
, X
2
, Y, dan Z
Hubungan antara Korelasi Sifat Hubungan
X
1
dengan Z 0,960 Sangat Kuat dan Searah
X
2
dengan Z 0,982 Sangat Kuat dan Searah
Y dengan Z 0,976 Sangat Kuat dan Searah
Sumber : Hasil Pengolahan Data, 2010
106

Kemudian, sebelum melakukan analisis jalur pada variabel X
1
, X
2
, Y, dan Z harus
diuji linearitas hubungan antara keempat variabel tersebut. Pengujian tersebut dilakukan
dengan melihat pada tabel 4.22, yaitu :
Hipotesis
H
o
: Hubungan antara variabel bebas X
1
, X
2
, dan Y terhadap variabel terikat Z
bersifat tidak linier
H
a
: Hubungan antar variabel bebas X
1
, X
2
, dan Y terhadap variabel terikat Z
bersifat linier
Dasar Pengambilan Keputusan (Tingkat keppercayaan 95%)
Sig 0.05, maka H
o
diterima dan H
a
ditolak
Sig 0.05, maka H
o
ditolak dan H
a
diterima
Keputusan
Sig = 0.000 0.05, maka H
o
ditolak dan H
a
diterima
Sehingga dapat diambil kesimpulan hubungan antara variabel bebas X
1
, X
2
, dan Y
terhadap variabel terikat Z bersifat linier dengan tingkat kepercayaan 95%. Jadi asumsi
mengenai linearitas hubungan dalam analisis jalur terpenuhi.
Kemudian dianalisa sub-struktur 2 dengan menggunakan analisis jalur, dengan
persamaan struktural sebagai berikut :
Z =
ZX1
X
1
+
ZX2
X
2
+
ZY
Y +
Z

2

a. Pengujian Secara Simultan (Keseluruhan) antara variabel bebas X
1
, X
2
,
dan Y terhadap variabel terikat Z
Uji secara keseluruhan dapat dilihat pada tabel 4.22 :

Hipotesis
107

H
o
: Variabel X
1
, X
2
, dan Y tidak berpengaruh secara simultan dan signifikan terhadap
variabel Z.
H
a
: Variabel X
1
, X
2
, dan Y berpengaruh secara simultan dan signifikan terhadap
variabel Z.
Dasar pengambilan keputusan (tingkat kepercayaan 95%)
Sig 0.05, maka H
o
diterima dan H
a
ditolak
Sig 0.05, maka H
o
ditolak dan H
a
diterima
Keputusan
Sig = 0.000 0.05, maka Ho ditolak dan Ha diterima.
Sehingga dapat diambil kesimpulan bahwa variabel X
1
, X
2
, dan Y berpengaruh
secara simultan dan signifikan terhadap variabel Z dan oleh sebab itu, pengujian
secara individual atau parsial dapat dilakukan.
Besarnya pengaruh variabel X
1
, X
2
, dan Y secara simultan terhadap variabel Z dapat
diketahui dengan melihat nilai R square pada tabel 4.24 Model Summary, dimana
nilai R
2
= 0.967 = 96,7%. Jadi variabel X
1
dan X
2
mempengaruhi variabel Y sebesar
96,7% dan sisanya yaitu 3,3% dipengaruhi oleh faktor-faktor lain diluar penelitian
ini. Sementara itu besarnya koefisien jalur bagi variabel lain diluar penelitian yang
mempengaruhi nilai variabel Z (Z) = 1-R
2
= 1-0.967 = 0.182

b. Pengujian secara individual antara variabel X
1
terhadap variabel Z
Pengujian secara individual dapat dilihat pada tabel coefficients tabel 4.23 yakni :
Hipotesis
H
o
: variabel X
1
tidak berpengaruh secara signifikan terhadap variabel Z
H
a
: variabel X
1
berpengaruh secara signifikan terhadap variabel Z
Dasar pengambilan keputusan (Tingkat kepercayaan 95%)
Sig 0.05, maka H
o
diterima dan H
a
ditolak
108

Sig 0.05, maka H
o
ditolak dan H
a
diterima
Keputusan
Sig = 0.18 0.05, maka H
o
ditolak dan H
a
diterima.
Sehingga dapat diambil kesimpulan bahwa variabel X
1
berpengaruh secara
signifikan terhadap variabel Z.

c. Pengujian secara individual antara variabel X
2
terhadap variabel Z
Pengujian secara individual dapat dilihat pada tabel coefficients tabel 4.23 yakni :
Hipotesis
H
o
: variabel X
2
tidak berpengaruh secara signifikan terhadap variabel Z
H
a
: variabel X
2
berpengaruh secara signifikan terhadap variabel Z
Dasar pengambilan keputusan (Tingkat kepercayaan 95%)
Sig 0.05, maka H
o
diterima dan H
a
ditolak
Sig 0.05, maka H
o
ditolak dan H
a
diterima
Keputusan
Sig = 0.023 0.05, maka H
o
ditolak dan H
a
diterima.
Sehingga dapat diambil kesimpulan bahwa variabel X
2
berpengaruh secara
signifikan terhadap variabel Z.

d. Pengujian secara individual antara variabel brand trust (Y) terhadap
variabel brand loyalty (Z)
Pengujian secara individual dapat dilihat pada tabel coefficients tabel 4.23 yakni :
Hipotesis
H
o
: variabel Y tidak berpengaruh secara signifikan terhadap variabel Z
H
a
: variabel Y berpengaruh secara signifikan terhadap variabel Z
Dasar pengambilan keputusan (Tingkat kepercayaan 95%)
109

Sig 0.05, maka H
o
diterima dan H
a
ditolak
Sig 0.05, maka H
o
ditolak dan H
a
diterima
Keputusan
Sig = 0.014 0.05, maka H
o
ditolak dan H
a
diterima.
Sehingga dapat diambil kesimpulan bahwa variabel Y berpengaruh secara signifikan
terhadap variabel Z.
Kemudian nilai koefisien jalur (beta) dapat dilihat dalam tabel berikut :

Tabel 4.26 Rangkuman Hasil Koefisien Jalur Sub-struktur 2
Pengaruh
Antar
Variabel
Koefisien
Jalur
(Beta)
Nilai sig Hasil
Pengujian
Koefisien
Determinasi
Koefisien
Variabel lain
(
Z

2
)
X
1
terhadap Z 0.206 0.18 H
a
diterima 0.967 =
96.7%

0.182 X
2
terhadap Z 0.437 0.23 H
a
diterima
Y terhadap Z 0.348 0.14 H
a
diterima
Sumber : Hasil Pengolahan Data, 2010

Dengan demikian didapat diagram jalur sub-struktur 2, namun disajikan dengan nilai
koefisien jalur yang telah didapat melalui analisa data sehingga model sub-struktur 2 menjadi













110


zx1
= 0.206


2
= 0.182


zy
= 0.348



zx2
= 0.437


Sumber : Hasil Pengolahan Data,2010

Gambar 4.15 Sub-struktur 2 beserta Koefisien Jalur


Jadi dapat diperoleh persamaan struktural sub-struktur 2 :

Z =
zX1
X
1
+
zX2
X
2
+
z

2

Z = 0.206 + 0.437 + 0.348
2


Dari persamaan struktural sub-struktur 2 dapat diartikan bahwa :
brand loyalty (Z) dipengaruhi oleh experiential marketing (X
1
), brand Image (X
2
) dan
brand Trust (Y) secara simultan sebesar 96,7% dan sisanya 3,3% dipengaruhi oleh
variabel lain diluar penelitian ini.
Setiap peningkatan nilai experiential Marketing (X
1
) sebesar satu, maka brand loyalty
(Z) juga akan naik sebesar 0,206. begitu pula sebaliknya setiap penurunan nilai
experiential marketing (X
1
) sebesar satu, maka brand loyalty (Z) juga akan turun
sebesar 0,206.
Setiap peningkatan nilai brand Image (X
2
) sebesar satu, maka brand Loyalty (Z) juga
akan naik sebesar 0.437. begitu pula sebaliknya setiap penurunan nilai brand Image
(X
2
) sebesar satu, maka brand loyalty (Z) juga akan turun sebesar 0.437.

X
1


X
2


Y

Z
111

Setiap peningkatan nilai brand trust (Y) sebesar satu, maka brand Loyalty (Z) juga
akan naik sebesar 0.348. begitu pula sebaliknya setiap penurunan nilai brand trust
(Y) sebesar satu, maka brand loyalty (Z) juga akan turun sebesar 0.348.

Jadi keseluruhan kausal variabel experiential marketing (X
1
), brand image (X
2
), brand
trust (Y) dan dampaknya terhadap brand loyalty (Z) dapat digambarkan dalam model
struktur lengkap sebagai berikut :


1
=0.134

zx1
= 0.206
2
=0.182


yx1
=0.462
r12=0.971


zy
= 0.348

yx2
=0.520




zx2
= 0.437



Sumber : Hasil Pengolahan Data, 2010


Gambar 4.16 Struktur Lengkap Beserta Koefisien Jalur

Kemudian seluruh koefisien jalur dari hubungan kausal dapat diketahui pengaruh
kausal langsung (PKL), pengaruh kausal tidak langsung (PTKL), serta pengaruh kausal total
(PKT) dari tiap variabel. Hasilnya dirangkum dalam tabel berikut ini :





X
1


X
2


Y

Z
112

Tabel 4.27 Rangkuman Dekomposisi Koefisien Jalur


Pengaruh
Variabel
Pengaruh Kausal

Pengaruh
Bersama
Langsung
Tidak Langsung
Melalui
Variabel Y
Total
X
1
terhadap Y 0.462 - 0.462 -
X
1
terhadap Z 0.206 0.206 x 0.348 =
0.0716
0.2776 -
X
2
terhadap Y 0.520 - 0.520 -
X
2
terhadap Z 0.437 0.437 x 0.348 =
0.1520
0.589

-
Y terhadap Z 0.348 - 0.348 -

1
0.134 - - -

2
0.182 - - -
X
1
dan X
2
- - - 0.982
X
1
, X
2
, dan Y - - - 0.967
Sumber : Hasil Pengolahan Data, 2010

Berdasarkan tabel 4.27, maka dapat ditarik kesimpulan sehingga memberikan
informasi secara objektif sebagai berikut :
1. Hipotesis pertama yang menyatakan experiential marketing dan brand image
berpengaruh secara signifikan terhadap brand trust. Bahwa secara keseluruhan
menyatakan signfikan. Secara individu terlihat bahwa semua sub-variabel diterima,
karena berdasarkan pengujian koefisien jalur sub-struktur 1 koefisien jalur X
1

(experiential marketing) terhadap Y (brand trust) adalah signifikan dan koefisien
jalur X
2
(brand image) terhadap Y (brand trust) signifikan.
2. Hipotesis kedua yang menyatakan experiential Marketing, brand image, dan brand
trust berpengaruh secara signifikan terhadap brand loyalty. Bahwa secara
keseluruhan menyatakan signifikan. Secara individu terlihat semua sub-variabel
diterima, karena berdasarkan pengujian jalur sub-struktur 2 koefisien jalur X
1

(experiential marketing) terhadap Z (brand loyalty) dan koefisien jalur X
2
(brand
113

image) terhadap Z (brand loyalty) adalah signifikan, serta koefisien jalur Y (brand
trust) terhadap Z (brand loyalty) juga menunjukan data signifikan.
3. Beberapa pengaruh langsung dan tidak langsung (melalui variabel Y) dan pengaruh
total diuraikan sebagai berikut :
a. Pengaruh langsung variabel X
1
(experiential marketing) terhadap Y (brand trust)
= 0.462 = pengaruh total
b. Pengaruh langsung variabel X
1
(experiential marketing) terhadap Z (brand
loyalty) = 0.206
Pengaruh tidak langsung variabel X
1
(Experiential Marketing) terhadap Z (brand
loyalty) melalui Y (brand trust) = 0.0716
Pengaruh total X
1
(experiential marketing) terhadap Z (brand loyalty) = 0.2776
c. Pengaruh langsung variabel X
2
(brand image) terhadap Y (brand trust) = 0.520
= pengaruh total
d. Pengaruh langsung variabel X
2
(brand image) terhadap Z (brand loyalty) = 0.437
Pengaruh tidak langsung variabel X
2
(brand image) terhadap Z (brand loyalty)
melalui Y (brand trust) = 0.1520
Pengaruh total variabel X
2
(brand image) terhadap Z (brand loyalty) = 0.589
e. Pengaruh langsung variabel Y (brand trust) terhadap Z (brand loyalty) = 0.348 =
pengaruh total

4.6 Implikasi Hasil Penelitian
Dari hasil pengolahan data SPSS versi 16.0 dapat diketahui semua data dari hasil
analisis yang sudah diselesaikan, data tersebut diolah dari hasil kuesioner yang disebarkan
kepada konsumen Krispy Kreme dilakukan analisis pengaruh experiential marketing dan
brand image terhadap brand trust dan dampaknya terhadap brand loyalty krispy kreme.
Dari hasil penyebaran kuesioner dan setelah dianalisis, didapati bahwa :
114

Experiential marketing (X
1
) berpengaruh positif dan signifikan terhadap brand trust
(Y).
Hasil penelitian menunjukkan bahwa experiential marketing Krispy Kreme
berpengaruh positif dan signifikan terhadap tinggi rendahnya brand trust. Besarnya
pengaruh experiential marketing terhadap brand trust adalah sebesar 0.462
2
x
100% = 21,34%. Krispy Kreme dapat terus menerapkan dan meningkatkan
experiental marketing sebagai salah satu strategi dalam peningkatan kepercayaan
merek.
Brand image (X
2
) berpengaruh positf dan signifikan terhadap brand trust (Y).
Hasil penelitian menunjukkan bahwa brand image Krispy Kreme berpengaruh positif
dan signifikan terhadap tinggi rendahnya brand trust. Besarnya pengaruh brand
image terhadap brand trust adalah sebesar 0.520
2
x 100% = 27.04%. Krispy Kreme
dapat terus mempertahankan dan meningkatkan brand image yang dimiliki
perusahaan. Dengan hal tersebut, kepercayaan akan merek Krispy Kreme dapat
meningkat.
Experiential marketing (X
1
) berpengaruh positif dan signifikan terhadap brand loyalty
(Z).
Hasil penelitian menunjukkan bahwa experiential marketing Krispy Kreme
berpengaruh positif dan signifikan terhadap tinggi rendahnya brand loyalty.
Besarnya pengaruh experiential marketing terhadap brand loyalty adalah sebesar
0.206
2
x 100% = 4.24%. Dengan pemberian experiental marketing kepada
konsumen Krispy Kreme, konsumen akan terdorong untuk memilih setia pada Krispy
Kreme dibandingkan merek lainnya. Perusahaan dapat terus mempertahankan
experiental marketing yang telah diberikan kepada konsumen karena terbukti dapat
meningkatkan loyalitas konsumen.
Brand image (X
2
) berpengaruh positif dan signifikan terhadap brand loyalty (Z).
115

Hasil penelitian menunjukkan bahwa brand image Krispy Kreme berpengaruh positif
dan signifikan terhadap tinggi rendahnya brand loyalty. Besarnya pengaruh brand
image terhadap brand loyalty adalah sebesar 0.437
2
x 100% = 19.1%. Penekanan
akan brand image yang membedakan Krispy Kreme dibandingkan perusahaan lain
seperti manfaat, kualitas, dan pelayanan mendorong konsumen untuk loyal.
Perusahaan dapat mempertahankan atau menambahkan strategi yang memberikan
penekanan akan image dari Krispy Kreme sehingga konsumen akan semakin loyal.
Brand trust (Y) berpengaruh positif dan signifikan terhadap brand loyalty (Z).
Hasil penelitian menunjukkan bahwa brand trust Krispy Kreme berpengaruh positif
dan signifikan terhadap tinggi rendahnya brand loyalty. Besarnya pengaruh brand
trust terhadap brand loyalty adalah sebesar 0.348
2
x 100% = 12.11%. Krispy
Kreme dapat mencari berbagai strategi dan menekankan keunggulan lain dalam
perusahaan yang dapat menciptakan brand trust karena dengan peningkatan
kepercayaan konsumen akan merek, ini akan mendorong kesetiaan konsumen akan
merek tersebut.
Secara simultan, experiental marketing dan brand image memberikan kontribusi
positif sebesar 98.2% terhadap brand trust. Experiental marketing, brand image, dan
brand trust juga memberikan kontribusi positif terhadap brand loyalty sebesar
96.7%. Krispy Kreme dapat menerapkan experiental marketing dan menekankan
brand image yang dimilikinya secara simultan sebagai 2 strategi perusahaan
dibandingkan jika dijalankan secara individual karena dapat mendorong kepercayaan
konsumen merek yang akan mendorong konsumen untuk menjadi loyal akan merek
Krispy Kreme.

Anda mungkin juga menyukai