Anda di halaman 1dari 2

WAX COUNTOURING

Wax countouring atau pembuatan kontur malam adalah suatu proses membentuk dasar
dari model gigi tiruan malam sedemikian rupa sehingga harmonis dengan otot-otot orofacial
penderita dan semirip mungkin dengan anatomi jaringan lunak.
Tujuan dari wax countouring ini adalah menghasilkan gigi tiruan yang stabil dan selaras
dengan anatomi otot-otot orofacial penderita. Dan juga mempunyai segi estetik yang baik yang
mirip dengan jaringan asli dan tidak terlihat palsu.
Prosedur pembuatan kontur ada dua cara yaitu :
1. Cara langsung
Membentuk kontur gusi secara langsung dalam rongga mulut pasien dengan
menggunakan malam lunak yang dimasukan ke rongga mulut pasien dan dibentuk oleh
mulut pasien dengan cara pasien diinstruksikan untuk mengerutkan bibir untuk
membentuk bagian facial, kemudian operator melakukan border molding yaitu
menggerakan pipi pasien sehingga terbentuk batas-batas pada bagian tersebut. Untuk
membentuk bagian lingual, pasien diinstruksikan untuk menggerakan lidah ke segala arah
sehingga malam akan mengikuti bentukan tersebut dan terbentuk model yang mengikuti
bentuk otot orofacial dan memiliki ketebalan yang sama.
2. Cara tidak langsung
Cara ini yang paling sering digunakan yaitu dengan membuat kontur dengan cara
model dipasang dalam articulator. Kontur yang dibentuk pertama adalah kontur servikal.
Caranya dengan menggunakan pisau malam dengan sudut 45. Kemudian membentuk
alur tonjolan akar dari setiap gigi dengan membuat huruf v yang dimulai dari servikal
gigi. Huruf v berbeda-beda pada setiap gigi dengan huruf terpanjang pada gigi caninus
sedangkan terpendek pada gigi insisivus lateral atas. Setelah itu membuat interdental
papil dengan cara membuat bagian interproximal gigi sedikit lebih cembung. Lalu
menyelesaikan bagian posterior , yaitu untuk rahang atas bagian bukal harus sampai
menutupi tuberositas dan bagian palatal harus sampai A-H line. Untuk rahang bawah
bagian bukal yaitu didaerah molar dan lingual harus dibuat sedikit cekung. Kemudian
membuat rugae, raphae dan postdam. Setelah itu haluskan semua permukaan.


Sumber :
Itjiningsih.1996.Geligi Tiruan Lengkap Lepas.Jakarta:EGC

Anda mungkin juga menyukai