Amul Heksa Bajafitri Program Studi Agroekoteknologi Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya Malang Jl. Veteran, Malang 65145, Telp. 0341-551665, 565845; Fax. 0341-560011 E-mail: 125040201111131@mail.ub.ac.id
Abstrak : Peningkatan kebutuhan bahan bakar fosil dan terbatasnya produksi dalam negeri Indonesia menyebabkan masyarakatnya mencari sumber bahan bakar baru yang dapat diperbaharui. Biodiesel menjadi bakar altematif terbarukan pengganti solar yang giat dikembangkan saat ini. Bagian biji jarak pagar dapat dimanfaatkan menjadi biodiesel. Biji jarak pagar dibuat menjadi biodiesel melalui proses esterifikasi-transesterifikasi. Penggunaan biodiesel dari minyak biji jarak pagar memiliki banyak kenggulan yang tidak kalah baik dengan solar. Peluang untuk mengembangkan biodiesel di Indonesia sangat terbuka lebar. mengingat melimpahnya sumber daya hayati yang dapat digunakan sebagai sumber bahan baku pembuatan biodiesel di berbagai wilayah di Indonesia.
Kata kunci : biji jarak pagar, bahan bakar, biodiesel
A. Pendahuluan Pertambahan jumlah penduduk Indonesia yang disertai peningkatan kesejahteraan masyarakat berdampak pada makin meningkatnya kebutuhan sarana transportasi dan aktivitas industri. Hal ini menyebabkan kebutuhan bahan bakar semakin meningkat. Konsumsi bahan bakar Indonesia yang terus meningkat melebihi kemampuan produksi dalam negeri mengakibatkan Indonesia terpaksa harus mengimpor bahan bakar dari luar negeri. Cadangan sumber energi dunia yang berasal dari fosil semakin lama semakin menipis. Sementara itu, penggunaannya diperlukan manusia setiap hari. Bukan hal yang tidak mungkin jika persediaan energi fosil akan habis jika tidak ditemukan sumber-sumber energi baru. Kondisi tersebut memaksa manusia untuk mencari sumber energi lain yang dapat diperbaharui. Tanaman jarak pagar (Jatropha curcas L.) merupakan salah satu tanaman yang berpotensi sebagai penghasil bahan bakar alami terbarukan. Tanaman jarak pagar dapat menghasilkan biodiesel. Biodiesel adalah bioenergi atau bahan bakar alami yang dibuat dari minyak nabati sebagai bahan bakar alternative pengganti BBM untuk motor diesel (Hambali dkk, 2007:8). Biji jarak merupakan bagian dari tanaman jarak pagar yang mengandung minyak cukup tinggi. Namun, minyak biji jarak pagar mengandung racun (ester forbol) sehingga membuat minyak ini tidak dapat digunakan sebagai minyak makan (Sudrajat, Jaya, dan Setiawan, Tanpa Tahun:4). Oleh karena itu, penggunaan minyak biji jarak untuk dimanfaatkan sebagai bahan bakar lebih dianjurkan karena tidak berkompetisi sebagai bahan pangan seperti minyak jagung atau minyak kelapa.
B. Pembuatan Biodiesel dari Biji Jarak Pagar Di Indonesia terdapat lebih 50 jenis tanaman yang dapat menghasilkan minyak nabati, namun hanya beberapa jenis yang dapat diolah menjadi bahan baku pembuatan biodiesel (Rahayu, 2005:18). Salah satu tanaman yang banyak ditemukan di Indonesia sebagai sumber biodiesel yaitu Jarak Pagar (Jatropha cucas L). Bagian yang biasanya dimanfaatkan untuk pembuatan biodiesel dari tanaman jarak pagar yaitu bijinya. Biji jarak pagar terdiri dari 60% berat kernel (daging biji) dan 40% berat kulit, inti biji jarak pagar mengandung sekitar 40-45% minyak (Hambali et al, 2006 dalam Zamirza, 2009:8). Kandungan minyak biji tersebut dapat diekstrak menjadi minyak jarak untuk bahan dasar biodiesel. Pembuatan biodiesel berbahan biji jarak pagar dilakukan melelui proses esterifikasi dan transesterifikasi. Esterifikasi merupakan reaksi suatu asam karboksilat, dalam hal ini asam lemak, dengan alkohol untuk menghasilkan ester, sedangkan transesterifikasi merupakan reaksi ester untuk menghasilkan ester baru yang mengalami penukaran posisi geometris asam lemak (Swern, 1982 dalam Sudradjat, Widyawati, dan Setiawan, 2007:205). Minyak jarak pagar diperoleh dari hasil ekstraksi biji jarak pagar. Ekstrasi minyak dari biji jarak pagar dilakukan dengan alat pres yang bekerja secara mekanis. Minyak jarak pagar hasil pengepresan disaring menggunakan kertas saring. Setelah itu, minyak diendapkan dan dipisahkan. Selanjutnya, larutan pada lapisan atas melalui proses esterifikasi dengan bantuan katalis. Minyak yang kadar asam lemak bebasnya sudah rendah dapat melalui proses transesterifikasi.
C. Pemanfaatan Biodiesel di Indonesia Biodiesel yang terbuat dari biji jarak pagar merupakan energi alternatif yang bisa dikembangkan sebagai pengganti bahan bakar fosil. Biodiesel dapat dipergunakan sebagai pengganti atau campuran minyak solar. Di Indonesia, Direktorat Jenderal Migas mengusulkan pencampuran biodiesel hingga 5% dalam penggunaan minyak solar, sedangkan Forum Biodiesel Indonesia (FBI) mengusulkan komposisi campuran biodiesel minimal 10% (Sugiyono, 2005:82). Berdasarkan data yang diperoleh dari halaman web kementrian ESDM (2013:1), saat ini penggunaan minyak solar mencapai sekitar 40% dari total konsumsi energi dalam negeri terutama untuk sektor transportasi. Angka tersebut diperkirakan akan mengalami kenaikan tiap tahunnya. Peningkatan kebutuhan bahan bakar solar tersebut akan ikut meningkatkan usaha pengembangan industri biodiesel di lndonesia. Biodiesel biji jarak pagar memiliki banyak kelebihan dalam penggunaannya sebagai bahan bakar. Menurut penelitian yang dilakukan oleh Raharjo (2006:4) biodiesel yang dihasilkan dari minyak jarak pagar diduga tidak mempengaruhi performa mesin diesel jika dibandingkan dengan penggunaan solar maupun biodiesel dari bahan dasar nabati lainnya. Selain itu menurut Hambali dkk (2007:9) beberapa kelebihan penggunaan biodiesel dibangdingkan solar diantaranya yaitu ramah lingkungan karena menghasilkan emisi gas buang yang lebih baik, octan number yang lebih tinggi, serta meningkatkan independensi suplai bahan bakar karena dapat diproduksi secara lokal. Pengembangan biodiesel di Indonesia masih terkendala beberapa permasalahan. Minimnya pemahaman masyarakat tentang keunggulan bahan bakar ini menjadi salah satu kendala pengembangan biodiesel di Indonesia. Kurangnya sosialisasi mengenai biodiesel memunculkan stigma yang menyatakan bahwa BBM yang berasal dari fosil lebih baik bagi dibanding BBM yang berasal dari bahan alami. Selain itu, biodiesel belum memiliki sistem pasar yang terstruktur seperti pada pemasaran BBM oleh Pertamina. Akibatnya, pengembangan biodiesel di negara ini terkesan stagnan.
D. Penutup Seiring dengan perkembangan zaman, dunia kini tidak lagi mengalami ketergantingan terhadap penggunaan bahan bakar fosil. Hal ini diperkuat dengan semakin banyaknya inovasi bahan bakar alternative yang mulai sering diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari. Salah satu bahan bakar alternative dari bahan alami yang sedang giat dikembangkan saat ini yaitu biodiesel. Biodiesel merupakan bahan bakar renewable yang sangat prospektif untuk menngantikan penggunaan solar. Peluang untuk mengembangkan energi alternatif biodiesel di Indonesia masih sangat terbuka lebar. Selain karena kemampuannya untuk menggantikan penggunaan solar, pengembangan biodiesel di Indonesia sangat didukung oleh kondisi alam Indonesia. Indonesia memiliki sumber - sumber energi alami terbarukan dalam jumlah besar. Sumber energi alami tersebut berupa sumber daya hayati yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia yang dapat digunakan sebagai sumber bahan baku biodiesel. Pemanfaatan biji jarak pagar sebagai biodiesel merupakan salah satu upaya untuk mengurangi ketergantungan terhadap energi fosil. Untuk mewujudkannya, dibutuhkan kerjasama yang baik antara pemerintah, industri, dan masyarakat setempat. Dengan demikian, biodiesel dapat sesegera mungkin diimplementasikan untuk mengurangi ketergantungan masyarakat Indonesia terhadap penggunaan bahan bakar fosil. Hal tersebut tentunya akan berdampak baik terhadap ketahanan energi lokal maupun dunia.
DAFTAR PUSTAKA Hambali, Erliza dkk. 2007. Teknologi Bioenergi. Jakarta : Agromedia Pustaka. Kementrian ESDM. 2013. Potensi Biodiesel Untuk Substitusi BBM Cukup Besar [online]. Tersedia:http://www.esdm.go.id/berita/37- umum/459- potensi biodiesel-untuk-substitusi. Raharjo, Samsusi. 2006. Analis Performa Mesin Diesel dengan Bahan Bakar Biodiesel dari Minyak Jarak Pagar [online]. Tersedia: https://pmat.unimus.ac.id/ojsunimus/index.php/LITBANG/article/view/ 284 Rahayu, Martini. 2005. Teknologi Proses Produksi Biodiesel [online]. Tersedia : http://www.reocities.com/markal_bppt/publish/biofbbm/biraha.pdf. Sudradjat, R., I. Jaya dan D. Setiawan. Tanpa Tahun. Optimasi Proses Esterifikasi pada Pembuatan Biodiesel dari Biji Jarak Pagar (Jatropha curcas L.) [online]. Tersedia : http://forda-mof.org/files/OPTIMALISASI %20PROSES%20ESTRANS%20PADA%20PEMBUATAN%20BIODIS EL%20DARI%20MINYAK%20JARAK%20PAGAR%20(Jatropha%20cu rcas%20L.).pdf Sudradjat, R., Y. Widyawati, dan D. Setiawan. 2007. Optimasi Proses Esterifikasi pada Pembuatan Biodiesel dari Biji jarak pagar, dalam Jurnal Penelitian Hasil Hutan, Tahun ke-25, Nomer 3 (hlmn 203-224). Sugiyono, Agus. 2005. Pemanfaatan Biofuel dalam Penyediaan Energi Nasional Jangka Panjang [online]. Tersedia : http://reocities.com/Athens/academy/ 1943/paper/p0503.pdf Zamirza, Ferry. 2009. Pembuatan Biopelet dari Bungkil Jarak Pagar (Jathropa curcas L.) dengan Penambaham Sludge dan Perekat Tepioka. Skripsi. Jurusan Teknologi Industri Pertanian Fakultas Teknologi Pertanian Institut Pertanian Bogor.