Anda di halaman 1dari 138

Raisa Andea : Hubungan Antara Body Image Dan Perilaku Diet Pada Remaja, 2010.

HUBUNGAN ANTARA BODY IMAGE DAN PERILAKU DIET


PADA REMAJA


SKRIPSI

Diajukan untuk memenuhi prasyaratan
Ujian sarjana Psikologi


Oleh

RAISA ANDEA
051301057








FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
GANJ IL 2009 / 2010




Raisa Andea : Hubungan Antara Body Image Dan Perilaku Diet Pada Remaja, 2010.


Hubungan antara Body Image dan Perilaku Diet pada Remaja

Raisa Andea dan Lili Garliah, M.Si.

ABSTRAK

Body image bagi remaja merupakan suatu hal yang penting, karena pada masa
remaja seseorang banyak mengalami perubahan, baik secara fisik maupun psikis.
Perubahan yang pesat ini menimbulkan respon tersendiri bagi remaja berupa tingkah laku
yang sangat memperhatikan perubahan bentuk tubuhnya. Kepedulian terhadap
penampilan dan body image yang ideal dapat mengarah kepada upaya obsesif seperti
mengontrol berat badan. Pada umumnya remaja melakukan diet, berolahraga, melakukan
perawatan tubuh, mengkonsumsi obat pelangsing dan lain-lain untuk mendapatkan berat
badan yang ideal.
Penelitian ini merupakan penelitian yang bersifat korelasional yang bertujuan
untuk mengetahui hubungan antara body image dan perilaku diet pada remaja.
Populasi dan sampel penelitian ini adalah 215 orang siswa dan siswi di SMA
Kemala Bhayangkari I Medan. Penelitian ini menggunakan dua buah skala sebagai alat
ukur, yaitu Skala Body Image dan Skala Perilaku Diet yang disusun sendiri oleh peneliti
dalambentuk Skala Likert dan Skala Semantik Diferensial berdasarkan dimensi-dimensi
body image (Cash, dalam Seawell & Danorf-Burg 2005) dan metode-metode penurunan
berat badan (French, Perry, Leon & Fulkerson, dalamElga 2007). Skala Body Image nilai
reliabilitas untuk Skala Likert (r
xx
)=0.929 dan Skala Semantik Diferensial (r
xx
)=0.788,
dan terdiri dari 39 aitem, sedangkan Skala Perilaku Diet nilai reliabilitas (r
xx
)=0.865 dan
terdiri dari 28 aitem.
Analisa penelitian menggunakan korelasi Pearson Product Moment. Berdasarkan
hasil analisa ditemukan bahwa terdapat hubungan negatif antara body image dengan
perilaku diet dengan nilai r =-.554, (two tailed) <0.01. Artinya semakin positif body
image maka intensitas perilaku diet yang dilakukan akan semakin rendah, dan sebaliknya,
semakin negatif body image maka intensitas perilaku diet yang dilakukan akan semakin
tinggi.


Kata kunci: body image, perilaku diet







Raisa Andea : Hubungan Antara Body Image Dan Perilaku Diet Pada Remaja, 2010.


Relationship between Body Image and Dieting Behaviors among Adolescent

Raisa Andea dan Lili Garliah, M.Si.

ABSTRACT

Body image in adolescent is important, because during adolescent, someone
experience many changed, physically and also psychological. These rapid change has
created a certain response for adolescent, that is a behavior concerned on his/her body
shape. Attention to appearance and ideal body image may lead to obsessively effort such
as weight control. Generally, adolescent do diet, sport, body treatment, consume diet pil,
and many things to get ideal weight.
This research is a correlational research that aims to understand the correlation
between body image and dieting behaviors among adolescent. The population and subject
of this research were 215 students in SMA Kemala Bhayangkari I Medan. This research
using two scale as a measuring tools, namely Body Image Scale and Dieting Behaviors
Scale organized by researcher in formed Likert Scale and Semantic Differential Scale
based on the aspect of body image (Cash, in Seawell & Danorf-Burg 2005) and weight
reduction methods (French, Perry, Leon & Fulkerson, dalamElga 2007). The Body
Image Scale has a value of reliability for Likert Scale (r
xx
)=0.929 and Semantic
Differential Scale (r
xx
)=0.788, and consist of 39 item, whereas the Dieting Behaviors
Scale reliability value is (r
xx
)=0.865 and consist of 28 item.
The analysed of research data using Pearson Product Moment correlation method.
The result showed that there was a negative correlational between body image and dieting
behaviors with correlation coefficient r =-.554, (two tailed) <0.01. The meaning is the
more positive body image then the intensity of dieting behaviors will more low, and on
the contrary, the more negative body image then the intensity of dieting behaviors will
more high.

Keywords: body image, dieting behaviors









Raisa Andea : Hubungan Antara Body Image Dan Perilaku Diet Pada Remaja, 2010.


KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, atas berkat dan rahmat-Nya
maka penulis dapat menyelesaikan penyusunan skripsi ini. Adapun judul skripsi ini
adalah Hubungan antara Body Image dan Perilaku Diet pada Remaja.
Skripsi ini diajukan untuk memenuhi syarat kelulusan mata kuliah Skripsi di
Fakultas Psikologi Universitas Sumatera Utara. Tidak dapat disangkal butuh usaha yang
keras, kegigihan dan kesabaran untuk menyelesaikannya. Namun disadari, karya ini tidak
akan selesai tanpa orang-orang tercinta di sekeliling penulis yang telah mendukung dan
membantu.
Terima kasih yang sebesar-besarnya penulis sampaikan kepada :
1. Prof. Dr. Chairul Yoel, Sp.A(K) selaku Dekan Fakultas Psikologi USU.
2. Ibu Lili Garliah, M.Si., selaku dosen pembimbing skripsi. Terima kasih yang
sebesar-besarnya atas bantuan dan bimbingan yang telah diberikan kepada penulis.
3. Ibu Rika Eliana, M.Si., selaku dosen pembimbing akademik. Terima kasih yang
sebanyak-banyaknya atas kesabaran dan bimbingan, serta dukungannya selama ini.
4. Keluarga penulis (Ayah, Mama, bang Ikhsan dan Kak Ika serta Bang Ikhwan) yang
telah memberikan dukungan moril dan materil selama penulis menyelesaikan skripsi
ini.
5. Seluruh dosen-dosen Psikologi USU atas semua ilmu yang telah diberikan, mudah-
mudahan ilmu ini dapat berguna dan dapat diterapkan dengan baik.
6. Seluruh pegawai di lingkungan Psikologi USU yang telah membantu dan selalu
memberikan dukungan kepada penulis.


Raisa Andea : Hubungan Antara Body Image Dan Perilaku Diet Pada Remaja, 2010.


7. Untuk sahabat-sahabat terbaik penulis, yaitu Acid, Desti, Enoq, Kinan, Mirna,
Mitha, Roro, Sevi, dan Vicky yang selalu menemani, memberikan dukungan,
masukan, dan semangat.
8. Untuk Lubis, Bibie, Indah, Titin, Galih, Uget, Yulian, Ega, Puput, Dedy, dan Rio
yang selalu mengisi hari-hari penulis di saat suka maupun duka.
9. Seluruh adik-adik, kakak-kakak, dan teman-teman di Psikologi USU.
10. Kepada Kepala Sekolah, para Guru dan Siswa-siswi SMA Kemala Bhayangkari I
Medan yang telah membantu dan bersedia mengisi skala.
Semoga segala kebaikan dan pertolongan semuanya mendapatkan berkah dari Allah
SWT. Akhirnya penulis menyadari sepenuhnya bahwa skripsi ini masih jauh dari
sempurna, karena keterbatasan ilmu yang penulis miliki. Untuk itu penulis dengan segala
kerendahan hati mengharapkan saran dan kritik yang sifatnya membangun dari semua
pihak demi kesempurnaan laporan penelitian ini.
Harapan penulis semoga skripsi ini bermanfaat bagi pihak-pihak yang terkait,
lingkungan akademik Fakultas Psikologi Universitas Sumatera Utara Medan, serta para
pembaca pada umumnya.
Medan, November 2009

Penulis








Raisa Andea : Hubungan Antara Body Image Dan Perilaku Diet Pada Remaja, 2010.


DAFTAR ISI

Halaman
KATA PENGANTAR.................................................................................... i
DAFTAR ISI................................................................................................... iii
DAFTAR TABEL........................................................................................... vii
DAFTAR GAMBAR...................................................................................... ix
DAFTAR LAMPIRAN................................................................................... x

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah......................................................
B. Perumusan Masalah..............................................................
C. Tujuan Penelitian..................................................................
D. Manfaat Penelitian................................................................
E. Sistematika Penulisan...........................................................
1
7
8
8
9

BAB II LANDASAN TEORI
A. Gambaran Tubuh.................................................................. 11
1. Definisi gambaran tubuh................................................
2. Faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan
gambaran tubuh..............................................................
3. Pengukuran gambaran tubuh..........................................
11

12
14
B. Perilaku Diet......................................................................... 16
1. Definisi perilaku diet..................................................... 16


Raisa Andea : Hubungan Antara Body Image Dan Perilaku Diet Pada Remaja, 2010.


2. Jenis perilaku diet..........................................................
3. Faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku diet...........
4. Dampak perilaku diet.....................................................
5. Pengukuran perilaku diet...............................................
16
18
19
20
C. Remaja.................................................................................. 21
1. Definisi remaja...............................................................
2. Karakteristik perkembangan remaja..............................
21
22
D. Hubungan Antara Gambaran Tubuh dan Perilaku Diet
pada Remaja..........................................................................

24
E. Hipotesis............................................................................... 28

BAB III METODE PENELITIAN
A. Identifikasi Variabel Penelitian.............................................
B. Definisi Operasional.............................................................
1. Gambaran tubuh.............................................................
2. Perilaku diet....................................................................
C. Populasi Dan Metode Pengambilan Sampel.........................
1. Populasi..........................................................................
2. Metode pengambilan sampel..........................................
D. Instrumen/Alat Ukur yang Digunakan..................................
1. Skala gambaran tubuh....................................................
2. Skala perilaku diet..........................................................
E. Validitas Dan Reliabilitas Alat Ukur....................................
1. Validitas.........................................................................
29
29
30
31
31
31
32
33
33
37
40
40


Raisa Andea : Hubungan Antara Body Image Dan Perilaku Diet Pada Remaja, 2010.


2. Reliabilitas......................................................................
3. Daya beda aitem.............................................................
4. Hasil uji coba alat ukur...................................................
F. Prosedur Pelaksanaan Penelitian...........................................
1. Persiapan penelitian........................................................
2. Pelaksanaan penelitian...................................................
3. Pengolahan data..............................................................
G. Metode Analisis Data............................................................
1. Uji normalitas.................................................................
2. Uji linieritas....................................................................
40
41
42
49
49
50
51
51
52
52

BAB IV ANALISA DATA DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran UmumSubjek Penelitian.....................................
1. J enis kelamin subjek penelitian......................................
2. Usia Subjek Penelitian...................................................
3. Kelas Subjek Penelitian..................................................
53
53
54
54
B. Hasil Penelitian.....................................................................
1. Uji asumsi.......................................................................
2. Hasil analisa data............................................................
55
55
58
C. Hasil Tambahan....................................................................
1. Gambaran skor gambaran tubuh berdasarkan jenis
kelamin...........................................................................
2. Gambaran skor perilaku diet berdasarkan jenis
kelamin...........................................................................
63

63

64
D. Pembahasan........................................................................... 65


Raisa Andea : Hubungan Antara Body Image Dan Perilaku Diet Pada Remaja, 2010.



BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan...........................................................................
B. Saran.....................................................................................
72
73

DAFTAR PUSTAKA..................................................................................... 75
LAMPIRAN











Raisa Andea : Hubungan Antara Body Image Dan Perilaku Diet Pada Remaja, 2010.


DAFTAR TABEL

Halaman
Tabel 1 Blue print skala gambaran tubuh sebelum uji coba 36
Tabel 2 Blue print skala perilaku diet sebelum uji coba 39
Tabel 3 Blue print skala gambaran tubuh setelah uji coba 43
Tabel 4 Blue print skala gambaran tubuh untuk penelitian 45
Tabel 5 Blue print skala perilaku diet setelah uji coba 47
Tabel 6 Blue print skala perilaku diet untuk penelitian 48
Tabel 7 Gambaran subjek berdasarkan jenis kelamin 53
Tabel 8 Gambaran subjek berdasarkan usia 54
Tabel 9 Gambaran subjek berdasarkan kelas 54
Tabel 10 Normalitas sebaran variabel gambaran tubuh dan perilaku
diet
56
Tabel 11 Linearitas hubungan kedua variabel 57
Tabel 12 Korelasi pearson 58
Tabel 13 Kriteria kategorisasi data gambaran tubuh dan perilaku diet 60
Tabel 14 Gambaran skor gambaran tubuh 60
Tabel 15 Kategorisasi data empirik gambaran tubuh 61
Tabel 16 Gambaran skor perilaku diet 62
Tabel 17 Kategorisasi data empirik perilaku diet 62
Tabel 18 Gambaran skor gambaran tubuh berdasarkan jenis kelamin 63
Tabel 19 Perbedaan gambaran tubuh dilihat dari jenis kelamin 63


Raisa Andea : Hubungan Antara Body Image Dan Perilaku Diet Pada Remaja, 2010.


Tabel 20 Gambaran skor perilaku diet berdasarkan jenis kelamin 64
Tabel 21 Perbedaan perilaku diet dilihat dari jenis kelamin 64

























Raisa Andea : Hubungan Antara Body Image Dan Perilaku Diet Pada Remaja, 2010.


DAFTAR GAMBAR

Halaman
Gambar 1 Scatter plot gambaran tubuh dan perilaku diet 57























Raisa Andea : Hubungan Antara Body Image Dan Perilaku Diet Pada Remaja, 2010.


DAFTAR LAMPIRAN

LAMPIRAN A Validitas dan reliabilitas skala gambaran tubuh
LAMPIRAN B Validitas dan reliabilitas skala perilaku diet
LAMPIRAN C Skala gambaran tubuh dan skala perilaku diet
LAMPIRAN D Data mentah gambaran tubuh pada saat penelitian
LAMPIRAN E Data mentah perilaku diet pada saat penelitian
LAMPIRAN F Hasil pengolahan data
LAMPIRAN G Hasil-hasil tambahan
LAMPIRAN H Surat keterangan pengambilan data dari pihak sekolah















Raisa Andea : Hubungan Antara Body Image Dan Perilaku Diet Pada Remaja, 2010.


BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah
Body image bagi remaja merupakan suatu hal yang penting, karena pada masa
remaja seseorang banyak mengalami perubahan, baik secara fisik maupun psikis.
Perubahan yang pesat ini menimbulkan respon tersendiri bagi remaja berupa
tingkah laku yang sangat memperhatikan perubahan bentuk tubuhnya. Hal ini
sesuai dengan pendapat Conger dan Peterson (dalam Sarafino, 1998) yang
mengatakan bahwa pada masa remaja, para remaja biasanya mulai bersibuk diri
dengan penampilan fisik mereka dan ingin mengubah penampilan mereka.
Keinginan ini disebabkan karena remaja sering merasa tidak puas terhadap
penampilan dirinya. Bagaimana perasaan seseorang mengenai penampilan fisik
inilah yang disebut dengan body image (Valencia, 2008). Body image dapat juga
didefinisikan sebagai derajat kepuasan individu terhadap dirinya secara fisik yang
mencakup ukuran, bentuk, dan penampilan umum (Cash dan Deagle dalam Jones,
2002). Peneliti akan menggunakan istilah gambaran tubuh untuk menjelaskan
body image pada penelitian ini.
Santrock (2003) mengatakan bahwa perhatian terhadap gambaran tubuh
seseorang sangat kuat terjadi pada remaja yang berusia 12 hingga 18 tahun, baik
pada remaja perempuan maupun remaja laki-laki. Para remaja melakukan
berbagai usaha agar mendapatkan gambaran tubuh yang ideal sehingga terlihat
menarik seperti, berpakaian yang sesuai dengan bentuk tubuh atau menggunakan


Raisa Andea : Hubungan Antara Body Image Dan Perilaku Diet Pada Remaja, 2010.


alat-alat kecantikan, namun usaha tersebut belum sepenuhnya dapat memuaskan
penampilan mereka. Hal ini sejalan dengan pendapat Dion (dalam Hurlock, 1999)
yang menyatakan bahwa meskipun pakaian dan alat-alat kecantikan dapat
digunakan untuk menyembunyikan bentuk-bentuk fisik yang tidak disukai remaja
dan untuk menonjolkan bentuk fisik yang dianggap menarik, tetapi hal tersebut
belum cukup untuk menjamin adanya perasaan puas terhadap tubuhnya.
Ketidakpuasan terhadap tubuh lebih banyak dialami oleh remaja perempuan
dari pada remaja laki-laki. Pada umumnya, remaja perempuan lebih kurang puas
dengan keadaan tubuhnya dan memiliki lebih banyak gambaran tubuh yang
negatif, dibandingkan dengan remaja laki-laki selama masa pubertas. Hal tersebut
dikarenakan pada saat mulai memasuki masa remaja, seorang perempuan akan
mengalami peningkatan lemak tubuh yang membuat tubuhnya semakin jauh dari
bentuk tubuh yang ideal, sedangkan remaja laki-laki menjadi lebih puas karena
massa otot yang meningkat. (Brooks-Gunn & Paikoff dalam Santrock, 2003). Hal
ini sejalan dengan hasil penelitian Winzeler (2005) yang menyatakan bahwa
remaja laki-laki lebih bangga dengan tubuhnya dan lebih puas dengan berat
badannya sebesar 73% dari pada remaja perempuan yang hanya sebesar 47%.
Berdasarkan pemaparan diatas, menunjukkan adanya perbedaan tingkat
ketidakpuasaan terhadap gambaran tubuh pada remaja laki-laki dan perempuan.
Ketidakpuasan ini yang pada akhirnya membuat remaja menjadi tidak percaya diri
dan menganggap penampilannya sebagai sesuatu yang menakutkan.
Hasil penelitian Pope, Philips, dan Olivardia (2000) menunjukkan bahwa
perempuan lebih memperhatikan penampilan fisik dibandingkan laki-laki.


Raisa Andea : Hubungan Antara Body Image Dan Perilaku Diet Pada Remaja, 2010.


Penjelasan ini bukan berarti penampilan fisik yang menarik hanya pada
perempuan saja tetapi laki-laki pun terkadang memperhatikan penampilan mereka.
Ketidakpuasan terhadap gambaran tubuh pada remaja perempuan umumnya
mencerminkan keinginan untuk menjadi lebih langsing (Davison, Markey, &
Birch dalam Markey, 2005). Berdasarkan hasil survei yang dilakukan majalah
perempuan Glamour, diperoleh hasil bahwa dari 4000 remaja perempuan, hanya
19% saja yang merasa puas akan tubuhnya, dan sisanya 81% merasa tidak puas
dan cenderung melakukan diet. Berikut penulis mencantumkan sebuah artikel
yang diambil dari sebuah media cetak.
Gue mau banget punya badan langsing. Soalnya temen-temen gue men-
support untuk mempunyai badan yang langsing. Gue juga mengonsumsi
suplemen untuk memperlancar gue mendapatkan tubuh yang indah, yah,
meskipun ada efek sampingnya, tapi ya gak apa-apalah. Hehe. (Putri,
Kompas 10 Juli 2009).

Pada remaja laki-laki ketidakpuasan terhadap tubuhnya juga timbul karena
keinginan untuk menjadi lebih besar, lebih tinggi, dan berotot (Evans, 2008). Hal
ini disebabkan karena adanya figur ideal yang menjadi panutan yang dapat
diperoleh dari faktor luar seperti media. Media dapat mempengaruhi gambaran
ideal akan sosok tubuh seseorang, baik itu laki-laki maupun perempuan. Semakin
sering melihat sosok tubuh sempurna, maka semakin besar obsesi untuk bisa
seperti model dalam majalah (Harmatz, Gronendyke & Thomas, dalam Mills &
DAlfonso 2007). Berdasarkan pemaparan diatas, menunjukkan bahwa media
yang muncul dimana-mana memberikan gambaran ideal mengenai figur
perempuan dan laki-laki yang dapat mempengaruhi gambaran tubuh seseorang.


Raisa Andea : Hubungan Antara Body Image Dan Perilaku Diet Pada Remaja, 2010.


Berscheid (Papalia & Olds, 2008) menyatakan bahwa remaja yang memiliki
persepsi positif terhadap gambaran tubuh lebih mampu menghargai dirinya.
Individu tersebut cenderung menilai dirinya sebagai orang dengan kepribadian
cerdas, asertif, dan menyenangkan. Perubahan fisik karena pubertas dapat
membuat kaum remaja diliputi perasaan tidak pasti dan takut yang menyebabkan
mereka cenderung berpikir negatif. Dacey dan Kenny (2004) mengemukakan
bahwa persepsi negatif remaja terhadap gambaran tubuh akan menghambat
perkembangan kemampuan interpersonal dan kemampuan membangun hubungan
yang positif dengan remaja lain. Para remaja seringkali rentan terhadap perasaan
negatif ketika mereka merasa bahwa mereka ditolak oleh teman sebaya. Bagi
remaja yang bentuk tubuhnya tidak ideal, sering menolak kenyataan perubahan
fisiknya sehingga mereka tampak mengasingkan diri karena merasa minder dan
bagi remaja yang menerima perubahan fisik yang terjadi pada dirinya,
menganggap hal tersebut merupakan suatu hal yang wajar karena memang akan
dialami oleh semua orang yang melalui masa pubertas. Rasa minder itu timbul
karena remaja menyadari bahwa daya tarik fisik berperan penting dalam
hubungan sosial. Remaja menyadari bahwa mereka yang menarik biasanya
mendapat perlakuan lebih baik dari pada mereka yang kurang menarik (Hurlock,
1999).
Pada usia remaja banyak dari mereka yang berusaha mengubah
penampilannya sehingga terlihat menarik. Kepedulian terhadap penampilan dan
gambaran tubuh yang ideal dapat mengarah kepada upaya obsesif seperti
mengontrol berat badan (Davison & Birch dalam Papalia, 2008). Pola ini menjadi


Raisa Andea : Hubungan Antara Body Image Dan Perilaku Diet Pada Remaja, 2010.


lebih umum diantara anak perempuan ketimbang anak laki-laki. Pada umumnya
remaja melakukan diet, berolahraga, melakukan perawatan tubuh, mengkonsumsi
obat pelangsing dan lain-lain untuk mendapatkan berat badan yang ideal (Dacey
& Kenny, 2001). Konsep tubuh yang ideal pada perempuan adalah tubuh langsing
(Sanggarwaty, 2003), sedangkan pada laki-laki adalah tubuh berisi, berotot,
berdada bidang, serta biseps yang menonjol (McCabe, 2004). Orang dengan tubuh
kurang ideal selalu dipersepsikan malas dan mudah puas dengan dirinya, dan
banyak dari mereka yang berharap agar berat badannya turun dengan sendirinya
(Brownell dalam Sarafino, 1998). Begitu sadar berat badannya bertambah,
biasanya orang akan mencoba membatasi makanannya (Gunawan, 2004). Hal ini
mengakibatkan banyak dari remaja yang mengontrol berat badan dengan
melakukan diet dan berolahraga untuk membentuk tubuh yang ideal. Sejauh ini
remaja lebih menyukai diet untuk menurunkan berat badan.
Diet didefinisikan sebagai kegiatan membatasi dan mengontrol makanan yang
akan dimakan dengan tujuan untuk mengurangi dan mempertahankan berat badan
(Hawks, 2008). Berdasarkan hasil penelitian Vereecken dan Maes (dalam Papalia
2008), pada usia 15 tahun, lebih dari setengah remaja perempuan di enam belas
negara melakukan diet atau berpikir mereka harus melakukan hal tersebut. Pada
umumnya, perempuan memiliki lemak tubuh yang lebih banyak dibandingkan
laki-laki. Perbandingan yang normal antara lemak tubuh dengan berat badan
adalah 25-30% pada perempuan dan 18-23% pada laki-laki. Perempuan dengan
lemak tubuh lebih dari 30% dan laki-laki dengan lemak tubuh lebih dari 25%
dianggap mengalami kelebihan berat badan (Maulana, 2008).


Raisa Andea : Hubungan Antara Body Image Dan Perilaku Diet Pada Remaja, 2010.


Kim dan Lennon (2006) mengatakan bahwa, diet mencakup pola-pola
perilaku yang bervariasi, dari pemilihan makanan yang baik untuk kesehatan
sampai pembatasan yang sangat ketat akan konsumsi kalori. Menurut Ilyas
(Kompas, 2009) diet yang sebenarnya adalah cara mengombinasikan makanan
dan minuman yang kita konsumsi setiap hari, yaitu kombinasi antara 60-70%
karbohidrat, 10-15% protein, dan 20-25% lemak. Jadi, diet itu bukan berarti harus
menahan lapar sepanjang hari. Perilaku tidak sehat yang dapat diasosiasikan
dengan diet misalnya puasa, tidak makan dengan sengaja, penggunaan pil-pil diet,
penahan nafsu makan atau laxative, muntah dengan disengaja, dan binge eating
(French, Perry, Leon & Fulkerson, 1995).
Diet yang dilakukan oleh remaja bukanlah hal yang dapat disepelekan. Saat
remaja adalah saat ketika tubuh seseorang sedang berkembang pesat dan sudah
seharusnya mendapatkan komponen nutrisi penting yang dibutuhkan untuk
berkembang. Kebiasaan diet pada remaja dapat membatasi masukan nutrisi yang
mereka butuhkan agar tubuh dapat tumbuh. Selain itu, diet pada remaja juga dapat
menjadi sebuah titik awal berkembangnya gangguan pola makan. Beberapa
penelitian lain juga mengatakan bahwa seorang remaja yang berdiet kemudian
menghentikan dietnya dapat menjadi overeater (perilaku makan berlebihan) pada
tahun-tahun berikutnya (Hill, Oliver & Rogers dalam Elga, 2007). Hal ini menjadi
sebuah bukti bahwa perilaku diet dapat membawa dampak yang buruk bagi
kesehatan remaja yang melakukannya.
Saat ini, diet merupakan salah satu cara cara yang paling populer untuk
menurunkan berat badan karena diet dapat dilakukan oleh hampir semua orang,


Raisa Andea : Hubungan Antara Body Image Dan Perilaku Diet Pada Remaja, 2010.


tidak mahal, diterima secara sosial, dan tidak menimbulkan efek samping yang
langsung terasa (Hill, dkk. dalam Elga, 2007). Ogden (2002) menyatakan hal
sebaliknya, bahwa orang-orang yang mempunyai keinginan untuk mengubah
bentuk tubuhnya tidak selalu melakukan diet. Beberapa orang memilih untuk
mengenakan baju-baju yang membuat mereka terlihat kurus atau melakukan jalan
pintas melalui operasi. Hal ini menunjukkan bahwa ternyata seseorang yang
memiliki rasa tidak puas terhadap bentuk tubuhnya belum tentu melakukan diet,
melainkan mereka dapat memilih cara-cara lain untuk memperbaiki
penampilannya.
Berdasarkan pemaparan di atas, dapat disimpulkan bahwa perhatian terhadap
gambaran tubuh sangat kuat terjadi pada masa remaja, baik pada remaja laki-laki
maupun perempuan. Para remaja melakukan melakukan berbagai usaha agar
mendapatkan gambaran tubuh yang ideal sehingga terlihat menarik. Salah satu
usaha tersebut adalah dengan melakukan diet. Permasalahan yang ingin dikaji
dalam penelitian ini adalah bahwa peneliti ingin melihat hubungan antara
gambaran tubuh dan perilaku diet pada remaja.

B. Perumusan Masalah
Rumusan permasalahan yang diajukan dalam penelitian ini adalah:
Apakah terdapat hubunganantara gambaran tubuh dan perilaku diet pada remaja?





Raisa Andea : Hubungan Antara Body Image Dan Perilaku Diet Pada Remaja, 2010.


C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan latar belakang yang telah di uraikan di atas, maka tujuan dari
penelitian ini adalah untuk melihat hubungan antara gambaran tubuh dan perilaku
diet pada remaja.

D. Manfaat Penelitian
Dari penelitian ini diharapkan memperoleh manfaat baik secara teoritis
maupun manfaat secara praktis:
1. Manfaat teoritis
Secara teoritis, penelitian ini diharapkan agar dapat menambah khasanah ilmu
Psikologi, khususnya dalam bidang Psikologi Perkembangan mengenai hubungan
antara gambaran tubuh dan perilaku diet pada remaja.

2. Manfaat praktis
a. Bagi para remaja agar tetap menghargai tubuh yang dimiliki dengan segala
kelebihan dan kekurangannya.
b. Bagi para orang tua yang memiliki anak remaja agar memperhatikan
perkembangan anak, memberikan dukungan, dan mendidik anak untuk
menghargai tubuh yang dimiliki.
c. Bagi peneliti selanjutnya, penelitian ini diharapkan dapat menjadi referensi,
khususnya penelitian yang berhubungan dengan gambaran tubuh dan perilaku
diet pada remaja.



Raisa Andea : Hubungan Antara Body Image Dan Perilaku Diet Pada Remaja, 2010.


E. Sistematika Penelitian
Penelitian ini disajikan dalam beberapa bab dengan sistematika penulisan
sebagai berikut:
BAB I : Pendahuluan
Bab I berisi tentang penjelasan latar belakang masalah,
identifikasi permasalahan, tujuan penelitian, manfaat penelitian
dan sistematika penulisan.
BAB II : Landasan Teori
Bab II berisi tentang teori yang menjadi acuan dalam pembahasan
masalah. Teori-teori yang terdapat dalam penelitian ini adalah
teori tentang gambaran tubuh, perilaku diet, dan remaja. Bab ini
juga mengemukakan hipotesis sebagai jawaban sementara
terhadap masalah penelitian yang menjelaskan hubungan antara
gambaran tubuh dan perilaku diet pada remaja.
BAB III : Metode Penelitian
Bab III berisi uraian yang menjelaskan tentang identifikasi
variabel penelitian, definisi operasional, populasi dan metode
pengambilan sampel, instrumen/alat ukur yang digunakan,
validitas dan reliabilitas alat ukur, prosedur pelaksanaan
penelitian dan metode analisis data untuk melakukan pengujian
hipotesis yang digunakan oleh peneliti dalam penelitian.




Raisa Andea : Hubungan Antara Body Image Dan Perilaku Diet Pada Remaja, 2010.


BAB IV : Analisa dan Interpretasi Data
Bab IV berisi uraian gambaran subjek penelitian, hasil penelitian,
dan deskripsi data penelitian.
BAB V : Kesimpulan, Diskusi, dan Saran
Bab V berisi uraian mengenai kesimpulan hasil penelitian, serta
saran metodologis dan praktis.



















Raisa Andea : Hubungan Antara Body Image Dan Perilaku Diet Pada Remaja, 2010.


BAB II
LANDASAN TEORI

Terdapat beberapa pengertian mengenai gambaran tubuh yang dikemukakan
oleh beberapa ahli. Setiap ahli memiliki pendapat yang berbeda dalam
mendefinisikan gambaran tubuh. Untuk lebih jelasnya, berikut ini akan dijelaskan
pengertian perilaku diet yang dikemukakan oleh beberapa orang ahli.

F. Gambaran Tubuh
4. Definisi gambaran tubuh
Terdapat beberapa pengertian mengenai gambaran tubuh yang dikemukakan
oleh para ahli. Menurut Papalia, Olds, dan Feldman (dalam Papalia, 2008)
gambaran tubuh adalah evaluasi mengenai penampilan seseorang. Jade (1999)
mengatakan bahwa gambaran tubuh adalah perasaan subjektif mengenai
penampilan dan tubuh. Cash dan Deagle (dalam Jones, 2002) mendefinisikan
gambaran tubuh sebagai derajat kepuasan individu terhadap dirinya secara fisik
yang mencakup ukuran, bentuk, dan penampilan umum.
Menurut Cash dan Pruzinsky (2002), gambaran tubuh merupakan sikap yang
dimiliki seseorang terhadap tubuhnya yang dapat berupa penilaian positif atau
negatif. Cash (1994) menyatakan bahwa gambaran tubuh merupakan evaluasi dan
pengalaman afektif seseorang terhadap atribut fisik, bisa dikatakan bahwa
investasi dalam penampilan meupakan bagian utama dari evaluasi diri seseorang.
Cash (dalam Seawell, 2005) juga menjelaskan bahwa gambaran tubuh adalah


Raisa Andea : Hubungan Antara Body Image Dan Perilaku Diet Pada Remaja, 2010.


konstruk yang multidimensional yang terdiri dari persepsi, kognisi, emosi, dan
perilaku yang berkaitan dengan atribut fisik.
Berdasarkan definisi di atas dapat disimpulkan bahwa gambaran tubuh
merupakan perasaan, pengalaman, sikap dan evaluasi yang dimiliki seseorang
mengenai tubuhnya yang meliputi bentuk tubuh, ukuran tubuh, dan berat tubuh
yang mengarah kepada penampilan fisik yang dapat bersifat positif atau negatif.

5. Faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan gambaran tubuh
Beberapa ahli menyatakan bahwa gambaran tubuh dapat dipengaruhi oleh
beberapa faktor. Faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan gambaran
tubuh adalah sebagai berikut:
a. Jenis kelamin
Cash dan Pruzinsky (2002) mengatakan bahwa jenis kelamin merupakan
faktor yang mempengaruhi dalam perkembangan gambaran tubuh seseorang.
Dacey dan Kenny (2001) juga sependapat bahwa jenis kelamin mempengaruhi
gambaran tubuh. Ketidakpuasan terhadap tubuh lebih banyak dialami oleh remaja
perempuan dari pada remaja laki-laki. Pada umumnya, remaja perempuan lebih
kurang puas dengan keadaan tubuhnya dan memiliki lebih banyak gambaran
tubuh yang negatif, dibandingkan dengan remaja laki-laki selama masa pubertas.
Hal tersebut dikarenakan pada saat mulai memasuki masa remaja, seorang
perempuan akan mengalami peningkatan lemak tubuh yang membuat tubuhnya
semakin jauh dari bentuk tubuh yang ideal, sedangkan remaja laki-laki menjadi
lebih puas karena massa otot yang meningkat. (Brooks-Gunn & Paikoff dalam


Raisa Andea : Hubungan Antara Body Image Dan Perilaku Diet Pada Remaja, 2010.


Santrock, 2003). Ketidakpuasan terhadap gambaran tubuh pada remaja perempuan
umumnya mencerminkan keinginan untuk menjadi lebih langsing (Davison,
Markey, & Birch dalam Markey, 2005). Sedangkan pada remaja laki-laki
ketidakpuasan terhadap tubuhnya juga timbul karena keinginan untuk menjadi
lebih besar, lebih tinggi, dan berotot (Evans, 2008).

b. Media Massa
Tiggemann (dalam Cash & Pruzinsky, 2002) mengatakan bahwa media yang
muncul dimana-mana memberikan gambaran ideal mengenai figur perempuan dan
laki-laki yang dapat mempengaruhi gambaran tubuh seseorang. Media massa
menjadi pengaruh yang paling kuat dalam budaya sosial.
Anak-anak dan remaja lebih bahyak menghabiskan waktunya dengan
menonton televisi. Konsumsi media yang tinggi dapat mempengaruhi konsumen.
Isi tayangan media sering menggambarkan bahwa standart kecantikan perempuan
adalah tubuh yang kurus dalam hal ini berarti dengan level kekurusan yang
dimiliki, kebanyakan perempuan percaya bahwa mereka adalah orang-orang yang
sehat. Media juga menggambarkan gambaran ideal bagi laki-laki adalah dengan
memiliki tubuh yang berotot.

c. Hubungan Interpersonal
Hubungan interpersonal membuat seseorang cenderung membandingkan diri
dengan orang lain dan feedback yang diterima mempengaruhi konsep diri
termasuk mempengaruhi bagaimana perasaan terhadap penampilan fisik. Hal


Raisa Andea : Hubungan Antara Body Image Dan Perilaku Diet Pada Remaja, 2010.


inilah yang sering membuat orang merasa cemas dengan penampilannya dan
gugup ketika orang lain melakukan evaluasi terhadap dirinya. Rosen dan
koleganya (dalam Cash & Purzinsky, 2002) menyatakan bahwa feedback terhadap
penampilan dan kompetisi teman sebaya dan keluarga dalam hubungan
interpersonal dapat mempengaruhi bagaimana pandangan dan perasaan mengenai
tubuh.
Menurut Dunn & Gokee (dalam Cash Purzinsky, 2002) menerima feedback
mengenai penampilan fisik berarti seseorang mengembangkan persepsi tentang
bagaimana orang lain memandang dirinya. Keadaan tersebut dapat membuat
mereka melakukan perbandingan sosial yang merupakan salah satu proses
pembentukan dalam penilaian diri mengenai daya tarik fisik.
Pikiran dan perasaan mengenai tubuh bermula dari adanya reaksi orang lain.
Dalam konteks perkembangan, gambaran tubuh berasal dari hubungan
interpersoanal. Perkembangan emosional dan pikiran individu juga berkontribusi
pada bagaimana seseorang melihat diriya. Maka, bagaimana seseorang berpikir
dan merasa mengenai tubuhnya dapat mempengaruhi hubungan dan karakteristik
psikologis (Chase, 2001).

6. Pengukuran gambaran tubuh
Penelitian-penelitian yang telah dilakukan sebelumnya mengenai gambaran
tubuh pada umumnya menggunakan Multidimensional Body Self Relation
Questionnaire-Appearance Scales (MBSRQ-AS) yang dikemukakan oleh Cash
(dalam Seawell & Danorf-Burg, 2005).


Raisa Andea : Hubungan Antara Body Image Dan Perilaku Diet Pada Remaja, 2010.


Cash (dalam Seawell & Danorf-Burg, 2005) mengemukakan adanya lima
dimensi gambaran tubuh, yaitu:
a. Appearance evaluation (evaluasi penampilan), yaitu mengukur evaluasi dari
penampilan dan keseluruhan tubuh, apakah menarik atau tidak menarik serta
memuaskan dan tidak memuaskan.
b. Appearance orientation (orientasi penampilan), yaitu perhatian individu
terhadap penampilan dirinya dan usaha yang dilakukan untuk memperbaiki
dan meningkatkan penampilan dirinya.
c. Body area satisfaction (kepuasan terhadap bagian tubuh), yaitu mengukur
kepuasan individu terhadap bagian tubuh secara spesifik, seperti wajah,
rambut, tubuh bagian bawah (pantat, paha, pinggul, kaki), tubuh bagian
tengah (pinggang, perut), tubuh bagian atas (dada, bahu, lengan), dan
penampilan secara keseluruhan.
d. Overweight preoccupation (kecemasan menjadi gemuk), yaitu mengukur
kecemasan terhadap kegemukan, kewaspadan individu terhadap berat badan,
kecenderungan melakukan diet untuk menurunkan berat badan dan
membatasi pola makan.
e. Self-classified weight (pengkategorian ukuran tubuh), yaitu mengukur
bagaimana individu mempersepsi dan menilai berat badannya, dari sangat
kurus sampai sangat gemuk.





Raisa Andea : Hubungan Antara Body Image Dan Perilaku Diet Pada Remaja, 2010.


G. Perilaku Diet
6. Definisi perilaku diet
Definisi diet menurut Muda (2003) adalah aturan makan khusus untuk
kesehatan dan sebagainya (biasanya atas petunjuk dokter), berpantang atau
menahan diri terhadap makanan tertentu untuk kesehatan, mengatur kuantitas dan
jenis makanan untuk mengurangi berat badan atau karena penyakit. Menurut Kim
dan Lennon (2006), diet adalah pengurangan kalori untuk mengurangi berat
badan. Menurut Hawks (2008) perilaku diet adalah usaha sadar seseorang dalam
membatasi dan mengontrol makanan yang akan dimakan dengan tujuan untuk
mengurangi dan mempertahankan berat badan. Berdasarkan definisi di atas,
perilaku diet dapat diartikan sebagai kegiatan membatasi dan mengontrol
makanan atau kalori yang akan dimakan dengan tujuan untuk mengurangi atau
mempertahankan berat badan.

7. Jenis perilaku diet
Berikut ini akan dijabarkan beberapa perilaku diet yang sehat dan tidak sehat
menurut Kim dan Lennon (2006):
a. Diet sehat
Diet dapat diasosiasikan dengan perubahan perilaku ke arah yang lebih sehat,
seperti mengubah pola makan dengan mengkonsumsi makanan rendah kalori atau
rendah lemak, dan menambah aktivitas fisik secara wajar. Diet sehat dapat
membuat seseorang memiliki tubuh ideal tanpa mendatangkan efek samping yang
berbahaya bagi tubuh. Diet sehat dapat dilakukan dengan cara mengurangi


Raisa Andea : Hubungan Antara Body Image Dan Perilaku Diet Pada Remaja, 2010.


masukan kalori ke dalam tubuh namun tetap menjaga pola makan yang dianjurkan
oleh pedoman gizi seimbang (Anwar, dalam Elga, 2007). Orang yang melakukan
diet untuk alasan kesehatan akan melakukan cara yang sehat pula, misalnya
mengikuti pola makan yang dianjurkan (Kim & Lennon, 2006).
Adapun pola makan sehat yang dianjurkan agar seseorang senantiasa
mendapatkan nutrisi yang seimbang bagi tubuh mereka adalah:
(1) Berbagai macam variasi dari buah-buahan dan sayuran sebaiknya dikonsumsi
paling sedikit lima porsi sehari.
(2) Beberapa makanan yang mengandung karbohidrat sebaiknya dikonsumsi,
khususnya yang mengandung serat tinggi seperti roti, pasta, sereal, dan
kentang. Di Indonesia, karbohidrat lebih umum dikonsumsi dalam bentuk
nasi, roti, mie, atau kentang sebagai makanan pokok yang dimakan setiap hari
(Anwar, dalam Elga, 2007).
(3) Daging, ikan, dan sejenisnya dikonsumsi dalam jumlah sedang dan lebih
dianjurkan untuk memilih yang rendah lemak.
(4) Susu dan produk-produk olahan dari susu sebaiknya dikonsumsi dalam
jumlah sedang dan mengandung kadar lemak yang rendah.
(5) Cemilan dan makanan yang mengandung gula seperti keripik kentang,
permen, dan minuman yang mengandung gula sebaiknya dikonsumsi dalam
jumlah kecil dan jarang.





Raisa Andea : Hubungan Antara Body Image Dan Perilaku Diet Pada Remaja, 2010.


b. Diet tidak sehat
Diet jenis ini dapat diasosiasikan dengan perilaku yang membahayakan
kesehatan dapat dilakukan dengan berpuasa (di luar niat ibadah) atau melewatkan
waktu makan dengan sengaja, penggunaan obat penurun berat badan, penahan
nafsu makan, muntah dengan disengaja, dan binge eating. Orang-orang yang
berdiet semata-mata bertujuan untuk memperbaiki penampilan akan cenderung
menempuh cara-cara yang tidak sehat untuk menurunkan berat badan mereka
(Kim & Lennon, 2006).

8. Faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku diet
Beberapa ahli menyatakan bahwa perilaku diet dapat dipengaruhi oleh
beberapa faktor. Faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku diet adalah sebagai
berikut:
a. Jenis kelamin
Diet merupakan kegiatan membatasi dan mengontrol makanan yang akan
dimakan dengan tujuan untuk mengurangi dan mempertahankan berat badan
(Hawks, 2008). Perilaku diet menjadi lebih umum diantara anak perempuan
ketimbang anak laki-laki. Berdasarkan hasil penelitian Vereecken dan Maes
(dalam Papalia 2008), pada usia 15 tahun, lebih dari setengah remaja perempuan
di enam belas negara melakukan diet atau berpikir mereka harus melakukan hal
tersebut. Pada umumnya, perempuan memiliki lemak tubuh yang lebih banyak
dibandingkan laki-laki.



Raisa Andea : Hubungan Antara Body Image Dan Perilaku Diet Pada Remaja, 2010.


b. Status berat badan
Dwyer (1997) mengatakan bahwa orang yang memiliki berat badan lebih,
lebih perhatian terhadap berat badan dari pada orang yang lebih ringan.

c. Kelas sosial
Perilaku diet dan perhatian terhadap berat badan cenderung terjadi pada orang
yang kelas sosialnya tinggi dari pada yang rendah (Dwyer, 1997)

9. Dampak perilaku diet
Menurut Hawks (2008), perilaku diet dapat menimbulkan dampak bagi
seseorang, yaitu:
a. Dampak biologis
Peneliti mengatakan bahwa diet akan meningkatkan level systemic cortisol.
Cortisol merupakan pertanda dari timbulnya stres, yang merupakan prediktor
terhadap level rasa lapar dan hal ini merupakan faktor yang beresiko terhadap
timbulnya tulang yang rapuh.

b. Dampak psikologis
Individu yang melakukan diet biasanya akan lebih depresi dan emosional dari
pada individu yang tidak diet, dan akan mengalami kecemasan, serta kurangnya
penyesuaian diri yang baik pada area sosialisasi, kematangan, tanggung jawab,
dan struktur nilai intrapersonal.



Raisa Andea : Hubungan Antara Body Image Dan Perilaku Diet Pada Remaja, 2010.


c. Dampak kognitif
Kerusakan dalam working memory, waktu reaksi, tingkat perhatian dan
performansi kognitif dipengaruhi oleh bentuk tubuh, makanan, dan diet, yang
disebabkan oleh kecemasan yang dihasilkan oleh efek stres terhadap diet.

10. Pengukuran perilaku diet
Penelitian-penelitian yang telah dilakukan sebelumnya mengenai perilaku diet
pada umumnya mengacu pada alat ukur yang disusun oleh French, Perry, Leon
dan Fulkerson (dalam Elga, 2007). Alat ukur ini terdiri dari dua metode
penurunan berat badan, antara lain:
a. Metode penurunan berat badan yang sehat yang mencerminkan pola makan
sehat dan olahraga. Metode ini terdiri dari: pengurangan kalori,
memperbanyak olahraga, memperbanyak makan buah dan sayur, mengurangi
cemilan, mengurangi asupan lemak, mengurangi permen atau makanan
manis, mengurangi porsi makan yang di konsumsi, mengubah tipe makanan,
mengurangi konsumsi daging, mengurangi makanan yang berkarbohidrat
tinggi, dan mengkonsumsi makanan-makanan rendah kalori.
b. Metode penurunan berat badan yang tidak sehat yang mencerminkan usaha
mengontrol berat badan yang tidak sehat. Metode ini terdiri dari: puasa (di
luar ibadah), sengaja melewatkan waktu makan (sarapan, makan siang,
makan malam), memperbanyak merokok, penggunaan laxative (obat pelancar
buang air besar), menggunakan diuretic (obat penyerap kadar air dalam
tubuh), menggunakan penahan nafsu makan, menggunakan pil diet,


Raisa Andea : Hubungan Antara Body Image Dan Perilaku Diet Pada Remaja, 2010.


memuntahkan makanan dengan disengaja, tidak makan daging sama sekali,
tidak makan makanan yang mengandung karbohidrat sama sekali, dan hanya
memakan satu jenis makanan saja dalam sehari.

H. Remaja
3. Definisi remaja
Istilah adolescence atau remaja berasal dari kata latin, yaitu adolescere yang
berarti perkembangan menjadi dewasa (Monks, 1999). Piaget (dalam Hurlock,
1999) mengemukakan bahwa istilah adolescence mempunyai arti lebih luas yaitu
mencakup kematangan emosional, mental, sosial, dan fisik.
Santrock (2003), mengatakan bahwa masa remaja sebagai masa
perkembangan transisi antara masa anak dan masa dewasa yang mencakup
perubahan biologis, kognitif, dan sosial.
Batasan usia yang ditetapkan para ahli untuk masa remaja berbeda-beda.
Menurut Hall (dalam Santrock, 2003), usia remaja adalah masa antara usia 12
sampai 23 tahun. Monks (1999) menyatakan bahwa batasan usia remaja antara 12
hingga 21 tahun, yang terbagi dalam 3 fase, yaitu remaja awal (usia 12 hingga 15
tahun), remaja tengah/madya (usia 15 hingga 18 tahun) dan remaja akhir (usia 18
hingga 21 tahun).
Berdasarkan beberapa definisi di atas dapat disimpulkan bahwa remaja adalah
periode perkembangan dari anak-anak ke dewasa awal yang mencakup perubahan
fisik, sosial, emosional, kognitif dan mental yang berlangsung antara usia 12
hingga 21 atau 23 tahun.


Raisa Andea : Hubungan Antara Body Image Dan Perilaku Diet Pada Remaja, 2010.


4. Karakteristik perkembangan remaja
a. Perkembangan fisik remaja
Perkembangan fisik remaja ditandai dengan adanya suatu periode yang
disebut pubertas. Pada masa pubertas, hormon seseorang menjadi aktif dalam
memproduksi dua jenis hormon (gonadotrophins atau gonadotrophic hormones)
yang berhubungan dengan pertumbuhan, yaitu Follicle-Stimulating Hormone
(FSH) dan Luteinizing Hormone (LH).
Pada anak perempuan, kedua hormon tersebut merangsang perkembangan
dua jenis hormon kewanitaan, yaitu estrogen dan progesteron. Pada anak laki-
laki, Luteinizing Hormone yang juga dinamakan Interstitial-Cell Stimulating
Hormone (ICSH) merangsang perkembangan testosteron.
Perkembangan secara cepat dari hormon-hormon tersebut menyebabkan
terjadinya perubahan sistem biologis seorang anak. Pada anak perempuan,
peristiwa pertama yang terjadi adalah telarke, yaitu terbentuknya payudara, diikuti
oleh pubarke, yaitu tumbuhnya rambut pubis dan ketiak, lalu menarke, yaitu
periode haid pertama. Haid merupakan pertanda bahwa sistem reproduksinya
sudah aktif. Selain itu terjadi juga pertumbuhan otot yang cepat, tumbuhnya
rambut pubis, dan suara yang semakin halus.
Anak laki-laki juga mengalami perubahan fisik, seperti suara yang semakin
berat, pertumbuhan otot, dan pertumbuhan rambut tubuh. Perkembangan fisik
remaja akan berlangsung sangat cepat sejak awal terjadinya pubertas (Dacey &
Travers, 2004). Perubahan dan perkembangan fisik yang pesat ini membuat


Raisa Andea : Hubungan Antara Body Image Dan Perilaku Diet Pada Remaja, 2010.


remaja memperhatikan tubuhnya yang mempengaruhi interaksinya dengan orang
lain di sekitarnya, terutama teman sebayanya.

b. Perkembangan kognitif remaja
Menurut Piaget (dalam Papalia, 2008), perkembangan kognitif remaja berada
pada tahap operasional formal. Tahap ini merupakan tahap yang paling tinggi
dalam perkembangan kognitif individu, dimana remaja mempunyai kemampuan
untuk memanipulasi informasi dan mempunyai pemikiran yang lebih luas lagi.
Pada masa remaja, proses pembentukan gambaran tubuh sudah di ikuti dengan
proses kognisi. Proses kognisi tersebut berupa pemikiran dan keinginan untuk
mengidentifikasikan diri sesuai dengan tokoh idolanya. Proses pembentukan
gambaran tubuh yang baru pada masa remaja ke dalam diri adalah bagian dari
tugas perkembangan yang sangat penting (Dacey & Kenny, 2001).
Dalam beberapa hal pemikiran para remaja masih terlihat kurang matang.
Salah satu karakteristik pemikiran remaja yang belum matang ini adalah
kesadaran diri. Elkind (dalam Papalia, 2008) merujuk kondisi kesadaran diri ini
sebagai imaginary audience, yaitu menggambarkan peningkatan kesadaran remaja
yang tampil pada keyakinan mereka bahwa orang lain memiliki perhatian yang
amat besar terhadap diri mereka, sebesar perhatian mereka sendiri. Gejala
imaginary audience mencakup berbagai perilaku untuk mendapatkan perhatian,
keinginan agar kehadirannya diperhatikan, disadari oleh orang lain, dan menjadi
pusat perhatian.



Raisa Andea : Hubungan Antara Body Image Dan Perilaku Diet Pada Remaja, 2010.


c. Perkembangan sosial remaja
Salah satu tugas perkembangan masa remaja yang tersulit adalah yang
berhubungan dengan penyesuaian sosial. Remaja harus menyesuaikan diri dengan
lawan jenis dalam hubungan yang sebelumnya belum pernah ada dan harus
menyesuaikan dengan orang dewasa di luar lingkungan keluarga dan sekolah
(Hurlock, 1999).
Pada saat memasuki usia remaja, seorang individu sudah mulai menyadari
bahwa dirinya bukan akan-anak lagi dan mulai berusaha untuk memasuki dunia
orang dewasa, berusaha untuk mendapatkan pengakuan dari orang dewasa dan
mencari identitas diri yang dapat mempengaruhi perasaan mereka terhadap diri
sendiri. Menurut Handel (dalam Rice, 1990), sejak masa puber, remaja umumnya
mulai memperhatikan dan membandingkan hal-hal khusus seperti penampilan
fisik (misalnya bentuk tubuh) dan kemampuan sosialisasinya dengan lingkungan
pergaulan dan tokoh idolanya. Remaja menyadari bahwa daya tarik fisik berperan
penting dalam hubungan sosial. Hal tersebut yang menyebabkan remaja sangat
terpengaruh terhadap penilaian dari orang lain terhadap bentuk tubuhnya dan peka
terhadap rasa malu (karena adanya penilaian yang kurang baik).

I. Hubungan Antara Gambaran Tubuh dan Perilaku Diet Pada Remaja
Conger dan Peterson (dalam Sarafino, 1998) mengemukakan bahwa
gambaran tubuh bagi remaja merupakan suatu hal yang penting, karena pada masa
remaja seseorang banyak mengalami perubahan, baik secara fisik maupun psikis
pada masa remaja, seseorang banyak mengalami perubahan, baik secara fisik


Raisa Andea : Hubungan Antara Body Image Dan Perilaku Diet Pada Remaja, 2010.


maupun psikis. Perubahan yang pesat ini menimbulkan respon tersendiri bagi
remaja berupa tingkah laku yang sangat memperhatikan perubahan bentuk
tubuhnya. Para remaja biasanya mulai bersibuk diri dengan penampilan fisik
mereka dan ingin mengubah penampilan mereka. Keinginan ini disebabkan
karena remaja sering merasa tidak puas terhadap penampilan dirinya. Bagaimana
perasaan seseorang mengenai penampilan fisik inilah yang disebut dengan
gambaran tubuh (Valencia, 2008).
Perhatian terhadap gambaran tubuh seseorang sangat kuat terjadi pada remaja
yang berusia 12 hingga 18 tahun, baik pada remaja perempuan maupun remaja
laki-laki (Santrock, 2003). Para remaja melakukan berbagai usaha agar
mendapatkan gambaran tubuh yang ideal sehingga terlihat menarik seperti,
berpakaian yang sesuai dengan bentuk tubuh atau menggunakan alat-alat
kecantikan, namun usaha tersebut belum sepenuhnya dapat memuaskan
penampilan mereka.
Pada umumnya, remaja perempuan lebih kurang puas dengan keadaan
tubuhnya dan memiliki lebih banyak gambaran tubuh yang negatif, dibandingkan
dengan remaja laki-laki selama masa pubertas. Hal tersebut dikarenakan pada saat
mulai memasuki masa remaja, seorang perempuan akan mengalami peningkatan
lemak tubuh yang membuat tubuhnya semakin jauh dari bentuk tubuh yang ideal,
sedangkan remaja laki-laki menjadi lebih puas karena massa otot yang meningkat.
(Brooks-Gunn & Paikoff dalam Santrock, 2003).
Hasil penelitian Pope, Philips, dan Olivardia (2000) menunjukkan bahwa
perempuan lebih memperhatikan penampilan fisik dibandingkan laki-laki.


Raisa Andea : Hubungan Antara Body Image Dan Perilaku Diet Pada Remaja, 2010.


Penjelasan ini bukan berarti penampilan fisik yang menarik hanya pada
perempuan saja tetapi laki-laki pun terkadang memperhatikan penampilan mereka.
Ketidakpuasan terhadap gambaran tubuh pada remaja perempuan umumnya
mencerminkan keinginan untuk menjadi lebih langsing, sedangkan pada remaja
laki-laki ketidakpuasan terhadap tubuhnya juga timbul karena keinginan untuk
menjadi lebih besar, lebih tinggi, dan berotot (Evans, 2008).
Berscheid (Papalia & Olds, 2008) menyatakan bahwa remaja yang memiliki
persepsi positif terhadap gambaran tubuh lebih mampu menghargai dirinya.
Individu tersebut cenderung menilai dirinya sebagai orang dengan kepribadian
cerdas, asertif, dan menyenangkan. Dacey dan Kenny (2001) mengemukakan
bahwa persepsi negatif remaja terhadap gambaran tubuh akan menghambat
perkembangan kemampuan interpersonal dan kemampuan membangun hubungan
yang positif dengan remaja lain.
Memiliki gambaran tubuh yang ideal merupakan keinginan setiap remaja.
Pada usia remaja banyak dari mereka yang berusaha mengubah penampilannya
sehingga terlihat menarik. Kepedulian terhadap penampilan dan gambaran tubuh
yang ideal dapat mengarah kepada upaya obsesif seperti mengontrol berat badan
(Davison & Birch dalam Papalia 2008). Pola ini menjadi lebih umum diantara
anak perempuan ketimbang anak laki-laki. Pada umumnya remaja melakukan diet,
berolahraga, melakukan perawatan tubuh, mengkonsumsi obat pelangsing dan
lain-lain untuk mendapatkan berat badan yang ideal (Dacey & Kenny, 2001).
Konsep tubuh yang ideal pada perempuan adalah tubuh langsing (Sanggarwaty,
2003), sedangkan pada laki-laki adalah tubuh berisi, berotot, berdada bidang, serta


Raisa Andea : Hubungan Antara Body Image Dan Perilaku Diet Pada Remaja, 2010.


biseps yang menonjol (McCabe & Ricciardeli, 2004). Orang dengan tubuh kurang
ideal selalu dipersepsikan malas dan mudah puas dengan dirinya, dan banyak dari
mereka yang berharap agar berat badannya turun dengan sendirinya (Brownell
dalam Sarafino, 1998). Begitu sadar berat badannya bertambah, biasanya orang
akan mencoba membatasi makanannya (Gunawan, 2004). Hal ini mengakibatkan
banyak dari remaja yang mengontrol berat badan dengan melakukan diet dan
berolahraga untuk membentuk tubuh yang ideal. Sejauh ini remaja lebih menyukai
diet untuk menurunkan berat badan.
Diet didefinisikan sebagai kegiatan membatasi dan mengontrol makanan yang
akan dimakan dengan tujuan untuk mengurangi dan mempertahankan berat badan
(Hawks, 2008). Saat ini, diet merupakan salah satu cara cara yang paling populer
untuk menurunkan berat badan karena diet dapat dilakukan oleh hampir semua
orang, tidak mahal, diterima secara sosial, dan tidak menimbulkan efek samping
yang langsung terasa (Hill, dkk. dalam Elga, 2007). Ogden (2002) menyatakan hal
sebaliknya, bahwa orang-orang yang mempunyai keinginan untuk mengubah
bentuk tubuhnya tidak selalu melakukan diet. Beberapa orang memilih untuk
mengenakan baju-baju yang membuat mereka terlihat kurus atau melakukan jalan
pintas melalui operasi. Hal ini menunjukkan bahwa ternyata seseorang yang
memiliki rasa tidak puas terhadap bentuk tubuhnya belum tentu melakukan diet,
melainkan mereka dapat memilih cara-cara lain untuk memperbaiki
penampilannya.
Berdasarkan pemaparan di atas, dapat disimpulkan bahwa perhatian terhadap
gambaran tubuh sangat kuat pada masa remaja, baik pada remaja laki-laki maupun


Raisa Andea : Hubungan Antara Body Image Dan Perilaku Diet Pada Remaja, 2010.


perempuan. Para remaja melakukan melakukan berbagai usaha agar mendapatkan
gambaran tubuh yang ideal sehingga terlihat menarik. Salah satu usaha tersebut
adalah dengan melakukan diet.

J. Hipotesis
Berdasarkan uraian di atas maka hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini
adalah terdapat hubungan negatif antara gambaran tubuh dan perilaku diet pada
remaja, yang artinya semakin positif gambaran tubuh remaja maka intensitas
perilaku diet yang dilakukan remaja akan semakin rendah. Begitu pula sebaliknya,
semakin negatif gambaran tubuh remaja maka intensitas perilaku diet yang
dilakukan remaja akan semakin tinggi.














Raisa Andea : Hubungan Antara Body Image Dan Perilaku Diet Pada Remaja, 2010.


BAB III
METODE PENELITIAN

Hadi (2000) mengatakan bahwa metode penelitian dalam suatu penelitian
ilmiah merupakan unsur penting karena metode yang digunakan dalam penelitian
dapat menentukan apakah penelitian tersebut dapat dipertanggungjawabkan
hasilnya. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif yang bersifat
korelasional, yang bertujuan untuk melihat hubungan antara satu variabel dengan
variabel lain. Pembahasan dalam bab ini meliputi identifikasi variabel penelitian,
definisi operasional, populasi dan metode pengambilan sampel, instrumen/alat
ukur yang digunakan, validitas dan reliabilitas alat ukur, prosedur pelaksanaan
penelitian dan metode analisis data

D. Identifikasi Variabel Penelitian
Identifikasi variabel penelitian digunakan untuk menguji hipotesa penelitian.
Dalam penelitian ini terdapat dua buah variabel yang akan diteliti, yaitu:
1. Variabel bebas : gambaran tubuh
2. Variabel tergantung : perilaku diet

E. Definisi Operasional
Untuk memperjelas variabel-variabel dalam penelitian ini, akan dikemukakan
definisi-definisi dari variabel yang digunakan, yaitu:



Raisa Andea : Hubungan Antara Body Image Dan Perilaku Diet Pada Remaja, 2010.


3. Gambaran tubuh
Gambaran tubuh yang dimaksud dalam penelitian ini adalah skor yang
diperoleh dari jawaban subjek terhadap skala gambaran tubuh yang disusun
dengan format Likert dengan lima pilihan jawaban dari Sangat Tidak Sesuai
(STS), Tidak Sesuai (TS), Netral (N), Sesuai (S), dan Sangat Sesuai (SS) dan juga
disusun dengan format Diferensial Semantik dengan lima pilihan jawaban yang
terletak di kutub berseberangan, yaitu kutub negatif (yang berisi keadaan negatif)
dan kutub positif (yang berisi keadaan positif). Alat ukur gambaran tubuh ini
dikembangkan oleh peneliti berdasarkan Multidimensional Body Self Relation
Questionnaire-Appearance Scales (MBSRQ-AS) yang dikemukakan oleh Cash.
Cash mengemukakan adanya lima dimensi gambaran tubuh, yaitu:
f. Appearance evaluation (evaluasi Penampilan)
g. Appearance orientation (orientasi penampilan)
h. Body area satisfaction (kepuasan terhadap bagian tubuh)
i. Overweight preoccupation (kecemasan menjadi gemuk)
j. Self-classified weight (pengkategorian ukuran tubuh)
Skor total pada skala gambaran tubuh merupakan petunjuk gambaran tubuh
yang positif atau negatif. Skor skala yang tinggi menunjukkan gambaran tubuh
yang positif, sebaliknya skor skala yang rendah menunjukkan gambaran tubuh
yang negatif.





Raisa Andea : Hubungan Antara Body Image Dan Perilaku Diet Pada Remaja, 2010.


4. Perilaku diet
Perilaku diet yang dimaksud dalam penelitian ini adalah skor yang diperoleh
dari jawaban subjek terhadap skala perilaku diet yang disusun dengan format
Likert dengan empat pilihan jawaban dari Tidak Pernah (TP), Kadang (KD),
Sering (SR), dan Selalu (SL). Alat ukur perilaku diet ini dikembangkan oleh
peneliti berdasarkan alat ukur yang dibuat oleh French, Perry, Leon dan Fulkerson
(1995).
Alat ukur ini menampilkan daftar metode-metode penurunan berat badan
yang terdiri dari:
a. Metode penurunan berat badan yang sehat yang mencerminkan pola makan
sehat dan olahraga.
b. Metode penurunan berat badan yang tidak sehat yang mencerminkan usaha
mengontrol berat badan yang tidak sehat.
Skor total pada skala perilaku diet merupakan petunjuk tinggi dan rendahnya
intensitas perilaku diet pada remaja. Semakin tinggi skor skala perilaku diet maka
perilaku diet yang dilakukan remaja semakin tinggi intensitasnya, sebaliknya
semakin rendah skor skala perilaku diet maka perilaku diet yang dilakukan remaja
semakin rendah intensitasnya.

F. Populasi Dan Metode Pengambilan Sampel
1. Populasi
Masalah populasi dan sampel yang dipakai dalam suatu penelitian merupakan
hal penting yang harus diperhatikan. Populasi adalah seluruh subjek yang


Raisa Andea : Hubungan Antara Body Image Dan Perilaku Diet Pada Remaja, 2010.


dimaksud untuk diteliti. Populasi dibatasi sebagai sejumlah subjek atau individu
yang paling sedikit memiliki sifat yang sama (Hadi, 2000).
Menyadari luasnya keseluruhan populasi dan keterbatasan yang dimiliki
penulis, maka subjek penelitian yang dipilih adalah sebagian dari keseluruhan
populasi yang dinamakan sampel. Sampel adalah sebagian dari populasi yang
merupakan penduduk yang jumlahnya kurang dari populasi. Sampel harus
mempunyai paling sedikit satu sifat yang sama (Hadi, 2000). Karakteristik
populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah:
a. Remaja putra dan putri
b. Usia 15-18 tahun
c. Mengikuti pendidikan formal, yaitu Sekolah Menengah Atas

2. Metode pengambilan sampel
Pengambilan sampel atau sampling adalah proses yang dilakukan untuk
memilih dan mengambil sampel secara benar dari suatu populasi, sehingga dapat
digunakan sebagai wakil yang sahih atau dapat mewakili bagi populasi tersebut
(Sugiarto, Siagian, Sunaryanto & Octomo, 2003).
Penelitian ini menggunakan teknik pengambilan sampel secara acak
sederhana (simple random sampling) dengan menggunakan tabel bilangan angka
random. Alasan peneliti menggunakan teknik ini adalah sesuai dengan yang
dikatakan Hadi (2000) bahwa teknik ini merupakan teknik pengambilan sampel
tanpa pandang bulu dan bertitik tolak pada prinsip-prinsip matematik yang telah


Raisa Andea : Hubungan Antara Body Image Dan Perilaku Diet Pada Remaja, 2010.


teruji. Konsep dasarnya adalah bahwa setiap anggota populasi punya peluang
yang sama untuk menjadi anggota sampel (Danim, 1997).

G. Instrumen/Alat Ukur yang Digunakan
Alat ukur merupakan metode pengumpulan data dalam kegiatan penelitian
yang bertujuan untuk mengungkap fakta mengenai variabel yang diteliti. Alat
ukur yang digunakan hendaknya disesuaikan dengan tujuan penelitian dan bentuk
data yang akan diambil serta diukur. Data penelitian ini diperoleh dengan
menggunakan metode skala. Skala adalah suatu metode pengumpulan data yang
merupakan suatu daftar pertanyaan yang harus dijawab oleh subjek secara tertulis
(Hadi, 2000).
Menurut Hadi (2000), skala dapat digunakan dalam penelitian berdasarkan
asumsi-asumsi sebagai berikut :
1. Subjek adalah orang yang paling tahu tentang dirinya
2. Bahwa apa yang dinyatakan subjek pada peneliti adalah benar dan dapat
dipercaya
3. Interpretasi subjek tentang pernyataan-pernyataan yang diajukan kepadanya
adalah sama dengan apa yang dimaksudkan peneliti.
Skala yang digunakan dalam penelitian ini ada dua buah skala yaitu, skala
perilaku diet dan skala gambaran tubuh.
3. Skala gambaran tubuh
Alat ukur yang digunakan untuk mengukur gambaran tubuh adalah skala
gambaran tubuh yang dirancang dan dikembangkan sendiri oleh peneliti yang


Raisa Andea : Hubungan Antara Body Image Dan Perilaku Diet Pada Remaja, 2010.


disusun berdasarkan Multidimensional Body Self Relation Questionnaire-
Appearance Scales (MBSRQ-AS) yang dikemukakan oleh Cash (dalam Seawell
& Danorf-Burg, 2005).
Cash (dalam Seawell & Danorf-Burg, 2005) mengemukakan adanya lima
dimensi gambaran tubuh, yaitu:
a. Appearance evaluation (evaluasi penampilan), yaitu mengukur evaluasi dari
penampilan dan keseluruhan tubuh, apakah menarik atau tidak menarik serta
memuaskan dan tidak memuaskan.
b. Appearance orientation (orientasi penampilan), yaitu perhatian individu
terhadap penampilan dirinya dan usaha yang dilakukan untuk memperbaiki
dan meningkatkan penampilan dirinya.
c. Body area satisfaction (kepuasan terhadap bagian tubuh), yaitu mengukur
kepuasan individu terhadap bagian tubuh secara spesifik, seperti wajah,
rambut, tubuh bagian bawah (pantat, paha, pinggul, kaki), tubuh bagian
tengah (pinggang, perut), tubuh bagian atas (dada, bahu, lengan), dan
penampilan secara keseluruhan.
d. Overweight preoccupation (kecemasan menjadi gemuk), yaitu mengukur
kecemasan terhadap kegemukan, kewaspadan individu terhadap berat badan,
kecenderungan melakukan diet untuk menurunkan berat badan dan
membatasi pola makan.
e. Self-classified weight (pengkategorian ukuran tubuh), yaitu mengukur
bagaimana individu mempersepsi dan menilai berat badannya, dari sangat
kurus sampai sangat gemuk.


Raisa Andea : Hubungan Antara Body Image Dan Perilaku Diet Pada Remaja, 2010.


Skala gambaran tubuh disusun berdasarkan skala Likert dan skala Diferensial
Semantik. Skala Likert digunakan untuk mengungkap dimensi appearance
evaluation(evaluasi penampilan), appearance orientation (orientasi penampilan),
dan overweight preoccupation (kecemasan menjadi gemuk). Skala Likert terdiri
dari dua kategori aitem, yaitu aitem favorable (mendukung konstruk yang hendak
diukur) dan unfavorable (tidak mendukung konstruk yang hendak diukur), dan
menyediakan lima alternatif jawaban yang terdiri dari Sangat Tidak Sesuai (STS),
Tidak Sesuai (TS), Netral (N), Sesuai (S), dan Sangat Sesuai (SS). Nilai pada
setiap pilihan berada pada rentang 1-5. Bobot penilaian untuk setiap respon subjek
pada pernyataan favorable yaitu STS =1, TS =2, N =3, S =4, SS =5. Bobot
penilaian untuk setiap respon subjek pada pernyataan unfavorable yaitu STS =5,
TS =4, N=3, S =2, SS =1.
Skala Diferensial Semantik digunakan untuk mengungkap dimensi body area
satisfaction (kepuasan terhadap bagian tubuh), dan self-classified weight
(pengkategorian ukuran tubuh). Skala ini memiliki dua pilihan jawaban yang
terletak di kutub yang berseberangan, yaitu kutub negatif (yang berisi keadaan
negatif) dan kutub positif (yang berisi keadaan positif) dari setiap pernyataan.
Diantara kedua kutub tersebut tersedia lima garis yang menunjukkan dimana
posisi subjek terhadap pernyataan yang disediakan, yaitu Kutub negatif __ __
__ __ __ Kutub positif. Bobot penilaian untuk setiap garis adalah Kutub negatif
1 2 3 4 5 Kutub positif
Penyusunan alat ukur ini untuk lebih jelasnya dijabarkan dalam bentuk blue
print pada tabel berikut ini:


Raisa Andea : Hubungan Antara Body Image Dan Perilaku Diet Pada Remaja, 2010.


Tabel 1. Blue print skala gambaran tubuh sebelum uji coba
No
.
Aspek / Dimensi
Gambaran Tubuh
Indikator Perilaku Nomor Aitem Jumlah
(Persen) F UF
1. Appearance
Evaluation
(Evaluasi
penampilan)
- Evaluasi terhadap
penampilan dari diri
pribadi
- Evaluasi terhadap
penampilan dari orang
lain
1, 5, 9,
19, 23,
31, 42
2, 8, 20,
33, 37,
41

13
(21.7 %)

2. Appearance
Orientation
(Orientasi
penampilan)
- Perhatian individu
dalam menjaga
penampilan
- Usaha dalam
memperbaiki dan
meningkatkan
penampilan
3, 6, 14,
24, 25,
27
28, 43
4, 10, 29,
32
12
(20 %)

3. Body Area
Satisfaction
(Kepuasan
terhadap bagian
tubuh)
- Kepuasan terhadap
wajah
- Kepuasan terhadap
rambut
- Kepuasan terhadap
tubuh bagian bawah
- Kepuasan terhadap
tubuh bagian tengah
- Kepuasan terhadap
tubuh bagian atas
- Kepuasan terhadap
tampilan otot
- Kepuasan terhadap
berat badan
- Kepuasan terhadap
tinggi badan
- Kepuasan terhadap
keseluruhan
penampilan
50, 51,
52, 53,
54, 55,
56, 57,
58
9
(15 %)

4. Overweight
Preoccupation
(Kecemasan
menjadi gemuk)
- Kecemasan terhadap
kegemukan
- Kewaspadan individu
terhadap berat badan
- Kecenderungan
melakukan diet
- Membatasi pola makan
12, 15,
17, 22,
26, 30,
35,
39, 45,
47

7, 11, 13,
16, 18,
21, 34,
36, 38,
40, 44,
46, 48,
49
24
(40 %)



Raisa Andea : Hubungan Antara Body Image Dan Perilaku Diet Pada Remaja, 2010.


5. Self-Classified
Weight
(Pengkategorian
ukuran tubuh)
- Berat badan
- Tinggi badan
59, 60 2
(3.3 %)

TOTAL 36
(60 %)
24
(40 %)
60
(100 %)

Dari setiap karakteristik akan diturunkan sejumlah aitem dimana dari setiap
aitem akan diperoleh skor total yang menunjukkan semakin tinggi skor gambaran
tubuh individu maka akan diikuti oleh semakin positif gambaran tubuhnya,
sebaliknya semakin rendah skor gambaran tubuh individu maka akan diikuti oleh
semakin negatif gambaran tubuhnya.

4. Skala perilaku diet
Alat ukur yang digunakan untuk mengukur perilaku diet adalah skala
perilaku diet yang dirancang dan dikembangkan sendiri oleh peneliti yang disusun
berdasarkan metode-metode penurunan berat badan yang dikemukakan oleh
French, Perry, Leon dan Fulkerson (dalam Elga, 2007). Alat ukur ini
menampilkan daftar metode-metode penurunan berat badan yang terdiri dari:
a. Metode penurunan berat badan yang sehat yang mencerminkan pola makan
sehat dan olahraga. Metode ini terdiri dari: pengurangan kalori,
memperbanyak olahraga, memperbanyak makan buah dan sayur, mengurangi
cemilan, mengurangi asupan lemak, mengurangi permen atau makanan
manis, mengurangi porsi makan yang di konsumsi, mengubah tipe makanan,
mengurangi konsumsi daging, mengurangi makanan yang berkarbohidrat
tinggi, dan mengkonsumsi makanan-makanan rendah kalori.


Raisa Andea : Hubungan Antara Body Image Dan Perilaku Diet Pada Remaja, 2010.


b. Metode penurunan berat badan yang tidak sehat yang mencerminkan usaha
mengontrol berat badan yang tidak sehat. Metode ini terdiri dari: puasa (di
luar ibadah), sengaja melewatkan waktu makan (sarapan, makan siang,
makan malam), memperbanyak merokok, penggunaan laxative (obat pelancar
buang air besar), menggunakan diuretic (obat penyerap kadar air dalam
tubuh), menggunakan penahan nafsu makan, menggunakan pil diet,
memuntahkan makanan dengan disengaja, tidak makan daging sama sekali,
tidak makan makanan yang mengandung karbohidrat sama sekali, dan hanya
memakan satu jenis makanan saja dalam sehari.
Skala perilaku diet disusun berdasarkan skala Likert yang terdiri dari dua
kategori aitem, yaitu aitem favorable (mendukung konstruk yang hendak diukur)
dan unfavorable (tidak mendukung konstruk yang hendak diukur), dan
menyediakan empat alternatif jawaban yang terdiri dari Tidak Pernah (TP),
Kadang (KD), Sering (SR), dan Selalu (SL). Nilai pada setiap pilihan berada pada
rentang 1-4. Bobot penilaian untuk setiap respon subjek pada pernyataan
favorable yaitu TP =1, KD =2, SR =3, SL =4. Bobot penilaian untuk setiap
respon subjek pada pernyataan unfavorable yaitu TP =4, KD =3, SR =2, SL =1.
Penyusunan alat ukur ini untuk lebih jelasnya dijabarkan dalam bentuk blue
print pada tabel berikut ini:






Raisa Andea : Hubungan Antara Body Image Dan Perilaku Diet Pada Remaja, 2010.


Tabel 2. Blue print skala perilaku diet sebelum uji coba
No Aspek /
Dimensi
Perilaku Diet
Indikator Perilaku
Nomor Aitem Jumlah
(Persen) F UF
1. Metode
penurunan
berat badan
yang sehat
- pengurangan kalori
- memperbanyak olahraga
- memperbanyak makan buah
dan sayur
- mengurangi cemilan
- mengurangi asupan lemak
- mengurangi permen atau
makanan manis
- mengurangi porsi makan
yang di konsumsi
- mengubah tipe makanan
- mengurangi konsumsi daging
- mengurangi makanan yang
berkarbohidrat tinggi
- mengkonsumsi makanan-
makanan rendah kalori
1, 2, 3,
7, 8,
11, 23,
24, 25,
26, 27,
31, 32,
33, 39
4, 5, 6,
9, 10,
28, 29
30, 37,
38
25
(62.5 %)
2. Metode
penurunan
berat badan
yang tidak
sehat
- puasa (di luar ibadah)
- sengaja melewatkan waktu
makan (sarapan, makan
siang, makan malam)
- memperbanyak merokok
- penggunaan laxative (obat
pelancar buang air besar)
- menggunakan diuretic (obat
penyerap kadar air dalam
tubuh)
- menggunakan penahan nafsu
makan
- menggunakan pil diet
- memuntahkan makanan
dengan disengaja
- tidak makan daging sama
sekali
- tidak makan makanan yang
mengandung karbohidrat
sama sekali
- hanya memakan satu jenis
makanan saja dalam sehari
12, 13,
14, 15,
16, 17,
18, 19,
20, 21,
22, 34,
35, 36,
40

15
(37.5 %)
TOTAL
30
(75 %)
10
(25 %)
40
(100 %)



Raisa Andea : Hubungan Antara Body Image Dan Perilaku Diet Pada Remaja, 2010.


Dari setiap karakteristik akan diturunkan sejumlah aitem dimana dari setiap
aitem akan diperoleh skor total yang menunjukkan semakin tinggi skor perilaku
diet individu maka menunjukkan intensitas perilaku diet yang tinggi, sebaliknya
skor skala yang rendah menunjukkan intensitas perilaku diet yang rendah.

H. Validitas Dan Reliabilitas Alat Ukur
5. Validitas
Validitas adalah sejauh mana ketepatan dan kecermatan suatu alat ukur dalam
melakukan fungsi ukurnya. Valid tidaknya suatu alat ukur tergantung pada
mampu tidaknya alat ukur tersebut mencpaai tujuan pengukuran yang dikehendaki
dengan tepat (Azwar, 2000). Validitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah
validitas isi (content validity). Validitas ini merupakan validitas yang diestimasi
lewat pengujian terhadap isi tes dengan analisis rasional atau lewat professional
judgement (Azwar, 2000). Professional judgement di dalam penelitian ini adalah
dosen pembimbing penelitian ini.

6. Reliabilitas
Reliabilitas alat ukur menunjukkan derajat keajegan atau konsistensi alat ukur
yang bersangkutan, bila diterapkan beberapa kali pada kesempatan yang berbeda
(Hadi, 2000). Reliabilitas alat ukur yang dapat dilihat dari koefisien reliabilitas
merupakan indikator konsistensi atau alat kepercayaan hasil ukur, yang
mengandung makna kecermatan pengukur (Azwar, 2000).


Raisa Andea : Hubungan Antara Body Image Dan Perilaku Diet Pada Remaja, 2010.


Uji reliabilitas alat ukur dalam penelitian ini menggunakan pendekatan
internal consistency (Cronbachs alpha coefficient) yang hanya memerlukan satu
kali pengenaan tes tunggal pada sekelompok individu sebagai subjek dengan
tujuan untuk melihat konsistensi di dalam tes itu sendiri. Teknik ini dipandang
ekonomis, praktis, dan berefisiensi tinggi, sehingga hasil penelitian dapat
digeneralisasikan pada populasi (Azwar, 2000).

7. Daya beda aitem
Uji daya beda aitem dilakukan untuk melihat sejauh mana aitem mampu
membedakan antara individu atau kelompok yang memiliki satu atau yang tidak
memiliki atribut yang diukur. Dasar kerja yang digunakan dalam analisis aitem ini
adalah dengan memilih aitem yang mengukur hal yang sama dengan yang diukur
oleh tes secara keseluruhan (Azwar, 2007).
Pengujian daya beda aitem ini menghendaki dilakukannya komputasi
koefisien korelasi antara distribusi skor pada setiap aitem dengan suatu kriteria
yang relevan yaitu distribusi skor skala itu sendiri. Komputasi ini menghasilkan
koefisien korelasi item total yang dapat dilakukan dengan menggunakan formula
koefisien korelasi Pearson Product Moment. Prosedur pengujian ini akan
menghasilkan koefisen korelasi aitem total yang dikenal dengan indeks daya beda
aitem(Azwar, 2007).





Raisa Andea : Hubungan Antara Body Image Dan Perilaku Diet Pada Remaja, 2010.


8. Hasil uji coba alat ukur
a. Hasil uji coba alat ukur gambaran tubuh
Ujicoba skala gambaran tubuh di lakukan terhadap 300 remaja siswa-siswi
SMA di kota Medan yang sesuai dengan karakteristik subjek penelitian. Hasil
ujicoba skala gambaran tubuh untuk skala Likert menunjukkan bahwa alat ukur
valid dan reliabel, dimana nilai koefisien reliabilitas alpha sebesar 0,929 dengan
kisaran nilai corrected item total correlation yang bergerak dari 0,310 0,755.
Sedangkan hasil ujicoba skala gambaran tubuh untuk skala Diferensial Semantik
juga menunjukkan bahwa alat ukur valid dan reliabel, dimana nilai koefisien alpha
sebesar 0,788 dengan kisaran nilai corrected item total correlation yang bergerak
dari 0,359 0,528.
Jumlah aitem skala gambaran tubuh yang di ujicobakan adalah 49 aitem
untuk skala Likert dan 11 aitem untuk skala Diferensial Semantik. Untuk skala
Likert, jumlah aitem yang baik setelah dilakukan ujicoba adalah 29 aitem dengan
koefisien korelasi r
xx
minimal 0,300. Sedangkan untuk skala Semantik
Diferensial, jumlah aitem yang baik setelah dilakukan ujicoba adalah 10 aitem
dengan koefisien korelasi r
xx
minimal 0,300. Jumlah aitem yang baik tersebut
didasarkan pendapat Azwar (2000) yang menyatakan bahwa semua aitem yang
mencapai koefisien korelasi minimal 0,300, daya pembedanya dianggap
memuaskan. Batasan ini merupakan konvensi. Tetapi apabila jumlah aitem yang
lolos masih tidak mencukupi, dapat mempertimbangkan untuk menurunkan batas
kriteria menjadi 0.25. Penyusun tes boleh menentukan sendiri batasan daya


Raisa Andea : Hubungan Antara Body Image Dan Perilaku Diet Pada Remaja, 2010.


diskriminasi aitemnya dengan mempertimbangkan isi dan tujuan skala yang
sedang disusun.
Distribusi aitem yang dipakai pada skala gambaran tubuh dapat dilihat
pada tabel 3.

Tabel 3. Blue print skala gambaran tubuh setelah uji coba
No
.
Aspek / Dimensi
Gambaran Tubuh
Indikator Perilaku Nomor Aitem Jumlah
(Persen) F UF
1. Appearance
Evaluation
(Evaluasi
penampilan)
- Evaluasi terhadap
penampilan dari diri
pribadi
- Evaluasi terhadap
penampilan dari orang
lain
19, 31,
42
2, 8

5
(12.8 %)

2. Appearance
Orientation
(Orientasi
penampilan)
- Perhatian individu
dalam menjaga
penampilan
- Usaha dalam
memperbaiki dan
meningkatkan
penampilan
14 4, 10, 29 4
(10.3 %)

3. Body Area
Satisfaction
(Kepuasan
terhadap bagian
tubuh)
- Kepuasan terhadap
wajah
- Kepuasan terhadap
rambut
- Kepuasan terhadap
tubuh bagian bawah
- Kepuasan terhadap
tubuh bagian tengah
- Kepuasan terhadap
tubuh bagian atas
- Kepuasan terhadap
tampilan otot
- Kepuasan terhadap
berat badan
- Kepuasan terhadap
tinggi badan
- Kepuasan terhadap
keseluruhan
penampilan
51, 52,
53, 54,
55, 56,
57, 58
8
(20.5 %)



Raisa Andea : Hubungan Antara Body Image Dan Perilaku Diet Pada Remaja, 2010.


4. Overweight
Preoccupation
(Kecemasan
menjadi gemuk)
- Kecemasan terhadap
kegemukan
- Kewaspadan individu
terhadap berat badan
- Kecenderungan
melakukan diet
- Membatasi pola makan
12, 15,
22, 26,
30,
39, 45,
47
7, 11, 13,
16, 18,
21, 36,
38, 40,
44, 46,
48
20
(51.3 %)

5. Self-Classified
Weight
(Pengkategorian
ukuran tubuh)
- Berat badan
- Tinggi badan
59, 60 2
(5.1 %)

TOTAL 22
(56.4 %)
17
(43.6 %)
39
(100 %)

Sebelum skala digunakan untuk penelitian, terlebih dahulu aitem disusun
kembali seperti pada tabel 4.
















Raisa Andea : Hubungan Antara Body Image Dan Perilaku Diet Pada Remaja, 2010.


Tabel 4. Blue print skala gambaran tubuh untuk penelitian
No
.
Aspek / Dimensi
Gambaran Tubuh
Indikator Perilaku Nomor Aitem Jumlah
(Persen) F* UF*
1. Appearance
Evaluation
(Evaluasi
penampilan)
- Evaluasi terhadap
penampilan dari diri
pribadi
- Evaluasi terhadap
penampilan dari orang
lain
13, 19,
24
1, 4

5
(12.8 %)

2. Appearance
Orientation
(Orientasi
penampilan)
- Perhatian individu
dalam menjaga
penampilan
- Usaha dalam
memperbaiki dan
meningkatkan
penampilan
9 2, 5, 17 4
(10.3 %)

3. Body Area
Satisfaction
(Kepuasan
terhadap bagian
tubuh)
- Kepuasan terhadap
wajah
- Kepuasan terhadap
rambut
- Kepuasan terhadap
tubuh bagian bawah
- Kepuasan terhadap
tubuh bagian tengah
- Kepuasan terhadap
tubuh bagian atas
- Kepuasan terhadap
tampilan otot
- Kepuasan terhadap
berat badan
- Kepuasan terhadap
tinggi badan
- Kepuasan terhadap
keseluruhan
penampilan
30, 31,
32, 33,
34, 35,
36, 37
8
(20.5 %)

4. Overweight
Preoccupation
(Kecemasan
menjadi gemuk)
- Kecemasan terhadap
kegemukan
- Kewaspadan individu
terhadap berat badan
- Kecenderungan
melakukan diet
- Membatasi pola makan
7, 10,
15, 16,
18,
22, 26,
28

3, 6, 8,
11, 12,
14, 20,
21, 23,
25, 27,
29
20
(51.3 %)



Raisa Andea : Hubungan Antara Body Image Dan Perilaku Diet Pada Remaja, 2010.


5. Self-Classified
Weight
(Pengkategorian
ukuran tubuh)
- Berat badan
- Tinggi badan
38, 39 2
(5.1 %)

TOTAL 22
(56.4 %)
17
(43.6 %)
39
(100 %)

b. Hasil uji coba alat ukur perilaku diet
Ujicoba skala perilaku diet di ujicobakan pada 300 orang remaja siswa-siswi
SMA di kota Medan yang sesuai dengan karakteristik subjek penelitian. Hasil
ujicoba skala perilaku diet menunjukkan bahwa alat ukur valid dan reliabel,
dimana nilai koefisien reliabilitas alpha sebesar 0,865 dengan kisaran nilai
corrected item total correlation yang bergerak dari 0,292 0,583. Jumlah aitem
yang baik setelah dilakukan uji coba adalah 28 buah dengan koefisien korelasi r
xx

minimal 0,275. Jumlah aitem yang baik tersebut didasarkan pendapat Azwar
(2000) yang menyatakan bahwa semua aitem yang mencapai koefisien korelasi
minimal 0,300 daya pembedanya dianggap memuaskan. Batasan ini merupakan
konvensi. Tetapi apabila jumlah aitem yang lolos masih tidak mencukupi, dapat
mempertimbangkan untuk menurunkan batas kriteria menjadi 0.25. Penyusun tes
boleh menentukan sendiri batasan daya diskriminasi aitemnya dengan
mempertimbangkan isi dan tujuan skala yang sedang disusun.
Distribusi aitem yang dipakai pada skala perilaku diet dapat dilihat pada tabel
5.





Raisa Andea : Hubungan Antara Body Image Dan Perilaku Diet Pada Remaja, 2010.


Tabel 5. Blue print skala perilaku diet setelah uji coba
No Aspek /
Dimensi
Perilaku Diet
Indikator Perilaku Nomor Aitem Jumlah
(Persen) F UF
1. Metode
penurunan
berat badan
yang sehat
- pengurangan kalori
- memperbanyak olahraga
- memperbanyak makan buah
dan sayur
- mengurangi cemilan
- mengurangi asupan lemak
- mengurangi permen atau
makanan manis
- mengurangi porsi makan
yang di konsumsi
- mengubah tipe makanan
- mengurangi konsumsi daging
- mengurangi makanan yang
berkarbohidrat tinggi
- mengkonsumsi makanan-
makanan rendah kalori
1, 2, 7,
11, 23,
25, 26,
27, 31,
32,
33, 39
5, 30 14
(50 %)
2. Metode
penurunan
berat badan
yang tidak
sehat
- puasa (di luar ibadah)
- sengaja melewatkan waktu
makan (sarapan, makan
siang, makan malam)
- memperbanyak merokok
- penggunaan laxative (obat
pelancar buang air besar)
- menggunakan diuretic (obat
penyerap kadar air dalam
tubuh)
- menggunakan penahan nafsu
makan
- menggunakan pil diet
- memuntahkan makanan
dengan disengaja
- tidak makan daging sama
sekali
- tidak makan makanan yang
mengandung karbohidrat
sama sekali
- hanya memakan satu jenis
makanan saja dalam sehari
12, 13,
15, 16,
17, 18,
19, 20,
21, 22,
34, 35,
36, 40

14
(50 %)
TOTAL
26
(93 %)
2
(7 %)
28
(100 %)



Raisa Andea : Hubungan Antara Body Image Dan Perilaku Diet Pada Remaja, 2010.


Sebelum skala digunakan untuk penelitian, terlebih dahulu aitem disusun
kembali seperti pada tabel 6.

Tabel 6. Blue print skala perilaku diet untuk penelitian
No Aspek /
Dimensi
Perilaku Diet
Indikator Perilaku Nomor Aitem Jumlah
(Persen) F UF
1. Metode
penurunan
berat badan
yang sehat
- pengurangan kalori
- memperbanyak olahraga
- memperbanyak makan buah
dan sayur
- mengurangi cemilan
- mengurangi asupan lemak
- mengurangi permen atau
makanan manis
- mengurangi porsi makan
yang di konsumsi
- mengubah tipe makanan
- mengurangi konsumsi daging
- mengurangi makanan yang
berkarbohidrat tinggi
- mengkonsumsi makanan-
makanan rendah kalori
1, 2, 4,
5, 16,
17, 18,
19, 21,
22,
23, 27
3, 20 14
(50 %)
2. Metode
penurunan
berat badan
yang tidak
sehat
- puasa (di luar ibadah)
- sengaja melewatkan waktu
makan (sarapan, makan
siang, makan malam)
- memperbanyak merokok
- penggunaan laxative (obat
pelancar buang air besar)
- menggunakan diuretic (obat
penyerap kadar air dalam
tubuh)
- menggunakan penahan nafsu
makan
- menggunakan pil diet
- memuntahkan makanan
dengan disengaja
- tidak makan daging sama
sekali
- tidak makan makanan yang
mengandung karbohidrat
6, 7, 8,
9, 10,
11, 12,
13, 14,
15, 24,
25, 26,
28

14
(50 %)


Raisa Andea : Hubungan Antara Body Image Dan Perilaku Diet Pada Remaja, 2010.


sama sekali
- hanya memakan satu jenis
makanan saja dalam sehari
TOTAL
26
(93 %)
2
(7 %)
28
(100 %)

I. Prosedur Pelaksanaan Penelitian
Prosedur pelaksanaan penelitian terdiri dari tiga tahap. Ketiga tahap tersebut
yaitu persiapan penelitian, pelaksanaan penelitian, dan pengolahan data.
4. Persiapan penelitian
Tahap persiapan penelitian terdiri dari:
a. Pembuatan alat ukur
Sebelum alat ukur dibuat maka hal pertama yang dilakukan oleh peneliti
adalah menentukan aspek-aspek dari suatu alat ukur. Alat ukur yang digunakan
dalam penelitian ini ada dua, yaitu skala gambaran tubuh dan skala perilaku diet.
Skala gambaran tubuh disusun berdasarkan lima dimensi gambaran tubuh yang
dikemukakan oleh Cash (dalam Seawell & Danorf-Burg, 2005). Skala gambaran
tubuh yang disusun oleh peneliti berjumlah 60 aitem.
Skala perilaku diet disusun berdasarkan metode-metode penurunan berat
badan yang dikemukakan oleh French, Perry, Leon dan Fulkerson (dalam Elga,
2007). Skala perilaku diet yang disusun oleh peneliti berjumlah 40 aitem.

b. Uji coba alat ukur
Setelah alat ukur disusun, maka tahap selanjutnya yang dilakukan adalah
melakukan uji coba alat ukur. Uji coba alat ukur dilakukan pada tanggal 17
September 2009 sampai 10 Oktober 2009 kepada 300 orang remaja siswa-siswi


Raisa Andea : Hubungan Antara Body Image Dan Perilaku Diet Pada Remaja, 2010.


SMA di kota Medan. Peneliti terlebih dahulu meminta izin dan kesedian subjek
untuk mengisi skala. Kemudian peneliti menanyakan usia dan pendidikan formal
subjek. Apabila subjek telah memenuhi karakteristik awal tersebut yang telah
ditentukan untuk menjadi sampel penelitian, maka peneliti menyerahkan skala
kepada subjek.

c. Revisi alat ukur
Setelah peneliti melakukan uji coba alat ukur maka peneliti menguji validitas
dan reliabilitas skala. Setelah diketahui aitem-aitem yang memenuhi validitas dan
reliabilitasnya, maka kemudian peneliti menyusun aitem-aitem tersebut ke dalam
alat ukur yang digunakan untuk mengambil data penelitian. Skala dibuat dalam
bentuk buku dari kertas berukuran A4 yang dibagi dua dengan huruf Times New
Roman ukuran 14.

5. Pelaksanaan penelitian
Setelah alat ukur direvisi, maka dilaksanakan penelitian pada subjek yang
memenuhi ciri-ciri populasi. Pengambilan data penelitian dilakukan di SMA
Kemala Bhayangkari I Medan dengan melibatkan siswi kelas X, XI, dan XII
sebanyak 215 orang subjek. Penelitian dilaksanakan pada tanggal 22 Oktober
2009.





Raisa Andea : Hubungan Antara Body Image Dan Perilaku Diet Pada Remaja, 2010.


6. Pengolahan data
Setelah diperoleh data dari skala gambaran tubuh dan skala perilaku diet,
maka dilakukan pengolahan data. Pengolahan data dilakukan dengan menganalisa
menggunakan bantuan program SPSS 15,0 for windows.
Analisa data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisa statistik.
Alasan yang mendasari digunakannya analisa statistik adalah karena statistik
dapat menunjukkan kesimpulan (generalisasi) penelitian. Pertimbangan lain yang
mendasari adalah statistik bekerja dengan angka, statistik bersifat objektif, dan
universal (Hadi, 2000).

J. Metode Analisis Data
Metode yang digunakan untuk menganalisa data pada penelitian ini adalah
analisis statistik. Alasan yang mendasari digunakannya analisis statistik adalah
karena statistik dapat menunjukkan kesimpulan (generalisasi) penelitian.
Pertimbangan lain yang mendasari adalah: statistik bekerja dengan angka, statistik
bersifat objektif, dan bersifat universal (Hadi, 2000).
Teknik analisis data yang digunakan untuk pengujian hipotesa penelitian ini
adalah dengan menggunakan teknik korelasi Pearson Product Moment karena
peneliti ingin melihat apakah ada hubungan antara perilaku diet dengan gambaran
tubuh. Sebelum dilakukan analisis, terlebih dahulu dilakukan uji asumsi. Asumsi
yang harus dipenuhi dalam penelitian ini adalah:




Raisa Andea : Hubungan Antara Body Image Dan Perilaku Diet Pada Remaja, 2010.


3. Uji normalitas
Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah distribusi data penelitian
masing-masing variabel telah menyebar secara normal. Hal ini perlu dilakukan
karena jika populasi dari sampel yang diambil tidak bersifat normal, maka tes
statistik yang bergantung pada asumsi normalitas itu menjadi cacat sehingga
kesimpulannya tidak berlaku (Kerlinger, 1995). Pengukuran normalitas
menggunakan one sample Kolmogorof Smirnov dengan bantuan SPSS 15,0 for
windows.

4. Uji linieritas
Uji linieritas dilakukan untuk mengetahui apakah variabel perilaku diet
berkorelasi secara linier atau tidak terhadap variabel gambaran tubuh. Uji
linieritas ini dilakukan dengan menggunakan teknik Scatter Plot dengan bantuan
komputerisasi SPSS 15,0 for windows. Kedua variabel dikatakan berhubungan
secara linier jika <0.05.










Raisa Andea : Hubungan Antara Body Image Dan Perilaku Diet Pada Remaja, 2010.


BAB IV
ANALISA DATA DAN PEMBAHASAN

Pada bab ini akan diuraikan gambaran hasil penelitian sesuai dengan data
yang diperoleh. Pembahasan diawali dengan memberikan gambaran umum subjek
penelitian, yang akan dilanjutkan dengan analisa dan pembahasan hasil penelitian.

E. Gambaran Umum Subjek Penelitian
Populasi penelitian ini adalah remaja putra dan putri yang berusia 15-18 tahun
di kota Medan. Subjek penelitian adalah siswa dan siswi SMA Swasta Kemala
Bhayangkari I Medan yang berjumlah 215 orang.
Dari 215 orang subjek diperoleh gambaran subjek sebagai berikut.
4. Jenis kelamin subjek penelitian
Berdasarkan jenis kelamin subjek penelitian maka diperoleh gambaran
penyebaran subjek seperti terdapat pada tabel berikut:

Tabel 7. Gambaran subjek berdasarkan jenis kelamin
Jenis Kelamin N Persentase
Perempuan 132 61,4 %
Laki laki 83 38,6 %
Total 215 100%

Berdasarkan data pada tabel 7, diketahui bahwa jumlah subjek berjenis
kelamin perempuan sebanyak 132 orang (61,4 %) dan jumlah subjek berjenis
kelamin laki-laki sebanyak 83 orang (38,6 %).


Raisa Andea : Hubungan Antara Body Image Dan Perilaku Diet Pada Remaja, 2010.


5. Usia Subjek Penelitian
Berdasarkan usia subjek penelitian maka diperoleh gambaran penyebaran
subjek seperti terdapat pada tabel berikut:

Tabel 8. Gambaran subjek berdasarkan usia
Usia N Persentase
15 62 28,8 %
16 83 38,6 %
17 62 28,8 %
18 8 3,8 %
Total 215 100%

Berdasarkan data pada tabel 8, maka subjek yang paling banyak adalah
subjek yang berusia 16 tahun sebanyak 83 orang (38,6 %), sedangkan yang paling
sedikit adalah subjek yang berusia 18 tahun sebanyak 8 orang (3,8 %).

6. Kelas Subjek Penelitian
Berdasarkan kelas subjek penelitian maka diperoleh gambaran penyebaran
subjek seperti terdapat pada tabel berikut:

Tabel 9. Gambaran subjek berdasarkan kelas
Kelas N Persentase
10 69 32.1 %
11 68 31.6 %
12 78 36.3 %
Total 215 100%



Raisa Andea : Hubungan Antara Body Image Dan Perilaku Diet Pada Remaja, 2010.


Berdasarkan data pada tabel 9, maka subjek yang paling banyak adalah
subjek yang berada di kelas 12 sebanyak 78 orang (36.3 %), sedangkan yang
paling sedikit adalah subjek yang berada di kelas 11 sebanyak 68 orang (31,6 %).

F. Hasil Penelitian
3. Uji asumsi
Jumlah skala yang disebarkan kepada sampel penelitian sebanyak 215 skala
dan dari 215 skala yang disebarkan semuanya dikembalikan dan dapat tercapai
keseluruhannya. Setelah dilakukan pemeriksaan terhadap skala tersebut maka
keseluruhan skala telah memenuhi syarat untuk dilakukan analisis.
Sebelum analisa data dilakukan, ada beberapa syarat yang harus dilakukan
terlebih dahulu yaitu uji asumsi normalitas sebaran pada kedua variabel penelitian,
baik variabel tergantung (perilaku diet) maupun variabel bebas (gambaran tubuh).
Selain itu dilakukan juga uji linearitas untuk mengetahui bentuk korelasi antara
masing-masing variabel. Pengujian asumsi dan analisa data dilakukan dengan
menggunakan program SPSS 15,0 for windows.
a. Uji normalitas sebaran
Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah distribusi data penelitian
telah menyebar secara normal. Uji normalitas dilakukan dengan menggunakan
metode Kolmogorov - Smirnov. Alasan peneliti menggunakan metode ini karena
kedua data penelitian merupakan data interval. Data dikatakan terdistribusi normal
jika harga >0,05. Untuk data gambaran tubuh diperoleh dengan =0,179.
Hasil ini menunjukkan bahwa penyebaran data gambaran tubuh terdistribusi


Raisa Andea : Hubungan Antara Body Image Dan Perilaku Diet Pada Remaja, 2010.


normal. Untuk data perilaku diet diperoleh =0,067. Hasil ini menunjukkan
bahwa penyebaran data perilaku diet terdistribusi normal.

Tabel 10. Normalitas sebaran variabel gambaran tubuh dan perilaku diet
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

gambaran
tubuh
perilaku
diet
N 215 215
Normal
Parameters(a,b)
Mean 131.97 47.53
Std. Deviation 19.330 8.342
Most Extreme
Differences
Absolute .075 .089
Positive .047 .089
Negative -.075 -.043
Kolmogorov-Smirnov Z 1.098 1.303
Asymp. Sig. (2-tailed) .179 .067
a Test distribution is Normal.
b Calculated from data.

b. Uji linearitas hubungan
Uji linearitas digunakan untuk mengetahui apakah distribusi data penelitian,
yaitu variabel gambaran tubuh dan variabel perilaku diet memiliki hubungan
linear. Uji linearitas dilakukan dengan menggunakan teknik interactive graph
yang menghasilkan diagram pencar (scatterplot) dan dengan Analisa Varians
(ANAVA) dengan menggunakan bantuan SPSS 15,0 for windows.






Raisa Andea : Hubungan Antara Body Image Dan Perilaku Diet Pada Remaja, 2010.


Gambar 1. Scatter plot gambaran tubuh dan perilaku diet
Linear Regression
80 100 120 140 160
gambaran tubuh
30
40
50
60
70
p
e
r
i
l
a
k
u

d
i
e
t

per ilaku diet = 79.09 + -0.24 * gbr ntbh


R-Squar e = 0.31


Tabel 11. Linearitas hubungan kedua variabel
ANOVA Table
Sum of
Squares
df Mean
Square
F Sig.
perilaku
diet *
gambaran
tubuh



Between
Groups
(Combined) 9391.912 74 126.918 3.231 .000
Linearity 4573.930 1 4573.930 116.434 .000
Deviation
from
Linearity
4817.982 73 66.000 1.680 .004
Within Groups 5499.698 140 39.284
Total 14891.609 214





Raisa Andea : Hubungan Antara Body Image Dan Perilaku Diet Pada Remaja, 2010.


4. Hasil analisa data
a. Hasil perhitungan korelasi
Hipotesa dalampenelitian ini adalah ada hubungan yang negatif antara gambaran
tubuh dan perilaku diet pada remaja. Hal ini mengandung pengertian bahwa semakin
positif gambaran tubuh maka intensitas perilaku diet yang dilakukan akan
semakin rendah, dan sebaliknya semakin negatif gambaran tubuh maka intensitas
perilaku diet yang dilakukan akan semakin tinggi.
Untuk pengujian statistik, maka dirumuskan hipotesa statistik sebagai berikut:
Ho : 0
Ha : <0
Hipotesa nol (Ho) mengandung pengertian bahwa tidak ada hubungan antara
gambaran tubuh dan perilaku diet pada remaja. Hipotesa alternatif (Ha)
mengandung pengertian bahwa ada hubungan yang negatif antara gambaran tubuh
dan perilaku diet pada remaja.

Tabel 12. Korelasi pearson

Correlations
gambaran
tubuh
perilaku
diet
gambaran
tubuh
Pearson
Correlation
1 -.554**
Sig. (2-tailed) .000
N 215 215
perilaku diet Pearson
Correlation
-.554** 1
Sig. (2-tailed) .000
N 215 215
** Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).



Raisa Andea : Hubungan Antara Body Image Dan Perilaku Diet Pada Remaja, 2010.


Dari hasil pengujian statistik yang telah dilakukan dengan menggunakan
bantuan komputer program SPSS 15,0 for windows maka dapat disimpulkan
bahwa ada hubungan yang negatif antara gambaran tubuh dengan perilaku diet
pada remaja, nilai r = -.554 dengan (two tailed) <0.01.
R-Square yang diperoleh dari hubungan gambaran tubuh dan perilaku diet
sebesar 0,31. Hal ini mengandung pengertian bahwa 31% perubahan yang terjadi
pada gambaran tubuh ditentukan oleh perilaku diet dan 69% lainnya ditentukan
oleh faktor-faktor lain selain perilaku diet.

b. Kategorisasi data penelitian
Berdasarkan deskripsi data penelitian dapat dilakukan pengelompokan yang
mengacu pada kriteria kategorisasi. Azwar (2006) menyatakan bahwa kategorisasi
ini didasarkan pada asumsi bahwa skor subjek penelitian terdistribusi normal.
Kriterianya terbagi atas tiga kategori, yaitu: rendah, sedang, dan tinggi.
Menurut Azwar (2006), pengkategorisasian tiga jenjang (rendah, sedang, dan
tinggi) ini merupakan pengkategorisasian minimal yang digunakan oleh peneliti.
Apabila hanya dilakukan pengkategorisasian dalam dua jenjang (misalnya tinggi
dan rendah) maka akan menghadapi resiko kesalahan yang cukup besar bagi skor-
skor yang terletak disekitar mean kelompok (2006). Pengkategorisasian dalam
tiga jenjang ini digunakan untuk menghindari resiko kesalahan yang cukup besar
dan untuk keefesienan kriteria kategorisasi yang digunakan dalam penelitian ini
menggunakan norma kategorisasi sebagai berikut (Azwar, 2006).



Raisa Andea : Hubungan Antara Body Image Dan Perilaku Diet Pada Remaja, 2010.


Tabel 13. Kriteria kategorisasi data gambaran tubuh dan perilaku diet
Variabel Kriteria Jenjang Kategori
Gambaran
Tubuh
Mean +1 (SD) X Tinggi
Mean 1 (SD) X < Mean +1 (SD) Sedang
X <Mean 1 (SD) Rendah
Perilaku Diet Mean +1 (SD) X Tinggi
Mean 1 (SD) X < Mean +1 (SD) Sedang
X <Mean 1 (SD) Rendah

Dalam penelitian ini, peneliti mengkategorisasikan data penelitian
berdasarkan mean hipotetik dan mean empirik. Mean hipotetik untuk melihat
posisi relatif individu berdasarkan norma skor idealnya skala, sedangkan mean
empirik untuk melihat posisi relatif individu berdasarkan norma standar subjek
penelitian.

1) Gambaran skor gambaran tubuh
Jumlah aitem yang digunakan untuk mengungkap gambaran tubuh adalah
sebanyak 39 aitem dengan format Likert dan Semantik Diferensial dalam lima
alternatif pilihan jawaban. Hasil perhitungan mean empirik dan mean hipotetik
disajikan dalam tabel berikut.

Tabel 14. Gambaran skor gambaran tubuh
Variabel Skor Empirik Skor Hipotetik
Gambaran
tubuh
Min Maks Mean SD Min Maks Mean SD
77 172 131.97 19.330 39 195 117 26




Raisa Andea : Hubungan Antara Body Image Dan Perilaku Diet Pada Remaja, 2010.


Berdasarkan tabel 14 di atas, dapat dilihat bahwa mean empirik skala
gambaran tubuh sebesar 131.97 dengan standar deviasi empirik sebesar 19.330
dan mean hipotetik sebesar 117 dengan nilai standar deviasi sebesar 26. Hasil
perbandingan antara skor mean empirik dan skor mean hipotetik menunjukkan
bahwa mean empirik lebih besar dari pada mean hipotetik. Hal ini berarti bahwa
secara umum subjek penelitian ini memiliki skor gambaran tubuh yang lebih
tinggi dari pada skor gambaran tubuh secara teoritis berdasarkan skala gambaran
tubuh yang disusun oleh peneliti.
Kriteria kategorisasi untuk variabel gambaran tubuh dengan jumlah dan
persentase subjek di dalamnya dapat dilihat pada tabel 15.

Tabel 15. Kategorisasi data empirik gambaran tubuh
Variabel Rentang Nilai Kategori Frekuensi Persentase
Gambaran
Tubuh
151.3 X Tinggi 29 13.5 %
112.64 X < 151.3 Sedang 152 70.7 %
X <112.64 Rendah 34 15.8 %

Berdasarkan tabel 15 menunjukkan bahwa subjek penelitian yang tergolong
kategorisasi gambaran tubuh tinggi yaitu subjek yang memiliki gambaran tubuh
positif sebanyak 29 orang (13.5 %), subjek yang tergolong kategorisasi gambaran
tubuh sedang yaitu subjek yang memiliki gambaran tubuh diantara positif dan
negatif sebanyak 152 orang (70.7%) , dan subjek yang tergolong dalam kategori
gambaran tubuh rendah yaitu subjek yang memiliki gambaran tubuh negatif
sebanyak 34 orang (15.8%).



Raisa Andea : Hubungan Antara Body Image Dan Perilaku Diet Pada Remaja, 2010.


2) Gambaran skor perilaku diet
Jumlah aitem yang digunakan untuk mengungkap perilaku diet adalah
sebanyak 28 aitem dengan format Likert dalam empat alternatif pilihan jawaban.
Hasil perhitungan mean empirik dan mean hipotetik disajikan dalam tabel berikut.

Tabel 16. Gambaran skor perilaku diet
Variabel Skor Empirik Skor Hipotetik
Perilaku
diet
Min Maks Mean SD Min Maks Mean SD
31 74 47.53 8.342 28 112 70 14

Berdasarkan tabel 16 di atas, dapat dilihat bahwa mean empirik skala perilaku
diet sebesar 47.53 dengan standar deviasi empirik sebesar 8.342 dan mean
hipotetik sebesar 70 dengan nilai standar deviasi sebesar 14. Hasil perbandingan
antara skor mean empirik dan skor mean hipotetik menunjukkan bahwa mean
empirik lebih kecil dari pada mean hipotetik. Hal ini berarti bahwa subjek
penelitian memiliki skor perilaku diet yang lebih rendah dari pada skor perilaku
diet secara teoritis berdasarkan skala perilaku diet yang disusun oleh peneliti.

Tabel 17. Kategorisasi data empirik perilaku diet
Variabel Rentang Nilai Kategori Frekuensi Persentase
Perilaku
Diet
55.872 X Tinggi 29 13.5 %
39.188 X < 55.872 Sedang 149 69.3 %
X <39.188 Rendah 37 17.2 %

Berdasarkan tabel 17 menunjukkan bahwa subjek penelitian yang tergolong
kategorisasi perilaku diet tinggi sebanyak 29 orang (13.5 %), subjek yang


Raisa Andea : Hubungan Antara Body Image Dan Perilaku Diet Pada Remaja, 2010.


tergolong kategorisasi perilaku diet sedang sebanyak 149 orang (69.3 %) , dan
subjek yang tergolong dalam kategori perilaku diet rendah yaitu sebanyak 37
orang (17.2 %).

G. Hasil Tambahan
Setelah dilakukan pengujian statistik untuk data utama dalam penelitian ini,
maka diperoleh hasil bahwa ada hubungan negatif antara gambaran tubuh dan
perilaku diet pada remaja. Peneliti juga berkeinginan untuk melihat lebih jauh
tentang hubungan tersebut berdasarkan jenis kelamin.
3. Gambaran skor gambaran tubuh berdasarkan jenis kelamin
Berikut ini adalah gambaran skor gambaran tubuh berdasarkan jenis kelamin
dan perbedaan gambaran tubuh dilihat dari jenis kelamin yang dapat dilihat pada
tabel 18 dan tabel 19.

Tabel 18. Gambaran skor gambaran tubuh berdasarkan jenis kelamin
Variabel Skor Empirik
Min Maks Mean SD
Laki-Laki 77 170 136.54 17.549
Perempuan 83 172 129.10 19.900
Total 160 342 265.64 37.449

Tabel 19. Perbedaan gambaran tubuh dilihat dari jenis kelamin

Sum of
Squares
df Mean
Square
F Sig.
Between Groups 2823.510 1 2823.510 7.797 .006
Within Groups 77134.322 213 362.133
Total 79957.833 214



Raisa Andea : Hubungan Antara Body Image Dan Perilaku Diet Pada Remaja, 2010.


Dari tabel 18 dapat dilihat bahwa subjek yang berjenis kelamin laki-laki
memiliki mean score yang lebih tinggi (136,54), jika dibandingkan dengan mean
score subjek yang berjenis kelamin perempuan (129,10). Dan dari tabel 19
diperoleh bahwa terdapat perbedaan gambaran tubuh yang signifikan ( =0,006 <
=0,05) antara remaja perempuan dan remaja laki-laki.

4. Gambaran skor perilaku diet berdasarkan jenis kelamin
Berikut ini adalah gambaran skor perilaku diet berdasarkan jenis kelamin dan
perbedaan perilaku diet dilihat dari jenis kelamin yang dapat dilihat pada tabel 20
dan tabel 21.

Tabel 20. Gambaran skor perilaku diet berdasarkan jenis kelamin
Variabel Skor Empirik
Min Maks Mean SD
Laki-Laki 34 70 47.82 8.091
Perempuan 31 74 47.34 8.521
Total 65 144 95.16 16.612


Tabel 21. Perbedaan perilaku diet dilihat dari jenis kelamin
Sum of
Squares
df Mean
Square
F Sig.
Between Groups 11.661 1 11.661 .167 .683
Within Groups 14879.948 213 69.859
Total 14891.609 214


Dari tabel 20 dapat dilihat bahwa subjek yang berjenis kelamin laki-laki
memiliki mean score yang lebih tinggi (47.82), jika dibandingkan dengan mean


Raisa Andea : Hubungan Antara Body Image Dan Perilaku Diet Pada Remaja, 2010.


score subjek yang berjenis kelamin perempuan (47.34). Dan dari tabel 21
diperoleh bahwa tidak terdapat perbedaan perilaku diet yang signifikan ( =0,
683 < =0,05) antara remaja perempuan dan remaja laki-laki.

H. Pembahasan
Hasil utama penelitian ini memperlihatkan bahwa ada hubungan yang negatif
antara gambaran tubuh dengan perilaku diet pada remaja, nilai r = -.554 dengan
(two tailed) <0.01. Artinya bahwa semakin positif gambaran tubuh maka intensitas
perilaku diet yang dilakukan akan semakin rendah. Hal ini terbukti dari 29 subjek
penelitian yang memiliki gambaran tubuh tinggi (X 151.3), perilaku dietnya
merujuk kecenderungan yang rendah (X >39.188). Sebaliknya semakin negatif
gambaran tubuh maka intensitas perilaku diet yang dilakukan akan semakin
tinggi. Hal ini terbukti dari 34 subjek penelitian yang memiliki gambaran tubuh
rendah (X 112.64), perilaku dietnya merujuk kecenderungan yang tinggi (X
55.872).
Alat ukur yang digunakan untuk mengukur gambaran tubuh terdiri dari lima
dimensi yang disusun dan dikembangkan peneliti berdasarkan Multidimensional
Body Self Relation Questionnaire-Appearance Scales (MBSRQ-AS) yang
dikemukakan oleh Cash (dalam Seawell & Danorf-Burg, 2005). Dimensi pertama
adalah appearance evaluation (evaluasi penampilan), yaitu mengukur evaluasi
dari penampilan dan keseluruhan tubuh, apakah menarik atau tidak menarik serta
memuaskan dan tidak memuaskan. Dimensi kedua adalah appearance orientation
(orientasi penampilan), yaitu perhatian individu terhadap penampilan dirinya dan


Raisa Andea : Hubungan Antara Body Image Dan Perilaku Diet Pada Remaja, 2010.


usaha yang dilakukan untuk memperbaiki dan meningkatkan penampilan dirinya.
Dimensi ketiga adalah body area satisfaction (kepuasan terhadap bagian tubuh),
yaitu mengukur kepuasan individu terhadap bagian tubuh secara spesifik, seperti
wajah, rambut, tubuh bagian bawah (pantat, paha, pinggul, kaki), tubuh bagian
tengah (pinggang, perut), tubuh bagian atas (dada, bahu, lengan), dan penampilan
secara keseluruhan. Dimensi keempat adalah overweight preoccupation
(kecemasan menjadi gemuk), yaitu mengukur kecemasan terhadap kegemukan,
kewaspadan individu terhadap berat badan, kecenderungan melakukan diet untuk
menurunkan berat badan dan membatasi pola makan. Dimensi kelima adalah self-
classified weight (pengkategorian ukuran tubuh), yaitu mengukur bagaimana
individu mempersepsi dan menilai berat badannya, dari sangat kurus sampai
sangat gemuk.
Alat ukur yang digunakan untuk mengukur perilaku diet mengacu pada alat
ukur yang disusun oleh French, Perry, Leon dan Fulkerson (dalam Elga, 2007).
Alat ukur ini terdiri dari dua metode penurunan berat badan. Metode pertama
adalah metode penurunan berat badan yang sehat yang mencerminkan pola makan
sehat dan olahraga. Diet jenis ini dapat diasosiasikan dengan perubahan perilaku
ke arah yang lebih sehat, seperti mengubah pola makan dengan mengkonsumsi
makanan rendah kalori atau rendah lemak, dan menambah aktivitas fisik secara
wajar. Diet sehat dapat membuat seseorang memiliki tubuh ideal tanpa
mendatangkan efek samping yang berbahaya bagi tubuh. Diet sehat dapat
dilakukan dengan cara mengurangi masukan kalori ke dalam tubuh namun tetap
menjaga pola makan yang dianjurkan oleh pedoman gizi seimbang (Anwar, dalam


Raisa Andea : Hubungan Antara Body Image Dan Perilaku Diet Pada Remaja, 2010.


Elga, 2007). Orang yang melakukan diet untuk alasan kesehatan akan melakukan
cara yang sehat pula, misalnya mengikuti pola makan yang dianjurkan (Kim &
Lennon, 2006). Metode ini terdiri dari pengurangan kalori, memperbanyak
olahraga, memperbanyak makan buah dan sayur, mengurangi cemilan,
mengurangi asupan lemak, mengurangi permen atau makanan manis, mengurangi
porsi makan yang di konsumsi, mengubah tipe makanan, mengurangi konsumsi
daging, mengurangi makanan yang berkarbohidrat tinggi, dan mengkonsumsi
makanan-makanan rendah kalori. Metode kedua adalah metode penurunan berat
badan yang tidak sehat yang mencerminkan usaha mengontrol berat badan yang
tidak sehat. Diet jenis ini dapat diasosiasikan dengan perilaku yang
membahayakan kesehatan dapat dilakukan dengan berpuasa (di luar niat ibadah)
atau melewatkan waktu makan dengan sengaja, penggunaan obat penurun berat
badan, penahan nafsu makan, muntah dengan disengaja, dan binge eating. Orang-
orang yang berdiet semata-mata bertujuan untuk memperbaiki penampilan akan
cenderung menempuh cara-cara yang tidak sehat untuk menurunkan berat badan
mereka (Kim & Lennon, 2006). Metode ini terdiri dari puasa (di luar ibadah),
sengaja melewatkan waktu makan (sarapan, makan siang, makan malam),
memperbanyak merokok, penggunaan laxative (obat pelancar buang air besar),
menggunakan diuretic (obat penyerap kadar air dalam tubuh), menggunakan
penahan nafsu makan, menggunakan pil diet, memuntahkan makanan dengan
disengaja, tidak makan daging sama sekali, tidak makan makanan yang
mengandung karbohidrat sama sekali, dan hanya memakan satu jenis makanan
saja dalam sehari.


Raisa Andea : Hubungan Antara Body Image Dan Perilaku Diet Pada Remaja, 2010.


Hasil penelitian memperlihatkan bahwa 29 subjek penelitian berada dalam
kategorisasi gambaran tubuh yang tinggi. Berdasarkan dimensi-dimensi yang
dikemukakan oleh Cash (dalam Seawell & Danorf-Burg, 2005), pada dimensi
appearance evaluation (evaluasi penampilan), subjek merasa penampilan dan
keseluruhan tubuhnya menarik serta memuaskan. Dimensi appearance orientation
(orientasi penampilan), subjek memperhatikan penampilan diri dan berusaha
untuk memperbaiki serta meningkatkan penampilan dirinya. Dimensi body area
satisfaction (kepuasan terhadap bagian tubuh), subjek merasa puas terhadap
bagian tubuh secara spesifik, seperti wajah, rambut, tubuh bagian bawah (pantat,
paha, pinggul, kaki), tubuh bagian tengah (pinggang, perut), tubuh bagian atas
(dada, bahu, lengan), dan penampilan secara keseluruhan. Dimensi overweight
preoccupation (kecemasan menjadi gemuk), subjek merasa tidak cemas terhadap
kegemukan, tidak khawatir terhadap berat badan yang bertambah, serta
kecenderungan melakukan diet dan membatasi pola makan yang rendah. Dimensi
self-classified weight (pengkategorian ukuran tubuh), subjek merasa berat
badannya normal.
Hasil penelitian juga memperlihatkan bahwa dari ke 29 subjek penelitian
yang berada dalam kategorisasi gambaran tubuh yang tinggi, menunjukkan
perilaku diet yang berada dalam kategorisasi yang rendah. Berdasarkan metode
penurunan berat badan yang dikemukakan oleh French, Perry, Leon dan
Fulkerson (dalam Elga, 2007), pada metode penurunan berat badan yang sehat,
subjek melakukan perubahan perilaku ke arah yang lebih sehat dalam intensitas
yang rendah, seperti pengurangan kalori (perilaku dilakukan 0-1 hari per minggu),


Raisa Andea : Hubungan Antara Body Image Dan Perilaku Diet Pada Remaja, 2010.


memperbanyak olahraga (perilaku dilakukan 0-1 hari per minggu),
memperbanyak makan buah dan sayur (perilaku dilakukan 6-7 hari per minggu),
mengurangi asupan lemak (perilaku dilakukan 2-3 hari per minggu), mengurangi
permen atau makanan manis (perilaku dilakukan 2-3 hari per minggu),
mengurangi porsi makan yang di konsumsi (perilaku dilakukan 0-1 hari per
minggu), mengubah tipe makanan (perilaku dilakukan 0-1 hari per minggu), dan
mengkonsumsi makanan-makanan rendah kalori (perilaku dilakukan 0-1 hari per
minggu). Pada metode penurunan berat badan yang tidak sehat, subjek melakukan
perilaku yang membahayakan kesehatan dalam intensitas yang rendah pula,
seperti puasa (perilaku dilakukan 0-1 hari per minggu), sengaja melewatkan waktu
makan (perilaku dilakukan 0-1 hari per minggu), penggunaan laxative (perilaku
dilakukan 0-1 hari per minggu), menggunakan diuretic (perilaku dilakukan 0-1
hari per minggu), menggunakan penahan nafsu makan (perilaku dilakukan 0-1
hari per minggu), menggunakan pil diet (perilaku dilakukan 0-1 hari per minggu),
memuntahkan makanan dengan disengaja (perilaku dilakukan 0-1 hari per
minggu), tidak makan daging sama sekali (perilaku dilakukan 0-1 hari per
minggu), tidak makan makanan yang mengandung karbohidrat sama sekali
(perilaku dilakukan 0-1 hari per minggu), dan hanya memakan satu jenis makanan
saja dalam sehari (perilaku dilakukan 0-1 hari per minggu).
Berdasarkan pemaparan di atas, dapat disimpulkan bahwa subjek penelitian
yang memiliki gambaran tubuh yang tinggi, maka kecenderungan perilaku diet
yang dilakukan akan semakin rendah. Sedangkan subjek penelitian yang memiliki
gambaran tubuh yang rendah, maka kecenderungan perilaku diet yang dilakukan


Raisa Andea : Hubungan Antara Body Image Dan Perilaku Diet Pada Remaja, 2010.


akan semakin tinggi. Hal ini sesuai dengan pendapat Davison dan Birch (dalam
Papalia, 2008) yang mengatakan bahwa memiliki gambaran tubuh yang ideal
merupakan keinginan setiap remaja. Pada usia remaja banyak dari mereka yang
berusaha mengubah penampilannya sehingga terlihat menarik. Kepedulian
terhadap penampilan dan gambaran tubuh yang ideal dapat mengarah kepada
upaya obsesif seperti mengontrol berat badan. Pada umumnya remaja melakukan
diet, berolahraga, melakukan perawatan tubuh, mengkonsumsi obat pelangsing
dan lain-lain untuk mendapatkan berat badan yang ideal (Dacey & Kenny, 2001).
Begitu sadar berat badannya bertambah, biasanya orang akan mencoba membatasi
makanannya (Gunawan, 2004). Hal ini mengakibatkan banyak dari remaja yang
mengontrol berat badan dengan melakukan diet dan berolahraga untuk
membentuk tubuh yang ideal. Sejauh ini remaja lebih menyukai diet untuk
menurunkan berat badan.
Berdasarkan perhitungan koefisien determinasi (r), diperoleh bahwa
sumbangan efektif variabel gambaran tubuh terhadap perilaku diet sebesar 31%.
Hal ini mungkin dikarenakan ada faktor-faktor lain yang mempengaruhi perilaku
diet. Dengan demikian, dalam penelitian ini, variabel gambaran tubuh tidak
sepenuhnya merupakan suatu faktor yang dapat menyebabkan perilaku diet pada
remaja. Faktor-faktor lain yang mempengaruhi perilaku diet, yaitu jenis kelamin,
status berat badan, dan kelas sosial. Hasil tambahan mengenai perbedaan skor
perilaku diet dilihat dari jenis kelamin pada tabel 21 menunjukkan nilai =0.683
yang berarti tidak ada perbedaan yang signifikan antara remaja laki-laki dan
perempuan.


Raisa Andea : Hubungan Antara Body Image Dan Perilaku Diet Pada Remaja, 2010.


Perbandingan mean empirik dengan mean hipotetik pada variabel gambaran
tubuh menunjukkan mean empirik lebih besar dari pada mean hipotetik (131.97 >
117), maka dapat disimpulkan bahwa variabel gambaran tubuh subjek penelitian
lebih tinggi dari pada rata-rata gambaran tubuh populasi pada umumnya.
Perbandingan mean empirik dengan mean hipotetik pada variabel perilaku diet
menunjukkan mean empirik lebih kecil dari pada mean hipotetik (47.53 <70),
maka dapat disimpulkan bahwa variabel perilaku diet subjek penelitian lebih
rendah dari pada rata-rata perilaku diet populasi pada umumnya.
Hasil tambahan mengenai perbedaan skor gambaran tubuh dilihat dari jenis
kelamin pada tabel 19, menunjukkan nilai = 0.006 yang berarti adanya
perbedaan yang signifikan antara remaja laki-laki dan perempuan. Hal ini
menunjukkan bahwa jenis kelamin merupakan variabel yang dapat mempengaruhi
gambaran tubuh dan perilaku. Hal ini sejalan dengan penelitian Brooks-Gunn dan
Paikoff (dalam Santrock 2003) yang mengatakan bahwa ketidakpuasan terhadap
tubuh lebih banyak dialami oleh remaja perempuan dari pada remaja laki-laki.
Pada umumnya, remaja perempuan lebih kurang puas dengan keadaan tubuhnya
dan memiliki lebih banyak gambaran tubuh yang negatif, dibandingkan dengan
remaja laki-laki selama masa pubertas. Hal tersebut dikarenakan pada saat mulai
memasuki masa remaja, seorang perempuan akan mengalami peningkatan lemak
tubuh yang membuat tubuhnya semakin jauh dari bentuk tubuh yang ideal,
sedangkan remaja laki-laki menjadi lebih puas karena massa otot yang meningkat.




Raisa Andea : Hubungan Antara Body Image Dan Perilaku Diet Pada Remaja, 2010.


BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

Pada bab ini akan diuraikan kesimpulan, dan saran-saran sehubungan dengan
hasil yang diperoleh dari penelitian ini. Pada bagian pertama akan dijabarkan
kesimpulan dari penelitian ini dan pada bagian akhir akan dikemukakan saran-
saran baik yang bersifat praktis maupun metodologis yang mungkin dapat berguna
bagi penelitian yang akan datang dengan topik yang sama.

C. Kesimpulan
Berdasarkan hasil yang diperoleh dalam penelitian ini, maka dapat dibuat
beberapa kesimpulan, yaitu:
1. Ada hubungan yang negatif antara gambaran tubuh dengan perilaku diet pada
remaja, nilai r = -.554 dengan (two tailed) <0.01. Artinya semakin positif
gambaran tubuh maka intensitas perilaku diet yang dilakukan akan semakin
rendah, dan begitu pula sebaliknya, semakin negatif gambaran tubuh maka
intensitas perilaku diet yang dilakukan akan semakin tinggi.
2. Terdapat adanya perbedaan gambaran tubuh yang signifikan antara remaja
yang berjenis kelamin laki-laki dan yang berjenis kelamin perempuan dengan
nilai signifikansi ANAVA 0,006.
3. Tidak terdapat perbedaan perilaku diet yang signifikan antara remaja yang
berjenis kelamin laki-laki dan yang berjenis kelamin perempuan.
4. Berdasarkan deskripsi data penelitian gambaran tubuh, diperoleh mean
empirik skala gambaran tubuh adalah 131.97 dan mean hipotetik adalah 117.


Raisa Andea : Hubungan Antara Body Image Dan Perilaku Diet Pada Remaja, 2010.


Dari perbandingan mean empirik dan mean hipotetik terlihat bahwa mean
hipotetik lebih kecil dari mean empirik yang berarti bahwa secara umum
gambaran tubuh subjek penelitian lebih tinggi menurut standar skala yang
dibuat peneliti.
5. Berdasarkan deskripsi data penelitian perilaku diet, diperoleh mean empirik
skala perilaku diet adalah 47.53 dan mean hipotetik adalah 70. Dari
perbandingan mean empirik dan mean hipotetik terlihat bahwa mean hipotetik
lebih besar dari mean empirik yang berarti bahwa secara umum perilaku diet
subjek penelitian lebih rendah menurut standar skala yang dibuat peneliti.
6. Sumbangan efektif variabel gambaran tubuh terhadap perilaku diet sebesar
31%. Hal ini terlihat dari nilai R-square (r) yang diperoleh dari hubungan
antara gambaran tubuh dan perilaku diet sebesar 0,31.

D. Saran
Dari hasil penelitian yang telah dilakukan, maka peneliti akan mengemukakan
beberapa saran. Saran-saran ini diharapkan dapat berguna bagi peneliti
selanjutnya yang membahas mengenai gambaran tubuh maupun perilaku diet, dan
juga berguna bagi para pembaca.
1. Saran Metodologis
Untuk peneliti selanjutnya yang ingin membuat penelitian yang sejenis, maka
disarankan agar:
a. Berdasarkan koefisien determinasi, sumbangan efektif dari hasil penelitian
variabel gambaran tubuh terhadap perilaku diet pada remaja sebesar 31%,


Raisa Andea : Hubungan Antara Body Image Dan Perilaku Diet Pada Remaja, 2010.


selebihnya dipengaruhi oleh variabel lain. Untuk peneliti berikutnya
disarankan untuk melihat faktor-faktor lain yang dapat mempengaruhi
perilaku diet, seperti faktor jenis kelamin, status berat badan, dan kelas sosial.
b. Bagi para peneliti selanjutnya yang tertarik untuk menelti gambaran tubuh
disarankan untuk memperhatikan hal-hal yang dapat mempengaruhi
gambaran tubuh seperti jenis kelamin, media massa, dan hubungan
interpersonal.
c. Menggunakan subjek penelitian yang lebih luas atau sekolah-sekolah lain
untuk dibandingkan hasilnya, seperti dari beberapa sekolah swasta dan negeri.
d. Sebaiknya menggunakan jumlah sampel yang proporsional jumlahnya baik
dari segi jenis kelamin, maupun variabel-variabel lainnya yang
mempengaruhi agar mendapatkan hasil penelitian yang lebih representatif.

2. Saran Praktis
a. Gambaran tubuh memiliki hubungan terhadap perilaku diet pada remaja. Oleh
karena itu, bagi para remaja diharapkan untuk menghargai tubuh dengan
segala kelebihan dan kekurangan yang dimiliki.
b. Keluarga dan sekolah merupakan tempat untuk memberikan pendidikan yang
tepat bagi remaja sehingga orangtua dan para guru diharapkan dapat memberi
pengaruh positif, dukungan dan bimbingan kepada para remaja terkait
masalah perkembangan fisik dan psikologis remaja.





Raisa Andea : Hubungan Antara Body Image Dan Perilaku Diet Pada Remaja, 2010.


DAFTAR PUSTAKA

Azwar, S. (2000). Reliabilitas dan validitas (edisi ketiga) Yogyakarta: Pustaka
Pelajar Offset.

Azwar, S. (2007). Penyusunan skala psikologi (edisi pertama). Yogyakarta:
Pustaka Pelajar Offset.

Cash, T. F. & Pruzinsky, T. (2002). Body images: A handbook of theory,
research, and clinical practice. Guilford Press.

Cash, T. F. (1994). Body images attitudes: Evaluation, investment, and affect:
Perceptual motor skills. Journal of Psychology, (78), 1168-1170.

Chase, M. E. (2001). Identitiy development and body image dissatisfaction in
college females. (50).

Dacey, J. & Travers, J. (2004). Human development. across the lifespan (5
th

edition). New York: McGraw-Hill Company.

Dacey, J. & Kenny, M. (2001). Adolescent development (2th ed). USA: Brown &
Benchmark Publishers.

Danim, S. (1997). Metode penelitian untuk ilmu-ilmu perilaku. Jakarta: PT. Bumi
Aksara.

Dwyer, J. T. (1997). The Social Psychology of Dieting. USA : Harvard School of
Public Health.

Elga, Precha. (2007). Hubungan body dissastifaction dengan perilaku diet pada
remaja. Skripsi tidak dipublikasikan, Fakultas Psikologi, Universitas
Indonesia, Depok.

Evans, Retta R., Jane Roy, Brian G., Karen We., & Donna B. (2008). Ecological
strategies to promote healthy body image among children. The journal of
school health, 78 (7), 359-367.



Raisa Andea : Hubungan Antara Body Image Dan Perilaku Diet Pada Remaja, 2010.


French, S. A., Perry, C. L., Leon, G. R., & Fulkerson, J. A. (1995). Dieting
behaviors and weight change history in female adolescent. Journal of
health Psychology, 14, 548-555.

Gunawan, Andang. (2004). Food combining (Kombinasi makanan serasi: Pola
makan langsing dan sehat). Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.

Hadi, S. (2000). Methodology research (Jilid 1-4). Yogyakarta: Yayasan
Penerbitan Fakultas Psikologi Universitas Gadjah Mada.

Hawks, Steven R. (2008). Classroom approach for managing dietary restraint,
negative eating styles, and body image concerns among college women.
Journal of American college health, Vol. 56, No. 4.

Hurlock. B. E. (1999). Psikologi perkembangan: Suatu pendekatan sepanjang
rentang kehidupan (edisi kelima). Jakarta: Penerbit Erlangga.

Jade, D. (1999). Body image in our time. [on-line]. Available FTP:
http://www.eating-disorders.org.uk. Tanggal Akses: 3 Maret 2009.

Jones, D. C. (2002). Social comparison and body image: Attractiveness
comparisons to models and peers among adolescent girls and boys. Sex
roles: Academic research library, 45 (9/10), 645-664. [on-line]. Available
FTP:
http://findarticles.com/p/articles/mi_m2294/is_2001_Nov/ai_87080429.
Tanggal Akses: 19 Maret 2009.

Kerlinger, F. N. (1995). Asas-asas penelitian behavioral. Yogyakarta: Gajah
Mada University Press.

Kim, M., & Lennon, S. J. (2006). Analysis of diet advertisements: A cross
national comparison of Korean and U.S. womens magazines. Clothing
and textiles research journal, 24, 345. [on-line]. Available FTP:
http://ctr.sagepub.com/egi/reprint/24/4/345. Tanggal Akses: 20 Februari
2009.

Kompas (2009). Punya tubuh indah, bukan berarti sehat lho. Jakarta: Jakob
Oetama. Tanggal terbit: 10 Juli 2009.



Raisa Andea : Hubungan Antara Body Image Dan Perilaku Diet Pada Remaja, 2010.


Markey, Charlotte N. and Markey Patrick M. (2005). Relations between body
image and dieting behaviors: An examination of gender differences.
Journal of sex roles, vol. 53, vos. 7/8, October 2005 (C_ 2005).

Maulana, Mirza (2008). Diet sehat: Cara sehat membentuk tubuh langsing dan
bugar. Jogjakarta: Katahari.

McCabe, M. P. (2004). A longitudinal study of pubertal timing and extreme body
change behaviors among adolescent boys and girls. [on-line]. Available
FTP:
http://findarticles.com/p/articles/mi_m2248/is_153_39/ai_n6140287/print.
Tanggal akses: 20 Februari 2009.

Mills, J. S., & DAlfonso, S. R. (2007). Competition and male of body image:
Increased drive for muscularity following failure to female. Journal of
social and clinical psychology, 26(4), 505-519.

Muda, Ahmad A. K. (2003). Kamus lengkap kedokteran. Surabaya: Gitamedia
Press.

Monks, F. J. (1999). Psikologi perkembangan. Yogyakarta: Gadjah Mada
University Press.

Ogden, J. (2002). Psychology of eating: From healthy to disordered behavior.
USA: The Blackwell Publishing. [on-line]. Available FTP:
http://books.google.com. Tanggal Akses: 19 April 2009.

Papalia, D. E., Olds, S. W., & Feldman, R. D. (2008). Human development
(Psikologi perkembangan edisi kesembilan). Jakarta: Kencana.

Pope, H.G., Phillips, K.A., & Olivardia, R. (2000). The Adonis complex: The
secret crisis of male body obsession. Sydney: The Free Press.

Rice, F. Philip (1990). The adolescent (6
th
edition). USA: Ally & Bacon.

Sanggarwaty, Ratih. (2003). Kiat menjadi model profesional. Jakarta: PT
Gramedia Pustaka Utama.

Santrock, J. W. (2003). Adolescence: Perkembangan remaja (edisi keenam).
Jakarta: Penerbit Erlangga.


Raisa Andea : Hubungan Antara Body Image Dan Perilaku Diet Pada Remaja, 2010.


Sarafino, Edward. P. (1998). Health psychology: Biopsychosocial mechanism (5
th

edition). USA: John Wiley & Sons, Inc.

Seawell, A. H. & Danorf-Burg, S. (2005). Body image and sexuality in women
with and without systemic lupus erythematosus. Sex Roles, 5(11/12), 865-
876. [on-line]. Available FTP:
http://findarticles.com/p/articles/mi_m2294/is_11-12_53/ai_n16083985.
Tanggal Akses: 19 Maret 2009.

Sugiarto, Siagian, Sunaryanto & Octomo. (2003). Teknik sampling. Jakarta: PT.
Gramedia Pustaka Utama.

Valencia, Carla (2008). Body image and self esteem. [on-line]. Available FTP:
http://www.selfesteemawareness.com/bodyimage.htm. Tanggal Akses: 19
Februari 2009.

Winzeler, Abby. (2005). A healthy body image. UNH Department of Family
Studies. [on-line]. Available FTP:
www.adolescence.unh.edu/healthybodyfinal.pdf. Tanggal akses: 3 Maret
2009.


























Raisa Andea : Hubungan Antara Body Image Dan Perilaku Diet Pada Remaja, 2010.





LAMPIRAN A
Uji Validitas dan Reliabilitas Skala

Validitas dan Reliabilitas
Skala Gambaran Tubuh







Raisa Andea : Hubungan Antara Body Image Dan Perilaku Diet Pada Remaja, 2010.


1. Skala Likert

Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha
Cronbach's
Alpha Based
on
Standardized
Items
N of
Items
.929 .928 29

Item Statistics
Mean
Std.
Deviation N
VAR00002 2.79 1.128 300
VAR00004 3.20 1.069 300
VAR00007 3.27 1.144 300
VAR00008 3.07 1.112 300
VAR00010 3.37 1.050 300
VAR00011 2.87 1.483 300
VAR00012 2.90 1.066 300
VAR00013 2.33 1.139 300
VAR00014 3.42 .963 300
VAR00015 2.58 1.245 300
VAR00016 2.34 1.231 300
VAR00018 2.69 1.148 300
VAR00019 2.92 1.088 300
VAR00021 2.60 1.024 300
VAR00022 2.94 1.167 300
VAR00026 2.89 1.091 300
VAR00029 2.61 1.043 300
VAR00030 3.01 1.033 300
VAR00031 2.66 1.281 300
VAR00036 1.42 .786 300
VAR00038 2.44 1.174 300
VAR00039 3.05 1.108 300
VAR00040 1.99 1.025 300
VAR00042 2.94 1.151 300
VAR00044 1.79 .958 300
VAR00045 2.86 1.154 300
VAR00046 2.58 1.258 300
VAR00047 2.73 1.090 300
VAR00048 2.38 1.110 300


Raisa Andea : Hubungan Antara Body Image Dan Perilaku Diet Pada Remaja, 2010.


Item-Total Statistics


Scale
Mean if
Item
Deleted
Scale
Variance if
Item
Deleted
Corrected
Item-Total
Correlation
Squared
Multiple
Correlation
Cronbach's
Alpha if
Item
Deleted
VAR00002 75.84 332.431 .482 .701 .927
VAR00004 75.42 340.165 .310 .490 .929
VAR00007 75.35 326.964 .611 .515 .926
VAR00008 75.55 333.225 .470 .536 .927
VAR00010 75.26 338.225 .368 .492 .929
VAR00011 75.75 312.227 .746 .752 .923
VAR00012 75.73 336.674 .402 .472 .928
VAR00013 76.30 321.400 .755 .755 .924
VAR00014 75.20 340.122 .352 .389 .929
VAR00015 76.05 320.747 .701 .624 .924
VAR00016 76.29 326.680 .570 .773 .926
VAR00018 75.93 331.674 .491 .521 .927
VAR00019 75.70 327.152 .640 .934 .925
VAR00021 76.02 335.077 .464 .377 .928
VAR00022 75.68 325.093 .644 .564 .925
VAR00026 75.74 325.854 .673 .942 .925
VAR00029 76.01 340.043 .323 .245 .929
VAR00030 75.61 330.613 .582 .624 .926
VAR00031 75.96 332.192 .422 .644 .928
VAR00036 77.21 341.061 .409 .368 .928
VAR00038 76.19 325.644 .626 .504 .925
VAR00039 75.57 329.557 .566 .583 .926
VAR00040 76.64 333.724 .501 .410 .927
VAR00042 75.68 336.131 .381 .399 .929
VAR00044 76.84 334.023 .531 .462 .927
VAR00045 75.76 328.148 .576 .516 .926
VAR00046 76.04 322.195 .659 .601 .925
VAR00047 75.89 328.243 .611 .687 .926
VAR00048 76.24 326.914 .633 .685 .925


Scale Statistics
Mean Variance
Std.
Deviation
N of
Items
78.62 353.547 18.803 29




Raisa Andea : Hubungan Antara Body Image Dan Perilaku Diet Pada Remaja, 2010.


2. Skala Semantik Diferensial

Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha
Cronbach's
Alpha Based
on
Standardized
Items
N of
Items
.788 .791 10

Item Statistics
Mean
Std.
Deviation N
VAR00051 3.77 .938 300
VAR00052 3.24 1.028 300
VAR00053 3.14 1.062 300
VAR00054 3.34 .980 300
VAR00055 3.17 1.008 300
VAR00056 3.02 1.136 300
VAR00057 3.12 1.193 300
VAR00058 3.62 .812 300
VAR00059 3.75 .962 300
VAR00060 3.13 1.204 300


Item-Total Statistics

Scale
Mean if
Item
Deleted
Scale
Variance if
Item
Deleted
Corrected
Item-Total
Correlation
Squared
Multiple
Correlation
Cronbach's
Alpha if
Item
Deleted
VAR00051 29.51 31.749 .418 .898 .774
VAR00052 30.04 30.042 .528 .371 .761
VAR00053 30.14 30.591 .454 .372 .770
VAR00054 29.94 30.478 .519 .420 .762
VAR00055 30.11 31.773 .375 .189 .779
VAR00056 30.26 29.444 .512 .339 .762
VAR00057 30.16 29.459 .476 .936 .767
VAR00058 29.66 31.836 .498 .305 .767
VAR00059 29.53 32.210 .359 .894 .780
VAR00060 30.15 29.622 .457 .934 .770


Raisa Andea : Hubungan Antara Body Image Dan Perilaku Diet Pada Remaja, 2010.


Scale Statistics

Mean Variance
Std.
Deviation
N of
Items
33.28 37.052 6.087 10

















Raisa Andea : Hubungan Antara Body Image Dan Perilaku Diet Pada Remaja, 2010.





LAMPIRAN B
Uji Validitas dan Reliabilitas Skala

Validitas dan Reliabilitas
Skala Perilaku Diet






Raisa Andea : Hubungan Antara Body Image Dan Perilaku Diet Pada Remaja, 2010.


Reliability Statistics

Cronbach's
Alpha
Cronbach's
Alpha Based
on
Standardized
Items
N of
Items
.865 .878 28

Item Statistics

Mean
Std.
Deviation N
VAR00001 1.62 .620 300
VAR00002 2.00 .649 300
VAR00005 2.57 .762 300
VAR00007 1.79 .795 300
VAR00011 1.98 .569 300
VAR00012 1.34 .582 300
VAR00013 1.72 .866 300
VAR00015 1.15 .466 300
VAR00016 1.06 .252 300
VAR00017 1.13 .417 300
VAR00018 1.11 .406 300
VAR00019 1.06 .311 300
VAR00020 1.67 .741 300
VAR00021 1.36 .581 300
VAR00022 1.29 .573 300
VAR00023 1.43 .673 300
VAR00025 2.53 .962 300
VAR00026 2.06 .720 300
VAR00027 1.27 .627 300
VAR00030 2.25 .776 300
VAR00031 2.22 .952 300
VAR00032 1.68 .646 300
VAR00033 1.83 .701 300
VAR00034 1.43 .669 300
VAR00035 1.16 .469 300
VAR00036 1.09 .365 300
VAR00039 1.80 .742 300
VAR00040 1.67 .859 300






Raisa Andea : Hubungan Antara Body Image Dan Perilaku Diet Pada Remaja, 2010.


Item-Total Statistics


Scale
Mean if
Item
Deleted
Scale
Variance if
ItemDeleted
Corrected
Item-Total
Correlation
Squared
Multiple
Correlation
Cronbach's
Alpha if
ItemDeleted
VAR00001 43.64 67.200 .578 . .857
VAR00002 43.26 69.631 .315 . .863
VAR00005 42.69 67.861 .400 . .861
VAR00007 43.47 67.822 .382 . .862
VAR00011 43.28 69.749 .357 . .862
VAR00012 43.92 68.275 .504 . .859
VAR00013 43.54 68.323 .307 . .865
VAR00015 44.11 69.989 .418 . .861
VAR00016 44.20 71.659 .409 . .863
VAR00017 44.13 70.776 .359 . .863
VAR00018 44.15 70.436 .420 . .862
VAR00019 44.20 71.431 .368 . .863
VAR00020 43.59 68.471 .363 . .862
VAR00021 43.90 69.940 .328 . .863
VAR00022 43.97 69.337 .398 . .861
VAR00023 43.83 67.390 .509 . .858
VAR00025 42.73 66.979 .353 . .864
VAR00026 43.20 67.706 .442 . .860
VAR00027 43.99 70.007 .292 . .864
VAR00030 43.01 68.900 .307 . .864
VAR00031 43.04 63.700 .583 . .855
VAR00032 43.58 68.459 .429 . .860
VAR00033 43.43 66.902 .529 . .857
VAR00034 43.83 69.040 .358 . .862
VAR00035 44.10 69.531 .475 . .860
VAR00036 44.17 70.264 .502 . .861
VAR00039 43.46 66.122 .563 . .856
VAR00040 43.59 66.322 .458 . .860


Scale Statistics

Mean Variance
Std.
Deviation
N of
Items
45.26 73.464 8.571 28





Raisa Andea : Hubungan Antara Body Image Dan Perilaku Diet Pada Remaja, 2010.







LAMPIRAN C
Alat Ukur yang Digunakan


Skala Gambaran Tubuh
dan
Skala Perilaku Diet








Raisa Andea : Hubungan Antara Body Image Dan Perilaku Diet Pada Remaja, 2010.


FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Dengan hormat,
Dalam rangka memenuhi persyaratan untuk menyelesaikan pendidikan
sarjana di Fakultas Psikologi Universitas Sumatera Utara, saya bermaksud
mengadakan penelitian mengenai remaja. Untuk itu saya membutuhkan sejumlah
data yang hanya akan dapat saya peroleh dengan adanya kerjasama dari anda
dalam mengisi skala ini.
Penelitian ini menggunakan 2 buah skala yang masing-masing berisi 39
dan 28 pernyataan. Dalam mengisi skala ini tidak ada jawaban yang salah. Setiap
orang dapat memiliki jawaban yang berbeda, oleh karena itu pilihlah jawaban
yang paling sesuai dengan diri anda dengan sejujur-jujurnya tanpa
mendiskusikannya dengan orang lain. Semua jawaban anda akan dijaga
kerahasiaannya dan hanya dipergunakan untuk keperluan penelitian ini.
Bantuan anda dalam menjawab pertanyaan pada skala ini merupakan
bantuan yang amat besar dan berarti bagi keberhasilan penelitian ini. Atas
kerjasama anda saya mengucapkan banyak terima kasih.


Medan, Oktober 2009
Hormat saya


Peneliti





Raisa Andea : Hubungan Antara Body Image Dan Perilaku Diet Pada Remaja, 2010.


Data Identitas
Nama/Inisial : .
Usia : . tahun
Jenis Kelamin : L / P (lingkari yang sesuai)
Sekolah : Kelas : .

Skala 1
Berikut ini terdapat 29 pernyataan. Bacalah setiap pernyataan dan
tentukanlah sikap saudara terhadap pernyataan tersebut dengan cara memberi
tanda silang ( X ) pada salah satu pilihan jawaban antara STS, TS, N, S, dan SS.
Alternatif jawaban yang tersedia terdiri dari 5 pilihan, yaitu:
STS : Sangat Tidak Sesuai
TS : Tidak Sesuai
N : Netral
S : Sesuai
SS : Sangat Sesuai

Contoh:
No. Pernyataan STS TS N S SS
1. Saya menyukai penampilan saya X


Isilah pernyataan yang sesuai dengan diri anda dan usahakan agar tidak
ada suatu pernyataan pun yang terlewatkan.

Selamat Mengerjakan


Raisa Andea : Hubungan Antara Body Image Dan Perilaku Diet Pada Remaja, 2010.


No. Pernyataan STS TS N S SS
1. Saya sangat khawatir dengan apa yang
orang lain pikirkan mengenai penampilan
saya

2. Saya jarang merawat tubuh saya
3. Saya merasa khawatir akan menjadi
gemuk

4. Menurut saya, penampilan saya tidak
menarik

5. Saya tidak terlalu memperhatikan
penampilan saya

6. Saya sangat menginginkan penurunan
berat badan

7. Berat badan saya normal-normal saja
8. Saya berusaha mengurangi berat badan
dengan cara berdiet

9. Saya menggunakan pakaian yang sesuai
dengan ukuran tubuh

10. Saya tidak perlu melakukan diet
11. Saya berada dalam kategori kelebihan
berat badan

12. Saya membatasi porsi makan agar berat
badan saya tidak naik

13. Tidak ada yang salah dengan penampilan
saya

14. Saya menghindari makanan-makanan
yang mengandung lemak

15. Berat badan yang bertambah tidak akan
membuat saya khawatir




Raisa Andea : Hubungan Antara Body Image Dan Perilaku Diet Pada Remaja, 2010.


No. Pernyataan STS TS N S SS
16. Saya tidak terlalu mempermasalahkan
berat badan saya


17. Saya tidak mau menghabiskan banyak
uang demi penampilan saya

18. Saya tidak pernah mengeluhkan berat
badan saya

19. Saya merasa percaya diri dengan
penampilan fisik saya saat ini

20. Saya minum pil pelangsing untuk
menurunkan berat badan

21. Saya khawatir apabila orang lain
mengatakan bahwa saya kelebihan berat
badan

22. Perubahan berat badan tidak penting bagi
saya

23. Saya mencari kesibukan supaya tidak
makan



24. Teman-teman tidak pernah mengeluhkan
penampilan saya

25. Saya rela lapar untuk menurunkan berat
badan

26. Saya merasa nyaman-nyaman saja
walaupun berat badan saya bertambah

27. Saya takut jika berat badan saya
bertambah

28. Tidak ada yang salah dengan berat badan
saya

29. Usaha yang saya lakukan untuk menjaga
berat badan adalah dengan melakukan diet



Raisa Andea : Hubungan Antara Body Image Dan Perilaku Diet Pada Remaja, 2010.


Berikut ini terdapat 8 pernyataan untuk mengetahui seberapa puas anda
dengan kondisi fisik yang ada pada diri anda. Baca dan pahami setiap pernyataan,
kemudian anda diharapkan memberi tanda silang ( X ) pada tempat yang menurut
anda paling sesuai.

Contoh:
No. Pernyataan Jawaban
1. Rambut Tidak Puas __ __ __ X __ Puas

Semakin Anda merasa Puas, maka tempat yang anda beri tanda silang ( X ) akan
semakin ke kanan, dan sebaliknya semakin anda merasa Tidak Puas, maka
tempat yang anda beri tanda ( X ) akan semakin ke kiri.














Raisa Andea : Hubungan Antara Body Image Dan Perilaku Diet Pada Remaja, 2010.


No. Pernyataan Jawaban
30. Rambut Tidak Puas __ __ __ __ __ Puas

31. Tubuh bagian bawah
(mulai dari pinggul hingga kaki)

Tidak Puas __ __ __ __ __ Puas

32. Tubuh bagian tengah
(mulai dari pinggang hingga
perut)

Tidak Puas __ __ __ __ __ Puas

33. Tubuh bagian atas
(mulai dari lengan hingga bahu)

Tidak Puas __ __ __ __ __ Puas

34. Tampilan otot Tidak Puas __ __ __ __ __ Puas

35. Berat badan

Tidak Puas __ __ __ __ __ Puas

36. Tinggi badan Tidak Puas __ __ __ __ __ Puas

37. Keseluruhan penampilan Tidak Puas __ __ __ __ __ Puas






Raisa Andea : Hubungan Antara Body Image Dan Perilaku Diet Pada Remaja, 2010.


Berikut ini terdapat 2 pernyataan untuk mengetahui bagaimana anda
mempersepsi dan mengkategorisasikan berat badan dan tinggi badan anda. Baca
dan pahami setiap pernyataan, kemudian anda diharapkan memberi tanda silang (
X ) pada tempat yang menurut anda paling sesuai.

Contoh:
No. Pernyataan Jawaban
1. Saya merasa berat badan
saya..
Kekurangan __ __ __ X __ Kelebihan

Semakin Anda merasa kelebihan berat badan, maka tempat yang anda beri tanda
silang ( X ) akan semakin ke kanan, dan sebaliknya semakin anda merasa
kekurangan berat badan, maka tempat yang anda beri tanda ( X ) akan semakin
ke kiri.



No. Pernyataan Jawaban
38. Saya merasa berat badan
saya..

Kekurangan __ __ __ __ __ Kelebihan
39. Saya merasa tinggi badan
saya..

Pendek __ __ __ __ __ Tinggi




Raisa Andea : Hubungan Antara Body Image Dan Perilaku Diet Pada Remaja, 2010.


Skala 2
Berikut ini terdapat 28 pernyataan. Bacalah setiap pernyataan dan
tentukanlah sikap saudara terhadap pernyataan tersebut dengan cara memberi
tanda silang ( X ) pada salah satu pilihan jawaban antara TP, KD, SR, dan SL.
Alternatif jawaban yang tersedia terdiri dari 4 pilihan, yaitu:
TP (Tidak Pernah) : bila perilaku dilakukan 0 1 hari per minggu
KD (Kadang-kadang) : bila perilaku dilakukan 2 3 hari per minggu
SR (Sering) : bila perilaku dilakukan 4 5 hari per minggu
SL (Selalu) : bila perilaku dilakukan 6 7 hari per minggu

Contoh:

No. Pernyataan TP KD SR SL
1. Saya menyempatkan diri untuk berolahraga X


Isilah pernyataan yang sesuai dengan diri anda dan usahakan agar tidak
ada suatu pernyataan pun yang terlewatkan.



Selamat Mengerjakan








Raisa Andea : Hubungan Antara Body Image Dan Perilaku Diet Pada Remaja, 2010.


No. Pernyataan TP KD SR SL
1. Saya mengganti makanan yang biasa saya konsumsi
dengan makanan yang rendah kalori

2. Ketika ada waktu luang, saya menyempatkan untuk
berolahraga ringan (seperti jogging, push-up, sit-up)

3. Saya makan makanan yang mengandung lemak
4. Saya membatasi porsi makanan yang akan dimakan
5. Saya mengkonsumsi makanan yang rendah kalori
6. Saya berpuasa dengan tujuan untuk mengurangi berat
badan

7. Saya sengaja melewatkan makan waktu sarapan
8. Saya menggunakan obat pelancar buang air besar
sehabis makan

9. Saya menggunakan obat penyerap air dalam tubuh
(diuretic)

10. Saya menggunakan penahan nafsu makan
11. Saya mengkonsumsi pil diet yang dijual di pasaran
12. Saya memasukkan tangan ke dalam mulut agar
makanan yang telah dimakan keluar kembali

13. Saya tidak mengkonsumsi daging
14. Saya tidak makan makanan yang mengandung
karbohidrat

15. Saya hanya mengkonsumsi satu jenis makanan saja
dalam sehari

16. Saya mengganti minuman yang biasa saya konsumsi
dengan minuman yang rendah kalori

17. Saya mengkonsumsi sayur-sayuran


18. Saya berusaha untuk mengurangi kalori dengan cara
berolahraga



Raisa Andea : Hubungan Antara Body Image Dan Perilaku Diet Pada Remaja, 2010.


No. Pernyataan TP KD SR SL
19. Saya mengikuti olahraga di pusat kebugaran olahraga
(gym, fitnes)

20. Saya mengkonsumsi makanan yang manis-manis
21. Saya mengatur porsi makan saya agar tidak terlalu
banyak

22. Saya mengganti konsumsi nasi menjadi roti
23. Saya mengkonsumsi minuman yang rendah kalori
24. Saya sengaja melewatkan makan waktu makan siang
25. Saya mengkonsumsi jamu-jamu untuk diet
26. Saya dengan sengaja memuntahkan makanan
27. Saya mengganti konsumsi daging menjadi makanan
yang tidak mengandung lemak

28. Saya sengaja melewatkan makan waktu makan
malam



Terima Kasih









Raisa Andea : Hubungan Antara Body Image Dan Perilaku Diet Pada Remaja, 2010.






LAMPIRAN D
Data Penelitian

Data Mentah Gambaran Tubuh pada Saat
Penelitian












Raisa Andea : Hubungan Antara Body Image Dan Perilaku Diet Pada Remaja, 2010.


SKOR DATA MENTAH HASIL PENELITIAN GAMBARAN TUBUH
Aitem
Subjek 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 # TOTAL JK USIA
1 3 2 1 3 4 3 3 4 4 1 5 4 3 2 3 2 3 3 4 4 2 3 4 3 4 3 4 4 4 4 2 3 3 4 4 2 4 2 2 122 P 15
2 3 3 3 3 3 1 4 3 4 5 1 2 4 2 3 1 2 4 4 5 3 1 5 3 3 1 5 4 4 4 2 2 4 4 2 4 4 4 5 124 L 17
3 2 3 2 3 4 2 2 4 3 3 2 2 2 3 2 3 3 3 3 5 3 3 4 3 4 2 2 3 4 3 3 3 4 3 2 3 3 4 3 115 P 16
4 4 4 2 4 3 5 3 5 1 1 5 5 4 4 3 3 2 5 3 5 5 5 5 4 5 5 2 4 5 3 2 3 3 3 3 2 3 3 2 138 L 16
5 4 5 2 3 4 3 4 4 4 4 5 2 3 1 2 2 1 3 4 5 4 2 5 4 5 2 2 4 3 3 3 3 3 3 4 2 5 3 2 127 L 15
6 4 4 2 2 3 2 2 4 4 2 4 2 2 2 3 4 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 3 2 3 5 2 3 128 P 16
7 2 4 2 3 2 1 2 1 4 5 3 2 3 1 4 3 3 3 4 5 3 4 3 3 2 3 1 4 1 5 1 1 1 1 1 5 3 5 5 109 P 16
8 2 4 2 3 4 3 4 4 3 4 4 3 4 4 3 4 2 3 4 4 3 3 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 2 4 4 2 2 4 2 132 L 15
9 3 4 2 4 5 3 5 5 5 4 5 3 4 2 1 2 3 4 4 4 4 2 4 4 4 1 2 4 5 5 5 5 5 1 1 1 5 4 4 138 P 17
10 2 3 4 3 4 4 5 4 3 5 5 4 3 4 5 5 4 5 3 5 5 5 4 5 5 3 4 3 4 4 3 5 5 5 5 3 3 3 4 158 P 16
11 2 4 1 3 3 1 3 3 3 3 3 2 3 2 1 1 5 2 3 5 1 1 3 3 2 2 1 2 2 4 2 3 2 1 2 2 4 2 3 95 P 16
12 3 2 1 3 3 1 1 1 4 2 2 1 4 2 2 3 2 2 2 5 2 1 2 4 2 1 2 2 2 3 1 3 1 3 1 3 2 4 3 88 P 16
13 2 3 1 3 3 2 4 3 3 3 4 2 4 4 3 2 2 2 5 5 4 3 4 2 4 2 3 3 3 4 2 3 5 3 5 5 3 5 3 126 P 16
14 3 4 2 4 4 2 2 4 3 4 2 2 2 3 2 3 3 3 3 5 3 3 4 3 4 2 2 3 4 3 3 3 4 3 2 3 3 4 3 119 L 15
15 2 4 2 3 3 2 2 1 2 4 1 2 2 1 5 5 3 1 1 5 5 5 1 5 1 2 1 5 1 2 2 2 2 5 2 2 3 5 5 107 P 16
16 2 5 2 4 4 2 4 4 3 4 4 4 3 4 2 3 3 2 3 4 3 2 4 2 4 3 3 3 4 4 2 4 3 3 3 2 3 3 2 123 P 16
17 3 5 3 4 4 3 3 4 3 3 3 3 3 4 3 3 2 4 3 4 3 3 3 4 3 3 4 3 3 4 3 3 5 1 3 5 3 3 5 131 P 16
18 4 3 3 4 3 2 4 4 3 4 4 4 3 4 4 4 2 4 4 4 3 3 4 3 4 3 3 2 4 4 3 3 3 3 3 4 4 3 3 133 P 16
19 2 4 2 3 4 3 4 4 4 4 5 3 3 4 3 4 3 3 4 5 4 3 4 3 4 3 4 3 4 5 1 4 4 1 4 3 3 3 3 134 P 16
20 2 5 2 3 5 5 4 5 4 5 5 2 3 4 4 4 4 4 5 5 5 2 5 4 5 4 4 4 5 4 4 3 4 4 4 2 3 2 1 149 P 16
21 2 3 2 4 4 2 3 3 5 3 2 2 3 3 2 3 4 3 5 5 2 3 4 4 4 4 2 2 4 4 2 2 4 2 2 4 4 4 4 124 L 16
22 2 4 1 2 4 1 2 2 4 1 2 3 4 2 2 1 3 2 2 2 2 2 4 4 4 2 1 3 1 4 4 2 3 2 3 4 3 4 2 100 L 15
23 2 3 4 3 2 4 4 4 2 4 4 4 2 2 2 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 4 2 2 4 4 2 2 2 2 4 2 2 4 2 122 P 16
24 3 4 1 2 4 1 2 2 4 1 2 3 4 2 2 1 3 2 2 2 2 2 4 4 4 2 4 4 4 4 4 2 3 2 3 4 3 4 2 108 L 15
25 3 5 5 5 5 5 3 5 4 5 5 5 5 5 3 3 5 4 2 5 5 3 5 5 5 3 2 5 4 4 2 3 2 2 2 1 4 2 2 148 L 16
26 5 5 5 5 5 3 4 5 5 2 5 5 5 4 3 2 5 4 5 5 5 3 5 5 5 1 5 5 5 4 3 4 5 5 5 5 5 3 5 170 L 16
27 3 5 4 4 4 5 4 5 3 4 5 4 4 5 3 4 2 4 4 5 2 4 4 3 4 2 5 4 5 4 3 3 3 2 3 3 3 3 3 144 L 16
28 3 5 5 5 5 3 4 4 5 2 4 4 4 4 3 4 2 4 4 5 2 2 2 3 4 3 3 4 2 4 4 4 4 4 3 2 3 2 2 136 L 17
29 2 4 3 5 5 2 2 4 5 3 2 3 4 2 2 2 4 3 5 5 3 4 2 3 4 3 4 1 5 4 3 3 5 4 3 3 5 3 2 131 L 16
30 4 3 4 5 5 2 2 4 4 4 2 3 2 3 1 2 5 4 3 5 4 1 2 4 3 3 2 3 3 4 3 3 5 3 2 5 4 4 5 130 L 16
31 3 4 4 3 4 4 3 4 5 4 5 4 3 4 4 4 2 4 3 5 3 2 3 3 4 4 4 3 3 3 4 4 3 4 4 5 3 3 5 143 L 16
32 3 5 4 3 4 3 3 4 4 3 3 4 3 3 4 3 2 4 3 5 3 3 4 4 4 4 4 3 4 3 3 3 3 3 4 4 4 3 3 136 P 15
33 4 4 2 3 4 3 3 2 3 4 4 3 4 3 4 4 4 4 4 4 3 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 2 3 3 3 4 3 135 L 15
34 2 4 1 4 4 4 4 5 5 4 5 4 4 4 2 3 3 3 4 5 3 3 5 3 5 2 2 4 4 4 4 3 5 3 4 2 3 3 2 138 P 15
35 2 2 5 3 5 5 4 5 4 3 5 2 3 5 1 3 2 1 4 1 5 3 5 3 5 1 2 3 5 4 4 4 2 2 4 4 4 2 4 131 P 15
36 2 2 5 2 3 5 3 5 3 4 5 5 3 5 3 4 3 4 2 5 5 4 5 3 5 3 5 4 5 4 2 4 4 4 4 2 2 2 2 142 P 15
37 4 3 3 3 3 4 4 4 1 3 4 4 3 4 4 4 3 4 3 5 4 4 4 2 4 3 4 4 4 2 2 3 3 4 5 3 5 3 2 135 L 15
38 3 5 5 2 2 4 5 5 3 5 5 4 3 4 5 4 1 5 4 5 4 5 4 2 5 5 1 3 5 3 5 4 2 3 3 3 3 3 2 144 L 15


Raisa Andea : Hubungan Antara Body Image Dan Perilaku Diet Pada Remaja, 2010.


39 2 5 3 4 4 4 4 5 3 4 5 3 3 3 3 4 2 4 5 5 5 3 5 3 5 2 2 5 5 4 5 5 5 2 5 5 5 3 4 153 P 15
40 1 5 4 4 5 4 4 5 3 4 5 4 3 3 2 2 2 2 5 5 3 2 5 2 5 2 2 5 5 4 2 3 4 3 5 4 5 3 3 139 P 15
41 3 2 5 3 1 5 3 4 5 4 5 5 4 5 4 4 4 2 4 5 5 4 5 3 5 4 4 3 5 5 4 4 4 3 3 5 4 2 5 154 P 15
42 3 3 2 3 1 5 3 4 5 4 5 5 4 5 3 3 4 2 4 5 5 3 5 3 5 3 2 3 5 4 5 3 4 4 5 5 5 3 3 148 P 15
43 3 4 2 5 4 3 4 4 4 1 4 2 2 5 2 3 3 2 4 5 5 4 4 3 5 3 2 4 5 5 4 3 5 3 3 5 5 3 4 141 L 16
44 2 3 2 5 4 2 2 3 3 4 4 3 4 2 3 3 3 3 3 4 2 3 4 4 4 3 3 3 4 3 2 1 3 2 1 2 4 3 3 116 P 15
45 2 3 4 5 4 4 3 4 5 5 5 5 5 3 3 3 1 4 5 5 5 3 5 5 5 5 5 5 1 3 2 2 5 2 1 5 5 3 5 150 P 15
46 3 5 3 5 5 5 5 5 4 1 4 4 5 3 4 3 4 4 5 5 4 4 4 4 5 3 4 3 4 3 5 4 5 5 4 5 5 2 5 160 L 15
47 2 5 2 5 4 4 3 4 5 5 5 5 4 4 2 2 5 3 3 5 5 2 5 3 5 3 2 4 4 5 5 5 5 5 4 2 5 2 2 150 L 15
48 2 5 3 5 4 4 4 4 5 2 5 2 5 2 2 3 5 4 4 5 2 2 1 3 2 3 5 5 2 4 4 4 4 4 4 1 4 4 3 136 L 15
49 3 4 4 4 3 5 3 5 5 1 5 4 3 3 4 4 5 3 4 5 4 3 4 3 5 4 2 3 5 5 3 4 3 5 4 4 4 2 4 148 L 15
50 3 4 2 4 4 4 4 4 2 3 4 4 4 4 2 3 2 4 4 5 4 4 5 4 5 3 3 4 5 4 4 4 4 5 3 3 5 3 3 145 L 15
51 3 5 4 4 3 5 5 5 4 5 5 5 5 4 3 4 2 5 4 5 3 2 4 4 5 3 3 4 4 4 4 3 3 4 2 5 5 3 5 155 L 15
52 3 4 2 4 4 4 4 2 5 4 5 2 3 2 3 3 3 2 5 5 3 2 4 5 5 4 3 4 3 2 4 2 4 4 4 2 4 3 3 134 P 16
53 2 5 3 5 4 4 4 4 5 5 5 2 4 2 4 2 4 3 5 5 2 2 5 3 5 2 3 5 5 4 4 5 4 4 4 5 5 3 5 152 L 15
54 1 5 1 4 5 3 4 2 5 2 5 3 3 4 1 1 3 1 5 5 3 1 4 4 5 2 2 4 4 3 4 3 4 4 5 2 4 3 3 127 P 15
55 1 5 1 2 4 1 2 1 4 1 2 2 3 2 1 2 3 2 1 5 1 2 2 3 2 2 1 2 1 4 1 2 2 3 1 4 1 4 3 86 P 15
56 1 5 4 4 4 4 1 4 5 2 4 3 3 4 2 3 3 5 5 4 3 2 4 3 4 2 4 3 4 4 3 4 3 2 5 5 5 3 5 138 P 16
57 2 3 3 5 3 2 4 4 4 4 4 2 4 3 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 2 2 4 4 5 1 1 5 5 1 1 1 5 1 125 P 16
58 3 3 3 4 3 2 4 4 4 2 4 2 4 3 2 3 3 3 3 5 4 2 3 3 4 4 3 4 3 4 4 4 4 4 4 1 1 4 1 125 P 15
59 2 5 5 3 4 4 4 2 4 3 5 3 3 4 1 2 3 3 4 4 5 3 3 3 4 2 3 3 3 4 3 3 3 3 2 2 4 3 2 126 P 15
60 2 4 1 4 5 1 4 3 4 2 4 3 3 4 1 1 3 2 3 4 2 1 1 3 3 1 1 2 2 5 3 3 2 2 2 2 4 3 4 104 P 15
61 3 3 3 4 4 1 1 4 5 3 2 3 2 3 3 5 1 3 3 5 5 4 4 5 5 3 4 3 5 4 2 3 3 3 1 4 3 4 4 130 P 15
62 3 2 2 4 3 1 3 4 4 4 3 2 3 4 3 3 2 3 3 5 3 2 4 4 5 2 2 3 5 4 2 3 3 3 2 2 3 4 3 120 P 15
63 4 3 3 4 4 3 3 3 4 2 3 3 4 2 2 3 4 3 4 4 3 4 4 4 3 2 3 3 3 3 3 3 3 4 3 4 5 3 4 129 L 15
64 3 5 3 3 1 4 3 5 5 4 3 5 1 4 4 4 1 5 4 5 4 3 5 5 5 3 5 5 5 5 2 5 5 1 4 5 5 3 5 152 P 15
65 3 4 2 4 4 4 3 4 4 4 5 3 3 2 3 2 4 4 4 5 3 3 4 3 4 2 3 3 3 4 3 4 4 3 3 3 4 4 3 134 L 15
66 3 2 1 3 3 2 1 3 4 1 3 2 3 1 1 1 3 1 3 5 2 1 3 3 4 1 4 1 3 2 4 2 4 4 2 4 2 4 4 100 P 15
67 5 4 4 4 3 4 5 5 4 4 4 4 3 5 4 5 1 4 3 5 4 5 3 4 5 5 4 4 4 5 5 5 5 1 5 5 5 1 5 160 P 18
68 5 4 4 4 5 4 4 2 4 2 4 4 3 4 4 4 2 4 4 4 4 5 4 4 4 2 2 4 4 1 5 1 1 5 5 5 5 5 1 142 P 18
69 2 2 4 4 4 5 4 5 5 1 5 4 5 4 5 4 1 4 5 5 4 2 5 4 5 4 2 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 3 5 151 P 15
70 3 4 2 4 3 5 4 4 3 4 5 3 3 3 2 1 3 3 4 5 5 2 4 3 5 2 4 4 5 2 3 3 4 2 3 3 4 3 3 132 P 16
71 3 4 3 3 5 5 3 3 4 2 3 2 3 5 2 3 3 3 3 2 3 4 5 3 2 3 2 3 1 5 4 4 5 4 4 4 4 3 1 128 P 16
72 1 2 4 3 5 5 4 4 3 5 5 4 3 4 5 5 5 4 2 5 5 2 5 4 5 4 5 5 5 1 1 2 2 2 5 1 1 3 2 138 P 18
73 1 3 2 5 4 1 3 1 5 1 3 3 3 2 2 3 4 3 5 5 3 3 1 3 4 2 5 3 2 3 3 2 4 2 2 5 3 4 5 118 L 15
74 3 4 3 3 4 3 2 4 3 3 3 3 3 3 2 2 3 2 2 4 2 2 4 4 2 2 2 2 4 2 2 4 4 2 1 4 2 4 4 112 P 15
75 2 3 2 2 3 1 2 2 4 2 2 3 4 3 2 2 2 2 2 4 2 2 3 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 1 2 5 1 89 P 15
76 3 4 2 3 4 2 3 1 4 3 3 2 3 3 3 2 3 2 4 4 3 2 4 3 4 2 2 3 2 4 2 2 4 4 4 2 4 4 4 117 P 15
77 3 5 5 3 4 5 2 5 5 5 5 5 2 5 5 3 2 2 3 5 5 2 5 2 5 4 5 2 5 3 3 4 3 5 2 2 3 2 2 143 P 15
78 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 2 4 4 4 3 4 4 3 3 3 3 5 5 5 4 5 2 3 4 4 3 4 147 P 17
79 2 3 1 3 4 1 2 1 4 1 4 1 3 1 1 1 3 1 3 5 3 3 2 3 3 1 1 2 1 3 2 2 2 3 1 1 3 5 1 87 P 15


Raisa Andea : Hubungan Antara Body Image Dan Perilaku Diet Pada Remaja, 2010.


80 2 3 2 4 4 1 2 1 4 1 2 2 3 3 1 1 4 1 1 4 1 5 1 3 3 1 1 2 1 4 1 2 2 3 1 4 2 4 3 90 P 15
81 2 5 3 4 5 3 4 4 4 3 5 4 3 4 3 2 5 3 3 4 3 2 5 4 5 3 4 3 5 5 3 2 4 4 4 3 4 2 2 140 P 15
82 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 2 4 4 4 4 5 5 3 5 4 4 3 5 5 3 5 4 4 4 5 4 2 4 154 L 15
83 4 5 3 4 4 3 4 4 3 4 5 3 3 2 3 4 3 3 4 5 5 3 4 4 4 3 3 4 4 4 3 3 3 3 3 4 4 3 5 142 L 17
84 3 2 4 4 3 1 5 2 5 1 3 5 4 1 3 4 4 3 4 4 5 3 3 4 1 4 4 5 1 4 4 2 2 4 4 2 4 2 2 125 L 15
85 3 5 2 3 5 4 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 1 4 4 5 4 4 4 4 5 4 4 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 3 5 163 L 15
86 4 4 2 4 3 2 2 2 4 2 4 4 4 4 2 4 2 2 4 4 3 3 4 4 4 4 2 2 3 4 2 1 4 3 3 3 5 4 4 125 P 17
87 3 5 4 4 5 2 3 2 4 2 5 3 2 3 2 2 3 3 4 5 3 2 3 4 3 2 3 4 3 3 3 2 4 4 3 5 5 3 5 130 L 15
88 2 5 4 5 5 4 3 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 5 5 4 3 3 5 3 3 158 L 15
89 4 4 5 4 4 2 2 4 4 2 4 2 4 2 2 2 5 2 4 5 4 2 5 1 5 1 2 2 2 5 2 2 5 5 2 2 2 2 4 122 P 15
90 2 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 4 4 2 4 4 4 2 2 4 2 4 1 4 4 4 4 1 4 3 2 133 P 15
91 2 4 2 4 4 2 4 2 4 2 4 2 4 2 2 2 3 4 4 4 4 2 4 4 4 2 2 4 2 4 4 4 4 4 3 2 4 3 2 123 P 15
92 5 5 3 5 5 3 4 4 4 2 5 3 4 2 4 3 5 3 4 5 4 1 3 1 5 1 3 2 4 5 4 5 5 3 4 3 4 3 3 141 P 15
93 5 2 2 2 4 5 2 5 5 1 5 2 2 5 5 5 4 4 2 5 5 4 5 4 5 4 4 3 5 5 1 5 5 5 1 1 1 1 1 137 P 15
94 4 4 3 4 5 1 2 2 3 2 5 2 3 3 2 1 3 2 3 5 5 3 2 4 3 3 3 2 2 1 4 3 5 2 2 3 3 3 3 115 P 16
95 3 3 3 3 3 4 3 4 4 2 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 2 4 2 3 120 L 16
96 2 5 2 3 4 2 3 4 4 2 5 5 4 5 1 1 2 4 3 5 5 4 5 1 5 3 2 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 149 L 16
97 2 5 3 4 5 4 2 5 4 3 5 4 4 3 2 2 3 2 4 4 4 2 4 4 5 2 2 4 4 4 4 2 3 2 4 2 4 3 2 131 L 17
98 1 5 2 3 4 1 2 1 4 1 2 2 3 2 2 1 4 2 3 5 2 2 3 2 4 2 2 2 2 4 3 1 2 5 1 4 3 5 5 104 P 15
99 2 3 2 4 3 1 3 4 3 4 3 2 4 3 3 3 3 3 4 4 3 2 3 4 4 3 3 3 3 4 3 3 4 4 3 4 4 4 4 126 P 16
100 2 4 1 2 3 1 1 1 4 1 1 1 2 1 1 2 4 2 4 3 1 5 2 3 1 1 1 2 1 5 3 2 4 3 1 1 3 4 1 85 L 15
101 2 4 3 4 4 3 3 5 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 4 2 4 4 4 3 3 3 4 5 3 3 3 3 2 2 3 2 2 133 L 15
102 2 4 2 2 3 2 5 2 3 1 4 1 3 1 1 1 3 2 2 5 1 1 2 3 2 1 1 4 1 4 2 4 5 5 4 1 3 3 1 97 P 16
103 1 4 4 5 4 3 2 5 3 3 4 3 3 2 3 3 1 3 3 4 1 2 4 3 2 4 4 3 1 3 5 5 1 3 3 4 3 5 5 124 L 17
104 3 5 4 5 4 5 2 5 4 5 5 5 3 5 4 3 2 3 5 5 5 3 5 3 5 4 3 3 5 4 4 3 3 2 2 5 3 1 4 149 L 16
105 1 2 1 2 1 2 4 1 2 2 1 5 4 4 4 4 5 5 2 2 2 1 1 3 2 2 2 2 2 2 1 3 4 3 1 4 5 5 5 104 P 16
106 1 4 1 5 4 1 4 2 4 3 5 1 3 1 1 1 4 2 4 5 2 2 4 4 4 1 2 3 2 3 3 4 3 2 3 2 3 3 3 109 P 16
107 2 4 3 3 3 2 4 5 3 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 5 4 2 4 3 5 2 4 4 5 4 4 4 3 3 3 4 4 3 3 135 P 16
108 1 3 3 4 4 3 5 5 5 5 3 4 3 4 3 3 4 2 3 5 2 2 4 4 5 3 3 4 5 3 4 2 3 3 4 5 3 4 5 140 L 16
109 3 4 5 3 3 4 3 5 5 5 5 4 4 4 4 4 3 4 5 5 5 5 3 3 5 4 5 4 5 5 4 4 4 3 3 3 4 3 3 157 P 16
110 2 4 3 3 4 3 4 4 4 2 5 4 3 4 3 4 3 4 5 5 4 3 5 3 4 2 3 4 4 5 5 5 4 4 5 5 4 4 4 150 P 16
111 4 5 2 4 4 5 4 5 4 4 5 5 4 4 2 1 5 2 4 4 2 2 4 5 5 5 5 5 4 3 4 5 4 4 5 3 4 3 1 150 P 17
112 3 5 3 3 2 5 2 5 4 5 5 5 3 5 4 3 2 3 5 5 5 3 5 3 5 4 4 3 5 4 3 3 2 3 2 5 4 2 5 147 L 16
113 5 2 5 5 5 1 4 3 3 3 5 3 1 4 3 3 5 2 4 5 5 1 5 1 4 1 2 4 4 3 1 1 3 1 2 4 4 4 3 124 L 17
114 4 2 4 3 3 4 5 4 5 2 4 1 5 4 2 3 1 3 5 4 4 3 4 5 4 3 4 5 3 3 4 4 4 2 4 4 4 5 5 142 P 16
115 3 3 5 3 4 5 3 5 4 5 5 5 3 4 4 2 3 2 3 5 5 3 5 3 5 2 4 3 5 4 3 4 4 3 3 4 3 2 3 144 L 16
116 3 2 2 2 5 5 4 1 4 1 5 2 4 5 4 4 2 4 5 5 2 1 5 1 5 1 2 1 5 3 2 5 5 1 5 5 5 1 5 129 L 15
117 3 4 2 3 3 1 1 4 5 3 2 3 3 3 5 1 3 3 3 5 1 2 5 3 4 1 1 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 115 P 16
118 3 5 2 3 5 1 3 3 4 2 1 3 3 3 3 3 3 3 4 5 3 3 4 3 5 3 2 4 3 5 4 3 2 2 3 3 3 4 3 124 P 16
119 1 4 3 4 5 5 3 5 5 5 5 5 5 5 4 4 4 4 3 5 5 3 5 3 5 3 3 3 5 4 3 5 2 4 3 5 4 2 5 156 P 16
120 2 4 2 4 4 4 4 4 4 4 5 5 4 5 4 2 4 4 4 5 4 3 5 4 5 4 5 5 5 5 4 4 5 4 3 4 5 2 3 157 P 15


Raisa Andea : Hubungan Antara Body Image Dan Perilaku Diet Pada Remaja, 2010.


121 2 4 2 3 2 1 2 1 4 5 3 2 3 1 4 3 3 3 4 5 3 4 3 3 2 3 1 4 1 5 2 2 2 2 2 5 3 5 5 114 P 16
122 4 4 1 4 4 3 4 3 4 3 3 2 3 3 2 2 3 2 4 5 4 3 4 3 4 4 2 4 4 3 5 4 3 4 3 2 3 4 2 128 P 16
123 2 5 2 5 5 4 4 5 4 4 4 4 4 3 3 4 2 3 4 5 5 3 5 5 5 4 5 4 5 4 1 2 3 4 2 1 3 1 2 140 L 16
124 2 5 2 4 4 5 4 5 3 4 5 3 4 4 4 4 1 1 4 5 5 2 4 4 4 1 4 3 4 4 5 5 5 3 3 4 5 3 4 145 L 16
125 3 5 4 3 5 5 3 5 5 5 5 5 2 4 5 3 2 3 4 5 2 4 5 4 5 4 5 3 5 2 2 3 5 5 2 2 4 2 2 147 L 16
126 4 5 2 5 4 4 4 4 5 4 5 3 5 3 4 3 2 4 4 5 4 4 3 5 5 4 4 4 3 5 3 4 4 4 4 2 5 3 2 151 L 16
127 3 3 3 3 3 2 4 4 4 1 5 3 4 5 3 4 3 3 2 5 4 3 5 4 5 3 3 4 5 5 3 4 3 3 4 2 4 3 2 136 P 16
128 2 3 2 3 4 1 2 1 3 2 2 2 3 3 2 2 3 2 2 5 1 1 2 3 3 2 2 1 1 3 2 2 2 2 1 1 2 4 2 86 P 16
129 4 4 2 3 4 4 3 5 4 3 5 4 3 4 3 3 4 3 3 5 5 2 4 3 5 3 4 3 5 3 3 3 3 3 3 3 4 3 4 139 P 16
130 3 2 2 2 5 5 4 1 4 1 5 2 4 5 4 4 2 4 5 5 2 1 5 1 5 1 2 1 5 3 2 5 5 1 5 4 5 1 4 127 L 16
131 3 4 2 2 4 1 2 2 5 1 3 1 3 4 2 2 2 2 2 5 4 4 4 4 4 2 4 2 2 4 2 2 2 2 2 2 4 4 2 108 P 16
132 3 4 2 3 3 1 1 4 5 3 2 3 3 3 5 1 3 3 3 5 1 2 5 3 4 1 1 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3 4 2 115 P 16
133 3 4 3 4 2 3 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4 2 4 4 5 4 4 4 4 5 4 4 4 5 5 5 3 5 5 5 5 5 5 1 154 P 16
134 2 3 5 3 4 5 2 5 3 5 5 5 3 5 5 2 3 2 4 5 5 3 5 3 5 2 5 2 5 2 1 4 4 4 1 4 3 1 4 139 P 15
135 2 3 1 3 3 1 1 1 4 1 1 3 3 3 1 1 3 1 3 5 3 1 3 2 2 2 2 2 1 4 1 1 4 4 1 4 4 4 4 93 L 16
136 1 4 1 1 5 1 1 1 5 1 1 3 4 3 1 1 3 1 2 1 1 3 3 4 1 1 1 1 1 3 1 1 5 4 1 1 3 5 2 83 P 16
137 2 3 2 5 2 1 2 4 5 3 1 2 3 3 3 2 1 2 4 2 2 3 1 4 4 4 4 2 3 1 2 2 3 3 1 2 2 5 2 102 P 16
138 4 2 3 5 5 5 1 5 4 1 5 5 3 5 5 5 3 5 2 5 5 1 5 3 5 5 5 3 5 5 1 5 1 1 1 1 1 1 1 133 P 16
139 3 4 2 4 4 2 3 3 4 3 4 3 5 4 2 4 2 3 4 4 4 4 4 3 4 4 3 4 3 4 3 3 4 4 4 4 4 3 4 137 P 16
140 2 4 4 4 4 5 4 5 4 4 5 4 4 4 4 3 3 2 3 5 5 2 5 3 5 3 4 3 5 4 3 3 4 3 3 4 3 2 4 145 P 16
141 4 5 2 4 3 1 4 1 5 4 5 2 3 1 2 3 1 2 4 5 5 4 4 5 4 1 1 3 1 4 4 3 3 5 2 4 4 4 4 126 P 17
142 3 3 4 4 4 5 1 5 4 5 5 5 3 5 5 2 2 2 4 5 2 2 5 4 5 5 5 1 5 4 2 2 2 2 1 2 3 1 3 132 L 17
143 2 4 4 4 4 5 5 5 5 4 5 5 4 4 5 5 4 4 4 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 2 3 4 4 3 3 3 3 2 2 153 P 17
144 2 4 2 4 4 1 2 2 4 2 3 3 3 3 2 2 3 1 2 5 3 1 2 3 3 2 2 2 3 4 1 2 3 2 1 2 2 4 3 99 P 17
145 4 4 4 4 4 4 3 5 3 4 4 4 3 3 3 3 4 3 3 4 4 2 3 4 4 3 4 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 135 L 17
146 4 4 5 4 4 5 3 5 2 5 5 5 5 4 5 2 4 3 2 5 5 3 4 5 5 5 5 3 5 3 4 2 4 3 3 3 3 1 4 151 L 18
147 2 4 2 4 4 1 2 2 4 2 2 2 3 2 1 2 4 2 2 5 2 1 3 2 3 1 2 2 2 5 3 2 1 2 1 3 3 4 4 98 P 17
148 3 2 2 3 3 2 3 4 3 3 4 2 4 2 3 3 3 4 4 3 3 2 4 3 4 3 3 2 2 4 4 4 4 2 4 4 4 4 4 124 L 17
149 2 4 5 3 4 5 5 5 4 5 5 5 3 5 5 5 3 2 3 5 5 1 5 2 5 5 5 3 5 1 3 4 4 3 1 1 4 2 3 145 P 16
150 3 5 3 3 5 5 3 5 3 1 5 3 4 3 1 3 3 3 4 5 3 3 5 3 5 3 3 3 5 4 4 3 3 4 3 4 4 2 4 138 L 17
151 1 2 5 4 3 3 3 3 3 3 4 3 2 2 2 3 2 4 3 4 4 4 4 4 4 3 3 4 3 4 2 5 5 5 4 2 3 3 3 128 L 17
152 4 4 2 4 5 2 3 2 5 5 4 2 3 2 2 2 2 1 3 5 2 4 5 2 4 2 2 2 4 5 3 4 4 3 4 2 4 4 1 123 L 17
153 3 4 3 3 3 3 3 3 4 3 3 2 3 3 2 2 3 3 3 5 2 3 4 3 4 2 2 3 3 4 1 4 5 5 3 1 3 3 1 117 L 17
154 4 5 4 5 4 5 4 5 5 5 5 5 4 4 4 4 4 3 3 5 5 3 4 3 5 3 4 4 5 4 4 2 4 1 5 1 5 4 2 155 P 17
155 4 4 5 4 4 5 3 5 3 5 5 4 3 4 5 2 5 3 3 5 5 2 4 3 4 5 5 2 5 5 3 3 2 2 2 3 3 2 3 144 L 17
156 4 2 2 3 2 1 2 1 3 1 1 1 2 2 1 1 4 1 3 5 3 1 1 3 1 1 1 1 1 5 1 1 1 1 1 2 3 5 2 77 L 16
157 5 5 5 5 3 5 4 5 4 5 5 5 4 5 5 4 1 5 5 5 3 3 5 4 5 3 5 4 3 4 4 4 4 4 3 3 4 3 3 161 L 17
158 3 4 4 2 5 2 2 4 3 3 2 4 3 5 5 1 1 4 1 5 2 2 2 5 4 2 5 4 5 5 3 2 2 2 3 2 2 4 3 122 L 16
159 3 3 4 4 2 2 3 4 4 4 5 2 3 3 1 2 3 2 3 5 5 1 3 2 5 3 2 3 3 4 3 2 2 3 2 2 3 2 2 114 P 17
160 4 4 2 4 4 2 3 1 5 5 4 2 3 2 2 2 2 1 3 5 2 4 5 2 4 2 2 2 4 5 3 4 4 3 4 2 4 4 1 121 P 17
161 4 4 2 4 4 2 4 2 5 2 4 1 4 2 2 2 2 2 4 5 4 2 5 4 5 4 2 4 2 5 3 4 5 3 5 2 4 4 3 131 P 17


Raisa Andea : Hubungan Antara Body Image Dan Perilaku Diet Pada Remaja, 2010.


162 2 5 3 5 5 3 3 5 4 5 5 5 3 4 2 4 2 2 3 5 5 4 5 3 5 3 5 4 5 4 3 3 3 3 4 3 4 3 4 148 P 17
163 2 4 4 3 3 4 5 5 3 1 5 4 3 3 3 5 1 5 5 5 3 5 5 3 5 5 5 5 5 4 4 2 4 4 2 4 4 2 2 146 P 16
164 3 4 4 3 4 5 4 5 5 5 5 5 4 4 3 4 3 2 3 5 2 3 5 4 5 4 5 4 5 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 149 P 17
165 2 5 4 4 5 4 4 5 5 4 5 5 5 3 3 3 3 4 4 5 5 3 4 3 5 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 3 5 3 3 157 L 17
166 5 5 5 5 3 5 3 5 3 3 5 5 3 5 3 3 3 3 3 5 5 3 5 3 5 3 5 3 5 3 4 3 3 3 2 5 4 2 4 150 L 17
167 3 4 4 3 4 2 4 2 4 2 4 3 3 3 2 2 3 3 3 5 3 4 3 5 4 2 5 2 2 5 5 1 5 5 3 5 5 3 5 135 P 16
168 4 5 2 3 5 3 2 4 4 3 3 3 4 3 2 3 4 2 4 5 4 2 3 3 4 3 2 3 4 4 3 5 4 5 3 5 3 4 5 137 P 18
169 3 4 3 5 4 3 3 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 5 5 2 4 4 5 4 3 4 3 3 4 4 3 4 3 4 2 4 3 2 142 L 16
170 3 5 5 2 5 1 5 1 5 1 2 2 1 5 4 1 5 5 1 5 5 1 5 1 5 1 2 4 2 4 4 4 3 3 4 5 5 5 5 132 P 17
171 3 4 3 3 4 3 4 5 1 4 3 5 3 5 3 3 5 2 3 5 3 2 5 3 5 3 3 3 5 4 3 3 4 3 5 5 4 3 3 140 P 17
172 2 5 3 3 4 5 4 5 2 5 5 5 3 3 3 3 1 4 4 5 3 3 3 4 5 4 4 3 5 4 5 3 4 3 4 2 3 3 1 140 P 16
173 3 5 1 5 5 2 5 2 3 3 5 3 4 2 4 3 5 3 5 4 3 3 4 3 4 3 2 4 2 4 3 4 4 2 4 4 5 3 5 138 P 17
174 3 4 3 3 2 3 3 4 4 3 3 4 3 3 3 3 4 4 4 5 5 4 3 2 5 4 3 3 3 3 2 3 3 3 3 1 3 3 1 125 P 16
175 1 5 4 5 4 5 2 5 4 5 5 5 4 5 5 5 4 2 4 5 5 5 5 5 5 5 5 2 5 4 3 3 3 3 2 5 5 2 5 161 L 16
176 4 5 3 2 4 1 3 1 5 2 2 1 3 3 2 2 2 1 3 4 3 2 2 3 2 2 2 2 1 4 3 3 3 3 2 3 3 4 3 103 P 16
177 4 3 4 4 2 3 2 4 2 4 3 4 3 4 2 4 3 2 4 4 2 4 3 4 5 5 4 4 4 2 2 2 3 3 3 3 4 3 3 128 P 17
178 4 5 5 5 5 4 1 3 5 5 1 4 5 5 5 5 2 5 5 5 5 1 3 3 5 5 5 5 5 5 5 2 5 4 3 4 5 3 4 161 L 16
179 5 5 1 5 5 1 4 3 5 1 1 5 5 3 1 1 1 2 5 5 5 1 2 5 5 4 3 2 5 5 2 4 5 3 2 3 4 4 2 130 P 16
180 3 4 4 3 5 5 4 5 5 5 5 5 3 5 3 4 4 4 5 5 3 3 4 3 5 3 3 4 5 3 5 5 5 4 4 4 5 3 3 160 P 17
181 2 4 5 5 3 5 4 5 3 5 5 5 4 5 5 5 2 4 5 5 1 4 5 5 5 4 2 4 5 5 1 1 5 5 1 1 5 1 1 147 P 17
182 3 5 1 4 4 3 4 3 4 2 4 1 4 3 1 1 3 2 3 5 1 2 4 2 4 1 1 3 3 2 2 5 4 1 3 2 4 4 2 110 P 17
183 3 4 1 3 3 1 3 5 3 1 5 5 3 5 5 5 3 5 4 5 5 5 5 3 5 3 5 5 5 3 3 3 3 5 3 4 3 3 2 145 P 17
184 3 5 1 4 4 1 3 1 4 2 2 1 3 1 2 2 2 2 3 4 1 3 2 3 2 4 1 3 1 3 1 3 4 5 1 1 4 5 1 98 P 16
185 3 2 4 3 2 2 3 3 4 1 3 4 3 3 2 2 3 1 5 4 5 2 4 3 4 4 4 2 5 3 5 4 5 5 5 4 5 4 3 133 L 18
186 2 3 2 5 4 5 4 5 3 2 3 4 4 4 4 4 3 2 4 4 4 2 3 4 5 4 3 4 5 4 4 4 3 4 4 3 4 3 3 141 L 17
187 4 4 2 4 4 4 4 2 4 4 4 2 5 4 4 4 2 4 4 4 4 2 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 144 L 17
188 3 4 2 4 4 4 2 4 4 4 4 4 3 4 3 3 3 2 3 4 4 3 4 3 4 2 3 3 4 4 5 3 3 3 3 4 4 2 3 132 L 17
189 2 4 5 3 3 5 5 5 3 5 5 5 3 4 5 5 2 5 3 5 5 4 5 3 5 4 5 5 5 3 5 5 4 4 5 5 3 3 4 164 L 18
190 3 4 5 4 3 2 3 3 3 3 4 2 3 2 4 3 3 3 4 4 4 3 2 3 3 4 3 3 2 4 4 2 3 4 4 5 5 3 5 131 L 16
191 5 5 3 4 5 2 3 3 5 3 4 3 4 3 2 2 4 2 4 5 4 2 4 4 4 3 3 4 2 3 4 3 3 3 3 4 5 3 4 136 P 17
192 5 5 5 4 5 4 4 5 4 4 5 5 4 5 3 5 4 4 4 5 5 3 4 5 5 4 5 5 5 5 4 3 4 4 4 5 5 3 4 171 P 17
193 5 5 5 5 4 5 5 5 2 5 5 5 1 5 5 5 1 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 4 3 5 1 3 172 P 16
194 5 5 4 1 5 2 5 5 5 4 5 2 5 2 4 4 2 4 5 5 5 3 4 5 5 2 3 5 4 5 4 4 5 4 5 4 5 3 3 157 P 16
195 4 4 4 4 4 4 3 4 2 3 3 4 5 4 5 5 4 4 5 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 4 4 4 3 3 3 151 L 17
196 4 3 2 3 4 1 2 2 4 2 2 2 2 2 3 2 3 2 3 5 2 2 2 3 2 3 2 3 2 2 2 2 2 1 2 5 4 4 4 102 P 17
197 4 5 2 4 4 2 3 4 4 2 4 4 3 4 2 2 3 2 2 5 3 2 4 4 4 2 2 2 2 4 3 3 4 3 3 4 4 3 4 125 P 17
198 2 4 3 3 4 5 4 5 5 5 5 5 3 5 3 3 3 3 3 5 5 3 4 3 4 4 3 3 5 3 3 4 3 4 4 4 5 4 2 148 L 17
199 1 4 2 2 1 1 3 2 4 1 5 1 3 2 2 3 1 2 2 5 2 2 5 3 4 1 1 2 1 3 1 1 1 3 2 4 3 3 4 93 P 17
200 2 3 2 5 2 1 2 4 5 3 1 2 3 3 3 2 1 2 4 2 2 3 1 4 4 4 4 2 3 2 2 2 3 3 2 2 2 5 2 104 P 17
201 4 4 4 4 4 2 4 2 4 2 4 4 4 4 2 4 4 2 2 5 2 2 3 5 5 3 4 4 3 2 2 2 2 2 3 2 4 3 3 125 P 17
202 3 5 4 4 4 3 4 5 4 4 5 4 4 5 3 3 3 4 4 5 4 2 4 3 5 3 4 4 4 3 4 4 4 3 3 2 4 3 2 145 P 17


Raisa Andea : Hubungan Antara Body Image Dan Perilaku Diet Pada Remaja, 2010.


203 2 3 2 3 4 1 2 2 3 2 2 2 3 3 1 2 2 1 3 5 2 1 2 4 4 2 1 2 1 3 2 2 2 3 2 5 4 4 5 99 L 17
204 2 5 2 3 5 1 3 1 5 2 3 1 5 3 5 1 3 3 4 4 2 2 3 3 3 2 1 3 1 4 5 3 3 1 3 3 5 5 1 114 P 17
205 3 3 5 5 2 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 2 4 4 5 5 4 5 2 5 4 2 4 5 3 3 3 3 1 1 1 3 2 2 145 L 17
206 2 3 4 4 3 5 3 5 4 5 5 4 3 5 5 4 3 3 4 5 3 5 5 4 5 5 5 3 5 3 3 3 3 4 2 3 3 2 3 148 P 17
207 2 5 2 5 5 2 4 5 4 4 5 5 3 5 1 4 2 4 4 5 5 1 5 4 5 1 5 4 5 2 5 2 4 2 5 5 5 4 3 148 P 17
208 3 5 1 4 4 3 4 3 4 2 4 1 4 3 1 1 3 2 3 5 1 2 4 2 4 1 1 3 3 2 2 5 4 1 3 2 4 3 3 110 P 17
209 1 3 5 5 4 5 2 5 4 5 5 5 2 5 5 5 5 3 3 5 1 5 5 3 5 5 5 3 5 5 1 1 5 5 1 1 3 1 1 143 P 17
210 3 4 5 4 5 4 5 5 4 5 5 4 5 2 3 4 2 3 5 5 4 4 4 5 5 3 4 4 3 3 2 4 5 3 5 5 5 4 2 156 P 18
211 1 5 5 5 4 5 4 5 5 1 5 5 4 4 5 4 3 4 5 5 5 4 5 5 5 5 4 4 5 3 5 2 5 2 2 5 5 2 5 162 L 17
212 2 5 1 4 5 3 5 5 4 4 5 3 3 2 1 1 2 4 4 5 2 2 4 4 4 1 1 4 3 4 2 3 4 1 4 5 4 3 3 126 P 17
213 2 5 2 4 4 2 3 4 4 2 4 4 3 4 2 2 2 2 2 5 3 2 4 4 4 2 2 2 2 4 2 1 4 2 2 4 4 2 4 116 L 17
214 5 4 4 4 5 2 3 4 3 5 4 3 3 2 3 3 4 4 3 5 4 2 3 3 3 4 2 3 4 5 5 5 5 2 2 2 3 5 3 138 L 16
215 1 4 2 3 4 5 3 5 3 5 5 5 4 4 4 4 1 1 3 5 5 5 5 1 5 5 5 4 5 5 2 2 4 3 3 5 3 1 5 144 P 16





























Raisa Andea : Hubungan Antara Body Image Dan Perilaku Diet Pada Remaja, 2010.










LAMPIRAN E
Data Penelitian

Data Mentah Perilaku Diet pada Saat
Penelitian






















Raisa Andea : Hubungan Antara Body Image Dan Perilaku Diet Pada Remaja, 2010.


SKOR DATA MENTAH HASIL PENELITIAN PERILAKU DIET
Aitem
Subjek 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 TOTAL JK USIA
1 2 2 3 2 2 1 3 1 1 1 1 1 2 2 1 2 3 2 1 3 1 2 2 2 1 1 2 2 49 P 15
2 2 2 3 2 1 1 1 1 2 1 1 2 2 2 1 1 4 2 1 4 2 1 1 2 1 2 2 2 49 L 17
3 2 2 2 3 2 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 3 3 1 2 3 1 2 1 1 1 1 1 43 P 16
4 2 2 2 2 2 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 2 3 2 2 2 2 2 2 1 1 1 2 1 44 L 16
5 2 3 3 2 3 1 1 1 1 1 1 1 2 1 1 2 4 3 2 3 3 2 2 1 1 1 1 1 50 L 15
6 1 2 2 4 1 1 4 1 1 1 1 1 2 3 1 1 4 3 1 3 4 1 2 2 1 1 1 3 53 P 16
7 2 2 2 2 2 1 4 1 1 1 2 1 1 2 2 4 4 2 1 2 3 1 4 2 1 1 1 3 55 P 16
8 2 1 4 2 2 1 4 1 1 1 1 1 2 2 1 2 2 2 1 3 2 1 1 2 1 1 1 2 47 L 15
9 1 1 2 1 1 1 3 1 1 1 1 1 1 2 1 1 3 1 1 3 1 1 1 1 1 1 2 1 37 P 17
10 2 3 3 1 3 1 4 1 1 1 1 1 3 2 1 2 4 2 2 1 3 2 1 2 1 1 2 2 53 P 16
11 2 2 3 3 2 2 4 1 1 1 1 1 1 2 2 4 1 2 1 1 2 1 2 1 1 1 2 2 49 P 16
12 2 2 2 2 2 4 3 4 1 4 1 1 1 2 2 3 3 2 3 3 4 2 3 2 3 1 1 3 66 P 16
13 2 2 3 2 2 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 4 2 1 3 3 2 1 1 1 1 1 2 46 P 16
14 3 2 4 4 4 3 4 1 1 1 1 1 3 1 1 3 4 3 1 2 4 2 3 2 1 1 3 4 67 L 15
15 2 3 3 2 2 1 4 3 2 2 1 1 2 1 1 3 3 3 3 3 2 2 4 1 1 1 1 4 61 P 16
16 2 2 3 2 2 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 3 2 1 3 2 1 1 2 1 1 2 2 44 P 16
17 2 2 3 1 3 2 1 1 1 1 1 1 2 2 1 1 2 2 1 3 2 1 2 1 1 1 1 2 44 P 16
18 1 2 3 1 2 1 1 1 1 1 1 1 2 2 1 1 3 2 1 3 2 1 1 1 1 1 2 2 42 P 16
19 1 2 3 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 2 1 3 2 1 2 2 1 1 1 1 1 2 3 42 P 16
20 1 2 2 2 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 4 2 1 2 2 1 2 1 2 1 1 2 41 P 16
21 2 2 2 2 2 1 2 1 1 1 1 1 2 2 2 3 3 2 1 3 2 2 2 1 1 1 2 2 49 L 16
22 2 4 3 3 2 3 2 1 1 1 3 1 2 1 1 3 4 3 1 3 3 1 3 1 1 1 2 3 59 L 15
23 3 3 3 1 4 1 4 1 1 1 1 1 4 3 1 2 4 2 2 1 3 2 1 2 1 1 3 2 58 P 16
24 2 3 3 2 2 1 4 3 2 2 1 1 2 1 1 3 3 3 3 3 3 3 4 1 1 1 1 4 63 L 15
25 1 3 3 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 2 1 2 3 2 1 3 2 1 1 1 1 1 2 1 42 L 16
26 1 4 3 3 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 3 2 3 2 1 1 1 1 1 1 1 43 L 16
27 2 3 3 2 2 1 1 1 1 1 1 1 1 2 2 1 3 2 1 3 1 2 1 1 1 1 1 1 43 L 16
28 1 2 3 2 2 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 3 1 1 3 2 2 1 2 1 1 1 1 41 L 17
29 2 3 2 2 2 1 4 1 1 1 1 1 2 1 2 3 2 2 2 1 2 2 2 1 1 1 1 1 47 L 16
30 2 2 3 3 2 1 3 1 1 1 1 1 2 2 2 2 3 2 1 3 2 2 2 2 1 1 2 4 54 L 16
31 2 2 3 1 2 1 1 1 1 1 1 1 2 1 1 2 3 2 1 2 2 1 2 1 1 1 2 1 42 L 16
32 2 2 3 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 3 2 1 3 2 1 1 1 1 1 2 1 41 P 15
33 2 2 3 2 2 1 3 1 1 2 1 1 2 2 1 1 1 1 1 3 2 2 2 2 1 2 2 2 48 L 15
34 1 2 3 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 3 2 1 3 1 1 1 1 1 1 1 1 37 P 15
35 1 1 3 2 1 1 2 1 1 1 1 1 3 4 4 1 4 1 1 3 3 2 1 1 1 1 2 2 50 P 15
36 1 2 3 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 2 1 1 2 2 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 36 P 15
37 1 2 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 2 1 2 2 1 1 1 1 1 1 1 34 L 15
38 1 2 2 1 2 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 4 2 2 1 1 2 1 4 1 1 1 1 1 41 L 15


Raisa Andea : Hubungan Antara Body Image Dan Perilaku Diet Pada Remaja, 2010.


39 2 2 3 3 2 1 1 1 1 1 1 1 1 3 1 2 4 2 1 2 2 2 2 1 1 1 1 1 46 P 15
40 2 2 2 1 2 1 1 1 1 1 1 1 2 1 1 2 3 2 2 1 1 2 2 1 1 1 2 1 41 P 15
41 2 2 3 1 2 1 2 1 1 1 1 1 2 1 1 1 4 1 1 3 1 2 1 2 1 2 1 2 44 P 15
42 2 2 3 1 2 1 1 1 1 1 1 1 2 2 2 2 2 2 1 4 1 2 1 1 1 1 2 2 45 P 15
43 1 3 3 2 2 1 2 1 1 1 1 1 3 2 1 2 3 3 3 3 2 2 2 1 1 1 1 1 50 L 16
44 2 2 4 2 2 2 2 1 1 1 1 1 1 1 1 2 2 2 2 2 2 3 2 1 1 1 1 1 46 P 15
45 1 1 3 1 2 1 1 1 1 1 1 1 3 2 1 2 2 1 1 2 1 1 1 1 1 1 2 1 38 P 15
46 2 3 3 2 3 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 4 3 3 3 2 1 1 1 1 1 1 1 46 L 15
47 2 2 3 2 2 1 2 1 1 1 1 1 1 3 1 2 4 3 1 3 3 1 3 1 1 1 2 1 50 L 15
48 2 4 3 3 2 3 1 1 1 1 1 1 2 1 1 3 4 3 1 3 3 1 3 1 1 1 2 1 54 L 15
49 1 2 3 1 1 1 4 1 1 1 1 1 3 2 1 2 2 2 1 3 2 1 1 2 1 1 2 2 46 L 15
50 1 2 3 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 1 1 1 2 3 1 2 1 2 1 1 1 1 1 1 37 L 15
51 1 2 2 1 2 1 1 1 1 1 1 2 2 3 1 1 3 3 2 1 2 1 2 1 1 1 2 1 43 L 15
52 1 2 3 2 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 4 3 1 3 3 2 1 1 1 1 1 2 44 P 16
53 2 4 3 2 2 2 1 1 1 1 1 1 2 1 1 2 4 3 1 3 3 1 3 1 1 1 2 1 51 L 15
54 2 2 3 2 3 1 1 1 1 1 2 1 2 3 1 1 1 1 1 2 2 1 2 1 1 1 1 1 42 P 15
55 2 2 2 4 2 2 4 1 1 1 1 1 1 1 1 2 4 3 3 2 4 2 2 4 1 1 2 3 59 P 15
56 1 1 3 1 2 1 4 1 1 1 1 1 2 2 1 2 4 1 1 2 2 1 2 1 1 1 1 1 43 P 16
57 1 2 3 3 1 1 2 1 1 1 1 1 2 2 1 1 2 1 1 3 2 1 1 2 1 1 1 2 42 P 16
58 1 2 3 3 2 3 2 1 1 1 1 1 2 1 2 2 1 2 1 3 3 2 2 2 1 1 1 2 49 P 15
59 2 2 3 2 2 2 3 1 1 1 1 1 2 2 3 2 3 2 3 3 2 1 1 1 1 1 2 1 51 P 15
60 2 1 3 2 2 2 2 1 1 1 1 1 2 2 1 2 2 2 1 2 2 2 2 3 1 1 1 2 47 P 15
61 2 2 3 2 2 1 4 1 1 1 1 1 2 1 1 1 2 3 1 3 3 2 2 2 1 1 2 4 52 P 15
62 2 2 2 3 2 3 2 1 1 1 1 1 1 1 2 1 2 2 1 2 3 1 1 2 1 1 1 2 45 P 15
63 2 2 3 3 2 2 2 1 1 1 1 1 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 1 1 2 2 52 L 15
64 2 3 3 1 1 1 1 1 1 2 1 1 1 2 1 2 2 2 3 3 1 2 2 2 1 1 1 2 46 P 15
65 2 3 3 2 2 1 2 1 1 1 1 1 3 3 2 2 3 3 3 3 2 2 2 1 2 1 2 1 55 L 15
66 3 2 4 4 4 2 4 1 1 1 1 1 2 1 1 3 4 3 1 2 4 2 3 2 1 1 2 4 64 P 15
67 1 2 3 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 2 1 1 3 2 1 3 1 2 1 1 1 1 2 1 40 P 18
68 1 2 3 2 1 1 1 1 1 2 1 1 2 2 1 1 2 2 1 4 1 2 1 1 1 1 2 1 42 P 18
69 2 3 3 2 2 1 2 1 1 1 1 1 3 2 2 2 4 2 1 3 2 2 2 1 1 1 1 1 50 P 15
70 1 1 3 2 1 1 2 1 1 1 1 1 2 2 1 1 3 1 1 3 2 2 1 1 1 1 2 2 42 P 16
71 2 2 2 3 2 1 2 1 2 4 1 1 1 1 2 1 3 1 2 3 2 4 3 2 2 2 1 1 54 P 16
72 2 2 2 1 2 1 2 1 2 1 1 1 2 1 1 1 4 1 2 2 1 2 2 1 1 1 3 3 46 P 18
73 3 3 3 3 3 4 3 1 1 1 1 1 3 4 1 2 4 3 2 3 3 2 2 1 1 1 3 2 64 L 15
74 2 3 3 3 2 3 3 1 1 1 1 1 2 2 1 1 2 2 1 4 3 2 1 2 1 1 1 1 51 P 15
75 2 1 3 2 2 1 5 1 1 1 1 1 1 2 1 1 2 2 1 3 2 1 1 2 1 1 2 2 46 P 15
76 2 2 3 3 2 2 1 1 1 1 1 1 2 2 1 1 2 2 1 3 3 1 1 2 1 1 1 2 46 P 15
77 1 2 2 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 2 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 34 P 15
78 1 3 3 1 1 1 1 1 1 1 2 1 1 2 1 1 3 2 1 3 2 2 1 1 1 1 1 1 41 P 17
79 2 2 3 4 2 2 4 1 1 1 1 1 2 1 1 1 3 2 1 3 4 2 1 2 1 1 2 3 54 P 15


Raisa Andea : Hubungan Antara Body Image Dan Perilaku Diet Pada Remaja, 2010.


80 2 2 2 2 2 2 2 1 1 1 1 1 1 2 1 1 2 2 1 1 2 2 2 2 2 1 2 2 45 P 15
81 1 2 2 1 1 1 3 1 1 1 1 1 1 1 2 2 4 2 1 1 2 2 1 1 1 1 2 1 41 P 15
82 1 2 3 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 1 4 2 1 4 2 1 1 1 1 1 2 1 42 L 15
83 2 3 3 2 2 1 1 1 1 1 1 1 3 2 1 1 3 2 2 3 3 2 1 2 1 1 2 2 50 L 17
84 1 2 1 3 2 1 1 1 1 1 1 1 4 3 2 2 2 2 3 3 3 2 2 1 1 1 3 1 51 L 15
85 2 4 2 2 2 1 1 1 1 1 1 1 2 2 1 2 4 3 1 2 2 1 2 1 1 1 1 1 46 L 15
86 2 2 2 2 2 2 1 1 1 1 1 1 1 2 1 1 4 2 1 1 1 2 1 1 1 1 2 3 43 P 17
87 2 2 3 3 3 2 3 1 1 1 1 1 2 2 1 2 4 3 3 1 3 1 2 2 1 1 2 1 54 L 15
88 1 2 3 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 3 1 3 3 1 1 1 1 1 1 1 1 37 L 15
89 2 1 3 4 2 1 1 1 1 1 1 1 2 1 1 2 4 2 1 4 3 1 3 1 1 1 3 1 50 P 15
90 1 2 3 1 2 1 2 1 1 1 1 1 2 1 1 1 3 2 1 3 1 1 1 1 1 1 1 1 39 P 15
91 2 3 3 2 2 1 2 1 1 1 1 1 2 1 1 1 3 2 1 3 2 2 1 1 1 1 1 3 46 P 15
92 3 3 4 4 4 2 1 1 1 1 1 1 2 2 2 2 3 3 3 3 4 2 3 1 1 1 4 4 66 P 15
93 1 2 2 2 1 1 1 1 1 1 1 1 2 3 1 1 2 1 1 2 2 1 1 1 1 1 1 1 37 P 15
94 2 2 2 2 2 1 2 3 1 1 1 1 3 2 1 1 4 2 1 3 3 3 1 2 1 1 2 3 53 P 16
95 2 3 3 2 2 2 2 1 2 1 1 1 2 2 2 1 3 2 1 3 3 2 2 1 1 1 1 2 51 L 16
96 1 2 2 4 2 1 2 1 3 1 1 1 2 2 1 2 3 1 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 53 L 16
97 2 2 3 2 2 1 1 1 1 1 1 1 2 1 1 2 3 3 1 3 2 2 2 1 1 1 2 2 47 L 17
98 2 2 3 3 2 2 4 1 1 1 1 1 4 2 1 3 3 3 1 3 2 2 3 2 1 1 2 3 59 P 15
99 2 3 3 2 2 2 2 1 1 1 1 1 2 2 1 1 4 3 2 3 2 2 2 2 3 1 2 2 55 P 16
100 1 4 3 2 1 5 2 1 1 1 1 1 2 2 4 2 4 3 2 3 4 2 2 2 1 1 4 2 63 L 15
101 2 2 3 1 2 1 1 1 1 1 1 1 2 2 1 1 3 1 2 3 2 1 1 2 1 1 2 2 44 L 15
102 2 2 4 3 2 1 2 1 1 1 1 1 2 2 2 1 3 2 1 3 4 1 1 2 1 1 2 3 52 P 16
103 4 4 3 4 2 3 1 1 1 1 1 1 1 3 1 1 4 4 2 3 2 1 1 4 1 1 1 2 58 L 17
104 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 1 2 1 4 1 2 1 2 1 1 2 1 1 2 1 38 L 16
105 2 3 3 2 3 3 4 2 1 3 1 3 1 1 2 2 4 2 2 2 4 3 2 3 2 3 1 4 68 P 16
106 4 3 3 4 4 4 3 1 1 1 1 1 2 2 1 3 3 4 3 3 4 4 4 2 2 1 3 3 74 P 16
107 1 2 3 2 2 1 2 1 1 1 1 1 2 3 2 1 3 2 1 3 2 1 2 1 1 1 1 1 45 P 16
108 1 3 2 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 3 3 2 2 2 1 2 1 1 1 1 1 40 L 16
109 2 3 3 1 2 1 4 2 1 1 1 1 2 3 1 2 4 2 2 3 1 2 2 2 1 1 2 2 54 P 16
110 2 4 3 2 2 1 1 1 1 1 1 1 2 2 1 2 3 2 1 3 2 2 2 1 1 1 2 1 48 P 16
111 2 2 2 2 2 1 3 1 1 1 1 1 2 3 2 2 4 2 2 2 2 2 1 2 1 1 2 2 51 P 17
112 2 3 3 3 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 4 2 1 2 2 2 2 1 1 1 2 1 46 L 16
113 1 1 3 1 1 1 3 1 1 2 2 1 1 1 2 2 2 2 1 4 2 1 1 3 1 1 1 3 46 L 17
114 3 2 3 3 3 2 2 1 2 1 1 3 1 3 1 2 3 3 3 3 1 2 2 1 1 1 1 1 55 P 16
115 2 2 2 2 2 1 1 1 1 1 1 1 2 2 1 2 3 2 1 3 2 2 1 2 1 1 2 1 45 L 16
116 4 4 3 4 2 3 1 1 1 1 1 1 1 3 1 1 4 4 2 2 3 1 1 4 1 1 1 1 57 L 15
117 1 2 3 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 4 2 1 3 2 2 1 1 1 1 1 1 40 P 16
118 2 2 4 2 2 2 1 1 1 1 1 1 2 1 1 1 2 2 1 3 2 1 1 1 1 1 2 2 44 P 16
119 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 4 1 1 3 1 1 1 1 1 1 1 1 34 P 16
120 1 2 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 4 2 2 3 1 1 1 1 1 1 1 1 37 P 15


Raisa Andea : Hubungan Antara Body Image Dan Perilaku Diet Pada Remaja, 2010.


121 4 4 3 4 2 3 1 1 1 1 1 1 1 3 1 1 4 4 2 2 3 1 1 3 1 1 1 1 56 P 16
122 2 4 3 4 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 4 4 4 2 4 2 1 1 1 1 1 2 53 P 16
123 2 3 3 1 2 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 1 3 3 1 1 1 1 1 1 1 1 40 L 16
124 1 3 3 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 2 2 3 4 2 2 1 2 1 2 1 1 1 2 45 L 16
125 2 4 3 1 2 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 2 2 1 1 1 4 1 2 2 1 1 2 1 44 L 16
126 2 4 3 2 3 2 1 1 1 1 1 1 2 2 2 2 4 4 2 3 3 2 1 1 1 1 2 1 55 L 16
127 2 2 2 1 2 1 1 1 1 1 1 1 2 2 2 2 2 1 1 3 2 1 1 1 1 1 2 1 41 P 16
128 2 2 2 2 2 2 3 1 1 1 1 1 1 1 1 2 4 2 2 2 3 1 2 3 2 1 1 2 50 P 16
129 1 2 3 2 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 2 2 1 3 2 1 2 1 1 1 1 1 40 P 16
130 2 4 3 3 1 1 1 1 1 1 1 1 3 1 1 1 3 3 1 1 3 3 1 3 1 1 1 2 49 L 16
131 1 1 3 2 2 1 4 1 1 1 1 1 2 2 1 1 4 2 1 3 3 2 1 2 1 1 2 2 49 P 16
132 2 3 3 2 3 4 1 1 1 2 1 1 3 1 2 2 2 3 1 3 2 1 2 2 1 1 3 3 56 P 16
133 1 1 2 1 2 1 2 1 1 1 1 1 2 1 2 1 1 1 1 3 2 1 1 1 1 1 2 1 37 P 16
134 1 2 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 2 1 1 2 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 34 P 15
135 2 2 1 2 2 2 2 1 1 2 1 1 1 2 1 2 2 2 2 2 2 2 1 1 1 1 1 2 44 L 16
136 2 2 2 2 3 2 4 1 1 4 4 1 2 3 2 3 4 3 2 2 2 4 4 4 1 1 2 4 71 P 16
137 2 2 3 2 2 2 1 1 1 2 1 1 3 1 2 2 2 3 1 3 2 1 2 2 1 1 3 3 52 P 16
138 1 2 3 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 4 1 2 3 1 1 1 1 1 1 1 1 37 P 16
139 2 3 3 2 2 3 1 2 1 1 1 1 2 1 1 2 4 2 1 3 4 3 1 2 2 1 2 2 55 P 16
140 2 2 3 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 2 1 2 2 2 1 3 1 2 2 1 1 1 2 1 42 P 16
141 1 2 3 2 1 2 3 1 1 1 1 1 2 2 1 4 3 2 2 3 4 2 2 3 1 1 1 3 55 P 17
142 1 3 3 1 2 1 1 1 1 1 1 1 2 2 2 1 2 1 1 2 1 2 1 1 1 1 1 1 39 L 17
143 1 1 3 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 3 2 1 3 1 1 3 1 1 1 2 1 1 1 1 39 P 17
144 2 4 2 3 2 4 2 1 1 1 1 1 2 2 1 2 4 2 1 2 2 2 3 2 2 1 2 2 56 P 17
145 2 2 3 1 2 1 3 1 1 1 1 1 1 1 1 1 3 2 2 3 1 2 2 2 1 1 1 1 44 L 17
146 1 3 2 1 2 1 1 1 1 1 1 1 2 3 2 1 4 1 2 2 1 1 1 1 1 1 1 2 42 L 18
147 3 3 4 3 2 2 3 1 1 1 1 1 2 2 1 2 2 2 2 2 3 1 2 2 1 1 2 2 54 P 17
148 3 3 3 2 3 2 3 3 3 2 1 2 2 2 1 3 4 4 3 3 3 2 3 3 1 1 3 2 70 L 17
149 1 1 1 1 1 1 3 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 32 P 16
150 2 3 3 1 1 1 1 1 1 1 1 1 4 1 1 2 2 2 2 2 1 2 1 1 1 1 1 1 42 L 17
151 3 4 3 2 2 2 1 1 1 1 1 1 2 1 1 2 2 3 2 3 2 2 2 1 2 1 2 2 52 L 17
152 2 2 3 3 2 1 2 1 1 1 1 1 2 2 1 2 3 3 1 3 2 1 3 2 1 1 2 1 50 L 17
153 2 3 3 2 2 2 1 1 1 1 1 1 2 2 1 2 3 3 3 3 3 2 2 2 1 1 2 2 54 L 17
154 1 2 3 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 4 2 1 3 1 2 1 1 1 1 1 1 38 P 17
155 1 2 2 1 1 1 3 1 1 1 1 1 1 2 2 1 3 1 2 2 1 1 1 1 1 1 2 1 39 L 17
156 2 2 4 3 3 1 2 1 1 1 1 1 1 1 2 2 3 3 2 3 4 2 2 3 1 1 4 4 60 L 16
157 1 2 3 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 3 2 2 2 1 1 2 1 1 1 1 1 37 L 17
158 2 3 3 4 2 1 1 1 1 1 1 1 2 1 2 1 4 4 2 3 4 1 1 2 1 1 2 2 54 L 16
159 2 2 3 3 3 2 2 1 1 1 1 1 2 2 2 2 4 2 2 3 3 2 3 3 2 1 1 1 57 P 17
160 2 3 3 2 2 2 1 1 1 1 1 1 2 2 1 2 2 3 2 3 3 2 2 2 1 1 2 2 52 P 17
161 2 3 3 4 2 1 1 1 1 1 1 1 2 1 1 2 4 2 2 2 4 3 1 1 1 1 1 1 50 P 17


Raisa Andea : Hubungan Antara Body Image Dan Perilaku Diet Pada Remaja, 2010.


162 1 2 3 2 2 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 1 1 2 1 2 1 1 1 1 1 1 37 P 17
163 2 3 3 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 2 1 1 3 2 2 3 1 2 1 1 1 1 1 1 42 P 16
164 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 31 P 17
165 2 4 3 1 3 3 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 3 4 4 3 3 2 1 1 2 1 1 2 54 L 17
166 1 2 3 1 1 1 2 1 1 1 1 1 2 1 1 1 3 1 1 3 1 1 1 1 1 1 1 1 37 L 17
167 1 4 3 3 1 2 4 1 1 1 1 1 1 2 2 1 3 3 1 4 4 1 1 1 1 1 4 3 56 P 16
168 1 3 3 2 3 2 3 1 1 1 1 1 2 2 1 1 4 4 1 3 3 1 3 1 1 1 2 2 54 P 18
169 2 3 3 1 2 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 3 2 2 2 1 2 1 1 1 2 1 43 L 16
170 3 3 3 2 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 2 3 2 2 2 1 1 1 1 2 44 P 17
171 1 2 4 1 2 1 1 1 1 1 1 1 2 1 1 1 2 2 1 3 1 2 1 1 1 1 1 1 39 P 17
172 4 1 3 1 1 2 1 1 1 1 1 1 3 2 1 1 4 1 1 3 1 1 1 1 1 1 1 1 42 P 16
173 2 3 3 2 2 2 3 1 1 1 1 1 2 3 1 2 3 2 1 3 3 2 2 1 1 1 1 2 52 P 17
174 2 2 3 1 2 1 4 1 1 1 1 1 2 1 2 1 4 2 1 2 1 3 1 1 1 1 2 3 48 P 16
175 1 4 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 3 2 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 35 L 16
176 3 2 4 3 3 4 4 3 2 1 1 1 1 2 3 2 4 4 2 3 3 1 2 3 1 1 2 4 69 P 16
177 1 1 3 2 1 1 3 1 1 1 1 1 2 1 1 1 3 2 1 3 3 2 1 1 1 1 2 2 44 P 17
178 2 2 2 2 2 1 2 1 1 1 1 1 3 1 1 2 2 2 1 2 2 1 2 1 1 1 1 1 42 L 16
179 2 4 2 2 2 3 1 1 1 1 1 1 2 1 1 1 4 4 2 2 2 2 1 2 1 1 1 4 52 P 16
180 2 2 2 2 2 1 1 1 1 1 1 1 2 2 1 2 2 2 1 3 1 1 1 1 1 1 1 1 40 P 17
181 1 2 3 2 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 4 1 2 3 1 1 1 1 1 1 1 1 39 P 17
182 2 2 3 4 2 1 1 1 1 1 1 1 2 1 1 1 4 2 2 3 4 2 2 1 1 1 1 4 52 P 17
183 1 2 2 1 3 1 1 1 1 1 1 1 2 2 1 1 2 1 1 3 1 1 1 2 1 1 1 1 38 P 17
184 2 2 3 3 2 2 3 1 1 1 1 1 2 2 1 2 2 2 1 3 3 1 2 2 1 1 2 2 51 P 16
185 2 3 3 3 1 1 4 1 1 1 1 1 1 2 3 3 4 4 2 2 3 4 4 4 1 2 2 2 65 L 18
186 1 3 2 2 2 2 2 1 1 1 1 1 2 3 1 1 3 2 2 2 2 2 2 2 2 1 1 1 48 L 17
187 1 2 4 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 1 2 3 1 1 1 1 1 1 1 1 36 L 17
188 1 2 3 2 1 1 2 2 1 1 1 1 2 1 2 1 3 2 2 3 2 2 1 2 1 1 2 2 47 L 17
189 1 2 3 1 1 1 3 1 1 1 1 1 1 1 1 1 3 2 1 3 2 2 2 3 1 1 1 1 43 L 18
190 2 1 3 3 2 3 2 1 1 1 1 1 3 2 2 2 2 1 2 3 2 1 2 2 1 1 2 3 52 L 16
191 1 2 2 2 2 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 3 2 2 1 2 2 2 2 3 1 1 1 2 44 P 17
192 1 1 3 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 4 1 1 1 1 1 2 1 2 1 2 1 1 1 1 36 P 17
193 1 1 3 2 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 4 2 1 3 2 1 1 1 1 1 1 2 40 P 16
194 2 2 3 2 2 1 1 1 1 1 1 1 3 2 1 2 4 3 1 3 4 1 2 1 2 1 2 2 52 P 16
195 2 3 4 3 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 3 3 3 3 2 2 2 2 2 2 2 2 66 L 17
196 2 2 3 3 3 3 2 1 1 1 1 1 2 1 1 1 4 2 1 3 3 2 1 2 3 1 2 3 55 P 17
197 2 3 2 2 2 1 4 1 1 1 1 1 3 2 1 3 3 3 1 3 2 1 3 2 1 1 1 4 55 P 17
198 1 2 3 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 2 1 2 2 2 1 3 2 2 2 2 1 1 1 2 43 L 17
199 1 2 4 3 1 4 3 1 1 1 1 1 1 1 1 1 4 2 1 3 4 2 1 1 1 1 1 3 51 P 17
200 2 2 2 2 2 1 3 1 1 2 1 1 2 2 2 2 3 3 2 2 4 2 2 3 1 1 2 2 55 P 17
201 2 2 2 2 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 3 3 2 3 2 2 2 1 2 1 1 2 46 P 17
202 1 2 3 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 1 1 2 2 1 1 1 1 1 1 1 35 P 17


Raisa Andea : Hubungan Antara Body Image Dan Perilaku Diet Pada Remaja, 2010.


203 2 2 2 2 2 1 1 1 1 1 1 1 2 2 2 1 2 2 1 1 3 2 2 2 1 1 2 3 46 L 17
204 2 3 3 2 2 1 4 1 1 2 1 1 2 2 2 2 3 3 2 2 4 2 2 3 1 1 2 2 58 P 17
205 1 1 3 1 1 2 3 1 1 1 1 1 2 2 1 1 2 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 38 L 17
206 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 3 1 1 4 1 1 1 1 1 1 1 1 34 P 17
207 2 2 4 1 2 1 1 1 1 1 1 1 2 1 1 1 4 2 4 3 2 2 2 2 1 1 1 2 49 P 17
208 2 2 2 2 2 1 3 1 1 2 1 1 2 2 2 2 3 3 2 2 3 2 2 3 1 1 2 2 54 P 17
209 2 1 2 1 2 1 4 1 1 1 1 1 1 1 1 1 3 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 36 P 17
210 2 2 3 3 1 2 3 1 1 1 1 1 2 2 2 2 4 3 1 2 4 2 3 1 1 1 3 1 55 P 18
211 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 3 1 1 4 1 1 3 1 1 1 1 1 1 2 1 37 L 17
212 2 2 3 4 2 1 3 1 1 1 1 1 1 1 1 1 4 1 1 3 2 2 2 1 1 1 2 1 47 P 17
213 3 3 4 3 2 2 4 1 1 1 1 1 3 2 1 2 2 2 2 2 3 1 2 2 1 1 2 3 57 L 17
214 1 2 3 2 1 1 1 1 1 1 1 1 2 2 1 1 3 2 1 4 2 1 1 1 1 1 1 1 41 L 16
215 1 2 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 3 2 1 1 3 2 3 1 1 1 1 1 1 1 1 1 38 P 16



















Raisa Andea : Hubungan Antara Body Image Dan Perilaku Diet Pada Remaja, 2010.








LAMPIRAN F
Hasil Pengolahan Data

1. Uji Normalitas Sebaran
2. Uji Linieritas
3. Scatter Plot
4. Pearson Correlation









Raisa Andea : Hubungan Antara Body Image Dan Perilaku Diet Pada Remaja, 2010.


1. Uji Normalitas

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test


gambaran
tubuh
perilaku
diet
N 215 215
Normal
Parameters(a,b)
Mean 131.97 47.53
Std. Deviation 19.330 8.342
Most Extreme
Differences
Absolute .075 .089
Positive .047 .089
Negative -.075 -.043
Kolmogorov-Smirnov Z 1.098 1.303
Asymp. Sig. (2-tailed) .179 .067
a Test distribution is Normal.
b Calculated from data.


2. Uji Linieritas

ANOVA Table


Sum of
Squares df
Mean
Square F Sig.
perilaku
diet *
gambaran
tubuh
Between
Groups
(Combined)
9391.912 74 126.918 3.231 .000
Linearity 4573.930 1 4573.930 116.434 .000
Deviation
from
Linearity
4817.982 73 66.000 1.680 .004
Within Groups 5499.698 140 39.284
Total 14891.609 214








Raisa Andea : Hubungan Antara Body Image Dan Perilaku Diet Pada Remaja, 2010.


3. Scatter Plot
Linear Regression
80 100 120 140 160
gambaran tubuh
30
40
50
60
70
p
e
r
i
l
a
k
u

d
i
e
t

per ilaku diet = 79.09 + -0.24 * gbr ntbh


R-Squar e = 0.31



4. Pearson Correlation

Correlations


gambaran
tubuh
perilaku
diet
gambaran
tubuh
Pearson
Correlation
1 -.554**
Sig. (2-tailed) .000
N 215 215
perilaku diet Pearson
Correlation
-.554** 1
Sig. (2-tailed) .000
N 215 215
** Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).





Raisa Andea : Hubungan Antara Body Image Dan Perilaku Diet Pada Remaja, 2010.















LAMPIRAN G
Hasil-hasil Tambahan


















Raisa Andea : Hubungan Antara Body Image Dan Perilaku Diet Pada Remaja, 2010.


Gambaran Subjek Berdasarkan Jenis Kelamin
jenis kelamin

Frequency Percent
Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid laki-laki 83 38.6 38.6 38.6
perempuan 132 61.4 61.4 100.0
Total 215 100.0 100.0



Gambaran Subjek Berdasarkan Usia
usia

Frequency Percent
Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid 15 62 28.8 28.8 28.8
16 83 38.6 38.6 67.4
17 62 28.8 28.8 96.3
18 8 3.7 3.7 100.0
Total 215 100.0 100.0



Gambaran Subjek Berdasarkan Kelas
kelas

Frequency Percent
Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid 10 69 32.1 32.1 32.1
11 68 31.6 31.6 63.7
12 78 36.3 36.3 100.0
Total 215 100.0 100.0









Raisa Andea : Hubungan Antara Body Image Dan Perilaku Diet Pada Remaja, 2010.


Penyebaran Skor Skala Gambaran Tubuh

gambaran tubuh

Frequency Percent
Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid 77 1 .5 .5 .5
83 1 .5 .5 .9
85 1 .5 .5 1.4
86 2 .9 .9 2.3
87 1 .5 .5 2.8
88 1 .5 .5 3.3
89 1 .5 .5 3.7
90 1 .5 .5 4.2
93 2 .9 .9 5.1
95 1 .5 .5 5.6
97 1 .5 .5 6.0
98 2 .9 .9 7.0
99 2 .9 .9 7.9
100 2 .9 .9 8.8
102 2 .9 .9 9.8
103 1 .5 .5 10.2
104 4 1.9 1.9 12.1
107 1 .5 .5 12.6
108 2 .9 .9 13.5
109 2 .9 .9 14.4
110 2 .9 .9 15.3
112 1 .5 .5 15.8
114 3 1.4 1.4 17.2
115 4 1.9 1.9 19.1
116 2 .9 .9 20.0
117 2 .9 .9 20.9
118 1 .5 .5 21.4
119 1 .5 .5 21.9
120 2 .9 .9 22.8
121 1 .5 .5 23.3
122 4 1.9 1.9 25.1
123 3 1.4 1.4 26.5
124 6 2.8 2.8 29.3
125 7 3.3 3.3 32.6
126 5 2.3 2.3 34.9
127 3 1.4 1.4 36.3
128 5 2.3 2.3 38.6
129 2 .9 .9 39.5
130 4 1.9 1.9 41.4
131 6 2.8 2.8 44.2


Raisa Andea : Hubungan Antara Body Image Dan Perilaku Diet Pada Remaja, 2010.


132 5 2.3 2.3 46.5
133 5 2.3 2.3 48.8
134 3 1.4 1.4 50.2
135 5 2.3 2.3 52.6
136 5 2.3 2.3 54.9
137 3 1.4 1.4 56.3
138 8 3.7 3.7 60.0
139 3 1.4 1.4 61.4
140 5 2.3 2.3 63.7
141 3 1.4 1.4 65.1
142 5 2.3 2.3 67.4
143 3 1.4 1.4 68.8
144 6 2.8 2.8 71.6
145 7 3.3 3.3 74.9
146 1 .5 .5 75.3
147 4 1.9 1.9 77.2
148 7 3.3 3.3 80.5
149 4 1.9 1.9 82.3
150 5 2.3 2.3 84.7
151 4 1.9 1.9 86.5
152 2 .9 .9 87.4
153 2 .9 .9 88.4
154 3 1.4 1.4 89.8
155 2 .9 .9 90.7
156 2 .9 .9 91.6
157 4 1.9 1.9 93.5
158 2 .9 .9 94.4
160 3 1.4 1.4 95.8
161 3 1.4 1.4 97.2
162 1 .5 .5 97.7
163 1 .5 .5 98.1
164 1 .5 .5 98.6
170 1 .5 .5 99.1
171 1 .5 .5 99.5
172 1 .5 .5 100.0
Total 215 100.0 100.0












Raisa Andea : Hubungan Antara Body Image Dan Perilaku Diet Pada Remaja, 2010.


Penyebaran Skor Skala Perilaku Diet
perilaku diet

Frequency Percent
Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid 31 1 .5 .5 .5
32 1 .5 .5 .9
34 5 2.3 2.3 3.3
35 2 .9 .9 4.2
36 4 1.9 1.9 6.0
37 12 5.6 5.6 11.6
38 6 2.8 2.8 14.4
39 6 2.8 2.8 17.2
40 7 3.3 3.3 20.5
41 9 4.2 4.2 24.7
42 15 7.0 7.0 31.6
43 9 4.2 4.2 35.8
44 13 6.0 6.0 41.9
45 6 2.8 2.8 44.7
46 15 7.0 7.0 51.6
47 6 2.8 2.8 54.4
48 4 1.9 1.9 56.3
49 8 3.7 3.7 60.0
50 10 4.7 4.7 64.7
51 8 3.7 3.7 68.4
52 11 5.1 5.1 73.5
53 5 2.3 2.3 75.8
54 12 5.6 5.6 81.4
55 11 5.1 5.1 86.5
56 4 1.9 1.9 88.4
57 3 1.4 1.4 89.8
58 3 1.4 1.4 91.2
59 3 1.4 1.4 92.6
60 1 .5 .5 93.0
61 1 .5 .5 93.5
63 2 .9 .9 94.4
64 2 .9 .9 95.3
65 1 .5 .5 95.8
66 3 1.4 1.4 97.2
67 1 .5 .5 97.7
68 1 .5 .5 98.1
69 1 .5 .5 98.6
70 1 .5 .5 99.1
71 1 .5 .5 99.5
74 1 .5 .5 100.0
Total 215 100.0 100.0


Raisa Andea : Hubungan Antara Body Image Dan Perilaku Diet Pada Remaja, 2010.


Kategorisasi Skor Total Skala Gambaran Tubuh dan Perilaku Diet

No.
Subjek
Skor
Gambaran
Tubuh

Kategorisasi
Skor
Perilaku
Diet

Kategorisasi
1 122 Sedang 49 Sedang
2 124 Sedang 49 Sedang
3 115 Sedang 43 Sedang
4 138 Sedang 44 Sedang
5 127 Sedang 50 Sedang
6 128 Sedang 53 Sedang
7 109 Rendah 55 Sedang
8 132 Sedang 47 Sedang
9 138 Sedang 37 Rendah
10 158 Tinggi 53 Sedang
11 95 Rendah 49 Sedang
12 88 Rendah 66 Tinggi
13 126 Sedang 46 Sedang
14 119 Sedang 67 Tinggi
15 107 Rendah 61 Tinggi
16 123 Sedang 44 Sedang
17 131 Sedang 44 Sedang
18 133 Sedang 42 Sedang
19 134 Sedang 42 Sedang
20 149 Sedang 41 Sedang
21 124 Sedang 49 Sedang
22 100 Rendah 59 Tinggi
23 122 Sedang 58 Tinggi
24 108 Rendah 63 Tinggi
25 148 Sedang 42 Sedang
26 170 Tinggi 43 Sedang
27 144 Sedang 43 Sedang
28 136 Sedang 41 Sedang
29 131 Sedang 47 Sedang
30 130 Sedang 54 Sedang
31 143 Sedang 42 Sedang
32 136 Sedang 41 Sedang
33 135 Sedang 48 Sedang
34 138 Sedang 37 Rendah
35 131 Sedang 50 Sedang
36 142 Sedang 36 Rendah
37 135 Sedang 34 Rendah
38 144 Sedang 41 Sedang
39 153 Tinggi 46 Sedang
40 139 Sedang 41 Sedang


Raisa Andea : Hubungan Antara Body Image Dan Perilaku Diet Pada Remaja, 2010.


41 154 Tinggi 44 Sedang
42 148 Sedang 45 Sedang
43 141 Sedang 50 Sedang
44 116 Sedang 46 Sedang
45 150 Sedang 38 Rendah
46 160 Tinggi 46 Sedang
47 150 Sedang 50 Sedang
48 136 Sedang 54 Sedang
49 148 Sedang 46 Sedang
50 145 Sedang 37 Rendah
51 155 Tinggi 43 Sedang
52 134 Sedang 44 Sedang
53 152 Tinggi 51 Sedang
54 127 Sedang 42 Sedang
55 86 Rendah 59 Tinggi
56 138 Sedang 43 Sedang
57 125 Sedang 42 Sedang
58 125 Sedang 49 Sedang
59 126 Sedang 51 Sedang
60 104 Rendah 47 Sedang
61 130 Sedang 52 Sedang
62 120 Sedang 45 Sedang
63 129 Sedang 52 Sedang
64 152 Tinggi 46 Sedang
65 134 Sedang 55 Sedang
66 100 Rendah 64 Tinggi
67 160 Tinggi 40 Sedang
68 142 Sedang 42 Sedang
69 151 Sedang 50 Sedang
70 132 Sedang 42 Sedang
71 128 Sedang 54 Sedang
72 138 Sedang 46 Sedang
73 118 Sedang 64 Tinggi
74 112 Rendah 51 Sedang
75 89 Rendah 46 Sedang
76 117 Sedang 46 Sedang
77 143 Sedang 34 Rendah
78 147 Sedang 41 Sedang
79 87 Rendah 54 Sedang
80 90 Rendah 45 Sedang
81 140 Sedang 41 Sedang
82 154 Tinggi 42 Sedang
83 142 Sedang 50 Sedang
84 125 Sedang 51 Sedang


Raisa Andea : Hubungan Antara Body Image Dan Perilaku Diet Pada Remaja, 2010.


85 163 Tinggi 46 Sedang
86 125 Sedang 43 Sedang
87 130 Sedang 54 Sedang
88 158 Tinggi 37 Rendah
89 122 Sedang 50 Sedang
90 133 Sedang 39 Rendah
91 123 Sedang 46 Sedang
92 141 Sedang 66 Tinggi
93 137 Sedang 37 Rendah
94 115 Sedang 53 Sedang
95 120 Sedang 51 Sedang
96 149 Sedang 53 Sedang
97 131 Sedang 47 Sedang
98 104 Rendah 59 Tinggi
99 126 Sedang 55 Sedang
100 85 Rendah 63 Tinggi
101 133 Sedang 44 Sedang
102 97 Rendah 52 Sedang
103 124 Sedang 58 Tinggi
104 149 Sedang 38 Rendah
105 104 Rendah 68 Tinggi
106 109 Rendah 74 Tinggi
107 135 Sedang 45 Sedang
108 140 Sedang 40 Sedang
109 157 Tinggi 54 Sedang
110 150 Sedang 48 Sedang
111 150 Sedang 51 Sedang
112 147 Sedang 46 Sedang
113 124 Sedang 46 Sedang
114 142 Sedang 55 Sedang
115 144 Sedang 45 Sedang
116 129 Sedang 57 Tinggi
117 115 Sedang 40 Sedang
118 124 Sedang 44 Sedang
119 156 Tinggi 34 Rendah
120 157 Tinggi 37 Rendah
121 114 Sedang 56 Tinggi
122 128 Sedang 53 Sedang
123 140 Sedang 40 Sedang
124 145 Sedang 45 Sedang
125 147 Sedang 44 Sedang
126 151 Sedang 55 Sedang
127 136 Sedang 41 Sedang
128 86 Rendah 50 Sedang


Raisa Andea : Hubungan Antara Body Image Dan Perilaku Diet Pada Remaja, 2010.


129 139 Sedang 40 Sedang
130 127 Sedang 49 Sedang
131 108 Rendah 49 Sedang
132 115 Sedang 56 Tinggi
133 154 Tinggi 37 Rendah
134 139 Sedang 34 Rendah
135 93 Rendah 44 Sedang
136 83 Rendah 71 Tinggi
137 102 Rendah 52 Sedang
138 133 Sedang 37 Rendah
139 137 Sedang 55 Sedang
140 145 Sedang 42 Sedang
141 126 Sedang 55 Sedang
142 132 Sedang 39 Rendah
143 153 Tinggi 39 Rendah
144 99 Rendah 56 Tinggi
145 135 Sedang 44 Sedang
146 151 Sedang 42 Sedang
147 98 Rendah 54 Sedang
148 124 Sedang 70 Tinggi
149 145 Sedang 32 Rendah
150 138 Sedang 42 Sedang
151 128 Sedang 52 Sedang
152 123 Sedang 50 Sedang
153 117 Sedang 54 Sedang
154 155 Tinggi 38 Rendah
155 144 Sedang 39 Rendah
156 77 Rendah 60 Tinggi
157 161 Tinggi 37 Rendah
158 122 Sedang 54 Sedang
159 114 Sedang 57 Tinggi
160 121 Sedang 52 Sedang
161 131 Sedang 50 Sedang
162 148 Sedang 37 Rendah
163 146 Sedang 42 Sedang
164 149 Sedang 31 Rendah
165 157 Tinggi 54 Sedang
166 150 Sedang 37 Rendah
167 135 Sedang 56 Tinggi
168 137 Sedang 54 Sedang
169 142 Sedang 43 Sedang
170 132 Sedang 44 Sedang
171 140 Sedang 39 Rendah
172 140 Sedang 42 Sedang


Raisa Andea : Hubungan Antara Body Image Dan Perilaku Diet Pada Remaja, 2010.


173 138 Sedang 52 Sedang
174 125 Sedang 48 Sedang
175 161 Tinggi 35 Rendah
176 103 Rendah 69 Tinggi
177 128 Sedang 44 Sedang
178 161 Tinggi 42 Sedang
179 130 Sedang 52 Sedang
180 160 Tinggi 40 Sedang
181 147 Sedang 39 Rendah
182 110 Rendah 52 Sedang
183 145 Sedang 38 Rendah
184 98 Rendah 51 Sedang
185 133 Sedang 65 Tinggi
186 141 Sedang 48 Sedang
187 144 Sedang 36 Rendah
188 132 Sedang 47 Sedang
189 164 Tinggi 43 Sedang
190 131 Sedang 52 Sedang
191 136 Sedang 44 Sedang
192 171 Tinggi 36 Rendah
193 172 Tinggi 40 Sedang
194 157 Tinggi 52 Sedang
195 151 Sedang 66 Tinggi
196 102 Rendah 55 Sedang
197 125 Sedang 55 Sedang
198 148 Sedang 43 Sedang
199 93 Rendah 51 Sedang
200 104 Rendah 55 Sedang
201 125 Sedang 46 Sedang
202 145 Sedang 35 Rendah
203 99 Rendah 46 Sedang
204 114 Sedang 58 Tinggi
205 145 Sedang 38 Rendah
206 148 Sedang 34 Rendah
207 148 Sedang 49 Sedang
208 110 Rendah 54 Sedang
209 143 Sedang 36 Rendah
210 156 Tinggi 55 Sedang
211 162 Tinggi 37 Rendah
212 126 Sedang 47 Sedang
213 116 Sedang 57 Tinggi
214 138 Sedang 41 Sedang
215 144 Sedang 38 Rendah




Raisa Andea : Hubungan Antara Body Image Dan Perilaku Diet Pada Remaja, 2010.














LAMPIRAN H
Surat Keterangan Pengambilan Data
dari Pihak Sekolah

Anda mungkin juga menyukai