Anda di halaman 1dari 5

Design

Pada matakuliah Arsitektur Bali 2 ini, kami mendapat tugas untuk mendesign Bale Banjar
lantai 2 dengan konteks modern ( 2 lantai ), namun tetap memakai konsep-konsep arsitektur
yang ada di Bali. Selain itu, kami juga harus memaksimalkan fungsi-fungsi pada bale banjar
dengan optimal. Dewasa ini bale banjar digunakan sebagai tempat sangkep (rapat), kegiatan
pelestarian kesenian bali, olah raga dan bahkan di daerah perkotaan bale banjar digunakan
untuk menambah pendapatn ekonomi seperti toko, kegiatan posyandu dan juga sebagai
tempat menuntut ilmu (tk).

Konsep
1. Asta Dikpala
Asta Dikpala berasal dari bahasa sansekerta, asta yang berarti delapan, dik yang
berarti penguasa, pala ayang berarti arah. Jadi Asta Dikpala adalah 8 Dewa penguasa
arahmata angin. Dewa-dewa nya terdiri dari Kuvera ( dewa Kekayaan ), Yama
( Dewa Maut ), Isana ( dewa tertinggi ), Agni ( Dewa api ), Baruna ( Dewa laut ),
Indra ( dewa penguasa ) , Nirrti ( dewa kesedihan ), Bayu ( Dewa angin ).

Aplikasi dalam bangunan: Padmaasana yang terletak di Timur Laut, yang sesuai
dengan Dewa tertinggi Asta Dikpala, yaitu Dewa Isana.

2. Manik Ring Cecupu
Manik ring Cecupu adalah keterikatan antara Bhuwana Agung dan Bhuwana Alit
yang saling
mempengaruhi demi terciptanya keharmonisan dan keselarasan antar keduanya.

Aplikasi dalam bangunan: Peletakan Vegetasi, dalam lingkungan banjar sehingga
suasana di lingkungan banjar terasa bersih dan asri. Selain itu dengan memerhatikan
peletakan massa-massa bangunan agar hubungan civitas, lingkungan, dan Tuhan tetap
harmonis.



3. Desa Kala Patra
Desa berarti tempat kita berada, kala adalah waktu saat kita berada,
dan patra adalah orang yang berda dalam keadaan ataupun situasi dan kondisi tertentu.

Aplikasi dalam bangunan:
Lantai 1: sebagai tempat diadakan rapat, pada waktu malam hari
Lantai 2: disewakan sebagai tempat olahraga pingpong, dll
TK: sebagai tempat pembelajaran anak tk, pada waktu pagi hari

4. Rwa Bhineda
suatu perbuatan atau keadaan, maupun waktu yang senantiasa
bertentangan.

Aplikasi dalam bangunan:
1. Akasa-pertiwi: Lantai sebagai pertiwi, atap sebagai akasa. Lantai menjadi tempat
kita berpijak dan melakukan kegiatan.
2. Sekala-niskala: Orang Bali percaya bahwa suatu bangunan akanberwibawa jika
bangunan itu sudah diupacarai, disamping juga darisegi sekala bangunan itu harus
dibuat dengan baik dan benar.
3. Sakral-Profan: fungsi sakral berupa bangunan mrajan. Padmasana dengan fungsi
sakral dibuatkan penyengker sehingga ada batasan daerah sakral dan profan.
4. Kiwa-Tengen: patung penjaga pintu di pintu masuk padmasana.

5. Tri Hita Karana
Hubungan yang baik, antara manusia dengan manusia, manusia dengan Tuhan, dan
manusia dengan lingkungan.

Aplikasi dalam Bangunan:
Parhyangan: Padmasana
Palemahan: Pekarangan Banjar
Pawongan: Krama Banjar

6. Tri Angga dan Tri Loka
Tri angga merupakan, tiga badan fisik atau konsep dasar yang erat hubungannya
dengan perencanaan arsitektur, yang merupakan asal-usul Tri Hita Kirana. Tri Loka
merupakan Tri Angga dalam skala makrokosmos. Tri Loka adalah tiga
kelompok alam semesta disebutkan adalah merupakan pembagian atau lapisan dari
alam semesta

Aplikasi dalam Bangunan:
Utama Angga: Bhur: Atap
Madya Angga: Bwah: Dinding
Nista Angga: Swah: Bataran

Fungsi:
1. Sebagai Fungsi Sosial
Bale banjar sebagai fungsi sosial yaitu bale banjar yang difungsikan sebagai tempat
sangkep, pelestarian kesenian bali, kegiatan posyandu, dll.
2. Sebagai Fungsi Ekonomi
Bale banjar sebagai fungsi ekonomi yaitu bale banjar yang difungsikan sebagai
tokodan bazzar.

Aktivitas:
1. Rapat
2. Kegiatan posyandu
3. Tempat Pemilihan Umum ( TPS )
4. Olahraga, dan pelestarian kesenian bali (tari, gamelan, utsawa darmagita, dll)
5. Belajar
6. Mengadakan Bazzar
7. Membuat Ogoh-ogoh

Civitas:
1. Kepengurusan Banjar dan Warga Desa
2. Anak TK, dan staff pengajar
3. Sekaa Truna Truni ( STT )



Tata Ruang:
1. Wantilan, terletak di sebelah Timur menghadap barat.
Wantilan pada lantai 1 berfungsi sebagai tempat kesenian bali (tari, gamelan, utsawa
darmagita, dll), membuat ogoh-ogoh, TPS, sangkep krama banjar, bazzar, dan
kegiatan posyandu. Sedangkan wantilan pada lantai 2 berfungsi sebagai tempat
olahraga, sangkep sekaa truna truni (STT), dan bazzar.
2. Pura banjar, terletak di Timur Laut
Padmasana berfungsi sebagai penjaga kelestarian bale banjar. Dengan kata lain agar
alam sekala dan niskala tetap seimbang.
3. Bale, terletak di sebelah utara
Bale berfungsi sebagai tempat para ibu-ibu PKK mempersiapkan upakara apabila ada
upacara di pura banjar.
4. Dapur, terletak di sebelah Barat
Dapur berfungsi sebagai tempat mempersiapkan konsumsi apabila terdapat kegiatan
di bale banjar.
5. Tk, terletak di sebelah Barat Luat
Tk berfungsi sebagai tempat menuntut ilmu bagi anak-anak yang berada di
lingkungan desa.
6. Toilet, terletak disebelah Barat Daya
Toilet berfungsi sebagai tempat pembuangan bagi civitas warga desa di banjar.
7. Toko, terletak di sebelah Barat Daya
Toko berfungsi sebagai tempat kegiatan ekonomi.
8. Bale Kulkul, terletak di sebelah tenggara
Bale kulkul berfungsi sebagai alat komunikasi/ alat yang dapat memberikan informasi
kepada warga desa apabila ada kegiatan atau peristiwa di desa tersebut.

Anda mungkin juga menyukai